Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjuanganku Menaklukkan Ketakutan

CHAPTER 42: KAMAR 378

Pekerjaan yang ada tanpa henti membuatku selalu siap sedia rapat setiap hari. Seringkali aku ketemu Putri yang juga ikutan rapat, karena jobdesk dia sebagai bagian dari hubungan masyarakat. Kami selalu saling pandang dan senyum setiap ada rapat bersama. Bahkan beberapa kali pimpinan rapat memergoki kami yang saling pandang dan menegur dengan intonasi bercanda

“udah, saling pandangnnya nanti aja, mari kita bahas acara besok” ucap Pak Ardi sambil melirikku.

Kami pun lanjut rapat, dan menyelesaikan apa yang perlu dibahas dengan segera. Kadang pikiran ini tak bisa konsentrasi mengingat kejadian-kejadian tak terduga sama Putri.

“Alan, nanti malam ikut ya, ke hotel. Humas ada media gathering ngundang wartawan. Kamu ikut aja, ada banyak kamar kosong kok.” Ucap Putri selesai rapat, sambil tersenyum manja menggoda.

“okee nanti aku nyusul” jawabku ke Putri.

Makin bertanya-tanya. Apa yang dijanjikannya waktu itu apakah akan terjadi malam ini. Semacam sebuah urusan yang belum tuntas.

Kami pun berpisah, setelah sore jam pulang kerja aku kembali ke kosan, sementara Putri lanjut acara di hotel. Hotel itu ga jauh dari kantor.

Dalam hati bingung ini nanti ke sana mau bagaimana. Karena aku ga ikut acara itu, hanya diundang Putri untuk datang saja. Apakah orang tidak curiga dengan kedatanganku. Apalagi kalau ketemu orang kantor atau temen di sana.

Akhirnya aku pun menghubungi Putri untuk bertanya bagaimana nantinya aku datang ke hotel.

"Gampang, nanti kalau udah sampai hubugi aku ya, aku kasih kunci kamarku. kamu tinggal naik" Balas Putri melalui pesan singkat.

Malam pun tiba, kira-kita pukul 7 malam, aku berangkat ke hotel tempat acara. Tentu saja dengan pakaian dan perlengkapan seadanya, hanya semalam juga di sana. Sedangkan besok lanjut kerja. Jadi sekalian bawa seragam.

Sesampainya di loby hotel, aku pun memberitahu Putri. Tak lama berselang dia menemuiku untuk menyerahkan kunci kamar.

"Ini ya, nomor 378, ada di lantai 3. Aku lanjut meeting dulu, bentar lagi kelar kok." Ucap Putri kepadaku.

"Oke deh, aku ke kamar aja, daripada di sini" Balasku.

Aku pun naik lift, bareng Putri. Dia berhenti di lantai 2, dimana meeting berlangsung aku lanjut ke lantai 3.

Ketika kubuka kamarnya, harum semerbag seruangan. Sungguh nikmat, membuat betah beralama-lama di kamar. AKu pun perhatiin situasi kamar, cukup rapi tentunya dibangingkan cowok. Ku lihat di meja ada kondom yang tersedia, utuh belum dibuka.

Kucoba membuka lemarinya, ternyata ada sebuah lingerie yang terlipar rapi. berwarna merah. Sungguh warna yang mencerminkan keberanian.

Rupanya dia telah mempersiapkan segalanya untuk menuntaskan urusan yang belum selesai. Tak terasa jantungku pun berdetak kencang. Meskipun beberapakali bercinta dengan wanita, tetap saja setiap mau bercinta, selalu deg-degan.

Jam menunjukkan pukul 9 malam. Tiba-tiba terdengar langah seseorang berjalan di lorong. Semakin dekat dan "cekreeekkk" suara pintu pun terdengar.

Ternyata itu tadi adalah langkah Putri kembali.

"oooohh capek banget" Putri mengeluh... melepaskan sepatu, lalu jilbab.. dan melemparkannya ke kursi.

Lalu dia merebahkan badannya di kasur. Tepa di sebelahku yang daritadi hanya menonton TV dengan volume lirih.

"Capek kenapa sih... sini aku pijiti." ucapku ke Putri. Sambil memijit tubuhnya, yang montok.

"Iya nih, pijitin ya, yang enak.. ahhh..." ucap Putri sambil memejamkan mata.

Bajunya perlahan dilepas bagian atas. Aku pun memijat pundaknya.

"Ahhh enak Alan, km jago juga ya mijit" Putri berucap, sambil memejamkan mata. Menikmati enaknya pijitanku yang mulai meraba bagian bawah.

Tak terasa badan Putri bergerak-berak, pinggulnya mulai gelisah sesekali mendesah.

Rupanya dia bukan hanya keenakan dipijat, tapi juga dirangsang.

"Ahhh Alan.. yuk ngewe yu... " Putri membalikkan badan tiba-tiba yang mengagetkanku...

"Ayuukkk" balasku kepadanya.

Lalu dia ke kamar mandi, membawa lingeri dari lemari. Tak berselang lama, dia keluar dengan kostum yang sudah disiapkannya sendiri.

Nampak seorang wanita, sexy berlingeri yang sangat menggairahkan, rambutnya hitam panjang menjuntai. Berjalan mendekati ku yang terlentang di kasur..

Putri pun langsung menikamku, melumat bibirku. Ciuman penuh nafsu yang kurasakan. Hangat, basah.. Ku lihat matanya terpejam meinkmati ciuman dan permainan lidahku.

"ahhhhhmmh kamu pinter banget sih kissing" Ucap Putri

"Iyaa sayang.. kamu liar banget, cantik, sexy.. membuat ku nafsu" balasku

Dia membuka bajuku, tak lama lalu celanaku.. tinggal menyisakan celana dalam.. Sedangkan dia masih berlingeri yang membuatku sangat bernafsu.

Akku dan Putri masih berciuman sambil kuraba payudaranya yang besar. Putingnya aku plintir, dia pun mendesah keenakan.

Selesai bercumbu, aku pun menjilati puting Putri, yang mulai mengeras, sambil tanganku meraba vagina yang sudah mulai basah.

"ahhhh mmmphhh.. uuuhhmm.. enakkk banget..." desahan Putri kencang.

AKu pun meraih remote TV untuk menaikkan volume surara agar tak terdengar dari luar.

Sementara aku menjilati putinanya, dan mengusap vaginanya, Putri memegang penisku yang keras.

"Ahhh aku gak tahan,. masukin sayang masukin sekarang." Pinta Putri kepadaku

Aku pun lalu mulai memasukkan penisku ke vaginanya yang basah, merah merekah.

"uhhh enak becek banget sayang... banjir vagina kamu." ucapku kepada Putri dilanjutkan dengan desahannya yang semakin kencang..

"uuuhh uhh... ahh ahhh... mpphhh... enaaak sayang... terus goyang... ummmphhh" Ucap putri sambil mencengkeram tanganku.

Posisiku yang diatas membuatk leluasa untuk memainkan penisku memutar, maju mundur,.. sesekali meremas payudaranya..

Sedangkan Putri yang keenakan, mencengkeram tanganku.. matanya merem melek menikmati proses bercinta ini. Sesekali dia berteriak..

"ahhhhh ahhh.. ummhhh enakkk bangeeeet sayaaaang.."

"kamu diatas ya?" ucapku

Kami pun bertukar posisi, kali ini WOT. Putri diatas dan aku di bawah. Agar dia leluasa memposisikan bagaimana posisi yang paling enak.

Goyangannya sungguh enak, ditambah dengan vaginanya yang basah membuatku juga mendesah.. Begitupun juga dia..

"ah ahh ahh.. ummhhpppphh" Putri mendesah...

Semakin kencang.. Payudaranya pun bergoyang-goyang. Lalu ku sigap dengan memegangnya, mencengkeramnya.. memainkan putingnyaa... diikuti dengan desahan Putri yang membuat suasana menjadi semakin panas..

"Ahh ahh ahh.. aku mau keluar sayang" Putri berucap.. diikuti goyangannya yang kencang,.. semakin kencang.. Wajahnya yang berkeringat membuatku juga semakin bernafsu..

Kami berdua bermandikan air keringa...

"Uhhh uhh uhhh.. achhh... keluaaaaarr... mmppphhh..."

Putri mencapai klimaksnya. Banjir menggenangi kasur. Kakinya kencang mencengkeram.. tangannya menjambak rambutku... sangat kencang...

"uuuhhh.. uhhh.. mmmmphhh" lalu dia lemas,,, memeluk tubuhku...

"Enak kan sayang?" tanyaku padanya..

"enak banget Alan... Love you..." Balasnya...

Penisku masih berada dalam vaginanya. Karena memang aku belum klimaks.. Ku peluk erat tubuhnya.. yang lemas...

Kurang lebih lima menit, terpejam matanya...

AKu pun membalikkan badannya.. dia yang terbangun kaget... karena ternyata penisku masih ereksi kencang..

"kontol kamu masih ngaceng ya? "ayok main lagiii.." Ucap Putri.

Dia yang berada dibawah merasakan kerasnya penisku.. ku mulai sodok.. perlahan.. vaginanya pun mulai basah lagii..

"ahhhm... uuhhh" Desahannya...

Membuatku semakin bersemangat.. lambat laun ku mulai kencangkan ritme penetrasi,

"plak plak plakk.. " suara persenggamaanku terdengar.

Semakin kencang.. dan lebih kencang dari sebelumnya... Putri mendesah... matanya melotot... basah vaginanyaa... kencang sekali..

Rupanya dia klimaks untku yang kedua...

Aku pun semakin kencang memainkan penisku.. semakin kencang lagii... sampai Putrti berteriak..

"arhhhnnnhh... ahhhhhhhrgggghh.. uuuuummmphhh... enaaaaaaaak"

"Aku keluarin yyaaaa.. di dalam yaaa" Pintaku

"iyaa sayang... keluarin yang banyak di dalam gapapa, aku lagi ga masa subur" Balasnya..

tak berselang lamaa... croooott crooooottt spermaku membanjiri vaginanya.. Kami berdua mencapai klimaks dengan waktu yant tidak begitu lama...

AHhhhh.. legaa...

Kami pun berdua larut dalam pelukan... Nampaknya dia sangat puas atas percintaan kali ini.

Kurang lebih lima menit, kami berpelukan dan kami pun ke kamar mandi untuk bersih-bersih.

Kembali ke kasur, dengan kostum yang sama. Dia memakai lingerie. dan aku memakai CD saja..

Hari sudah malam, dan kami pun berdua terlelap tidur saling berpelukan...

Bersambung...
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd