Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Misteri Siluman Ular

Hasrat yang tumbuh



Shina

Kegiatan di istana berjalan seperti biasa, para budak wanita yang membersihkan lantai, baju, maupun menyediakan makanan untuk anggota keluarga raja. Sementara budak lelaki ada yang membersihkan kebun, mengangkat air ke istana maupun memotong beberapa kayu yang di gunakan untuk memasak, semua berjalan seperti biasa walaupun kini sang raja mereka sedang pergi berperang. Saka telah merubah wujudnya sebagai pengawal pribadi Shina bernama Tarman dengan membunuh pengawalnya yang asli. Shina sedang termenung ke arah taman dari dalam kamarnya, dia masih teringat akan mimpinya tadi malam. cuma sekedar mimpi namun yang menjadikannya berbeda adalah dia mengapa melakukan masturbasi yang tidak pernah dilakukan seumur hidupnya, baginya mimpi dia tengah di setubuhi budak itu sangat nyata dan mempengaruhi pikirannya.


Tarman

Untuk menghilangkan pikiran itu Shina akhirnya memutuskan untuk berjalan-jalan ke kota "Tarman, temani saya pergi ke kota" ucap Shina kepada pengawalnya "siap ratu" ucap Saka yang merubah wujudnya menjadi pengawal bernama Tarman. Shina berjalan di tengah kota kasta atas di belakangnya di ikuti oleh Saka "Tarman, apakah kau pernah ikut berperang ?" Shina bertanya kepada Tarman "dulu sebelum saya menjadi pengawal ratu, saya adalah tangan kanan raja Anggara ratu" ucap Tarman "apakah raja selalu memenangkan pertempuran Tarman?" Ratu berbicara sambil tetap berjalan "iya ratu, ratu tenang saja raja adalah orang yang kuat, dia tidak mudah untuk di bunuh" Tarman menjawab. "Aaaaakkkkkhhh…." Ketika berada di tengah kerumunan Shina tiba-tiba di tarik oleh beberapa penghianat kerajaan "hahaha, ratu...ratu.., kini kau sendiri, mana raja yang selalu melindungi mu itu" tawa seorang penghianat "hey lepaskan ratu" ucap Tarman yang mengacungkan pedang kepada mereka "heh pengawal lemah, lebih baik kau lari atau kau akan mati di tangan kami" ucap pemimpin penghianat, Tarman maju menyerang. Terjadilah pertarungan antara Tarman melawan 5 orang. "Aaaakkkkhhh….." kelima orang itu tewas di tangan Tarman, darah berceceran dimana-mana.

Ratu secara spontan berlari ke arah Tarman yang terluka di bahu terkena sabetan pedang "ayo kita ke istana mengobati lukamu" ratu menggandeng lengan Tarman dan membantunya berjalan ke istana. Setelah luka Tarman terobati ia di datangi ratu "Tarman apakah kau tidak apa-apa?" Ratu berdiri di hadapan Tarman yang memegangi pundaknya "aku baik-baik saja ratu" Tarman melihat ke mata ratu. Seketika tatapan mata ratu dan Tarman bertemu kemudian ratu duduk di hadapan Tarman "untung saja ada kamu Tarman, aku takut" ratu terlihat murung "itu sudah tugasku ratu, aku akan melindungi mu bahkan dengan nyawaku" Tarman menatap wajah ratu "kapan Anggara pulang" ratu meneteskan air mata "hmm, saya tidak tau ratu, kita doakan saja perperangan di menangkan oleh raja" Tarman menenangkan hati shina "ratu tidak usaha khawatir, selama raja tidak ada aku akan melindungi ratu bahkan dengan nyawaku" Tarman meyakinkan ratu bahwa dia aman. Ratu melihat Tarman dan tatapan mata mereka kembali bertemu namun ratu segera berpaling, ada perasaan aneh ketika matanya bertemu dengan mata Tarman.

Matahari mulai tenggelam di kerajaan Majo, menandakan malam telah tiba "hahahaha…..hahahaha….." ratu tertawa terbahak-bahak. Tarman bercerita kekonyolan raja Anggara ketika dia berada di sisi raja saat berperang, tentu saja ini adalah cerita karangan Tarman. "Terus...teruss" dengan antusias ratu ingin mendengarkan kelanjutan cerita anggara "pada saat itu raja berpura-pura bisu saat pertemuan dengan kerajaan Malaya, semua terlihat kebingungan karena tidak tau apa yang di ucapkan raja" lanjut Tarman bercerita "hahahaha….benarkah raja melakukan itu" ratu antusias mendengar cerita "iya, raja Malaya marah besar seketika raja Anggara memanggil raja Malaya untuk mendekat kepadanya, lebih dekat lagi perintah raja Anggara, seketika kuping raja Malaya telah berada di dekat mulut raja Anggara untuk mendengar bisikan raja anggara, raja Anggara berteriak hingga raja Malaya terkejut dan tersungkur ke belakang, sontak semua tertawa melihat raja Malaya terkejut" Tarman melanjutkan cerita "hahahha….hahhaa" ratu tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Tarman. "Ratu apakah kau ingin melihat kehidupan malam di kota ?" Tarman menatap mata ratu "apa ? Tapi aku tidak di perbolehkan keluar malam oleh raja" ratu juga melihat ke arah Anggara "ratu bisa menyamar, ayo ikut aku" tanpa persetujuan ratu Tarman memegang tangan ratu dan pergi mengajaknya keluar dari istana. Ratu baru pertama kali melihat kehidupan malam hari di kota kasta atas dan dia merasa bahagia, dengan menggunakan jubah ratu berjalan mengitari kota "ayo kita masuk ketempat itu ratu" ajak Tarman menuju ketempat seperti tempat minum-minum.

Ramai sekali di tempat itu, banyak yang bernyanyi, berdansa, tertawa terbahak-bahak dan minum. "Hahahaha tempat apa ini Tarman, di sini orang terlihat bahagia" ratu melihat sekeliling tempat itu "ini adalah bar ratu, tempat orang besenang-senang haha" Tarman tersenyum kepada ratu "hey pesan minumnya" ucap Tarman kepada seorang pelayan "baik tuan". "Ratu minum ini, ini adalah minuman supaya kau gembira" Tarman menyodorkan segelas arak "benarkah ?" Ratu yang tidak tau minuman apa itu langsung meneguknya "hahaha Tarman kepalaku seperti melayang di udara, ini menyenangkan" ratu terlihat gembira pada malam hari itu.


Setelah selesai dari kota ratu dan Tarman kembali ke istana "ayo cepat lewat sini ratu" Tarman berjongkok agar ratu naik ke atas bahunya untuk melompati pagar "haha tadi itu menyenangkan Tarman" ratu tanpa menyadari tangannya menggenggam tangan Tarman "aku akan mandi Tarman, kau boleh pergi" perintah ratu kepada Tarman ketika telah tiba di depan kamar "baik ratu" kemudian ratu masuk ke kamar dan membuka seluruh bajunya dan mulai berendam di bak kamar mandinya. Saka yang sudah menyamar menjadi Tarman masih berdiri di depan ruangan Shina dan seperti memejamkan mata dan melafalkan sesuatu seperti mantra. Shina yang sedang berendam merasakan ada yang merayap melalui betisnya ke paha dan mengarah ke vaginanya. "Ahhhhh…..ahhhhh" Shina mendesah merasakan gesekan halus pada kulit paha dan vaginanya, Shina tidak menyadari bahwa itu adalah sesosok ular, ular itu kemudian menjilati vagina Shina "ahh..ahh..ahh" kepala Shina mengadah ke atas sambil mendesah. Tangannya meraih meraih apa yang menjalar pada vaginanya "aaaaaaakkkkkhhh" Shina berteriak ketika tangannya menggenggam kepala ular itu dan segera melemparkannya.

Tarman tiba-tiba masuk kemudian ratu dengan spontan memeluk Tarman "ada apa ratu?" Ucap Tarman yang tangan ya juga telah memeluk Shina "ada ular Tarman, aku takut" peluk Shina erat pada pinggang Tarman dan menutup wajahnya pada dada Tarman "tidak apa-apa ratu, ratu aman ada aku disini" sambil mengusap punggung Shina "takuttttt" Shina tersedu di dada Tarman. Kemudian Tarman menatap mata Shina, Shina pun sayu menatap mata Tarman dan tidak tau siapa yang memulai mulut mereka telah beradu memainkan lidah masing-masing "Sluurpp….Sluurppp….slurppp…" bunyi peraduan lidah mereka. Tarman kembali menatap mata Shina, Shina hanya membalas dengan tatapan sayu dan dengan ganas Tarman mengarahkan mulutnya pada leher Shina dan menjilati setiap jengkal leher Shina dan payudara Shina. Shina memeluk kepala Tarman dan mengeluarkan desahan manja "ahhhh….gelihhh...tarmannn" tangan Shina mengikuti kemana arah kepala Tarman. Tarman dengan ganas menjilat, gigitan-gigitan kecil tak lepas dari kulit mulus Shina dan meninggalkan bercak-bercak merah pada kulit mulus Shina "mmhhhh….sslurppp..mmuahh" Tarman dengan rakus menjilati tubuh Shina "ahhh….tarmannnhhh….ouuhhh" Shina membalas dengan desahan manja yang keluar. kemudian Tarman membalikan tubuh Shina dan bersiap memasukkan penisnya kedalam vagina Shina, Tarman menggesek penisnya dan memajukan penisnya yang besar dan berurat secara perlahan "aaaaaahhhhhhh……." Shina melenguh saat setiap inci penis Tarman memasuki vaginanya dan blessss Tarman berhasil memasukkan penisnya. Tarman mendiamkan sebentar penisnya di dalam vagina Shina dan tak lama mulai memaju mundurkan penisnya "aahhhh...aahhhh...ahhhh…" Shina mendesah manja seiring goyangan Tarman pada vaginanya. "Ohhhhh….ratuhhh...hmmpp…" Tarman merasa keenakan merasakan sempitnya vagina Shina.


Tarman menunduk, memeluk Shina dan mencari mulut Shina. Shina membuka bibirnya yang ranum seiring masuknya lidah Tarman ke dalam mulutnya. Tarman kini membalikan tubuh Shina dan menyandarkan Shina pada sudut bak mandi dan kembali menggenjot vagina Shina dengan cepat, Shina memegang lengan Tarman yang telah memegang pinggulnya "aahhhh…..tarmanhhhh...hmmppp" Shina mendesah menerima perlakuan penis Salman pada vaginanya "ratuhhhh….ahhhh... memekmu.. sempit.." Tarman menggenjot vagina Shina dengan cepat. Shina kini memeluk Tarman yang duduk di lantai kamar mandi, Tarman masih menaik turunkan tubuh Shina untuk mencapai puncak kenikmatan, Shina tidak ingat dengan siapa dia telah melakukan persetubuhan dia kini sedang di puncak nafsunya. Shina memeluk erat pundak Tarman "ahhhh ratu… akuuh...mauu.. keluar" ucap Tarman di telinga ratu "ahhhh...ahhh...geliihhh...tarmannhh" ratu pun juga seperti akan mencapai puncaknya dan mereka tiba-tiba bersama teriak "aaakkhhhhh…." Tarman terbaring sambil memeluk Shina, mereka telah mencapai orgasme yang hebat bersama-sama. Tubuh Shina lemas dan tak berapa lama Shina pun tertidur di pelukan Tarman, Tarman pun membopong tubuh Shina dan membaringkan nya di tempat tidur "tubuhmu nikmat Shina" ucap Tarman dan kemudian meninggalkan ratu yang telah tertidur.
Bersambung.
 
Penghianatan Shina



Shina


Tarman

Shina duduk termenung di dalam kamar, dia memikirkan apa yang telah ia lakukan semalam. Perasaan menyesal dan sangat bersalah muncul dalam hatinya, terasa tetes air mata mengalir di pipinya. Shina sang permaisuri raja telah mengkhianati suaminya, dia telah mengizinkan Tarman pengawal pribadinya menyetubuhi nya tadi malam. "Ratu, apakah ratu sakit ?" Budak wanita memanggil Shina dari luar kamar, namun Shina tidak membalas "saya mengantar makanan ratu" sambil membuka sedikit pintu kamar ratu "Tarok di situ aja" ucap ratu lirih "baik ratu" lalu budak itu pergi meninggalkan makanan itu. Tarman berdiri menghadap kamar Shina, dia tersenyum dalam hati karena persetubuhan hebatnya dengan Shina semalam, Tarman masih menunggu Shina untuk keluar dari kamarnya.

Hari pun sudah sore, namun Shina belum juga keluar dari kamarnya dan dia mencari seorang budak wanita "apakah ratu sudah makan mbok?" Ucap Tarman "gak tau mas, tadi dia hanya menyuruh menaruh makanan di lantai" ucap budak wanita "hmmm, baiklah mbok", Tarman kemudian meninggalkan budak itu. "Ratu, ratu tidak apa-apa" Tarman memanggil Shina dari depan kamar namun dia tidak mendapat jawaban. Tak berapa lama Shina keluar dari kamar, Tarman pun menghampiri "ratu.." sapa Tarman, namun ratu berlalu saja tanpa menjawab pertanyaan Tarman. Shina tampak duduk di sebuah pondokan di taman istana, Tarman mendekatinya "ratu, maaf atas perbuatanku tadi malam" Tarman mencoba berbicara kepada Shina. Namun Shina hanya diam tidak menjawab pertanyaan Tarman, Tarman pun hendak pergi meninggalkan ratu "tunggu.." ucap ratu "ratu, jika kau mau menghukumku atau mengadu kepada raja silahkan" ucap Tarman "tidak Tarman, kamu tidak salah" ratu berbicara sambil meneteskan air mata "boleh saya duduk ratu" Tarman meminta izin untuk duduk di samping ratu "hmmmm" ratu hanya menggumam untuk mengizinkan Tarman duduk disampingnya "ratu, apakah kau menyesal" Tarman melihat ke arah ratu, namun ratu hanya diam "kejadian itu tidak akan terjadi lagi ratu" Tarman sambil menghela nafas. Shina pun menangis "aku jahat Tarman,aku telah mengkhianati Anggara" Shina berbicara sambil terseduh "aku tidak pantas menjadi istrinya" Shina menangis saat berbicara pada Tarman "jangan menangis ratu" Tarman melirik ke arah Shina "bolehkah aku berbicara sesuatu ratu ?" Ucap Tarman, tanpa menunggu jawaban Tarman berucap "ratu kau adalah wanita yang sangat cantik, semua lelaki jatuh cinta padamu, tubuhmu, wajahmu, suaramu, rambutmu adalah bentuk kesempurnaan wanita" Tarman sambil menaruh tangganya di atas tangan Shina, Shina masih menangis namun tidak menepis tangan Tarman dari tangannya "jika saja aku di beri kesempatan untuk mencintaimu" Tarman kembali berbicara menatap Shina yang tertunduk. "Tapi Tarman, aku adalah seorang istri" Shina berbicara lirih "betul ratu, kau adalah istri, tapi kau adalah wanita, kau berhak memiliki perasaan" ujar Tarman sambil menggenggam tangan Shina "kita bisa melakukannya diam-diam di belakang raja" jemari Tarman mengusap tangan Shina. Shina hanya tertunduk kemudian melihat ke arah Tarman "tarmannn…" ketika ingin berbicara Shina di kagetkan dengan bibir Tarman yang telah mengecup lembut bibirnya "Shina, kau adalah wanita yang sangat cantik" Tarman menatap mata Shina yang sembab karena menangis, dia tidak lagi memanggil Shina ratu.

Shina menatap mata Tarman dan Tarman memajukan kepalanya dan mengecup bibir Shina, Shina pun membalas ciuman Tarman. Tarman dengan lembut memainkan lidahnya pada bibir Shina, Shina kini terbawa nafsu oleh permainan bibir Tarman. Tarman pun memeluk tubuh Shina "sluurpp...slurppp.." bunyi ciuman mereka, Tarman menyedot lidah Shina dan memilin lidah Shina, Shina pun membalas dengan melingkarkan tangannya di pundak Tarman dan memainkan lidahnya. "Tarman…" Shina menatap Tarman dengan mata yang sayu. Kemudian Tarman mengangkat tubuh Shina dan membawanya ke kamar Shina, Shina hanya pasrah dan merangkul pada leher Tarman.

Di dalam kamar Tarman langsung melumat bibir indah Shina, mereka saling menanggalkan baju mereka masing-masing. Tarman kembali mengangkat tubuh Shina dan membaringkannya di atas kasur. Kasur dimana tempat raja dan Shina si permaisuri raja yang hanya boleh bersetubuh di situ, namun kini Shina telah mengkhianati raja Anggara dengan bersetubuh dengan Tarman sang pengawal pribadinya. "Ouhhh… Tarman" Shina merangkul leher Tarman yang sedari tadi melumat bibirnya, Tarman pun mulai mengecup leher Shina, menjilatnya hingga ke puting payudara Shina. payudara Shina sebelah kiri di jilat dan gigitnya sementara jarinya bermain di puting sebelah kanan, wajah Shina melihat langit-langit ruangan merasakan nafsunya yang telah memuncak "tarmannnhhh….geliii" Shina mendesah sangat manja, desahan yang hanya di keluarkan ketika dia di tiduri oleh suaminya kini di keluarkan ketika Tarman merangsang dan menjilati seluruh tubuhnya. "Tarmannn….ouhhh sayang…" kini Shina mengeluarkan kata sayang terhadap Tarman. Jemari Tarman kini menggelitik klitoris Shina dan jari tengahnya masuk ke dalam liang kenikmatannya itu. "Shina, kau begitu cantik" Tarman menatap mata Shina yang sayu menahan gejolak nikmat dari liang vaginanya. Jemari Tarman semakin cepat mengocok vagina Shina. Desahan dari bibir Shina yang merah itu semakin kuat terdengar di penjuru kamar, pantatnya pun ikut terangkat-angkat seiring kocokan jari Tarman. Tarman melihat wajah Shina yang sedang di landa nafsu birahi, Shina pun merangkul pada lengan Tarman dan "ahhhkkkkk…. Sayanghhh" pantat Shina terangkat tinggi seiring orgasme yang dialaminya, nafasnya tersengal-sengal dan matanya tertutup rapat, tubuhnya lemas terkulai tidak bertenaga.


Tarman kini berdiri di hadapan Shina, mengarahkan penisnya kepada Shina. Shina pun duduk, dihadapnya telah ada penis Tarman yang besar dan berurat dan ada tonjolan-tonjolan di tepi penisnya, besarnya mungkin 2 kali lipat lebih besar dari penis suaminya. Shina melirik ke atas melihat mata Tarman "hisap sayang" Tarman mengusap rambut Shina. Shina membuka mulut dan memasukan penis Tarman ke mulutnya. Tarman kini memegang rambut Shina dan melipatnya ke atas kepala Shina, terlihatlah leher putih Shina yang mulus dan kepala nya yang maju mundur menghisap penis Tarman. "Ohhhh...betul Shina, seperti itu..ohhh" Tarman sangat menikmati oral yang di lakukan Shina, Shina sambil melirik ke atas namun tetap memaju mundurkan kepalanya, air liur Shina telah membasahi seluruh penis Tarman, tak luput buah zakar Tarman juga jadi santapan jilatan Shina. Kini Tarman memposisikan tubuh Shina menungging membelakangi nya "Shina, kau memiliki tubuh yang indah, sayang tidak di nikmati" sambil menyiapkan penisnya memasuki vagina Shina secara. Penis Tarman perlahan menerobos masuk ke dalam vagina Shina "ahhgggg… sayanghhh" lenguh Shina seiring penis Tarman memasuki vaginanya. Tarman kini memaju mundurkan penisnya sambil memegang tangan Shina ke belakang. Terlihat tubuh putih Shina yang mulus dan mengkilap karena keringat yang mulai keluar seiring goyangan Tarman pada tubuhnya "ahhh...ahhh..ahhh…" Shina mendesah. Tarman mempercepat sodokannya pada penis Shina "ouhhh... Shina, tubuhmu nikathh" Tarman menampar pantat Shina. "Ahhkk...ahhkk.. teruss" Shina kini telah lupa siapa dirinya. Tarman kini membalikan tubuh Shina dan langsung segera memasukan penisnya sambil memegang kedua tangan Shina Tarman langsung mengendor vagin Shina dengan cepat "ahhhh….ahhh...ahhhhh" tatapan Shina sayu kepada Tarman, Tarman menaikan kedua kaki Shina di bahunya dan memasukan penisnya sedalam-dalamnya ke vagina Shina "ouuuhhhhh….. ouuuhhhh" kepala Shina mengadah ke atas dan matanya terpejam "sayangghhh...ampunnhh.." tangan Shina memegang kepala Tarman. Keringat telah memenuhi tubuh mereka, keringat mereka telah bercampur seiring tubuh mereka yang semakin ingin mencapai kepuasan. Tarman menghentikan goyangan penisnya dan menatap mata Shina, Shina terengah-engah menatap Tarman sayu "pelukk…" tangan Shina terbuka meminta tubuhnya di peluk oleh Tarman. Tarman pun memeluk Shina "ahhh... Shina, bolehkah aku selalu menikmati tubuhmu" ucap Tarman di telinga Shina "ohhh...ohhh...bolehh tarmannnhh" Shina memeluk erat Tarman, kakinya menjepit pinggul Tarman seakan meminta jangan di lepas "kita telah mengkhianati raja...ohhh" Tarman meracau dan mempercepat sodokannya "ooohhh...oohhh...ohhhh Tarmannnb aku sampaiihh" Shina menggigit bahu Tarman "kita keluar bersama Shina" Tarman semakin mempercepat goyangannya "aaahhhkkkkkkk" Shina mengejang seiring orgasme yang dia dapat disusul Tarman yang menancapkan dalam-dalam penisnya ke rahim Shina dan menyemprotkan spermanya yang banyak ke dalam rahim Shina.


Shina masih memeluk Tarman dengan nafas yang belum teratur, kemudian Tarman membalikan tubuh Shina dalam pelukannya "Tarman, jangan bilang siapa-siapa tentang ini" Shina merapatkan pelukannya di dada Tarman "tidak Shina, ini rahasia kita" Tarman mengusap punggung Shina "kamu sangat cantik Shina" Tarman mencium kening Shina. Shina pun tertidur di pelukan Tarman.

Shina terbangun dari tidurnya dan mendapati Tarman masih memeluknya "Tarman, kau harus segera pergi, nanti ada pengawal lain datang" Shina membangunkan Tarman "ahh...sudah pagi" Tarman terbangun dan menatap wajah Shina yang sangat cantik. Tarman pun mengecup bibir Shina dan Shina pun membalas kecupan Tarman "ayo Tarman, nanti kita bertemu lagi" Shina menyuruh Tarman untuk keluar kamarnya. Tarman pun bangkit dan mengecup kening Shina sambil tersenyum, Shina pun sedikit tertawa dan memukul pantat Tarman.
Bersambung.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd