Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Mommy Yang Kesepian

Bulbull

Semprot Baru
Daftar
18 Aug 2011
Post
43
Like diterima
266
Bimabet
(Update terus)
Cerita ini ane adaptasi dari kisah kehidupan nyata temen ane... Nama ane samarkan jadi Rossa...
Tokoh utama dalam cerita ini yaitu Adit (18 tahun) anaknya Rossa (43 tahun).
Adit masih kuliah dan Rossa kerja serabutan dengan berjualan kebutuhan rumah tangga. Suaminya meninggalkan dia ketika Adit berusia 3 tahun. Mereka tinggal berdua di satu perumahan sederhana di pinggiran kota Jakarta.
Karena setiap hari tinggal hanya berdua sementara Adit beranjak akil-balig dan suasana rumah yg selalu sepi maka terjadilah hal yg sangat terlarang. Incest. Satu ketika mereka kedatangan sahabat Rossa ketika masih kuliah, Neneng. Apa yg terjadi selanjutnya?
Ya udah, langsung aja di croot ceritanya. jangan lupa mohon input dan kritiknya.
Semoga bisa menghibur....
--------------------------------
Saat itu sekitar jam 2 siang. Adit turun dari ojek di depan rumahnya.
Hari ini dia pulang lebih cepar dari biasanya. 2 mata pelajaran nya kosong, dosen nya pulang karena ada urusan.
Rumah Adit berada di satu komplek perumahan sederhana di sisi kota. Suasananya cukup tenang.
Dan tidak terlalu bising karena posisi kompleks yang cukup jauh dari jalan raya. Itu sebabnya Adit naek ojek setelah turun dari angkot.
Adit memasuki halaman rumahnya yg tidak terlalu besar. Pintu rumah seperti biasa selalu tertutup dan terkunci. Tapi Adit tahu harus membuka pintu itu, dibukanya jendela di sisi pintu, lalu tangan Adit masuk ke sela-selanya menjangkau kunci pintu dari luar, ceklek! Pintupun terbuka.
“maaaah…” Adit berteriak kecil memanggil mamanya.
“Iyaaa, mamah di kamar Dit..” suara mamanya menjawab dari dalam kamar yg tertutup.
“Gak tidur mah?,’’ Tanya Adit sambil membuka pintu, lalu masuk.
Mamanya terlihat sedang tengkurap di atas kasur di lantai, karena kasur busa itu tidak berdipan tapi langsung di lantai. Adit membuka baju dan berganti kaos singlet dan celana boxer butut kesayangan nya dan sudah bolong di sana sini.
Mamanya melirik Adit.
“Mbok ya celananya di ganti, Dit.. Udah pada robek begitu. Gak malu kamu?,’ Tanya mamanya sambil memperhatikan celana Adit.
“Gak, ah mah. Enak begini adem, lagian di rumah kan Cuma kita berdua aja, ngapain malu.” Jawab Adit, lalu berbaring di samping mamanya.
“Lagi ngapain sih mah, serius banget liat laptop?,’’ Tanya Adit mendekatkan wajahnya ke arah laptop mamanya.
“Iseng aja Dit, maen game di FB,’’
“ooh, ya udah… Mah, lapar niih… ada makanan gak?.”
“Ada tuh di meja makan, mamah tadi masak ceplok telor sama sayur bening,”
‘Makan yuk, temenin Adit, Mah,’’
“Iya deh. Yuuk,’’
Keduanya beranjak dari kamar menuju meja makan.
“Mamah ke aer dulu ya Dit, kamu makan aja duluan, mommy kebelet pipis, dari tadi ditahan, abis males banget mau bangun’’
“Iya deh, jangan lama-lama.”
Begitulah suasana mereka sehari-hari. Adit adalah anak tunggal dari Rossa. Suaminya Rossa meninggalkan dia saat Adit masih berumur 1 tahun, mereka bercerai. Praktis Adit tidak mengenal ayahnya. Dia dirawat sendiri oleh Rossa hingga saat ini Adit menginjak bangku kuliah semester pertama. Rossa sudah keluar kerja sejak setahun yg lalu, dan saat ini usahanya hanya menjual barang2 musiman seperti jualan sprei, sepatu, baju dan apa saja yg bisa laku. Lumayan bisa menghidupi Adit dan dirinya.
Hari menjelang malam, mereka berdua sudah berada di kamar, geletakan di kasur sambil menonton tivi yang menempel di tembok kamar. Begitulah mereka, tidur satu kasur sejak kecil hingga saat ini. Rossa, menonton tv sambil memeluk perut Adit. Sementara Adit telentang memegang remote.
Sambil menonton tanpa sadar Rossa mengusap-usap paha Adit sesekali menyenggol kontol Adit. Entah kenapa saat itu kontol Adit perlahan-lahan bergerak membesar, hingga terlihat menonjol. Dan tersenggol oleh Rossa. Rossa agak terkejut dan memandang Adit.
“iiih, Adit.. kok bangunnnn tititnya? ,” Tanya Rossa sambil beranjak duduk memperhatikan Adit yg memerah wajahnya karena malu. Segera dia tutup kontolnya dengan bantal guling.
“Abis mamah sih, kontol Adit diusap-usap terus, ya bangun lah.. Abis enak sih.” Jawab adit sekenanya.
“Iyaa maaf, mamah gak sengaja, gak sadar. Tadinya Cuma ngelus-ngelus paha kamu, abis udah berbulu tipis jadi mamah iseng, ehhh… kontol kamu yang mamah usap-usap?,’’
“Iiih, mamah kenapa minta maaf sih, gak papa kale, enak kok, hehe,” jawab Adit ganjen.
“Uh, anak mamah gak sadar udah gede ya, udah punya pacar Dit?,” Tanya Rossa.
“Pacar? Gak minat mah, Adit masih pengen belajar,”
“Waahh, hebat anak mamah ini,” kata Rossa bangga sambil merangkul Adit dan mencium pipinya.
“Duuh, mamah ahhh… kontol adit keteken tuhh,”
“Waahh, hahaha, map gak sengaja.. Eh, kok makin gede sih Dit? Kamu horny ya?”
“Iya mah, abis mamah pake daster tipis gak pake BH, gak pake celana dalem.. Adit kan udah gede mah.”
“Masa sama mamah Adit Horny?” Tanya Rossa sambil tersenyum. Tapi matanya menatap kontol Adit. Jantung Rossa berdegup kencang, tidak menyangka ternya Adit memiliki kontol yang begitu besar. Gairahnya kembali tergerak, Bisa dimengerti karena bertahun tahun Rossa tidak pernah lagi melihat kontol yg begitu besar secara langsung. Selama ini dia hanya melihat di gambar-gambar dan film BF saja. Sekarang dia akan melihat di depan hidungnya dan sangat dekat.
“Coba mamah liat kontol kamu segede apa sih?”, sedikit malu malu Rossa berharap adit menunjukkan kontolnya.
Tanpa ragu Adit membuka boksernya hingga telanjang. Karena memang mereka sering mandi berdua, mandi bareng tapi tidak pernah tergoda birahi, dan Aditpun belum pernah ngacengdi depan mamanya meskipun telanjang berdua, bahkan sering saling menyabuni tubuh masing-masing bergantian.
“Tuuhh, mah…” Adit mengeluarkan kontolnya yang memang sudah ngaceng.
“Ohhhh, besar, panjang dan keliatan keras, Dit,’’ Rossa semakin berdebar, nafasnya memburu tertahan.
“Pegang aja mah, keras deh,”
“iiih, Aditt.. keras kayak kayu.. hahahaha,”
“Yeee, mamah ngeledek, massas dong mah, kayaknya enak tuh di urut tangan mamah”
Rossa tidak menjawab dia hanya tersenyum dan memijit-mijit kontol Adit tanpa sungkan-sungkan. Adit memejamkan matanya. Rossa memandang kontol Adit sambil memijitnya perlahan-lahan. mengurut dari bijinya, batangnya hingga kepala kontol Adit. Rossa benar benar menikmatinya. melepaskan kerinduan birahinya yg selama ini terpendam. Terpendam dengan keinginan ngentot tapi belum terpikir akan ngentot dengan siapa.
“Hhhh, enak mah.. teruss,”
“Suka ya Dit? Enak?.”
“Iya mah.. Tapi adit juga pengen megang punya mamah, boleh…?
“Kenapa gak boleh sayang? Kan sejak kecil kamu selalu mamah tetekin masa sekarang megang gak boleh? Sebentar ya,”
Tanpa sungkan Rossa membuka dasternya, hingga telanjang bulat.
“Niih, mau pegang nenen nya?”
“Iya mah… uuh, lembut….,”
“Sambil di remas Dit”
“Iya, mah…”
Tanpa sadar semakin lama pijatan Rossa pada kontol Adit semakin erat genggaman nya, terdengar nafas Rossa sedikit mendengus… Mengetahui hal itu, adit sadar bahwa mamanya mulai terangsang, Adit merayapkan tangan nya perlahan-lahanke sela-sela paha Rossa. Rossa terkejut.
“Eh, tangan kamu ngapain Dit?’
‘Mau pegang memeknya mamah, boleh ya mom?
Rossa tersenyum membuka pahanya, sekarang memeknya terbuka bebas hingga tangan Adit leluasa merabanya.
“Ihhh, memeknya basahhh.. mamah horny juga yaaa?,’ Rossa tampak memerah mukanya. Sebenarnya dia memang terangsang melihat kontol Adit yg besar dan kokoh itu.
“Gak papa mah, Adit ngerti kok, sekian lama mamah gak pernah merasakan kontol besar, iya kan mah?
“Iya Dit, makasih ya kamu ngerti,”
Rossa melepas pegangannya pada kontol Adit. Dia berbaring telentang di sisi Adit, adit melirik mamanya yg sudah tidak berpakaian lagi. Adit memperhatikan payudara Rossa yg terlihat naik turun karena nafas Rossa sedikit memburu…
“Mamah marah ya? Maafin Adit ya mah,”
Rossa menatap Adit.. Merubah posisinya hingga sekarang berbaring menyamping menghadap Adit.
Mereka berdua berbaring berhadapan.
“Mah,’’
“Iya sayang, ada apa?,” Tanya Rossa sambil menatap adit.
“Boleh cium bibir mamah?”, Rossa tidak menjawab, dia langsung mencium bibir Adit, melumatnya dengan penuh gairah. Adit, sedikit kaget tapi langsung membalas lumatan bibir Rossa. Akhirnya mereka berdua bergumul, berpelukan sambil saling melumat bibir dengan penuh gairah. Adit memeluk Rossa dengan erat,demikian juga Rossa. Sekarang posisi Rossa di atas Adit.. Payudaranya menggantung di atas Adit. Adit tidak tinggal diam, dia meremas buah dada putih di hadapan nya dengan lembut.. Rossa mengerang…
“Ahhhhh… Adittt…. Hhhh… Enak sayang…”
“Iya mah, enak banget…..”
Kontol Adit semakin tegang dan keras menyodok-nyodok sela-sela paha Rossa yang mulai basah karena terkena gesekan kontol Adit….Terasa licin dan semakin mengundah birahi keduanya…
Rossa meraih kontol Adit… menggenggamnya.. membimbing perlahan-lahan masuk ke lubang memeknya… Tidak terlalu susah untuk melesakkan kontol Adit yang sudah tegak berdiri dan memek yang sudah demikian becek.. Blesssssss…. Dan masuklah kontol Adit ke memek Rossa…
“Aaaaaghhh…..” Rossa menjerit keenakan… matanya terpejam, menggit bibir merasakan sensasi yg luar biasa…. Rossa menggenjot pantat dan pinggulnya di atas Adit yang masih meremas-remas payudara Rosa..
“Adddduuuuhhhhhh, mamaaaahhhh… Enak bangettttt, terus mahh, Adit gak kuat.. mau keluar….”
“Aaaggghhhh, tahan sayang.. sebentar lagiiii….. enak banget kontol kamu Dit… Ahhhhhh…”
Dua mahluk sedarah itu sudah lupa daratan karena dilingkup setan birahi…
Rossa menggenjot semakin cepat… Adit tak kuat lagi menahan kenikmatan goyangan mamanya dan creettttt… creeetttt.. crettttt.. serrrrrrrrrrrr…. Diapun orgasme…
“Adiiiitthhhhh…aaaaahhhh, mamah keluar jugaa sayang…. Aahhhh,,, jangan dicabut dulu kontolnya sayang…
“Ahhhhh… ssssssshhhh….. ngilu maaaahhh…. Enakkkk….. “
Rossa terkapar di atas tubuh Adit… Air mani berceceran di atas kasur…. Mereka berpelukan.. lemas……..

---------------
Sampe sini dulu ya agan-agan besok lanjut... keburu ngantuk neh.....
 
Terakhir diubah:
rada aneh gan penyebutan mommy nya... secara dicerita ini mengambil kehidupan keluarga sederhana menengah, ane rasa kalau mamah, mama , ataupun bunda lebih enak masuk keceritanya....

btw, ane tunggu lanjutannya gan..... :beer:
 
Ehm, panggilan ibu atau bunda atau mama kayaknya lebih sreg deh. Trus, alur ceritanya dibikin nyantai aja suhu. Msh bisa diperluas lg. Jgn terkesan buru2 biar gregetnya terasa. Mohon lanjutken suhu. Nice...
 
Paimin, maaf ya. Gak ada itu yg namanya terjemahan. Soal manggil mom, ane udah bilang kalo ini memang kisah nyata temen ane. dan yg sebenarnya memang anaknya manggil mom. BTW nuhun udah mampir. buat agan-agan di atas, nuhun juga inputnya membangun. memang sebaiknya gak manggil mom. untuk kelanjutan nya akan ane robah panggilannya. keep semprot.
 
Yailah... buru2 bener mas bro :((
Lagi dinikmati nih
 
Paimin, maaf ya. Gak ada itu yg namanya terjemahan. Soal manggil mom, ane udah bilang kalo ini memang kisah nyata temen ane. dan yg sebenarnya memang anaknya manggil mom. BTW nuhun udah mampir. buat agan-agan di atas, nuhun juga inputnya membangun. memang sebaiknya gak manggil mom. untuk kelanjutan nya akan ane robah panggilannya. keep semprot.

okelah, suhu. maksudnya supaya lebih natural gitu. silakan dilanjutkan, kami sudah pasang tenda :semangat:
 
Lanjut ya agan-agan....

Suara berita di tv membangunkan Adit yang terlelap tidur akibat semalam bergulat dengan mamanya hingga mencapai puncak kenikmatan yang tiada taranya . Dia liat mamanya sudah tidak ada di sampingnya. Adit menggeliat bangun dari tempat tidurnya, badan nya serasa kaku dan pegal-pegal..
Adit melangkah gontai keluar kamarnya..
"Maaaah, mamaahh....,"
"Iya Diit... mamah di dapuur,"
Adit melangkah menuju dapur. Dia liat mamanya sedang menggoreng sesuatu untuk sarapan.
"Waahh, masak apa mah? Aromanya menggoda sekali euyy...,'' sambil menundukkan kepalanya ke arah masakan mamanya.
"Cuma bikin mie goreng kok, Dit. Sana ke aer dulu, asem tuhh bekas semalem gak dicuci, iiih....," kata mamanya sambil menyenggol kontolnya Adit yang tertutup celana boxer bututnya. Adit menangkap tangan Rossa, keduanya berpegangan tangan.
"Makasih ya mah, pengalaman semalam. Maaf ya Adit gak kuat lama... maklum Adit kan baru ngerasain begitu mah,'' Jawab Adit sambil mencium pipi mamanya.
"Udahhhh, sana gih, mandi sekalian."
"Mamah udah mandi?"
"Belum, hehe. Baru cuci muka aja."
"Yeeee, mamah bisanya nyuruh Adit, sendirinya masih asem, wew....,"
Keduanya tertawa lepas. Adit beranjak menuju kamar mandi sementara Rossa meneruskan masak untuk sarapannya.
Pagi itu ada sesuatu yang berbeda di rumah itu. Suasana menjadi lebih ceria dari biasanya. Adit juga semakin manja thd mamanya. Karena Rossa memang begitu memanjakan Adit anak satu-satunya itu.
"Mah...," Adit membuka percakapan sambil sarapan di meja makan.
"Iya Dit, kenapa?,"
"Perbuatan kita ini dosa kan mah?'' Rossa terdiam.
"Maaf mah, ini kesalahan Adit. Adit terdorong nafsu birahi, gak tau kenapa Adit begitu terangsang malam itu. Mamah begitu seksi dan menggairahkan,'' Adit melanjutkan bicara tanpa menunggu jawaban Rossa.
"Masa sih, Dit? Mamah kan udah gak seger lagi, udah mulai peot, nenen aja udah turun begini, tuh liat," Rossa merasa tersanjung, entah kenapa tiba-tiba dia terangsang lagi, dan sedikit menggoda Adit dengan memperlihatkan payudaranya yang memang pagi itu hanya berdaster tanpa BH.
"Uuuh, mamaahhh.... Siapa bilang peot... Masih mulus dan kenceng kok, nenen nya juga menggiurkan Adit, sampe semalem Adit KO.,'' kata Adit sambil mengelus payudara Rossa yang sebenarnya tidak peot.
Keduanya tergelak, merasa lucu, aneh bercampur senang. Terutama Rossa yang memang sudah sangat lama tidak merasakan lagi rasanya ngentot, rasanya klimaks. Dan semalam serasa mimpi mendapatkan semuanya dari Adit. Yang memang memiliki kontol lebih besar, lebih panjang dan lebih keras serta perkasa dari suaminya dulu.
"Kamu gak KO kok Dit, Cuma belum bisa mengontrol aja, jadi aja mberosooot... hihihi..." Rossa pindah duduknya, sekarang dia duduk di pangkuan Adit.
"Laahh, Adiiit.. kamu ngaceng lagi? Iiihh, dasar nakal," kata Rossa merasakan kontol Adit menekan pantatnya.
"iiih, mamahh.. tunggu pembalasan Adit. Adit akan bikin mamah yang terkapar nanti,'' Adit memeluk Rossa dengan manja sambil menyorongkan bibirnya. Rossa menyambutnya dan mereka berciuman mesra di ruang makan. Adit tanpa ragu menggerayangkan tangan nya meremas dan memainkan putting Rossa. Rossa menggeliat terangsang, betapa tangan Adit begitu kekar mengenggan payudaranya yg memang tidak terlalu besar tapi cukup 'mengkal' karena tidak pernah lagi ada yg menyentuhnya. Rossa pun sigap meraih kontol Adit dan menggenggam nya... mempermainkannya... Semakin keras dan semakin mengundang birahi di pagi itu. Mereka berciuman mesra, melumat dan mempermainkan lidah nya, Rossa memejamkan matanya merasakan setiap lumatan bibir Adit.
"Mmmhh, rasa mie goreng..hahaha,"
"Tapi suka kaaan?,"
"Suka banget maah, makasih ya mah," kembali adit mencium Rossa. Keduanya berpelukan lagi dengan mesra.
"Eh, kamu gak kuliah Dit? Jam berapa ini?,''
"Astagaa, mahh... Iyaa lupa, waduh...," Adit segera bergegas ke kamar untuk ganti baju.
"Cepetan sayang, nanti angkotnya keburu penuh, gak kebagian, terlambat deh," Rossa mengingatkan.
"Adit berangkat ya mah,"Adit mencium bibir Rossa.
Rossa tersenyum senang, menatap Adit dari balik jendela yang berlari kecil menuju pangkalan ojek.
Ada perasaan bahagia pagi itu. Bahagia karena akhirnya bisa kembali menikmati sesuatu yang hilang. Dan dia dapatkan kembali semuanya dari Adit anak kesayangan nya.
Postur tubuh Adit memang tinggi besar walaupun tidak kekar. Berwajah tampan. Berkulit kuning mulus dengan bulu-bulu halus di tangan, kaki, paha juga dadanya. Sementara Rossa berperawakan tinggi untuk ukuran wanita Indonesia. Perpantat besar, semok kata anak sekarang. Payudaranya tidak terlalu besar, tapi cukup menggoda siapapun yg melihatnya ketika Rossa mengenakan kaos ketat.
(Stop dulu ya gan... Ada tamu neh.. bentar dilanjut lagi kalo udah pada pulang tamunya...... Okeeehhhh)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd