Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Matahari Satu Jengkal

Orang yang bener2 iklas..
Entah mengapa orang itu akan tersenyum dengan hati yg lega.. atau plonggg...

Meskipun kadang dibarengi tetesan air mata sih 🤭
 
Diomongi ndang rabi yo bud nekat keakehan polah giliran dites ilang siji siji mbebeki. Iki koyone kerjaan ayuni ngerjai si budi karena keakehan mikir . Cah wedok kebanyakan kurang sabar tur perasaan yg bermain walau cerdas kayak apapun kalah ama perasaannya sendiri lalu ngambil langkah sing keliru , sabare sebatas satu langkah . Si budi kebiasaan wong kalahan yo wis edan kan bud rasane kiamat akibat cah wedok. Wis edan wae bud akeh menange akeh rejekine
 
620c051148698234.jpg


tak gowo sek yo:D Renata ne!!
tak jak tandur anggur...

 
Budi asemmmm..... Garai baper..... Dadi edan tenan iki.... nggarai Kudu ngamuk ae.... :marah:
Awas sampe Renata Gak Balik...... Mesthi Ono obong2an ndek kene..... !!!!!!
 
Ojo lepas tangan to kilur @areke....
Mesakno bayan @kkaze30 ro bayan @Capoks to...
Awak dewe sibuk keliling ngolek puting beliung iki😀😀😀😀
Ayoklah Hu. Sesama belok saling bersodara lho Hu...

Suhu @Pemancingmimpi tolong wujudkan harapan kami yg belok2 ini untuk menjadikan Galuh pasangan sejati Mas Buwassss....

Setuju kan Ki Lurah @areke, Ki Lurah @Ancukerr? Dak mau denger eike gak setuju yah...
 
MATAHARI
SATU JENGKAL





BAB 05
BERATNYA MERELAKAN



Rombongan Gubernur sedang aku jamu…
Tak mungkin aku tinggalkan begitu saja…

Tiba2 lampu mati….
Kemudian menyala lagi….
Mati lagi….
Menyala lagi….

Keadaan mulai panik…
Tamu2 mulai tak nyaman….
Tapi kemudian lampu menyala…

Tapi….
Rasa nikmatnya makan malam sudah hambar…
Rombongan Pak Gubernur akhirnya memohon pamit, bukan apa….
Bu Gebernur seolah merasakan hatinya tak tenteram disini…

Wanda entah dengan cara bagaimana membuat kondisi begini…

Bu Gubernur menyapa Wanda…
“Duh Nak Wanda….
Maaf ya ibu jadi ga enak karena ini restoran pilihan ibu kok begini…
Minggu depan ganti Ibu deh yang ajak Wanda makan…
Ibu pamit dulu ya…
Perasan ibu ga enak….”

Bla bla bla…
Bla bla...

Acara pamitan antar perempuan memang kok, ditinggal tidur saja masih belum beres rasanya…
Tapi...
Wandaku memang top….
Dengan caranya dia malah dapat simpati yang luar biasa…
Bukannya dia yang minta maaf, namun bu gubernur yang minta maaf…
Ha ha ha ha…

Kami mengantarkan ibu dan bapak Gubernur sampai di depan pintu keluar dan beliau berdua dijemput mobil dinasnya…

Juga pejabat2 teras lainnya kami hantarkan dan temani mereka menunggu jemputannya…
Ada yang kami sediakan juga jemputan untuk mengantarkan mereka satu persatu…
Ibarat biaya ini adalah wajib keluar…
Bukan soal apanya….
Ini soalan keamanan dan kenyamanan berbisnis…

Tanpa kenyamanan dan keamanan berbisnis mana ada tenant kelas kakap mau invest…?
Ya ngga…?
Aku ga pernah berfikir itu sogokan atau apalah…
Itu biaya persahabatan yang saling menguntungkan kok, ga lebih dan ga kurang lah…

Jangan pelit urusan beginian…
Tapi juga jangan terlalu boros…
Bisa2 diperah beneran lah kita…
Sebagai rekan atau sahabat sajalah atau sebagai pemula kepada seniornga di urusan duniawi…
Itu memang ditekankan dalam bisnis dimanapun…
Apalagi di timur….
Sebut saja negara mana di timur…
Baca koran dan majalahnya…
Apa yang aku kerjakan semua juga mengerjakannya, tinggal bagaimana kita menempatkan nurani saja kok…

Kalau kotanya maju, provinsinya maju mereka juga seneng kok…
Bangga juga kok…
Ini soal simbiosis mutualisma…
Soal hubungan saling menguntungkan…
Bukan saling memeras…
Satu minta duit…
Satu minta diistimewakan…

Sama sekali bukan…
Kami menguntungkan mereka…
Dan mereka memberikan ketenangan bisnis…
Itu jauh lebih fair lah…
Ya nggak ?
Peraturan harus kami junjung lah…
Ga ada yang kami terobos…
Yang ada kami minta bantuan memuluskan saja prosesnya…
Bukan meminta mereka agar kami dibolehkan menerjang aturan…
Aku bukan orang yang suka melanggar aturan…
Kami semuanya begitu adanya…

Kenapa…?
Sekalinya kita melanggar…
Seolah kita ini menaruh gantungan di leher kita…
Dan siap2 sajalah digantung bilamana kita sudah tak diperlukan…
Itulah aturan dunia…


***


Serasa se abad menunggu tamu meninggalkan tempat…
Begitu semua tamu penting pulang aku bergegas menuju mobilku….
Kupacu dengan kecepatan tinggi…

Langsung menuju bandara….
Sebab, kurasakan Renata sedang menuju kesana…
Posisinya 5km dr bandara…
Aku 8 km dr bandara…



Tuhan….
Benar2 luar biasa perjalanan ini…
Aku kena macet….
Sialnya aku lupa kalau di arah jalan laswi ada perbaikan jalan sepanjang jalan itu dan tak ada arah kembali pula….

Aku dalam perjalanan mengingat2 lagi apa yang sudah kami lakukan bersama….
Dan ya…
Renata bukanlah gadis yang begitu rakus dengan uang…
Selama ini hampir tak terlihat dia membanggakan harta orang tuanya kepada siapapun jua…
Pengorbanannya dalam mendirikan perusahaan dan mengembangkannya begitu murni dan dalam…

Pengorbanannya dalam meraih cintaku juga bukan main2…
Setidaknya seharga seluruh hartanya…
Yang dikumpulkan sendiri…
Bukan warisan kedua orang tuanya…

Kegilaannya bekerja menunjukkan rasa cintanya….
Kegilaan dalam segala hal benar2 semuanya ditujukan kepadaku…
Luar biasanya aku tidak peka itu semua…
Hanya karena dibutakan oleh kebingunganku menerima bermacam informasi yang luar biasa gila selama ini…
Bahwa bagaimana mungkin ada orang ga jelas macam aku bisa dicintai banyak orang…
Banyak gadis2 cantik…
Memaksa menjadi istriku…
Informasi tak wajar dan sejalan dengan keseharian budaya dan kebiasaan inilah yang membutakan rasaku…

Dalam kemacetan ini…
Aku merasakan kembali kehangatan kami selama ini bukan lah kehangatan mainan yang bisa diberikan kepada siapa saja…
Harusnya aku bersyukur dan tidak dibutakan oleh masa lalu…

Harusnya aku mengerti itu semua…
Kenapa di saat2 terakhir Renata menghukum orang push up…
Yang nota bene dengan itu dia biss menikmati kemulusannya….
Yang dengan itu, seolah hendak memaksaku cemburu….
Ya …
Cemburu….
Itulah yang diinginkannya…
Termasuk ketika menerima undangan kencan dari Andrew di depanku…

Aku **
Aku gila…
Aku harus menerima ini semua gara2 aku memang **….

Sampai disini aku benar2 merasakan harus merelakan semuanya terjadi…
Bahkan ketika Renata harus ditakdirkan menjadi istri Andrew…
Sang pangeran dari Perancis yang jauh segalanya diatasku….

Perlahan air mata ku jatuh menetes….
Mengalir deras di pipiku…
Tanpa isakan…
Tanpa suara…
Aku menangis….


***


Kemacetan demi kemacetan membuatku akhirnya menjadi semakin putus asa…
Putus asa untuk hanya sekedar berjumpa dan bertemu Renata sebelum keberangkatannya…
Putus asa dalam meraih hatinya kembali…
Putus asa…

Tapi…
Dalam keterjepitan itu…
Aku masih sempat berdo'a agar bagaimanapun juga aku diberikan kesempatan itu…
Kesempatan yang luar biasa yang seolah kemaren2 tidak pernah terlintas di hatiku…

Kesempatan menjadi lelaki bagi wanitaku…
Kesempatan menunjukkan betapa aku mencintai mereka semua….
Kesempatan yang selama ini aku sia2akn…
Kesempatan yang tertutup oleh galaunya hati ini…
Kesemoatan yang…
Aku sungguh bodoh…
Aku memang bodoh…

Tapi aku bukanlah orang yang tidak mau berhenti berjuang…
Aku akan berjuang sampai titik darah penghabisan…
Harus…

Tiba di Bandara Husein Sastra negara aku segera menuju ke terminal keberangkatan…
Disana jelas tertulis keberangkatan pesawat Renata menuju Bandara Soetta sebelum bertolak ke paris, perancis sdh dalam posisi boarding…

Aku tiba2 lemas….
Tenyata Renata sudah di dalam pesawat, dan mungkin sudah mematikan HPnya…
Duh kenapa ga tadi2 aku menelponnya ?
Sekali lagi aku seperti menyadari kebodohanku…
Bodoh….

Namun aku bukanlah lelaki yang gampang putus asa…
Tetap saja kuangkat HPku dan mencoba menghubunginya….

Thank's God…
Ada nada dering disana….

Tak diangkat….
Lama nada dering itu…
Tak diangkat….
Sampai akhirnya tak bisa kuhubungi….

Tuhanku….
Terpaksa aku ikhlashkan kepergiannya…
Sampaikan kepadanya…
Betapa menyesalnya diriku….

Aku duduk lemas di terminal Bandara Husein Sastranegara….
Ada banyak hal yang aku akhirnya paham…
Bahwa ada batas dimana orang akan menunggu…
Ada batas dimana orang akan berjuang…
Ada batas dimana orang akan menyerah…
Ada batas untuk semuanya…

Termasuk bagi para wanitaku…
Mereka menunggu…
Mereka mengihlashkan semua aku yang memutuskan…
Tapi semua ada batasnya…
Semua ada masanya

Sampai akhirnya waktu akan memutuskan berpihak kepada siapa…

Saat ini…
Detik ini…
Aku merasakan hilangnya kegalauan…
Hilangnya rasa dendam iri dengki dan segala hasud terhadap masa lalu…

Aku sadar masa lalu terlalu membelengguku…
Aku sadar bahwa aku kadang terlalu terlena dengan apa yang ada…
Aku sadar aku bukan siapa2 yang terlalu luar biasa…

Saat ini…
Detik ini…
Aku memahami sesuatu yang sangat berarti…
Bahwa tak ada yang bisa memutar balik masa…
Tidak juga aku…

Biarlah kesalahanku di masa lalu menjadikan aku lebih dewasa dan lebih hebat…
Lebih segalanya…
Karena waktu akan membantu segalanya…
Karena waktulah yang akan membunuh kita juga nila lalai…

Karena waktu adalah jarak yang memisahkan…
Kemarin….
Hari ini….
Yang akan datang….



Renata ku….
Apapun keputusanmu…
Aku sudah ihlash…


***

Ha ha ha….
Jangan baper ya….

Aslinya ini aku nulisnya sambil tertawa lho…
Sebab kayaknya ini obat mujarab agar anda2 semua sembuh dari virus edan yang telah merasuk…

Ha ha ha…
Makanya jangan baca tread ini
Asli merusak…
Yang nulis juga gila soalnya…

Kwkwkkw…

Salam Edan E
Part yang paling bikin :galak::galak::galak::galak::galak::galak:

Hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.... Belum pernah sesakit ini bah... Acit nai.... :galau:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd