Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

PAHA MULUS ITU PUN MERENGGANG - (TAMAT)

Ada satu hal penting yang perlu diungkapkan di sini, bahwa kisah pribadi nubie (yang buat sebagian orang akan dianggap aib ini), adalah atas permintaan Sam sendiri. Tentu ada dasarnya kenapa dia meminta nubie mendahulukan kisah Sam dengan nubie ini, tapi nubie takkan membukanya di sini. Semoga suhu - suhu memiliki pengertian tentang hal ini.

Tlg dibuatin, atau dijelasin timelinenya sis..
Biar bisa ikutin "waktunya" atau jalan cerita sesuai "waktu di flashdisk"nya nanti
 
Bagian 13



Aku sudah tidak merasa canggung lagi ketika Sam mengajak mandi bareng. Karena Sam sudah tau sekujur tubuhku secara keseluruhan. Dan aku merasa dimanjakan olehnya ketika dia menyabuni tubuhku dari ujung kaki sampai ke leherku.

Sebagai balasan, aku pun menyabuni tubuh Sam dari ujung kaki sampai ke lehernya. Padahal aku belum pernah memperlakukan suamiku sendiri dengan cara seperti ini.

Namun tidak terjadi sesuatu yang lebih dari mandi di kamar mandi ini. Lalu kami menghanduki tubuh masing - masing dengan handuk yang berbeda.

“Sekarang berani tinggal di sini ?” tanya Sam sambil mengenakan celana corduroy biru tua dan sporthemd biru mudanya kembali.

“Berani, “ aku mengangguk sambil tersenyum, “tapi anakku dan babysitternya harus dibawa ke sini juga. “

“Gak masalah. Apakah Neena siap untuk mengandung anakku ?” tanya Sam lagi. Membuatku terhenyak.

“Kalau soal itu harus minta ijin dulu sama suami Sam. “

“Kira - kira berapa bulan suami Neena pulang ?” tanya Sam sambil menggandeng pinggangku keluar dari kamar mandi.

“Dia baru berangkat sebulan yang lalu. Jadi pulangnya paling cepat delapan bulan lagi. “

“Kalau dia pulang, lalu melihat Neena sedang hamil, bakal marah ?”

“Gak tau. Soalnya dia gak pernah marah selama menjadi suamiku. “

“Awal perkenalanmu dengan dia bagaimana ?” tanya Sam sambil mengajakku duduk berdampingan di sofa ruang keluarga.

“Dia adik kelasku waktu masih sama - sama di SMA. Beda dua kelas, aku kelas tiga dia kelas satu. Lalu ... setelah aku kuliah semester lima, dia jadi mahasiswa semester pertama di fakultas dan universitas yang sama. “

“Sejak di SMA dia sudah menjadi pacarmu ?”

“Waktu di SMA dia hanya berani say hello aja. Tapi kelihatan dia naksir padaku. Setelah jadi mahasiswa barulah dia berani nembak aku. Dia bahkan mengaku sengaja kuliah di fakultas yang sama denganku, saking inginnya mendekatiku sekaligus menjadi pacarku. Lalu begitulah ... kami MBA. “

“Married By Accident ?”

“Ya. Pada saat itu aku sudah S1, sementara dia masih kuliah. “

“Tapi pada dasarnya Neena mencintai dia juga kan ?”

“Cewek bisa mencintai seorang cowok berdasarkan beberapa alasan. Bisa karena merasa berhutang budi, bisa karena merasa kasihan dan sebagainya. Tidak seperti cowok, yang pada umumnya jatuh cinta berdasarkan bentuk fisik ceweknya. Dan cintaku padanya berdasarkan perasaan kasihan itu. Karena dia begitu tekun mendekatiku sejak masih jadi adik kelasku di SMA. Lalu setelah sama - sama jadi mahasiswa, dia memohon - mohon terus, agar menerimanya sebagai pacarku. Lalu ... perempuan itu kan seperti batu karang di tepi pantai. Kalau dipukul ombak terus menerus, lama - lama luluh lantak juga. Lalu begitulah ... ketika aku masih belum mendapatkan kerja juga, sementara dia pun masih kuliah ... terjadilah sesuatu yang tidak diinginkan itu. Sesuatu yang memaksa kami harus menikah, pada saat aku sudah telat datang bulan selama tiga minggu. “

“Terus ?”

“Sebulan setelah kami menikah, dia mendapat panggilan untuk bekerja di kapal pesiar. Dan dia meninggalkan kuliahnya, untuk bekerja di kapal pesiar itu. Memang pilihannya itu kuanggap tepat, karena kandunganku sudah berusia tujuh minggu. Lalu dari mana kami mendapat uang untuk biaya melahirkan dan merawat anak kami setelah lahir kelak ?”

“Ohya, kuliahmu saat itu di fakultas apa ?” tanya Sam sambil memegang tanganku dengan tangan kirinya dan mengusap - usapnya dengan tangan kanannya.

“Fakultas ekonomi jurusan akuntansi. “

“Haaa ?! Bagus itu. Jadi nanti Neena bisa punya kegiatan di rumah ini. Neena bisa mengelola keuangan secara on line kan ?”

“Bisa, “ sahutku, “jurusan akuntansi sekarang tidak hanya fokus pada teknik membuat laporan keuangan yang wajar dan akurat, tapi juga belajar membuat sistem informasinya agar bisa diaplikasikan secara efektif. “

“Bagus ... bagus ... bagus ... ! “ tanggap Sam sambil menciumi pipiku, “Neena mau punya kegiatan di rumah ini ?”

“Mau banget, “ sahutku.

“Sangat kebetulan aku membutuhkan seorang akademisi akuntan. Jadi nanti tugas Neena hanya memantau lalu lintas keuangan perusahaanku. Kalau ada sesuatu yang ganjil, Neena bisa laporkan padaku. Lalu kita cari sumber keganjilan itu terletak di mana. “

“Serius Sam ? Aku akan diberi kegiatan di rumah ini ?”

“Iya. Karena aku membutuhkan akuntan yang akademis, sekalian untuk laporan kepada suami Neena nanti. Jadi dia takkan merasa heran kalau Neena dikasih fasilitas rumah dan mobil, karena Neena menduduki jabatan yang penting di perusahaanku. “

“Ooooh Saaam ... “ kurengkuh leher Sam ke dalam pelukanku. Lalu kucium bibirnya dengan mesra. Ciuman yang benar - benar terwujud dari perasaanku, “aku semakin mencintaimu, Sam ... “

“Tapi ada syaratnya. Neena harus melepas alat kabe, lalu siap hamil olehku. Karena aku ingin memiliki anak dari wanita yang paling kucintai di dunia ini. “

“Dalam keadaan hamil, aku masih tetap bisa bekerja ?”

“Tentu saja. Kan kantormu di rumah ini. Pokoknya Neena nanti menjabat auditor internal perusahaanku, yang cabangnya tersebar di belasan kota besar di Indonesia. “

“Terima kasih Sam. Masalah lepasin alat kabe, kan harus dilakukan pada saat aku sedang menstruasi nanti. Aku mau nekad aja deh. Diijinkan atau tidak oleh suamiku, aku siap mengandung anak Sam. “

“Naaaah ... berarti lengkap sudah Neena untuk dijadikan kekasih tercintaku, “ sahut Sam sambil merapatkan pipinya ke pipiku. Lalu berbisik, “Sudah bisa bercinta lagi sekarang ?”

Kutatap wajah ganteng dan macho yang punya daya pesona luar biasa itu. Lalu tersenyum dan mengangguk, “Tapi jangan dijilatin dulu ya. Ini aku udah basah lagi ... “

Lalu kami berdiri dan bersama melangkah ke kamar utama itu.

“Ohya ... aku benar - benar lupa. Pintu itu belum pernah dibuka kan ?” tanya Sam sambil menunjuk ke pintu yang tidak jauh dari bed.

“Belum, “ aku menggeleng, “apa itu gudang atau ... “

“Itu kamar pakaian. Semua pakaian yang ada di dalam kamar itu buatmu Sayang. “

“Kamar pakaian ?” tanyaku dengan bersemangat. Mungkin wanita lain pun akan langsung bersemangat kalau mendengar ucapan seperti Sam barusan.

“Iya. Bukalah pintunya. Gak dikunci kok. “

“O my God ... !” seruku dengan perasaan seperti tak percaya pada pandanganku sendiri. Kamar yang satu ini tidak besar. Tapi penuh dengan pakaian wanita dari berbagai jenis, berderet rapi dengan hangernya masing - masing.

Dan ketika kuperhatikan gaun - gaun itu satu persatu, aku langsung berkomentar, “Ini gaun impor semua Sam. “

“Iya. Kan aku juga punya perusahaan ekspor - impor pakaian wanita. Aku sengaja menyediakan semua pakaian di dalam kamar ini untuk Neena. Jadi mulai saat ini jangan beli pakaian dulu, sampai pakaian di kamar ini terpakai semua. “

“Bukan hanya gaun ... ada daster, ada housecoat, ada kimono ... “

“Dan semuanya barang impor, “ potong Sam, “Tapi nanti aja cobainnya ya. Sekarang kan harus telanjang dulu. “ Sam memelukku dari belakang. Dengan kedua tangan berada di kedua pangkal pahaku. Lalu salah tangan kirinya menarik gaunku ke atas, sementara tangan kanannya menyelinap ke balik celana dalamku. Dan langsung menggerayangi kemaluanku.

Sam ... oh Sam ... dirimu tahu benar bahwa aku ini seorang istri yang sangat membutuhkan sentuhan lelaki. Dan apa pun yang dirimu lakukan ini, membuatku menyerah pasrah di bawah pesonamu.

Lalu aku terlena dan tidak tahu sejak kapan tubuhku celentang di atas bed kembali, sementara gaunku, behaku dan celana dalamku ... sudah bertumpuk di atas bantal, sementara sepasang pahaku sudah direnggangkan oleh Sam. Dan moncong penis gagah itu pun sudah diletakkan di mulut kemaluanku.

Kemudian penis lelaki muda itu mulai menyelundup ke dalam celah kewanitaanku, sedikit demi sedikit ... sampai amblas sepenuhnya. Dan moncong penis itu pun sudah mentok di dasar liang kewanitaanku ... !

Lalu ... dengan sepenuh perasaan, kurengkuh leher Sam ke dalam pelukanku. Disusul dengan ciuman dan lumatanku, sementara Sam mulai mengayun penisnya, seolah gerakan pompa manual di dalam liang kenikmatanku. Namun aku tak mau melepaskan lumatanku. Bahkan ketika lidah Sam terjulur sedikit, kusedot lidah lelaki muda itu ke dalam mulutku. Kugeluti lidah itu dengan lidahku di dalam mulutku. Begitu puola ketika lidahku terjulur, Sam menyedotnya ke dalam mulutnya. Dan menggeluti lidahku dengan lidahnya. Ooo ... betapa indahnya semua ini ... !

Batang kemaluan Sam yang terus - menerus memompa liang kewanitaanku, membuat dinding liang kewanitaanku digesek - gesek terus oleh penis gagah itu. Yang membuatku menggeliat dan mendesah, sambil memeluknya erat - erat, sambil meliuk - liukkan pinggulku agar gesekan antara penis Sam dengan dinding liang kewanitaanku semakin terasa olehnya, sekaligus agar kelentitku sering bergesekan dengan baddan penisnya.

Oooh ... sejujurnya kuakui, belum pernah aku merasakan nikmatnya bersetubuh seperti ini. Apakah karena birahiku dibantu oleh setan ataukah karena seperti kata orang selingkuh itu indah (SSI) ?

Entahlah. Yang jelas setiap gerakan entotan penis Sam membuat sekujur batinku bergetar dahsyat. Membuatku semakin lupa daratan. Lupa segalanya. Lupa bahwa aku ini istri Fariz dan lupa bahwa aku ini ibu seorang anak bernama Chida.

Desahan dan rintihanku pun makin melantur tanpa dapat kukendalikan lagi. “Saaaam ... aaaa ... aaaahhhhhh ... Saaaaam ... aku semakin mencintaimu Saaaam ... jangan jauhi aku ya Saaam ... aku ingin berdekatan denganmu teruuussss ... ingin menikmati kejantananmu sepuas mungkin Saaaam ... aaaaa ... aaaaaaah ... Saaaam ... fuck me harder Saaaam ... fuck meeeeee .... fuck ... fuuuuuck .... fuuuuuck .... aaaaaa ... aaaah Saaaam ... you are the best for me Saaaam .... fuck me harder Saaaam ... I love you Saaaaam ... this is my true recognition Saaaam ... I love youuuuuu .... “

Tanpa menghentikan entotannya, Sam pun membisiki telingaku, “Aku juga sangat mencintainmu Neen ... aku tak pernah mencintai perempuan sedahsyat ini ... aku ingin agar Neena jadi pelabuhan terakhirku ... aku ingin agar jangan ada lagi wanita lain setelkah dirimu ... “

Lalu bisikan itu dilanjutkan dengan jilatan hangatnya di leherku, disertai dengan gigitan -gigitan kecil, sementara tangan kirinya meremas - remas payudara kananku. Dan penisnya memang semakin gencar menggenjot dan menggesek - gesek dinding liang kemaluanku. Membuatku semakin histeris dan lupa diri, saking indah dan nikmatnya.

“Ooo ... ooo ... ooooooooohhhh ... Saaaam .... Saaaam ... kenapa aku jadi begini Sam ? Kenapa aku jadi langsung mencintaimu sedalam ini ? Aku ingin Sam jadi milikku selamanya ... dan aku ingin jadi milik Sam juga selamanya Saaaam ... oooooh ... ini sangat indah Saaam ... indah sekaliii ... entot aku sepuasmu Cintaaaa .... entottt terus Saaaam ... entoooooottttttttttttt .... “

Sam pun semakin kencang mengentotku. Sementara mulutnya sudah bersarang di ketiakku. Menjilati ketiakku dengan lahapnya, disertai dengan gigitan dan sedotan kuat ... ini membuatku semakin klepek - klepek. Karena ini sesuatu yang baru bagiku. Suamiku pun tak pernah menjilati ketiakku.

Bahkan pada waktu menjilati ketiakku, Sam berkata, “Lain kali bulu keteknya jangan dicukur ya ... aku ingin jilatin ketek yang ada bulunya ... “

“Iiii ... iiiyaaaa ... apa pun yang Sam inginkan ... akan kulakukan ... aaaaaaaa ... aaaaah Saaaaaam ... “ sahutku terengah.

Bahkan lalu aku mengejang tegang dalam nikmat yang luar biasa ini. Aku serasa melesat ke langit ... ke langit orgasmeku yang luar biasa indahnya ini ...

Ooooh ... aku menggelepar di puncak orgasmeku yang luar biasa nikmatnya ini. Yang membuatku memekik lirih ... lalu terkulai lunglai.

Sementara Sam masih gencar mengentotku dengan perkasanya .......

Mulustrasi


[/URL]
Tengkyu Sist @Neena
apdetnye:mantap::mantap:
 
Sebenarnya nubie juga malu menceritakan aib nubie sendiri. Tapi ini adalah dasar untuk melangkah ke petualangan Sam yang sudah ada di flashdisknya. Nubie hanya akan tampil 2-3 bab, lalu mulai melangkah ke isi flashdisk itu yang panjangnya puluhan bab.
Mohon ada pengertian dari suhu. Terima kasih
Wokeh .....sist
Namanya juga perjalanan hidup
Tergantung yg kita pilih.
Tinggal kita aja yg mesti Wise....
Lanjutttt okay........
 
Tampaknya Sam menyadari bahwa aku sudah orgasme, karena ia mengistirahatkan ayunan penisnya beberapa saat. Dalam istirahat itulah ia mencium dan melumat bibirku dengan lahapnya, lalu berkata dengan lembut, “Setelah orgasme barusan, wajahmu semakin cantik di mataku, karena aura keanggunanmu terlihat memancar dari wajah cantikmu. Hmmm ... aku semakin sadar, bahwa aku sangat mencintaimu, Sayang ... “

AKu pun menyahut, “Kalau harus jujur, inilah untuk pertama kalinya aku merasakan cinta yang sebenarnya Sam. Karena cinta kepada suamiku hanya berdasarkan perasaan kasihan. “

“Iya ... cintailah diriku sedalam mungkin. Nanti akan kuceritakan panjang lebar. Bahwa sebenarnya aku pun baru sekali ini merasakan cinta yang sebenarnya. Yang lain - lain, awalnya berdasarkan hal yang berbeda - beda. Coba Neena pelajari nanti kisah rahasiaku yang sudah Neena sunting itu. Istri pertama, berdasarkan desakan ibu tiriku. Istri kedua dan ketiga, karena ingin menolong mereka yang ingin menjadi WNI. Istri keempat, hanya karena ingin melindungi hartanya, yang lalu membuat bisnisku berkembang pesat. Yang lain - lainnya berdasarkan nafsu belaka. Jadi ... dengan Neena ini, aku benar - benar memiliki cinta yang sejati. “

“Jadi kita sama - sama baru menemukan cinta yang sejati saat ini ?”

“Iya Sayang, “ Sam mengecup bibirku lagi, kemudian penisnya mulai bergerak maju mundur lagi di dalam liang kemaluanku perlahan - lahan. “Mau ganti posisi ?” tanyanya.

“Jangan Sam ... aku sedang benar - benar enjoy dalam posisi ini ... lanjutkanlah ... entotlah aku segencar mungkin, Cinta ... “

“Aku tak mau mengasarimu. Karena itu aku ingin tetap menyetubuhimu dengan gerakan soft seperti ini, “ sahutnya sambil memeluk dan menciumiku.

Wajahku tiada yang luput dari ciuman dan jilatan Sam. Bukan hanya bibirku, tapi kedua kelopak mataku juga diciumi dan dijilatinya. Sepasang pipiku pun diciumi dan dijilatinya. Begitu juga dahiku disapu oleh ujung lidahnya. Semua itu dilakukannya dengan penuh kelembutqan. Sehingga aku pun belum mau menggoyang pinggulku. Aku hanya menanggapinya dengan melingkarkan kedua kakiku di pinggangnya, sehingga kaki kanan dan kaki kiri kupertemukan di punggungnya.

Dengan sendirinya moncong penis Sam jadi mudah sekali menyundul - nyundul dasar liang sanggamaku, karena penisnya memang panjang sekali. sedangkan penis suamiku belum pernah mentok di dasar liang kemaluanku. Penis suamiku memang sama gedenya dengan penis Sam, tapi tidak sepanjang penis Sam.

Ini pun merupakan pengalaman pertama bagiku. Bahwa moncong penis Sam selalu menabrak dasar liang kewanitaanku, hal mana belum pernah terjadi pada waktu aku sedang digauli oleh suamiku sendiri.

Makin lama aku makin merasakan nikmatnya lagi, setelah mencapai orgasme tadi. Maka rintihan dan desahanku pun mulai terlontar lagi dari mulutku, tanpa terkendalikan lagi, “Saaaam ... aaaaaaa .... aaaaaah Saaaaam ... aaaaaah ... memang luar biasa nikmatnya kalau bersetubuh dengan perasaan cinta ini ya Saaaam ... ayo Saaam ... entot terus ... sekarang kencangin aja entotannya Saaam ... iyaaaaa ... iyaaaa .... entot terus Saaam ... entoooooooootttttttttttttttt ... aaaaaaah ... luar biasa nikmatnya Saaaam ... entooot teruuuuussssssssss .... entoooootttttttttt ... entooooootttttt ... “

Rintihan - rintihan histerisku diiringi oleh gerakan pinggulku yang mulai kugoyang lagi dalam bentuk ombak bergulung menuju pantai.

Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringat kami pun mulai membanjir lagi.

Namun ketika aku akan mencapai orgasme kedua, tampaknya Sam jeli juga. Ia mempercepat gerakan penisnya. Makin lama makin cepat. Dan ketika aku sedang mengejang tegang waktu menikmati puncak orgasmeku, tiba - tiba Sam menancapkan batang kemaluannya di dalam liang sanggamaku, tanpa menggerakkannya lagi.

Lalu dalam waktu yang berbarengan, kami saling peluk dan saling cengkram. Liang sanggamaku terasa nerkedut - kedut, sementara penis Sam pun berkedut - kedut juga sambil meletupkan spermanya.

Crooottttt ... crotttcrott ... croooooooooootttttt ... croootttt ... crooooooooooottttt ... crooott ... croooooooooooootttttttttttttttttt ... !

Lalu kami sama - sama terkulai lunglai. Dalam kepuasan sedalam lautan.



Esoknya kamar depan rumah baru itu disulap jadi ruang kerjaku yang ditata secara modern oleh seorang ahlinya. Di lantai dua ada tiga kamar. Salah satunya ditata untuk menjadi kamar anakku. Dengan sendirinya furniture dan dekorasinya pun diubah, disesuaikan dengan selera anak kecil. Boneka - boneka kesukaan Chida pun dibelikan. Lalu ditata dengan apik di sudut - sudut yang tepat. Hiasan dindingnya pun semuanya ditata agar sesuai dengan keinginan Chida nanti.

Kamar utama tetap akan digunakan sebagai kamarku, yang letaknya berdampingan dengan ruang keluarga.

Semuanya itu hanya membutuhkan waktu dua hari. Karena Sam mendatangkan orang - orang yang telah berpengalaman untuk menata rumah berikut mendatangkan hiasan untuk dekorasinya.

Setelah segalanya siapp, Riris dan anakku pun dipindahkan ke rumah baru ini. Sementara rumah lama kami tinggalkan.

Sebenarnya rumah lama itu punya orang tua Fariz, yang dihadiahkan kepada kami sebulan setelah kami menikah.

Tentu saja Chida senang sekali diberi kamar di lantai dua yang ukurannya cukup luas, dengan segala perlengkapan dan mainan yang sesuai dengan selera anak sebaya dia. Sementara kamar di samping kamar Chida, disediakan untuk kamar Riris, yang segalanya tidak diubah. Juga membuat Riris senang sekali kelihatannya.

Maka mulailah aku punya kegiatan sebagai seorang auditor internal perusahaan Sam, dengan memiliki ruang kerja di rumahku sendiri.

Di ruang kerjaku ada PC dan ada pula laptop. PC digunakan untuk urusan kerja, sementara laptop digunakan untuk digunakan untuk menyalurkan hobbyku yang suka menulis ini.

Sementara Sam mulai membuktikan janjinya. Bahwa ia akan menghabiskan waktunya selama duapuluh hari dalam sebulan bersamaku. Sam pun memanfaatkan waktu bersamaku dengan memberikan bimbingan tentang cara mengaudit keuangan perusahaannya yang ternyata cukup banyak itu. Begitu juga keuangan hotelnya dan beberapa perusahaan yang di Surabaya, harus kuaudit lalu lintas keuangannya yang online semua. Pokoknya semua perusahaan Sam harus kuaudit semua lalu lintas keuangannya.

Sebenarnya tugas baruku ini cukup nyantai, tapi membutuhkan ketelitian, agar jangan ada bagian yang lolos dari pengawasanku sebagai auditor.

Memang tugasku membutuhkan ketelitian. Tapi aku tidak merasa dibebani tugas yang berat. Terlebih lagi aku cukup tinggal di rumah saja, karena ruang kerjaku berdampingan dengan kamar utamaku, yakni kamar tidurku.

Sampai pada suatu saat aku mendapat berita mengejutkan dari Sam : “Aku sudah menghubungi Fariz. Dan dia sudah mengikhlaskan Neena untuk menjadi pendamping hidupku. “

“Jangan bercanda Sayang, “ sahutku dengan nada kurang percaya.

“Nicholas, nakoda kapal pesiar itu adalah teman baikku. Dia malah masih punya hutang yang cukup besar padaku. “

“Ohya ?! Terus gimana cerita selanjutnya ?”

“Aku berpesan kepada nakoda itu agar anak buahnya yang bernama Fariz menghubungiku. Tak lama kemudian Fariz menghubungiku. Lalu kami berunding lewat handphone. Dan tercapai kesepakatan bahwa Fariz akan menyerahkanmu padaku. Dengan kata lain, Fariz akan merelakan dirimu untuk dijadikan istriku. Secara lebih jelas lagi, dia akan menceraikanmu. Kemudian Neena akan menjadi istriku. “

“Jadi ... “ aku tak bisa melanjutkan ucapanku.

Sam memelukku sambil berkata, “Kalau Neena yang ngomong langsung kepada Fariz, pasti sulit. Karena itu aku mengambil alih masalah itu setelah tau bahwa Fariz kerja di kapal pesiar yang dinakodai oleh Nicholas. “

“Lalu akan menjadi seorang wanita tanpa status ?! Bukan istri siapa - siapa, karena Sam pun takkan bisa menikahiku kan ?” ucapku lirih.

“Sttt ... tenang aja Sayang ... “ Sam menyimpan telunjuk di bibirnya. Lalu membisikkan sesuatu yang masih dirahasiakannya ke telingaku.

Aku cuma ternganga. Lalu bertanya tentang masalah Fariz, “Fariz tentu meminta kompensasi kepada Sam kan ?”

‘iya, “ Sam mengangguk, “Hutang Nicholas sudah kuminta agar dibayarkan kepada Fariz semuanya. Lumayan lah ... kalau hanya untuk membeli rumah seperti rumahmu ini sih pasti cukup. “

“Bukan cuma itu, “ lanjut Sam, “Fariz juga ingin menjadi temanku. Dan ingin belajar bisnis padaku nanti. Dia sudah punya calon istri baru kok. “

“Ohya ?! Orang mana ?” tanyaku sambil tersenyum.

“Orang bule, yang sama - sama kerja di kapal pesiar itu. “

“Wow, hebat lah. “

“Apanya yang hebat. Coba buka youtube. Di zaman sekarang, tukang sapu jalanan di Jakarta juga bisa punya istri orang bule. Orang Magelang pinggiran juga bisa punya istri cewek cantik dari Inggris. Lalu ada juga sopir angkot yang punya istri mantan artis dari Belgia. Dan banyak lagi cowok Indonesia yang punya istri cewek bule. “

“Iya ... iyaaa ... aku juga pernah memantau kejadian seperti itu di youtube. “

“Makanya aku juga punya dua orang istri bule, bukanlah suatu prestasi yang membanggakan. Tukang ngamen aja bisa punya istri bule kok. “

“Hihihiiii ... “



Setahun kemudian aku melahirkan anak kembar. Keduanya anak cowok, yang lalu Sam beri nama Beni dan Bona. Nama lengkapnya sih panjang. Dan aku semakin bahagia hidup di samping Sam yang selalu menyayangi bahkan cenderung memanjakanku.

Sam sendiri tampak sumringah setelah lahirnya Beni dan Bona yang tampan - tampan itu.

Setelah Beni dan Bona lahir, tugas Riris pun dibantu babysitter baru bernama Alit. Karena Chida sudah mulai besar, sudah disekolahkan di playgroup paling berbobot di kotaku. Tugas Riris mengantar jemput Chida dan membantu Alit mengurus Beni dan Bona.

Aku pun tetap giat melaksanakan tugasku sebagai auditor perusahaan - perusahaan Sam yang banyak sekali itu.

Namun aku pun tidak melupakan hobbyku, untuk membuka catatan pribadi Sam, terutama catatan dari flashdisk yang mulai kubuka itu. Bahkan setelah Sam nikah siri denganku pun, masih banyak langkahnya yang dia masukkan ke flashdisk lain dan belum diberikan padaku.

Sam berjanji bahwa pada suatu saat kelak, aku akan dijadikan istri lewat pernikahan yang diakui oleh negara. Nikah siri kami hanya untuk sementara saja, katanya. Lalu bagaimana cara Sam bisa menjadikanku istri resminya, entahlah. Aku tak mau bertanya soal itu padanya. Dengan menikah siri saja aku sudah mulai merasa nyaman kok. Apalagi Sam sudah membuktikan janjinya. Duapuluh hari dalam sebulan dia tinggal bersamaku.

Dan aku mulai membuka isi flashdisk yang sudah kupegang ini. Memang kali ini aku membuka isi flashdisk itu dengan perasaan yang sudah berbeda. sudah dicampuri oleh perasaan cemburu segala. Tapi aku berusaha untuk tetap mengerjakan karyaku secara profesional saja. Tanpa harus merasa cemburu segala. Karena semua yang akan kutulis berikut ini adalah masa lalu Sam. Masa sebelum Sam jatuh cinta padaku :



==============================================================================



Aku tidak habis pikir ketika Hanum menghilang dari rumah yang sudah kusediakan untuknya itu. Hanya sepucuk surat yang kutemukan di atas meja rias yang berbunyi :



Sam yang baik hati,

Terlebih dahulu aku mohon maaf yang sebesar - besarnya padamu. Karena setelah dipertimbangkan sematang mungkin, akhirnya terpaksa aku harus memutuskan untuk kembali ke Kalimantan.

Bukannya aku tidak mencintaimu, tapi aku tidak mau ingkar janji kepada seseorang di Kalimantan, yang telah berjuang habis - habisan untuk mewujudkan cita - citanya untuk memperistrikanku.

Karena itu aku mengharapkan pengertianmu dalam masalah ini. Memang tadinya aku menyerahkan kesucianmu padaku, hanya dengan satu alasan. Bahwa lelaki yang berjanji akan menikahiku kitu, sudah tiga kali kawin dengan perempuan lain. Sehingga aku merasa wajar - wajar saja kalau dia memilikiku dalam keadaan yang sudah tidak perawan lagi ini.

Namun biar bagaimana aku akan tetap mengenang dirimu sampai kapanpun. Sebagai lelaki pertama yang telah menggauliku.

Sekali lagi, aku mohon maaf yang sebesar - besarnya ya Sam.

Semoga bisnismu makin sukses.



Cinta tak selalu harus berakhir dengan pernikahan,

H a n u m.



PS:

Barang - barang yang kutinggalkan di bekas rumahku, silakan berikan saja kepada orang - orang yang membutuhkannya.



Aku tersenyum getir setelah membaca surat Hanum itu. Yaaah ... memang dalam hidup ini tak selamanya aku bisa menggenggam semua yang kuinginkan.

Kalau Hanum memang lebih memilih seseorang di Kalimantan itu, what can I do ?

Biarlah Hanum memilih sendiri jalan hidupnya. Aku harus merelakannya, tanpa dendam sedikit pun di dalam batinku.

Dan seolah tak terjadi apa pun, kutinggalkan rumah yang tadinya kusediakan untuk Hanum itu. Menuju rumah Ferina, bekas teman seSMAku yang sudah jadi dokter hewan itu.

Kebetulan Ferina sedang ada di rumah.

Ferina pun menyanggupi untuk bertugas di peternakanku yang akan dikembangkan secara lebih luas dan modern itu. Tentu saja dengan janji dariku, janji untuk memberi gaji yang lebih tinggi daripada gaji dokter hewan pada umumnya.

Maka pada saat itu pula kubawa Ferina menuju rumah dan peternakan yang sudah kubeli dari Hanum itu.

Pada saat Ferina sedang memeriksa sapi - sapi perah itu, aku menyempatkan diri mendatangi rumah Tante Dini.

“Kok Tante masih tinggal di sini ? Rumah itu kan sudah jadi milik kita sekarang, “ kataku setelah cipika - cipiki dengan Tante Dini yang montok habis itu.

“Nggak berani nyelonong langsung dong. Kan Samnya belum datang. Ohya ... Vina sudah datang. Dia bersemangat sekali mendengar berita Sam sudah membeli peternakan dan rumah megah itu. “

“Mana dia sekarang ?”

“Lagi ke rumah temannya dulu. “

“Ya udah, sekarang Tante ikut aku dan harus mulai tinggal di rumah besar itu. Karena aku tidak tega melihat tanteku harus tinggal di rumah sekecil dan sesederhana mungkin. “

“Iya, iyaaa ... “ Tante Dini bergegas menuju kamar mandi. Pasti mau ganti baju di sana.

Kasihan memang. Saking kecilnya rumah Tante Dini ini, pakaian bersihnya pun digantungkan di kamar mandi. Karena tidak ada lagi tempat untuk menyimpannya.

Kemudian Tante Dini kubawa ke rumah baru itu.

Semua pegawai Hanum yang bekerja di rumah yang sudah kubeli ini kukumpulkan. Mereka kuberitahu bahwa aku takkan memberhentikan seorang pun bekas pegawai Hanum. Mereka akan tetap dipekerjakan di rumah itu. Sekalian kuperkenalkan mereka kepada Tante Dini sebagai tanteku.

Kelihatannya mereka senang bisa tetap bekerja di rumah besar itu.

Dan setelah mereka kembali ke tempat tugasnya masing - masing, Tante Dini mengajakku bicara di ruang keluarga.

Memang kedengarannya aneh, bahwa seorang ibu menyerahkan anaknya agar menjadi simpananku. Karena di kota kecil itu sulit sekali mencari cowok yang layak dijadikan calon suami Vina.

“Ya sudah, “ sahutku, “Nanti Vina akan kubawa pulang ke hotelku aja ya Tante. Supaya aku leluasa menggemblengnya sebelum dijadikan simpananku. “

“Iya Sam. Titip Vina ya. Aku yakin masa depan Vina akan lebih terjamin kalau dijadikan simpanan Sam. Tapi hubungan kita jangan terputus di tengah jalan ya, “ kata Tante Dini sambil berdiri.

“Tentu saja, “ sahutku sambil menepuk bokong Tante Dini yang super large itu.



(Bersambung)



“What holds the world together, as I have learned from bitter experience, is sexual intercourse.”
― Henry Miller


"Apa yang menyatukan dunia, seperti yang saya pelajari dari pengalaman pahit, adalah hubungan seksual."

Henry Miller
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd