Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjalanan Seorang Akhwat

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Sesuai janji saya Om...
Semoga memuaskan....

Seorang wanita paruh baya tampak sibuk mencuci piring bekas makan malam mereka. Sementara Suaminya yang tak jauh dari tempatnya mencuci piring dengan santainya menonton tv, hanyut akan berita yang di tayangkan sehingga ia tidak memperhatikan sekitarnya.

Seorang pemuda mendekati wanita tersebut, kemudian dari belakang ia memeluk wanita tersebut.

Prang...
Piring yang ada di tangannya sampai terlepas, Untung piring tersebut tidak sampai pecah. "Aldo..." Bisik wanita tersebut.

"Ssssttt..." Balas Aldo.

"Lepasin Umi Al, kamu jangan gila... Papa kamu ada di sini." Umi Aisyah berusaha meronta, melepaskan pelukan anaknya.

Tapi apa daya, tenaganya tidak sekuat tenaga Aldo, sehingga ia tidak bisa berbuat banyak ketika anaknya itu semakin erat memeluk dirinya, bahkan ia dengan berani mencium leher Umi Aisyah yang tertutup jilbab hitam.

Sesekali Aisya melirik kebelakang, melihat kearah Suaminya yang sedang menonton tv.

"Wangi sekali tubuhmu Umi." Bisik Aldo.

Tangan Aldo naik keatas payudara Aisyah, lalu ia meremasnya dengan perlahan. "Nak... Ahkk... jangan... ada Papamu di sini." Ujar Aisya berusaha memperingati Aldo resiko yang akan mereka hadapi.

"Cih..." Dengus Aldo. "Memangnya kenapa kalau Papa melihat kita Umi?" Ledek Aldo, ia sama sekali tidak perduli dengan keadaan mereka saat ini.

"Tolong Nak..."

Aldo memutar tubuh Aisyah sehingga mereka berhadap-hadapan. Jari kasar Aldo membelai wajah cantik Umi Aisya, lalu ia memiringkan wajahnya dan mengecup lembut bibir Aisya. "Hmmmppss..." Mereka berciuman layaknya sepasang kekasih.

Tangan Aldo kembali melingkar ke pinggang Aisya, ia meremas lembut pantat Aisya, membuat tubuh Aisya menegang.

"Aahkk... Nak... lepaskan... Hmmpps..."

Aldo sedikit demi sedikit menarik gamis Aisya, lalu kedua tangan talanjangnya membelai paha mulus Aisya.

Setelah puas mencium bibir Aisya, dia mengangkat tubuh Aisya hingga duduk di atas wastafel. Lalu Aldo berlutut di hadapan Aisya.

"Jangan Nak Umi mohon." Melas Aisya.

Ia menggelengkan kepalanya sembari melihat kearah Suaminya yang sedang menonton TV. Tidak dapat ia bayangkan apa yang akan terjadi kalau seandainya saja Suaminya menoleh kearahnya dan mendapatkan dirinya dan anaknya sedang berzina.

Tapi ia juga tidak bisa menghentikan aksi nekad Aldo, yang tak lain adalah anaknya sendiri.

Aldo menyingkap bagian bawah gamis Aisya, hingga tampak kaki jenjang Aisya yang terlihat sangat mulus dan masih kencang di usianya yang telah memasuki kepala empat.

"Aldooo... Aahkkk..." Aisya mendekap mulutnya.

Ia merasakan rasa geli ketika Aldo mulai menjilati betisnya, membuatnya melayang merasakan setiap sentuhan yang di berikan Aldo kepadanya.

Kemudian ciuman Aldo naik semakin dalam, menuju pahanya, sementara kaki jenjang Aisya semakin terbuka lebar, menampakan celana dalamnya yang berwarna merah tua. Aldo dapat melihat celana dalam Ibunya yang sudah tampak basah.

"Sudah Nak, jangan di teruskan."

"Kaki Umi indah sekali, dan sangat mulus... wajar saja kalau banyak pria yang menyukai Umi..." Bisik Aldo sembari menjilati paha Ibunya.

Yang bisa di lakukan Aisya hanya mendekap mulutnya agar suaranya tidak sampai keluar, sembari menggelengkan kepalanya. Sejujurnya saat ini ia sudah sangat terangsang dan tidak yakin untuk segera mengakhiri apa yang telah di mulai oleh anaknya, walaupun ada rasa takut ketahuan dari Suaminya.

Aisya menelan air liurnya yang terasa hambar, ketika Suaminya menggerakkan sedikit tubuhnya. Tak bisa ia bayangkan kalau Suaminya sampai melihat dirinya sedang bersama anaknya.

Suasana tegang seperti ini membuat gairah Aisya malah semakin meledak-ledak, bahkan ia dapat merasakan cairan yang keluar dari dalam vaginanya.

"Aromanya sangat mengundang Umi." Bisik Aldo, dia mengendus-endus selangkangan Ibunya.

Aisya menjambak rambut anaknya, ketika ia merasakan ciuman lembut di vaginanya. "Nak... Aahkk... Ada Papamu Nak... kita bisa ketahuan." Kata Aisya sudah paya, karena ia sangat terangsang.

"Tapi Umi menikmatinya bukan." Aldo menatap Ibunya.

Kemudian dia menarik kesamping celana dalam Ibunya, sembari menatap nanar kearah vagina Ibunya yang telah sangat basah.

Dia menjulurkan lidahnya, menelusuri belahan vagina Ibunya yang indah.

Tubuh Aisya memegang, ia memegang erat tepian wastafel miliknya. Ia sudah tidak tahan lagi, badai itu terlalu cepat datang, menghantamnya tanpa ampun. "Crreetss... Creeetss... " Pantat Aisya bergetar merasakan kenikmatan yang tiada tara.

Sluurrppp... Sluuuurrppp... Sluuurrppss... Sluuurrppss... Sluuurrpppss.... Sluuurrpppas...

Tanpa merasa jijik Aldo menelan lendir kewanitaan Aisya yang membanjir. Setelah itu ia mengangkat wajahnya seraya tersenyum kearah Aisya.

Dia menarik tangan Aisya, menuntun Ibunya turun dari atas wastafel, lalu dia menekan pundak Ibunya agar berlutut di hadapannya. Aisya kembali menatapnya dengan tatapan memohon, tapi Aldo sama sekali tidak perduli.

Rasa takut akan ketahuan membuat Aisya akhirnya menyerah, ia membuka celana anaknya dengan perlahan, hingga tampak penis anaknya yang melompat keluar, matanya menatap satu kearah penis anaknya.

Lalu dengan perlahan jemari lembutnya membelai batang kemaluan Aldo.

"Al... Umi kamu kemana?" Tanya Dani.

Aldo tersenyum kecil. "Entah kemana perginya pelacur itu, aku tidak tau Pa." Jawab Aldo sinis, kemudian ia menundukkan wajahnya menatap wanita yang saat ini sedang berlutut di hadapannya.

"Jaga mulutmu Aldo, dia Ibumu." Bentak Dani.

Aldo menggelengkan kepalanya. "Dia istrimu Pa, bukan Ibuku..." Jawab Aldo ketus.

"Kamu... kamu sangat keterlaluan Al..."

Dani mengempal tangannya, wajahnya mengeras menahan emosi yang meledak-ledak. Ia sangat marah terhadap anaknya, tapi ia sadar, tidak ada gunanya berdebat dengan anaknya.

Karena ia tidak ingin memperpanjang masalah, Reza kembali menatap layar tv-nya.

Sementara itu, Aisya hanya dapat menangis, hatinya sakit dan terluka karena tidak mendapat pengakuan dari Aldo, tidak hanya itu, bahkan Aldo benar-benar memperlakukan dirinya seperti pelacur.

"Lanjutkan..." Suruhnya.

Aisya mengangguk lalu, ia membuka mulutnya, membiarkan penis anaknya berada di dalam mulutnya. "Slookss... Slooookss... Slooookss..." Dia menghisap penis anaknya, melakukan blowjob.

"Aahkk... Nikmat sekali lonte." Erang Aldo.

Dia menahan kepala Ibunya, lalu mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur semakin cepat.

Setelah puas ia mencabut penisnya dari dalam mulut Ibunya, lalu ia mendorong Ibunya menghadap kearah Bapaknya yang sedang menyibukan diri dengan acara televisi.

Kemudian dia menyingkap gamis Ibunya hingga sebatas pinggangnya. Dengan satu tarikan ia melepas celana dalam Ibunya.

"Nak... Umi mohon, cukup Nak." Pinta Ibunya.

Plaaak...
Aldo menampar pantat Aisya hingga bergetar, membuat Aisya meringis kesakitan.

Lalu dia membuka pipi pantat Aisya, dengan perlahan ia mengarahkan penisnya tepat di depan bibir vagina Ibunya. "Sekali pelacur... selamanya tetap akan menjadi pelacur." Hina Aldo kepada Ibunya.

Dengan perlahan penisnya Aldo membela bibir vagina Ibunya yang terasa hangat. "Aahkk..." Desahnya, menikmati jepitan vagina Ibunya.

Kemudian dia mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur menyentak vagina Ibunya.

"Aahkk... Aahkk... Aahkk..." Aisya mendekap mulutnya.

Sementara Aldo semakin cepat menghujani vagina Ibunya, membuat tubuh Aisya tersentak-sentak. Bahkan tubuhnya sampai terdorong ke depan.

Aldo meraih payudara Aisya, dia meremasnya dan memilih kedua puting Aisya.

"Nak... Aahkkk... Aahkkk... jangan keras-keras."

"Memek Umi enak banget... pantas saja pria tua itu sangat menyukai memek Umi." Umpat Aldo, sembari menghentak penisnya semakin keras.

Aisya hanya dapat menerima setiap hinaan dari Anaknya, walaupun hatinya sakit, tapi ia tidak ingin mempermasalahkannya karena Aisya punya alasan tersendiri yang hanya dirinya seorang yang tau.

Aisya memejamkan matanya ketika penis Aldo semakin lama semakin cepat mengaduk vaginanya. Sebagai seorang wanita tentu saja Aisya dapat merasakan betapa nikmatnya penis Aldo di dalam vaginanya.

Dan tidak butuh waktu lama bagi Aisya untuk mendapatkan puncak kenikmatannya. Tubuhnya menegang seiring dengan orgasmenya.

"Aaahkkk...." Erang Aisya.

Dan pada saat bersamaan Aldo melepas penisnya dari dalam vagina Ibunya.

Lalu dia kembali memaksa Ibunya berlutut, menyodorkan penisnya untuk di hisap. Aisya segera membuka kembali mulutnya dan menghisap penis Aldo.

Dengan gerakan kasar Aldo memompa penisnya di dalam mulut Ibunya. Dia mendorong kuat penisnya hingga kepala penisnya berulang kali menabrak tenggorokan Ibunya, hingga akhirnya Aldo mengerang seiring dengan ledakan sperma di dalam mulut Ibunya. "Oohkkk..." Erang Aldo nikmat.

Aisya segera menelan sperma anaknya yang terasa asin, dan membersihkan penisnya. Setelah itu dengan perlahan ia melepas penisnya.

Aldo membungkukkan tubuhnya. "Terimakasih Umi." Bisik Aldo, sembari tersenyum kecil.

Aisya memeluk tubuhnya sendiri dengan sangat erat, air matanya mengalir semakin deras. Hatinya terluka bukan karena ia melayani anaknya, tapi hatinya terluka karena kebencian anaknya terhadap dirinya.

"Suatu hari nanti... suatu hari nanti... kamu akan mengerti Nak, betapa Umi menyayangimu, maafin Umi Nak... maafin Umi..." Isak Aisya.

--------

"Ma... Mama... Mama... jangan pergi Ma... jangan tinggalin aku sendiri...."

"Maafkan Mama Nak... Mama harus pergi."

"Maaaa...... Mamaaaaaaaa....."

-------------
 
Terakhir diubah:
Sory ya Om kalau ceritanya makin membingungkan, maklum saya masih pemula dalam menulis.
Semoga Nex up lebih baik lagi Om.
untuk SSnya memang kurang menarik, karena saya memang kurang bisa.
Sekiranya kalau ada contoh referensi ss yang menarik, boleh kasih ke saya Om...
Terimakasih...
 
Ga nyangka aldoo sama umi, ada incest lagi huhuu
I like i like suhu
 
Ganas jg ya si Aldo, gk kebayang klau ziza smpai jtuh d pelukan Aldo..
:aduh::aduh:
#saveziza
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Sepertinya Masa lalu yg buruk menjadikan Aldo seorang PK ... Tapi ziza maaf aja, dia milik srigala tua Aldo mah sesekali Aja lah nyicipin sisanya .. hahaha
 
Kentang huuu... Tp keren.. ahahaha
Terimakasih Om atas pujiannya.

kentangggg huuuu...
mana azizanya..
Azizanya sembunyi dlu Om.

Ini ttg hubungan aldo sama ibunya?
Bisa jadi Om.

Ga nyangka aldoo sama umi, ada incest lagi huhuu
I like i like suhu
Bisa jadi Om...

Ganas jg ya si Aldo, gk kebayang klau ziza smpai jtuh d pelukan Aldo..
:aduh::aduh:
#saveziza
Diam2 mematikan Om hehehe...

Kalo SS yang keren dari Penikmat Dosa atau cerita2 karya Suhu Mojo Joss khususnya Desire Limit boleh juga itu hu. Apalagi Penikmat Dosa dapet bener kalo masalah dialog antar tokoh, buat ga ngebosenin walaupun dibaca berulang-ulang.

Yang buat beda kebanyakan memang di dialog hu. Kebanyakan penulis terlalu fokus sama detail gerakan atau kondisi waktu SS, tapi lupa masalah dialog antar tokoh. Padahal dialog yg mengundang justru bisa jadi poin paling penting walaupun tanpa detail yang terlalu rinci sekalipun.

Plus jangan terlalu banyak tokoh wanita hu, karena mau dibilang gimana juga pasti bakal ada karakter yg dilemahkan karena terlalu banyak tokoh wanita yg diceritakan.
Terimakasih Om, saya juga suka cerita itu Om....
Tapi saya cerita PDnya ilang di telan bumi, hehe...

bpak nya aldo itu dani? atau reza? dan endingnya bkin gagal faham hu
Tipo Om, Dani...

ane kira si aldo incest ma ibu kandungnya, ternyata bukan
Yups... ternyata Om sangat teliti...

Sepertinya Masa lalu yg buruk menjadikan Aldo seorang PK ... Tapi ziza maaf aja, dia milik srigala tua Aldo mah sesekali Aja lah nyicipin sisanya .. hahaha
Masa lalu memang terkadang merubah watak orang Om.
Kasihan Aldo Om :'(
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd