bethobbit
Semprot Lover
- Daftar
- 10 Apr 2017
- Post
- 241
- Like diterima
- 41
wah makasih suhu , kita bantu up buat update
terimaksih suhu sudah mau mapr ke trit kisanak
moga betah suhu
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
Noura Holeyday
- Thread starter bethobbit
- Start date
moga betah suhu
bethobbit
Semprot Lover
- Daftar
- 10 Apr 2017
- Post
- 241
- Like diterima
- 41
pantengin terus suhu kalo rame ts siap update
bethobbit
Semprot Lover
- Daftar
- 10 Apr 2017
- Post
- 241
- Like diterima
- 41
kok di DP hahahaMenanti sasa dan laili di DP suhuuu
idjodaon
Semprot Kecil
- Daftar
- 8 Sep 2011
- Post
- 66
- Like diterima
- 5
Di panjerin gitu x ya..Menanti sasa dan laili di DP suhuuu
Hahahaha
bethobbit
Semprot Lover
- Daftar
- 10 Apr 2017
- Post
- 241
- Like diterima
- 41
Niat update gambar, sayangnya imagebam ga bisa 
Di panjerin biar bisa maen sendiri ya suhu?
bethobbit
Semprot Lover
- Daftar
- 10 Apr 2017
- Post
- 241
- Like diterima
- 41
wah belum tau nih, nasih di ramu, belum puas bacanyaSuhu yang terhormat, kapankah engkau akan update?
bethobbit
Semprot Lover
- Daftar
- 10 Apr 2017
- Post
- 241
- Like diterima
- 41
Update update
Di kamarnya, Sasa yang masih terikat nampak tidak lagi memperdulikan keadaan. Ia terus saja menggejot pahanya naik turun menekan hape di selangkangannya sementara kedua toketnya yang montok bergoyang brutal beradu dengan kulit dan tubuhnya membuat putingya mengacung tegak. Sasa terlihat begitu terangsang karena dari bunyi nafasnya yang tidak beraturan terdengar lengguhan halus dan suara dengkuran yang menandakan pemiliknya lagi nge-fly menahan orgasme hebat yang belum terpuaskan.
“nghhhh nghhh nghhh”
“plak plak plak”
Yang Sasa tidak tahu adalah ikatan kaki Sasa seakrang tidak sekencang sebelumnya. Sehingga jika Sasa mau maka hape yang kini tergencet di selangkangannya sebenarnya bisa jatuh begitu saja jika ia melebarkan pahanya namun Sasa yang yang sudah di landa birahi mana sempat lagi memikirkan itu. Dalam pikirannya hanya ada nafsu dan juga sosok laili yang dikerjai lima cowok-cowok nakal. Di genjot beramai-ramai berbarengan membuat Laili bermandikan peju dan juga cairan kenikmatannya sendiri.
“nghhh nnagaahhh enngghhh”
“shhh angghh sshh ennnaaaakhhh ”
“shhh shhheee... sheedikit laghhhi nggghh... ennnhaaak... apahlagi kalo di khontolin ahhh Sasa juga shhh mahhhu”
Sasa semakin semangat menggenjot selangkangannya. perlahan gerakannya semakin tinggi membuat hapenya sempat terlepas dari selangkanganynya. Anehnya hapenya tetap berdiri tegak. Sehingga ketika sasa menjatuhkan tubuhnya hape itu tepat menekas selangkangannya menggesk bibir tempiknya membuat birahi Sasa ga turun-turun
“kheluar... khe... lhuar....”
“Sasa kehluarrrr”
“Bruk”
Tubuh sasa pun ambruk menindih hape yang sudah bekerja keras itu. Sasa merasa lemas dan tidak kuat bergerak lagi. Sudahlah pikir sasa, setidanya sekarang dia punya uang, paling tidak kalau pun rusak Sasa masih beli yang baru.
Namun rupanya sesuatu yang ajaib terjadi. Sasa merasa sesuatu menari hapenya dari bawah pantatnya. Sasa reflek membuka pahanya dan melihat sesosok berambut hitam di bawah selangkangannya. Sosok cowok yang keliatan mencium-cium hape Sasa di hidungnya. Membaui cairan Sasa yang hampir kering karena nafsu terus.
“Siapa? Shiapa lo?”
Sasa berteriak dengan suara serak. Sasa yang sepanjang malam terus menggelinjang dan melengguh kini kehabisan suara membuat suaranya yang biasanya imut terdengar serak-serak basah.
“Ih udah badan kaya lonte suara seksi juga ya Sa?” jawab si cowok sambil masih menghirup wangi hape Sasa.
“mau apa lo? Ngapain di kamar gue? Kheluar!”
“uhuk uhuk”
Sasa terbatuk-batuk karena emosi membuat toketnya yang udah kempes lagi bergoyang-goyang menggairahkan.
“Ih galak amat neng! Ga tat terima kasih udah gue bantuin coli juga, bukannya terima kasih malah di usir”
“glegar!”
“sejak kaphann? Sejak kaphaan lo masuk?”
Bagai di samber petir Sasa tanpa sadar membentak pria itu membuat pria itu tertawa. Dengan enteng pria itu menjawab.
“Ih lo bener-bener ya? Ga berasa apa kaki lo udah bisa ditekuk gara-gara iketannya gue lepas? Ga berasa ye karena ngocok sendiri?”
“Eh enggak.. enak aja ! si-siapa yang ngocok?...”
“dasar lonte udah ke gap gini masih ga mau ngaku?”
“ngaku apaan? Apa maksud-”
“slep!”
Si cowok tiba-tiba keliatan gregetan sehingga ia pun mulai mencaplok tempik Sasa untuk mencari bukti. Dia mulai mencolok tiga jarinya yang tebal-tebal dan mengorek-ngorek mencari cairan kenikmatan yang seharusnya udah banyak di dalam. Namun di luar dugaan si cowok baru si cowok mencolok jari-jarinya cairan tempik Sasa udah meleleh keluar.
“Liat nih apaan kalo bukan keenakan?”
“cek cek cek”
“rasain gue tambahinpeju lor biar tau rasa ! cepetan lo keenakan atau enggak?” bentak si cowok pada Sasa yang merem melek.
Namun bukan Sasa namanya kalo mau takluk gitu aja. Sambil mengigigt bibirnya dan mendesah desah kaya orang kepedesan Sasa juga ikut-ikutan mengancam! Atau mungkin nyumpah-nyumpah supaya si cowok.. makin semangat kocokin tempiknya.
“Aughhh... tangan lo... oooohh... bhangsat!... anj***g udah oughhhhh”
“cek cek cek ”
“Liat nih torok lo basah gini? Kalo bukan keenakan apa? ”
“Bukan... itu bukann...ouuhhhh aghhhh sshh ”
“masih ngebantah?”
Cowok itu pun akhirnya capek juga. Sementara Sasa udah nyemprot dari sore sampe siang, si cowok ini baru sekali coli dari seminggu ini. Itu pun ga jadi keluar gara-gara Laili udah nge gap mereka coli. Di tambah tangannya berasa ngilu gara-gara di jepit kenceng banget sama torok Sasa. Akhirnya bener aja pasa Sasa lagi asyik naek-naeknya. Si cowok ngecabut tangannya dari torok Sasa lalu asyik sendiri ngocokin kontolnya sendiri. Sasa pun blingsatan dan mulai merengek minta si cowok kocokin tempiknya lagi.
“Ehhhh koook udahan? Kok lo ngocoki sendiri? uuuh Sasa... Sasa...”
Sasa mulai berteriak memanggil si cowok yang lagi asyik merem melek sendiri. Kontolnya keliatan udah merah banget ngebuat Sasa mulai kembang kempis tidak karuan. Gimana? Apa cowok itu mau ngocokin toroknya? Apa Sasa mau di perawanin disini? Sasa mulai ga sabar mengetahui kelanjutannya meski diam-diam dia jiper taku juga kalo baru pertama di tusuk, Sakit kan?
“Aduh kontolnya gede banget kepalanya... beneran bisa masuk tempik gue?” batin Sasa takut
“Aduh kok dia keasyikan sendiri sih?” lanjut sasa membatin
“Sialan gue di anggurin?” masih dalam hati.
“Aduh tempik gue basah ... Anj***g mana hape gue? Kenapa kaki gue doang yang di lepas? ” masih belum dikeluarin tapi desah-desahnya udah kedengeran.
“Eh bego nih masukin sini!” ucap Sasa bisik-bisik.
“Masukin sini! Bego!”
Kali ini setelah cukup lama menunggu Sasa tiba-tiba kalap. Sasa mulai berteriak mengagetkan cowok yang ga kerasa mati-matian nahan orgasmenya. Ya mau gimana lagi? Masa setelah asyik naekin birahi Sasa seenaknya, dia ga tanggung jawab bikin Sasa orgasme? Egosi banget kan? Sialan tuh cowok sini gue gantiin, cupu liatin dulu sono jangan coba-coba nakal, bikin malu aje.
“Anj**g lo! Udah bikin gawuk gue basah ga tanggung jawab! ”
“Sini masukin kontol lo! Entotin gue!”
“Tapi...” ucap si cowok bingung.
“Cepetan atau gue gigit kontol lo sampe putus!”
Di kamarnya, Sasa yang masih terikat nampak tidak lagi memperdulikan keadaan. Ia terus saja menggejot pahanya naik turun menekan hape di selangkangannya sementara kedua toketnya yang montok bergoyang brutal beradu dengan kulit dan tubuhnya membuat putingya mengacung tegak. Sasa terlihat begitu terangsang karena dari bunyi nafasnya yang tidak beraturan terdengar lengguhan halus dan suara dengkuran yang menandakan pemiliknya lagi nge-fly menahan orgasme hebat yang belum terpuaskan.
“nghhhh nghhh nghhh”
“plak plak plak”
Yang Sasa tidak tahu adalah ikatan kaki Sasa seakrang tidak sekencang sebelumnya. Sehingga jika Sasa mau maka hape yang kini tergencet di selangkangannya sebenarnya bisa jatuh begitu saja jika ia melebarkan pahanya namun Sasa yang yang sudah di landa birahi mana sempat lagi memikirkan itu. Dalam pikirannya hanya ada nafsu dan juga sosok laili yang dikerjai lima cowok-cowok nakal. Di genjot beramai-ramai berbarengan membuat Laili bermandikan peju dan juga cairan kenikmatannya sendiri.
“nghhh nnagaahhh enngghhh”
“shhh angghh sshh ennnaaaakhhh ”
“shhh shhheee... sheedikit laghhhi nggghh... ennnhaaak... apahlagi kalo di khontolin ahhh Sasa juga shhh mahhhu”
Sasa semakin semangat menggenjot selangkangannya. perlahan gerakannya semakin tinggi membuat hapenya sempat terlepas dari selangkanganynya. Anehnya hapenya tetap berdiri tegak. Sehingga ketika sasa menjatuhkan tubuhnya hape itu tepat menekas selangkangannya menggesk bibir tempiknya membuat birahi Sasa ga turun-turun
“kheluar... khe... lhuar....”
“Sasa kehluarrrr”
“Bruk”
Tubuh sasa pun ambruk menindih hape yang sudah bekerja keras itu. Sasa merasa lemas dan tidak kuat bergerak lagi. Sudahlah pikir sasa, setidanya sekarang dia punya uang, paling tidak kalau pun rusak Sasa masih beli yang baru.
Namun rupanya sesuatu yang ajaib terjadi. Sasa merasa sesuatu menari hapenya dari bawah pantatnya. Sasa reflek membuka pahanya dan melihat sesosok berambut hitam di bawah selangkangannya. Sosok cowok yang keliatan mencium-cium hape Sasa di hidungnya. Membaui cairan Sasa yang hampir kering karena nafsu terus.
“Siapa? Shiapa lo?”
Sasa berteriak dengan suara serak. Sasa yang sepanjang malam terus menggelinjang dan melengguh kini kehabisan suara membuat suaranya yang biasanya imut terdengar serak-serak basah.
“Ih udah badan kaya lonte suara seksi juga ya Sa?” jawab si cowok sambil masih menghirup wangi hape Sasa.
“mau apa lo? Ngapain di kamar gue? Kheluar!”
“uhuk uhuk”
Sasa terbatuk-batuk karena emosi membuat toketnya yang udah kempes lagi bergoyang-goyang menggairahkan.
“Ih galak amat neng! Ga tat terima kasih udah gue bantuin coli juga, bukannya terima kasih malah di usir”
“glegar!”
“sejak kaphann? Sejak kaphaan lo masuk?”
Bagai di samber petir Sasa tanpa sadar membentak pria itu membuat pria itu tertawa. Dengan enteng pria itu menjawab.
“Ih lo bener-bener ya? Ga berasa apa kaki lo udah bisa ditekuk gara-gara iketannya gue lepas? Ga berasa ye karena ngocok sendiri?”
“Eh enggak.. enak aja ! si-siapa yang ngocok?...”
“dasar lonte udah ke gap gini masih ga mau ngaku?”
“ngaku apaan? Apa maksud-”
“slep!”
Si cowok tiba-tiba keliatan gregetan sehingga ia pun mulai mencaplok tempik Sasa untuk mencari bukti. Dia mulai mencolok tiga jarinya yang tebal-tebal dan mengorek-ngorek mencari cairan kenikmatan yang seharusnya udah banyak di dalam. Namun di luar dugaan si cowok baru si cowok mencolok jari-jarinya cairan tempik Sasa udah meleleh keluar.
“Liat nih apaan kalo bukan keenakan?”
“cek cek cek”
“rasain gue tambahinpeju lor biar tau rasa ! cepetan lo keenakan atau enggak?” bentak si cowok pada Sasa yang merem melek.
Namun bukan Sasa namanya kalo mau takluk gitu aja. Sambil mengigigt bibirnya dan mendesah desah kaya orang kepedesan Sasa juga ikut-ikutan mengancam! Atau mungkin nyumpah-nyumpah supaya si cowok.. makin semangat kocokin tempiknya.
“Aughhh... tangan lo... oooohh... bhangsat!... anj***g udah oughhhhh”
“cek cek cek ”
“Liat nih torok lo basah gini? Kalo bukan keenakan apa? ”
“Bukan... itu bukann...ouuhhhh aghhhh sshh ”
“masih ngebantah?”
Cowok itu pun akhirnya capek juga. Sementara Sasa udah nyemprot dari sore sampe siang, si cowok ini baru sekali coli dari seminggu ini. Itu pun ga jadi keluar gara-gara Laili udah nge gap mereka coli. Di tambah tangannya berasa ngilu gara-gara di jepit kenceng banget sama torok Sasa. Akhirnya bener aja pasa Sasa lagi asyik naek-naeknya. Si cowok ngecabut tangannya dari torok Sasa lalu asyik sendiri ngocokin kontolnya sendiri. Sasa pun blingsatan dan mulai merengek minta si cowok kocokin tempiknya lagi.
“Ehhhh koook udahan? Kok lo ngocoki sendiri? uuuh Sasa... Sasa...”
Sasa mulai berteriak memanggil si cowok yang lagi asyik merem melek sendiri. Kontolnya keliatan udah merah banget ngebuat Sasa mulai kembang kempis tidak karuan. Gimana? Apa cowok itu mau ngocokin toroknya? Apa Sasa mau di perawanin disini? Sasa mulai ga sabar mengetahui kelanjutannya meski diam-diam dia jiper taku juga kalo baru pertama di tusuk, Sakit kan?
“Aduh kontolnya gede banget kepalanya... beneran bisa masuk tempik gue?” batin Sasa takut
“Aduh kok dia keasyikan sendiri sih?” lanjut sasa membatin
“Sialan gue di anggurin?” masih dalam hati.
“Aduh tempik gue basah ... Anj***g mana hape gue? Kenapa kaki gue doang yang di lepas? ” masih belum dikeluarin tapi desah-desahnya udah kedengeran.
“Eh bego nih masukin sini!” ucap Sasa bisik-bisik.
“Masukin sini! Bego!”
Kali ini setelah cukup lama menunggu Sasa tiba-tiba kalap. Sasa mulai berteriak mengagetkan cowok yang ga kerasa mati-matian nahan orgasmenya. Ya mau gimana lagi? Masa setelah asyik naekin birahi Sasa seenaknya, dia ga tanggung jawab bikin Sasa orgasme? Egosi banget kan? Sialan tuh cowok sini gue gantiin, cupu liatin dulu sono jangan coba-coba nakal, bikin malu aje.
“Anj**g lo! Udah bikin gawuk gue basah ga tanggung jawab! ”
“Sini masukin kontol lo! Entotin gue!”
“Tapi...” ucap si cowok bingung.
“Cepetan atau gue gigit kontol lo sampe putus!”
bethobbit
Semprot Lover
- Daftar
- 10 Apr 2017
- Post
- 241
- Like diterima
- 41
Koq ada cerita si laili di gangbang suhu..??
Maknyuus tuh klo diceritain detailnya..
But,makasih updet nya hu..
Keep posting..
itu khayalannya sasa suhu padahal mah aslinya...
ivan_cacing
Pertapa Semprot
- Daftar
- 6 Sep 2011
- Post
- 4.831
- Like diterima
- 4.185
makasi mas gan utk updatenya
bethobbit
Semprot Lover
- Daftar
- 10 Apr 2017
- Post
- 241
- Like diterima
- 41
bethobbit
Semprot Lover
- Daftar
- 10 Apr 2017
- Post
- 241
- Like diterima
- 41
hihihi udah ga sabar ya suhu? lagi enak ngaso nih, besok atau lusa aja ya suhu.
bethobbit
Semprot Lover
- Daftar
- 10 Apr 2017
- Post
- 241
- Like diterima
- 41
hahaha kalo haru ini masih thr ga suhuSuhuu, THR nya update ya suhuuu
sabar suhu, masih nge racik nih
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
