Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY OBSESI

UPDATE TIPIS


Ibu Andini beranjak dari tempat tidurnya setelah dirasa tubuhnya sudah tak begitu lemas akibat pergumulan panas pagi tadi. Perlahan ibu Andini keluar dari kamarnya dan menuju ke kamar mandi guna membersihkan diri. Maklum keluarga mereka hanya memiliki satu buah kamar mandi dan dipergunakan secara bergantian.

" Romiii...., Romiii...., Kamu sudah berangkat nak...", Teriak ibu dibawah tangga menuju kamar Romi.

" Mungkin anak itu sudah berangkat sepertinya... ", Tebak Bu Andini dalam hati ketika beberapa saat ia tunggu tak ada sautan dari kamar putranya itu.

Singkat cerita setelah ibu Andini telah selesai membersihkan diri dan kembali nampak segar, disebuah teras rumahnya ia nampak sedikit melamun dan mengenang pergumulan panas ia pagi tadi. Nampak senyum simpul diwajah Bu Andini saat mengenang kejadian itu.

" Hari ini ayah tumben perkasa sekali...., Dannn... Ikhh...., Batang kontol ayah begitu besar dan sangat panjang ", ucapnya dalam hati

" Apa batang kontol ayah sudah dipermak ya.. dan ayah tidak memberitahuku...., Surprise kahh ayah...", Ucapnya menebak - nebak.

" Tapi kalaupun dipermak tidak akan mungkin bisa sepanjang dan sebesar itu...", Pikirnya aneh.

Bu Andini kemudian mengambil handphonenya dan berfikir untuk menghubungi suaminya.

Ttuuuutt.... Ttuuutt.... Ttuuuttt...., Beberapa kali suara dering nada sambung di hp nya

" Hallo sayang..... Assalamualaikum...", Jawab suami Bu Andini sesaat ketika hp nya telah tersambung dengan hp suaminya itu.

" Wa'alaikumsalam ayah...., Ayah sudah sampai dikantor?, Ayah tidak terlambat Khan tadi ? ", Tanya Bu Andini.

" Alhamdulillah ayah tidak terlambat sayang...., Malah sekarang ayah sudah sampai di Karawang Timur sayang mau menuju ke daerah Bandung untuk meninjau pekerjaan disana ..? Jawab ayah menjelaskan.

Ibu Andini terkejut mendapati jawaban suaminya itu, " bagaimana mungkin....., Ayah sekarang sudah di Karawang Timur, sedangkan kantor ayah ada di Jakarta Pusat, dan saat ini baru jam 7 pagi.....", Tiba - tiba banyak pertanyaan dalam benak dan pikiran Bu Andini.

Bu Andini merasa sangat bingung, dan coba berfikir matematis, kalau memang suaminya tadi pagi benar - benar berangkat ke kantor dari rumah pukul 4 pagi, dan setelah tiba dikantor, langsung berangkat lagi ke Bandung, ia percaya kalau saat ini suaminya itu telah tiba di Karawang Timur. Namun pagi tadi suaminya itu sempat menyetubuhinya dulu dengan begitu panasnya sebelum berangkat ke kantor dan baru selesai kira - kira pukul 5 pagi, itupun suaminya pasti akan mandi kembali persetubuhan itu dan pastinya baru benar - benar berangkat dari rumah ke kantor pada jam 5: 30, dan baru tiba kurang lebih jam 7:30 dikantor dengan kondisi jalan yang mulai macet pastinya.

Ibu Andini menjadi bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.

" Sayang ..., Kamu kenapa, kok diam...", Suara ayah disana.

" Owhh... Gpp yahh.... Gpp... ", Jawab Bu Andini.

" Ayah tadi sampai kantor jam berapa...?", Ucap ibu Andini lanjut bertanya coba menyelidik.

" Alhamdulillah ayah sampai kantor masih pagi sekali sayang...., Kira - kira jam 5an ayah tiba sayang...", Jawab ayah.

" Memang kenapa sayang... Tumben kamu nanya begitu...?", Ucap ayah lebih lanjut.

" Owhhh... Gpp yah..., Alhamdulillah berarti ayah tidak terlambat...",

" Yaa sudah yahh... Hati - hati dijalan...assalamualaikum..", ucap mamah menutup percakapan itu.

" Waalaikumsalam sayang...", Jawab ayah.

Selesai tlp dengan suaminya itu kini Bu Andini nampak gusar serta berfikir keras dengan apa yang terjadi.
" Lalu siapa yang menyetubuhiku tadi pagi....., Siapa orang yang menyemburkan sperma tepat dalam rahimku ini...?", Nampak dari mata ibu Andini berkaca - kaca. Dirinya merasa telah mengkhianati cinta suaminya.

Dengan kedua telapak tangannya Bu Andini meremas kuat - kuat perut bagian bawahnya itu, dimana itu adalah letak rahimnya berada, dan rahim itu pagi tadi telah menadah serta menyimpan begitu banyaknya sperma kental secara sempurna hingga tak setetespun yang terbuang mubazir.

" Sperma siapa ini....?, Benih siapaaaa...?", Suara lirih ibu Andini terdengar begitu pilu

" Ternyata sperma yang kusimpan dalam rahimku ini bukanlah benih dari suaminku..., Bagaimana kalau aku hamil dari benih ini.... ",

Ibu Andini terlihat begitu takut akan hamil oleh benih yang saat ini bersemayam dalam rahimnya, benih yang semula ia kira adalah benih dari suaminya itu, ternyata adalah bukan apalagi sudah sejak satu bulan kemarin ia telah melepas alat kontrasepsi ya dan berniat untuk program hamil dengan suaminya.

Dalam pikirannya yang saat ini berkecamuk tiba - tiba terlintas sesuatu dalam pikirannya itu.

" Apa benar yang aku pikirkan ini ..., Ok akan kucari tau, pasti masih ada bekasnya walau sedikit ..", pikir Bu Andini coba menebak yang terlintas dalam pikirannya itu

Sesaat kemudian, Bu Andini kini sudah berada tepat didepan sebuah mesin cuci. Dengan gerak cepat Bu Andini membuka mesin cuci itu yang nampak sudah dipenuhi dengan beberapa pakaian kotor. Satu persatu Bu Andini mengeluarkan beberapa celana boxer milik putranya dari dalam mesin cuci. Satu - satu celana itu ia perhatikan dan ia coba mengendusnya.

Tiba - tiba tangannya seperti menyentuh sesuatu yang dirasa licin dan kesat dari salah satu celana boxer milik putranya yang ia keluarkan dari mesin cuci. Dengan cermat Bu Andini coba memperhatikan apa kiranya yang tersentuh oleh jemari tangannya itu.

" Betullll.... Tidak salah lagi...., Ini sperma... ", Ucap Bu Andini tercekat ketika dapat ia pastikan kalau yang melekat pada celana boxer putranya itu adalah cairan sperma dan ada pula sedikit aroma lendir kemaluan wanita. Bahkan iapun sangat yakin kalau celana boxer ini pula yang dipakai putranya semalam.

" Yaaa ampuunn......, Ya tuhan... Sungguhkah ini, benarkah yang kupikirkan ini...., Benarkah putraku sendirilah yang telah menyetubuhiku pagi tadi...", Ucap Bu Andini dengan tubuh bergetar hingga ia terduduk lemas.

" Apa yang harus aku lakukan sekarang..?", Pikirnya bingung.

Ia tak menyangka semua ini bisa terjadi, dan ia juga tak mengira kalau putranya sendiri tega mengotorinya. Bu Andini tak mampu lagi mengawal kesedihannya dan mulai menangis sesenggukan meratapi yang telah terjadi.


Bersambung....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd