Setelah sekian lama menjadi silent reader, akhirnya kali ini saya beranikan diri untuk menulis cerita pertama saya. Mudah-mudahan banyak yang baca.
1. Bukan Gundala
Perkenalkan nama saya Ricky, berumur 30 tahun dan belum menikah.Saat ini saya bekerja sebagai Manajer di suatu perusahaan. Bos sangat percaya kepada saya, karena kepribadian saya yang jujur, polos dan sedikit culun. Yah, semua itu ditopang oleh muka saya yang baby face, gemuk dan berkulit putih. Walaupun begitu, sebenarnya saya seorang yang mesum. Kebanyakan waktu saya habiskan di kantor berfantasi sex dengan objeknya bawahan saya, maupun rekan kerja dari departemen lain.
Walaupun selalu berpikiran kotor dan mesum, tetapi saya seorang yang bernyali kecil jika menyangkut wanita. Buktinya sampai sekarang saya masih lajang dan perjaka ting ting. Mau tidak mau fantasi sex yang besar ini disalurkan dengan beronani saja.
Suatu hari, saat dalam perjalanan pulang dari kantor menuju apartemen, saya membawa motor dengan kencang, karena keadaan cuaca sepertinya akan turun hujan lebat. Sudah lama saya tidak memakai motor ini, biasanya saya memakai mobil, tetapi sayangnya saat ini mobil saya masuk bengkel. Padahal apabila memakai mobil, maka hujan turun atau tidak pun bukan masalah besar bagi saya.
Suara petir dan cahaya kilat semakin menyambar di atas langit. Saat itu saya sudah hampir sampai ke apartemen, sayangnya hujan turun terlebih dahulu. Karena nanggung, maka saya terobos saja. Sungguh suatu keputusan yang akhirnya mengubah hidup saya, tidak lama setelah itu tiba-tiba saya disambar petir. DUAR!!! Terpentallah saya dari motor saya!!!!!! Apa yang saya lihat sebelum mata saya terpejam saat itu adalah segerombolan orang yang mengelilingi saya.
Saat membuka mata, alih-alih saya sudah berada di rumah sakit. Saat saya akan bangkit untuk duduk di kasur. Tiba-tiba terdengar suara suster bilang “Eh, jangan bergerak dulu mas, nanti lukanya tambah parah”. “Loh, tapi saya ga merasa sakit sama sekali mbak” jawab saya. Susternya kemudian mendekati dan memeriksa saya lagi. Dia cukup terkejut dan mengatakan bahwa tadi banyak luka lebam di sekujur tubuh saya.
Setelah dilakukan pengecekan ulang, akhirnya saya diperbolehkan pulang saat itu juga. Yang anehnya, orang-orang rumah sakit tahunya saya kecelakaan motor, bukan tersambar petir. Begitu juga, menurut orang yang mengantar saya ke rumah sakit. Ah peduli amat bagi saya waktu itu. Saya hanya ingin cepat pulang dan berbaring di kasur secepatnya.
Index Cerita:
1. Bukan Gundala (Page 1)
2. Ika Pengantin Baru (Page 1)
3. Rasanya Menjadi Suami Sementara Ika (Page 5)
4. Indah Gebetanku (Page 9)
5. Level Up (Page 11)
6. Indah yang Nakal (Page 12)
1. Bukan Gundala
Perkenalkan nama saya Ricky, berumur 30 tahun dan belum menikah.Saat ini saya bekerja sebagai Manajer di suatu perusahaan. Bos sangat percaya kepada saya, karena kepribadian saya yang jujur, polos dan sedikit culun. Yah, semua itu ditopang oleh muka saya yang baby face, gemuk dan berkulit putih. Walaupun begitu, sebenarnya saya seorang yang mesum. Kebanyakan waktu saya habiskan di kantor berfantasi sex dengan objeknya bawahan saya, maupun rekan kerja dari departemen lain.
Walaupun selalu berpikiran kotor dan mesum, tetapi saya seorang yang bernyali kecil jika menyangkut wanita. Buktinya sampai sekarang saya masih lajang dan perjaka ting ting. Mau tidak mau fantasi sex yang besar ini disalurkan dengan beronani saja.
Suatu hari, saat dalam perjalanan pulang dari kantor menuju apartemen, saya membawa motor dengan kencang, karena keadaan cuaca sepertinya akan turun hujan lebat. Sudah lama saya tidak memakai motor ini, biasanya saya memakai mobil, tetapi sayangnya saat ini mobil saya masuk bengkel. Padahal apabila memakai mobil, maka hujan turun atau tidak pun bukan masalah besar bagi saya.
Suara petir dan cahaya kilat semakin menyambar di atas langit. Saat itu saya sudah hampir sampai ke apartemen, sayangnya hujan turun terlebih dahulu. Karena nanggung, maka saya terobos saja. Sungguh suatu keputusan yang akhirnya mengubah hidup saya, tidak lama setelah itu tiba-tiba saya disambar petir. DUAR!!! Terpentallah saya dari motor saya!!!!!! Apa yang saya lihat sebelum mata saya terpejam saat itu adalah segerombolan orang yang mengelilingi saya.
Saat membuka mata, alih-alih saya sudah berada di rumah sakit. Saat saya akan bangkit untuk duduk di kasur. Tiba-tiba terdengar suara suster bilang “Eh, jangan bergerak dulu mas, nanti lukanya tambah parah”. “Loh, tapi saya ga merasa sakit sama sekali mbak” jawab saya. Susternya kemudian mendekati dan memeriksa saya lagi. Dia cukup terkejut dan mengatakan bahwa tadi banyak luka lebam di sekujur tubuh saya.
Setelah dilakukan pengecekan ulang, akhirnya saya diperbolehkan pulang saat itu juga. Yang anehnya, orang-orang rumah sakit tahunya saya kecelakaan motor, bukan tersambar petir. Begitu juga, menurut orang yang mengantar saya ke rumah sakit. Ah peduli amat bagi saya waktu itu. Saya hanya ingin cepat pulang dan berbaring di kasur secepatnya.
Index Cerita:
1. Bukan Gundala (Page 1)
2. Ika Pengantin Baru (Page 1)
3. Rasanya Menjadi Suami Sementara Ika (Page 5)
4. Indah Gebetanku (Page 9)
5. Level Up (Page 11)
6. Indah yang Nakal (Page 12)
Terakhir diubah: