Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [No Sara] Kenangan Senior Kampus Cindo

Menu Sarapan

Setelah kejadian hari itu aku dan Bety smakin dekat, tapi belum saling bertemu melakukan tindakan memadu kelamin kembali. Kami sering video call setiap malam dan saling pergi keluar, namun Bety masih menutupi hubungan kami dan secara tidak langsung aku juga tidak terang-terangan mengumbar hubungan kami.
B : Kamu lagi apa sih?
D : Lagi bayangin kamu
B : Bayangin apa hayo (sahut Bety menggoda)
D : Ya gak apa-apa
B : Kamu asti lagi fantasi kita ngwee lagi ya?
D : Kalau iya emang gak boleh
B : Boleh sih... Tapi kenapa gak kesini aja?
D : Ya kan udah malem
B : Ya udah nanti aku kasih sesuatu
D : Hehe.. iya
B : Makasih ya sayang
D : Iya mbak,
B : Iya... Eh B.T.W. dan... Gak usah panggil mbak kali
D : Lha gimana?
B : Panggil aja Bety, atau cici aja seperti yang lain.
D : Oke cici sayang
B : Nih... ya di buat coly
"Tuling" suara notif WA masuk.
D : Makasih lho kirimannya... Eh, siapa yang sering coli?
B : Kamu lah... Kontolmu sampai item tu.. wkwk... (canda Bety)
D : Udah males sekarang kalau coli...
B : Kenapa?
D : Ada mulut memek cici yang bisa dipakai kok
B : Wkwkwk...(kami tertawa bergurau dan kadang sampai diantara kami tertidur)
Begitulah seringnya kami bercakap saat telfon ataupun videocall. Kami juga sering salim kirim foto apalagi Bety selalu kirim foto-foto sexy namun tidak pernah bugil. Obrolan kami sering menyerempet ke arak sex dan tidak jarang kami melakukan vcs juga.

“Tuling” suara notif WA, ketika aku baca ternyata dari Ci Bety.
B : Tolongin aku
D : Kenapa Ci?
“Tuling”
Dikirimnya foto yang membuat aku sudah tahu mau apa
D : Dimana emang?
B : Masih di apart. Titip makan boleh kan ya? Aku belum sarapan
D : Iya ntar aku ke tempatmu
B : Kok ntar?
D : Ya ini masih kelasnya Pak Arifin
B : Iiih kok gitu?
D : Lha gimna?
B : Hehe.. iya deh gpp.. tapi langsung sini ya?
D : Iya ciciku
B : Idiih.. ciciku
D : Hehe iya ci..
B : Gpp sih.. siyu ya beb
D : See you
“Tuling” suara notif
B : Beli pake ini ya?
D : Oke
Aku sudah tidak mengikuti apa yang Dosen jelaskan dan sibuk chating dengan Bety. Ketika Dosenku keluar ruangan aku segera keluar juga dan menuju ke parkiran untuk menuju apartemen Bety, terlebih dahulu membelikan makan untuknya.
Akhirnya aku sampai di apartemen Bety, aku langung pencet bel kamarnya. Terlihat gadis cantik yang hanya mengenakan pakaian baju tidur hitam dengan belajan dada rendah yang sangat menggoda.
D : Misi mbak, tadi pesan Goput?
B : Anjir dikira prank G*jek apa... haha.. Iya masuk pak (canda kami berdua)
D : Ditaruh mana Bu?
B : Meja sini saja pak
D : Sini ya bu?
B : Iya pak, tapi aku gak ada uang buat bayar?
D : Loh gimana?
B : Bayar pakai lainnya boleh?
D : Apa ya Bu?
B : Mmmmmuuaaah.... (Bety langsung menciumku dan memelukku)
D : Mmmuuuuaah.... (akupun membalas ciuman Bety)
D : Pakai yang lain dong bu?
B : Pakai apa?
D : Pakai ini.. (sambil aku towel payudara imut Bety)
B : Niiihh... (Bety menggesek-gesekkan dadanya ketubuhku)
D : Bukan gitu
B : Dah ah.. aku laper
“Wkwkwk...” tawa kami berdua ketika saling melepaskan pelukan.
B : Kamu gak beli makan tadi? Apa kurang yang aku kasih?
B : Enggak aku sudah sarapan di warteg
B : Aku makan dulu ya kalau gitu
Bety pun mengambil makanan dan menyantap makanan yang dipesannya tadi. Akupun hanya duduk di sofa sembari menonton TV dan ganti-ganti chanel sambil mengobrol dengan Bety seperlunya.

Setelah Bety makan, menghampiriku ke sofa dan ikut menonton TV.
B : Dan, kamu yakin gak mau makan?
D : Enggak Ci, masih kenyang.
B : Yakin gak mau? (sedikit menggoda dengan semakin nempel ke aku)
D : Mau sih, tapi selain nasi
B : Apa? (semakin menggoda dengan menarik bajuku dan melepaskan beberapa kancing)
D : Mau sarapan daging boleh ci?
B : Ehhmmm.... Muuuaaahh... (Bety mengangguk lalu mencium bibirku)
D : Mmmmmuuaah...
B : Tapi daging yang ini mahal lho, lebih premium dari Wagyu, warnanya putih dengan rasa stroberi (percakapan kami sembari bercumbu satu sama lain)
D : Aku mau daging itu Ci
B : Buka aja buat kamu ini (Bety mulai merebah dan membuka pahanya)
Kucoba mengangkangkan Bety dan dari celah celana dalamnya aku mencoba selipkan jariku untuk menyentuh daging diantara selakangan Cici Naressa Alberty.
B : Aaahhh... (desah Bety ketika jemariku menggesek bibir memeknya)
Tubuh Bety kembali menggelinjang ketika gundukan kacang diatas memeknya tersentung oleh jariku. Setelah lama aku mainkan bagian luar aku mencoba memasukkan jariku kedalam memeknya. Aku coba keluarmasukkan dan putar jari telunjukku di dalam memeknya diiringi desahan-desahan kecil Bety.
“Aaaahhh.... Aaawww” desah keras Bety sembari memelototkan matanya melihatku ketika dua jari aku masukkan memeknya. Kurasakan begitu sempit di dalam dan tangan bety berusaha menyingkirkan tanganku dari selakangannya.
B : Udaaah..
D : Kok udah
B : Aku mau punyamu
D : Yang apa?
B : Aku laper lagi nih dan
D : Mau apa?
B : Sosis (sambil berusaha keras melepaskan celanaku dan menarik-narik bajuku seperti anak kecil)
Akupun dengan segera melucuti semua pakaian ku, dan bety langsung melahap seluruh batang kontolku yang belum sepenuhnya berdiri. “Ploop...plok... plok..” terdengar suara emutan Bety bercampur air liurnya. Aku tidak hanya diam, kubuka pakaian Bety sehingga kami berdua telajnag bulat tanpa benang sehelaipun.
Setelah aku merasa cukup naik ketika pemanasan aku mencoba untuk memulai permainan dengan Bety. Aku angkat tubuh Bety untuk berbaring di sofa,
D : Udah.. Yuk sayang...
B : Mau apa?
D : Mulai yuk
B : Nggak ah.. gak mau
Akupun merasa bingung, kerena Bety berjalan masuk ke kamar. Akupun emngikutinya berniat sedikit memaksanya dan membujuknya. Terlihat dia sedang membuka sebuah laci di sebelah kasurnya. Ketika aku mau memeluk tubuh bugilnya,
B : Ehh.. mau apa hayo? (kaget Bety sembari berbalik badan)
Tiba-tiba didorongnya aku terjatuh di Kasur. Lalu Bety melompat dan menaiki tubuhku. Akupun dibungkam mulut dengan bungkus kotak sebuah kondom Dur3x.
B : Hehehe.. aku pengen sosinya di bungkus aja ya? Aku takut ketumpahan mayonnaise lagi
Tanpa sempat aku jawab Bety sudah turun dan kembali memasukkan kontolku ke mulutnya.
B : Kok udah cepet lemes sih.. emmmbb... meellltt... (kembali emutan dan jilatan di kontolku)
Setelah kontolku kembali berdiri disobeknya kondom bungkus biru dan dipasangkannya ke kontolku.
D : Emmmmbbb... sayang... (aku menahan sedikit sakit ketika Bety tiba-tiba menaiki tubuhku dan berusaha memasukkan kontolku ke memeknya yang masih rapet)
B : Aaawwhhh... Kok sakit ya...
D : Masih agak kering itu...
Dengan cepat aku balik beti menjadi di bawah posisi misionaris dan aku gesek-gesek kepala kontolku ke memeknya.
B : eemmbbhhh... Geli sayaaang... (desah Bety sembari mencengkeram rambutku)
“Aaaahhh...” tidak lama kemudian Bety mengerang orgasme, dengan perlahan aku masukkan Kontolku ke dalam memeknya.
B : Aaaauuuhh... shiiiitt (erang Bety)
D : Kenapa sayang?
B : Kontolmu enak
D : Besar banget
B : Emang sebelumnya engga
D : Sama sih... Cuma punyamu berasa lebih penuh aja di memekku
B : Kalau panjangnya?
D : Sama aja... Cuma punya Erlan kaya punya bayi, masih pake helm full face.
Begitulah percakapan kami sembari aku genjot tubuh indah Bety sampai akhirnya Bety minta dia yang diatas.

B : Aku gantiin di atas ya?
Akupun langsung merebahkan tubuh di kasur dan Bety sekarang dengan bebas bisa menikmati permainan. Dia langsung menaiki tubuhku dan “Blesss..” kontolku masuk seluruhnya ke memeknya. Dengan perlahan gesekan depan belakang Ci Bety mulai bergoyang menunjukkan kebolehannya. Setelah beberapa menit aku merasakan Gerakan Bety semakin cepat dan nafasnya semakin terburu. Goyangannya kini sudah mulai naik turun. Akupun membantunya dengan memainkan puttingnya dengan kedua tangan. Wajahnya sudah mulai sesekali mengadap ke langi-langit. “Plok... ploookkk... plokkk...” Bety semakin liar naik turung di atas tubuhku dan seperti sedang melompatlompat. Akupun mencoba duduk dan melakukan jilatan di putingnya. “Ahhh... “ awalnya Bety kaget dan melihatku kemudian “aaaahhh... eemmmmmbb... sayaaanggggggg...” Bety membenamkan mukaku didadanya dan menekankan pinggulnya sembari memeknya mengeluarkan cairan.
Setelah puas merasakan orgasme tubuh Bety melemas dan terhempas ke kasur. Akupun kembali mengambil kendali tubuh Gadis Chinesse ini. Aku angkat sedikit tubuhnya, mungkin karena masih letih hanya pantatnya yang naik. Akupun dengan segera kusodokkan kontolku dari belakang. “aaaaaahh" lenguh Bety ketika kontolku memasuki memeknya. “Plokk... ploookk... ploook...” suara memek Bety yang cukup becek ketika aku sodok. Setelah berapa lama sodokanku semakin kencang dan cepat. Dan aku tekankan pinggangku ke pantat Bety lalu “Crooott.... Crooot... Crooot...” klimaksku sampai sebelum Bety bangkit dari rasa lemasnya.
B : Udah keluar?
D : Udah ci,
B : Kok gak kerasa?
D : Ya kan pakek kondom
B : Ya udah di lepas
D : Iyaa.. aku cabut ya?
B : Aaaahhh.... (desah Bety ketika kucabut kontolku dari memeknya)
Bety membantu melepaskan kondom dari kontolku, lalu dilemparkannya tissue ke arahku dengan maksud menyuruhku mengelap sisa tetesan sperma. Diapun Berjalan ke kamar mandi dan meninggalkanku di kamar. Setelah beberapa saat dia menghampiri aku dan ikut merebahkan diri di kasur.
B : Enak nggak sarapannya? (sembari memeluk tubuhku)
D : Enak banget sayang, aku belum pernah menrasakan sarapan seperti itu
B : Ehh... Kamu udah ngerasain punya siapa aja? (tiba-tiba Bety seperti terbangun dan terkaget)
D : Emm.. (akupun berpikir sejenak takut salah bicara)
B : Kamu pasti sering main ya?
D : Enggak kok, knapa bisa bilang gitu?
B : Kan kamu jago banget
D : Eeee.... Kamu cewek kedua sih, selain itu gak pernah
B : Berarti sama, kamu cowok yang kedua aku rasain
D : Masa sih?
B : Tuh kan, semua pasti berpikuran seperti itu (dengan gestur seperti ngambek)
D : Enggak enggak... hehehe... (sambil aku peluk)
B : Mmmmuuuaahhh...
D : Muuuuaaaahhh...
B : Masih kuat? Kok udah mulai raba-raba?
D : Masih... (sambil aku mendorongnya kembali ke kasur dan mencoba mengambil kotak biru)
B : Gak usah pakai aja. Tapi diluar ya?
D : Emmmbbhh.. mmmuuuaahhh (hirauku karena tetap mencumbu Bety)
B : Aku sudah percaya kamu
D : Terimaksaaih sayang.. Muuuaah.. (akupun mulai mencium dan menjilat putingnya kanan dan kiri)
Tanganku mulai menjamah memek Ci Bety dengan jemariku. Namun, tiba-tiba ci Bety seperti menghentikan kegiatanku memainkan memeknya.
B : Cuci dulu, bau karet (sambil menunjuk kontolku)
Tanpa berbicara akupun segera menuju kamar mandi untuk mencuci kontol.
D : Udah niih
B : Coba liat masih bau gak? (sambil aku mendekatkan kontolku ke wajah Bety)
Setelah sedikit diperhatikan dan dicium langsung “lheeb” kontolku diemutnya.
B : Bloooppp.. looopp.. eehh... aaah... Sluurrrppp... (hanya suara desahan dan emutan Bety di kontolku yang terdengan di kamar itu) Gak usah pake kondom sayang
Akupun merebahkan tubuh Bety ke atas Kasur dan menariknya ke tepi untuk bersiap menyodoknya. Kontoluk sudah sangat keras menerima emutan Bety “Bleess” langsung aku hujamkan kontolku pada memeknya.
B : aaaahhh.. sayaaangg... (erangnya)
Aku mulai goyang dengan perlahan sembari menikmati jepitan memek sempit Bety.
D : Meellmttt... Emmbbhh... (aku menciumi leher dan bibir Bety)
B : Emmmmaaahhhhh... eemmmbb... aaahh... (suara desahan Bety seperti bingung mau mendesah atau mengimbanyi lumatan bibirku)
Selang beberapa lama tubuh Bety mulai mengejang dan,
B : Aaaaahhhhhh.. sayaaanggg... (suara desahan panjang Bety disertai kakinya yang melingkar di pingganggu ditekannya)
Tubuhnya dengan sedikit terangkat namu kembali lemas. Aku biarkan ida menikmati orgasme untuk beberapa saat sambil aku mengumpulkan tenaga kembali. Selesai aku tunggu dia aku mencoba mengarahkan sedikit ke tengah. Kali ini aku mencoba mengambil gaya menyamping. Dan “Bless” aku kembali memasukkan kontolku ke memek basahnya. “Plok...plok.. plokk” suara pinggul kami beradu karena memek Bety sudah lumayan basah.
Setelah beberapa lama aku merasa mau kelaur dan aku langsung cabut “Plop” aku mengarahkan ke wajah Ci Bety, aku liat wajah dia seperti terkaget namun tidak berusahan nolak. Sedikit kukocok kontolku di depan muka Cici-cici imut ini dan “Crooot... Croott... Croott..” cairan spermaku aku tumpahkan di kepala gadis Cina ini.
B : Iihhhh... kok masih banyak sekali... iuuuhhh..
D : Ehhhh... Maaf yaa...
B : Ambilin tissue itu cepet (teriak Bety)
D : Iyaa... iyaa..
B : Bantuin lap pejumu dong... (pintanya merengek sedikit gemes)
D : Maaf ya Ci...
B : Aku nih baru pertama gini lho.. Jadi jijjjiik (Sambil mengelap rambut-rambutnya)
Akupun mengambil tissue dan mengelapnya, Bety pun juga membantu membersihkan cairan sperma yang terkena rambutnya.
B : Aku cuci dulu (cici ke toilet dan mencuci muka dan rambutnya yang terkena cipratan sperma)

Setelah kami bersih-bersih, kami rebahan di kasur kembali. Akupun merasa capek dan mengantuk setelah dua kali menyetubuhi gadis Cina idola kampus ini. Kamipun saling tiduran dengan Bety posisi memelukku.
D : Kok aku ngantuk ya?
B : Tidur aja sini gak apa-apa
D : Tapi aku ada kelas pak Mukhsin jam 3 nanti Ci. Aku udah lewatin satu kelas lagi tadi siang.
B : Masih dua jam lagi, aku bangunin udah
Setelah kami saling membelai satu sama lain di tempat tidur, tidak terasa akupun tertidur juga dan melewatkan kembali kelasku.

Cukup lama aku merasa tertidur saat itu, sampai suatu ketika akupun merasa ada sesuatu yang bergerak di sekitar selakanganku. Akupun membuka mata dan ternyata Ci Bety sudah mengelus-elus selakanganku. Refleks batang kontolpun langsung bangun walau aku belum sepenuhnya sadar dari tidurnku.
D : Jam berapa ini ci?
B : Udaah.. gak usah mikir jam?
D : Akukan ada kuliah lagi sore
B : ini lho udah jam 7 (aku kaget ketika melihat jam di HP)
D : Loh aku tidurnya lama banget
B : Iyaa maaf ya aku juga ketiduran gak bangunin kamu
D : Emang cici gak ada kuliah
B : Ada sih kuliah Pak Indarwan
D : Kok cici gak masuk?
B : Gakpapa santai aja, kita berdua dulu aja
D : Gak takut ngulang kuliah? Aku gimana ya akhir-akhir ini sering bolos Ci?
B : Santai aja, yang penting bisa pelajarannya. Kan kamu pinter
D : Ya gak gitu juga sih
B : Nanti aku bantu kalau absen ngomong ke bagian administrasi atau dosen-dosen itu.
D : Emnag bisa?
B : Bisaa lah.. Udah yang sekarang gak bisa aku pengen ini (Cici lansung masuk keselimut dan mengemut kontolku yang dari tadi dia elus)
D : Emmbbhhh... Lembutnya mulutmu Ci... (pujiku)
Selang beberapa lama Bety keluar dari selimut dan langsung duduk di pangkuan.
B : Kok diem aja (sambil menarik tubuhku menyuruhku duduk)
Tanpa dikode aku langsung mengenyot kedua payudara dengan putting Pink di depanku.
D : Mmmbbbhh... mmmlllttt...
B : Aahhh... eemmmb... (desah Bety)
Akupun kembali memilin dan memainkan puting Bety dengan jari dan lidahku.
B : Masukin sayang (sambil mengarahkan kontoluk yang telah mengeras ke dalam memek
“Bleesss” kontolku perlahan masuk memek sempit Bety yang belum terlalu basah. “Ooohhh....” lenguhan Bety sembari mendongak keatas ketika kontolku semakin dalam. Perlahan Bety mulai menggoyang pantatnya maju mundur seperti menggesek pinggangku.
B : Ohhh sayang... emmmmbb.. (desah Bety)
D : Ohhhh... enak memekmu sayang
B : Kok kamu masih kuat aja sih... ooohhh... kontolmu aaahh...
D : Iya sayaaang..
B : Enaknngaak...
D : Enak sayanaggg...
B : Apanyaa...
D : Memekmu....
B : Aahhh..aahhaaahhh.... ahhah...aaahhhhaaaahh... (Bety semakin mempercepat goyangan yang kali ini naik turun)
Akupun kembali memainkan lidahku ke putting Bety.
D : Saaayanannggggg... Ahhhhhhh... (Beti mendesah panjang sambil menekan kepalaku di dadanya)
Kurasakan leleran basah di selakanganku. Bety melemas dan terjatuh di Kasur dengan memeknya mengeluarkan sedikit leleran cairan.

Akupun mengambil alih kendali dengan menyuruhnya menungging dan menusukkan kontolku ke memek Bety “Blesss”. Aku kembali menggoyang tubuh bety dan terdengar bunyi “Ploook.. plok... plook..” karena selakangan Bety yang basah. Jukup lama tubuh Bety aku genjot dengan posisi Dogy sampai aku merasakan aku mau keluar, dan Bety juga menunjukkan gelagat mau mencapai klimaks juga. Aku tunggu dia sampai orgasme dan tidak lama kemudian,
B : Ooohhh... aaahh... Sayaaang... (desahan Bety disertai tubuhnya yang mengejang menandakan dia sudah klimak)
D : Muuuuaaaahhh... aaahhh... saayaaanggg....
B : Aaaahhh.. sayaang.. aaawwhh.. emmbb....
Plok... plok.. plookk... Suara pinggulku menabrak pantat mulu Cici Bety. Setelah aku genjot lumayan lama.
D : Aku bentar lagi (bisikku)
B : Awaaahh... Jangan di dalem yaa.. (sambil menunjuk wajahku)
Aku percepat goyangan pinggulku.
B : Ahhhh.. ooahhhh.. aaahh.. udahh sayang... aaahhh... (Bety semakin berteriak dan berusaha menutup mulut dengan lengannya ketika dengan ganasnya aku goyang pantatku dengan cepat)
D : Ehhhhh.... Aaaahhh... Aku mau keluar (“plop” suara kontol yang aku cabut di memek sempit yang basah)
Lansung “Crooot... Crot” semburan sperma yang tidak terlalu banyak aku semburin pantat Bety.

Akupun berdiri untuk mengambil tisu dan meneglap sisa Pejunya. Setelah selesai aku kekamar mandi untuk membersihkan kontol. Tidak lama Bety menyusul sambil kita bergurau di kamar mandi dan membersihkan satu sama lain dengan sesekali kita iseng mengocok dan mencolok satu sama lain.
B : kamu gak laper? Udah jam 9 ini?
D : Udah tiga kali ci, udah abis
B : Nggak gitu, memekku juga udah berasa panas nih. Lama-lama kapalan ntar.
D : Kirain
B : Beneran makan nih. Gak laper?
D : Iya sih ci
B : Ayo temenin aku makan
D : Tapi.. (tiba-tiba tangan Bety menutup mulutku dengan menunjukkan gestur menyuruh diam)
B : Eh... Jangan nolak. Aku gak masalah jalan sama kamu
D : Iyaa, ayok
Kamipun berpakaian bersiap dan menuju tempat makan. Jujur aku masih canggung dan merasa beda kelas dengan Bety ketika jalan. Takut aku membuat dia malu sama teman-temannya. Namun, dikeseharian Bety juga tidak mengumbar hubungan kami dengan teman-temannya dan lebih memilih menuju tempat yang jarang orang-orang ataupun kenalanannya mengetahuinya. Setelah selesai makan kami kembali ke Apartemen untuk berniat pulang. Bety mengantarku untuk mengambil motor dan kami berpisah dengan ciuman mesra di parkiran motor tersebut yang mungkin disaksikan oleh Security apartemen.

Selama menjalin hubungan dengan Bety kuliahku juga semakin berantakan, beberapa kali kami bermain di Apartemen Bety. Sudah sering aku ngewe dengannya dan bolos kuliah. Ketika aku khawatir dengan kuliahku Bety menenangkanku, dari sini aku tahu bahwa ternyata Bety merupakan anak salah satu dekan di kampus kami. Dan dari cerita yang aku dapatkan ternyata Bety masih menjalin hubungan dengan cowoknya. Dari ceritanya juga aku mengetahui bahwa pacarnya anak salah seorang anggota dewan juga. Dari ceritanya itu jujur aku merasa aman karena ditenangkan masalah kuliah, namun timbul juga kekhawatiranku yang lain. Karena melihat perbedaan status kami akan ada banyak konflik di hubungan kami.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd