Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY OBSESI

"Mantap suhu...!" aku berseru di tepi sungai sembari fokus menunggu sambaran ikan.

Saya sangat suka membaca cerita yang dikemas secara rapi dan mudah dipahami. Penggunaan bahasanya sangat mudah dicerna dan seru. Semoga suhu tetap konsisten dan tetap sehat selalu.
 
ane prediksi sih ini dalam 6 chapter lagi bisa ditamatkan sih. Terkait pengembangan karakternya udh smpe ke tahap tertingginya, tinggal menuju puncak konfliknya, konflik menurun, penyelesaian
 
Update....



Rama melihat ibunya yang saat itu tengah tertidur pulas dengan menyandarkan kepalanya pada jendela kaca bus, nampak sekali Bu Andini terlihat begitu lelah.

“ Maafkan Rama yah Buu sudah membuat Ibu lelah seperti ini, Rama makin cinta dan sayang sama ibu..”, ucap Rama dalam hatinya dan senyum bahagia tersimpul pada bibirnya.

Tak lama kemudian Rama juga tertidur dan menyandarkan kepalanya pada bahu ibunya.

Perjalanan ke Yogyakarta jika menggunakan rute perjalanan TOL sepertinya tidak akan memakan waktu yang lama, paling kisaran 12 jam dan jika tidak ada halangan maka akan sampai di Yogyakarta pada pukul 22:00. Dan saat ini sepertinya bus sudah memasuki area TOL.

Setengah perjalanan nampaknya seluruh penumpang tengah tertidur pulas hingga tak terdengar sedikitpun suara orang bicara. Namun hal yang tak terduka terjadi saat waktu mulai sedikit bergeser dari tengah hari, bus yang mereka tumpangi mengalami pecah ban belakang hingga seketika membuat seluruh penumpang menjadi panik, beruntung sang supir sudah memiliki pengalaman hingga bus dapat dihentikan tanpa terjadi apapun.

Tak terkecuali yang terjadi oleh Bu Andini dan Rama, mereka juga sama – sama terkejut dan panik.

“ Aaawwwhh.... ada apa Ramaaa...”, tanya bu Andini panik.

“ Busnya pecah ban Bu...”, jawab rama seketika setelah tau apa yang tengah terjadi, seraya memeluk erat tubuh ibunya.

Singkat cerita bus tak dapat melanjutkan perjalanan hingga makan waktu hingga 3 jam untuk menunggu part yang akan dikirim oleh pihak PO BUS. Dan barulah Bus dapat kembali jalan pada pukul 16:00 setelah selesai penggatian Part.

“ ayoo semuanya berdoa semoga kita semua selamat dan sampai pada tujuan..”, terdengar suara pamanku.

“ AAMMIINNN....”, kami semua serempak meng-aminkan.

“ Ibu gak apa-apa..?”, tanya Rama pada Ibunya.

“ gak apa sayang..”, jawab bu Andini seraya matanya melihat pemandangan diluar jendela bus.

Akibat kejadian tersebut maka dapat dipastikan mereka akan lebih lama 5 jam untuk tiba di Yogyakarta.



Beberapa waktu kemudian suara – suara candaan dan obrolan yang semula terdengar dalam bus itu makin lama makin tak terdengar hingga akhirnya tak ada lagi satu suarapun terdengar.

Bus masih terus jalan hingga kini waktu sudah menunjukkan pukul 23:00, nampaknya semua penumpang sudah tertidur lelap.

Namun ternyata saat itu masih ada satu orang yang belum tertidur, bahkan matanya nampak tajam memandangi wajah kemayu seorang wanita yang bertubuh mungil disampingnya itu.

Mata Rama saat itu memandangi wajah ibunya yang sedang tertidur disampingnya, namun sambil memandangi wajah ibunya, tangannya sepertinya sedang meremas – remas batang kontolnya yang saat itu sepertinya sudah tegak berdiri.

Cukup lama Rama memandangi wajah ibunya itu hingga tak lama kemudian lapat – lapat Bu Andini membuka matanya dan saat ia menatap ke arah putranya, tatapannya disambut oleh senyum manis Rama.

“ kamu kenapa sayang...”, tanya bu Andini penuh curiga saat melihat putranya itu tersenyum padanya.

“ gak apa – apa Bu..!!”, jawab Rama seraya mendekatkan wajahnya dan kemudian mengecup lembut bibir mungil ibunya.

“ Husshhh... banyak orang Ramaa...”, suara bu Andini tercekat kaget dengan apa yang dilakukan putranya itu. Ia tak menyangka Rama berani menciumnya ditengah – tengah keluarganya saat itu.

“ jangan takut bu..., semuanya pada tidur..”, ucap Rama menjelaskan.

“ huuhhh..., jam berapa ini..? “, tanya bu Andini

“ sudah jam 23: 30 bu..”, jawab Rama.

“ hati – hati Rama.., ibu gak mau keluarga besar kita tau apa yang sudah kita lakukan...”, ucap bu Andini menasehati.

“ Rama tau buu...., makanya dari tadi Rama tak melakukan apa – apa, dan baru saat ini karena Rama tau semuanya sedang tidur. “, jawab Rama seraya membawa tangan kiri ibunya itu ke wilayah selangkangannya hingga menyentuh batang kontolnya.

Bu Andini paham sekali apa yang diinginkan putranya itu saat ini dikala tangannya menyentuh batang kontol putranya yang sudah nampak tegang berdiri dengan kerasnya.

“ jangan disini sayang... terlalu beresiko...”, ucap bu Andini seraya menggelengkan kepala dan coba memberi pengertian pada Rama.

“ tenang aja bu..., yang penting kita tidak terlalu berisik... “, ucap Rama.

“ tidak Rama...., ibu gak bisa jamin kalau nanti ibu bisa menahan jeritan atau desahan, ibu takut gak bisa kontrol sayang.. “, lagi – lagi bu Andini coba memberikan pengertian pada putranya itu.

“ ibu bisa kok..., Rama akan melakukannya dengan sangat pelan dan lembut kok..., Rama janji bu.., nanti kalau ada yang bangun kan tinggal dicabut..”, ucap Rama terus merayu Ibunya.

“ lagipula kita duduk dibagian paling belakang bu..., dan bagian kabin supir dan kenek dibatasi oleh pintu jadi mereka juga pasti tak mendengar suara kita...”, lanjut ucap Rama.

Sepertinya bu Andini sendiri sudah tak mampu lagi menahan kemauan putranya itu, ia cukup paham jika seorang pria yang sedang dilanda nafsu birahinya jarang sekali yang dapat menahannya, apalagi Rama masih terbilang masih anak remaja dan tenaganya yang pastinya masih sangat prima. Maka mau tidak mau akhirnya bu Andini mengikuti kemauan putranya itu.



Sesaat bu Andini diminta untuk berdiri didepan Rama dengan cara membelakanginya dan Rama mulai menggeser posisi duduknya agar tepat berada dibelakang ibunya, entah kapan ia lakukan ternyata Rama sudah menurunkan celana boxernya hingga sebatas lutut. K3mudian kaki ibunya ia buka melebar dan tubuhnya sendiri ia tempatkan tepat ditengah – tengah selangakangan ibunya yang saat itu telah berdiri membelakanginya dan merenggangkan kedua kakinya kekiri dan kanan.

Setelah Rama sudah berada dibawah selangkangan ibunya, tangannya coba mengangkat rok ibunya tepat pada bagian pinggulnya.

“ oukhh.... indahnya....”, ucap Rama dalam hati penuh nafsu birahi saat ia lihat bongkahan pinggul ibunya yang memang sejak persetubuhannya terakhir tidak terbungkus oleh CD.



Sesaat bu Andini menolehkan wajahnya kebelakang seraya berucap, “ ayooo.. cepet... “.



Mendengar seruan ibunya itu Rama mulai menarik turun pinggul ibunya dengan tangan kanannya yang berada pada pinggang ibunya, sedangkan tangam kirinya menggenggam batang kontolnya dan ia arahkan ke celah liang vagina ibunya itu.

Pelan – pelan bu andini menurunkan pinggulnya dan berusaha menempatkan celah liang vaginanya agar menempel pada kepala kontol putranya itu.

Sesaat kemudian bu Andini dapat merasakan jika celah liang vaginanya saat itu sudah menempel tepat pada kepala kontol putranya yang telah siap untuk kembali mengisi dengan ketat liang vaginanya.

Kedua tangan Rama kemudian menggapai pinggang ibunya dan menarik perlahan kebawah, bu Andini paham dengan apa yang dilakukan oleh putranya itu, maka ia juga membantu menurunkan pinggulnya secara perlahan hingga kepala kontol putranya yang semula hanya menempel pada celah liang vaginanya kini mulai bergerak memasuki celah vagina itu hingga batang kontol Rama turut masuk 1/3 bagian.

“ ouukkhh... ssshhh... “, suara desahan tertahan bu Andini mengiringi penetrasi itiu.

“ oukkhhh... akhhh....”, desah Rama pelan.

Penetrasi itu sepertinya akan memakan waktu cukup lama sebab batang kontol Rama dan liang Vagina bu Andini masih dalam keadaan kering sehingga terasa begitu peret dan perih dirasakan oleh Bu Andini.

“ pelannnn sayang.... perrihh...” rintih perlahan dari bu Andini.

“ iyyaa... buu... “, ucap Rama mengerti.

Untuk beberapa saat bu Andini menahan tekanan pinggulnya karena dirasa perih olehnya, pada saat batang kontol putranya itu tengah berusaha memasuki liang vaginanya yang memang liang vaginanya belumlah basah oleh cairan kewanitaannya.

Namun alih – alih bu Andini coba menahan tekanan pinggulnya, namun sesuatu tiba – tiba terjadi pada bus yang mereka tumpangi.

Tiba – tiba bus yang mereka tumpangi terlonjak keras ketika ban belakang sebelah kanan bus tersebut yang memang berada tepat dibawah bangku yang diduduki oleh bu Andini dan Rama masuk kedalam sebuah lubang pada jalan yang rusak.

Dan akibat dari lonjakan yang cukup keras dan tiba – tiba itu membuat tubuh Rama terlonjak keatas dan bu Andini sendiri juga tak mampu menahan keseimbangan tubuhnya sehingga otomatis saat lonjakan itu terjadi tubuhnya jatuh terhenyak dengan kuat dipangkuan putranya itu.

“ Oouwkhh.... “, jerit bu Andini terdengar cukup kuat saat lonjakan itu terjadi.

“ kamu tidak apa – apa mbakyu..? “, suara pamanku tiba – tiba terdengar saat ia terjaga dan mendengar jeritan bu Andini.

“ ndak apa – apa..., Cuma kaget dan kejedot sedikit aja... “, jawab bu Andini sekenanya, padahal rasa sakit yang ia rasakan adalah berasal dari liang vagina dan perut bagian bawahnya yang telah menelan batang kontol putranya.

“ Rama kemana mbakyu..? “, tanya adik bu Andini kembali.

“ tuhh... lagi tidur dia..”, jawab bu Andini seraya berusaha menggeser badannya mepet kejendela bus agar nampak terlihat duduk bersebelahan dengan Rama.

Rama yang mengetahui situasi itu hanya berusaha pura – pura tidur dan tangannya menahan kuat pinggul ibunya agar tetap berada diatas pangkuannya agar batang kontolnya tetap bersarang dalam liang vagina ibunya itu.

Hal itu membuat bu Andini merasa sedikit khawatir ketahuan oleh adiknya. Namun saat bu Andini melihat wajah putranya yang nampak tenang membuat hatinya juga menjadi tenang.

Tak lama kemudian nampak adik kandung bu Andini mulai kembali tertidur lelap.

“ lubang vagina dan perut ibu sakit Rama...”, ucap bu Andini seraya mulai menempatkan tubuhnya tegak diatas pangkuan Rama putranya itu serta tangannya mengusap – usap perut bagian bawahnya yang terasa nyeri tepat pada bagian dalamnya.

Memang saat lonjakan itu terjadi secara tidak sengaja membuat mereka tak mampu menguasai tubuh mereka sehingga tanpa sengaja menyebabkan batang kontol Rama tiba – tiba bergerak menghujam dengan kerasnya dalam liang vagina ibunya itu.

Ditambah lagi dengan bu Andini yang juga tak mampu menguasai diri dan pinggulnya jatuh terhenyak dengan kuat dipangkuan Rama dan menambah tekanan hujaman batang kontol Rama pada liang vaginanya sehingga kepala kontol Rama membentur kuat mulut rahimnya dan membuat perutnya terasa nyeri.

“ Rama diamkan dulu aja bu sampai rasa sakitnya hilang... “, ucap rama.

Untuk sementara baik Bu Andini maupun putranya itu hanya diam tanpa menggerakkan pinggul mereka masing – masing.

Saat itu sebenarnya batang kontol Rama sudah melesak masuk ke liang vagina ibunya hingga sedalam 16cm dan kepala kontolnya juga dirasakan sudah menabrak celah mulut rahim ibunya, yang artinya tinggal 2cm lagi yang masih belum terendam dalam kehangatan liang vagina ibunya.



Setelah 10 menit kemudian bu Andini mulai berusaha mengangkat pinggulnya keatas dengan interval yang tidak tetlalu tinggi dan kemudian ia menekan kembali pinggulnya kebawah sehingga batang kontol putranya itu terasa bergerak keluar masuk perlahan menggesek dinding vaginanya. Dan pinggulnya ia putar perlahan kekiri dan kanan sesaat setelah dirasa kepala kontol putranya itu kembali mentok dan menabrak mulut rahimnya, hal itu membuat ia dapat merasakan seolah batang kontol putranya seperti bergerak memutar dan mengaduk – aduk liang vaginanya.

“ Ouffhh... aahhh... “, desah bu Andini pelan mulai menikmati persetubuhan terlarang itu lagi.

Rama yang berada dibawah tak dapat berbuat banyak dan hanya mengangkat pinggulnya keatas saat pinggul ibunya menekan kebawah sehingga batang kontolnya terasa semakin dalam melesak dalam vagina ibunya dan kepala kontolnya semakin mendorong celah mulut rahim ibunya.

“ Akkhhh.... oukkffhh.... “, desah bu Andini tertahan saat dirasakan kepala kontol putranya itu semakin kuat menghantam celah mulut rahimnya dan berusaha menembusnya.

“ oukkhhh... nikmatnya memek ibbuu... akkhh...”, desah Rama juga berusaha mengontrol suaranya.

Perlahan namun pasti mereka sama – sama berusaha saling memberikan kenikmatan, bahkan kini lonjakan – lonjakan yang terjadi pada bus saat rodanya melintas diatas jalan yang sedikit bergelombang malah membuat mereka mendapatkan sensasi kenikmatan tersendiri.

Persetubuhan itu berlangsung cukup lama hingga sudah memakan waktu sampai 20 menit. Hal itu wajar saja terjadi karena mereka tak dapat melakukan persetubuhan yang keras seperti biasanya.

25 menit kemudian gerakan pinggul bu Andini sudah mulai nampak tak beraturan, ia lebih sering menekan pinggulnya dan memutar kekiri dan kanan. Darahnya sudah mulai berdesir kuat dan sesuatu yang terkumpul dalam rongga kenikmatannya sepertinya sesaat lagi akan segera meledak.

Bu Andini menoleh ke arah belakang seraya beekata, “ ibbu uddah mau sampee... “.

Rama yang melihat itu hanya mampu menganggukkan kepala dan dengan kedua tangannya coba membantu ibunya dengan memutar pinggul ibunya dan lebih menekannya kebawah.

Dapat dirasakan oleh Rama pada batang kontolnya, saat ini dinding liang vagina ibunya terasa semakin menjepit ketat pertanda tak lama lagi ibunya itu akan meraih puncak kenikmatannya.

Tepat 30 menit kemudian tubuh bu Andini menegang dan pinggulnya menekan kuat kebawah serta berkedut – kedut.

“ Akkkhhh... oukhffhh... “.

“ Ibbuu sampe sayang.... “,

CRiitt.... Criitt.... Criitt...., cairan putih pekat memancar hangat dari dalam liang vagina bu Andini menyiram batang kontol putranya yang saat itu masih terus bergerak mengaduk – aduk liang vaginanya.

Sesaat bu Andini telah menyandarkan tubuhnya pada bangku didepannya dengan nafas yang belum beraturan.

Sejenak Rama hanya diam dan memberikan kesempatan ibunya untuk mengatur nafasnya kembali untuk beberapa saat dan menikmati remasan – remasan liang vagina ibunya yang terasa seperti memijat lembut batang kontolnya itu.



“ sebentar ya sayang “, ucap bu Andini seraya menoleh kebelakang dan melumat lembut bibir putranya itu.

“ enak buu..? “, tanya Rama pada ibunya itu dan hanya dibalas dengan anggukkan kepala.



“ ayoo sayang keluarkan...”, ucap bu Andini sesaat setelah ia mulai dapat menguasai dirinya lagi.

“ iyyahh buu... akkhhh... puttar lagi buu...., Ramaa juga udah mau keluar...”, desah Rama saat dirasakan ibunya sudah mulai menggerakkan pinggulnya kembali.

“ iyya sayaang... ayoo cepet keluarinn... “ , desah bu Andini seraya semakin gencar memutar pinggulnya.

Tak beberapa lama dapat dirasakan oleh bu Andini kalau batang kontol putranya itu terasa sudah semakin keras dan bertambah besar dalam liang vaginanya. Itu pertanda tak lama lagi batang kontol putranya itu akan segera menyemburkan seluruh persediaan sperma yang berada pada kantungnya.

Saat bu Andini menoleh kebelakang, ia melihat putranya mengucapkan sesuatu yang sepertinya tak bersuara namun ia dapat mengerti ucapan putranya itu. “ akkuu kelluarr buu... “,

Saat melihat itu bu Andini coba menempatkan dirinya tegak sejajar diatas pangkuan putranya. Dan dalam waktu yang tepat sebelum batang kontol putranya itu menyemburkan sperma, bu Andini mengangkat pinggulnya lebih tinggi sehingga batang kontol putranya bergerak seperti akan keluar dari liang vaginanya, namun ketika tinggal sebatas leher kontol putranya yang masih terjepit dalam liang vaginanya, bu Andini dengan kekuatan penuh menekan pinggulnya kebawah yang serta merta membuat seluruh panjang dari batang kontol putranya itu melesak masuk dalam liang vaginanya tanpa tersisa dan membuat bulu kemaluan mereka menempel ketat.

Sesungguhnya bu Andini sadar saat ia menekan pinggulnya dengan sangat kuat kebawah akan mengakibatkan seluruh kepanjangan dari batang kontol putranya itu akan melesak masuk dengan sangat sempurna hingga dapat dipastikan iapun akan merasakan senak dan nyeri pada perut bawahnya saat kepala kontol putranya mendobrak celah mulut rahimnya itu.

Namun ia rela untuk merasakan senak dan nyeri pada perut bawahnya ketimbang membiarkan sperma yang disemburkan oleh kontol putranya itu jadi terbuang mubazir.

Wajah bu Andini nampak terlihat meringis dan mendongak keatas seraya tangannya meremas perut bagian bawahnya merasakan senak dan nyeri disaat kepala kontol putranya telah mendobrak celah mulut rahimnya dan kini dapat ia rasakan kalau kepala kontol hingga sebatas lehernya telah berada tepat dalam rahimnya.

Tubuh Rama juga menegang kencang dan kedua tangannya menarik pinggul ibunya dengan sangat kuat pada saat hujaman terakhir batang kontolnya hingga melesak dengan sempurna tanpa sisa, dan kepala kontolnya telah menembus batas terakhir dari kedalaman liang vagina dan menembus celah mulut rahim ibunya.

Saat kepala kontol Rama telah berada tepat didalam rongga rahim ibunya, pinggul Rama berkedut – kedut beberapa kali mengiringi semburan – semburan sperma kental dalam jumlah yang begitu banyak hingga ada 6 kali semburan yang begitu kuat juga deras. Dan 5 kali semburan kecil.

CROOTT.... CROOTT... CROOTT...

Bu Andini sendiri sangat dapat merasakan kencangnya semburan sperma putranya tepat didalam rahimnya, bahkan karena begitu kencangnya, semburan itu mampu menabrak dinding rahimnya.

“ Akhh... aoukkhh... iyaahh akhh... “, desahan – desahan nikmat bu Andini seraya menggigit bibir bawahnya mengiringi setiap semburan – semburan pejuh panas putranya yang langsung mengisi ruang dalam rahimnya.

“ Oukkhhh.... Banyak amatt... akkhh... “, gumam bu Andini dalam hati saat ia rasakan banyaknya jumlah sperma yang disemburkan putranya itu dan memenuhi rongga rahimnya.

Tubuh Rama mulai melemas sesaat setelah ia mencapai puncak kenikmatan persetubuhan itu. Tak berbeda dengan bu Andini yang tubuhnya juga terasa lemas.

Bu Andini masih tetap berada dipangkuan putranya dan bersandar pada tubuh putranya itu, sedangkan kemaluan mereka saat itu masih terpaut ketat. Bahkan bu Andini sendiri masih bisa merasakan denyutan – denyutan halus dari batang kontol putranya yang masih bersarang dalam liang vaginanya dan masih saja menyemburkan pejuh dalam jumlah sedikit.

“ makasih ya buu...., memek ibu memang paling best.. “, ucap Rama seraya memeluk erat tubuh ibunya itu.

“ sama – sama sayang..., pejuh kamu banyak amat sih Rama..., ini aja ibu masih ngerasain kontol kamu masih aja ngeluarin pejuh..”, ucap bu Andini seraya mengusap – usap tangan putranya yang tengah memeluknya itu.

“ semua pejuh Rama emang hanya untuk ibu...”, jawab Rama.

“ Rama.. “,



“ kenapa buu.. “



“ Sepertinya ibu sangat yakin kalau nantinya ibu bakal hamil oleh benih kamu ini sayang.. “,



“ ibu mau khan hamil anak Rama..? “,



“ bukannya ibu tak mau Rama, hanya saja ibu masih merasa berdosa sama ayah kamu... “,



“ sama bu..., Rama juga merasakan perasaan itu, tapi bagaimana kalau Rama memang sangat mencintai ibu, dan hanya ibu wanita yang Rama inginkan, bukan yang lain “,



“ jangan Rama..., kamu harus menemukan wanita yang nantinya bisa mendampingi kamu sayang, dan biarkanlah semua ini menjadi kenangan nantinya ‘,



“ tidak buu... Rama hanya ingin ibu seorang... “ ucap rama meyakinkan ibunya seraya memeluk ketat tubuh ibunya dan mengecup lembut bibir ibunya itu.



Mendengar keteguhan putranya itu membuat bu Andini merasa bahagia dan semakin mencintai putranya itu.



“ buuu... “



“ knp Rama “



“ Biarkan kontol Rama tetap berada dalam lubang memek ibu sampai kita tiba di jogja ya buu... “



“ jangan sayang..., gimana nanti kalau kelihatan sama yang lain “,



“ Rama yakin tidak bu, khan bagian pinggul ibu masih tertutup oleh rok ibu, lagipula Rama hanya ingin tetap merasakan kelembutan liang memek ibu aja kok, rasanya nyaman sekali “



“ Baiklah sayang... tapi kita harus tetap hati – hati ya sayang..”



“ Baik buu... “, jawab Rama.



“ Ini kayaknya kontol kamu masih keras aja sih sayang.. “, ucap bu Andini saat dirasakan batang kontolnya masih cukup keras dalam jepitan liang vaginanya.



“ kayak ibu gak paham Rama aja sih buu.. “, jawab Rama malu – malu.



“ Emang dasar anak muda yahh, gak cukup sekali, tapi nanti lagi aja ya sayang, ibu udah cape “



“ Siaap buu.. “ ucap Rama menggoda.



Lama kelamaan obrolan mereka akhirnya ditutup dengan terlelapnya mereka dalam tidur dan masih dengan posisi bu Andini yang masih berada dipangkuan putranya serta bersandar pada dada putranya itu. Sedangkan kedua kelamin mereka masih dibiarkan saling terpaut ketat.



Bersambung....
 
Bimabet
Pertama huuu, seperti biasa alurnya mantep the best huu, btw cerita sebelah yang sampe periksa ke dokter ga dilanjutkan hu? Semangat huu, cerita luar biasa...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd