Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Petualangan Rama dan Dita

"Sayangg" panggil ku seraya memeluknya.

"Aku ga marah kok, aku malah seneng karna kamu berani bilang apa yg ingin kamu lakukan. Jika itu yg kamu mau yaa silahkan, aku akan dukung kamu sepenuhnya. Nanti kalo ada yg mencemooh kamu, aku yg maju" lalu ku kecup keningnya dan ku peluk kembali

"...."

Dita tak bergeming, diam seribu kata. Aku tau ini bukanlah hal yg mudah baginya untuk menceritakan yg ingin ia lakukan, perlu waktu untuk mencernanya. Tak ku sangka, dibalik penampilannya yg sangat alim dan stylish ternyata tersimpan keinginan yg sangat bertolak belakang.

Kaget, itulah reaksi pertama ku. Tapi tak bisa dipungkiri aku senang akan pengakuannya, ini bagaikan pintu masuk bagi ku untuk bisa menceritakan fantasi ku. Meski tak tau apakah ia dapat melaksanakan fantasi ku atau tidak, setidaknya ia tau seperti apa aku, dan apa fantasi ku.
Aku jadi penasaran seperti apa dita jika ia melepas penutup kepalanya dan menggunakan baju yg terbuka, sepertinya akan lebih cantik dan menggoda mengingat ia memakai baju tertutup saja sudah mampu membuat aku dan para pria lain tergoda..

"Sayangg" panggilku

"Hummm, kenapa?" dengan nada lesu ia menjawab.

"gimana klo sekarang kita ke mall, mau ga ?"

"Mau ngapain yang ?"

"Sekarang kita belanja baju baju lucu yuk, mau ga ? Aku yg bayarin deh"

"Ihhh serius sayang?" Jawabnya dengan antusias

"Nah gini dong semangat, kan aku jadi seneng. Jadi keliatan kan cantiknya. Serius dong sayang, kan kamu mau punya baju lucu. Mulai sekarang kamu boleh kok pake baju lucu meski itu pendek, baik saat bersama aku atau tidak" ucapku sambil membelai kepalanya, agar ia bisa lebih tenang dan menyerap kata kata ku dengan baik.

"Aku beneran gapapa klo mau pake baju lucu ? Nanti apa kata tetangga aku, terus apa kata murid aku kalo nanti ketemu dijalan ?" Ucapnya penuh ketakutan

"Kamu gausah khawatir, biar itu jadi tanggung jawab aku." Kata ku dengan lembut

"Tatap mata aku sayang, dengarkan aku. Jangan pedulikan apa kata orang diluar sana, jadilah diri kamu sendiri seutuhnya, tanpa topeng, tanpa sandiwara. Hidup lah sebagai Dita sebagai mana mestinya. Apapun pilihan kamu, mau jadi apapun kamu, aku akan selalu bersama mu" ku peluk erat tubuhnya.

"makasih sayang, makasih udah menerima aku yg seperti ini, aku ragu apa ada pria yg dapat terima aku. Sekarang aku udah lebih tenang" jawabnya memeluk erat

"Udah, jangan galau lagi ya sayang"

Kutatap matanya sudah mulai berbinar, menandakan ia sudah kembali semangat. Kamu kenapa sangat menggoda sekali sayang, menatap mu sedekat ini membuat ku panas dingin.

Ku dekatkan kepala ku, mengarah pada bibirnya yg mungil tapi seksi, seakan menanti sebuah pertanyaan, aku mulai mendekatkan bibir ku dengan bibirnya, aku mencium bibirnya dengan perlahan, matanya memejam. Ia tak menghentikan ku, ia membalas ciuman ku. Ku lumat bibirnya, Bibirnya terasa begitu lembut dan hangat, lebih lembut dari yg pernah ku bayangkan sebelumnya.

Ku raih pinggangnya dan menariknya agar lebih dekat. Aku tersesat dalam ciumannya, kurasakan semua pertahanannya mulai runtuh hawa panas menyelimuti, dengan nafas yg saling memburu. Ku peluk tubuhnya dengan erat, merasakan debaran jantung menandakan bahwa dia menikmatinya.

Lidah ku perlahan bergerak, menyeruak mencoba merusak pertahanan bibirnya. Namun seketika semuanya berhenti. Ia menjauhkan tubuhnya, menatap ku dengan tatapan sayu dan kosong, dengan bibir yg masih basah oleh liur ku.

Bagaikan mimpi disiang bolong, akhirnya aku berhasil untuk menciumnya setelah selama satu tahun ini terus membayangkan bagaimana rasanya mencium bibir kecil nan seksi itu, sangat nikmat rasanya ciuman pertama ku.

“Maaf sayang, bukan maksud ku” dengan nada panik ku tatap wajahnya

“Gapapa kok sayang, aku mengerti. Aku juga terbawa oleh suasana”

“...” kurasakan kesehingan setelah first kiss yg kami lakukan, bagaikan waktu terhenti sesaat.

Hayuk berangkat sayang" ajak ku, memecah keheningan.

"Sebentar, aku ganti baju dulu yah. Tapi aku ga punya baju yg lucu"

"Yaudah pakai aja baju yg ada, atau kamu bisa mix and match baju yg ada"

"Oke deh sebentar ya sayang" ia pun masuk ke kamarnya..

Tak lama ia keluar dari kamarnya menggunakan setelan dress berwarna coklat lengkap dengan cardigannya, aku sungguh terpanah melihatnya. Apalagi ini adalah momen pertama kalinya aku melihat ia tanpa penutup kepala dan baju yg terbuka. Harus ku akui ia sangat cantik seperti ini.

"Kamu cantik banget sayang, wah klo gini sih aku suka, ga akan bisa marah" puji ku dengan semangat.

"Beneran aku cocok pake ini ? Aku malu tauk"

"Cocok tau sayang, gausah malu, kamu tuh cantik, imut, seksi lagi. Ehh" aku keceplosan

"hah ? Aku seksi ? Seksi apanya sayang, orang ketutup bgni"

"Ahhhh lega nya aku, aku kira ia akan marah saat aku mengatakan bahwa ia seksi" pikir ku

"Beneran, kamu seksi tau. Yaudah yuk berangkat" ku ajak ia menuju mobil dan berangkat ke salah satu mall di kota ini .

Setelah membelah kemacetan kota akhirnya sampailah kita pada sebuah mall yg megah di tengah kota, hari ini mall terbilang ramai, mungkin karena awal bulan jadi banyak orang yg belanja atau sekedar refreshing. Mall ini bisa dibilang tempat yg pass untuk memamerkan keindahan tubuh dita, karena banyak juga wanita wanita berpakaian minim lalu lalang di mall ini, tentunya hal ini bisa membuat dita lebih nyaman. Tapi bagaimana caranya aku bisa meyakinkan dia untuk bisa memakai pakaian minim,

"Sayang kita kesana yuk" ucapnya membuyarkan lamunanku dan merangkul tangan ku untuk masuk kesalah satu store baju yg cukup terkenal.

Sekilas dapat kulihat baju baju yg dipajang cukup lah lucu tapi juga pendek. Betul kata dita, baju baju lucu banyaknya pendek pendek, tentu sangat kontras jika dita menggunakan penutup kepalanya dan baju yg lucu. Tapi rasanya akan sangat menggairahkan jika dita menggunakan baju pendek namun menggunakan penutup kepalanya.
Kuikuti langkah kaki dita menyusuri bagian store ini untuk melihat lihat koleksi yg mereka punya. Ku akui banyak baju baju yg menarik perhatian ku, baju itu cukup minim tapi jika dita yg menggunakannya pasti akan sangat cocok sekali. Hanya saja aku belum berani mengatakan itu pada dita.

"Sayang, kamu jangan diem aja. Ayo bantu aku pilihin baju aku bingung tau" ucapnya

"Iya nih, aku juga bingung habis bajunya bagus bagus sih. Kamu cari baju yg seperti apa, biar aku bantu cariin"

"Hummm apa yahh, apa aja deh yg penting lucu" jawabnya

"Klo yg itu gimna sayang?, kayanya lucu deh klo kamu yg pake" kata ku menunjuk sebuah setelah kemeja berwarna warni dengan rok yg senada motif nya.

"Ihh lucuu nih, ayo kita liat" dita menarik ku dengan semangat.

"Yaahhh bajunya nerawang gini yang, padahal lucu tau" ucap ku sedikit kecewa

"Gapapa sayang, masih bisa aku akalin kok itu mah, nanti aku pake daleman lagi. Tapi klo jalan sama kamu pake daleman juga ga yah?" Ucapnya genit

"...." aku terdiam akan responnya.
 
Ini hanya sekedar saran.

Untuk cerita nya mending rubah persentase jadi 50 persen real aja, 50 persen improvisasi.

Selama gak ngerubah kerangka besar cerita sih mending pada terima masukan dari pembaca. Biar buat seru seruan bareng.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd