Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ngentot Sales Kompor Gas Berjilbab

Agung muncul dari dapur membawa satu nampan berisi tiga cangkir kopi. Namun rupanya dia tidak mematuhi perintah Merry. Agung sudah berpakaian lengkap plus jaket dan sarung.

"Maaf Tante, dingin banget, saya mau tidur saja," kata dia sambil meletakkkan nampan di meja.

"Siapa juga yang mau ajak main lagi, cuma kita ngobrol berbugil ria saja, cepat lepasin!" cetus Merry.

"Sudah Ma, jangan dipaksain, yang penting kita cepat obrolin rencana kita ini," kataku menarik tangan Merry yang akan menarik sarung Agung.

"Rencana apa Om?"

Aku pun segera meminta mereka berdua mendekat. Kemudian aku menceritakan pengalamanku menggauli Wati, sales selang kompor gas itu. Awalnya Merry dan Agung mencibir. Namun setelah aku tunjukkan foto Wati dan Arman suaminya. Keduanya melonjak kegirangan melihat ketampanan Arman dan kecantikan Wati istrinya. Aku ingin menggelar pesta seperti di film mega swinger itu dengan melibatkan Arman, Wati, Aku, istriku Merry, Agung dan pacarnya Rina.

"Terus rencananya gimana Om?" kata Agung bersemangat.

"Caranya tentu saja, suruh Rina godain Arman, itu kan pekerjaan dia dulu, jangan bilang kamu tidak tahu, dia sampai sekarang masih kan ngentot demi uang? karena kamu ganteng saja kamu jadi piaraan dia," kataku tegas dan membuat Agung tercekat.

"Kenapa tidak Tante saja, saya tidak yakin bisa menyuruh Rina."

"Waduh bocah gendeng, kalau Tante ya mana dia tergoda, sudah kamu saja, uang operasional aku kasih," kata Merry.

Agung mengangguk setuju. Merry masuk ke ruang komputer, membuka brankas dan menyerahkan sejumlah uang ke Agung. Dengan uang itu, Rina harus bisa tidur dengan Arman.

* * *

Pagi-pagi, Agung sudah nongkrong di depan sebuah rumah yang nampak asri dengan taman penuh bunga-bunga yang sedang mekar. Sebuah baliho dengan tulisan besar berwarna pink 'SALON RINA'. Agung dengan santai menikmati sebatang rokok dengan sebotol minuman energi.

"Mas...kok nggak pencet bel, jadi nggak tahu Mas Agung datang," kata Yanti, satu dari tiga anak buah Rina.

Yanti bertubuh agak gemuk dan pendek. Susunya besar dan rambutnya panjang dikepang satu. Yanti terkenal dengan pelayanan ala kuda kawin, karena sambil menusuk bisa menarik-narik rambutnya persis orang naik kuda. Yanti nampak cuek dengan baju tidur baby doll yang menerawang.

"Ah nggak apa-apa, soalnya datangnya kepagian hehehe...semalam ramai ya...itu kok kayak kapal pecah," kata Agung sambil menunjuk ruangan tengah yang awut-awutan,

"Sssttt...ya semalam ada datang tiga orang Om-Om, sukanya gang bang untung yang dipilih si Ririn langsung lemes dia, nggak bangun-bangun sampai sekarang, dihajar tiga orang, aku sama Vita mau nawarin bantu ngga boleh cuma suruh menonton saja," katanya bercerita.

"Waduh ngeri juga tuh hehehe, lha Bos kamu mana, kejam banget dia, anak buah dikeroyok seperti itu hehehe..."

"Ada Om masih tidur, ayo masuk, itu Vita lagi masak mie instant, kita sarapan sekalian."

Aku pun masuk sambil memeluknya. Kami lewati kamar Rina dan langsung ke dapur, Yanti tampak takut-takut kalau Rina tahu. Rina memang marah-marah kalau aku menggoda anak buahnya. Namun, aku yakin itu hanya gayanya untuk menjaga wibawa. Toh, Yanti, Vita dan Ririn semua sudah aku kentot.

"Hai Mas Agung, tunggu sebentar ya ini sudah mau matang," kata Vita sambil mengaduk mie instant.

Vita berbadan langsing tinggi, namun susunya kecil. Rambutnya pendek ala Demi Moore. Meski begitu, Vita cewek paling kuat ngentot di salon ini. Memek Vita bisa squirt memuncratkan air saat ditusuk.

Namun yang paling cantik dan proporsional tentu Ririn. Rambut panjang sebahu, tinggi, langsing, putih dan susunya besar. Badannya bak gitar spanyol makanya dia paling laris.

"Yanti, bangunin Bos kamu itu, aku bawa rezeki gitu, tak tungguin sambil makan mie," kataku sambil meremas susunya.

"Iiih Mas Agung ini, selalu itu sasarannya," katanya sambil berlalu ke kamar Rina.

"Emang balon diremes-remes, sekali-sakali remes yang lain dong," kata Vita sambil mendekati Agung.

Agung pun langsung meremas bokong Vita dan mencium bibirnya dengan hot. Kemudian turun ke dada Vita, dan menjilati kedua puting susunya. Meski kecil, tak pelak permainan lidah agung itu membuat susu itu mengeras.

"Mmmm...ouch jangan sekarang Mas, ntar Bos marah," kata Vita.

"Tenang saja, kalau lihat duit mana bisa marah dia hehehe."

"Heh stop stop stop pagi-pagi sudah mau ngentot!" kata Rina tiba-tiba muncul dengan diiringi Yanti di belakangnya.

"Ya ya jangan marah-marah dong, ini aku bawa misi rahasia," kataku sambil menepuk tas kulit berisi uang dari Tante Merry.

"Misi apaan, gimana Om dan Tante sudah merestui perkawinan kita?" tanya Rina.

"Wah kalau jadi kawin, berarti kita ngga bisa main sama Mas Agung dong Mbak?"

"Ya bolehlah, kita kan tujuannya untuk bisnis saja Say...." kata Rina sambil mencubit bibir Vita yang masih dalam pagkuanku.

"Belum ngomong soal restu perkawinan kita, cuma ini ada pekerjaan untuk kita."

"Apalagi? Ogah ah kalau main berempat lagi, Om kamu itu gila juga, nusuk aku dari belakang, kalau mau main berempat itu bawa saja Yanti atau Vita biar dihajar sama Om Toni hehehe."

"Aduuuh takuutt Mbak, mainnya gila-gilaan ya si Om itu, si Rini sampai nyeri paginya dua bulan lalu pas Om Toni datang kesini," kata Vita.

"Aduuuh sudah-sudah bukan itu, ayo kita ke kamar dulu, soanya ini rahasia maaf ya Vita, maaf ya Yanti," kata Agung sambil mencium bibir mereka bergantian.

Agung masuk kamar Rina dan menyerahkan uang operasional yang tentu saja sebelumnya sudah dipotong sama Agung. Rina dengan cepat mencari siapa Arman. Rina memang dulu termasuk PSK yang punya jaringan banyak di kota.

Sekali telepon, data Arman pun didapat. Ternyata Arman yang menganggur biasa jadi pengatur waktu (timer) bisa antar kota dan sehari-hari di terminal. Rina pun sepakat menggoda Arman. Setelah deal, aku minta bonus untuk bisa main dengan Vita dan Yanti. Awalnya Rina menolak, dan meminta Agung ngentot dengan dia. Namun Agung berkeras.

"Ya udah deh, ayo makan dulu," kata Rina

"Mas Mbak ini lho sudah matang mienya," teriak Yanti dari belakang.

Kami berempat pun menikmati mie rebus dengan telur yang terasa sangat enak sekali karena perut memang sedang lapar. Dalam tempo kurang dari 15 menit mie di meja makan sudah habis semua. Saat Yanti mau mencuci piring-piring itu, Rina mencegahnya.

"Udah kalian berdua cuci saja itu kontol Agung," katanya cuek.

Tanpa dikomando, Vita dan Yanti pun segera menyasar kontol Agung. Resluiting celana jeans dibuka dan mereka berdua bersimbuh di depan Agung yang duduk di kursi meja makan. Keduanya pun langsung mengulum bergantian kontol Agung seperti layaknya anak TK yang makan permen lolipop.

"Ooouuh enak banget Yanti, enak Vita....kalian memang pinter,,,"

"Mmmmuachh...sudah tegang ini Mas, ayo pindah ke sofa ruang tengah biar tambah mawut hik hik hik," kata Yanti sambil menggandeng kontol Agung dan menariknya mengajak ke ruang tengah.

"Hik hik hik lucu, kontol kok digandeng," kata Vita cekikikan melihat ulah Yanti.

Mereka bertiga pun saling menelanjangi, lalu ketiga makhluk bugil itu terlibat pergulatan di sofa yang dibuka jadi seperti tempat tidur. Yanti dan Vita terlentang ngangkang, Agung bergantian menjilati memek mereka berdua sampai kedua cewek itu ngos-ngosan.

"Ayo Mas, tusuk sekarang aku sudah nggak tahan," kata Yanti si pendek gemuk.

"Oke Sayang, ayo Vit cepat arahkan kontol aku ke lubangnya."

Vita segera memegang mengurut-urut sebentar kontol Agung dan mengarahkannya ke memek Yanti. Setelah masuk Agung pun menggenjot memek itu dengan ritme cepat sambil berciuman bibir dengan Vita. Kedua tangan aku meremas-remas susu kecil Vita.

"Ooouh enak Mas....ouh enakkk...." kata Yanti meracau.

"Yan, gantian aku," kata Vita.

Agung segera mencabut kontolnya dari memek Yanti. Lalu, tubuh Vita yang kecil digendongnya dan ditusuknya memek Vita dalam posisi berdiri menggendong. Lalu, tusukan demi tusukan dengan suara becek pun dimulai.

"Ouuh gimana Vita Sayang...enak posisi gini," kata Agung.

"Mmmm...ough...Mas...Mas...enak bangettt...."

Menyadari kalau diteruskan bisa keluar duluan, Agung pun menghentikan aksinya, Agung lalu meminta dua perek itu untuk nungging di sofa. Lalu nampaknya empat lubang menganga, dua memek dan dua anus.

"Atas dulu baru bawah...hajaaarrrr..." kata Agung sambil menusuk memek Yanti dengan cepat.

"Ouuhh....ah...ah..oughh...Mas Aguuuungg..." kata Yanti sambil tangannya menahan paha Agung seolah dia ga kuat dengan gempuran itu.

Agung pun kemudian berpindah ke memek Vita yang lebih sempit. Hal sama pun dilakukan, menusuk dengan kecepatan tinggi.

"Ouuuh Maassss....jangan cepat-cepaaaatttt....bisa lecettt memek akuuuu...oouuuhh...sakiiit...enakkk...sakiiitt tapiiii enaaakkk," kata Vita meracau tidak karuan.

Setelah lima menit menusuk cepat, Agung mencabut dan pindah ke anus Yanti, menusuknya pelan penuh perasaaan beberapa kali, lalu pindah ke anus Vita. Nampak cairan kental mengkilat sudah menghiasi empat lubang milik dua perek itu.

Agung mulai merasa spermanya tidak bisa ditahan lagi. Agung pun mengakali dengan menghentikan permainan lalu berbaring diantara dua perek itu, mereka bertiga berciuman di bibir secara bergantian.

"Aku juga sudah lama tidak ngentot, kalian berdua minggir!" bentak Rina yang muncul dalam kondisi telanjang bugil.

Tubuh Rina memang masih bagus, usianya 25 tahun atau lebih tua dari Agung 6 tahun dari Agung. Namun Rina sudah janda dua kali. Vita dan Yanti duduk di pinggir sofa dan melihat aksi bosnya yang mulai menduduki kontol Agung.

Lalu dengan cepat Rina pun bergoyang sambil menduduki kontol Agung. Memutar-mutar kontol itu sampai Agung minta ampun.

"Aduuuh Rin...aku cepat keluar kalau gini Riiin...enakkkk Riiin...aku nggak kuat Riiin."

"Mmmm..yeahhh...makanya lawan yang senior dong hik hik hik Om Toni saja yang bisa mengimbangi aku..."

"Duh kamu mau jadi istriku kok ngomongi Ooom Ton...Toniiii...siiih...ouuhh kontolku seperti dipijit-pijit..." kata Agung meracau.

Rina memberi kode kedipan mata kepada dua anak buahnya. Vita dan Yanti paham, mereka pun menciumi dada dan puting susu Agung yang membuat Agung semakin belingsatan.

"Aku nggak kuat Rinnnn...mau keluaarrr...."

"Jangan dulu tahan dulu, lubangku satunya belum..."

Lalu Rina pun mencabut memeknya dan ganti menduduki kontol Agung di anusnya. Rina pun bangkit dan duduk sehingga kontol Agung menusuk-nusuk anus itu dengan cepat. Hingga akhirnya, Agung benar-benar nggak kuat dan pertahanannya pun jebol.

Croottt...crooot...crot...

Mereka berempat pun tertidur di sofa yang dibuka seperti spring bed itu. Empat makhluk bugil bermandi keringat. Mereka pun tidur pulas karena lemas.

BERSAMBUNG
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd