Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Petualangan Tio

PETUALANGAN TIO
CHAPTER 36 : END. . .


Note :

Dilarang meng copy cerita ini tanpa izin. Jikalau ingin me-repost ,mau copas, mohon nama penulis dicantumkan dan izin dulu melalui DM,. harap cantumkan watermark nama ane Ruang_imajinasi. Jikalau ketauan akan ane kejar akun nya.


Terimakasih ...




POV PENULIS....



"Ahh..ahh...truss sayaangg..." desah wanita muda itu.

"Kangen guee...udah lama gak gini...maafin gue yaa..." ucap wanita yang sedang mencumbu pasangan nya itu.

"Guee jugaa...ya udah tuntasin aja dulu..."

Mereka kembali berciuman, saling meremas dan memberi rangsangan. Mereka bercumbu di sebuah kamar yang selalu memberi kenikmatan kepada mereka berdua. Tubuh mereka menggunting, Vagina mereka saling beradu menimbulkan selangkangan nya menjadi basah. Tanpa mereka sadari, sesosok pria sudah berada di depan pintu kamar mereka. Pria itu menunggu sambil mengocok penis nya yang sudah tegang maksimal itu.

"Ahhhh....keluarr...aku..keluar...." ucap seorang wanita muda berambut pirang itu...

"Iyaa .aku..juggaa...ahhhh..."

Kedua tubuh wanita muda itu bergetar menandakan orgasme nikmat bagi mereka. Mereka berdua nampak tersenyum bahagia, diakhiri sebuah pelukan dan ciuman mesra. Mereka berdua lalu tidur bersebelahan dan saling berpelukan. Sang pria tadi kemudian masuk menghampiri mereka dengan penis yang semakin tegang. Lututnya mulai menaiki ranjang yang mereka tempati. Seketika gerakan itu membuat wanita itu terbangun lagi.

"Bill..Billy...?" Ucap wanita itu terkejut.

"Nadiaa..." jawab pria itu yang ternyata Billy.

"See...sejak kapan kamu disini..." tanya Nadia.

"Sejak kalian bercumbu..." jawab Billy tersenyum.

"Aku sengaja undang dia kesini...aku tau ko kalau Billy masih sayang kamu Nad.. aku juga tau kalau Billy ditugasin jagain kamu sama Bella. Mumpung kak Tio sedang pergi, aku tau ko kamu pasti bakal rindu sosok penis besar. Aku undang Billy juga biar bisa memuaskan kamu..." ucap Salma yang memang sudah merencanakan semua ini.

"Ta...tapi...Sal...lu kan sama dia....." tanya Nadia terpotong.

"Gapapa...sebagai tanda kita baikan, lebih bagus kalau kita saling berbagi kan seperti dulu.." ucap Salma.

Nadia tidak menjawab. Dia kembali menangis mengingat masa lalu nya bersama Billy dan Salma, beserta teman-teman nya. Mereka yang selalu melakukan s3x bebas dimanapun dan selalu bersama itu membuat Nadia menjadi rindu. Walau tanpa kehadiran Aris , Riki dan Dina yang sudah meninggal tanpa sebab.

Salma menenangkan perasaan Nadia, dia memeluk erat tubuh telanjang Nadia diatas kasur empuk miliknya. Billy terus mengocok penis panjang besarnya itu. Dia berusaha untuk meraba punggung mulus Nadia. Namun dia tidak berani lebih jauh dibanding saat mereka berdua melakukan adegan ciuman yang terpergok oleh Tio, suaminya sendiri.

Nadia melirik Salma dan Salma hanya mengangguk pertanda dia tak masalah kalau Billy bercinta dengan sahabat nya itu. Nadia seketika melirik Billy, dia memang masih memendam perasaan kepadanya namun tak seperti dulu lagi. Karena dia hanya ingin setia kepada suaminya semenjak kejadian di tangga darurat tempo hari. Tetapi dia juga bimbang , suaminya juga menyuruh mantan pacarnya itu untuk menemani nya bersama Bella saat suaminya sedang bertugas ke Bali.

"Kalau lu kangen ayoo...anggap aja gue gak ada Nad..." ucap Salma yang terus mendorong Nadia untuk bercinta dengan pacar nya itu.

Nadia tidak menjawab. Hatinya masih tetap bimbang antara patuh kepada suaminya atau perasaan nya. Matanya terus melihat mata Billy terus turun menuju dada nya dan terus turun lagi menuju selangkangan nya. Penis nya begitu keras dan tegang sedang dikocok terus oleh tangan kekar Billy. Tenggorokan nya menelan ludah seakan pertanda dia tak yakin akan melakukan ini lagi.

Billy sendiri masih tersenyum menunggu jawaban Nadia yang masih diselimuti rasa bimbang itu. Dia mendapat lampu hijau yang membuatnya akan semakin bebas mendapat tubuh mulus Nadia lagi seperti saat mereka berpacaran.

Nadia masih melirik wajah Billy dan Salma secara bergantian dan Salma langsung memberi kode agar Nadia untuk segera melakukan nya. Dalam hati yang paling dalam, Nadia memang rindu dengan tusukan mantan pacarnya itu. Dia mengingat lagi saat Billy memerawani nya dulu, bercinta dimanapun berada. Kini hatinya harus menentukan pilihan. Selimut yang menutupi tubuh depan nya mulai menyusut menampilkan payudara indah yang sudah mulai membesar dibanding saat Billy meremas nya dulu.

Seketika wajah Billy tersenyum, begitupun dengan Salma. Tangan kiri Billy mencoba meraih tangan kanan Nadia. Nadia pun merespon dengan menggapai tangan kiri Billy. Senyuman manis nya mulai terlihat diwajah Nadia menampilkan gigi gingsul nya itu. Nadia kemudian berdiri bertumpu kepada lutut nya untuk berhadapan dengan Billy. Tangan kanan Billy meraih tangan kiri Nadia dan meremas nya pelan. Wajah mereka bertemu, wajah yang sudah lama mereka rindukan bersama semenjak kejadian tangga darurat itu. Tubuh mereka saling berpelukan, Nadia kembali menangis .

"Aku kangeennn...aku kangen banget sama kamu Billyy...hikks..hikss..hikss..." ucap Nadia menangis di pelukan Billy.

"Sudahh...aku ada disini ko,, suami kamu juga udah nyuruh aku kan untuk jagain kamu?" Ucap Billy.

Nadia hanya mengangguk. Kemudian kedua tangan Billy menggapai pipi lembut Nadia. Billy begitu menyayangi Nadia, namun Nadia tak menyadari apa yang akan terjadi selanjutnya. Wajah billy mendekat kearah bibir Nadia, Nadia pun menyambut ciuman hangat dari Billy itu. Bibir mereka saling memagut penuh nafsu. Salma tersenyum melihat kedua orang yang dia sayangi sedang memadu kasih. Dia pun bangkit untuk membuat mereka lebih banyak waktu untuk berdua.

"Nah gitu Nad...Havee fun yaa..." ucap Salma sambil berlalu pergi dengan tubuh telanjang nya.

"Mau kemana Sal .. ?" Tanya Nadia.

"Mau kasih kalian waktu untuk berdua...byeee..." jawab Salma yang sudah berada diujung pintu kamar nya.

Salma kemudian berlalu pergi menghilang dibalik kamar tercinta nya. Nadia kemudian berciuman lebih hot lagi dengan Billy. Ciuman nya turun lalu menggenggam penis yang duku sering bersarang dikedua lubang nya itu. Tangan nya mengocok pelan penis besar panjang itu. Mulutnya mulai mengecup pelan penis kesayangan nya itu, seketika pula mulutnya mulai melahap penis mantan pacarnya itu.

"Masih ga berubah ternyata semenjak kita berpisah. Mulut mu benar-benar menggoda lelaki." Puji Billy kepada Nadia.

"Emm..emm..sslluurrpp...sudah berapa lubang yang kamu tusuk setelah kita berpisah.." tanya Nadia kepada Billy.

"Apa perlu dihitung?" Tanya Billy berbalik.

"Silahkan.." jawab Nadia sambil mulutnya tetap menjilati batang penis Billy.

"Salma doang ko..." ucap Billy.

"Gak percaya.. mana mungkin kamu kuat..." ledek Nadia..

"Saat di tangga darurat aku ingin bercinta denganmu, namun aku sadar dengan statusku saat ini. " ucap Billy.

"Kalau begitu sekarang saja, mumpung kita ada waktu dan suamiku menyuruh kamu untuk jagain aku" ucap Nadia.

"Apa kamu yakin? Aku tidak akan memaksa kalau kamu menolak. Apalagi semenjak kejadian waktu itu, kamu trauma bertemu dengan teman lama mu" ucap Billy berusaha meyakinkan Nadia.

"Maksudmu Aris?" Tanya Nadia.

"Iyaa...aku sunggu takut saat dia melukai aku di mobil . Aku tak menyangka dia akan seperti itu" ucap Nadia yang berusaha untuk menolak membahas aris.

"Andai aku ada disitu, mungkin akan kuhajar dia habis-habisan. " ucap Billy seakan ingin menjadi pahlawan.

"Aku sekarang ada disini karena rindu bersama Salma. Bukan membahas Aris, pliss..." pinta Nadia kepada Billy.

"Kalau begitu kita rayakan kerinduan ini untuk mengulang kembali kenikmatan yang sudah lama tidak kita lakukan" ucap Billy.

"Ayoo.." jawab Nadia sambil tersenyum.

Billy lalu menidurkan Nadia, dia mencumbu leher mulusnya sampai membuat Nadia mendapat tato cap merah muda. Ciuman Billy lalu turun menuju kedua payudara Nadia yang semakin membesar itu.

"Gede banget ini...sering dientot yaa..."

"Tiap hari.mmmaaf..." ucap Nadia.

"Ga usah minta maaf, itu hak suamimu. Apa Bella juga butuh belaian?" Tanya Billy.

"Apa kamu mau memberi kenikmatan kepada Bella?" Tanya Nadia berbalik.

"Kalau di izinin sama kamu, aku siap. Suamimu menyuruh ku menjaga kalian berdua kan?" Ucap Billy.

"Kita selesaikan dulu ini, nanti kita bahas." Ucap Nadia.

Ciuman Billly terus menurun menuju vagina indah Nadia. Bentuk nya masih tetap sama walau sering dimasukan oleh penis suaminya, Billy begitu kagum dengan bentuk vagina Nadia. Dia kemudian menjilati vagina Nadia yang masih terasa cairan cinta nya bersama Salma tadi. Billy dengan rakusnya melahap setiap inci vagina Nadia. Tangan nya juga tak lupa memberi rangsangan kecil dengan memainkan klitoris Nadia.

"Ahhh...Bill..." desah Nadia sambil meremas kedua payudaranya.

Billy kemudian bangkit, dia nampaknya tidak sabar untuk melakukan persetubuhan diizinkan itu. Penisnya sudah berada diujung bibir Vagina Nadia. Dengan diberi sedikt ludah, penis Billy sudah menembus vagina hangat milik Nadia. Wajah Nadia begitu seksi, namun dibalik itu semua dia bisa merasakan keanehan, semenjak menikah dengan Tio, dia belum merasakan lagi penis lain yang masuk kedalam vagina nya. Apalagi ini penis mantan pacarnya yang dulu sering menembus rapatnya vagina mulus tanpa bulu miliknya.

"Ahhh..ahh...ko masih enak sih Nad...padahal lu sering ngentot...ko bisa sihh...ahh..ahhh.." puji Billy saat menggoyang penis nya keluar masuk di vagina Nadia.

"Entahlah..ahh..ahh...yang pentingg enak saja ahahh..ssttt..." desah Nadia.

Penis Billy keluar masuk menembus vagina Nadia, mereka berdua nampak menikmati persetubuhan kali ini. Kedua lengan Nadia merangkul leher Billy untuk berciuman. Tusukan Billy semakin cepat membuat Nadia semakin cepat pula untuk orgasme. Teriakan Nadia membuat suaranya terdengar menuju Salma, yang sedari tadi berdiri di depan kamar nya yang terbuka sambil meminum anggur merah kesayangan nya. Tubuh Nadia bergetar hebat mendapat orgasme pertamanya itu. Ciuman nya terlepas , seperti penis Billy yang sudah dilepas olehnya.

"Nungging syaang..." pinta Billy.

Nadia mengangguk, dia sudah paham kemauan Billy yang tak pernah memberinya kesempatan untuk bernafas terlebih dahulu setelah dia orgasme. Kaki Nadia dibuka lebar-lebar memperlihatkan lubang indah yang pernag ditembus oleh Billy. Billy kemudian mengarahkan penisnya lagi untuk menembus vagina sempit itu. Tubuh Nadia semakin tersentak saat Billy langsung menggoyang cepat tusukan nya saat bergaya doggy itu. Penis Billy berulang kali masuk tanpa henti sampai mengeluarkan suara kulit mereka yang beradu.

Payudara Nadia bergoyang bergunda gandul sebelum diremas oleh Billy. Wajah Nadia mendongkak keatas pertanda dia menikmati persetubuhan terlarang itu. Wajahnya meringis kenikmatan , Billy tak memberinya istirahat terlebih dahulu .

"Ahh...ahhh..ahhh...aku..keluarrr....." desah Nadia yang membuat Billy tak berhenti untuk menusuknya.

Beberapa kali hentakan membuat Billy keenakan, dia melepas penisnya lalu menyuruh Nadia untuk melakukan goyangan diatas tubuhnya. Nadia lalu mengangkang dan bergoyang seperti saat dulu. Gaya w.o.t yang merupakan gaya favorit nya, membuat Nadia semakin leluasa untuk bergerak. Kedua Tangan nya dipegang oleh Billy , sementara pinggulnya dia bergoyang terus tanpa henti.

Beberapa menit kemudian, Nadia mengalamai orgasme yang ketiga. Tubuhnya bergetar diatas tubuh Billy dan mencium bibirnya. Billy lalu membalikan tubuh Nadia menjadi tengkurap. Billy benar-benar tak membuat Nadia berisitrahat lagi. Tusukan nya membuat Nadia semakin tak berdaya. Dia hanya diam saja tanpa perlawanan. Hanya desahan yang keluar dari mulut mungilnya itu. Billy tanpa henti menusukan penisnya itu lebih dalam.

Beberapa saat kemudian, Billy nampaknya sudah tak sabar ingin memuntahkan isi sperma nya yang sudah dia tahan sedari tadi. Billy lalu mencabut penis nya dan mengocok diatas punggung mulus Nadia.

Crot..mcrott...crort....

Beberapa tembakan sperma nya sampai ditujuan. Punggung mulus Nadia mulai dibasahi oleh cairan kental dari mantan pacarnya itu. Billy seketika puas dengan persetubuhan nya itu. Dia kemudian mencium Nadia dari samping, keringat nya mulai bercucuran membasahi ranjang Salma.

"Prokk..prokk..prokk...." ucap Salma yang langsung membuat kedua insan dimabuk nafsu terkejut.

"Salma...." desah Nadia.

"Makasih ya sayang..." ucap Billy.

"No problem..balikin aja tubuh lu Nad.." ucap Salma.

"Kasur lu entar kotor..." ucap Nadia.

"Gapapa ko.." ucap Salma.

" ehh..jangan gitu dulu aja....mmpphh..." ucap Salma lagi.

"Okeyy..." jawab Nadia pasrah.

Tubuh Salma bergerak menaiki ranjang nya sambil memegang gelas berisi amer itu lalu dia menyuruh Billy untuk memegang gelas itu. Mulutnya kemudian mengulum penis Billy yang masih tersisa sedikit sperma itu. Dengan lahapnya Salma mengulum penis pacarnya itu. Kemudian dia mengambil gelas itu dan menuangkan di punggung Nadia yang belepotan sperma Billy. Seketika tubuh Nadia basah membuat Nadia terkejut dengan perlakuan Salma ketubuhnya. Salma kemudian menungging menampilkan mulusnya pantat beserta vagina nya itu , dia menjilati air amer yang dia tuangkan di punggung mulus Nadia, lalu dia menjilati nya beserta sperma Billy yang belepotan itu.

Billy tersenyum melihat budak sex nya itu semakin binal saja, tak sia-sia dia lepas dari Nadia namun mendapat Salma yang tak kalah binal nya. Saat mereka sedang berada di situasi romantis, tiba-tiba Bella muncul dan terkejut dengan suara desahan di kamar Salma. Bella lalu menutup mulut nya seakan tak percaya kalau Nadia akan bercinta dengan mantan pacar nya.

"Bella..." tanya Nadia lirih.

"Cantik juga istri Tio yaa..." ucap Billy.

"Nadd...kamu apa-apaan...kenapa malah bercinta di belakang Papah?" Tanya Bella yang nampak kecewa dengan Nadia.

"Bell..aku bisa jelasin..." jawab Nadia lalu bangkit mendekati Bella.

"Aku lakuin ini karena...situasi yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata, ayo duduk dulu sini..." ajak Nadia kepada Bella untuk duduk di ranjang kenikmatan.

Bella hanya diam saja, dia pasrah tak bisa melawan karena melihat wajah mereka bertiga yang masih dimabuk oleh nafsu. Bella kemudian mendengarkan ucapan Nadia untuk menjelaskan apa yang sudah terjadi.

"Bell...aku memang sudah bercinta dengan Billy, aku memang sangat nafsu kalau dekat dia, papah sudah menitipkan Billy kepada kita, kamu tau sendiri kan nafsu kita gimana?" Ucap Nadia kepada Bella.

"Tapi ga harus sama mantan juga kan kak?" Protes Bella kepada Nadia.

"Kamu belum dapat kenikmatan lagi kan ? Aku gak yakin kamu bakal kuat sayang...kalau misalnya Billy muasin kita apa kamu mau? Papah sudah izini ko" tanya Nadia kepada Bella.

"GAKK...AKU GAK MAU Nad...aku sudah janji kan dari dulu juga. Aku sudah tau ko kalau kalian memang suka sex dan aku mohon aku jangan dilibatkan. Kalau kalian mau pesta sex lagi silahkan..." ucap Bella menolak keras dengan tawaran Nadia.

"Kalau...emmm...kulum atau grepe kaya gini gimana?" Tanya Nadia sambil meremas kedua payudara Bella.

"Ahh...Nad..***kk..emmm...pleassee..Nad..." desah Bella berusaha menolak.

"Ayolah Bella kita senang-senang..kalau kamu gak mau, biar kita aja" ucap Salma.

"Emmpp..empp..." jawab Bella menggelengkan kepalanya karena bibirnya dicium oleh Nadia.

Salma lalu menarik celana leging Bella beserta CD nya, Nadia pun sama menarik baju Bella sampai dia menjadi telanjang. Nadia dan Salma memberi rangsangan kepada Bella secara bersamaan. Nadia tau betul titik terlemah Bella, dia seakan tak percaya kalau Bella akan menolak penis lain jika dia sudah diberi rangsangan seperti ini. Salma lalu menjialti vagina Bella membuat Bella semakin menggelinjang nikmat.

"Oihh...ahh...Nadd...Sal...udahh..pliss...huhuhu...jahattt...ahhh...tapii...ahh..enakkk.." ucap Bellaa yang menjadi munafik dengan perasaan nya.

Billy kemudian meremas payudara Bella, Bella seakan pasrah dikeroyok oleh tiga orang itu. Mulutnya tak berhenti mendesah saat mulut Nadia dan Billy memainkan puting nya, dibawah sana terdapat Salma yang memainkan vagina nya. Salma begitu lihat untuk urusan selangkangan, terbukti tak lama kemudian Bella mendapat orgasme pertama nya. Tubuh Bella bergetar, cairan vagina nya muncrat kearah wajah Salma , membuat tiga orang itu senang.

"Sekarang sepong kontol Billy yaa..." pinta Nadia.

Bella dalam hatinya menolak namun nafsu nya tak bisa menolak. Dia kemudian menggenggam penis besar Billy yang masih On itu. Mulutnya kemudian mengulum penis ketiga yang pernah dia cicipi setelah suaminya dan ayahnya. Bella begitu telaten seperti saat mengulum penis suaminya. Mulutnya terus maju mundur melahap seluruh penis Billyy. Matanya tidak lepas dari pandangan area penis Billy. Billy memainkan rambut Bella agar Bella semakin lama di area selangkangan nya.

Salma kemudian keluar dari kamar, membawa sebotol minuman pembawa pusing kepala untuk diminum secara bersama-sama. Dia menuangkan untuk Nadia , sebagai tanda bahwa mereka baikan.

Bella menatap nanar wajah Billy dia tak yakin kalau penis nya akan menembus vagina nya yang selalu dia jaga untuk suaminya.

"Kamu gak yakin?" Tanya Billy.

"Entahlah.." jawab Bella pasrah.

Sebenarnya dia ingin, perasaan dia bimbang sama seperti Nadia tadi. Namun Bella masih orang baru yang memang mungkin akan menolak kehadiran Billy, tak seperti Nadia.

"Kallau kamu kebelet, bisa lewat belakang aja gimana?" Tanya Nadia kepada Billy.

"Aku gak masalah,, aku gak mau memaksa orang yang memang gak mau aja Nad..aku mungkin orang baru baginya dibanding kamu " jawab Billy mempertimbangkan tawaran nya.

"Okey....mungkin hanya Bella yang bisa menjawab" ucap Salma.

"Maaf ya Bill, aku belum siap..kamu tau sendiri bagaimana perasaan aku kan." ucap Bellaa menunduk.

"No problem..apa aku boleh meemakai cara lain? Aku penasaran dengan kamu Bell.." tanya Billy.

"Dengan apa?" Tanya Bella.

"Apa aku boleh entot mulut kamu? Grepe2 kamu?" Tanya Billy.

Seketika Bella melirik Nadia dan Salma. Dia memikirkan cara untuk tidak mengecewakan Billy yang akan menemani Nadia dan dirinya selama suaminya bertugas. Nadia serta Salma melemparkan pertanyaan itu kepada Bella karena Bella yang bisa menjawab. Dengan berat hati Bella menyetujui nya.

"Aku kulum saja sampai keluar ya...kalau grepe maaf aku gak mau..." ucap Bella.

"Cukuo tadi saja kamu grepe aku Bill..sekarang aku mohon jangan.." lanjut Bella meminta kepada Billy.

"Oke Bell...puasin aku dengan mulutmu.." ucap Billy.

Billy berbaring, lalu Bella naik keatas pahanya. Mulutnya kembali telaten mengulum penis mantan pacar Nadia itu. Dengan segala keahlian nya mengulum penis Tio, membuat Billy meracau tak jelas. Dia memuji mulut dan service Bella yang membuatnya semakin tak terkendali untuk mengeluarkan sperma. Kepala Bella ditekan-tekan supaya Bella semakin mentok ke dalam penis nya.

Salma dan Nadia berpesta minuman pusing itu, nereka tertawa bersama-sama memberi semangat kepada orang baru dalam lingkungan geng sex mereka. Walau Bella hanya mengoral Billy , mereka mengerti, tak gampang bagi orang baru yang masuk kedalam lingkungan nya. Entah berapa gelas membuat mereka sampai mabuk kepayang. Tubuh mereka ambruk lalu tertidur diatas sofa yang mereka duduki.

Belka yang sedari sibuk mengoral penis Billy, tak menyadari kalau dua teman nya itu sudah tepar. Beberapa saat kemudian , Billy ternyata ingin memuncratkan spermanya, tak kuat dengan goyangan lidah Bella. Billy kemudian mencabut penis nya dari mulut Bella lalu dia arahkan ke wajahnya. Seketika Bella membuka mulutnya, mengarahkan kepala penis Billy menuju mulutnya. Billy paham lalu dia mengocok penis nya dengan cepat dan ....

Crott...crooot..crrooott.t...

Sperma Billy keluar untuk ke 3x nya hari ini. Tubuh nya berkeringat deras, wajah Bella penuh dengan sperma asing lagi. Bella kemudian mengelap sperma itu dan memasukan nya kedalam mulut nya. Kini wajahnya sedikit bersih dari sisa sperma. Dia kemudian mengambil ponsel dan berselfie bersama Nadia yang sudah tertidur akibat minuman keras nya itu. Tak lupa dia mengirim tubuh telanjang nya kepada sang suami yang sedang bertugas oleh Tante nya alias mertua suaminya.

"Thanx Bell. Goyangan lu enak juga..." puji Billy kepada Bella.

"Sama2 Bill, sorry gue gak bisa kasih lebih, dsn semoga lu paham." Ucap Bella.

"Gapapa..." ucap Billy sambil mengacak-acak rambut Bella.

Bella kemudian berlalu pergi menuju kamar mandi membersihkan sisa sperma yang melengket di wajahnya. Billy tersenyum sinis melihat Nadia dan Salma yang sudsh tepar itu. Bella kemudian kembali dari kamar mandi dan memakai pakaian nya lagi.

"Bill,, apa gue pulang duluan aja? Nadia tepar juga lagi..." Tanya Bella.

"Gapapa...dia disini dulu aja...gue kangen sama dia, lu ngerti kan?" Ucap Billy.

"Okeyy.. kasih tau aja gue pulang duluan..bye" ucap Bella berlalu meninggalkan mereka bertiga.

******

Malam hari kelabu. Yaa benar-benar kelabu, dimana malam ini mungkin menjadi malam terburuk bagi kedua wanita muda. Mereka dibawa paksa dengan tanpa pakaian, namun pakaian mereka tetap dibawa. Sebuah mobil mulai berhenti di depan sebuah rumah. Pintu mobil nya terbuka, terpampang jelas wajah seseorang, wajah pria yang pernah bercinta dengan kedua wanita muda itu. Dia lalu berjalan menuju lantai 1 dimana target yang dia tuju sudah berhasil ditaklukan.

Pintu kamar terbuka, wajah pria itu tersenyum kemenangan, dua wanita yang menjadi target utama sudah di ikat di kursi. Mereka berdua masih tertidur, efek minuman yang mereka minum entah berapa gelas.

"Welcome to my ....." ucap teman pria itu seakan akan memeluk pria yang baru saja datang.

"My apa ? " tanya pria itu sambil membuka sweater nya.

"Apalah terserah lu aja bro.. gimana mau pesta sekarang?" Tanya teman pria itu.

"Okee...mereka sedang berjalan menuju kesini. Berapa ronde lu sama mereka?" Tanya pria itu.

"Satu orang satu ronde , tak apalah..yang penting ngerasain memek istri orang haha..****** banget suaminya malah nyuruh gue jaga dia, bini nya yang satu lagi gak mau ngasih, cuman pengen nyepong doang, gue sih ga masalah toh target nya ini berdua kan?" Ucap teman pria itu.

"Iyalah Bill, ngapain juga Bella suruh ikutan. Ya sudah gue kebawah dulu, mereka sudah dibawah" ucap Aris, sang pria yang keluar dari mobil itu.

"Oke bro..." jawab Billy.

"Selamat bersenang-senang sayang...maaf...uang lebih besar dibanding cintamu yang plin-plan" lanjut Billy berucap kepada

Nadia dan Salma, mereka dijebak oleh Aris dan Billy. Efeek minuman yang mereka minum tadi diberikan dosis tinggi membuat mereka berdua tak sadarkan diri. Tubuh mereka diikat diatas ranjang dengan kaki melebar. Setelah beberapa jam akhirnya mereka sadar, petaka akan datang . Sebuah pesta akan segera dilakukan.

"Nahhh...ini diaa...gimana..?" Ucap Aris mengagetkan Billy yang sedang melihat dua orang kesayangan nya sedang pasrah sambil berteriakk..

"Mantapp...kalau kaya gini nih kita akan dua kali lipat bayarnya, beneer gak brooo..." ucap pria yang bersama Aris.

"Benerrr...." jawab mereka begitu kompak.

"Okee...sesuai perjanjian, silahkan dinikmati. Atur-atur saja yaa..." ucap Aris.

"Siaappp bos...ayo bro...kita pesta...." ajak pria besar itu kepada rekan-rekan nya.

Nadia dan Salma menolak keras apa yang dilakukan Aris. Sepuluh orang berotot besar dan berbadan basar sedang menghampiri mereka. Mereka ber sepuluh sudah telanjang bulat menampilkan penis yang sangat sangat besar dan panjang. Lebih besar dari suaminya maupun kedua orang yang sudah menjebaknya.

Tubuh Nadia dan Salma mulai digerayangi masing-masing oleh lima orang. Dengan terpaksa mereka harus melayani lima orang laki-laki yang seumuran dengan Om Feri, ayah Nadia. Mata mereka berdua melotot seakan copot saat penis Om-Om besar itu mulai memaksa masuk ke dalam mulut mereka. Penis itu menampar wajah imut mereka sampai mereka menutup mata.

(Saya percepat ssaja ya cerita gangbang ini karena kesulitan kata-kata)

Kedua lubang mereka berdua dimasukan oleh 2 penis, tangan mereka memegang 2 penis dan harus mengocokknya, sementara mulut mereka mengulum menerima penis satu nya lagi. Mereka terus melakulan itu silih berganti. Mereka bekerja keras di malam hari itu. Salma dan Nadia tidak bernafsu melayani Om-Om itu yang sudah memeperkosa mereka. Nadia bersumpah tidak akan memaafkan mereka yang menjebak dirinya, begitupun dengan Salma yang tak menyangka kalau pacarnya akan berbuat nekat seperti ini. Mulut mereka mendesah menikmati gangbang style itu.

Setelah silih berganti memasukan penis itu kedalam vagina dan lubang anus mereka, penis Om-Om itu mulai mengeluarkan isi sperma nya. Mereka mengarahhkan kearah tubuh mulus mereka berdua. Tubuh mereka seakan menjadi wadah sperma bagi mereka berdua. Wajah mereka beserta payudara mereka menjadi banjir oleh beberapa cairan.

Ke sepuluh pria itu lalu memakai pakaian nya lagi, lalu mereka memberi sejumlah uang kepada Salma dan Nadia. Setelah selesai, tubuh mereka lalu disuruh memakai pakaian nya sendiri, lalu mereka dibawa menuju mobil yang sudah mereka simpan di garasi. Tak ada kata yang keluar dari mulut Nadia dan Bella. Mereka kembali diikat untuk tak memberi perlawanan.

***
Kembali ke Pov Tio...

Suara tangisan, amarah, bercampur darah menyatu di ruangan kamar ini. Aku begitu menyesal dengan ucapan wanita itu yang membuatku seakan di ulti itu. Pikiran ku memang hanya memikirkan selangkangan saja tanpa tau akan ada hal seperti ini.

Tante bangkrut, Nadia diculik dan Bella disekap, di sepanjang perjalanan aku pun dipukuli orang tak dikenal dengan tubuh besar. Aku tidak mengerti mengapa wanita itu melakukan hal keji kepada orang yang kusayang. Selama ini aku tidak menemukan hal-hal yang janggal . Mataku terus menatap tajam mata nya yang menatap mataku dengan senyuman manis, namun sadis.

Langkahnya mendekati tubuhku yang sedang diikat dengan kencang oleh kedua pria di belakang ku, Greg dan Leo. Dia berkhianat kepada arahan Om Anton nampaknya. Tangan mulus wanita sadis itu meraih daguku untuk berbicara dengan nya.

"Haiii...Tioo....bagaimana sangat terkejut bukan dengan semua ini ?" Ucapnya dengan menunduk kearahku menampilkan payudaranya yang bulat.

"Maksud lu apa ??? Kenapa lu lakuin semua ini..." ucapku penuh amarah.

"Cupp..cupp..cuppp...." ucapnya sambil tersenyum sadis seperti psikopat.

"Benar-benar psycho lu...apa jangan-jangan Dina juga korban ....." ucapku terpotong olehnya.

"Tepat sekali...selain kontol lu gede...otaklu beneran gede juga yaa hahhaa..." ucapnya sambil meremas penisku.

"Riss...gue gak nyangka lu sekongkol dengan Wanita jalang ini..." ucapku kepada Aris.

"Apa kamu bilang ? Jalang ?....Plakkkkk...plaakkk....berani sekali kamu berbicara seperti itu.." ucapnya yang menampar pipi ku berulang kali.

"Kakkkk...." suara lirih Salma.

"Papahh...hikss...hikss..." kini Nadia bersuara.

"Lihat...lihat mereka yang sudah lu entot...udah berapa memek yang lu coblos Tioo..." ucap nya.

"Butuh berapa memek lagi yang ingin lu coblos hahhhh..lu harusnya beruntung dapetin 2 memek gadis...malah terus berpetualang Tio...gue kira lu culun ternyata penjahat memek...." ucapnya lagi.

Aku tidak bisa menjawab karena dibelakangku Greg dan Leo langsung mencekik leherku dari belakang sampai kehabisan nafas. Aku tak menyangka kalau Salsa yang kemarin di Bali malah akan membantuku menyelesaikan masalah ku dengan Aris, namun faktanya ternyata dia dalang dibalik semua ini.

"Ucapan lu yang ingin gue bantu lu itu hanya omong kosong. Gue dan Aris sudah merencanakan semuanya, termasuk Billy. Gue akan bunuh ketiga orang yang lu sayang seperti Dina, lu gak tau aja kalau gue punya skincare berbahan kulit manusia hahhaa..." ucapnya penuh tertawa.

"Huhh..hahh..hahh...kenapa lu lakuin kepada mereka, apa salah mereka?" Ucapku yang terengah-engah setelah Greg melepas lengan nya dileherku.

"Gue sakit hati Yoo sama Salma. Dia menuduh gue mengambil Aris, padahal Aris lebih memilih gue dibanding dia. Kenapa juga gue lakuin ke istri lu, karena gue cemburu sama dia yang ngentot dengan Aris tanpa sepengetahuan gue dan saat bersama Salma juga pas istri lu itu enak-enakan dikamar berduaan pas istri lu itu hampir jadi lonte, gue jadi renggang semenjak gue dituduh seperti itu." Ucap Salsa dengan mata yang hampir mengeluarkan air mata.

"Kenapa lu lakuin juga ke Tante dan Bella hah? Salah dia apa?" Tanyaku sambil menatap tajam kepadanya.

"Bella, gue emang gak ada masalah sama dia, cuman itu sebagai ancaman bagi lu untuk ninggalin Nadia karena benar kata orang-orang kalau Nadia perfect termasuk Bella, tapi gue malah memilih Nadia berkat kedua orang yang pernah entot istri lu, Billy dan Aris. Kalau Tante Fitrii..ehhh..ibu tersayang ku, maafkan aku yaa...tapi aku penasaran Bu sama memek ibu...ibu gak ingat kan pernah marahin aku, bugilin aku saat pertama masuk karena hal sepele kan..." Ucapnya sambil menengok Billy dan Aris yang berada di belakang ketiga orang yang kusayang itu.

"Bajingan lu Billy, gue nitipin karna gue percaya sama lu, gue gak akan maafin kalian. Kalian harus mati ditangan gue..arrrghhhh...." ucapku yang semakin frustasi dengan ikatan ini.

"Hahaha...begitu mudahnya kamu Tio...Aris udah gue suruh juga untuk mencelakai Nadia di mobil itu walau bego juga gak nyiapin senjata lain.." ucap Bille kepada Aris.

"Kalau sebaliknya gimana Yo...lu dan ketiga orang ini mati ??? Tapi gue gak rela sih karena gue masih butuh kontol lu juga..." ucap Salsa yang terus meremas dan mengocok penisku ini.

"Mereka juga gak akan rela ko ninggalin Nadia dan Salma , toh memek mereka emang enak buat mereka pake. Dan lu tau gak, memek mereka udah dimasukin 5 kontol loh...kuat banget kan hahahaha" lanjutnya.

"Bajingan lu Sal.. cuma gara-gara hal sepele lu lakuin ini semua hah...kalian semua bakal ada akibatnya dari semua ini" ancamku.

"Hahaha...gue pengen ngentot sama lu ya, jarang2 kan kita ngentot didepan istri lu lagi.." ucapnya sambil mengocok penisku.

"Gakk...gue gak mauu....pergi lu sal lepasin guee.." ucapku menolak ajakan nya.

"Gak mau tapi kontol lu tegang...hahaha..."

"Gue gak nafsu, gue gak mau lagi main sama lu..."

"Ayolah Tio...kapan lagi kamu bisa nikmati memek dia lagi..." ucap seseorang yang sangat ku kenal.

"Pak Jimmy? Laras ?" Ucapku terkejut dengan kehadiran nya bersama Laras.

*Note, Laras dan Salsa merupakan bestie selama kuliah, aku sering mencari informasi tentang Salsa lewat Laras ini...cmiww*.

"Haiii Tioo...omong-omong lu punya istri 2 yaa...ihhh..kontolnya gede lagii...." ucap Laras yang tetap memeluk Pak Jimmy dengan tubuh telanjang nya.

"Jangan banyak omong lahh...katanya lu mau ngentot sama dia, sini..." ajak Salsa kepada Laras.

"Ihhh baik banget dehhh sayang...bentar ya beb..." ucap Laras menerima tawaran Salsa dan meminta izin kepada Pak Jimmy.

Laras lalu menghampiriku kemudian berjongkong dan mengulum penisku. Mulutnya sangat lihai sekali seperti Salsa. Aku memang menikmati mulutnya yang berada di penisku namun sitkon sekarang berbeda.

Kaki ku kemudian menendang tubuh Laras membuatnya terpental. Sontak saja Greg dan Leo langsung mengapit leherku lagi.

"Jangan macam-macam sama mamih ya...kalau engga gue patahin ini leher..." ucapnya dengan penuh ancaman.

Aku hanya bisa menggerakan kepalaku melawan tindakan Greg., Leo pun sama tak tinggal diam langsung memukul perutku membuatku terasa mual. Laras kemudian berlutut lagi dan mengulum penisku. Mataku meringis menahan segala perasaan campur aduk disini. Kulihat juga Salsa sedang bersetubuh dengan Pak Jimmy menghadap kearah Tante,Salma dan Nadia yang sedang di grepe-grepe oleh Aris dan Billy.

Kedua tangan lelaki jahanam itu bergerilya di payudara ketiga orang yang mereka sekap. Nampak tak ada perlawanan dari mereka bertiga, toh mereka juga mungkin tak ada artinya melawan. Mereka bertiga disuruh untuk menjilati selangkangan kedua lelaki jahanam itu.

Aku pun sedang disetubuhi oleh Laras. Hatiku menangis melihat perlakuan mereka kepada aku dan ketiga wanita ku. Andai ada Om Anton mungkin aku akan bisa melawan mereka. Laras menungging membelakangi ku menampilkan pantatnya yang semok. Aku tak sudi melihatnya, ingin sekali aku menendang tubuhnya lagi, tapi apa daya, Leo dan Greg memegang kedua kaki ku dari bawah.

"Ahh..gilaa...ini..enak banget...pantes lu doyan beb kontol ini...ssttt..." desah Laras.

"Ahh..ahh...iyaa..nikmatin ajaa...kontolnyaa...." ucap Salsa yang bergoyang nikmat dengan posisi w.o.t

Nadia dan Salsa pun nampak meringis saat mulutnya di ewe paksa oleh penis aris maupun billy. Mereka berdua seakan menjadi budak sex yang tak akan pernah habis dinikmati. Aku pun hanya pasrah walau tangan Greg dan Leo sudah tidak memegang kaki ku lagi. Dia menuju Tante yang nampak menganggur tak ada yang menggaulinya.

"Hahaha...dapet lonte kantor nih Greg...kita DP aja gimana" seru Leo mengajak Greg.

"Okeee broo...Mamih...kita lepas dulu ya lonte ini..." ucap Greg keepada Mamih nya alias Salsa.

"Ahh..ahhh...iyaa...pake saja..bikin dia sekarat, kalau bisa bunuh aja ahh..ahh...yang cepet dong beb..." ucap Salsa sambil terus di doggy oleh Pak Jimmy.

"Ayoo Lontee....kemarin gak dapet 5 kontol yaa...2 kontol aja cukup yaaa kita juga besar-besar ko...hahahhaa" ucap Greg.

"Jangann...aku mohon jangann...." rengek Tante menolak ajakan kedua bodyguar pengkhianat itu.

"Ayolaahh kita senang senang saja...ayo greg" ajak Leo yang nampaknya tak sabar menikmati tubuh Tante.

"Tidaakkkk....akhhhhh...." teriak Tante saat tubuhnya digerayangi oleh tangan mereka.

Kini dikamar ini semua nya melakukan hak yang tidak di inginkan bagiku, namun diinginkan oleh mereka. Nampak air mata mulai bercucuran di kedua pipi mulus mereka bertiga, termasuk aku yang tak menginginkan hal ini terjadi. Aku sama sekali tidak menikmati vagina Laras yang terus menggeol penisku.

Desahan, tangisan dan erangan berkumpul menjadi satu. Aku bersama ketiga wanitaku nampak pasrah dan pasrah. Laras entah berapa kali keluar membasahi penisku, begitupun mulut Salma dan Nadia yang sudah berlumuran sperma. Salsa sendirii masih terus bercumbu dengan Pak Jimmy tanpa henti. Entah sampai kapan semua ini akan berakhir atau mungkin ini akan menjadi malam terakhir.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Brakk.....

"Jangan bergerak...diam ditempat semuanya..."

Teriak seseorang yang membuat kami semua melirik ke arah pintu.

Seketika tubuh Laras tetap diam di penisku. Ke empat lelaki jahanam menatap seseorang itu sambil menahan amarah. Pak Jimmy juga tak luput bangkit saat Salsa berada diatas tubuhnya.

"Mau apa kamu? Kenapa kamu selalu ikut campur kesenanganku." Ucap Pak Jimmy dengan lantang nya.

"Lepasin mereka. Kalian semua akan masuk penjara. Bukti ucapan cewek itu akn menambah pasal kalian di pengadilan. Kalian sudah masuk ranah kriminal" ucap seseorang itu bernama Antonio Razor dengan lantang nya.

"Ohh...oke...kita akan lepasin mereka, tapi kalian harus mati dulu..." ancam Pak Jimmy.

"Kita selesaikan permasalahan kita tanpa melibatkan mereka ber empat." Ucap Om Anton menatap tajam mata Pak Jimmy.

"Tunggu...stopp....kita tidak bisa lepas Om..kita menikmati perlakuan mereka ko..benar gak Salma ?" Ucap Nadia yang membuatku keheranan.

"Iya benar Nad...ayo Billy Aris lakuin semau kalian.." ucap Salma.

"Nadia, Salma apa maksud kalian?" Tanya ku yang nampak keheranan dengan ucapan nya.

"Sudahlah Ton, lihat, mereka menikmati disini, sebaiknya kamu pergi saja. Tak ada gunanya kau disini, yang ada pulang tinggal nama" ucap Jimmy.

Om Anton masih terdiam beserta Jack dan Bram. Mereka bertiga entah tiba kapan disini. Aku pun merasa tidak mengirim alamat ini ke Om Anton. Billy dan Aris nampak berciuman dengan Salma dan Nadia yang membuatku semakin panas dan cemburu.

Penis Aris dan Billy kembali keluar masuk, tangan Nadia meremas punggung tangan Salma. Salma seketika mengangguk kecil mengerti maksud Nadia. Aku bisa melihatnya dari jarak yang dekat itu. Tanpa diduga, saat penis mereka terdiam, gigi Nadia dan Salma menggigit penis kedua nya. Sontak saja itu membuat Aris dan Billy meringis kesakitan.

"Arrgghhh...anjinggg...ahhh..sakittt..." teriak Aris.

"Bisa bisanya kalian yaa..argghhh...."

Tangan mereka menjambak rambut Nadia dan Salma. Namun keduanya tetap mengigit dan tidak melepas penis mereka. Disaat lengah, Jimmy mendapat pukulan telak dari Om Anton. Begitupun dengan Jack dan Bram yang langsung menyerang tubuh Greg dan Leo.

Pertarungan pun terjadi disini.

Laras dan Salsa nampak ketakutan dan saling memeluk diri. Kekuatan ku seakan muncul tiba-tiba. Tapi saat aku akan menggerakan tanganku, tiba-tiba tali yang mengikat tangan ku perlahan melonggar. Terdapat jari lembut mencoba membuka ikatan itu. Aku menengok ke belakang dan ternyata ...

"Satiraa...Bellaa...." ucapku tak percaya dengan kehadiran mereka.

"Selesain dulu sayang...nanti kita cerita" ucap Bella yang mengelus pipiku.

Aku mengangguk, lalu secara tiba-tiba lagi Bella dan Satira langsung menyerang Laras dan Salsa. Mereka terlibat pertikaian. Jambak-jambakan ala wanita terjadi di depanku. Aku sangat yakin kalau Bella bisa menang, karena dia mempunyai ilmu beladiri bersama Satira.

"Dasar jalang..***k nyangka kamu seperti itu sifatnyaa..." ucap Satira.

"Ampun Ra...ampunnn..." ucap Salsa yang merasakan sakit dilehernya.

"Tak ada ampun kak. Aku kalau sudah benci ya benci..terima ini..heuggghh...." ucap Satira yang mengunci leher Salsa.

"Hehh...mamih...sini berlutut lu..." ucap Bella yang menjambak rambut Laras supaya dia berlutut.

"Ampunn...ampunnn...." ucap Laras.

"Bughh..bughhh...sakit gakk..sakit.***kkkk...jawabbb....." ucap Bella yang nampak menahan amarah setelah dia tau kalau Salma dan Nadia diperlakukan seperti hewan oleh Laras.

"Nihh...lu mau kencing juga kan seperti saat Salma dan Nadia dikencingin hah...nihhh....ayo Ra..kencingin jalang itu..." ajak Bella kepada Satira untuk membuka celana nya.

Satira dan Bella pun membuka celana mereka dan memberikan air kencing di muka Salsa dan Laras. Mereka nampak tak bisa menahan air kencing itu. Setelah selesai, vagina Bella dan Satira menggesek-gesekan di wajah mereka.

Di sisi lain, Greg dan Leo masih berkutat menahan serangan dari Jack dan Bram, begitupun dengan Om Anton yang terus bertarung dengan Pak Jimmy. Aku melihat kedua orang yang sedang meringkuk meringis kesakitan itu sedang berbaring. Aku membuka kaitan tali di tangan Tante, Salma dan Nadia. Mereka terlepas lalu membantu Bella dan Satira mengeroyok Salsa dan Laras.

Aku kemudian menghampiri kedua orang itu untuk bertarung dengan ku.

"Sini lu anjingg...bughh...lu juga gak bisa dipercaya anjinggg...bughh..bughhh...cuihhj..." ucapku sambil menendang wajah mereka berdua.

Kuangkat tubuh mereka dan kupukul perut mereka secara bergantian. Dengan gaya ala Jhon Chena dipadukan Kurt Angel, mereka berdua pasrah tanpa perlawanan. Mereka terdiam pasrah, tubuhnya sudah lemah setelah aku memukulnya secara membabi buta. Aku tak akan membuat mereka mati, aku hanya ingin membuat mereka semakin hancur ditanganku.

Wajah mereka babak belur setelah kuhajar habis-habisan. Darah mulai bercucuran diwajah mereka berdua. Setelah penis mereka digigit, wajah mereka pun tak luput aku beri kesakitan lebih. Pertarungan ku diakhiri dengan gaya mencekik ala Jhon Chena dan membuat mereka pingsan.

Aku kemudian menuju Greg yang tubuhnya lebih besar dariku. Kubantu Jack yang sedari tadi bertarung dengan Greg.

Bughh..bughh..eungg..buggg...

Greg dan Leo dihajar habisa-habisan oleh kami bertiga. Jack dan Bram mempersilahkan ku untuk menyelesaikan sendiri. Tenaga ku yang masih tersisa kuat untuk melakukan gaya Jhon Chena lagi. Kuberi lehernya kenangan indah dengan kucekik secara erat seperti saat dia mencekik ku. Tubuhnya tersungkur dan pingsan oleh cekikan lenganku.

Kuhampiri Leo, kupukul beberapa kali perutnya saat dia memukul perutku. Wajahnya memuncratkan darah yang sedari tadi dipukul oleh Bram.

"Rasakan ini..yaa...ya.a." ucapku saat memukul perut Leo.

Setelah puas memukul tubuhnya dengan kedua tanganku, kutendang penis nya secara keras, begitupun kepada Greg. Om Anton pun memenangkan pertarungan dengan Pak Jimmy. Wajahnya hampir tak terbentuk oleh pukulan Om Anton. Aku tak menyangka ternyata Om Anton begitu kuat kalau bertarung.

"Hah..hah..hahh..." ucapku dengan nafas terengah-engah.

"Om...Jack...Bramm...terimakasih...sejak kapan kalian disini?" Tanyaku.

"Tio...Bella dan Satira mengabari Om...setelah kamu memberi kabar itu, namun Om tak yakin dengan Greg dan Leo, ada kabar dia berkhianat makanya Om bawa Jack dan Bram kesini, bersama supir kesayangan kamu, Pak Rahmat. Kita memakai kelas bisnis agar sampai tepat waktu. Kita tahu disini, karena kecerdasan Satira yang sudah mengetahui rencana Salsa. Dia merekam semua di ruangan ini, cuman Om tidak mengetahui Feri ada dimana." Ucap Om Anton.

Aku kemudian melihat kearah beberapa wanita. Salsa dan Laras nampak tak berdaya setelah wajahnya mengeluarkan darah akibat kekesalan yang dialami oleh Salma, Nadia dan Tante. Mereka meluapkan emosi yang sudah mereka tahan selama ini. Aku kemudian mendekat dan memeluk mereka. Kami semua bersyukur atas keselamatan yang sudah terjadi, kami semua menangisi kesedihan ini dan aku berjanji tidak akan mementingkan selangkangan lagi, karena ada hal yang menurutku lebih penting, yaitu KELUARGA.
 
Best, kejutan dan plot twist di episod akhir. 😍Tapi sedih sebab gak nyangka petualangan tio udah tamat😢, moga epolog nanti satira jadi no 3 😍 atau ada lanjutan season 2 mungkin. Makasih byk hu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd