Sebenarnya sore nanti aku ada janji dengan dr. Alvin di tempat prakteknya untuk konsultasi soal kesehatan, tapi berhubung aku lagi malas untuk keluar. Aku menelepon dr. Alvin
"Halo, dok.."
"Halo bu Vina, ada apa?"
"Maaf dok tapi badanku lagi agak kurang enak nih, jadi kemungkinan sore nanti nggak bisa ke tempat dokter"
"Oh ok bu. Kalau misal, saya yg habis gini ke rumah ibu Vina bagaimana?, kebetulan habis gini kan jam istirahat, jadi saya bisa sempatkan untuk ke rumah ibu"
"Oh begitu ya dok. Baiklah dok, terima kasih ya.. Maaf sudah merepotkan"
"Iya bu Vina, gpp. Sudah kewajiban saya juga, saya kan dokter langganan keluarga bu Vina juga"
FYI, dr Alvin adalah dokter langganan konsultasi di keluarga saya.. Hmmm usianya masih tergolong muda, 33 tahun, wajahnya tampan, bodinya lumayan sih.
Sebelum dr Alvin datang, aku harus siap-siap dulu.. Bra 40d warna merah sudah menempel rapi menutup kedua payudara indahku, disusul lilitan g-string warna merah cerah yang menyusup di belahan pantatku yang besar dan menutup vagina serta jemput tipisku. Kemudian keduanya dibalut dengan sebuah daster warna hijau motif garis-garis. Penampilanku terlihat sempurna di usiaku yang sudah menginjak kepala 6 ini.
Bel rumahku berbunyi disusul suara "Bu Vinaaaa"
"Iya sebentar" jawabku
"Oh dr Alvin, silakan masuk dok.. Mobilnya mau parkir dalam aja?"
"Parkir luar saja bu Vina gpp"
"Oke dok, masuk dok" aku mempersilakan dr Alvin masuk terlebih dahulu lalu kususul sambil menutup pintu rumah
"Duduk dok, mau minum apa?"
"Nggak usah repot-repot bu Vina. Air putih aja"
"Ya dok, sebentar ya, saya ambilkan"
"Rumah kok sepi bu Vina?"
"Iya dok, suami kan belum pulang. Pembantu juga lagi pulang kampung"
"Oh gitu bu"
"Nih dok airnya"
Kusajikan segelas air dingin di meja sambil aku menunduk tepat di hadapan dr Alvin sehingga payudaraku yang masih tertutup bra ini terlihat jelasi di matanya...
"Mm trima kasih bu Vina" timpalnya
"Sama-sama dok. Silakan" balasku
"Jadi bagaimana bu Vina, ada keluhan apa dalam 1 minggu terakhir?"
"Gini dok, aku akhir-akhir ini merasa mudah lelah, terus kalau dibuat nyanyi lama, nafas kurang enak, nggak seperti biasanya"
"Oh gitu, saya periksa denyutnya dulu ya" sambil dr Alvin memeriksa denyut nadi di tanganku,
lalu disusul stetoskopnya yang menempel dingin di dadaku
"Permisi ya bu Vina"
"Iya dok" sambil aku membuka sedikit belahan daster yang kupakai
"Baik bu. Semua normal" kata dr Alvin
"Syukur dok" jawabku
"Mungkin bu Vina harus lebih sering jaga kondisi, istirahat yg cukup dan sebisa mungkin rutin olahraga bu, biar kondisi lebih prima"
"Iya dok, saya akan laksanakan" jawabku dgn senyuman yg agak nakal
Kemudian dr Alvin bermaksud untuk memeriksa ke bagian dalam mulutku dgn spatel
"Permisi tolong dibuka bu mulutnya"
Lalu kubuka mulut dan aku merasakan spatel itu menempel di lidahku
Otak nakalku tiba-tiba muncul, tiba-tiba aku memainkan spatel itu dengan lidahku, kemudian dr Alvin kaget..
"Lho kok gitu bu?"
"Hehe gpp kan dok?" tanyaku balik
Kemudian aku rampas spatel itu lalu kubuat mainan untuk mulutku, ku-kulum spatel itu seperti aku menikmati sebuah permen lolypop. dr Alvin pun hanya bisa tersenyum canggung
"Dok, aku mau dokter utk memeriksa yg lainnya dok"
"Me..meriksa apa bu Vina?" tanya dia balik
"Ini dok"
Sambil aku membuka kedua kakiku sehingga terlihat jelas selangkanganku yang berbalut g-string warna merah ini dihadapannya.
"Mm maaf bu, itu bukan bidang saya" jawab dr Alvin
Tanpa pikir panjang, aku langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa panjang yg kami duduki lalu aku menaiki wajahnya sehingga wajahnya bisa merasakan langsung kehadiran vaginaku yg masih tertutup
"Mmmmmm bu Vina, kenapa? Mmm saya jadi susah nafas bu" katanya
Aku makin menjadi, kugoyang maju mundur selangkanganku di atas wajahnya, sesekali aku goyang memutar
"Mainkan pakai lidahmu dok" perintahku
Dia kemudian menjulurkan lidahnya dan mulai membasahi g-stringku..
Aku kemudian menengok ke belakang dan kulihat kontolnya mulai berdiri tapi masih terhalang oleh celana yg dia pakai
"Ahhh dok enak, terus dokkkkk"
aku makin bergairah
Dia terus menjilat sampai suatu titik dia mulai berani untuk menyingkap dasterku
"Lepas apa bu dasternya biar nggak ribet"
Lalu aku membuka dasterku dan kulemparkan ke lantai
Kemudian dr Alvin membuka sedikit g-stringku dan mulai beraksi lagi dengan lidahnya sesekali dengan jarinya
"Ahhhh enak dok"
"Yang seperti ini dok, enak"
Jarinya mulai melakukan penetrasi ke dalam vaginaku sampai aku merasa becek lalu mulutnya mulai mencium dan menghisap vaginaku yg becek ini..
Birahiku makin tinggi..
Lalu kuangkat badanku dari wajahnya dan kulihat wajah dr Alvin mulai memerah.. Dia hanya tersenyum
Lalu aku berbalik arah dan kulepas perlahan celananya dan kudapati celana dalam dr Alvin yg sedikit basah, mungkin karena terangsang
Akhirnya kami membentuk posisi 69
"Mmmmm ahhhh dok terus"
Aku merasakan lidahnya menggelikan vaginaku, sambil aku goyang-goyangkan
Di saat yang sama, aku membuka celana dalam dr Alvin, lalu mulai kubasahi kontolnya dengan air liurku dan kukulum dengan perlahan sambil kucium kepala kontolnya sesekali serta kumainkan lubang kontolnya dengan jariku..
"Ahh bu Vina, geli bu" katanya
"Tapi enak kan, dok?
"Emang belum pernah dimainin lubang kontolnya sama istri, dok?"
"Be..belum pernah, bu... Baru sama ibu aja" jawabnya
Kukencangkan kulumanku sehingga mulutku seakan-akan penuh dengan kontolnya.. Aku pompa terus kontolnya dgn menggunakan mulutku
dr Alvin nggak mau kalah, dia mulai berani memasukkan 3 jarinya ke dalam vaginaku lalu dikocoknya dgn cepat
"3 jari ya bu, gpp?"
"Gpp dok. Pakai semua jari juga boleh" jawabku nakal
"Ahhhhhh mmmmmmhhh dokkk, aku orgasme"
Tak sengaja vaginaku mengeluarkan cairan seperti air, nggak banyak tapi cukup untuk membasahi wajah dr Alvin
"Bu Vina keenakan ya?" tanya-nya
"Enak banget dokkkkk" jawabku
"Yuk bu, saya keluarkan ya sperma saya.. Saya sudah harus balik ke tempat praktek"
Kemudian vaginaku kuturunkan ke arah kontol dr Alvin sehingga kontolnya yang bersih itu menancap kokoh di liang vaginaku
"Cloppp clopphhh clroppphhh"
"Clooppp"
"Clopppp clopppp"
Suara kontolnya dan vaginaku menjadi satu irama
"Putar bu" perintahnya
Aku memutar badan sehingga dengan jelas aku melihat wajah tampan dan bodi atletisnya.. Dia juga melihat wajahku yang penuh birahi dan payudara yang menggantung bergerak naik turun mengikuti irama genjotan kontolnya
"Ahhhh dokkkk"
Aku orgasme lagi
"Hangat bu Vina" balasnya
Kemudian dia semakin mempercepat penetrasi kontolnya dan.....
"Aku mau keluar, bu....."
"Keluar di dalam aja, dok" perintahku dengan nada manja
Dia diam saja tapi guncangan yang vaginaku rasakan semakin menjadi, payudara indahku juga semakin bergoyang dengan liar
Kedua tanganku aku angkat dan kulipat ke belakang kepalaku agar dr Alvin bisa melihat putihnya ketiak dan indah tubuhku sepenuhnya
Tusukannya semakin kencang dan akhirnya dr Alvin mengeluarkan sperma di dalam vaginaku.. Aku merasakan kehangatan
"Ahhhhh ahhh keluar, bu"
"Ya dok keluarkan sampai habis dokk" perintahku
"Uu..udah buuuu.. Enak..."
Kemudian aku melepaskan diri dari kontolnya dan sambil berdiri membersihkan sisa sperma yang ada di vaginaku, sedangkan dr Alvin beranjak duduk dan membersihkan kontolnya dengan tissue.
"Istri saya kalah enak dari bu Vina" puji dia
"Ahh dokter bisa aja.. Lain kali lagi ya dok hehehe" pintaku
dr Alvin tidak menjawab tapi dia memandangku dengan wajah penuh kepuasan...