Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Memeluk Nafsu Tertusuk Kelam


Awal Mula


POV Adit

Aku Adit, tinggiku 178 cm dan beratku 60 kg kata temen temen aku mirip Irwansyah. Aku ini keturunan Barat, tepatnya S*matera Barat, kedua orang tuaku asli sana tapi aku lahir di Jakarta dan adikku juga sama dia lahir 4 tahun setelahku di bidan yang sama. Orangtuaku cukup konservatif tapi entah kenapa aku malah menjadi anak yang suka melanggar peraturan. Tapi hal tersebut cuman diketahui oleh teman-teman sekolahku sedangkan di lingkungan rumah aku dikenal pendiam dan anak yang baik.

“PING!”
“PING!”
“PING!”
“Udah siap bray?” sebuah pesan bbm yang aku kirim ke teman ku Reza.
Lupa tanggal tapi yang aku ingat itu bulan Agustus 2014, Hari itu kami akan datang ke technical meeting penerimaan mahasiswa baru di kampus.Sebagai calon mahasiswa aku merasa sangat antusias, bangun pagi, olahraga ringan dan sudah siap berangkat di pada pukul 7 padahal acara tersebut akan di mulai jam 10. Maklum sebagai anak dari keluarga dengan ekonomi menengah kebawah membuat ku sangat senang karena dapat berkuliah di kampus negeri. Orang tuaku sangat bangga saatku bilang aku keterima di kampus ini sampai sampai semua tengga tau soal aku kuliah, agak malu maluin, tapi aku kirakira gapapalah sekali kali norak.

Setengah jam terlewat, Reza juga belum membalas bbmku. Karena Ku pikir masih ada waktu jadinya kuputuskan untuk membeli vit C di warung tetangga yang nggak jauh dari rumahku.
“Teh Arum, beli” teriakku pelan sambil tangan kananku bermain di kotak beras didekatku.
Engga ada jawaban dari teh Arum tapi aku mendengar suara dalam rumahnya. Warung teh Arum ini memang dibuat di bagian teras rumahnya. Rumahnya yang hanya mempunyai 1 ruang itu membuat kalo kita menengok ke pintunya kita bisa melihat semua isi rumah tersebut.
Teh Arum umurnya 32 thn dia janda anak 1 mereka tinggal ber2 saja, bapaknya meninggal tahun lalu karena kecelakaan tahun lalu.

“Teh Arummmm, beliiiiii” kunaikkan suaraku dan akhirnya dia keluar agak terburu buru.
“Eh iya bang Adit, maaf tadi lagi nyuci baju jadi ga denger. Mau beli apa bang?” Kata teh Arum sambil mengelap kedua tanganya yang basah kedaster yang dipakai.
Aku tertegun, daster itu sangat tipis minim dan tembus pandang karena basah. Aku dapat melihat putingnya yang tercetak jelas, aku menelan ludah. Aku langsung berfikir memang deh pesona wanita keturunan tanah s*nda itu sangat menakjubkan.
Hmm iya teh gpp, aku mau beli Yc2000 teh. Kataku cepat
Seperti teh arum sadar kalo aku memperhatikan putingnya dia tersenyum melihatku gugup.
Oh Yc2000 tunggu sebentar ya bang, teteh ambilin. Dia berbalik masuk ke rumahnya kembali dan mengambil Yc2000 yang aku minta.
“Ini ya bang Adit Yc-nya” ucapanya buat ku tersadar
Eeh iya teh berapa ini? Kataku gugup
“8 ribu aja bang, kenapa si bang adit gugup bgt kayanya?” Kata teh arum menggoda
“Ah engga teh ini ga sabar pengen ke buru buru ngampus hehehe” kataku mengelak
“Ohhh gitu kirain kenapa, abis dari tadi ngeliat tehteh mulu si” Godanya lagi.
Sial aku dikerjain teh Arum, mentang mentang muka polos dikiranya aku culun.
Oke, ku bakal coba balas godaanya.
“Iya abis teh arum pagi ini cantik bgt udah gitu sexy lagiii.” jawabku mencoba menggodanya
Ku lihat muka agak kaget mendengar ucapanku tapi sedetik kemudian dia langsung tertawa
Hahaha anak bocah bisa bisa ngomong gitu, siapa yang ngajarin hayooo. Sudah sana berangkat telat nanti ke kampusnya. Katanya teh arum sambil balik lagi ke rumahnya.
Aku tersenyum karna saat sebelum dia berbalik badan dia mengedipkan matanya ke arahku, aku engga ngerti artinya apa tapi aku senang saja dengan kejadian yang baru aku lalui.
Sambil berjalan balik ke rumah, aku cek bbm dan ternyata ada notif kalo Reza udah siap buat berangkat. Reza itu teman sekelasku STM dan kami dan entah keberuntungan dari mana kami dapat undangan untuk masuk ke kampus negri ini.

Aku ambil barang barangku dan tidak lupa salim dan minta doa ke ibu karena ayahku sudah berangkat pergi buat berjualan dari jam 6 dari.
“Adit berangkat dulu ya bu” kataku sambil mencium punggung tangan kanannya
Iya hati-hati, dengerin kakak-kakaknya pas jelasin. Nanti kena hukum kamu kalo ga dengerin” kata ibu sambil mengelus kepalaku dengan tangan kirinya.
“Siappp, ibu tau Aditkan anaknya gimana”. Jawabku mencoba menyakinkan ibu kalo aku akan baik baik saja sambil berjalan menuju motor

Sebelum ku jalankan motor, aku kirim pesan ke Reza.
Za, ketemuan di perempatan waktu itu yaa”
Siap, lagian ngapa pagi bgt si? Kesurupan apaan si lu? Balas Reza
Hari baru semangat baru brooo, yaudah gw otw nih. Balasku ke Reza lalu ku masukan hape ke kantong celanaku dan mulai mengendarai motorku.

Reza itu rumahnya searah dengan kampusku, karena motornya sedang rusak jadi untk hari ini aku menjemputnya. Setelah 10 menit perjalanan akhirnya sampailah aku di tempat menjemput Reza. Dengan seragam hitam putih yang sama dengan ku, kami jadi seperti anak magang yang bolos kerja.

Setengah jam perjalanan akhirnya sampailah aku ke kampus terlihat blm begitu ramai tapi setelah setelah sampai ke tempat parkir ternyata sudah lumayan banyak yang datang. Aku memperhatikan sekeliling dan berfikir okay ini adalah awal yang baru buatku jangan jadi bocah malas yang suka berantem lagi.

“Eh kocak, malah melamun ayo kesono udah mulai di barisin noh” Reza membuyarkan lamunanku dengan suaranya yang cempreng itu.
“Eh iya jing sabar, emang lu ga mau sebat dulu?” Kataku ke Reza sambil membuat simbol tangan seperti orang merokok.
“Katanya kampus baru hari baru. Gampang dah ngrokok mah lagian kan lu ga ngerokok ngapa demen bgt nemenin orang ngerokok dah.” katanya sambil berusaha menjitak kepala ku tapi aku berhasil menghindar
Anjayy kesurupan apa lu bisa mikir gitu, yaudah ayo” kataku sambil mendorongnya ke depan.

Kami masuk barisan, dan senior mulai menjelaskan tapi aku tidak tertarik mendengarkan malah yang aku heran kenapa kami harus baris di basement kampus padahalkan tadi diatas aku lihat ada hall kosong. Disini panas kan, gerah bgt. Mereka ga tau apa aku abis kegerahan abis melihat teh arum dan sekarang aku harus kegerahan di basement, bikin badmood aja.

Sambil guruku dalam hati aku melihat sekeliling dan ternyata aku baru sadar banyak sekali orang dan aku baru ingat kalau ini technical meeting untuk ospek semua jurusan, pantas gerah bgt orangnya ada bejibun.
“Setelah namanya dipanggil maju kedepan ya dan ambil berwarna ini. Kertas warna ini adalah penanda kalo kalian satu kelompok” seorang senior menggunakan pengeras suara menjelaskan

Tak lama nama nama mulai dipanggil dan akhirnya namaku terpanggil. Aku mendapatkan kertas warna kuning serta kertas ketentuan ospek dan kebalik ke barisan.
“Okay sekian dari kita sekarang kalian boleh cari anggota grup kalian” senior itu lagi menutup technical meeting.

Basement langsung berisik dan tambah gerah ku ajak reza ke tas untuk mencari udara
“Za, keatas yuk, gerah bgt gw”
“Ayuk, Eh tapi ini kelompok gimana?”
Makanya pake otak tuh dipake. Kita tunggu saja mereka pada nyari nanti kan lebih gampang ngeliat kertasnya kalo dah pada ngumpul. Kata Aku menggurui
“Eh iya juga ya yaudah yuk ke atas” balasnya sambil menendang betisku pelan
“Et kan jadi kotor, bego” balasku cepat
“Lu dapet kertas warna apa?” lanjutku
“Gw warna merah, lu warna apa? Kata Reza
“Gw warna kuning za”
Balasku singkat
Sesampai di atas basement aku melihat gerombolan orang memegang kertas warna kuning. Aku liat ke reza dan bilang.
Za, kayanya itu kelompok gw dah gw duluan yaa”
Sial lu, terus gw gimana? Katanya cepat
“Ya cari diri lah” kataku sambil berjalan meninggalkannya



Aku berjalan kerombongan tersebut ku hitung mereka ada 9 orang.
Permisi, kalian kelompok kuning ya. Kata ku mencoba menyapa”
Eh iya kita kelompok kuning nih, kamu juga? Sini gabung sambil nunggu yang lain salah satu orang meresponku.
10 menit berlalu ak yang duduk sedikit menjauh akhirnya diajak ngobrol oleh salah anggota kelompok
“Hey, Aku Shara Rahmati tapi lu bisa manggil Aku Shara” Kata shara sambil tanganya mengajak berjabat.
Eh iya hayy Shara, kamu bisa panggil aku Adit. salam kenal ya. Jawabku


Dan dari sinilah semua cerita bermula 2 anggota kelompok kuning yang akan membuat cerita cinta,mesum, persahabatan dan narkoba di kampus negeri Kesenian ini. Makasih suhu suhu yang udah mau baca dan memberi kritik dan saran. Mohon apabila kalo masih berantak ya suhu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd