Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Padamnya Mimpi Yang Sempurna [Full Pic Mulustrasi]

Tintaputih

Kakak Semprot
Daftar
20 Aug 2017
Post
168
Like diterima
278
Bimabet
Title : Padamnya Mimpi Yang Sempurna
Author : Tinta Putih
PDF : Soon


Cast :
Emma Olivia Morris
Cyntia Olivia Morris
Clara Evans
Mia Savannah

Bersama dengan :
James Sullivan




cover-1.jpg


cover-2.jpg






Padamnya Mimpi Yang Sempurna

Pesta pernikahan itu begitu meriah. Hingga sampai tengah malam, masih banyak juga tamu yang berdatangan. Hari ini adalah hari pernikahan sahabat terdekat James, yaitu Ronald. James dan Ronald telah bersahabat semenjak mereka berdua masih duduk di bangku sekolah.


Sedangkan James sendiri sudah menikah dengan Mia yang juga merupakan sahabat Ronald. Mereka bertiga adalah tiga serangkai yang tidak bisa terpisahkan. Persahabatan James, Mia dan Ronald sangatlah erat, hal ini karena mereka bertiga dulu pernah tergabung ke dalam sebuah organisasi pecinta alam yang ada di sekolah mereka.


Namun di dalam persahabatan mereka sebuah cinta pun mulai bersemi. Mia akhirnya jatuh cinta kepada James karena dia memang tampan dan mempunyai sifat-sifat yang menyenangkan.


Sedangkan Ronald tidak terlalu mujur, meskipun sebenarnya dia juga menyukai Mia, namun Ronald sama sekali tidak mendapatkan peluang. Karena wajah James jauh lebih tampan darinya.


Namun sekarang Ronald telah mendapatkan seorang istri yang lebih cantik daripada Mia, dan dia merasa sangat bangga. Meskipun status istrinya itu adalah seorang janda yang sudah mempunyai seorang putri, namun Ronald tidak mempermasalahkannya. Sekarang dirinya merayakan pesta pernikahannya bersama dengan kedua sahabatnya dari kecil dengan wajah yang bangga sekaligus puas.


"Hei Ronald, Mia sekarang sedang mengandung lho? Hehehehe..!! Kami tunggu giliran kamu." Sahut James sambil menggoda Ronald. "Eh? Benarkah itu Mia?" Tanya Ronald dengan wajah yang terkejut sekaligus senang. "Iya Ron." Jawab Mia sambil tersenyum. "Wah, kalau begitu kami akan secepatnya menyusul, hehehehe..!!" Jawab Ronald sambil memeluk istrinya.

Satu tahun kemudian, istri Ronald melahirkan anak kembar yang tidak identik, James dan Mia telah memberikan dua buah kalung yang identik untuk kedua anak mereka. Bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. Namun keluarga mereka bagaikan sayur asem dan garam, yang tidak akan pernah terpisahkan. Dan jika mereka sedang berkumpul di salah satu rumah James ataupun Ronald, pasti keluarga mereka akan menjadi sangat ramai.


Anak James dan Mia yaitu Kevin, selalu bertengkar dengan kedua putri Ronald yaitu Emma dan Cyntia. Sedangkan Clara, yaitu putri pertama dari istri Ronald terlihat lebih suka untuk menyendiri. Clara yang pada saat ini sudah mulai beranjak dewasa, rupa-rupanya emosinya menjadi kurang stabil. Hal ini disebabkan karena Clara memang tidak menyukai tingkah Mamanya yang menikahi Ronald tiga bulan sesudah ayah kandungnya meninggal dunia.


Clara sangat mencintai ayahnya dan tidak bisa menerima kalau Mamanya itu telah menikah lagi. Padahal ayahnya belum lama meninggal dunia. Namun James melihat kegalauan Clara. James pun mulai mengakrabkan dirinya dan membujuk Clara untuk melepaskan beban masa lalunya.


Dan ternyata hal itu berhasil. Sementara itu Ronald dan istrinya pun menjadi sangat heran kepada James dan menanyakan jurus apa yang James gunakan untuk menaklukannya karena Clara sama sekali tidak pernah mau menuruti perintah ayah tirinya dan juga Mamanya. Namun dengan James, Clara dengan senang hati menuruti setiap perintahnya.


Sebenarnya, Clara pun mulai menyukai James karena menurutnya James mempunyai sifat-sifat yang sangat menyenangkan. Selain itu, sosok James telah mengingatkannya terhadap almarhum ayahnya yang mempunyai sifat-sifat yang hampir sama dengan James. Apalagi James memang mempunyai wajah yang lumayan tampan sehingga benih-benih cinta mulai tumbuh di hati Clara.


Meskipun begitu, James bukan merupakan seorang pria yang buta akan keadaan, lama kelamaan dirinya pun mulai menyadari akan sikap Clara yang terlalu posesif kepadanya ketika James sedang dekat dengan istrinya di tengah-tengah acara keluarga mereka.


Seperti pada saat itu, ketika keluarga mereka sedang mengadakan sebuah pesta barbeque kecil-kecilan. Clara tiba-tiba saja membentak James karena kemarin dia tidak menjemput Clara di sekolah. Ronald dan Istrinya menjadi sangat kaget melihat kelakuan putri tertuanya tersebut, sementara Mia pun juga ikut heran melihat tingkah Clara yang menjadi seperti itu.


Namun James telah mengetahui akan keadaan yang sesungguhnya. Clara sebenarnya cemburu ketika melihat dia sedang memasak barbeque bersama Mia sambil berpegangan tangan.


"Mulai sekarang, kamu harus menjaga jarak dengan Clara Pah. Sepertinya dia menyukaimu." Sahut Mia.

James pun tersenyum, "wajar saja, gadis abg seumuran dia, emosinya masih labil. Lihat saja beberapa tahun kemudian. Dia pasti akan segera melupakan hal ini dan akan lebih tertarik kepada laki-laki yang seumurannya." Sahut James.


Mia pun ikut tersenyum pula, dirinya memang mempercayai James. Dia sudah mengenalnya selama bertahun-tahun. Suaminya bukan tipe orang yang mudah tergoda dengan wanita lain. Lagipula, umur James sangatlah jauh kalau dibandingkan dengan Clara.


Tahun berikutnya berlalu dengan begitu cepatnya. Sekarang Mia bekerja di sebuah pusat penelitian tentang biologi hewan laut. Dirinya mulai sering pergi bekerja jauh dari rumah, bahkan sampai berbulan-bulan. Sedangkan James tetap tinggal di Australia dan masih meneruskan pekerjaannya sebagai seorang pegawai Bank Swasta.


Satu-satunya putra mereka yaitu Kevin, kini sudah berusia 14 tahun. Jadi Mia sudah bisa meninggalkannya berlama-lama bersama dengan suaminya karena Kevin sudah besar.


Sementara itu, benih-benih cinta Clara kepada James bukannya memudar malah menjadi semakin kuat. Clara sendiri saat ini sudah lulus SMA dan mulai memasuki perguruan tinggi. Clara menjadi semakin sering berkunjung ke rumah James ketika Mia sedang tidak ada.


Mulanya James memang merasa sangat risih kepada Clara yang terasa semakin posesif saja. Namun akhirnya lama-kelamaan pertahanan James mulai runtuh juga. Apalagi Clara telah tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Sehingga mau tidak mau, darah kelaki-lakiannya mulai tergoda. Apalagi dirinya sering ditinggal oleh istrinya selama berbulan-bulan.


Hubungan Clara dan James menjadi semakin erat seiring dengan berjalannya waktu dan mereka sudah menjadi seperti sepasang kekasih. Bahkan mereka berdua mulai semakin berani dalam bermain cinta. Hal itu mereka lakukan di rumah James ketika putranya Kevin sedang tidak ada.


Namun yang namanya birahi memang sulit untuk dikekang. Mereka berdua semakin sering dalam keadaan telanjang bulat bersama di kamar James. Mereka saling meraba dan mengoral kemaluan masing-masing. Dan dari birahi, timbullah rasa cinta di hati James. Rasa cintanya kepada Mia mulai berkurang karena keadaan. Dirinya sekarang telah mengalihkan rasa cintanya kepada Clara karena gadis itu selalu ada disisinya.


Hari itu James sedang mengantarkan Clara pulang dari salon. Rambutnya di cat berwarna pirang keemasan. "Apakah kamu tidak kena marah nantinya?" Tanya James sambil menyetir mobilnya. "Biarkan saja Yank. Mereka tidak berhak atas hidupku." Jawab Clara. James pun tersenyum geli, ternyata Ronald dan istrinya sama sekali tidak mampu untuk mengendalikan Clara sampai sekarang.


Mereka akhirnya tiba di rumah Clara. Namun pada saat itu keadaan di rumah sedang sepi. "Pada kemana Mamamu dan kedua adikmu?" Tanya James. "Hmm..? mungkin mereka pergi ke Mall. Kemarin Cyntia sangat marah kepada Mama karena Emma telah dibelikan sebuah baju baru." Sahut Clara.


James pun tertawa kecil, rupanya sangat repot untuk membesarkan seorang anak wanita. Untung saja dirinya hanya punya satu anak laki-laki. Kevin tidak pernah bertingkah seperti Cyntia maupun Emma.


Namun pada saat itu Clara memandanginya dengan tatapan yang penuh arti sambil tersenyum senang. "Yank? Mama kalau pergi ke Mall, pasti pulangnya lama lho? Hehehehe..," sahut Clara. "Benarkah?" Jawab James yang juga merasa senang.


Lalu Clara menarik tangan James dan mengajaknya untuk pergi ke kamarnya. James pun menurutinya dengan tanpa perlawanan. James duduk di atas ranjang dengan Clara yang merangkak naik ke pangkuannya sambil mengusap-usap dadanya.

Part 2
 
Terakhir diubah:
apakah akhirnya james menggarap istrinya ronald juga....kita nantikan kelanjutannya
 
Cerita baru, walau adopsi cerita luar..

Layak di tunggu, lanjut......
 
Cerita baru lgi nih, ijin nongkrong di mari suhu @Tintaputih :ampun:
Smga updatenya sllu lancar dan semangat suhu ;)

bukan cerita baru gan, tapi ini ide udah lama, 6 bln yg lalu. krn ane sibuk bgt jd baru sempet nulis dimari.

Cerita baru, walau adopsi cerita luar..

Layak di tunggu, lanjut......

Emang bener gan :D ane ngambil idenya dari filmnya digital sins, tapi jalan ceritanya berbeda. Set nya juga menurut ane lebih cocok di luar negri. Apalagi pemeran mulustrasinya lebih gampang daripada lokal
 
Part 2


bd-2.jpg


bc.jpg


Mereka berdua langsung berciuman dengan mesranya. Dan akhirnya, birahi pun mulai ikut bermain. Ciuman mereka menjadi semakin panas dan penuh dengan hawa nafsu.

bf.jpg


be.jpg



Clara menurunkan pakaiannya dan teteknya yang indah langsung terlihat dengan jelas oleh mata James. James pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dirinya langsung mencium dan menjilati tetek Clara dengan nafsu yang mulai merangkak naik sambil meremas-remasnya dengan gemas sementara Clara pun mulai mendesah-desah keenakan.

df.jpg


dc.jpg



Kemudian Clara melepaskan kaos James lalu berdiri untuk menelanjangkan dirinya di hadapan James. Wajah James pun terlihat gembira. Apalagi Clara tidak berhenti di situ saja, dia membuka ikat pinggang dan celana James dengan tanpa diperintah lagi. Hal ini benar-benar membuat James merasa sangat senang.

eb.jpg


ec.jpg


ed-3.jpg


Part 3
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd