Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjuanganku Menaklukkan Ketakutan

Sumpab baru tau ada thread ini

Kelar marathon

Ketika master lain berenti karena plagiasi

Menemukan oase baru

uNtung ketwmu seksrang coba 2019

Apa g garing nunggu uodatex

Xixixi
 
CHAPTER 43: TERINGAT DITA

Keisbukan di kantor tak membuat ku lupa akan beberapa hal sebalumnya dimana banyak kenangan yang tak terlupakan selama ini. Hari ini 30 Maret, aku dihubungi oleh Ali, sahabat kampusku yang tiba-tiba menanbyakan kabar dan mengirimkan pesan BBM bahwa dia akan melangsungkan pernikahan bulan depan. Akhirnya dia menikah dengan kekasihnya yang dulu pernah mengecewakanya yaitu, Rani.

Dulu mereka tak direstui, namun seiring berjalannya waktu, restu itu datang dari orang tua Rani. Aku turut berbahagia mendengarnya. Perjuangan sejak masa SMA sampai lulus kuliah berbuah manis. Tak seperti nasibku yang putus di tengah jalan. Ingat banget saat si Ali curhat, karena kami berdua memiliki permasalah yang serupa.

Ingatan pun melayang ke bebarapa hal dan beberapa sosok yaitu Mbak Tika, yang sangat cantik dan menjadi kakak angkatan kami, Dayu, adik angkatan kami yang sering gabung dengan kakak tingkatnya karena dia memang cerdas. Yang terakhir tentu saja Dita, mantan kekasihku yang sekarang sudah memiliki buah hati, seorang lelaki kecil bernama Haidar.

Ingatan pun melayang ke masa lalu saat kami bersama-sama berjuang di masa kuliah. Aku setiap waktu bertemu, menempuh jarak 40 km dari rumah menuju tempat Dita. Saat itu aku selalu merasa 40 km itu dekat, karena menuju tempat kekasih tercinta padahal kalau dibandingkan, itu sama jaraknya antara Jakarta-Bogor yang kurang lebih berjarak 40an km.

Memory pun kembali mengingat bahwa hari esok adalah ulang tahun Dita, yaitu 1 April. tepat seminggu sebelum ulang tahunku. Kami selalu merayakan bersama, berdua, dan dengan sederhana.

Percakapanku dengan Ali pun diakhiri dengan kesanggupanku untuk hadir di acara resepsinya meskipun akan ada hal yang bakalan menjadi perhatian banyak orang karena Dita juga pasti akan hadir ditemani suaminya. Aku gak akan tahu bagaimana nantinya apabila kami berdua bertemu.

"Yowis, Insya Allah aku dateng li," balasanku kepada Ali di akhir percakapan kami via BBM.

Esok harinya, aku berangkat kerja seperti biasa, berjalan dari kosan menuju kantor. Seperti biasa juga saat berjalan, selalu saja ada rekan pegawai yang lewat dan menawari kami tumpangan menuju kantor.

Sesampainya di lobby kantor, seperti biasa kami bertmu juga dengan teman-teman satu angkatan, termasuk Putri dan Sari. Mereka berdua nampak sangat akrab.

"Alan, udah sarapan belum? ayok ikut nyarap bubur di kantin!" Ajak si Sari kepadaku.

"Sudah tadi pagi sarapan di kosan. Terima kasih, kayanya aku harus segera masuk ruangan. Lagi banyak yang harus dikerjakan" Jawabku kepada Sari.

Dalam hati berkata sebenarnya aku belum sarapan, tapi karena lagi ga mood jadi kuputsakan menolaknya secara halus. Sekaligus menghindari adanya kesalahpahaman antara keduanya. Maklum saja, karena mereka berdua sahabat dan keduanya dekat denganku, aku jadi gak enak hati.

Sesampainya di ruangan, meja masih sepi. Mungkin pada sarapan. Aku pun menyalakan komputer, membuka browser. Seperti biasa, aku membuka website yang setiap hari ku buka, ada kaskus yang selalu ku buka untuk membaca apa info-info terkini di dunia, email untuk mengecek ada tidaknya email baru, dan tentu saja facebook dan twit**ter untuk bersosialisasi di media sosial.

Saat kubuka Facebook, ternyata ada notifikasi pesan dari Dita. Aku tak tahu bagaimana bisa dia mengirimkan pesan kepadaku padahal kami sudah tak berteman.

Kubaca perlahan karena isinya cukup panjang

Alan, bagaimana kabarmu?

Langsung saja, melalui pesan ini aku meminta maaf kepadamu atas apa yang telah kuperlakukan kepadamu.

Aku sebenarnya sudah ada cadangan selain kamu waktu itu.

Aku tak tahu bagaimana mengungkapkannya, yang pasti karena keadaan Ayahku sakit-sakitan, aku harus segera mencari pasangan dan menikah agar beliau senang melihat anaknya menikah dan memiliki cucu.

Alhamdulillah, keinginan beliau sudah terpenuhi, sebelum beliau tutup usia dua bulan lalu.

Aku sebagai anaknya memohon maaf apabila Almarhum ada kesalahan kepadamu. Dan mohon doanya juga semoga beliau husnul khatimah.

Aku tahu waktu itu menjadi sebuah keputusan yang sangat sulit, tapi memang keadaan kita berdua tak bisa diteruskan.

Aku tahu kamu masih memikirkan keluarga kamu.

Keputusan waktu itu adalah keputusan yang terbaik bagi kita berdua.

Semoga kedepannya, kita bisa berteman lagi seperti biasa.

Ya meskipun pasti tak akan bisa seperti biasanya, paling tidak aku akan berusaha sebisa mungkin untuk tetap menjaga hubungan baik kita.

Kamu pasti sudah dihubungi oleh Ali, kalau bulan depan dia menikah.

Aku yakin kamu bakalan datang, begitu juga denganku.

Ku harap kita bisa bertemu di pernikahan Ali, dengan suasana yang cair dan baik-baik saja.

Semoga pekerjaanmu lancar, dan semoga hubunganmu dengan teman dekatmu di sana juga lancar.


Pesan dari Dita ini semakin mengingatkanku akan masa lalu. Hal yang seharusnya sudah kulupakan dan kupendam malah kembali muncul di kepala. Bagaimana pertengkaran kami saat ku memergokinya selingkuh. Dengan berbagai alasan akhirnya aku yang mengalah dan memaafkannya.

Perlahan ku ketik jawaban atas pesan Dita

Waalaikumsalam, Dita, Alhamdulillah kabarku baik.

AKu baru tahu dan dengar kabar Ayahmu telah tiada ya sekarang ini. Mohon maaf kalau tidak bisa takziah. tak ada yang memberitahuku dua bulan lalu.

Semoga Almarhum diampuni dosanya, dan diterima amal ibadahnya. Semoga husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.

Aku pasti akan doakan beliau.

Mengenai keputusan kita waktu itu, aku sudah paham dan sudah memahaminya.

Keadaanlah yang membuat kita berpisah.
Aku tak mau menyalahkamu atas perlakuanmu di belakangku, sebab itu takkan mengubah segalanya. Hanya akan memperkeruh suasana yang sudah mereda ini.

Semoga kamu dan suami selalu berbahagia, sehat selalu dan diberkahi di segala hal.

Hal-hal yang lalu tak perlu diungkit, aku sudah memahami dan memaafkanmu.

Aku pun juga meminta maaf atas apa yang telah kuperbuat selama ini.

Ku kira sudah cukup clear. tak perlu diperpanjang.

Kemarin Ali menghubungiku, mengundangku untuk hadir. Aku tahu pasti kamu juga akan datang.

Nanti di acaranya Ali, aku kan bersikap seperti biasa, layaknya seorang teman lama.

Tenang saja, tak usah khawatir.

Kita berdua sudah dewasa dan tahu bagaiman harus bersikap.

Terima kasih ya telah menghubungiku.

Semoga harimu menyangkan.

Oh iya, selamat ulang tahun ya, ini tanggal 1 April, aku masih dan selalu ingat kok.

Begitulah balasanku ke Dita. Dengan mata berkaca-kaca aku menulisnya di pesan facebook.

Bagaimanapun juga aku harus kuat menghadapi hari-hari kedepan.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, namun aku melihat ruangan masih sepi. Ku tengok group, ternyata seisi ruangan kumpul di Aula, ada acara pengarahan dari pimpinan.

Aku yang shock dan kaget, langsung bergegas, takut terlambat dan kena teguran.

Ku tutup komputer, lalu berlari menuju Aula.

Di sana sudah ada Sari dan Putri yang berdua menjadi penjaga daftar hadir di depan pintu masuk.

"Sorry-sorry, aku ga lihat group, udah mulai belum?" tanyaku tergesa-gesa kepada Sari

"Baru aja mulai,dah langsung masuk aja, ini aku tanda tanganin aja" Jawab sari, lalu dia menandatangni daftar atas namaku.

bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd