Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Menyusui warga satu desa.

Bagian II: Belajar Menari
...

Kaia pun berangkat menuju ke sanggar tari yang terletak tak jauh dari sungai besar yang berada di ujung desa. Hanya memakan waktu 15 menit berjalan dari rumahnya.

"Permisi" Ucap Kaia sambil mengetuk pintu utama sanggar.

"Iya, sebentar" Ucap seseorang dari dalam.

Tak berselang lama, keluar lah perempuan bertubuh gemuk dan pendek, berumur 40-an tahun, perempuan itu bernama Bu Ambar, pemilik sanggar tari di desa itu.

"Ohh Kamu rupanya" Ucap Bu Ambar

"Kenalin saya Kaia Bu, saya cucu Mbah Usman" Ucap Kaia memperkenalkan diri.

"Iya saya tau kamu, kalo nama saya Ambar. Ayok masuk Kaia" Ucap Bu Ambar

"terima kasih Bu" Ucap Kaia berjalan masuk.

Mereka pun berjalan masuk, saat pintu terbuka di hadapan mereka langsung terpampang ruangan tengah yang sebesar lapangan voli dengan ruangan-ruangan kecil yang mengelilinginya.

"Rita, Yanti, Lena kesini cepat, ini ada tamu" Teriak Bu Yanti.

Mendengar itu mereka yang dipanggil Bu Ambar langsung bergegas menuju sumber suara.

"Iya Bu" Ucap Yanti

"Ini kenalin namanya Kaia, Kaia terpilih sebagai penari oleh para tetua adat. Kaia akan berlatih disini sampai hari ritual nanti" Ucap Bu Ambar.

Mereka pun berkenalan satu sama lain, terlihat tatapan sinis dari mereka karena mereka iri dengan Kaia. Karena Kaia dikenal sebagai wanita tercantik di desa.

"Kapan pemilihannya Bu?" Ucap Lena

"Malam kemarin" Ucap Bu Ambar

"Berapa tarif Kaia nanti Bu, apakah lebih mahal?" Tanya Rita

"Kaia tidak akan dibayar selama menari nanti" Ucap Bu Ambar

"Hah kok bisa Bu?" Tanya Rita

"Karena Kaia berbeda dari kalian, Kaia cuman memberikan buah dadanya untuk kemakmuran desa" Ucap Bu Ambar

"Lah kenapa bisa gitu Bu?" Ucap Yanti

"Kaia tidak mau kehilangan keperawanannya. Jadi, keputusan para tetua adat akan membuat Kaia melayani dengan buah dadanya kepada para tetua adat dan seluruh warga dari malam ritual hingga fajar menjelang secara gratis" Ucap Bu Ambar.

"Serius gratis Bu?" Tanya Rita

"Haha melar dah tuh tetek" Ucap Lena

"Hussh jaga mulutmu, Lena. Jangan dengerin ya Kaia, mereka cuman bercanda. Yaudah, Kaia silahkan istirahat dulu sebelum latihan malam nanti, kamar Kaia ada di ujung, bagian sebelah kanan" Ucap Bu Ambar.

"Baik Bu terimakasih, saya izin dulu Bu, kakak-kakak sekalian" Ucap Kaia dengan lembut.

...

Pada malam harinya semua para penari termasuk Kaia sudah berkumpul di ruang tengah. Pada malam itu mereka latihan pernafasan dan pelenturan badan. Setelah 1 jam mereka pun selesai dilanjutkan dengan makan malam bersama. Saat makan bersama Kaia disuruh banyak makan daun katuk dan Kaia juga diberikan minuman khusus.

"Karena ini permintaan khusus dari pimpinan adat, Kaia harus selalu minum minuman ini setiap pagi, siang, dan malam untuk menyehatkan badan terutama buah dada Kaia" Ucap Bu Ambar.

"Ini minuman apa Bu? Kok aneh sekali" Tanya Kaia heran.

Bu Ambar memberikan sebuah cangkir bambu berukuran besar berisi ramuan minuman yang telah dibuatnya. Bau yang cukup amis dan rasa yang aneh seperti sayur-sayuran, sulit dijelaskan.

"Itu minuman herbal" Ucap Bu Ambar.

Kaia cukup susah menghabiskan minuman itu, karena cukup banyak.

"Habiskan! Jangan disisa" Tegas Bu Ambar

Kaia menghabiskan minuman itu secara terpaksa. Setelah makan, mereka pun membereskan bekas mereka makan. Setelah itu, mereka pun masuk ke kamar masing-masing. Saat di kamar, Kaia dikejutkan dengan masuknya Bu Ambar dengan membawa minyak kelapa dan semangkok ramuan yang dibuatnya untuk Kaia.

"Buka kainmu!" Ucap Bu Ambar.

Kaia pun membuka kainnya, lalu terpampanglah buah dadanya yang besar dan ranum.

"Hmm.. Wajar para bandot tua itu ngincer Kaia, teteknya sebagus ini" Batin Bu Ambar.

Bu Ambar pun mulai melakukan pijat ke dada Kaia selama 10 menit, setelah memijat ia baluri dengan ramuan dalam mangkok itu. Ia baluri ke dada Kaia secara merata kecuali putingnya. Setelah itu Bu Ambar pun pergi.

"Pas mandi baru dibersihkan." Ucap Bu Ambar ke Kaia.

"Baik Bu" Ucap Kaia mengerti.

...

Hari-hari berlalu, Kaia melakukan rutinitas seperti itu terus menerus. Pada hari ke-7, Kaia merasa buah dadanya membesar dan putingnya mulai mengeluarkan cairan walau hanya setetes dua tetes. Hari itu mereka berlatih. Kaia nampak sudah pandai dan hafal gerakan tarinya. Setelah latihan, Kaia pun menanyakan perubahan buah dadanya ke Bu Ambar.

"Bu, kenapa dada Kaia membesar ya Bu?. Dan juga beberapa kali ngeluarin cairan walaupun sedikit." Tanya Kaia.

"Ohh baguslah itu, berarti ramuan Ibu manjur" Ucap Bu Ambar.

"Ohh jadi gara-gara ramuan itu ya Bu?. Kaia gausah lagi minumnya ya Bu, ini dada Kaia serasa udah gede banget, Kaia malu" Ucap Kaia

"Ga boleh!. Itu udah perintah dari para tetua adat agar kamu terus minum sampai hari ritual" Ucap Bu Ambar

"Neng malu nanti Bu" Ucap Kaia

"Kenapa malu?. Kamu kan cantik. Kamu ga boleh ngelanggar perintah!. Kamu tau sendiri kan hukumannya kalo ngelanggar?" Tegas Bu Ambar

"Baik Bu, maaf saya salah" Ucap Kaia

"Oh iya untuk tarianmu, gerakanmu sudah bagus dan kamu keliatan sangat fasih dan hafal, tapi kamu harus sedikit lebih gemulai lagi dalam gerakannya dan kamu juga harus mengeluarkan ekspresi menggoda dari mimik wajah kamu, biar lebih terasa pendalaman tarianmu" Ucap Bu Ambar.

"Baik Bu, Kaia usahakan" Ucap Kaia.
 
Hari-hari berlalu, sehari sebelum penampilan, para penari akan dimandikan dengan kembang tujuh rupa oleh para tetua adat. Saat Kaia keluar dari kamarnya, Kaia menjadi pusat perhatian oleh para tetua.

Bagaimana tidak, setelah hampir 2 minggu di sanggar, efek dari ramuan dan pijatan Ibu Ambar pada payudara Kaia, membuat perubahan signifikan yang terjadi pada dada Kaia. Payudara Kaia juga sudah memproduksi ASI secara berlimpah. Oleh karena itu, sekarang payudara Kaia berukuran jumbo seperti semangka, bahkan jauh lebih besar dari dada Bu Ambar yang bertubuh gemuk. Dengan tubuh Kaia yang langsing tapi payudaranya menggantung sebesar semangka, terlihat sangat tidak ideal dipandang.

302263354f1319ddf5741e5e1398cad9916f8b41.jpg

*ilustrasi Potret Kaia

Namun pandangan lelaki berbeda, melihat tubuh yang seperti itu ditambah wajah yang cantik merupakan kombinasi yang sangat menggoda. Karena payudara jumbo walaupun memakai kain, belahan dada Kaia tetap terlihat jelas. Kaia terlihat kesal dan malu melihat tubuhnya yang sekarang, dan tak jarang ia merasakan punggungnya pegal dan nyeri.

Setelah sesi siraman, Kaia pun bertemu Kakeknya yang merupakan tetua adat juga. Kaia pun berbincang dengan kakeknya, dan posisi berseberangan dari mereka terdapat para tetua lainnya, mbah Sukun dan Bu Ambar terlihat tertawa bersama saat sedang mengobrol dan sering melirik ke arah Kaia. Kakek Kaia pun heran perubahan yang terlihat dari tubuh Kaia. Mbah Sukun berbincang dengan Bu Ambar

"Bu, Buset gede bener teteknya Kaia, berarti manjur ya ramuannya, Bu?" Ucap Mbah Sukun.

"Iya mbah, manjur, ASInya juga banyak tuh Pak" Ucap Bu Ambar.

"Bagus Bu" Ucap Mbah Sukun

"Kerja bagus Bu, itu udah ukuran super, ga sabar nyicipin tuh susu haha" Ucap Mbah Joko

"Mana upahnya Pak?" Ucap Bu Ambar

"Tenang, nih dapat bonus sekalian" Ucap Pak Subri sembari memberikan segepok uang ke Bu Ambar.

"Nahh gitu dong, kan enak, saya enak, Bapak juga bakal keenakan besok haha" Ucap Bu Ambar.

Tak lama setelah acara, para tetua adat pun meninggalkan sanggar. Dari dalam ruangan lain, tak sengaja Yanti mendengarkan percakapan Bu Ambar dan para tetua adat, ia langsung bergegas menyampaikan itu ke Rita dan Lena yang sedang di dapur. Mendengar itu mereka iri dan ditambah saat kembali ke ruang tengah, mereka tak sengaja melihat Bu Ambar memeluk Kaia sambil memberikan beberapa lembar uang ke Kaia. Mereka bertiga menjadi iri dan dengki kepada Kaia.

...

Apa yang akan terjadi pada Kaia saat malam ritual??
Tunggu cerita selanjutnya besok malam.


*Jika ada kritik dan saran, silakan komen atau kirim pesan personal, terima kasih. -Atok
 
Marvelous marvelous...
Genre favorit....
Terima kasih update nya tok...
 
Marvelous marvelous...
Genre favorit....
Terima kasih update nya tok...
 
Waah kereen nih, jadi kebayang asi nya kaia jadi berkah buat para warganya & mereka mendewikan kaia... Sedang kaia lambat laun aura keibuannya makin tumbuh, sabar telaten mnyusui para warga dgn beragam karakternya wou wiu wiu wiu :nenen:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd