Bab 1
"do, tolong antarin makanan ke belakang, kakekmu kelupaan lagi". terdengar suara wanita paruh baya dari dapur
" bentar nek, aldo lagi berkemas dulu". balas suara pemuda dari kamar
tak lama berselang muncul sesosok pemuda ganteng dengan postur tinggi putih.
"hoaaam...mana nek makanan yang mau d antar?". tanya pemuda tersebut sambil menguap
melihat pemuda tersebut, wanita paruh baya itupun tersenyum. " cuci muka dulu sana. makanannya ada d atas meja makan. sudah nenek bungkuskan tinggal kamu antar" ucap wanita paruh baya tersebut.
pemuda itu membasuh muka kemudian mengambil makanan di atas meja langsung menuju k belakang.
jarak antar rumah ke ladang belakang tidak terlalu jauh. hanya 10 menit berjalan kaki.
sesampainya di ladang pemuda tersebut menghampiri pria paruh baya yang sedang membajak sawah.
"kek, makanannya mau taruh dmna?" teriak pemuda tersebut.
mendengar suara pemuda tersebut, pria paruh baya lalu menjawab " taruh aja di pondok"
pemuda itu lalu menuju ke pondok dan meletakan makanan. "makanannya udah aldo taruh, kalo gak ada lagi aldo pulang dulu kek." ucap pemuda tersebut
"ya.... makasih do udah antarin makanan untuk kakek, kakek lupa tadi" ucap pria paruh baya
"gak apa2 kek, lagian aldo juga gak sibuk kok". ucap pemuda " kalo gitu aldo balik dulu ya kek!".
"ya.. hati-hati". balas pria paruh baya
pemuda itupun langsung pergi. sesampainya di rumah aldo pergi menemui neneknya yang saat ini sedang berjongkok mencuci di dapur.
" nek, hari ini sarapannya apa? "
" cuman ada roti sama kopi aja do, nenek belum ada masak apa-apa."
" susu gak ada kah nek? "
" susunya habis, nenek lupa beli kemarin".
" aduh gak enak nek kalo kopi gak d kasi susu".
"mau gimana lagi nanti nenek belikan lepas beres-beres rumah". ucap nenek aldo sambil membelakangi
mendengar ucapan neneknya, aldo menghampiri neneknya dari belakang lalu memasukan tangannya ke dalam daster sambil meremas bukit kembar seputih salju milik neneknya.
" kelamaan nek, pakai ini aja" ucap aldo sambil meremas-remas bukit neneknya.
"ssss... jangan nakal ya do, nenek masih sibuk, jangan ganggu nenek" ucap si nenek tanpa menghalangi cucunya meremas bukit kembarnya.
"kalo gak mau d ganggu cepetan kasi susunya" ucap aldo sambil terkekeh
"aduh kamu ini, cepetan mana kopi kamu". ucap si nenek
" nah gitu dong, kan enak hehhe" ucap aldo
si nenek lalu melepaskan kancing yang ada d dadanya dan mengeluarkan gunung kembar seputih salju menekan-nekan ujung putingnya yang berwarna gelap dan kemudian terlihat ada air berwarna putih susu keluar dari putingnya.
ser... ser... ser..
setelah beberapa kali si nenek menyemprotkan air susunya ke dalam cawan yang berisi kopi, merasa sudah cukup si nenek lalu berniat memasukan payudaranya memasukan dalam baju.
melihat neneknya mau memasukan payudara putihnya ke dalam bajunya, aldo lalu menghentikan neneknya.
"tunggu dulu nek"
mendengar cucunya menghentikannya si nenek berniat bertanya tapi saat ingin bertanya tiba-tiba cucunya membuka mulutnya langsung memasukan puting hitamnya k dalam mulutnya.
"aaahhhh... " desah si nenek saat merasakan putingnya memasuki ruang hangat berdaging menyedot-nyedot putingnya.
slurp... slurp.. slurp
aldo mengenyot puting neneknya dengan kuat sampai membiarkan air susu neneknya sampai meluber keluar dari mulut aldo.
"aahh aahhh pelan-pelan do, puting nenek sakit.. ahhh aaahhh" rintih si nenek
aldo tidak peduli dengan rintihan neneknya dan makin kuat menyedot payudara neneknya
setelah beberapa menit aldo menyedot, neneknya sudah tidak kuat menahan perasaan mati rasa d ujung putingnya.
"do udah do, nenek udah dk kuat... jangan hisap banyak-banyak nanti gak ada untuk naila" ucap si nenek
mendengar keluhan neneknya aldopun menghentikan aksinya.
" tenang aja nek, kan masih ada satunya" ucap aldo sambil mengelap sisa-sisa air susu d mulutnya.
"kamu ini d bilangin malah ngeyel.. kamukan tau naila nyusunya kuat.. nenek takut kalo asi nenek gak cukup untuk naila ke depannya" protes si nenek
"Tenang aja nek, masih banyak kok. Kalo misalnya air susunya udah gak ada tinggal buat anak lagi biar asinya gak abis-abis heheh" ucap aldo
"Aduh kamu ini, ngomongnya gak mikir-mikir. Kamu kira gampang ?." ucap si nenek
"Gampanglah kan tinggal masukan aja ke dalam sini...... Seperti dulu. " Ucap aldo membisikan ditelinga sambil memegang selangkangan neneknya
Tubuh nek inah bergetar saat aldo mengucapkan kata itu. Merasakan tangan aldo memegang bagian terpentingnya nek inah cepat-cepat melepaskan diri.
"hus dah sana jangan macam-macam" serga neneknya sambil menampis tangan aldo dari area sensitifnya.
"tuh udah nenek kasi, pegi gih jangan ganggu nenek. nenek ada banyak kerjaan" ucap si nenek sambil membelakangi aldo
"heheh makasih nek" ucap aldo
kemudian aldopun menuju k ruang teras depan duduk sambil menikmati air kopi susu neneknya.
perkenalan tokoh:
aldo: seorang anak yang di tinggal mati kedua orang tuanya saat masih bayi. setelah kematian kedua orang tuanya aldo di asuh oleh nenek sebelah keluarga ayahnya. sekarang aldo telah menyelesaikan kuliahnya dan sedang bekerja d sebuah perusahaan. aldo sekarang berusia 23 th.
Nek inah: nenek aldo yang merawat aldo sejak kecil. nenek inah berperawakan agak gemuk dengan tinggi badan sedang. nek inah sangat menyukai aldo sehingga sejak kecil nek inah selalu menuruti setiap keinginan aldo. usia nek inah sekarang 49 th.
pak kasro : pak kasro merupakan kakek aldo sekaligus suami nek inah. pak kasro berperawakan kurus tinggi. pekerjaan pak kasro sekarang hanya berladang. usia pak kasro 50 th.