Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Perampokan Berbuah Manis

Bimabet
Maka kembali gerakan mendorong ke atas yang bisa kami lakukan. Kembali gerakan bagai ulat sutera kami lakukan dan tepat beberapa meter kemudian kembali aku menghunjamkan dalam-dalam batang kontolku ke memek mama, kali ini aku tak mengucapkan apapun selain mengerang menikmati denyutan demi denyutan orgasmeku..."sshhh gak apa-apa Yan, keluarin aja...nikmatin aja" bisik mama. Akhirnya karena kelelahan, kami berdua tertidur, walau tidak nyenyak, karena sesekali kami harus berguling bertukar posisi, menyamping, mama di atas, aku di bawah, lalu aku di atas, mama di bawah...tanpa alat kelamin kami berpisah. Dan sebagai lelaki normal dan berusia muda dimana hormon kelelakianku bergejolak, harus berpelukan bertelanjang bulat dengan seorang wanita dewasa yang menarik kendati itu ibu kandungku sendiri, tak mampu aku mencegah semalaman batang kontolku mengeras didalam genggaman erat liang vagina mama walau spermaku nyaris habis. Namun, sekali lagi demi menghormati mama, aku tak melakukan gerakan apapun. "Yan lakukan aja, mama ikhlas kok, daripada kamu gak tidur", bisik mama seolah-olah mengerti apa yang aku inginkan. "Enggak ma, itu berarti aku sengaja mencabuli mama", jawabku. "Enggak apa-apa Yan, mama mengerti kok, lakukan aja", bisiknya lagi. "Mama," ujarku setengah protes, namun sekian detik kemudian kugulingkan tubuhku sehingga aku berada di atas mama, tanpa berkata-kata aku mulai mengayunkan pantatku ke bawah. Kali ini dengan sengaja aku menyetubuhi ibu kandungku, dan karena beberapa kali mengalami orgasmeku maka kali ini hubungan haram itu berlangsung cukup lama. Gerakanku yang tadinya halus kini mulai liar dan cepat, mama hanya merintih-rintih dan justru menyemangatiku, "sshh...terus Yan, ayun terus...nnnghh...terus sampe kamu keluar...ssshh", entah mama menikmati atau tidak aku terus menghunjam-hunjamkan batang kontolku mengobrak-abrik memek mama, perlahan Hawa dingin malam mulai terusir oleh hawa panas tubuh kami sampai akhirnya setengah jam kemudian kembali tubuhku mengejang dan semburan spermaku kembali mengisi setiap sudut rongga vagina mama. Mama tidak bereaksi apapun selain merintih dan berbisik halus di telingaku, hingga kami berdua terlelap.
 
Terakhir diubah:
Teriakan panik Bi Ira dan Pak Udin membangunkan kami pagi hari itu. Kami beritahukan kalau kami berdua kemarin dirampok dan menyuruh mereka untuk tidak panik apalagi lapor polisi. Dengan wajah jengah, dua orang itu membantu melepas ikatan kami, mama segera berlari ke lantai atas menuju kamarnya, sementara aku tanpa mempedulikan kondisiku yang telanjang berlari ke dapur menuju kulkas, haus ini tiada terkira sehingga satu botol besar air kemasan kureguk habis hingga tumpah membasahi dadaku, lalu kuambil satu botol lain dan berlari menyusul mama. Di dalam kamar mandi mama tengah mengeramas rambutnya, kusodori botol minuman tersebut dan segera disambut mama setelah terlebih dulu membilas rambutnya hingga tiada lagi busa di kepalanya lalu mereguk isi botol tersebut sampai habis."Kamu juga mandi sini Yan," perintah mama sambil menarik lenganku. Tanpa di suruh kuambil sabun dan mulai menyabuni punggung mama sampai pantatnya yang montok itu terus hingga betis, lalu bagian depan tubuh mama, bahu, payudaranya yang besar dan masih menantang itu dan kali ini dengan nakal kuremas-remas dan mama sama sekali tidak protes, terus ke perutnya yang putih mulus dan sedikit membuncit sexy sampai ke bagian bawah pusarnya yang berbulu lebat itu, lama kusabuni daerah tersebut dan perlahan mama membuka pahanya, dengan sengaja kuselipkan satu jariku mencoba menggali liang memeknya, dan ketika kutarik keluar maka lelehan demi lelehan spermaku berjatuhan ke lantai bath tub, aku tak menyangka sedemikian banyak produksiku tadi malam. Mama merintih pelan, "Aduh banyak banget sperma kamu nak", ujar mama dengan wajah serius."Ryan mama lupa kalo bulan kemaren mama udah lepas spiral, mama takut hamil anak kamu", ujarnya lagi sambil khawatir dengan isak tangisnya yang pelan. Aku pun menjawab "maafkan aku ma, mungkin ini sudah jadi takdir kita, tapi yang jelas kalo mama beneran hamil aku bakal bertanggung jawab kok" kataku sambil menenangkannya. "Tapi kan kamu belum lulus kuliah nak" ujar mama. Aku berujar "sebentar lagi kan skripsian aku selesai, setelah lulus nanti aku bakalan cari kerja untuk bahagiain mama". Mendengar itu, mama pun langsung memelukku dengan erat dan bilang "makasih ya nak, kamu memang anak yang berbakti sama mama" ujarnya lembut. setelah itu mama melepas pelukannya dan kembali kusabuni vagina mama dan sengaja berlama-lama mempermainkan klitorisnya, mama kembali merintih.."udah, jangan nakal kamu, terus ke bawah", ujarnya lagi.Lalu aku mulai menyabuni paha hingga betis mama, kini ganti aku yang disabuni mama, mulai dari mengeramasi rambutku, kemudian menyabuni bahu, dada, tangan, perut sampai ....alat kelaminku. Mama melakukannya dengan lembut, jari jemarinya mengeramasi bulu-bulu kemaluanku, menyabuni biji pelirku sambil meremas-remasnya pelan, lalu batang kontolku pun disabuninya sambil dipijit-pijit pelan sehingga tak menunggu lama kembali tegak mengeras menjulang..."dasar anak muda",ujar mama sambil menyunggingkan senyuman manis. Lalu mulai mengocok-ngocoknya pelan dengan genggaman erat jari jemarinya."Punyamu lebih besar dari punya papamu", ujar mama sambil menatapku..."ahhss...mama, gak tahan nih" erangku. Mama membilas tubuhku dengan siraman shower, usai bebas dari busa mama kembali memegang dan mengocok pelan batang kontolku,lalu membelakangiku dan satu kakinya diangkat diatas tepi bath tub, mengarahkan kepala penisku ke belahan pantatnya yang montok itu, dengan surprise aku segera paham apa yang mama inginkan, kuarahkan batang kontolku ke rongga memek mama, dan perlahan mulai memasukinya dimana wajah mama mengerinyit ketika proses infiltrasi itu terjadi, persetubuhan haram dengan gaya doggy style pun berlangsung dahsyat di bawah siraman air hangat. Kali ini atas permintaan mama yang juga mulai menampakan karakter aslinya dari wanita sopan santun menjadi wanita liar ketika berhubungan seks, erangannya sangat ribut sehingga kerap kubekap mulutnya takut terdengar bi Ira atau pak Udin di lantai bawah meski aku tahu itu tak munkin.Lalu kami berpindah ke toilet, dalam posisi duduk kembali lubang vagina mama kugali dalam-dalam hingga ke ujungnya, hingga akhirnya mama tiba-tiba memelukku erat-erat dan menggigit bahuku, tak perlu jadi jenius untuk memahami kalau mama tengah orgasme. Dan pagi itu paling tidak 3 kali aku membuat mama menggapai puncak kepuasan sampai akhirnya kubaringkan ia di lantai kamar mandi hingga aku rebah di sampingnya usai memberikan semprotan spermaku di atas payudaranya. Batas hubungan ibu dan anak telah kami langgar dengan sengaja. Kembali kami mandi dan akhirnya kembali ke kamar masing-masing setelah saling berjanji bahwa apa yang terjadi dari kemarin hingga pagi itu menjadi rahasia kami berdua. Tentu saja kami juga harus menyogok pasangan pembantu itu agar juga tutup mulut disertai kata-kata mutiara bahwa yag terjadi adalah musibah.
 
Selama satu minggu kemudian, ketelanjangan di antara kami menjadi hal lumrah. Mama tak lagi menutup pintu kamar ketika berganti pakaian dan keluar kamar mandi tanpa sehelai benangpun kecuali handuk yang melilit di kepala. Masih satu hari lagi week end ini usai dan aku harus kembali ke kampus. Malamnya kami menonton tv bersama di ruang keluarga tanpa mengucap sepatah katapun, tenggelam dalam pikiran masing-masing mengenang kejadian memalukan namun juga erotis kemarin. "kapan kamu balik Yan?'', mama membuka percakapan. "Besok pagi ma, kalau siangan dikit keburu macet", jawabku. "ya udah, malam ini kamu tidur di kamar mama ya?," pinta mama. Aku sedikit terkejut namun merasa pucuk dicinta ulam pun tiba. Malam itu hingga menjelang pagi kuhabiskan sisa-sisa spermaku di lubang tempat aku lahir, mama entah berapa kali melonjak-lonjak menikmati orgasmenya sampai tenaga kami habis dan kami bangun kesiangan, saling berpelukan,,,telanjang. Keesokan siangnya ketika akan pamit ke Bandung untuk melanjutkan skripsiku, sebagai tanda perpisahan aku pun melayangkan ciuman ke seluruh bagian wajahnya seperti kening, pipi, bibir, dan tidak lupa sepasang anting-anting emas cantik di kedua telinganya juga tidak luput dari ciumanku. Aku berjanji pada mama akan pulang setelah urusan akademik kuliahku selesai.

POV Ratna
Setelah perampokan tragis itu hingga menjelang kembalinya Ryan ke Bandung untuk menyelesaikan studinya seminggu kemudian, selama satu minggu kami berdua terus melakukan hubungan seks layaknya pasangan suami istri. Pada awalnya aku merasa sangat bersalah dan berdosa karena melakukan hubungan incest dengan anakku. Namun karena kenikmatan yang diberikan Ryan jauh lebih hebat dari papanya ditambah lagi dengan usianya yang masih 21 tahun dimana tenaganya yang masih sangat kuat dan spermanya begitu banyak dan kental membuat diriku tak bisa menahan diri untuk menikmati cinta terlarang ini. Hal ini ditambah dengan suamiku yang masih berada di luar negeri sedangkan Sergi dan Natasha masih berada di rumah neneknya membuat kami berdua lebih bebas melakukan hubungan intim terutama pada malam hari karena waktu pagi sampai sore ada Pak Udin dan Bi Ira yang bekerja di rumahku, selebihnya kami bebas berhubungan seks.

Sebenarnya jauh di dalam lubuk hatiku aku merasakan ketakutan yang mendalam mengingat aku telah melepas KB Spiral dan parahnya setiap kali berhubungan Ryan selalu mengeluarkan spermanya di dalam rahimku. Pada awalnya aku memintanya untuk mengeluarkan spermanya di luar namun rupanya anakku kesulitan menahan gejolak birahinya sehingga permintaanku tidak pernah diturutinya, lagipula belakangan aku juga merasakan kenikmatan yang amat sangat ketika dia menyemburkan spermanya yang kental ke dalam rahimku sehingga aku pun seakan-akan lupa bahwa hubungan seks ini sangat beresiko karena aku sudah tidak memakai pengaman apapun lagi.

Ada satu kebiasaan unik dari anakku Ryan, setiap kali akan memulai ataupun selesai berhubungan intim, dia suka sekali mencium dan memegang anting-anting emasku seperti layaknya anak kecil yang mendapat mainan baru. Di sewaktu malam sehabis berhubungan seks aku pun bertanya padanya "Ryan kenapa kamu suka banget cium-cium sama pegang-pegang anting mama?" Ryan menjawab "Karena mama cantik banget kalo pake anting, mama keliatan lebih muda". "Yang bener kamu?" ujarku. "Sebenarnya ma sewaktu peristiwa perampokan pas kita diikat erat sama dua penjahat itu, di saat tubuh kita menyatu dengan erat, sewaktu bisa ngeliat anting mama dari dekat lalu mulai saat itu aku sadar kalo mama memang cantik banget kalo pake anting ini" ujarnya seraya memegang dan mencium antingku. Sambil tertawa aku "Mama tau kamu sebenarnya ngeres kan liat mama pakai anting ini bukan karena suka? kataku tersenyum. Ryan pun hanya tertunduk malu tak menjawab. "Ma, aku janji setelah selesai skripsi dan dapat pekerjaan aku bakalan nabung buat ganti perhiasan mama yang dirampok kemaren dan beliin mama anting emas yang lebih bagus dari yang mama pakai sekarang" kata Ryan. "Memangnya kamu punya uang berapa? Kan perhiasan itu harganya lumayan mahal nak?" tanyaku. "Mama gak usah bingung, intinya aku bakalan kerja keras dan nabung buat kumpulin uang sebanyak itu karena aku sebenarnya udah jatuh cinta sama mama semenjak peristiwa perampokan itu" ujar Ryan sambil mencium dan menggerayangi tubuhku. Aku pun menjawab "Mama juga udah jatuh cinta sama kamu nak ternyata kamu anak yang paling berbakti sama mama" kataku terharu dan pasrah dengan perbuatannya. Malam itu akhirnya bisa ditebak kami pun melanjutkan hubungan seks sampai kemaluan kami lengket karena mencapai kepuasan maksimum.

Setelah Ryan kembali ke Bandung aku pun melanjutkan aktivitasku sebagai ibu rumah tangga. Kedua anakku yang lain Sergi dan Natasha juga sudah kembali dari rumah neneknya kecuali suamiku yang masih berada di luar negeri. Walaupun kedua anakku sudah pulang kau tetap merasakan kesepian karena mereka berdua sibuk dengan urusannya masing-masing. Sergi mahasiswa kedokteran di Perguruan Tinggi Negeri di Salemba Jakarta Pusat lebih sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya untuk bermain dan mengerjakan tugas sehingga seringkali dia baru pulang pada larut malam. Sedangkan Natasha adalah siswa SMA kelas 3 yang sedang mempersiapkan diri untuk UN SMA dan SBMPTN karena itulah dia lebih sering menghabiskan waktunya belajar intensif di tempat bimbingan belajar swasta yang kupilih dengan kualitas terbaik agar dia berhasil UN SMA dan SBMPTN. Aku merasakan walaupun kedua anakku tinggal di rumah bersamaku tetapi aku tetap merasakan kesepian dan merindukan keberadaan Ryan anak sulungku yang indekos di Bandung.

Namun, sebulan setelah kejadian tragis itu hal yang kutakutkan pun terjadi. Aku terlambat datang bulan dan mulai merasa pusing, mual, dan muntah-muntah. Sebagai ibu yang telah memiliki tiga anak aku cukup hafal bahwa ada gejala kehamilan pada diriku. Aku pun membeli 3 buah testpack dari apotik yang berada di dekat rumahku untuk mengecek apakah aku hamil atau tidak. Sesampainya di rumah aku pun mengecek sampel urineku memakai tiga testpack yang aku beli di apotik tadi. Hasil mengejutkan, AKU POSITIF HAMIL! sudah dua bulan aku tidak berhubungan intim dengan suamiku, terakhir kali kami berhubungan intim ketika ulang tahun pernikahan kami yang ke 22 dan saat itu aku belum melepas KB Spiralku dan besoknya setelah perayaan tersebut dia langsung pergi tugas ke luar negeri. Aku baru melepas KB Spiralku saat suamiku sudah tidak ada di rumah. Jadi praktis hanya Ryan anak sulungku yang menyiramkan spermanya di rahimku tanpa pengaman apapun.

Untuk lebih meyakinkan, keesokan harinya aku pun pergi ke dokter kandungan untuk mengecek kondisiku. Jawaban dokter kandungan pun sama dengan hasil testpack, aku positif hamil, dan bayi yang kukandung adalah kembar. Dokter pun memberikanku ucapan selamat dan memintaku untuk menjaga kondisi kesehatan mengingat usiaku yang sudah tidak muda lagi. setelah menyelesaikan konsultasi aku mengucapkan terima kasih pada dokter untuk pamit pulang ke rumah.

Sampai dirumah, aku shock dan menangis. tidak kusangka hubungan seks yang kulakukan bersama anakku Ryan sebulan yang lalu sanggup menghasilkan janin kembar yang mendekam di rahimku saat ini. Ingin rasanya aku memberi tahu Ryan perihal kehamilanku ini karena bagaimanapun dia adalah ayah dari anak yang kukandung ini, namun aku berpikir jika aku memberitahukannya sekarang itu akan mengganggu skripsinya yang sebentar lagi akan selesai. Aku pun mengurungkan niatku untuk memberitahunya dan akan menunggu sampai Ryan pulang baru aku akan mengatakan padanya. Di tengah kebingunganku, untungnya dua hari kemudian setelah tes kehamilan dari dokter suamiku pulang ke rumah. Aku pun memanfaatkan ini untuk mengelabuinya dengan mengajaknya berhubungan intim di kamar kami, setelah selesai berhubungan intim ronde pertama suamiku pun dengan agak heran bertanya "Mama kok keliatan lebih ganas sih setelah papa pulang". Aku membalasnya dengan manja "Soalnya papa kan udah 2 bulan gak gituin mama, kan mama jadinya kangen berat sama papa". Suamiku pun tersenyum dan kami bermain sampai 3 ronde pada malam itu dan tentu saja sperma suamiku sudah tidak berpengaruh apa-apa karena sudah ada benih dari Ryan yang mendekam di rahimku.

Kemudian sebulan kemudian baru aku memberitahukan kehamilanku kepada suami dan kedua anakku yang lain Sergi dan Natasha. mereka semua pun merespon dengan senang perihal kehamilanku karena bakal ada anggota baru di keluarga kami. Aku pun senang mereka tidak curiga bahwa kehamilan ini sebenarnya dari Ryan anak sulungku yang sedang kuliah di Bandung. Selama masa kehamilanku aku selalu mengidam masakan kesukaan Ryan seperti rendang, ayam goreng, buah melon, buah mangga dll. Seringkali ketika tidak ada orang dirumah aku menyelinap ke kamar Ryan yang kosong sembari merapikan barang-barang pribadinya yang ada di kamar itu. Setelah merapikan kamarnya aku selalu menyempatkan diri untuk mengambil dan memegang foto Ryan yang ada di kamar tersebut lalu aku mencium dan menaruhnya di perutku sambil berkata "Ryan, anak kamu sekarang udah ada di rahim mama cepat pulang ya sayang mama udah kangen banget sama kamu" kataku sambil menangis menitikkan air mata karena memendam rindu padanya. Anehnya, setiap kali aku melakukan hal tersebut, janin kembar yg ada di rahimku selalu bereaksi menendang-nendang perutku secara pelan seakan-akan mengerti kerinduan yang aku rasakan terhadap "kakak sekaligus ayahnya" yg sedang berkuliah di Bandung. Hal tersebut selalu aku lakukan hingga akhirnya Ryan berhasil menyelesaikan skripsinya dan pulang ke rumah.

POV Ryan
8 bulan kemudian setelah menyelesaikan skripsi dan mendaftar wisuda aku pun pulang ke rumah sembari menunggu giliran panggilan wisuda dari kampusku. Aku yang sudah memendam rindu yang teramat sangat terhadap mama terutama dengan ingatan kejadian perampokan tragis itu sudah tidak sabar untuk menginjakkan kaki di rumahku itu. pada hari sabtu pagi, setelah memencet bel dan mengucap salam, akhinya pintu rumahku pun terbuka. Aku melihat mamaku membuka pintu dengan senyuman manisnya sambil memegang perutnya yang telah membesar. Aku pun kaget dan memeluknya dengan erat lalu mamaku dengan tersenyum mengajakku ke kamarnya karena ada hal yang ingin disampaikan mamaku.

Di kamar aku pun bertanya pada mama " Mama kenapa gak bilang sama aku kalo mama sekarang lagi hamil dan sebenarnya siapa ayah dari anak yang mama kandung ini". Mama pun menjawab "sebelumnya mama mau minta maaf sama kamu karena gak ngasih tau soal kehamilan mama ini karena mama takut mengganggu skripsimu nak, mama gak mau kabar kehamilan mama ini ngebuat kamu gak fokus nyelesain skripsimu yang akhirnya bisa ngebuat skripsimu nanti berantakan" ujar mama. Aku pun terharu dan menangis mendengar pengertian mamaku yang begitu dalam saking tidak ingin anaknya gagal dalam menyelesaikan skripsi sanggup menyembunyikan berita kehamilannya dan baru memberitahukannya ketika aku pulang ke rumah. aku pun menghadiahinya dengan pelukan yang erat sambil menciumi wajahnya. "Oh ya jadi begini Yan". mama melanjutkan obrolannya setelah melepaskan pelukanku "Sebulan setelah kejadian naas tersebut mama mulai merasa mual dan muntah-muntah nak, setelah mama periksa ke dokter ternyata mama positif hamil dan mama hamilnya kembar laki-laki nak, dan selama sebulan setelah kejadian itu mama gak pernah berhubungan intim dengan papa kamu makanya anak yang mama kandung ini murni dari benihmu". ujar mamaku. "Tapi apa papa gak curiga dengan kehamilan mama ini?" tanyaku. "Enggak sayang, mama ngasih tau papa kamu satu bulan setelah mama dinyatakan hamil oleh dokter dan biar papa gak curiga mama pun melakukan sempat melakukan hubungan intim dengan papa kamu untuk mengakalinya agar dia percaya kalo ini anaknya". "Ternyata setelah mama bilang hamil papamu malah senang karena bakal punya anak lagi dan kedua adikmu juga senang karena akan punya adik bayi lagi" ujar mamaku.

Mendengar hal tersebut, sontak aku pun senang bukan main karena aku akan menjadi "Papa sekaligus kakak" dari bayi kembar di kandungan mama. Gairahku pun meninggi mendengar hal itu dan aku langsung menindih mama di ranjang kamarnya. Kubuka bajunya, kujilati payudaranya dan tidak lupa kucium anting-anting emas indah miliknya yang mengingatkanku pada kejadian naas tersebut dan mulai menggenjot vaginanya secara perlahan mengingat kondisinya yang sedang hamil. Kuhabiskan waktuku mulai sabtu pagi hingga malam minggu untuk bercinta dengan mamaku sepuasnya sampai spermaku tumpah ruah dari dalam rahimnya yang telah terisi anak kembarku. keesokan harinya di hari minggu kamipun bercinta hanya sampai sore mengingat papaku akan kembali pada malam harinya. Saat makan malam, papaku Rudi yang baru pulang mengingatkan padaku untuk menjaga mama yang sedang hamil mengingat dirinya yang sering ada proyek ke luar kota dan menasihatiku untuk cepat mencari kerja demi masa depanku. mama pun ikut menimpali nasihat papaku namun dengan tatapan penuh arti. aku pun hanya terdiam dan mengangguk mendengar nasihat kedua orang tuaku.

Sekitar sebulan lebih setelah aku kembali ke rumah. Akhirnya mamaku di usianya ke 44 tahun berhasil melahirkan bayi kembar laki-laki hasil hubungannya denganku. Aku pun menciumi anak tersebut begitu juga dengan papa. Kami berlima berembuk dan akhirnya memberi nama mereka Ivan dan Igor. saat papa pergi keluar ruangan untuk menerima telfon dari rekan bisnisnya, aku berucap pada mama yang tengah terbaring sehabis melahirkan "Ma makasih ya udah ngelahirin anakku". "Iya sayang mama juga seneng bisa punya anak dari kamu" katanya sambil berbisik.

"Kalo kamu mau, mama mau kok punya anak lagi dari kamu tapi kamu harus dapet kerja dulu ya biar nanti bisa ngebiayain “adik-adik” kamu, kan kamu tau sendiri papamu juga udah mau pensiun makanya kamu yang sekarang biayain mereka" kata mama. "Iya ma nanti aku cari kerja biar bisa biayain sekolah mereka" ujarku. akhirnya mamapun memelukku erat dan mencium keningku.

Dua bulan kemudian ketika aku wisuda di bandung. Papa, mama, Sergi, Natasha dan beserta "kedua adikku" Igor dan Ivan yang masih bayi hadir meramaikan wisudaku. aku begitu senang melihat mereka semua hadir di hari yang paling membahagiakan bagiku ini. Igor dan Ivan ditaruh di dalam kereta bayi oleh papa dan mama, mereka berdua terlihat sangat tampan, berkulit putih, berhidung mancung dan bermata kebiruan karena perpaduan darah Jerman-Sunda dari papaku darah Arab-Jawa dari mamaku. Maka tidaklah heran jika keluarga kami terlihat seperti keluarga blasteran.

Ketika papaku sedang pamit keluar sebentar menerima telfon dari rekannya dan kedua adikku sibuk berselfie ria, aku mengangkat Igor dari kereta bayi untuk menggendongnya lengkap dengan pakaian wisudaku sementara mama juga melakukan hal yang sama pada Ivan yaitu mengangkatnya dari kereta bayi untuk menggendongnya, ia pun berbisik padaku "Yan jangan lupa sama janjimu, kalo nanti udah kerja nanti kita nambah anak lagi ya" kata mama sambil tersenyum manis. Aku pun menjawab "Iya ma, nanti kita bikin anak sebanyak-banyaknya sampai mama gak bisa hamil lagi" ujarku padanya. Kami pun tersenyum satu sama lain.

Begitulah kisahku, berawal dari perampokan tragis sampai akhirnya berbuah manis dengan lahirnya anak kembar dari rahim mamaku.

Sekian dan terima kasih.
 
Terakhir diubah:
lanjutin aja suhu buat cerita ekstra waktu bikin anak lg please ane demen Ama cerita kaya gini
 
hadiiiir... nitip sendal dulu suhu
Om 71un9 nitip sendalnya sepasang ato sebelah,
kalo sebelah takutnya dibuang............ha ha ha ha becanda
 
Iya suhu @RAYxy saran ente ane pertimbangkan, nanti kalo sempet ane tambahin POV dari mama Ratna dan flashback masalah hubungan dengan suami plus alasan lepas spiral yg mengakibatkan mama Ratna punya anak lagi di usia segitu.
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd