Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY NYANYIAN DI UJUNG NERAKA

makasih untuk suhu2 yang sdh mau singgah.. maafkan cerita yang berantakan ini.. maklumi saja nubi cuma penulis amatir. ini juga adalah tulisan pertama nubi..
sekali lagi mohon bimbingannya berupa kritik dan sarannya...
 
PART 1. SEBUAH NEGERI

***​

Suasana menkecam muncul dari langit malam sebuah negeri. Sebuah negeri yang awal mulanya sangat tentram. Negeri yang bernama Trinidad Kingdom. Sebuah kerajaan yang sangat terkenal dipimpin oleh seorang raja. Raja dari Lima negeri. Disebeut demikian karena raja ini memimpin lima ras yang menghuni negeri ini. negeri ini dibagi jadi 5 distrik. Masing-masing distrik dipimpin oleh masing-masing ras. Sang raja sengaja membagi negeri ini menjadi 5 distrik, untuk memberi keadilan pada masing-masing ras. Agar mereka memiliki tanah yang mereka pimpin. Meskipun demikian setiap distrik tetap bisa di huni oleh semua ras. Ini agar bisa menyatukan setiap ras. Hanya saja pemimpin dari setiap distrik yang di atur.

Di Distrik Utara di pimpin oleh Ras Elf. Elf adalah ras para peri. Mereka unggul dalam hal sihir. Sihir mereka meliputi sihir penyembuh dan sihir serangan. Meskipun sihir serangan mereka tidak mempunyai daya hancur yang kuat. Tapi itu tetap bisa melukai bahkan sampe membunuh lawannya. Meski begitu Elf juga sangat ahli dalam hal bercocok tanam. Mereka kadang menggunakan sihir penyembuh mereka untuk menumbuhkan tanaman bermutu.

Di Distrik Selatan di pimpin oleh Ras Wolfgank. Mereka adalah ras para manusia serigala. Mereka alhi dalam serangan diam-diam. Bergerak seperti bayangan. Mengintai di kegelapan, dan tanpa di sadari lawannya telah tewas dalam serangan cepat mereka. Mereka sangat unggul dalam serangan-serangan cepat. Selain itu dalam hal peternakan, mereka sangat ahli. Semua hal yang berbau daging, mereka adalah pemasok utama.

Di Distrik Timur dipimpin oleh Ras Kurcaci. Mereka adalah ras manusia kerdil. Meski kerdil, mereka mempunyai fisik yang kuat. Mereka adalah garis depan para petarung dengan kekuatan fisiknya. Mereka juga ahli dalam membangun, membuat aneka kerajinan dari tangan terampil mereka. Mereka juga penambang yang hebat.

Di Distrik Barat di pimpin oleh Ras Ogre. Mereka adalah monster dari rawa. Mereka senang merusak. Sangat brutal. Kuat dalam pertarungan yang mengandalkan kekuatan. Meskipun demikian ras Ogre adalah pembuat minuman paling nikmat di negeri ini. Ini sejalan dengan hobi mereka yang suka sekali minum-minum dan bersenang-senang. Meskipun Ogre sangat sulit diatur, tapi setelah penaklukan yang menyatukan semua ras. Ogre tunduk pada Titah sang raja.

Dan pusat dari negeri ini adalah Distrik Central. Pusat dari Trinidad Kingdom. Disinilah raja dari lima negeri berada. Sang Raja berasal dari Ras Manusia. Agak mengherankan, tapi ras manusia adalah ras terkuat dari semua ras. Mereka menguasai kemampuan berperang. Mereka menguasai teknologi, ilmu pengetahuan, dan yang paling penting adalah mereka penguasa Kebijaksanaan.

Pada mulanya negeri ini terpecah belah. Tapi setelah manuasia melakukan revolusi, sebuah penaklukan terhadap semua ras. Manusia dengan kebijaksanaannya membangun negeri ini kembali dengan mempersatukan semua ras. Memberikan masing-masing distrik untuk dipimpin setiap ras. Membuat aturan persatuan yang mereka sepakati bersama. Pemimpin dari revolusi itu, Sang Revolusioner yang berasal dari Ras Manusia adalah seorang bijak bernama ‘Stefano Reinhart.’ Dia memipin kerajaan ini dalam kedamaian setidaknya sampe 30 tahun, sampai saat ini.

Benar,, setelah 30 tahun dalam damai, negeri ini sedang diujung kehancuran. Banyak bagian dari negeri ini yang hancur. Mencekam sekali, banyak korban dari kelima ras yang mati dalam waktu singkat. Kehancuran secara tiba-tiba singgah di negeri ini. Yah,, kehancuran. Entah kenapa negeri ini menjadi target dari Sang Iblis terkuat, Abaddon D. Apollyon. Entah apa yang ada dalam fikiran Apollyon. Sudah banyak negeri yang telah ia datangi untuk di hancurkan. Kesemua negeri itu adalah negeri yang hidup dalam rezim ketidakadilan. Tapi sekarang negeri yang damai telah muncul dari sekian banyak kehancuran yang ia bawa, tapi kenapa Apollyon memilih ingin menghancurkan negeri damai ini.

Sementara Sang Iblis mengamuk, di pusat kerajaan kelima ras sedang berdiskusi bagaimana langkah untuk menghentikan Iblis itu. Setelah melalui banyak pertimbangan, maka diputuskan mengirim kesatria terkuat dari masing-masing ras untuk bertarung melawan Iblis itu. Elf mengirim penyihir terkuat mereka yang tidak lain pemimpin mereka sendiri Ainolf Randolf. Sementara Wolfgank juga mengirim pemimpin mereka, petarung terkuat di ras mereka, Lycantrof. Seprti dua ras lainnya, Kurcaci juga melakukan hal yang sama, mengirim petarung terkuat mereka yang merupakan pemimpin mereka Moria Khazad. Dan dari Ogre, utusan terkuat, Diablo. Sementara dari ras manusia, Sang Raja sendiri yang menawarkan dirinya.

“Aku akan menawarkan diriku untuk mewakili ras ku. Akulah yang terkuat di antara manusia, dan menjadi raja di antara kalian.” Titah Sang Raja.

Tapi itu kemudia ditentang oleh ras lainnya. Mereka tidak mengiginkan Revolusioner mereka mati.

“Tidak Tuanku,, kau adalah raja kami pemersatu kami. Kau adalah kebijaksanaan. Jika kau mati, maka tidak ada lagi yang menjadi pemersatu di negeri ini. Cuma kaulah Kebijaksanaan itu.” Sanggah Randolf.

“Betul kata Elf Randolf, kami boleh saja mati dalam pertempuran. Asalkan kau tetap hidup, kami yakin kau akan membangun kembali negeri ini, mempersatukan kembali semua ras, dan membuat kedamain di negeri ini lagi. Seperti yang pernah kau lakukan dulu.” Tambah Lycan.

“Tapi aku adalah raja dari negeri ini, sudah kewajiban ku turun dalam pertarungan ini. menyelamatkan rakyat ku. Itu sudah tugas ku, itu sudah kewa………”

“Itu memang tugas mu Tuanku, tapi memulihkan kerajaan yang sudah hancur ini juga adalah kewajiban yang tak boleh kau lupakan. Jika Sang Kebijaksanaan hilang dari negeri ini, aku takutkan negeri ini akan terpecah lagi setelah kehancuran ini.” tiba-tiba seorng memotong pembicaraan Sang Raja. Kemudian seorang pria berjalan dari arah belakang menghampiri para petinggi negeri ini.

“Kau………?” kata raja terputus.

“Iya ini aku Tuanku.” Seorang cenayang muncul di balik pintu menghampiri mereka.

“Kau tetap harus berada di istana ini, sebagai pilar terakhir dari kerajaan ini. Sebagai pengganti mu, aku akan maju ke medan perang bersama 4 kesatria lainnya.” Kata cenayang itu melanjutkan.

“Tapi…..” raja berbicara terputus

“Tapia pa Tuanku. Kau meragukan ku? Tidakkah kau ingat siapa diriku ini. aku adalah orang yang tiga tahun lalu menggemparkan negeri ini, seorang yang membuat kekacauan di negeri ini sendirian, sampai kalian pemimpin setiap ras harus turun tangan menghadapi ku.” Lanjut cenayang menjelaskan.

Jika difikirkan cenayang itu memang seorang yang sangat hebat. Dia mengacaukan negeri ini seorang diri. Bahkan lima pemimpin Ras harus turun tangan menghadapinya, bahkan meskipun berlima mereka tetap saja menghadapinya. Yah, dia adalah manusia terkutuk yang menanggung tujuh dosa mematikan dalam dirinya. Satu-satunya ras manusia yang mampu menggunakan sihir. Yang kemudian setelah dikalahkan, dan mendapat cahaya kebijaksanaan Sang Raja, dia tersadar dan menjadi cenayang di kerajaan ini sebagai penebusan atas dosanya.

“Bukankah kau sudah memutuskan untuk menjadi cenayang?” Raja mempertanyakan keputusan cenayang.

“Aku adalah manusia terkutuk, aku menanggung tujuh dosa mematikan dalam diriku. Kematian dalam perang seperti ini merupakan kematian yang layak bagiku. Sebagai penebusan dosa paling tepat untukku.” Jawab sang cenayang.

Mendengar jawaban itu, muncul rasa dilemma di hati raja. Tapi menanggapi semua keputusan para kesatrianya dengan berat hati sang raja meng-amini permintaan mereka.

“Baiklah, ini adalah keputusan terpahit yang pernah kubuat. Mengirim kalian kesatria terhebat yang dimiliki negeri ini menuju kematian, sementara aku sang raja hanya duduk dalam istana memandang kalian bertarung melawan kematian.” Kata sang raja dengan nada yang begitu sendu. Matanya tampak berkaca-kaca.

“Aku menyetujui mu, Antonio Reyes… sebagai wakil dari ras manusia. Maju bersama keempat petarung terhebat di rasnya masing-masing, majulah ke medan pertarungan. Tunjukkan pada iblis itu, tekad besar kita. Meski kematian jelas menghampiri kita, kita tak akan takut sedikitpun. Kita maju menuju kematian, menukar hidup kita untuk menjamin kehidupan negeri ini, kehidupan setiap orang yang kita cintai. MAJULAH KESATRIA TERKUATKU.” Dengan isak tangis sang raja menyampaikan titahnya.

Titah raja telah keluar, dengan penuh kebanggaan kelima kesatria ini maju bertarung melawan sang iblis.

***​
 
Menunggu update lagi....
Hmm...
Bakal seru sepertinya...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Nyimak dlu
Dri nama2 nya sih keren
Nih klo gak ada yg serem n sadis jalan ceritanya kek namanya gak asik neh

#awasbatamelayang
 
Lucifer yaa? Gw kira mau ada Satan eh malah Lucifer.
Seven Deadly Sins juga ga berwujud ya?
Keren cerita nya suhu, gw tunggu kelanjutan nya.
Sedikit saran, kayak nya bakalan lebih keren kalo ada ilustrasi nya.
Overall, nice plot.:jempol:
 
PART 2. SEBUAH PERTARUNGAN


***​

Setelah menerima perintah dari raja mereka, para kesatria ini langsung menuju gerbang utara Distrik Central untuk menghadang Iblis itu memasuki kawasan istana. Para kesatria itu berangkat dengan persentaan lengkap. Randolf seperti biasa menggunakan tongkat sihirnya dan sebuah sayap buatan untuk membantunya terbang. Sedangkan Reyes lengkap dengan armor perang dengan senjata sebuah katana. Lycan seperti tipikal assasin menggunakan berbagai senjata rahasia dan sebuah pisau di bagian belakang tubuhnya. Diablo menggunakan tameng sebagai pelindung dan palu besar sebagai senjatanya. Dan Khazad menggunakan armor dan sebuah tombak bermata seperti bor. Mereka bergerak secepat mungkin menuju pertarungan dengan sang iblis. Mereka harus menghentikan sang iblis dan menggiringnya menjauhi kawasan istana, karena di sanalah para warga yang masih selamat mengungsikan diri mereka.

Sesampainya di gerbang utara, para kesatria itu bertemu dengan sang iblis yang sedang tertawa gahar sedang menghancurkan kawasan distrik utara setelah sebelumnya dia telah menghancurkan tiga distrik lainnya dan mulai memasuki area hutan distrik itu. Mereka memandangi sosok mengerikan disana. Sosok iblis penghancur. Jika sepintas terlihat ukurannya sama dengan ukran manusia pada umumnya dengan rambut putih panjang. Hanya saja disekitarnya terlihat jelas aura gelap dari dirinya, aura itu benar-benar sangat gelap seakan ingin memangsa setiap jiwa yang ada. Sorot matanya tajam dengan tatapan sangat mencekam, seolah dari tatapan matanya itu terlihat banyak jiwa yang meronta. Menggenggam sebuah trisula di tangannya. Ia menggunakan jubah panjang, dibalik jubah itu dua belati dari taring Lucifer yang di wariskan padanya.

“Hentikan tindakan mu sampai di sini iblis keparat.” Teriak Randolf sejenak menarik perhatian Apollyon.

“Hmmm, siapa kalian berani memerintahku, sang pembawa kehancuran.” Kata Apollyon dengan suara yang membuat merinding, lebih garang dari suara auman singa paling buas sekalipun.

“Kami adalah kesatria terkuat negeri ini, dan kami akan menghentikan kebengisan mu sampai disini.” Sambung Randolf.

“Hahaha, kalian yang makhluk rendahan seperti ini mau menghentikan ku? JANGAN BERCANDA.” Tiba-tiba dengan cepat Apollyon menyerang kearah Randolf. Bughhhh, sebuah hantaman keras dari Apollyon tapi serangan itu berhasil di tangkis oleh Diablo yang cepat melindungi Randolf dengan tameng yang dibawanya walaupun pukulan itu harus membuatnya terlempar dengan sangat keras.

“Kau tidak apa-apa Diablo?” teriak Khazad yang melhat Diablo terlempar akibat hantaman tadi.

“Aku tidak apa-apa, pukulan seperti itu tidak aka…..” belum sempat menyelesaikan kalimatnya dan berdiri sempurna sebuah pukulan kembali telak menghantam perutnya. Darah segar mengalir dari mulut Diablo, pukulan itu keliatannya sangat berdampak pada Diablo. Melihat hal itu Randolf segera melancarkan sihir serangan pada Apollyon, sebuah sihir bergerak cepat dari tongkat Randolf dan di pertengahan sihit tiba-tiba terbagi beberapa bagian dan menyerang Apollyon dari arah kira, kanan dan bagian atas Apollyon. Sihir itu tampaknya berhasil mengenai Apollyon tapi sayangnya tidak cukup berdampak padanya. Tapi sihir itu berhasil mengalihkan Apollyon dari Diablo.

Melihat itu Khazad dan Reyes serentak berlari kearah Apollyon. Apollyon sekarang beralih untuk menanti serangan dua orang tersebut. Sementara dari kejauhan Randolf menggunakan sihir penyembuh dari jarak jauh untuk menyembuhkan Diablo. Sementara itu Lycan berlari dalam kegelapan hutan dan menghilang, dia berbaur dalam gelap. setelah jarak dengan Apollyon, Reyes dan Khazad kemudian berpencar dan menyerang Apollyon dari sisi kiri dan kanannya. Serangan itu kemudian ditangkis Apollyon menggunakan tangan. Tapi dari kejauhan Randolf yang telah selesai menyembuhkan Diablo mengerahkan sihir serangan berupa bola api kearah Apollyon. Reyes dan Khazad kemudia menjauh dari Apollyon. Serangan dari Randolf berhasil mengenai wajah Apollyon. Melihat celah karena serangan Randolf membuat Apollyon teralihkan, tiba-tiba dari kegelapan Lycan muncul dan menyerang Apollyon dengan sebuah pukulan dari arah atas. Bughhh…. Serang itu telak mengenai wajah Apollyon. Meski begitu Apollyon sama sekali tidak bergeming dari tempatnya berdiri. Melihat itu Lycan mundur dan kemudian menghilang di balik kegelapan.

“Hahaha, kalian boleh juga. Kalian mungkin akan sangat menghibur. Supaya ini menyenangkan aku akan menahan diri kali ini.” kata Apollyon seolah meremehkan mereka.

“Ah.. kau terlalu banyak bicara.” Setelah sembuh Diablo bangkit dan langsung mengarahkan sebuah pukulan dengan palunya. Serangan itu berhasil ditahan menggunakan trisula yang Apollyon pegang. Diablo lalu melompat mundur dan menjauh. Sedangkan Reyes mengangkat pedangnya mengarah kelangit. Reyes seolah menarik petir dari langit dan mengarahkannya ke Apollyon. Itu salah satu kekuatan Reyes sebagai satu-satunya manusia yang mampu menggunakan sihir. Serangan petir mampu mengenai Apollyon, tapi sayangnya serangan itu masih belum berdampak cukup kuat untuk Apollyon. Serangan itu cukup menarik perhatian Apollyon yang kemudian mengarahkan serangan menggunakan trisulanya ke arah Reyes. Serangan mampu ditangkis Reyes menggunakan pedangnya. Apollyon secara brutal terus menyerang Reyes dengan cepat. Meskipu mampu menahan semua serangan itu tapi serangan itu membuat Reyes sangat kerepotan. Melihat itu Randolf melancarkan sihir membantu Reyes. Akar pohon muncul dari tanah dan mengikat kaki Apollyon dan berhasil menahan gerakannya. Reyes kemudian menjauh dari Apollyon. Melihat ada kesempatan Diablo dan Khazad berlari dan meberikan serangan dari arah belakang Apollyon. Sebelum serangan mereka sampai, dengan cepat Apollyon memotong akar yang menjerat kakinya dan sebuah gerakan cepat darinya membuatnya tiba-tiba menghilang dari pandangan mata mereka berdua. Secara tiba-tiba Apollyon sudah berada di belakang Khazad dan Diablo, kemdian mengarahkan tendangan kearah perut kanan Khazad dan sebuah pukulan tepat mengarah ke wajah sebelah kiri Diablo. Serangan itu membuat keduanya terpental.

Serangan itu cukup memberikan dampak luka pada wajah Diablo, sedangkan Khazad cukup tertolong oleh armor yang dia gunakan. Dampak lukanya tidak serius.

“Cih.. ternyata iblis itu sangat kuat.” Kata Diablo sambil coba berdiri kembali berdiri. Belum sempat berdiri tiba-tiba dengan cepat Apollyon mencoba menyerang Diablo kembali. Tapi perhatiannya buru-buru teralihkan oleh beberapa shuriken yang entah mucul dari mana. Apollyon bergerak mundur menghindari shuriken ini. tapi iya menyadari ada serangan datang dari arah belakang. Apollyon berbalik dan ternyata itu Lycan berlari sangat cepat hendak mengarahkan pukulan pada Apollyon. Apollyon bergerak mundur menghindari serangan itu, tapi ternyata itu cuma tipuan. Serangan sebenarnya muncul dari bawah tangan Lycan. Sebuah anak panah kecil di tembakkan dari senjata yang tersembunyi di bawah tangan Lycan. Lycan mengincar mata Apollyon. Bersamaan dengan tembakan anak panah itu, Lycan melompat melewati kepala Apollyon dan di belakang Lycan ternyata telah siap Reyes dengan sabetan petirnya lagi. Lycan kembali berlari dan menghilang di balik baying-bayang malam.

Reyes kemudian melancarkan serangan petirnya kepada Apollyon hampir bersamaan dengan serangan Lycan tadi. Dan kemudian ledakan ternjadi.

“Apakah kali ini berhasil?” kata Reyes setelah serangan kombinasinya dengan Lycan tadi. Namun dari asap hasil ledakan tadi, Apollyon dengan cepat mucul dan melakukan serangan mengarah pada Reyes. Reyes berusaha sebisa mungkin menghindar dari serangan itu, tapi tak berhasil. Sebuah pukulan telak berhasil mendarat di perutnya. Membuatnya terpental cukup jauh. Melihat itu Diablo yang sudah mulai pulih kembali karena sihir penyembuh dari Randolf, mulai melakukan serangan balasan pada Apollyon. Sementara dari arah lain Khazad juga mencoba melakukan serangan berbarengan dangan Diablo. Dari kegelapan Lycan melemparkan beberapa shuriken untuk mengalihkan perhatian Apollyon agar kedua temannya memiliki celah. Dan berhasil, serangan Lycan mampu mengalihkan Apollyon, dengan cepat lalu Khazad dan Diablo menghantam secara bersamaan. Serangan ini nampaknya berhasil membuat Apollyon terpental.

“Akhirnya dia berhasil di jatuhkan juga.” Kata Diablo yang kemudian dengan cepat kembali maju dan melakukan serangan bertubi-tubi pada Apollyon seolah-olah tak ingin memberikan jeda pada Apollyon untuk berdiri. Serangan secara brutal dilakukan oleh Diablo. Serangan palunya berhasil membuat Apollyon kewahalan dan susah payah untuk bangkit lagi. Keempat rekannya hanya mematung melihat serangan brutal dari Diablo. Mereka seolah merasa di atas angin. Dan disinilah kesalahan fatalnya. Membiarkan Diablo maju sendiri seolah sudah akan menang, karena secara tiba-tiba tangan Diablo yang memegang palu terputus.

“Apa itu tadi?” kata Reyes keheranan melihat tiba- tangan Diablo terputus dan terlempar. Suasana hening seketika. Dari kejauhan terhilat Diablo yang berlumuran darah. Bagian bahu kanannya terlihat terluka parah, seolah sesuatu menelannya begitu saja.

“Apa itu? Sekilas aku melihat bola hitam ditembakkan kearah Diablo. Serangan itu seolah menelan bebarapa bagian tubuh Diablo.” Kata Khazad tidak percaya. Ketiga kawannya yang lain juga yakin melihat hal yang sama, mereka hanya kaget melihat kekuatan yang barusan.

“Dengan kekuatan barusan, itu bisa membuat kita terbunuh dari tadi.” Kata Randolf.

“Bukankah dia mengatakan kalau akan menahan diri. Ahh.. kurang ajar, dia masih menyimpan kekuatan sangat besar. Apakah kita mampu mengalahkannya?” nada pesimis mulai keluar dari Khazad.

Sementara itu, tindakan Apollyon tidak berhenti sampai disitu saja. Sebuah tusukan trisula dari Apollyon berhasil menembus tubuh Diablo yang sudah terluka sangat parah. Apollyon lalu berdiri mengangkat trisulanya dengan tubuh Diablo masih tertancap di sana. Dia lalu berbalik dan tersenyum pada keempat kesatria lainnya.

“Sepertinya yang satu ini sudah selesai.” Kata Apollyon. Lalu dari tangannya keluar api dan menjalar melalui trisulanya dan membakar tubuh Diablo. Dengan sangat cepat tubuh Diablo hangus terbakar.

“Maaf untuk yang tadi serangan tadi, padahal aku sudah berjanji akan menahan diri. Aku kelepasan tadi.” Kata Apollyon dengan enteng. Yah.. serangan tadi adalah salah satu kekuatan Apollyon. Mengumpulkan aura kegelapan dalam bentuk bola, dan menembakkannya. Efek serangan itu sama dengan efek kerusakan akibat black hole.

“Untung saja itu Cuma serangan kecil saja.” Kata Apollyon melanjut. Tersulut emosi karena ucapan tadi, Lycan mucul sambil berlari menari pisau di balik tubuhnya dan melancarkan serangan jarak dekat pada Apollyon. Serangan itu begitu cepat. Pukulan, tendangan, serangan pisau begitu cepat dilakukan Lycan, tapi dengan cepat pula Apollyon berhasil menangkis semua serangan itu. Tidak mau tinggal diam 3 orang lainnya juga mulai mencoba menyerang. Reyes maju bersama Lycan melancarkan serangan jarak dekat. Serang pedang begitu gencar dilakukan oleh Reyes, begitu pula dengan Lycan. Sayangnya semua serangan itu selalu bisa di tangkis oleh Apollyon.

“Switch….!” Randolf berteriak dari kejauhan memberi tanda pada rekannya. Mengerti tanda dari Randolf, Reyes dan Lycan bergerak menjauh ke sisi kiri dan kanan Apollyon. Lalu Randolf mulai melancarkan serangan sihirnya. Sebuah bola api ditembakkan dari tongkat dengan cukup kuat. Serangan itu berhasil mengenai Apollyon tepat diwajahnya dan menghasilkan sebuah ledakan yang cukup besar. Sementara itu Khazad menggunakan kekuatannya masuk kedalam tanah menggunakan tombak bermata bornya. Tidak menunggu lama dari serangan Randolf, Reyes dan Lycan menyerang habis-habisan dari sisi kiri dan kanan Apollyon seolah-olah tak ingin memberikan kesempatan. Serangan pedang, pukulan tendangan secara terus-menurus mereka lakukan kearah wajah Apollyon. Apollyon terlihat terdesak dengan keadaan dan Cuma membiarkan semua serangan itu bertubi-tubi masuk menghantamnya.

“Switch…..!” sebuah teriakan keras entah darimana terdengar. Reyes dan Lycan pun melompat mundur, menjauh dari Apollyon. Lalu tanpa diduga, dari dalam tanah tepat dibawah Apollyon, Khazad muncul dengan serangan tombak bermata bornya yang berputar dan…. Buuggghhhh… serangan itu telak menusuk dan menembus tubuh Apollyon dibagian dada. Seketika tubuh Apollyon ambruk dalam tikaman tombak Khazad dan tertancap disana.

“Akhirnya berhasil…” teriakan lega dari Randolf melihat serangan itu tampaknya berhasil.

“Pertarungan ini selesai juga.” Ucap Lycan. Mereka kemuadia terduduk letih seolah perjuangan mereka telah selesai juga akhirnya. Sementara Khazad di kejauhan masih berdiri memegang tombaknya dengan Apollyon tertancap di sana.

“Kau akhirnya kalah juga iblis sialan.” Ucap Khazad memaki Iblis yang tertancap di tombaknya.

Lalu petaka muncul. Lengan kiri Apollyon terangkat dan mengenggam erat kepala Khazad. Apollyon mengangkat kepalanya dan menatap Khazad sambil tersenyum. Senyum yang sangat mencekam kali ini.

“Apakah aku sudah bilang tadi, kalau aku ini iblis yang tak bisa mati?” perkataan Apollyon itu kian membuat keadaan semakin mencekam, terutama bagi Khazad. Dan kemudian, Apollyon menghantamkan trisula yang masih ia genggam kearah Khazad. Seketika itu kepala Khazad terputus dan menghadirkan aura keputus asaan bagi mereka.



………………..bersambung
 
Kalo ada coretan grafis ataau animasi nya keren nih

Lanjutkan Hu
 
Bimabet
seruuuu .... gelar tiker nich

sambil nunggu updatenya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd