Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

PAHA MULUS ITU PUN MERENGGANG - (TAMAT)

Bimabet
BAGIAN PENUTUP



S
ebenarnya masih banyak langkah petualanganku yang bisa dijadikan ratusan page pada bagian - bagian berikutnya.

Tapi musibah yang bertubi - tubi terjadi padaku, membuat dunia ini serasa gelap sekali bagiku.

Bahwa Frida menderita kanker cervix, yang baru ketahuan setelah stadium akhir. Kubawa dia ke rumah sakit di Singapore untuk mendapatkan penyembuhan yang intensif. Tapi aku jadi teringat kata - kata dokter di Indonesia yang tahu akan membawa istri pertamaku ke Singapore, “Saya mau bicara secara terbuka saja ya. Jangankan dibawa ke Singapore. Meski dibawa ke Amerika atau Jerman atau China sekali pun, hasilnya akan sama saja. Jadi daripada buang - buang duit, mendingan duitnya diamalkan saja ke yayasan yatim piatu misalnya. Silakan saja bawa ke Singapore. Saya jamin hasilnya akan mengecewakan. Maaf ya, saya bicara terbuka begini kepada Anda. “

“Gak apa Dok. Yang penting saya harus berusaha untuk menyembuhkannya. Soal hasilnya, saya serahkan kepada Tuhan saja, “ sahutku saat itu.

Ternyata ucapan dokter itu benar. Dua bulan setelah Frida dirawat di rumah sakit yang konon lebih baik daripada Mount Elizabeth Hospital itu, Frida pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Bisa dibayangkan bagaimana berdukanya batinku dalam menghadapi kenyataan yang sangat memilukan itu. Di dalam pesawat carteran yang membawa jenazah Frida ke Indonesia, air mataku bercucuran terus. Ya ... aku yang seorang lelaki yang sering membanggakan kejantananku ini, menangis terus, meski tanpa suara tangisan.

Mamie dan Mama Kent berusaha menghiburku terus di dalam pesawat. Begitu juga pada waktu upacara penguburan jenazah Frida di tanah air, mereka berdua berusaha menabahkan hatiku, meski mereka sendiri bercucuran air mata terus di pemakaman.

Tapi bukan hanya itu musibah yang menimpaku. Musibah selanjutnya adalah ... Papa mendapat serangan jantung dan menghembuskan nafas terakhir di kantornya, sebelum sempat dibawa ke rumah sakit.

Dunia ini semakin gelap saja rasanya bagiku. Bahkan aku masih teringat ucapan orang tua dahulu, “Ibu yang mengandung, ayah yang melimpahkan derajat. “

Bahwa kalau kita kehilangan ibu kandung, maka kita akan dirundung duka nestapa karena kehilkangan ibu yang kasih sayangnya sepanjang zaman. Tapi pada waktu kita kehilangan ayah, derajat kita seolah ikut ambruk. Karena meski pun seorang ayah sudah kakek - kakek dan hanya bisa terbaring di atas ranjang, kita masih bisa berbangga bahwa kita masih punya ayah. Tapi setelah Papaku tiada, rasanya aku merasa kehilangan segalanya.

Pada waktu upacara pemakaman Papa, Mamie terus - terusan menangis sambil memelukku. Aku juga sama, meski tanpa suara, air mataku mengucur terus. Tentu saja Yoga pun hadir dalam pemakaman Papa itu.

Dalam suasana duka, di mana jiwaku sedang labil ini, aku pun memutuskan sesuatu yang kontroversial, mungkin.

Bahwa Aleksandra dan Halina kuceraikan secara damai dan baik - baik. Karena “tugas”ku sudah selesai, untuk menjadikan mereka WNI dan melahirkan anak - anakku. Aku persilakan mereka memilih jalannya masing - masing. Bahkan aku takkan merintangi mereka jika pada suatu saat kelak ada lelaki yang ingin menikahi mereka. Walkau pun begitu, aku ingin agar hubungan persahabatan dengan mereka tetap berjalan baik. Karena aku mengharapkan agar perceraian itu hanya mengubah status dan tidak mengubah hubungan baik dengan mereka berdua.

Dengan demikioan istriku tinbggal dua orang. Merry dan Neena (yang setelah Frida meninggal kunikahi secara sah dan diakui oleh negara).

Ketika aku menawarkan Merry untuk mendapat “gelar” sebagai istri pertama, Merry malah menyanggah, “Berikan saja gelar istri pertama iktu kepada Neena Karena biar bagaimana dia sudah susah payah untuk mengabadikan biografi kita ke dalam kisah nyatanya. Lagian kalau aku jadi istri pertama, media akan menyoroti kehidupanku lagi. Biarlah kita jalani aja kehidupan yang sudah nyantai ini. “

Begitulah secara singkat kuuraikan apa yang sudah terjadi di dalam kehidupanku, pada saast covid 19 belum melanda negeri tercintaku ini.

Dengan demikian kisahku, si Sammy ini, selesai sampai di sini.

Selanjutnya mungkin Neena juga punya cerita lain mengenai kehidupan pribadinya, silakan aja diposting di media pilihan kita ini.

Ohya ... hotelku yang di Surabaya itu sudah kuhibahkan kepada adikku (Yogama). Mau diapakan hotel itu, terserah dia. Bahkan menurut kabar dari Neena, Yogama juga punya catatan pribadi yang akan Neena unggah di media pilihan kami ini.

Silakan aja Neena berkreasi, untuk menyalurkan talentanya yang sejak masa gadis gemar menulis itu.

Begitulah ... dalam suasana jiwaku yang belum stabil ini, kuakhiri catatan pribadiku ini. Mohon maaf atas segala kekurangannya.



T A M A T

Indonesia, 30 Januari 2019
 
Wayaaaa .... TAMAT ya ? Berarti petualangnya tinggal Donny, Wawan dan Bona.
Selamat deh, sis @Neena sudah menamatkan thread yuang bakal jadi legend ini
 
Setelah petualangan Sam TAMAT, berarti tinggal petualangan Donny, Wawan dan Bona yang belum selesai
 
Akhir tamat juga @Neena
Makasih walau sangat di sayangkan terlihat sangat di paksakan sekali tamatnya
Tapi kebih baik dari pada ngambang cerita terkatung katung tanpa penyelesaian
Suhu thank
Seperti pengakuan Sam sendiri, jiwanya jadi labil setelah ditinggal istri dan ayah tercintanya.
Wajar kalau dia tidak punya semangat untuk menulis catatan pribadi lagi
 
Sebenarnya masih ada kisah nyata yang ada hubungannya dengan thread ini, yang akan dihidangkan dengan judul tersendiri nanti.
Tapi mohon bersabar semua yaaa. Karena judul baru itu baru akan diupload setelah karya2 nubie yang lain tamat semua. Supaya jangan ada lagi thread yang terkatung2, lalu banyak komentar yang dianggap ngejunk oleh admin, lalu threadnya digembok.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd