Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Love So Sweet Series [FAIZA STORY]

Faiza story part6

2nd Chance
MEEZS3_t.jpg



Sampai dirumah Faiza pun langsung melompat dari motor dan langsung masuk ke rumah tanpa mengucapkan satu patah katapun pada pak Paul. Pak paul pun paham kalau Ica masih shock dengan semua kejadian kmaren dan butuh waktu untuk berdiam diri sendirian, pak paul pun langsung pulang ke kostnya. Didalam rumah Ica pun menagis sejadi jadinya, ia sangat menyesali apa yang sudah terjadi tempo hari, ia merasa dirinya sangat kotor, bahkan ia sudah meninggalkan 3x waktu ibadahnya, ia pun langsung mandi sebersih mungkin karena merasa tubuhnya sudah ternoda. Selesai mandi ia berbaring dikamar dan kembali menangis, ia tak menyangka bahwa orang yang ia anggap orang baik dan ia segani tega melakukan hal seperti itu padanya. Saking lamanya ia menangis ia pun sampai pingsan di kamarnya, ia baru teebagun saat waktu ibadah dzuhur. Ia langsung mensegerakan untuk ibadah, setelah itu Ica pun makan dan beristirahat kembali.

Hari minggu sore, saat sedang bersih2 rumah tiba2 terdengar suara motor diparkir depan rumah Ica, kemudian pintu rumah pun diketuk, Ica dengan ragu2 apakah akan membukakan atau tidak, ia tau bahwa orang didepan pintu adalah pak paul. Namun karena masih marah dan tidak percaya dengan pak paul ia memutuskan untuk tidak membukakan pintu. Pak paul tau kalau Ica masih marah dengannya, ia pun hanya menyampaikan pesan pada Faiza
" bu, buat 1 minggu kedepan saya tidak bisa mengantar ibu"
" saya ada keperluan adat di papua, sekalian mau ke rumah anak"
" jadi motor saya taruh sini, kuncinya didepan pintu ya bu" ucap pak paul diluar rumah. Saat hendak pergi tiba2 ia mendengar pintu rumah dibuka dan Faiza pun memanggil pak paulus
" pak tunggu sebentar" kata faiza kemudian masuk ke rumah dan keluar membawa amplop
" ini, saya titip biaya buat anak bapak, smoga bisa bermanfaat pak" sambil menyerahkan seamplop uang
"" terimakasih banyak bu, akan saya sampaikan anak saya, ibu hati2 dan jaga diri dirumah ya " ucap pak paul kemudian pergi dengan jalan kaki. Entah mengapa dalam keadaan marah pun faiza tetap bersimpati pada pak paulus.

Hari2 pun berjalan seperti biasa Ica pun dstang dan pulang kantor membawa motor sendiri, sampai pernah satu hari ia belum pulang sampai agak malam karena ia lupa kalau ia naik motor sendiri namun ia malah menunggu jemputan pak paul, ada satu ruang di hatinya yang terasa kosong sejak pak paul pergi, ica sekarang menjadi kesepian karena tidak punya teman bicara seperti sebelumya. Ica pun tidak mempercayai dirinya sendiri kalau ia merasa kangen dengan pak paul. Ia bertanya2 dalam hati apakah ia kangen karena tidak ada teman ngobrol? , apa dia kangen karena pulang kantor sendiri? Atau ia kangen sosok yang sering tiba2 datang dan mengejutkannya dirumah?

Hatinya bimbang sebenarnya siapa sosok pak paul bagi dirinya. Apakah sosok ayah yang sudah lama tidak ia jumpai di Aceh? Atau sosok yang ia hormati karena wibawa nya? Atau sosok teman ngobrol yang lucu? Ataukah Ia melihat pak Paul sebagai sosok seorang pria dewasa? Sosok yang ia rindukan? Ya apakah ia rindu dengan sosok seorang suami yang mengayomi, mencintai, dan menyayangi nya???
Yang jelas Ica sendiri masih belum tau jawabannya.....

Sudah seminggu setelah pergi nya pak paul, Ica merasa kangen dan khawatir apakah pak paul baik2 saja, apakah ia akan kembali lagi kesini atau tidak? Pikiran itu muncul kembali dikepala Ica, namun seketika ia pun langsung istighfar, ia tau kalau pikirannya itu semua salah.... Pak paul hanyalah orang lain bagi dirinya

Disisi lain pak paul yang saat ini berada di kediaman nya di Papua mengunjungi makan istrinya, disana ia menangis karena lama tidak mengunjunginya, ia pun bercerita bahwa setelah sekian lama ia akhirnya memiliki seseorang yang sangat ia cinta, namun mungkin perasaan nya itu salah. Iya.... Ica adalah wanita kedua yang dicintai pak paul setelah istrinya dulu. Setelah istrinya meninggal pak paul TIDAK Pernah sekalipun terlibat hubungan apapun dengan seorang wanita, karena ia merasa bahwa istrinya adalah cinta pertama dan satu2nya untuk nya. Meski banyak wanita ditempat ia ajar banyak yang ingin mendekati nya, namun Paulus selalu menolak mereka. Namun kali ini perasaan nya berbeda, ia merasakan perasaan cinta nya pada Faiza sama dengan perasaan yang ia rasakan pada mendiang istrinya dulu. Meski sebenarnya hal itu terus ia cegah namun setiap bertemu akal sehatnya seakan hilang. Entah kenapa bayangan Faiza selalu muncul ditiap mimpi pak paul. Pak paul pun ingin memiliki Ica seutuhnya baik hati maupun diri Ica. Sehingga ia tidak asal terburu2 dalam mendekati Ica. Pak paul pun kembali ke ke pulau tersebut hari senin pagi.

Senin sore sepulang dari rumah setelah mandi kemudian akan menjalankan ibadah , tiba tiba
Tok...tok...tok.... Suara pintu rumah Ica diketuk oleh seseorang
" malam bu Ica, ini bapak, saya mau memberi titipan oleh2 dari ibu saya" ucap pak paul didepan pintu. Ica yang saat itu masih menjalankan ibadah nya, seakan hatinya akan melompat, orang yang sangat ia rindukan sekarang berada tepat didepan pintu rumahnya. Ica seakan ingin segera menyelesaikan ibadahnya, ia sudah tidak konsentrasi lagi saat beribadah, karena seluruh pikiran nya tertuju ke ketukan pintu depan. Padahal ia sendiri tidak tau alasan ia rindu dengan pak paul. Setelah cepat2 ia menyelesaikan ibadahnya ia pun berteriak menjawab pak paul
" tunggu sebentar pak" kata Ica, kemudian ica lansung berdandan didepan cermin rias dikamarnya, ia pun tidak tahu mengapa ia selalu ingin tampil cantik didepan pak paul. Ica pun merias dirinya ia pakai bedak dan lipstik tipis agar terlihat cantik, ia pun Merapikan rambutnya lalu meyemprotkan parfum rasa vanilanya dan kemudian memakai hijab nya, saat itu ia mengenakan piyama tidur satu stel dengan motif kotak2 warna merah dipadukan dengan hijab terusan warna coklat muda. Setelah dirasa cantik ia pun membukakan pintu untuk pak paul.
" silahkan masuk pak" kata Ica sambil membukakan pintu. Pak paul pun terkesima dengan penampilan Ica malam ini yang terlihat lebih cantik dari sebelumnya.

Ica kemudian mempersilahkan pak paul untuk duduk diruang tengah, sementara dirinya sibuk membuat kopi panas untuk pak paul, pak paul pun mengeluarkan beberapa makanan dan camilan khas daerahnya. Sambil membawa minuman panas untuk pak paul, kemudian mereka pun mengobrol santai, pak paul menceritakan pengalaman nya dalam misi pengajaran adat dan sosial di pedalaman sana, dan Faiza pun hanya mendengarkan dengan seksama, bersamaan dengan hujan lebat yang terjadi dirumah itu.

Sesaat kemudian tiba2 sebuah panggilan masuk ke ponsel Ica, ia melihat ternyata panggilan dari ayahnya di Aceh. Ayahnya mengabarkan sebuah berita yang cukup mengguncang Ica, berita tersebut adalah Ibu Ica saat ini baru saja masuk rumah sakit karena serangan jantung, beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan meski harus opname. Ayahnya bilang untuk Ica pulang dan mengunjungi ibunya karena ibunya hanya mau dioperasi jika Ica ada disini. Ica pun menangis mendengar berita itu, pak paul yang tidak sengaja mendengar percakapan itu pun merasa iba pada Ica.

Setelah menutup telepon Ica pun kembali ke ruang tengah namun sebelumnya ia mengambil tisu untuk mengusap air matanya. Pak paul yang tadi mendengar percakapan tersebut mencoba membuka pembicaraan
" ibu ngga apa2?"
" maaf saya tadi dengar telepon ibu, didalam" kata pak paul. Ica menjawab bahwa tidak ada apa2. Namun dengan sedikit dipancing pak paul akhirnya Ica pun menceritakan tentang kondisi ibunya, pak paul dengan bijaksana pun memberi nasihat dan menyemangati Ica. Pak paul pun menyarankan agar ica besok pulang ke tempat ibunya, Ica pun merasa agak terhibur dengan nasihat2 dari pak paul, ia bersyukur ada pak paul disini mereka pun masih terlibat obrolan hingga jam hampir menunjukan angka 11 dan kondisi diluar hujan deras disertai petir.

Kemudian pak paul pun izin untuk pulang ke kost nya, namun saat hendak membuka bangkit dari duduknya tiba2 listrik pun mati yang diikuti suara seperti benda meledak, hal tersebut menandakan bahwa adanya kerusakan jaringan listrik yang tentu butuh waktu lama untuk membetulkan nya, sementara itu pak paul yang membawa korek pun langsung menyalakan nya, ica pun membawa lilin untuk penerangan disana. Karena lupa membeli stok lilin, sehingga lilin yang ada pun cuma tinggal 2 buah, mereka menyalakan nya di ruang tengah dan satu lagi dikamar Faiza. Setelah menyalakan lilin pak paul pun izin untuk pulang
" bu, saya pamit pulang ya... Sudah malam ini, ibu berani dirumah sendiri kan?" tanya pak paul hendak meninggalkan rumah. Dalam hati Ica terjadi pergelutan dimana satu sisi ia takut dengan kondisi gelap dan hujan deras diluar kalau dirumah sendiri..... Tapi disisi lain ia khawatir akan terjadi sesuatu lagi jika membiarkan pak paul menemaninya dirumah malam ini
" bapak bisa disini dulu sambil sambil saya ibadah pak? Sebentar saja kok" kata Ica
" baik bu," jawab pak paul

Kemudian Ica melaksanakan ibadahnya dikamar, selesai itu ia menimbang2 lagi apakah menyuruh pak paul untuk pulang atau menginap. Setelah melalui pemikiran yang cukup panjang karena alasan diluar sedang hujan deras dan petir menyambar nyambar Ica pun memutuskan untuk mengajak pak paul menginap ditempat nya malam itu. Tapi ia tidak mungkin secara terang terangan menyuruh pak paul menginap, ia pun mencari alasan
" pak, bisa antar saya pagi2 banget ke pelabuhan, tiket pesawat saya lebih pagi dari biasanya pak" kata ica basa basi
" bisa bu, besok saya kesini jam berapa?" tanya pak paul
" itu motor diluar ngga kenapa2 kan pak kena hujan begini" tanya Ica
Pak paul pun langsung menyadari sinyal yang diberikan oleh Faiza, ia yakin maksud kata2 itu adalah ica ingin motor itu dimasukan dan menyuruh dirinya untuk tinggal
" kalau motor ngga apa2 bu, tapi nanti saya nya yang kenapa2" canda pak paul
" yasudah saya temani ibu malam ini" kata pak paul
" bukan begitu pak maksudnya" jawab Ica sambil malu2

Kemudian pak paul membuka garasi mobil dan memasukkan motor kedalamnya, karena diluar hujan deras pakaian yang dipakai pak paul pun basah kuyup, kemudian ica menawarkan baju pada pak Paul
"pak kalau mau ganti baju, bisa pakai baju bekas almarhum Suami saya pak" tawar ica
" boleh bu" jawab pak paul, kemudian Ica mengambil kaos polo milik almarhum suaminya dan ia berikan ke pak paul, namun pakaian tersebut tidak muat sama sekali ke tubuh besar dan gempal pak paul. Saat ica akan mencarikan baju lain, pak paul pun menolaknya nya . Pak paul hanya meminta celana kolor saja kalau ada, ica pun memberikan sebuah celana bola untuk pak paul, kemudian pak paul langsung memelorotkan celana nya hingga terlihat terlihat celana dalam nya yang membungkus sesuatu benda yang amat sangat besar didalam nya, Ica pun lagsung shock dan membalikan badan, tapi tadi ia sempat melihat ukuran penis pak paul yang sangat menakutkan. Celana yang harusnya longgar itu terlihat sangat sempit saat dipakai pak paul, sehingga bayangan kemaluannya yang bahkan belum ereksi menyembul keluar.

Karena merasa sangat malu melihat hal tersebut, Ica pun pamit untuk tidur dikamar, ica langsung masuk kamar dan menutup pintu kemudian masuk dalam selimutnya. Kemudian pak paul mengetuk pintu kamar Ica dan bertanya
" ibu sudah tidur belum" tanya pak paul
" belum pak, ada apa?" jawab Ica
" apa ibu punya selimut buat saya tidur? Saya kedinginan didepan bu" tanya pak paul
" maaf pak tidak ada selimut lagi, selimutnya cuma satu yang saya pakai dikamar" sebuah kalimat yang harusnya tidak Ica ucapkan pun terucap, mungin bagi Ica jawaban itu terdengar normal

Namun pak paul menyimpulkan bahwa jawaban tadi adalah ajakan Faiza untuk tidur ber selimut bersama. Sambil tertawa tawa pak paul pun mengecek kondisi semua pintu, setelah yakin semua terkunci ia matikan lilin diruang tengah dan langsung membuka pintu kamar Faiza dengan agak kasar, karena kaget ica pun menoleh ke arah pintu dan melihat pak paul mulai menanaggalkan kaosnya, ia pun ber telanjang dada dan hanya memakai celana kolor yang sangat ketat tadi. Belum sempat Ica berkata kata, pak paul langsung menarik selimut yang menyelimuti ica tadi, ia pun langsung menyusul Ica tidur disampingnya. Ica pun yang akan berontak langsung ditarik pak paul dan masuk ke pelukan pria tua gemuk itu, tangan pak paul langsung memeluk erat Ica dan mengarahkan wajah ica ke wajahnya, dan tentu saja dengan sangat rakus pak paul langsung melumat bibir mungil ica untuk kesekian kali, ica yang kaget pun mencoba berontak dengan Seluruh kekuatan nya, namun pak paul yang jelas lebih besar dalam ukuran tubuh menahannya, kemudian ia berbisik
" bu, sudah seminggu tidak ketemu, saya kangen banget sama ibu, apalagi sama ini" kemudian langsung melumat bibir manis Ica.
" selama disana saya selalu teringat sama ibu terus menerus" kembali ia melumat lagi bibir ica kemudian melepas nya.
Ica yang tadi melawan kini terlihat lebih melemah, disini lain ia tersipu mendengar perkataan pak paul tadi, ia pun sekarang hanya bisa merekatkan wajahnya ke dada pak paul sebagai tanda malu tapi mau. Pak paul melihat tingkah Ica pun tertawa penuh kemenangan. Kemudian dengan mudah pak paul kembali meraih wajah Ica dan tentu saja aksi adu mulut dan silat lidah kembali terjadi, ica sudah tidak canggung lagi saling menghisap ludah masing masing. Mereka terus melakukannya cukup lama hingga akhirnya Ica tertidur dipelukan pejantannya. Memang sampai saat ini pak paul pun tidak berani melakukan hal yang lebih pada Ica, ia ingin memulai hubungan ini dengan perlahan sehingga Ica nantinya akan minta sendiri untuk ia mesrai.

Ica terbangun saat memasuki waktunya subuh, ia sadar bahwa posisi nya saat ini masih dipelukan pria tua itu. Saat ia hendak bangun dari tempat tidur, tiba2 tangan besar gemuk itu kembali menarik tubuhnya, pak paul dengan kasar menarik ica ke pelukan nya lagi dan kembali mencumbui bibir Ica, disela sela cumbuannya ia berbisik
" mau kemana ibu jam segini?" tanya pak paul
" saya mau ibadah pak" jawab ica
" halah tidak usah, bisa besok2 lagi" ucap pak paul sembari melumat bibir Ica, Belum sempat ica bicara pak paul merubah posisinya hingga ia berada diatas tubuh mungil Ica dan kembali melumat habis seluruh isi mulut Faiza, ia jilati semua bagian dalam mulut faiza, Kemudian ia terus menerus meludahi mulut Ica, dan dengan terpaksa ica menelan saja ludah pria itu. Tenggorokan Ica terasa sangat pahit dan panas seperti terbakar karena bau menjijikan ludah pak paul. Mereka melakukan adegan pergumulan itu hingga matahari terbit, atau bisa dibilang mereka melakukan aksi saling tukar ludah itu selama hampir 2 jam, tak lupa pak paul memberi bonus berupa bebrapa cupang an di leher betinanya.

Karna ingat jadwal penerbangan Ica ke aceh mereka pun segera bergegas untuk berangkat, setelah mandi Ica ber dandan ala kadar nya kemudian berangkat. Kali ini pak paul ikut naik perahu dan mengantar Ica sampai bandara, sebelum ica masuk pesawat, pak paul masih sempat menarik pinggang ica dan memberikan nya kecupan singkat di bibir dan pipinya yang menandakan bahwa pria tua itu akan menunggu betinannya untuk pulang kesini.

Selama Ica berada di aceh, pak paul tinggal di rumah Ica, ia setiap hari tidur dirumah dan kamar Ica, kamar yang seharusnya ditempati pasangan suami istri itu sekarang diisi oleh seorang pria tua itu, pak paul selalu membayangkan jika ia menjadi suami Faiza, pasti tiap hari tiap jam tidak akan ia sia siakan untuk memesrai istrinya itu. Pak paul pun pergi ke beberapa sahabatnya untuk sekedar bertanya cara mendapatkan wanita pujaannyaa. Tepat seminggu setelah perginya Ica ke rumah orangtuanya, hari itu adalah jadwal pak paul untuk menjemput Faiza di bandara, pesawat dijadwalkan landing jam 3 sore, sehingga pak paul harus sudah berangkat sebelum jam 10.

Pagi itu setelah mengisi materi sabtu pagi, ia mendapat tawaran untuk melakukan misi adat di pedalaman pulau Kalimantan dengan imbalan yang cukup besar, namun pak paul belum mengkonfirmasi ajakan tersebut, ia bilang masih akan pikir2 dulu, setelah acara selesai mereka pun pesta babi guling terlebih dahulu dan beberapa masakan khas daerah tersebut yang dibuat dari daging anjing

Sebelum berangkat ke bandara pak paul menyempatkan diri untuk ke rumah Ica lebih dulu, ia sudah mempersiapkan sebuah kejutan untuk wanita idaman nya itu, ia menaburkan beberapa bunga mawar di ranjang kamar Ica, ia pun membawa suatu pewangi ruangan khusus yang ia dapat dari temannya, yang katanya khasiat nya bisa menambah romantisme hubungan suami istri. Setelah selesai mengeset kamar itu Ia pun berangkat ke bandara. 4 jam perjalanan ia pun sampai. Beberapa saat menunggu akhirnya pesawat yang dinaikin Ica pun mendarat. Ica pun dengan mengenakan kardigan warna pink, kaos warna hitam celana jeans dan hijab warna cream. Pak paul pun langsung menarik tangan wanita cantik itu dan memeluknya, seperti adegan film2 romantis, Ica pun membalas pelukan pak paul karena ia juga kangen dengan pria tua itu, bahkan selama merawat ibunya di rumah sakit, Faiza selalu melamunkan momen nya bersama pak paul . mereka tidak malu untuk berpelukan di tempat umum itu.

Entah mengapa saat ini pak paul merasakan libido nya sangat tinggi, mungkin karena efek makanan tadi pagi, bahkan saat melihat Ica tadi penis pak paul langsung tegak maksimal. Setelah menempuh perjalanan laut dan darat, setelah sampai dirumah Ica terkejut saat ia membuka pintu kamarnya, ia tersipu malu saat melihat kasur nya dihiasi oleh mawar merah yang dirangkai membentuk bentuk hati. Ia pun mengucapkan terima kasih pada pak Paul sudah memberi kejutan kecil ini.
" terimakasih banyak ya pak" ucapnya sambil kembali memeluk tubuh pak paul
" iya bu, sama2. Saya senang kalau ibu senang", kata pak paul yang kemudian diikuti ciuman singkat ke bibir Ica.
" ibu mandi dulu, sudah malam, saya akan mencari makan dulu diluar, ibu lapar kan?" kata pak paul
" iya pak, sudah dari siang saya blm makan" jawab ica, kemudian ia pun masuk ke kamar mandi untuk mandi dan pak paul keluar cari makan.

Setengah jam kemudian Ica pun selesai mandi, dengan handuk yang melilit badannya ia pun masuk ke kamar untuk ganti pakaian, ia masih senyum2 sendiri melihat kejutan dari pak paul ia merasa amat bahagia dengan kejutan itu, ia pun memilih baju yang akan ia pakai, ia memilih sebuah gaun tidur terusan warna merah yang cukup ketat sehingga menunjukan keindahan bentuk tubuhnya itu, entah mengapa ia mau menggunakan pakaian pemberian suaminya dulu didepan orang yang bukan muhrimnya. Kemudian ia berdandan tipis dan menyemprotkan parfum mahal ke tubuhnya, ia pun menata rambutnya dan menguncirnya kebelakang, entah mengapa ia memutuskan untuk tidak mengenakan hijab saat itu.

Sesaat kemudian hujan pun mulai turun di daerah tersebut, pak paul pun sampai ke Rumah membawa makanan mirip tongseng dan nasi, saat Ica keluar dari kamarnya pak paul pun sempat melongo melihat kecantikan Ica yang lebih dari biasanya, ia pun mencium bau sangat wangi saat Ica berjalan didepannya. Kemudian Ica mengambil bebrapa alat makan dan menaruh nya diatas meja, semetara pak paul masih terbengong melihat keindahan luar biasa didepan matanya.
" pak ini masakan apa?" tanya Ica membuyarkan lamunan pak paul
" ooo... Itu tongseng kambing bu, tadi saya beli di warung langganan saya" jawab pak paul sambil mengeluarkan bungkusan itu, kemudian mereka berdua makan dengan lahap makanan itu sambil bercengkrama mesra. Ditengah makan sesekali mereka saling menyuapi saling Menggoda, benar2 seperti pasangan suami istri baru. Setelah selesai mencuci piring Ica pun izin ke kamarnya, pak paul pun malah keluar. Padahal maksud Ica adalah memberi sinyal pak paul untuk menyusul nya kekamar, namun ia kecewa karena pak paul malah keluar rumah, saat hendak memjamkan mata tiba tiba2. Pak paul ternyata paham kode yang Ica berikan, ia keluar untuk memasukan motor ke garasi, setelah megunci semua pintu ia melepas semua pakaian nya hingga hanya menyisakan celana kolor dan dalaman saja, kemudian ia mematikan TV dan lampu ruang tengah kemudian masuk ke kamar Ica dan...

END PART 6
.............................
 
OK terima kasih update nya Faiza suhu dan tetap semangat aja semoga rencana bikin cerita baru yang mirip dengan tukang yang menukangi segera terealisasi karena bisa untuk mengobati kekecewaan kita2 semua atas mandeknya cerita itu. Sekali lagi tetap semangat ya suhu semoga tetap sehat terus tiada kurang suatu apa sehingga bisa bikin cerita yang bisa mengibur kita semua.
 
OK terima kasih update nya Faiza suhu dan tetap semangat aja semoga rencana bikin cerita baru yang mirip dengan tukang yang menukangi segera terealisasi karena bisa untuk mengobati kekecewaan kita2 semua atas mandeknya cerita itu. Sekali lagi tetap semangat ya suhu semoga tetap sehat terus tiada kurang suatu apa sehingga bisa bikin cerita yang bisa mengibur kita semua.
Kalau cerita2 saya ramai gass aja hu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd