Cuplikan untuk chapter 30....
.
.
.
Pov Cinta
Di rumah kontrakan kami, aku sedang duduk bersantai di depan televisi menyaksikan sebuah tayangan FTV di salah satu stasiun televisi nasional.
Sebuah FTV yang diangkat dari kisah nyata, berjudul; Suamiku Mencintai Mantan Pacarnya. Sempat aku terbawa dengan alur ceritanya yang begitu menyakitkan hati pemeran utamanya. Pemeran utamanya adalah seorang istri berhijab bernama Siti, cinta dan pernikahan mereka diuji dengan sebuah perselingkuhan suaminya. Rahmat adalah nama suaminya Siti.
Awalnya pernikahan mereka berjalan baik bahkan terlihat sangat bahagia apalagi setelah kelahiran anak pertama mereka. Tetapi perlahan-lahan di kehidupan pernikahan mereka mulai muncul konflik baru saat tiba-tiba muncul sosok antagonis dalam cerita tersebut.
Sosok pemeran antagonis itu adalah Nina, perempuan yang dulu pernah menjadi pacar Rahmat. Nina kini bekerja di perusahaan Rahmat. Setelah Siti menikah semua urusan perusahaan milik orangtua Siti, kini sepenuhnya di kelola oleh Rahmat suaminya. Dari seringnya mereka bertemu, menimbulkan kembali benih-benih cinta Rahmat dan Nina dahulu, karena ternyata hubungan mereka tidak direstui oleh ibunya Rahmat yang lebih memilih menjodohkan Rahmat dengan Siti yang memiliki kekayaan yang melimpah dibandingkan Nina yang berasal dari keluarga sederhana.
"Duh kesal banget sih lihat lelaki seperti Rahmat, begitu gampangnya ia berpaling pada Nina," gerutuku kesal membatin. "Kurang apa sih, si Siti? Dia kaya, cantik, baik, tulus, dan sosok ibu yang baik untuk anak mereka. Sementara Rahmat, suaminya berselingkuh diluar sana. Dasar lelaki tak tau diuntung."
Aku jadi semakin terbawa suasana dan alur cerita dalam film tersebut hingga aku ikutan menangis saat Siti menangis sedih ketika mengetahui ulah suaminya yang berbuat selingkuh diluar sana. Segala daya dan upaya dilakukan Siti untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga mereka. Siti yang taat beribadah selalu tak henti-hentinya berdoa kepada Yang Maha Kuasa untuk menyadarkan suaminya, selain itu ia terus memperbaiki diri, tetap tulus melayani kebutuhan Rahmat walaupun dalam hatinya tersayat-sayat. Bahkan ibu kandungnya Rahmat pun ikut marah dan kecewa dengan sikap anaknya Rahmat yang kembali menjalin hubungan dengan Nina.
"Kenapa aku jadi kepikiran mas Adit, ya?" ucapki membatin sambil menyaksikan tayangan sinetron di televisi tersebut. "Semoga saja cerita sinetron ini, tidak terjadi pada kehidupan rumah tangga kami yang baru seumur jagung."
Lambat laun perjuangan Siti akhirnya berhasil menyadarkan Rahmat. Rahmat mengakui kesalahannya dan berjanji akan setia dan tidak akan lagi menjalin hubungan dengan Nina. Tetapi ternyata cerita ini belumlah berakhir, Nina malah menjadi sosok wanita progresif dan jahat. Ia tidak mau kalah begitu saja, bahkan ia bertekad untuk merebut Rahmat dari Siti dengan cara apapun.
Sampai dicerita tersebut Siti masuk rumah sakit karena perbuatan Nina yang menyuruh orang menabraknya. Dan lagi-lagi hubungan Rahmat dan Siti malah semakin intim, Rahmat bahkan semakin sayang kepada Siti karena ia ingin membuktikan bahwa ia akan merawat Siti dengan penuh cinta sampai Siti sembuh, dan itu semua di dengar langsung oleh Nina yang semakin membuatnya sewot dan marah.
Nina lalu merencanakan rencana jahat dengan berniat menculik Siti, dan itu kesampaian ketika Rahmat ingin mengantarkan ibunya pulang karena sudah terlalu capek menemani dan mengurus Siti yang tergolek di ranjang rumah sakit.
Dengan menyamar sebagai seorang suster Nina akhirnya bisa membawa Siti keluar dari rumah sakit tersebut, lalu ia menelpon Rahmat dan mengancam Rahmat. "Jika kamu sayang sama Siti istrimu, ceraikanlah ia dan menikahlah kamu dengan ku,"begitu ancaman Nina pada Rahmat kala itu.
Ternyata memang perjuangan Rahmat dan Siti tidaklah sia-sia, Rahmat datang menemui Nina dan mendapatkan Siti yang terikat di kursi rodanya dalam keadaan tubuh lemas. Terjadi keributan antara Rahmat dan Nina yang mengakibatkan Nina nekad menyalakan api dan ingin membakar Siti, tetapi pada saat itu ternyata Nina malah terjatuh pada saat ingin kabur dari sana, kepalanya terbentur tembok dan akhirnya pingsan.
Rahmat segera menolong Siti, dan berhasil menyelamatkannya, setelah keadaan mereka selamat, justru Siti meminta Rahmat menolong Nina yang terjebak di dalam. Rahmatpun kembali ke dalam rumah, berjuang menyelamatkan Nina yang pingsan, kobaran api sudah begitu besar, dan akhirnya Rahmat bisa menyelamatkan Nina dan segera membawanya ke rumah sakit.
Dan enam bulan kemudian...
Nina datang menemui Rahmat dan Siti ditemani seorang pria yang mengaku calon suaminya, diakhir cerita Nina meminta maaf terutama kepada Siti karena telah jahat ingin mencelakakan dan bahkan ingin merebut Rahmat suaminya, tetapi dengan bijak Siti memaafkan dan meminta Nina untuk memulai lembaran baru dengan calon suaminya dan melupakan semua yang telah terjadi.
"Lega ternyata cerita ftv ini berakhir happy ending. Duh betapa mulianya kamu Siti," oceh ku mengomentari tayangan ftv tersebut dengan rasa haru dan bahagia.
.
.
.
Semoga reader bisa sedikit bisa melepas kangen sama Cinta.
Ditunggu ya belum beres nulisnya maklum pekerjaan ane di RL juga sedang padat merayap.
Harap dimaklumin dan salam semprot.