Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Noura Holeyday

Bimabet
nunggu aksi bacolan favorit ane (Sasa & Nina)
 
Cowok bernama Toni pun kaget, Sasa tiba-tiba berubah galak berhasil menarik satu tangannya hingga terlepas dari ikatan kain yang menahannya. Toket sasa yang ranum dan gede pun bergoyang-goyan membuat cowok yang kontolnya udah bengkak karena mau ejakulasi terbengong-bengong dengan hidung kembang kempis.

“Bruk”

Tubuh toni tiba-tiba ambruk ke belakang. Sasa yang tiba-tiba kalap, sudah melompat menerkam toni dan menindihnya mengunci pergerakan toni.

“lo sekarang milik gue!”

Toni lagi-lagi cuma bengong dengan kepala berkunang-kunang. Pergerakan sasa yang terlalu cepat membuat toni ga sadar betul apa yang terjadi. Yang toni tahu, saat ini di matanya terasa gelap. Yang toni rasa di depan wajahnya kini terasa basah. Yang toni cium hanya aroma wangi tubuh sasa. Yang toni tidak tahu bahwa toket sasa menempel erat di kepalanya, karena sasa berniat melepas perawannya disini.

“ssshhh lo punya gue....”

Tapi, jika lo berharap sasa sekarang lagi wot dengan kontol keluar masuk mengocok gawuknya, lo salah besar. Kontol dan badan sasa lakukan cuma saling bergesekan saling memberikan kehangatan satu sama lain. Oke sebenernya ga mau dimasukin, tapi karena sasa masih punya perawannya, sasa masih ngerasa perih dan juga ngilu setiap kali kontol Toni sedikit masuk ke dalam gawuknya. Jadi meski udah banjir, gawuk sasa ga bisa gitu aja mau di sodok kontol toni yang ketebelan bagi Sasa.

“Ahhh gue entotin lo! Gue entotin!”

“nnghh ngghhh nghhh ahhh”

Sasa terus meracau sambil mendekapkan toketnya ke ke wajah Toni. Dengan muka yang kelihatan sange, sasa tidak berhenti bergerak maju mundur, menggesek kontol toni dengan bibir gawuknya. Sensasi hangat yang nikmat menjalar ke tubuhnyamemberikan sensasi yang tebal yang lebih nikmat dari jari-jarinya. Sementara sasa menikmati gesekkan ontol toni, pemilik konotl itu sendiri terlihat tidak menikmatinya. Meski badannya kelihatan kelojotan,namun nyatanya itu terjadi karena kepala toni sudah keleyengan. Toket yang terpenyet ketat di kepalanya membuat toni sulit mendapatkan udara segar.

“Sa... mmmphh sthoop... mmmphh”

“nnghhh ngghhh”

“shaaa”

“ahhh gue entotin loooo gue entotin...”

“sha... udah ... gue ga bisa ... naphaaassss...”

Toni pun perlahan-lahan memejamkan matanya, bersama kontolnya yang perlahan-lahan kehilangan kekuatannya.

“eh kok begini? Kok gak enak lagi?”

Dengan panik sasa melepas toketnya dari wajah toni. Namun terlambat, toni sudah pingsan duluan sebelum sempat merasakan ejakulasi. Kontolnya yang tadinya segenggaman tangan sasa kini hanya tinggal setengahnya bahkan lebih kecil karena tidak nafsu lagi.

“eh kok tambah kecil?”

“eh bangun! Jangan tidur!”

Sasa pun mencoba menggoyang-goyang kepala kontol toni, berharap kontol toni tersadar dan bisa tegang lagi seperti sedia kala. Namun nihil, usaha Sasa sia-sia. Kontol toni tidak kunjung bangun juga. Seberapa banyak usaha sasa mengocoknya menarik-nariknya memilinnya tidak membuat kontol itu tegak. Yang ada kontol toni semakin malu-malu dan bersembunyi di dalam kulit kontolnya yang sekarang kelihatan seperti kulup.

“ëh jangan sembunyi!”

Dengan frustasi sasa kemudianmencekik otong toni berusaha mengeluarkan kepala merah yang tadi terasa sangat gatal menggaruk klitoris dan bibir gawuknya. Namun sensasi lembek dan juga alot saat kulup kontol toni menyentuh jemari sasa yang lembut membuat sasa tiba-tiba penasaran.

“Ih rasanya gimana ya?”

Sasa kemudian dengan malu-malu mengeup kontol toni yang kini terlihat imut itu. Dengan mesra dia menghirup aroma pesing dari kontol-kontol yang tidak di khitan sebelum mulai menarik kulup dan mengulumnya di bibirnya. Sasa bergetar, kalau saja sasa idak sedang dilanda birahi, mungkin kegiatanya mengecup kontol toni sudah membuatnya muntah. Tapi kali ini. bau pesing yang sedikit menyengat dan sensasi lembek dari kulup kontol toni justru memabukkan sasa. Sasa merasa seperti pelacur yang mau saja mengulum kontol lelaki yang biasa juga di pake kencing.

“ssluurrrpp”

Dengan beringas sasa menghisap kuat-kuat kontol toni sambil pelan-pelan mengeluarkan lidahnya yang berwarna merah muda menggali ke dalam kulup kontol toni.

“mmmphhh mmmphhh”

“slep”

Mata sasa tiba-tiba membesar. Setelah lima menit menggali, sasa merasakan sesuatu yang berbeda di ujung lidahnya. Sesuatu seperti bakso yang lembek dan juga kenyal. Kepala kontol toni yang mungil dengan lubang sempit dan keriput.

“ketemu!”

Merasakan kontol toni bergetar saat sasa merangsangnya, sasa semakin semangat memutar-mutar lidahnya di depan lubang kontol toni. Naik turun di depan bibir kontol, memutar dan menghisap menumpahkan cairan di dalam kontol dengan kulup itu. Sukses! Kontol Toni perlahan-lahan bangkit dan mulai menekan lidah sasa mundur. Sasa pun gelagapan karena rasa asin tiba-tiba menyeruak ke mulut dan lidahnya.

“mmmphh”

Sasa merasa jijik, tapi di sisi lain sasa merasakan tempiknya kembali basah bahkan menetes jatuh dari bibir gawuknya.

“sshhh.. sedikit lagi...”

Usai berkata seperti itu, sasa kembali menggarap kontol toni. Namun karena sudah lebih enak di genggam sasa kali ini juga mulai memainkan kocokannya. Naik turun cepat sesekali di iringi pijitan halus pada kantong peju bulat yang tergantung di pangkalnya. Sesekali sasa menggaruknya pelan, namun lebih banyak sasa banjiri dengan serbuan ludah yang sangat banyak.

“Ih ga bangun-bangun juga!”

Hampir setengah jam berlalu setelah sasa coba menaikkan kontol toni. Namun baik dengan mengulumnya, menghisapnya menjepitnya di dadanya, kontol yang tadi sampe 18cm itu ga naek-naek melainkan cuma setengah tegang. ya sekitar 10cm doang lah.

"Ih ngeledek banget deh! awas kamu ya!"
 
mantap. Sasa nya dibikin tepar hu hehe
 
Update;)
:ampun: bonus moga-moga berkenan



Fuad tanpa tanggung-tanggung menumpahkan sebotol jelly baru memenuhi lubang pantat Nina banyak-banyak. Sebenernya jelly itu sendiri udah Fuad sejak lama. Namun setiap kali ia ingin memakainya, Ussiy selalu saja menolaknya. Tapi gimana pun alesannya, sekarang Fuad ga sedih lagi, ada lubang pantat Nina istri senior yang semok abis.

“crooot croooot”

“Fuad apaan ini? pantat mbak kok dingin?”

“Fuad! ”

Nina berteriak dan menggeliat seiring tumpahan jelly masuk ke lobang pantatnya yang perawan. Sama dengan Ussiy nina juga takut di anal. Namun berbeda dengan Ussiy yang suka kesakitan, Nina lebih beralasan karena kesehatan. Menurutnya bahaya banget kalo lubang pantat sampe di pake buat anal, selain baunya ga enak karena banyak t**, kulit dalem pantat juga ketipisan ga kaya tempik. Oke, kalo kontolnya kecil-kecil 3-4 cm sih mungkin ga apa-apa karena gak sampe banyak-banyak gesek, tapi kalo kontol diameter 5cm? Trus maennya ampe heboh banget? Infeksi dah gara-gara kena t**.

“Fuad stop! Mbak mohon! ”

“Fuad jangaaan...”

Sambil berteriak, Nina ga bisa berenti berontak. sambil goyang-goyang, Nina juga berusaha berrusaha mengeluarkan jelly yang sudah terlajur masuk ke dalam perutnya. Gara-gara itu, sekarang jelly itu beleberan kemana-mana luber sampe ngalir ke paha-paha. Uuuhh ... warna jelly yang agak mengkilap ngebuat pemandangan Nina bikin konak abis. Posisi nungging kelojotan dengan cairan luber keluar ngalir dari pantatnya tumpah-tumpah. Fuad yang liat dari belakang Cuma bisa nelen ludah. Kontolnya tegang lagi, ga cukup keluar lima kali.

“Gila! Pantatnya nungging banget! ” batin fuad dalam hati.

“ehh ehhhh ngghhhh ” racau nina berusaha mengeluar jelly dari pantatnya.

“mbak udah nanti jellynya abis...”

“nggghh”

“Ah gila, gue entot sekarang aja deh! Bodo amat kalo kesakitan”

“Eh pantat gue! Apaan nih! ”

“Apaaan nih? Ahhh periiiiih....”

“Fuad! Kontol lo! Kontol lo mau kemana?”

“ssrrttt”

“jangaaaan!”

“ahhh”

Bersamaan dengan teriakan Nina, Fuad melengguh menikmati lobang perawannya. Setengah kontolnya udah masuk ke dalam lobang pantat Nina yang sempit, membiasakan Nina dengan sensasi tebel sosis sapi super dalam pantat. Nina pun kelojotan, pantatnya megap-megap berusaha beradaptasi dengan kontol Fuad.

“Sakiiiiit....”

“Fuad sakiiit”

Nina melengguh kesakitan, berkleojotan berusaha mengeluarkan kontol Fuad. Ada perasaan bersalah dalam hati Nina, karena diperawanin Fuad, namun gengsi juga kalo musti ngaku karena selama udah binal di depan Fuad.

“Muach”

Melihat keraguan Nina, Fuad mulai menjelajahi daerah-daerah sensitif Nina yang lain. Punggung mulus putih yang membentuk gitar spanyol, dua bongkah toket Nina yang sekarang menggantung dengan putin-puting yang menegang ga lepas dari remasa-remasan halus Fuad yang menggelitiki Nina menggodanya agar melonggarkan lobang pantatnya.

“Tubuh mbak wangi...”

“Kenyal enak banget ngeciumnya... ”

“iya... shhh mbak juga shhh”

Nina merinding, disaat pantatnya erih seperti ini gerakan Fuad membuat bulu kuduknya berdiri. Nina bisa merasakan rileks dan mulai bisa mendengar suara Fuad yang sebelumnya ga masuk ke kupingnya sama sekali.

“Rileks aja mbak... nanti bakal enak sendiri...”

“Engga Fuad.. ini salah...”

“Salah? Salah dimana? muach”

“Fuad .... engga.. keluarin kontol kamu dari pantat mbak sekarang... masukin di ”

“Keluar masukin?”

“Enggg...”

“ghaaa...”

Tidak membiarkan Nina menyelesaikan kalimatnya, Fuad pun mulai menggoyang pinggulnya keluar masuk pantat Nina.

“cek cek cek”

“Fuaaad shhh ... sshhakit...”

“sakiiit”

“cek cek cek”

Fuad tidak menjawab, sama-sama sudah menikah, Fuad udah paham kalo kontol ga boleh dipaksakan. Ia musti sabar, sebelum mau enaknya sendiri supaya ngentot bisa sama-sama enak.

“shshh sabar.. musti sabar... tunggu .... tunggu ... wajah mbak Nina belum berubah.. ”

“cek cek cek”

“Fuad kontol kamu.... cabut!”

Fuad lagi-lagi Cuma diem, tapi dalem hati ia ngebatin.

“sorry mbak. pantat mbak nina enak banget! Ga rela gue ngelepasinnya”

“tapi... Gue ... ghue... ga ...”

Faud merasakan kontolnya membengkak, Fuad merasa... merasa mau...

“keluar....”

Fuad pun mengejang dan muali menyemprotkan sperma ke dalam anus nIna. Keasyikan naikin birahi Nina, lupa kalo kontolnya udah kebanyakan ejakulasi dari semalem. Fuad yang lagi asyik ngegenjot pelan-pelan terpaksa nyemprot sebelum Nina bener-bener merasa keenakan.

“Crot crot crot”

“Fuaaaaad!” teriak Nina syok.
 
Walah..
Motong nya keren banget hu..
Bikin :kentang:..

But,thanks update nya..
Tetep semangat..:beer:
 
ekspresi Nina mungkin seperti ini hu hehe

 
di ig mereka banyak hu buat referensi mulustrasi :jempol:
 
Kerjaan masih sepi, iseng ah update cerita




Seiring kedutan pantat Nina yang mengendur, Nina merasakan kontol Fuad mengecil sebelum akhirnya keluar dari badan Nina. Cairan peju Fuad dan juga jelly bening yang bercampur dengan warna kecoklatan lagi-lagi meleleh keluar membuat Nina seperti kalkun panggang ala thanks giving.

“Makasih mbak....”

“plop”

“Ahhh”

Fuad pun mencabut kepala kontolnya dari dalam lobang pantat Nina membuat Nina kembali blingsatan. Sedikit berkedut-kedut pantat nina dan pahanya kembali berkelojotan memuntahkan lebih banyak lagi isi perut Nina, termasuk ta* yang berwarna kecoklatan.

“Eh ?”

Tangan Nina tiba-tiba bergerak menekan pantatnya yang hampir aja ngepup di ruang karaoke yang dingin. Bau menyengat pun menyebar ke udara, membuat kedua insan yang tadinya dimabuk nafsu tersadar.

“Uh mbak... kok bau?”

“Ini nih gara-gara kamu .... aduh mbak ga tahan... mbak mau pup...”

“Eh jangan disini mbak... keluar.. ke kamar mandi... mbak”

“I ... iya...”

Nina pun segera berlari dengan tiga jarinya menusuk lobang pantantnya, menahan t** yang sudah keluar sedikit. Toketnya yang besar sedikit bergoyang-goyang membuat dada Fuad berdesir ingin menjamahnya dan meremas-remas susu lonte ini sekali lagi. Sayangnya Fuad udah terlalu lemes buat bangun, apalgi sampe ngeremes-ngeremes susu lagi.

“lho mbak nina ngapain?”

Lagi asyik ngelamun, tiba-tiba Fuad sadar kalo bau ta* ga berkurang dari dalam ruang karaoke. Bener aja, disudut ruangan keliatan sosok seorang cewek berjongkok nungging ngebelakangin Fuad. Namun berbeda dari scewek-cewek pada umumnya, di belakang cewek ini keliatan mempunyai ekor berawarna coklat. Fuad pun pucat pasi kaget ga tau mau ngomong apa.

“yang bener aja!” batin Fuad panik.

“mbak lo ngapain?”

Dengan lantang Fuad berteriak mengagetkan Nina yang lagi asyik. Nina pun sontak melompat dan ekor Nina yang udah sepanjang 5cm itu putus jatuh ke atas lantai karaoke yang dingin.

“tes”

“aaaaahhh” teriak nina dan Fuad bareng-bareng.

“Ahhh jatoh kan.... kamu sih..“

“kok nyalahin gue? Kan mbak yang jongkok disitu!”

“Ih mbak lagi nyari baju tau! Baju mbak kan tadi robek... gimana sih!”

“oooh... eh ngapain pake baju lagi kalo udah kebelet?”

“sana deh mbak sana! Yang disini Fuad yang beresin!”

“mbak telanjang gitu?” ucap Nina kaget

“Iya!” teriak Fuad kesal

Mendengar Fuad mulai emosi, nina pun buru-buru berlari keluar menuju kamar mandi. membuang t** yang tersisa di perutnya.

Nina berlari susah payah menuju kamar mandi sambil memegangi pantatnya yang terasa perih dengan kedua tangannya. Toket melonnya yang sudah sedikit kendor terpaksa tidak terpegang sehingga berayun-ayun heboh seiring gerakan Nina yang terburu-buru.

Nina ga berlari menuju kamar mandi utama. Dalam keadaan ga pake baju, gawat kalo tiba-tiba ada orang apalagi manajemen yang nge gap dia lagi bugil Cuma memakai kerudung seperti ini. Karena itu Nina berbelok menuju dapur dimana ada kamar mandi lain yang lebih kecil disana.

“Eh jongkok?”

Nina kaget melihat bentuk wc di kamar mandi tersebut. Meski Nina sebenernya pernah juga mencoba wc seperti itu tapi itu udah lama sekali. Selain berasa pegel, wc jongkok juga musti cebok pake tangan. Itu yang ngebuat Nina mendadak ilfeel.

“Aduh... ga ada tisunya apa?”

Nina pun mulai menengok ke kanan dan ke kiri berusaha mencari sesuatu untuk mengelap pantatnya. Dia tas kitchen, di deket kompor atau di pintu belakang yang mengarah keluar. Namun nihil, ga satu pun benda itu cocok buat ngelap pantatnya yang mulus puth terawat.

“broott”

Mendadak t** Nina keluar lagi. Nina pun merasakan mules yang ga bisa ia tahan lagi. Tanpa memperdulikan bagaimana ceboknya, terpaksa Nina ngepup di wc jongkok itu.

“brot brot brot preeettt prettt ”

Suara alunan musik boker mengalun merdu mengiringi Nina nge-pup. T** yang sudah dua hari mengendap di dalam perutnya semua keluar bersama sisa-sisa peju Fuad dan jelly dingin bekas dipake anal. Nina kelihatan bahagia, lupa kalo gapunya tisu buat cebok.

Sementara Nina nge-pup cantik sambil jongkok, Pintu belakang vila tiba-tiba terbuka. Muncul dua sosok lelaki misterius yang anggota Nina belum pernah liat sebelumnya. Sosok berkulit hitam gelap, namun terlihat gagah juga tampan.

Keduanya keliatan takut-takut membuka pintu dengan muka garang sebelum akhirnya ngelirik kesana kemari seakan-akan mencari sesuatu. Namun seperti tidak menemukan apa-apa, Jarot yang memiliki darah India tiba-tiba ngomong ke Valen yang berketurunan darah Timur.

“mana orang yang musti kita habisin?”
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Mendengar ucapan pria Am**n itu muka pria yang bernama Jarot mendadak kaget. Dengan panik dia segera ngingetin temennya itu dengan suara takut.

“Gila lo! Kalo dia denger nasib kite!”

“Sama aja bego! Kalo dia liat kita? Emang gapapa menurut lo?”

“Tapi...”

Si pria bernama Valen pun menatap Jarot dalam-dalam. Dengan suara kalem dia balik bertanya.

“lo yakin tadi pintunya kebuka?” tanya Valen.

“Iya suwer! Cuma sebentar kebuka terus ketutup lagi”

“Gimana ciri-cirinya?”

“ga tau... dia Cuma buka pintu terus di tutup lagi.”

“Sialan... kalo gitu cek, apa dia lapor polisi atau enggak, kalo macem-macem mau-ga mau kita habisin!”

“Cabut kabel teleponnya, jangan sampe ada kontak keluar.”

Keduanya lalu sibuk membuat rencana. Mencabut kabel telepon, menjaga pintu keluar, mencari tali dengan melupakan satu hal yang paling penting, yaitu isi otak mereka sendiri. Keduanya kebanyakan nonton film seri jav mata-mata.

“Bro jangan-jangan temen-temen kita dibunuh satu-satu?”

“anj***g lo? Jangan bikin gue takut bego”

“Kaya film-film kan pas tuh suasananya sepi gini?”

“brooot broot pretttt”

“anj**g lo!” ucap keduanya bareng-bareng.

“kentut lo panjang banget! ” ucap Jarot dengan muka melas

“Bang**, lo yang kentut nyalahin orang”

“Bukan gue deh suwer!” jawab Jarot.

“Tunggu kalo bukan gue atau lo terus siapa?”

Keduanya tiba-tiba merasa merinding dan akhirnya saling bertatapan. Namun disaat seperti inilahotak mereka bekerja, disaat penuh misteri ini, mendadak mucul satu nama di dalem kepala mereka.

“Toni”

“hahahaha serem bro... takut kan lo barusan?”

“Enak aje kagak lah, lo kan yang takut?”

“udeh!” bentak Valen tiba-tiba.

“Ton keluar lo!”

“Bilangnya tadu kencing, taunya berak kampret lo pantesan lama!”

“keluar lo!”

Valen lalu mengetuk pintu kamar mandi di ruangan dapur itu berusaha mengagetkan orang yang lagi berak di kamar mandi itu. Namun sebuah keanehan terjadi. Bersama sekali Valen mengetuk, pintu ruangan wc itu perlahan-lahan ngebuka lebar. dan perlahan-lahan dua cowok berkulit gelap ini pun bisa melihat Nina yang lagi berjongkok sambil nge pup. Ekspresi matanya merem melek menikmati kegiatan joroknya ini.

“busssettt”

Valen dan Jarot berdecak kagum saat mengagumi kesintalan tubuh Nina yang mempesona. Meski sedang berjongkok pesona tubuh Nina tetap tidak bisa disembunyikan oleh kegiatannya yang jorok seperti itu. Dua toket gede yang terpenyet di keduan pahanya membuat toket Nina kebasahan dan mulai mengeluarkan susu yang mrembes melalui paha-paha Nina yang putih sebelum jatuh menuju gawuknya yang merekah.

Gawuk Nina sendiri cuma keliatan setengahnya doang. Semua gara-gara tangan Nina yang sibuk mengorek gawuknya berusaha mengeluarkan peju yang bersarang di dalam badannya. Meski Nina awalnya cuma mau membersihkan diri supaya lebih segar dan juga wangi, sensasi t** yang keluar dari anusnya juga sensasi penuh dari tangan yang sibuk mengorek-ngorek tubuhnya, membuat Nina perlahan laha larut dalam birahinya. Puncaknya gerakan mengorek-ngorek itu berubah menjadi garukan. Menjadni kocokan yang membuat bunyi-bunyian nafsu dari peju yang muncrat keluar.

“cek cek cek”

“shhh aahhh”

Nina larut dalam birahinya sehingga ga menyadari bahwa sepasang cowok memandangnya ga berkedip. Cowok-cowok adalah temen-temen yang di bawa Bobby dalam membantu pesta kejutannya untuk Laili. Namun siapa sangka, mereka mendapat bayaran lebih yaitu menonton live aksi member Noura masturbasi, namun tidak Cuma itu masturbasinya dilakukan sambil berak dalem posisi jongkok yang agak ngangkang .

“buseeet ... peju semua....”

“bang*** ... ngobel sendiri terus, ngentot berapa cowok sih tadi?”

“korslet nih cewek, mandiin dulu aja kali biar bener dikit.”

“bener juga, belepotan t** gitu...”

”bentar bro gue ambil selang”

Valen pun kemudian berbalik keluar menuju halaman belakang. Dimana valen melihat sebuah selang panjang. Namun sebleum Valen keluar tangan Jarot mencegah Valen dan berkata,

“kalo Cuma selang kita juga punya bro. Ngapain lo nyari jauh-jauh?”

“maksud lo? Selang apaan?”

“impoten lo ye? Bang*** kesel gue ngomong sama lo!”

“nih ini nih”

Jarot pun mulai membuka celananya. Kontol sepanjang 18 cmdengan diameter 4cm nongol tegak dari dalem celananya. Membuat Valen bengong karena takjub.

“terus?”

“kita mandiin peju pasti lebih seger...”

Setelah jarot kini Valen juga ikut-ikutan membuka celananya. Kontol sepajang 6cm keluar dari balik celananya. Jarot senyum-senyum melihatnya.

“kecil ya?”

“As* kau lihat nanti punya gue lebih gede dari punya lo! Liat aja.”

Sementara keduanya lagi asyik komentarin kontol mereka masing-masing, Nina tenyata udah selesai nge-pup. Nina pun mulai mencari air buat cebok. Nina pun membuka matanya dan melihat ada dua orang hitam berdiri di depan pintu kamar mandi tidak memakai celana.

“siapa lo semua! ” teriak Nina kaget.

“eh?” ucap valen dan Jarot sambil menengok.

Sosok cewek yang tadi berjongkok mulai berdiri dengan ekspresi takut. Toketnya yang tadi kejepit seakrang bergantung-gantung bebas keliatan basah dari cairan yang keluar dari puting Nina. Tempiknya yang tembem belepotan cairan putih kental yang masih keliatan meleleh dan menetes jatuh ke lantai. Kontol kedua cowok ini pun bertamabah tegang. Mereka pun merasa geli-geli konak. Mereka merasa konyol mengomentarin kontol mereka masing-masing apalagi menjelek-jelekan kekurangan dua coklat batangan itu. Ngapain harus bertengkar kalo tujuannya cuma satu, mejuin cewek semok yang ngeliatin mereka ketakutan.

“Siapa? Siapa kalian?”

“lo ga perlu tau. Kita Cuma kontol-kontol kedinginan yang butuh lobang buat merasa anget.”

“betul itu, lo ga perlu tau selama kita bisa sama-sama enak.”

Nina berkerut, siapa cowok-cowok jayus berbadan item ini? Dari mukanya mereka cukup ganteng dan gagah. Apa mungkin mereka artis juga?

“Jangan mendekat!”

Nina berteriak kaget saat Jarot udah duluan bergerak maju mendekati Nina sambil mengocok kontolnya. Kontol sepanjang 18cm itu maju mundur ngebuat Nina ketakutan. Masa iya Nina mau di entot cowok yang baru pertama di liatnya?

“ahh... ” Nina pun berteriak kaget sambil mencoba menutup mukanya.

Sial, tangan Nina masih berlumur t**. Mukanya pun belepotan kecoklatan oleh kotoran dan jelly dingin dari pantatnya sendiri.

“Eh? ”

Nina kaget dan kakinya kepleset. Nina pun masuk ke dalam wc sehinggga punggung dan pahanya belepotan semua. tapi ga berenti sampe disitu tangan Nina reflek menutup toketnya membuat tubuh Nina warnanya hampir sama dengan dua cowok itu. hoekkk.....

“anj**g jorok banget lo!”

“heh lonte ga pernah mandi lo ye? Belepotan begini ilfeel aja, gue ngeliatnya.”

“biar... biar aja. lo pergi sana! gue emang jorok! lo masih mau ngentotin gue!”

Jarot dan valen bengong. Tentu aja mereka masih nafsu ama Nina tapi dengan tubuh belepotan kaya gitu, gimana caranya supaya dapet posisi konak? Untungnya saat mereka bingung, seseorang datang menghampiri mereka dan bertanya.

“siapa kalian?”

Fuad datang bertelanjang dada dengan bawahn lilitan handuk. Mukanya garang menatap Valen dan jarot yang keliatan nerves ke gap orang lain di vila itu.

***

Entah bagaimana valen dan jarot tiba-tiba melompat mengepung Fuad. Nina pun berteriak histeris karena mendapat firasat buruk dari tindakan kedua cowok yang serem-serem itu. Nina ga kuasa berdiri dan berjalan menuju luar pintu. Namun baru Nina mencoba ternyata kakinya tidak bisa ia gerakkan. Karena jatuh kaki Nina terkilir dan sekarang ga bisa jalan. Akhirnya Nina Cuma bisa merangkak untuk keluar dari kamar mandi kecil itu.

“Aduh gimana nih?”

Teriakan dan suara pukulan beradu heboh kaya film-film action membuat Nina pucat pasi. Dengan posisi Nina nungging Nina terdiam karena takut melihat darah. Ekspresinya terlihat panik dan ketakutan, takut terjadi apa-apa pada selangkangan Fuad. Tempiknya terasa basah karena sedih, Nina mulai berpikir sebuah hal yang ekstrim.

“Apa gue biarin aja mereka ngentotin gue asal Fuad ga apa-apa?”

“tapi...”

Nina punmulai merangkak keluar saat suasana tiba-tiba hening. Nina sudah membulatkan tekadnya.Masnya juga pasti mengerti. Apalagi ini ketika menyangkut pemuasan batin dan juga tubuh Nina.

“hhh hhh kalian...”

“berhenti...”

Nina gemetar saat ingin mengucapkan ngentot dari mulutnya. Kontol cowok itu tebal-tebal. Meski seukuran sama Fuad tapi dengan jumlahnya yang ada dua Nina takut disodok depan belakang dan akhirnya KO karena dipake bergilir sama dua orang itu. Kalo udah gitu gawuk Nina pasti bengkak dan dower sehinggga enggak enak lagi. Masnya pun mulai mencari cewek lain karena ga puas sama servis Nina.

“hhh hhh”

“ampung bang... ampun....”

“eh?”

Nina merasa dua suara cowok item itu berteriak kesakitan. Buru-bur Nina keluar dan melihat sesuatu yang tidak bisa dipercaya. Fuad yang berdiri telanjang terlihat menjambak dua cowok yang keliatan sixpack itu dengan kedua tangannya. Meski agak buncit ternyata Fuad sangat kuat dan terlihat semakin gagah di depan mata Nina.

“Ussiy.. kamu beruntung banget...”

Mata Nina berbinar-binar dan mulai menyeret badannya keluar dari kamar mandi. Fuad melihatnya lalu keduanya saling berpandangan.

“Fuad.., kamu hebat...” batin Nina dalam hati.

Nina pun tersenyum manis dan tiba-tiba Nina tibul rasa sayang terhadap cowok itu. Yah meski mereka sudah punya pasangan masing-masing cinta seperti ini ga salah kan?

“hhh” Fuad menarik nafas panjang.

Fuad uadh bete banget karena disuruh ngerok t** Nina yang nempel di karpet ruang karaoke.

Sekarang Nina keluar dari kamar mandi dengan tubuh belepotan seperti itu, siapa yang engga kesel? Sontak Fuad reflek melepas kepala dua cowok item itu. Dengan nada dingin Fuad berkata.

“Nina kok lo jadi belepotan gitu?”

Nina tersenyum, sambil mengulum bibrinya Nina berkata,

“iya.. ini...”

Namun sebelum nina selesai ngomong Fuad udah berkata lagi namun tidak pada Nina melainkan pada Valen dan Jarot yang keliatan babak belur.

“Heh lo berdua! Angkat cewek gue itu ke luar! Bantuin gue mandiin dia pake selang!”

***
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd