Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjalan Hidup Seorang Karyawan

Status
Please reply by conversation.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Terakhir diubah:
Didalam perjalan kami tidak banya berbicara, karena mengingat kondisi kesehatan Tari yang tidak baik. Aku hanya fokus mengendarai sambil mengikuti map menuju rumahnya Tari, sedangkan Tari merebahkan diri dan tiduran di kursi sebelah penumpang. Tak terasa 20 menit kami menghabiskan waktu dalam perjalanan dan akhirnya kamipun sampai ditujuan, aku bangunkan Tari, dan memberitahunya bahwa kami telah sampai
P: Tari, Tari. . . Bangun, Kita sudah sampai dititik lokasi yang kamu berikan. Apa bener ini rumah mu?
T: Hmm.. Iya Bener,. . Makasi ya Putra, Sini mampir dulu. . .
P: Besok-besok aja deh, Hari ini aku ada janji dengan keluarga ku. . .
T: Ow, Gitu, ya sudah. . . Makasi ya tumpangannya. . .

Saat Tari keluar dari mobil, ada seorang laki-laki yang mendekati kami yang keluar dari rumahnya Tari. Laki-laki itu memiliki perawakan yang gemuk serta berkacamat dan memiliki kulit yang putih. yang ternyata itu adalah suami dari Tari, sebut saja namananya Doni.
T: Eh, Papah. . . Kenalin pah, ini temenku Putra., Putra kenalin ini Doni suami ku.

Aku yang masih didalam mobil langsung keluar dan menyalami tangan Doni dan memperkenalkan diri ku.

D: Kamu kenapa mah? Kok sudah pulang? Ini kan belum jam5.
T: Iya pah, mama lagi gak enak badan, jadi mama diantar sama putra, tadi kebetulan ketemu di kantor.
D: Oww, Makasi ya tra. . . Maaf Sudah ngerepotin kamu.
P: Sama-sama don, Gak apa. . . Hanya kebetulan saja. Yasudah, kalau begitu aku mau ijin pamit dulu ya Don, Tari.
T: Oke, Makasi ya. .

Setelah minta ijin kemereka, aku langsung masuk kedalam mobil, dan meninggalkan mereka. Aku arahkan mobil ku menuju seminyak, rumah tante dewi, dan dalam perjalanan aku mampir terlebih dahulu untuk membeli sesuatu yang pasti disukai oleh tante dewi. Setelah 30 menit akhirnya aku sampai dikediaman tante dewi dan tentu saja disambut hangat oleh tante dewi, seperti dia menyambut suaminya.
D: Akhirnya kamu datang juga ya putra, Tante kira kamu sudah lupa sama tante.
P: Hehehe tante, mana mungkin aku lupa dengan tante dewi,.
D: Kamu sudah makan? Tante hari ini tidak masak, kalau kamu lapar gimana kalau kita keluar saja?
P: Aku sudah makan tante, tante laper? Ini aku bawain oleh-oleh buat tante, pasti tante suka.
D: Apa itu?
P: Ini ada Nasi Campur Spesial Ayam tante.
D: Wah, , , Kamu memang tahu banget bagaimana caranya nyenengin perempuan. Kamu kok tahu sih, kalau tante suka banget sama Nasi Campur ayam ini?
P: Heheh, Putra Gitu looo., Yasudah, Tante makan dulu ya. . . Aku mau mandi dulu, Gerah banget ni..
D: Okedeh. . .

Memang sudah menjadi kebiasaan ku, jika datang dari suatu tempat, aku pasti langsung mandi, karena memang juga saat ini cuaca di Denpasar sangat panas, jadi membuat badan ini terasa lengket. Aku langsung menuju kamar ku setelah bertemu dan memberikan oleh-oleh ke tante dewi. Didalam kamar aku melepaskan semua pakian yang melekat ditubuhku dan langsung menuju kamar mandi, dan mengisi penuh bathtube dengan air dan juga sabun cair. Sepertinya berendam dengan air dingin dicuaca yang panas ini enak deh, pikirku sambil aku memainkan ponsel ku. Sambil menunggu air penuh, aku menyempatkan diri untuk membalas semua pesan yang masuk. Dan tentu saja mengabari pacarku yang lagi jauh disana. Namun ada satu pesan yang cukup menyita perhatian ku, yaitu pesan dari Siska, yang dimana isinya adalah ucapan terimakasih dan juga ungkapan rasa puasnya menikamati malam bersamaku.

30 menit kuhabiskan waktu untuk berendam dan juga mandi. Setelah selesai merapikan diri, aku langsung menuju ruang TV dan disana sudah ada tante dewi yang sedang menonton serial drama korea kesukaannya. Penampilan tante dewi saat ini sunggu seksi sekali dengan dress yang tidak terlalu panjang, mungkin kalau berdiri hanya sampai dilute saja, dan juga dengan rambut yang diikat kebelakan yang mebuat aura keseksian tante dewi ini bertambah.
D: Putra, Sini temenin tante nonton. . .
Seru tante dewi yang tahu akan keberadaan ku,
P: iya tan, entar putra kesana, putra mau bikin kopi dulu. Tante mau minum? Biar sekalian aku ambilkan?
D: Gak usah tra, . tante udah bawa minuman. . . (sambil memperlihatkan gelasnya kepada ku)

Kakiku melangkah menuju dapur dan langsung membuat Kopi bali sesuai seleraku. Dan tidak lupa mengambil beberapa jajan sebagai penemannya. Setelah selesai membuat kopi, aku langsung menuju ruang TV, dan menemani tante dewi nonton.
D: Kamu suka nonton Serial Korea?
P: Enggak tante, Aku gak suka.
Jawabku sambil menyeruput kopi yang telah aku buat.
D: Yasudah, kalau gitu ganti aja dengan film yang kamu suka.
P: eh, Gak usah tante, aku disini kan buat nemenin tante.
D: Oke deh, Kalau gitu. . Makasi ya. . .

Tante dewi sangat suka dengan drama korea, itu terbukti karena dia sangat fokus nonton sampai dia juga terbawa suasana yang ada di film tersebut. Dia senyum-senyum sendiri saat ada kejadian atau adegan lucu dan romantisnya, dan dia ngedumel kesel ketika sipemeran utama melakukan hal bodoh. Aku yang tak mengerti dengan filmnya hanya bermain hp sambil sesekali menikamti kopi dan juga jajan yang ada. Saat aku sedang chating dengan pacar ku, aku dikejutkan dengan WA dari nomer yang tidak aku kenal, yang isinya membuat aku kaget.
“JAUHKAN DIRI MU DARI SISKA, JIKA TIDAK MAU TERJADI APA-APA DENGAN KESELAMATAN DIRI MU”.
Aku tahu pesan ini dari pacarnya siska, tapi dari mana dia bias tahu nomerku?, aku tak hiraukan pesan WA itu, dan akupun mengirim pesan itu kesiska, namun pesan yang aku kirim tak tersampaikan karena pesanku hanya centang satu saja. Apa mungkin terjadi sesuatu dengan siska? Batin ku. Aku yang tidak mau terjadi apa-apa dengan bu siska mencoba untuk menelponnya, namun telponnya tidak aktiv, dan hal itu membuat aku menjadi tidak tenang.
D: Kamu kenapa tra?
Tanya tante dewi, mengetahui tingkahku yang tidak seperti biasanya.
P: Oh, Gak tante, Cuma sedikit ada masalah dengan pekerjaan kantor.,
Jawab ku seadanya, sambil berusaha menghubungi siska, dan akhirnya telponku tersambung, dan diangkatnya. Dan aku permisi ke tante dewi untuk mengangkat telpon. Tante dewi hanya menganggukan kepalanya tanda dia setuju.

S: hallo tra, ada apa?
P: Kamu sudah lihat pesan WA yang aku kirim?
S: Belum, tadi aku lagi ada interview dengan murid yang akan PKL dihotel kita, kenapa?
P: Pacar mu, WA aku dan dia mengancam ku kalau tidak menjauhi mu.
S: Yang bener? Maaf ya tra. Aku melibatkan mu dalam masalah ini.
P: Gak apa, santai aja. Aku hanya tidak mau terjadi sesuatu yang menimpa mu.
S: Soo Sweet, makasi ya sudah peduli dengan ku. Aku fine, aku lagi kantor kok.
P: Oh, Oke deh. . Have nice day, . . Byee..
S: Byee… Love u.
P: ehh,, Apa?
Tut.. Tut.. Tut…
Telpon langsung dimatikan siska, tapi aku dengan jelas mendengarnya bahwa siska tadi bilang “Love U”,. Aku hanya senyum-senyum sendiri sambil menuju ruang TV kembali dan menemani tante dewi.
D: sudah beres?
P: Sudah tante, lega rasanya. . .
Jawabku sambil melanjutkan menikmati kopi yang sudah mulai dingin.
D: Kamu hari ini liburkan tra?
P: Iya libur tante, kenapa?
D: Kamu bisa anterin tante kerumah tante gak?
P: Bisa tante, kapan?
D: kalau bias sih sekarang, tapi tante mau siap-siap dulu.
P: okedeh. Aku juga kalau gitu siap-siap juga.

Tante dewi langsung pergi meninggalkanku, dan pandangannku langsung tertuju pada pantatnya yang bergoyang seirama dengan langkah kakiknya. Tidak ada garis celana dalam yang tercetak, apakah tante dewi tidak menggunakan CD atau tante dewi menggunakan CD dengan jenis G-string. Ah,,, hal itu membuat sijoni bangun. Tidak mau jatuh terlalu jauh dalam lamunanku, aku langsung bergegas untuk siap-siap mengantar tante dewi. Tidak membutuhkan waktu yang lama, kurang dari 10 menit aku sudah siap dan menunggu tante dewi didalam mobil ku. Tapi tidak dengan tante dewi, hal yang biasa dalam perempuan kalau dandan akan memakan waktu yang cukup lama, itu terbukti setelah menunggu kurang lebih 30 menit, tante dewi pun WA.
D: Kamu sudah siap?
P: Sudah tante, aku sudah siap dan sudah dimobil. Jawab ku.
Aku sungguh terkejut melihat penampilan tante dewi. Dia saat ini sungguh cantik dengan gaun tanpa lengan berwarna biru, serta kakinya yang jenjang menggunakan hills yang serasi dengan gaunnya. Gaunya yang sangat ngepres dibagian belakangnya memberikan tanda bahwa tante dewi memiliki pantat yang montok. Saat tante dewi masuk kedalam mobilku, karena gaunya tidak terlalu panjang dan memiliki belahan yang cukup tinggi, aku jadi bisa melihat mulus dan putihnya paha tante dewi ini.
D:Udah gak usah bengong gitu, Ayo kita jalan. . tante sudah share lokasinya lewat WA kamu.
P: Tante sungguh cantik,
D: Alaaahh… Gombal. . . kalau cantik, kenapa tante ditinggal-tinggal terus.
Jawab tante dingin.
Aku yang jadi salah tinggkah dan merasa tidak enak dengan perkataan tante yang tadi menjadi kurang percara diri untuk melanjutkan percakapan dengan tante dewi, dan fokus pada map yang mengarahkan mobil ini menuju rumah temenya. . . apakah tante dewi marah pada ku? Tapi apa salahku? Pikirku dibelakang kemudi mobil ini.
D: Nanti didepan ada took roti, kita mampir bentar ya.
P: Baik tante.
Setelah kami, sampai di took roti, tante dewi keluar, dan berselang 15 menit kemudian tante dewi kembali lagi dengan tas belanja yang dibawanya.
D: yuk, kita berangkat. Serunya.
Aku yang tidak menjawabnya, langsung menjalankan mobilku. Aku yang tidak suka dengan situasi seperti ini, mencoba mencari celah untuk memulai pembicaraan.
P: Tante, Nanti aku tungguin atau aku tinggal?
D: Terserah kamu, jawabnya tanpa menolehku.
P: aku ada salah apa dengan tante? Kok tante dingin banget sama aku?
D: Gak ada kok. Perasaan mu aja.
P: Enggak, tante marah ke aku. Tolong dong tan, jangan seperti ini,

Belum selesai aku menyelesaikan permasalahan dengan tante dewi, namun maps telah menunjukan bahwa kami telah sampai di lokasi yang di tentukan. Kuberhentikan mobilku tepat didepan rumah yang ada di Kawasan perumahan modern minimalis dan tentu saja tante dewi langsung keluar dari mobil ku.
D: Kalau kamu mau tunggu, terimakasih. Kalau tidak kamu bisa tinggalin tante, biar tante pulang naik taksi.
P: Enggak tante. Aku tunggu aja. Tapi aku tunggunya di minimarket deket sini.
D: Oke.

Lalu tante dewi pergi menjauh dari pandanganku masuk menuju rumah itu. Didalam hatiku sungguh amat sedih dan merasa bersalah, walaupun aku tak tahu apa yang menjadi salahku. . .
Setelah meyakinkan tante dewi telah masuk kerumah itu, aku langsung pergi menuju minimarket terdekat dengan jalan kaki, dan meninggalkan mobilku parkir di jalan dekat perumahan itu., tidak jauh dari lokasi pertemuan, aku menemukan warung kopi, dan aku memilih untuk bersantai disana. Diwarung yang tidak terlalu besar namun memiliki suasana yang sejuk karena berada tepat dibawah pohon perindang yang besar, aku memesan 1 Kopi bali dan jajanan khas Bali yang nikmat muncrat di mulut. Sambil menikmati kopi dan jajan tersebut, kusempatkan diriku untuk membalas chat yang masuk dan juga melihat-lihat social media ku yang lain. Saat sedang asik dengan kegiatan ku, perhatian ku dialihkan oleh sorang sopir taksi yang baru datang, dan ngedumel sendirian, sepertinya dia adalah langganan di warung kopi ini. Karena bisa kulihat dari caranya ngomong ke pelayan kopi disini.
Sopir Taxi (ST): Jos Susu satu bli, . . Cepet dikit, takut dipanggil Bos.
Tukang Kopi: Siap bos, Gak pernah gak cepet-cepet, apa sih yang dikejar?
ST: Iya bli, Kayak gak tau bos ku aja, dia lagi asik-asik dirumah temennya, entar pasti dah minta diantar cepet-cepet kehotel sama selingkuhannya.
TK: Wah, enak nih dapet ceperan. Bisa sambil cuci mata kerja. Hahaha, dari pada aku, tukang kopi, tamunya batangan semua.
Kami semua yang ada di warung kopi ini tertawa mendengar ucapan dari tukang kopi itu. Diwarung ini sekarang sedang ada 5 orang. Aku, supir takasi, tukang kopi, dan 2 tukang ojek online.
Dua jam lamanya telah aku menunggu tante dewi disini ditemani
oleh tukang ojek dan sopir taksi dan tante dewi pun akhirnya WA aku untuk menyuruh aku pulang saja karena katanya dia bakalan pulang dengan temannya. Aku pun bangkit dari tempat duduk ku, dan berbarengan dengan si sopir taksi, tanpa curiga akupun membayar dan meninggalkan warung kopi ini yang disusul dengan si sopir taksi.
Saat aku berjalan menuju mobil ku, aku melihat sisopir taksi mendahuluiku dengan taksinya dan berhenti tepat didepan mobilku, dan alangkah terkejutnya aku aku melihat tante dewi yang setengah sadar, sambil meronta-ronta memberikan isyarat bahwa dia melakukan penolakan sedang dituntun oleh seorang laki-laki menuju taksi tersebut. Aku yang panik melihat itu langsung berlari kearah tante dewi dan menolongnya.
P:Woy. . . . Kamu apakan tante ku? -teriakku.
Orang tidak Dikenal (OT)
OT: Kamu tidak usah ikut campur urusan orang. Jawabnya,entah tahu atau tidak bahwa aku ini adalah orangnya tante dewi.
P: Tentu saja aku harus ikut campur di aini tante ku.
Langsung aku menendang pintu penumpang taksi yang terbuka, untuk menghalangi tante dewi dan orang ini masuk ke taksi. Sisopir taksi tidak tinggal diam, dan dia langsung melesatkan pukuluannya ke arahku. Aku yang tau dengan pergerakan itu, dengan cepat menghindar dan mebalasnya dengan tendangan T, yang sempat aku pelajari saat SMK. Dengan satu tendangan T itu cukup membuat mental si sopir taksi koyah dan hanya memegang perutnya yang sakit. Aku langsung menatap tajam ke orang yang tidak ku kenal itu, dan aku pun mendekatinya.
P: Lepaskan tante ku, atau kamu bernasib sama dengan sisopir taksi?
Kulihat tante dewi menatap ku sayu, dan masih tidak sadarkan diri.
OT: Oww, Jadi kamu saudranya si lonte ini?
P: Hey, , . Jaga omongan mu ya.,
Aku yang emosi mendengar tante ku direndahkan seperti itu mendekati tubuhnya dan menarik kerah bajunya. . .
OT: Mau apa kamu? Mau pukul? Ayo pukul. . . biar aku laporkan kamu kepolisi. . . hahaha…
Aku yang sadar akan tindakan yang bisa menyebakan aku dipenjara lalu diam, aku hanya melihat sekejap tante dewi yang setengah sadar telah menyenderkan tubuhnya di mobil taksi itu, dan tanpa basi basi lagi aku langsung dengan sigap meraih tanganya. . .
P: Ayo tante kita pulang…
OT: Pergilah pengecut,pergi dengan tante mu yang lonte itu. . . Ha ha ha ha.. .
Aku tak menghiraukan omongan orang itu, aku tidak mau tersulut emosi ku, dan mengakibatkan hal yang buruk terjadi pada ku. Saat aku menuntun tante dewi menuju mobil ku, aku mencium aroma alcohol yang sangat keras dari mulut tante dewi dan juga aroma rokok yang ada di rambut dan tubuh tante dewi.
D: Terimakasih ya tra. . . -ucap tante dewi sangat pelan dan terbata-bata.
Aku sangat yakin kalau saat ini tante dewi lagi dalam pengaruh alcohol. Setah aku meletakan tante dewi dimobilku, aku atur kursi serendah mungkin, agar tante dewi bisa menidurkan badanya, dan kami pun pergi menuju rumah tante dewi.
***BERSAMBUNG***
 
Terakhir diubah:
Maaf telah membuat suhu dimari menunggu. Sejak kopid inspirasi ane buntu, jadi tidak bisa menulis lagi. Tapi sekarang mood ane sudah balik lagi, semoga coretan ini bisa menghibur suhu semua.
oya., Lama sudah gak mosting, sekalinya mosting kok beda ya... apa karena ane posting pakek HP ya? Mohon masukannya suhu.. terimakasih.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd