Langsung PM sensei @31kakashi behahahahabuset dah transparan banget, bakal bejibun yg PM ane kalo gini caranya.
waktu ngangkat adidah aja banyak yg PM ane kirim foto nasi padang diatas piring saji.
Iseng sensei sekalian test bisa PM ga....behahahaha ga ada maksud laen....kalo di kasih mah bonus guru ke murid....behahahahaBehahahahaha beneran langsung PM
Ehhh..ikutan atuh..Cieee om kuwi mo eme eme ma ming xia nih ... Ngintiiip aah
Seraaaang kaisar Zhang dan pasukan TNU libatkan kesian pada nganggur sama pasukan ep ep ajakinTERIMA...TERIMA...TERIMA
esok pagi nya.
Dikamar Kaisar Chang Li Wan.
"Hoaam....... Kaisar Chang Liwan bangun dalam keadaan tak berpakaian. Ia menoleh ke arah istrinya yang tidak memakai pakaian sehelai benang.
"Sungguh aku beruntung sekali,ini seperti mimpi tapi kenyataan. Apakah Mingmei reinkarnasi istriku ya? Sifatnya sama,wajahnya sama,hanya nama saja yang berbeda." ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati.
"Hem.... Aneh... Mengapa tadi malam aku merasakan berbeda ya dengan lubang kawinnya Mingmei,terasa sempit terus,padahal sudah aku gempur,aku sungguh tak sanggup melayaninya jika seharian. Bisa lemas lututku diperas terus." ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati sambil mengusap wajah istrinya.
Meskipun Mereka bermain sangat berisik,suaranya tidak sampai terdengar sampai keluar kamar,karena kamar itu didesain oleh Umam kedap suara.
Mingmei membuka matanya.
"Pagi Dinda... " ucap Kaisar Chang Li Wan sambil mengecup kening Mingmei.
"Pagi juga Kanda... Hoaaaamm...... " ucap Ming Mei. Nampak leher dan Susunya terdapat banyak bekas cupangan Kaisar Chang Li Wan.
"Ayo Dinda kita mandi... Nanti keburu Udin kemari" ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Baik Kanda.... " ucap Mingmei agak malas bergerak.
Mereka pun mandi berdua,Sebenarnya Kaisar Chang Li Wan ingin bermain lagi,tapi mengingat Udin akan datang maka diurungkan niat tersebut.
Setengah Jam kemudian mereka selesai Mandi. Mingmei membuat sarapan didapur,sedangkan Kaisar Chang Li Wan membangunkan Lingling ,setelah bangun lalu memandikan Lingling.
Didalam kamar mandi terdapat 2 Keran, 1 Keran untuk air panas 1 keran lagi air dingin. Ada Shower juga yang terdapat 2 keran dan Bak kamar mandi yang muat 2 orang. Peralatan Mandi sangat komplit,ada Sabun,sampo,sikat gigi ,pas gigi,sabun muka,sabun untuk Miss V, Lulur, Cairan Sabun jika untuk berendam. Bak kamar mandi terbuat dari Batu zamrud. Tuas keran terbuat Dari Bahan titanium dan dilapis emas berhiaskan Berlian.
Kaisar memandikan Lingling seperti biasa yang ia lakukan ketika sudah bisa bergerak normal.
Selesai memandikan Lingling,ia memakaikan pakaian Lingling yang sudah disiapkan oleh Mingmei. Dengan telaten Kaisar Chang Li Wan memakaian Pakaian Lingling,selesai itu ia menyisiri rambut Lingling.
"Ayah... Nanti lingling mau bermain sama koro lagi ya ayah.." ucap Lingling saat Kaisar Chang Li Wan menyisiri rambutnya.
"Hem.... Ayah dan Ibu akan pergi Jalan - jalan sayang,Nanti Ling'er akan bertemu kakak Li Shan disana" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil membuka bedak.
"Benar kah itu ayah.....? Lingling akan bertemu dengan Kak Li Shan?" ucap Lingling.
"Iya Nak... Kita berangkat bersama Kak Udin" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil memoleskan bedak ke wajah Lingling.
"Asiiik..... " ucap Lingling.
Kaisar Chang Li Wan dan Lingling berjalan ke Ruang makan. Nampak Mingmei sedang meletakkan sarapan diatas meja.
"Ibu buat apa ?" ucap Lingling.
"Nasi goreng kesukaan Ling'er" ucap Mingmei.
"Asiik... Nasi goreng...." ucap Lingling lalu naik kekursi.
"Hem..... Aromanya enak.. Banyak sosisnya" ucap Lingling ketika melihat makanannya.
Lingling melihat piring Ayahnya tidak ada sosis,hanya nugget ayam.
"Ayah mau.... " ucap Lingling.
"Buat Ling'er saja..." ucap Kaisar Chang Li Wan.
Mereka pun makan dengan lahapnya.
Bahkan Kaisar Chang Li Wan tak menyisakan makanannya,
"Masakan Dinda luar biasa enak, Kalah dengan masakan pelayanku." ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Kanda Bisa saja,ini juga berkat Bos Udin Kanda,Bos Udin yangvmengajarkan Dinda memasak. Berbagai macam masakan Dinda coba atas arahan Bos Udin. " ucap Dinda.
Mereka berjalan kearah dapur sambil membawa piring kotor kecuali Lingling. Lingling berjalan keruang keluarga untuk menonton TV.
" Serius Dinda?" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil mencuci piring tak percaya. Sebab Udin masih kecil. Ia pikir Udin pikiran hanya bermain saja.Tidak pernah kedapur.
"Iya Kanda.... Dinda serius,Bibinya Bos juga mengajarkan Dinda masak tapi tak sebanyak Bos Udin."ucap Mingmei mengelap piring yang sudah dicuci kaisar Chang Li Wan.
"Ooo... Begitu..." ucap Kaisar Chang Li Wan.
"KULON NUWUN.... suara Bel berbunyi. Bel itu terpasang didapur,belakang rumah, Ruang keluarga, dan ruang tamu.
"Itu mereka sudah datang Kanda ... " ucap Mingmei.
"Iya Dinda... " ucap Kaisar Chang Li Wan yang selesai mencuci perlatan dapur. kemudian berjalan ke ruang tamu untuk membukakan Pintu.
Krriiieet..... suara pintu terbuka.
"Pagi Paman Wan...." ucap Udin dan Han Meiling Xing serempak lalu bersalaman tak lupa mencium tangan.
"Pagi juga Ponakanku yang gagah dan cantik" ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Apa Paman Wan dan Bibi Mingmei sudah siap?" ucap Udin.
"Tunggu sebentar Nak.. Bibimu lagi mempersiapkan perlengkapan." ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Gak usah Paman Wan... Udin sudah menyiapkan semua,jadi Paman Wan dan Bibi Mingmei tinggal berangkat saja." ucap Udin.
"Baiklah kalau begitu,Paman masuk dulu untuk memanggil Bibimu. Ayo masuk Nak " ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Iya Paman Wan,Kami tunggu disini saja." ucap Udin.
"Baiklah... " ucap Kaisar Chang Li Wan kemudian berjalan kedalam rumah.
Ia berjalan ke arah Kamar tidur Lingling.
Nampak Mingmei mengeluarkan Baju lingling dan perlengkapan lainnya untuk dibawa ke Istana di atas tempat tidur sambil mengecek apa yang kurang. Ia pun masuk masuk kedalam kamar tidur Lingling.
"Dinda.... Katanya Udin... Dia sudah menyiapkan semua. Jadi kita tinggal berangkat saja. " ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Benarkah itu Kanda?" ucap Mingmei.
"Iya Dinda... Ayo kita berangkat,yang itu tinggal saja" ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Kalau yang ini jangan Kanda,soalnya ini Boneka kesukaannya Lingling" ucap Mingmei mengambil Boneka yang ia persiapkan untuk dibawa lalu dimasukkan dalam cincin ruang pemberian Udin.
Mereka pun berjalan ke arah Ruang keluarga.
"Ling'er ayo kita pergi Nak.. Kak Udin sudah datang." ucap Mingmei.
Lingling berdiri,kemudian digendong Mingmei didepan. Sedangkan kaisar Chang Li Wan mematikan TV.
Mereka berjalan ke arah Pintu depan.
Lalu Kaisar Chang Li Wan mengunci pintu depan..
"Paman Djarwo... Tolong gandong Lingling,dan untuk bibi Andin tolong pegang Bibi Mingmei"ucap Udin.
"Siap Boss" ucap mereka serempak. Mereka melakukan apa yang disuruh oleh Udin.
"Tolong Semuanya saling berpegangan " ucap Udin sambil merangkul Han Meiling Xing.
"Paman Wan dan Bibi Andin pegang pundak lalu kita terbang keatas" ucap Udin ,setelah semua saling bersentuhan,Udin menggunakan Jurus menghilangnya
Kemudian mereka terbang keatas menembus array yang dibuat Udin. Udin baru mengetahuinya saat berada di dunia cincin bersama Mingmei melewati array yang ia buat tanpa menghilangkan array tersebut sambil berpegangan tangan.
Hanya Juminten saja yang tetap didesa tak ikut bersama rombongan Udin.
Setelah diketinggian 5 Km Udin menghilangkan jurus menghilangnya.
"Bibi Andin.. Berubahlah menjadi burung" ucap Udin.
"Baik Bos. " ucap Andin. lalu menjauh dari rimbongan Udin lalu berbubah menjadi Burung Phoenix.
"HAAAAAAAA..... " Kaisar Chang Li Wan menjatuhkan rahangnya kebawah. Sedangkan Mingmei tidak terkejut karena sebelum sudah diberitahu oleh Udin.
"Ternyata benar apa yang dikatakan oleh Udin,Andin adalah Burung Phoenix" ucap Mingmei dalam hati.
"Ayoo Naik... " ucap Udin sambil melayang lalu duduk di punggung Andin.
"Apakah kalian Bangsa Dewa yang ditugaskan untuk menjaga alam ini?" ucap Kaisar Chang Li Wan masih tetap berada ditempatnya sambil gemetar. Sebab ia tak pernah melihat burung Phoenix yang melegenda tersebut.dan Kini burung itu ada tepat didepan matanya.
"Iya... Paman Wan Naiklah... " ucap Udin.
Kaisar Chang Li Wan lalu Naik ke punggung Andin sambil gemetaran.
Udin lalu menggerakkan tangan dan jarinya membentuk pola..
wuusshh... Array pelindung terpasang .
"Ayo Bi... Kita berangkat" ucap Udin.
"Baik Bos" ucap Andin lalu melesat ke arah Istana Kaisar Chang Li Wan.
"Tolong paman Wan jangan cerita ke siapa - siapa jika paman Wan ingin selamat" ucap Udin.
"Si... Siap Bos... Paman Janji tidak akan bilang ke siapapun bahkan dengan putraku Li Shan" ucap Kaisar Chang Li Wan. gemetar.
"Li Shan sudah Tahu paman,Hanya paman saja yang belum tahu" ucap Udin.
"EH!!??.... Benerkah itu Bos.?" ucap Kaisar Chang Li Wan
"Iya Paman Wan,Li Shan sudah bersumpah dan janji setia padaku,oh iya.. Paman gak usah panggil Udin Bos... Panggil biasa saja" ucap Udin.
"Baik Nak... Aku Chang Li Wan bersumpah dan berjanji setia pada Lin Udin ,bila aku berhianat maka aku akan mati" ucap Kaisar Chang Li Wan.
Jeeddeerrr...... Suara Petir ketika Kaisar Chang Li Wan selesai mengucapkan sumpah dan janji setianya pada Udin.
"Kak Udin.... " ucap Lingling.
Lingling terpanan akan keindahan alam dari atas sambil terbang menaiki burung phoenix.
"Iya adik Ling... Ada apa?" ucap Udin.
"Lingling mau bermain sama Kakashi." ucap Lingling.
"Baiklah... " ucap Udin. Lalu Udin memasukkan Lingling dalam Dunia cincin.
"HAAAAAA.....!!?? kaisar Chang Li Wan menjatuhkan rahangnya kebawah saat melihat Lingling tiba - tiba menghilang.Ia sempat mau melompat,tapi ditahan oleh anak buah Udin.
"Di..Di..Dimana Lingling Nak...? " ucap Kaisar Chang Li Wan penasaran.
"Ada... Lingling lagi bermain dengan Siluman Harimau Paman..."
"Paman mau ikut kah...? Tapi bentar lagi sampai ini" ucap Udin.
"Nanti saja Nak... "ucap Kaisar Chang Li Wan sebenarnya penasaran dan ingin ikut bersama Lingling.
Tak Lama kemudian mereka sudah diatas Istana.
Mereka melompat dari punggung Andin sambil melayang,kemudian Andin berubah menjadi Manusia.
"Ayo Turun " ucap Udin.
"Siap Bos... " ucap Anak buah Udin serempak.
Mereka pun turun tepat dipintu masuk istana.
"SALAM HORMAT YANG MULIA KAISAR" ucap Para penjaga sambil bersujud ketika rombongan Udin sudah didepan pintu masuk istana.
Mereka pun Berjalan masuk kedalam.
"YANG MULIA KAISAR DAN TUAN MUDA LIN UDIN MEMASUKI ISTANA" ucap Kasim menggunakan Qi.
Ingin rasanya Udin menutup mulut si Kasim,sebab suara si Kasim itu seperti speaker didekat telinganya.
Nampak Para Jendral,Para Raja dan utusan Raja berdiri.Orang - orang yang hadir terkejut melihat seorang wanita mirip dengan Liangyi,mereka mengucek - ngucek matanya, untuk memastikan tidak sedang berhalusinasi.
"Apa aku lagi bermimpi melihat Nyonya Liangyi hidup kembali dalam keadaan masih muda?" ucap Raja Huan dalam Hati.
Kaisar Chang Li Wan dan Mingmei berjalan ke arah singgasana.
"Perkenalkan Ini adalah Istriku namanya Chang Mingmei ,Kami baru sebulan menikah,dan maaf Kami tidak mengundang kalian karena ada beberapa hal." ucap Kaisar Chang Li Wan.
"SALAM HORMAT YANG MULIA NYONYA CHANG MINGMEI" ucap Mereka sambil bersujud. kemudian berdiri kembali ke tempatnya,sedangkan Udin dan rombongannya
Kaisar Chang Li Wan duduk di singggasana,sedangkankan Mingmei duduk dikursi Yang dulu diduduki oleh Liangyi.
"Ada Hal apa kalian kemari?" ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Ampun Yang Mulia Kaisar,Kekaisaran Zhang menyerang Desa Kami... mereka juga menguasai Desa itu." ucap Utusan Raja Lhang.
"Apa kah Raja Rong tak membantu Kalian?" ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Ampun yang Yang Mulia Kaisar. wilayah Yang mulia Raja kami juga diserang" ucap Utusan Raja Rong.
"Sepertinya mereka sengaja bermain api. Baiklah.. Kita Akan menyerang mereka. Siapkan Pasukan Kalian." ucap Kaisar Chang Li Wan.
"SIAP YANG MULIA" ucap Mereka serempak kecuali rombongan Udin yang berdiri diam saja.
Udin berjalan ke arah Kaisar Chang Li Wan.
"Maaf Paman... Kekaisaran Zhang ada dimana?" ucap Udin.
"Sekitar 22.100 Km dari Sini Nak." ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Hem....Serahkan pada Udin paman...
"Udin dan Para paman dan Bibi Udin yang akan membantai mereka" ucap Udin.
Salah Satu Utusan Raja hendak Berdiri mau bicara namun ditahan Oleh Raja Huan.
"Kamu diam saja,jangan ikut campur. " ucap Raja Huan.
"Baik Yang mulia Raja" ucap Utusan raja tersebut.
"Sial... Siapa dia ini,mengapa begitu lancang terhadap Yang mulia Kaisar dan ingin membantai Kekaisarn Zhang," ucap Utusan Raja dalam Hati.
"Baiklah... Taoi Paman Ikut ya Nak." ucap Kaisar Chang Li Wan.
"ISTRI TUAN MUDA UDIN MEMASUKI ISTANA" ucap Kasim pakai Qi.
Udin menoleh ke arah pintu masuk.
"Kang Maassss......... " Teriak Rissa.
Udin berlari . Begitu sampai ditempat Rissa Berada,Udin memeluk Rissa dengan Erat.
"Maaf Kangmas Adek lama perginya" ucap Rissa.
"Iya... Aku kangen tau sama adek..." ucap Udin lalu mencium pipi kanan dan kiri risaa.
Emmuaachh... Emmuacch....
Han Meling Xing mendekati Udin yang memeluk Rissa.
Udin melepaskan pelukannya,kemudian Han Meiling Xing memeluk Rissa.
"Kak Rissa.... Meiling kangen.. " ucap Han Meiling Xing.
"Iya aku juga kangen sama kamu dan juga kalian" ucap Risaa.
"Paman Umam Ada dimana Dek?" ucap Udin tak melihat Umam datang.
"Ada didunia Cincin kang Mas" ucap Rissa telepati.
"Ada dikamar kang Mas... "ucap Rissa.
"Ngapain dia dek?" ucap Udin.
"Lagi bulan madu bersama Istrinya kang mas" ucap Rissa telepati.
"Lagi tidur... Susah dibangunin kang mas" ucap Rissa.
"Ooo....Begitu." ucap Udin Lalu berjalan ke arah kaisar Chang Li Wan.
"Paman Wan... Udin berubah pikiran,Bagaimana kita keroyok mereka ramai - ramai. Ya hitung olah raga Paman." ucap Udin.
"Maksudnya apa nak?" ucap Kaisar Chang Li Wan tak paham.
"Semua prajurit disini dan juga milik Raja yang lain bersatu,nanti Udin dan lainnya akan ikut membantu.Begitu Paman." ucap Udin.
"Hem... Bagus juga Idemu Nak,Tapi itu butuh waktu yang lama Nak" ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Soal itu gak usah Paman pikirkan, Yang penting kumpulkan semua prajurit yang ada." ucap Udin
"Baiklah... Paman ikut saja." ucap Kaisar Chang Li Wan.
Kemudian Kaisar Chang Li Wan memerintahkan para bawahannya.
Kuwi berjalan Mendekati Jendral Mingxia yang akan meninggalkan Istana.
"Nona Mingxia... " ucap Kuwi.setelah sampai ditempat Jendral Mingxia berada.
"Mau apa kamu datang kesini?" ucap Mingxia dingin.Ia lelah menunggu jawaban dari Kuwi hingga tak ada kabar tentang Kuwi. Jadi Ia merasa dipermainkan oleh Kuwi.
"Maukah kamu menikah denganku" ucap Kuwi memberanikan diri .Awalnya Kuwi tidak percaya diri.
"EH.....!!??? Jendral Mingxia terkejut.
"TERIMA....TERIMA.... TERIMA... TERIMA....TERIMA.....TERIMAA.... "ucap para anak buah Udin yang mendengar ucapan Kuwi dan jendral Mingxia.
"TERIMA... TERIMA... TERIMA.... TERIMA....TERIMA.... TERIMA.... " ucap Orang - orang yang pernah melihat Kuwi dijodohkan oleh Udin waktu itu ketika melihat dan mendengar Ucapan Kuwi. Lalu yang lain juga ikut - ikutan.
"TERIMA... TERIMA... TERIMA... TERIMA.... TERIMA.... TERIMA...
Muka jendral Mingxia bersemu merah ketika semua orang menyoraki dirinya.
Mingxia lalu menganggukan kepalanya.
"Iya aku mau.... "Ucap Mingxia sambil menutup mukanya karena malu Saat Kuwi melamar dirinya dihadapan banyak orang terutama para tamu undangan yang hadir.
"Kenapa disaat seperti begini seh dia melamar diriku,aku jadi malu... " ucap Jendral Mingxia dalam hati sambil menutup mukanya.
"Ayoo paman Kuwi.... Ucapkan sumpah dan jajimu paman" Teriak Udin..
"EH....!!?? Kuwi dan Jendral Mingxia terkejut mendengar teriakan Udin.
Mau tak mau Kuwi melakukannya,sebab itu adalah perintah dari Udin.
"AKU KUSUMA WIJAYA BERSUMPAH DAN BERJANJI AKAN SETIA SELALU BERSAMA MINGXIA MENJADI ISTRIKU DALAM SUKA DAN MAUPUN DUKA," ucap Kuwi memakai Qi.
"Sial... Dia mengucapkannya lagi disini" ucap Mingxia dalam hati. Mau tak mau Jendral Mingxia juga mengikuti.
"A....A..AKU MINGXIA MENERIMA KUSUMA WIJAYA SEBAGAI SUAMIKU BERSUMPAH DAN BERJANJI AKAN SELALU SETIA MENEMANI BAIK SUKA MAUPUN DUKA" ucap jendral Mingxia pakai Qi.
"BAGAIMANA SAKSI" ucap Udin Pakai Qi.
"SAAAAAAAAAHHHH....... " ucap Orang - orang yang Hadir disitu.
"CIUM.... CIUM.... CIUM.... CIUM.... CIUMM...." ucap semua orang.
muka Jendral Mingxia semakin memerah. Sebab ia tak pernah dicium oleh lelaki kecuali dengan ayahnya saja sewaktu ia masih kecil.
Kuwi mendekatkan Bibirnya ke bibir Jendral Mingxia. Lalu mereka saling berciuman..
.
*Adegan Ranjangnya biar diketik sama Kusuma Wijaya saja.. Aku malas ngetik. Hehehehehe....
walkakkaka.....suek tenan sampeyan ...huTERIMA...TERIMA...TERIMA
esok pagi nya.
Dikamar Kaisar Chang Li Wan.
"Hoaam....... Kaisar Chang Liwan bangun dalam keadaan tak berpakaian. Ia menoleh ke arah istrinya yang tidak memakai pakaian sehelai benang.
"Sungguh aku beruntung sekali,ini seperti mimpi tapi kenyataan. Apakah Mingmei reinkarnasi istriku ya? Sifatnya sama,wajahnya sama,hanya nama saja yang berbeda." ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati.
"Hem.... Aneh... Mengapa tadi malam aku merasakan berbeda ya dengan lubang kawinnya Mingmei,terasa sempit terus,padahal sudah aku gempur,aku sungguh tak sanggup melayaninya jika seharian. Bisa lemas lututku diperas terus." ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati sambil mengusap wajah istrinya.
Meskipun Mereka bermain sangat berisik,suaranya tidak sampai terdengar sampai keluar kamar,karena kamar itu didesain oleh Umam kedap suara.
Mingmei membuka matanya.
"Pagi Dinda... " ucap Kaisar Chang Li Wan sambil mengecup kening Mingmei.
"Pagi juga Kanda... Hoaaaamm...... " ucap Ming Mei. Nampak leher dan Susunya terdapat banyak bekas cupangan Kaisar Chang Li Wan.
"Ayo Dinda kita mandi... Nanti keburu Udin kemari" ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Baik Kanda.... " ucap Mingmei agak malas bergerak.
Mereka pun mandi berdua,Sebenarnya Kaisar Chang Li Wan ingin bermain lagi,tapi mengingat Udin akan datang maka diurungkan niat tersebut.
Setengah Jam kemudian mereka selesai Mandi. Mingmei membuat sarapan didapur,sedangkan Kaisar Chang Li Wan membangunkan Lingling ,setelah bangun lalu memandikan Lingling.
Didalam kamar mandi terdapat 2 Keran, 1 Keran untuk air panas 1 keran lagi air dingin. Ada Shower juga yang terdapat 2 keran dan Bak kamar mandi yang muat 2 orang. Peralatan Mandi sangat komplit,ada Sabun,sampo,sikat gigi ,pas gigi,sabun muka,sabun untuk Miss V, Lulur, Cairan Sabun jika untuk berendam. Bak kamar mandi terbuat dari Batu zamrud. Tuas keran terbuat Dari Bahan titanium dan dilapis emas berhiaskan Berlian.
Kaisar memandikan Lingling seperti biasa yang ia lakukan ketika sudah bisa bergerak normal.
Selesai memandikan Lingling,ia memakaikan pakaian Lingling yang sudah disiapkan oleh Mingmei. Dengan telaten Kaisar Chang Li Wan memakaian Pakaian Lingling,selesai itu ia menyisiri rambut Lingling.
"Ayah... Nanti lingling mau bermain sama koro lagi ya ayah.." ucap Lingling saat Kaisar Chang Li Wan menyisiri rambutnya.
"Hem.... Ayah dan Ibu akan pergi Jalan - jalan sayang,Nanti Ling'er akan bertemu kakak Li Shan disana" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil membuka bedak.
"Benar kah itu ayah.....? Lingling akan bertemu dengan Kak Li Shan?" ucap Lingling.
"Iya Nak... Kita berangkat bersama Kak Udin" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil memoleskan bedak ke wajah Lingling.
"Asiiik..... " ucap Lingling.
Kaisar Chang Li Wan dan Lingling berjalan ke Ruang makan. Nampak Mingmei sedang meletakkan sarapan diatas meja.
"Ibu buat apa ?" ucap Lingling.
"Nasi goreng kesukaan Ling'er" ucap Mingmei.
"Asiik... Nasi goreng...." ucap Lingling lalu naik kekursi.
"Hem..... Aromanya enak.. Banyak sosisnya" ucap Lingling ketika melihat makanannya.
Lingling melihat piring Ayahnya tidak ada sosis,hanya nugget ayam.
"Ayah mau.... " ucap Lingling.
"Buat Ling'er saja..." ucap Kaisar Chang Li Wan.
Mereka pun makan dengan lahapnya.
Bahkan Kaisar Chang Li Wan tak menyisakan makanannya,
"Masakan Dinda luar biasa enak, Kalah dengan masakan pelayanku." ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Kanda Bisa saja,ini juga berkat Bos Udin Kanda,Bos Udin yangvmengajarkan Dinda memasak. Berbagai macam masakan Dinda coba atas arahan Bos Udin. " ucap Dinda.
Mereka berjalan kearah dapur sambil membawa piring kotor kecuali Lingling. Lingling berjalan keruang keluarga untuk menonton TV.
" Serius Dinda?" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil mencuci piring tak percaya. Sebab Udin masih kecil. Ia pikir Udin pikiran hanya bermain saja.Tidak pernah kedapur.
"Iya Kanda.... Dinda serius,Bibinya Bos juga mengajarkan Dinda masak tapi tak sebanyak Bos Udin."ucap Mingmei mengelap piring yang sudah dicuci kaisar Chang Li Wan.
"Ooo... Begitu..." ucap Kaisar Chang Li Wan.
"KULON NUWUN.... suara Bel berbunyi. Bel itu terpasang didapur,belakang rumah, Ruang keluarga, dan ruang tamu.
"Itu mereka sudah datang Kanda ... " ucap Mingmei.
"Iya Dinda... " ucap Kaisar Chang Li Wan yang selesai mencuci perlatan dapur. kemudian berjalan ke ruang tamu untuk membukakan Pintu.
Krriiieet..... suara pintu terbuka.
"Pagi Paman Wan...." ucap Udin dan Han Meiling Xing serempak lalu bersalaman tak lupa mencium tangan.
"Pagi juga Ponakanku yang gagah dan cantik" ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Apa Paman Wan dan Bibi Mingmei sudah siap?" ucap Udin.
"Tunggu sebentar Nak.. Bibimu lagi mempersiapkan perlengkapan." ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Gak usah Paman Wan... Udin sudah menyiapkan semua,jadi Paman Wan dan Bibi Mingmei tinggal berangkat saja." ucap Udin.
"Baiklah kalau begitu,Paman masuk dulu untuk memanggil Bibimu. Ayo masuk Nak " ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Iya Paman Wan,Kami tunggu disini saja." ucap Udin.
"Baiklah... " ucap Kaisar Chang Li Wan kemudian berjalan kedalam rumah.
Ia berjalan ke arah Kamar tidur Lingling.
Nampak Mingmei mengeluarkan Baju lingling dan perlengkapan lainnya untuk dibawa ke Istana di atas tempat tidur sambil mengecek apa yang kurang. Ia pun masuk masuk kedalam kamar tidur Lingling.
"Dinda.... Katanya Udin... Dia sudah menyiapkan semua. Jadi kita tinggal berangkat saja. " ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Benarkah itu Kanda?" ucap Mingmei.
"Iya Dinda... Ayo kita berangkat,yang itu tinggal saja" ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Kalau yang ini jangan Kanda,soalnya ini Boneka kesukaannya Lingling" ucap Mingmei mengambil Boneka yang ia persiapkan untuk dibawa lalu dimasukkan dalam cincin ruang pemberian Udin.
Mereka pun berjalan ke arah Ruang keluarga.
"Ling'er ayo kita pergi Nak.. Kak Udin sudah datang." ucap Mingmei.
Lingling berdiri,kemudian digendong Mingmei didepan. Sedangkan kaisar Chang Li Wan mematikan TV.
Mereka berjalan ke arah Pintu depan.
Lalu Kaisar Chang Li Wan mengunci pintu depan..
"Paman Djarwo... Tolong gandong Lingling,dan untuk bibi Andin tolong pegang Bibi Mingmei"ucap Udin.
"Siap Boss" ucap mereka serempak. Mereka melakukan apa yang disuruh oleh Udin.
"Tolong Semuanya saling berpegangan " ucap Udin sambil merangkul Han Meiling Xing.
"Paman Wan dan Bibi Andin pegang pundak lalu kita terbang keatas" ucap Udin ,setelah semua saling bersentuhan,Udin menggunakan Jurus menghilangnya
Kemudian mereka terbang keatas menembus array yang dibuat Udin. Udin baru mengetahuinya saat berada di dunia cincin bersama Mingmei melewati array yang ia buat tanpa menghilangkan array tersebut sambil berpegangan tangan.
Hanya Juminten saja yang tetap didesa tak ikut bersama rombongan Udin.
Setelah diketinggian 5 Km Udin menghilangkan jurus menghilangnya.
"Bibi Andin.. Berubahlah menjadi burung" ucap Udin.
"Baik Bos. " ucap Andin. lalu menjauh dari rimbongan Udin lalu berbubah menjadi Burung Phoenix.
"HAAAAAAAA..... " Kaisar Chang Li Wan menjatuhkan rahangnya kebawah. Sedangkan Mingmei tidak terkejut karena sebelum sudah diberitahu oleh Udin.
"Ternyata benar apa yang dikatakan oleh Udin,Andin adalah Burung Phoenix" ucap Mingmei dalam hati.
"Ayoo Naik... " ucap Udin sambil melayang lalu duduk di punggung Andin.
"Apakah kalian Bangsa Dewa yang ditugaskan untuk menjaga alam ini?" ucap Kaisar Chang Li Wan masih tetap berada ditempatnya sambil gemetar. Sebab ia tak pernah melihat burung Phoenix yang melegenda tersebut.dan Kini burung itu ada tepat didepan matanya.
"Iya... Paman Wan Naiklah... " ucap Udin.
Kaisar Chang Li Wan lalu Naik ke punggung Andin sambil gemetaran.
Udin lalu menggerakkan tangan dan jarinya membentuk pola..
wuusshh... Array pelindung terpasang .
"Ayo Bi... Kita berangkat" ucap Udin.
"Baik Bos" ucap Andin lalu melesat ke arah Istana Kaisar Chang Li Wan.
"Tolong paman Wan jangan cerita ke siapa - siapa jika paman Wan ingin selamat" ucap Udin.
"Si... Siap Bos... Paman Janji tidak akan bilang ke siapapun bahkan dengan putraku Li Shan" ucap Kaisar Chang Li Wan. gemetar.
"Li Shan sudah Tahu paman,Hanya paman saja yang belum tahu" ucap Udin.
"EH!!??.... Benerkah itu Bos.?" ucap Kaisar Chang Li Wan
"Iya Paman Wan,Li Shan sudah bersumpah dan janji setia padaku,oh iya.. Paman gak usah panggil Udin Bos... Panggil biasa saja" ucap Udin.
"Baik Nak... Aku Chang Li Wan bersumpah dan berjanji setia pada Lin Udin ,bila aku berhianat maka aku akan mati" ucap Kaisar Chang Li Wan.
Jeeddeerrr...... Suara Petir ketika Kaisar Chang Li Wan selesai mengucapkan sumpah dan janji setianya pada Udin.
"Kak Udin.... " ucap Lingling.
Lingling terpanan akan keindahan alam dari atas sambil terbang menaiki burung phoenix.
"Iya adik Ling... Ada apa?" ucap Udin.
"Lingling mau bermain sama Kakashi." ucap Lingling.
"Baiklah... " ucap Udin. Lalu Udin memasukkan Lingling dalam Dunia cincin.
"HAAAAAA.....!!?? kaisar Chang Li Wan menjatuhkan rahangnya kebawah saat melihat Lingling tiba - tiba menghilang.Ia sempat mau melompat,tapi ditahan oleh anak buah Udin.
"Di..Di..Dimana Lingling Nak...? " ucap Kaisar Chang Li Wan penasaran.
"Ada... Lingling lagi bermain dengan Siluman Harimau Paman..."
"Paman mau ikut kah...? Tapi bentar lagi sampai ini" ucap Udin.
"Nanti saja Nak... "ucap Kaisar Chang Li Wan sebenarnya penasaran dan ingin ikut bersama Lingling.
Tak Lama kemudian mereka sudah diatas Istana.
Mereka melompat dari punggung Andin sambil melayang,kemudian Andin berubah menjadi Manusia.
"Ayo Turun " ucap Udin.
"Siap Bos... " ucap Anak buah Udin serempak.
Mereka pun turun tepat dipintu masuk istana.
"SALAM HORMAT YANG MULIA KAISAR" ucap Para penjaga sambil bersujud ketika rombongan Udin sudah didepan pintu masuk istana.
Mereka pun Berjalan masuk kedalam.
"YANG MULIA KAISAR DAN TUAN MUDA LIN UDIN MEMASUKI ISTANA" ucap Kasim menggunakan Qi.
Ingin rasanya Udin menutup mulut si Kasim,sebab suara si Kasim itu seperti speaker didekat telinganya.
Nampak Para Jendral,Para Raja dan utusan Raja berdiri.Orang - orang yang hadir terkejut melihat seorang wanita mirip dengan Liangyi,mereka mengucek - ngucek matanya, untuk memastikan tidak sedang berhalusinasi.
"Apa aku lagi bermimpi melihat Nyonya Liangyi hidup kembali dalam keadaan masih muda?" ucap Raja Huan dalam Hati.
Kaisar Chang Li Wan dan Mingmei berjalan ke arah singgasana.
"Perkenalkan Ini adalah Istriku namanya Chang Mingmei ,Kami baru sebulan menikah,dan maaf Kami tidak mengundang kalian karena ada beberapa hal." ucap Kaisar Chang Li Wan.
"SALAM HORMAT YANG MULIA NYONYA CHANG MINGMEI" ucap Mereka sambil bersujud. kemudian berdiri kembali ke tempatnya,sedangkan Udin dan rombongannya
Kaisar Chang Li Wan duduk di singggasana,sedangkankan Mingmei duduk dikursi Yang dulu diduduki oleh Liangyi.
"Ada Hal apa kalian kemari?" ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Ampun Yang Mulia Kaisar,Kekaisaran Zhang menyerang Desa Kami... mereka juga menguasai Desa itu." ucap Utusan Raja Lhang.
"Apa kah Raja Rong tak membantu Kalian?" ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Ampun yang Yang Mulia Kaisar. wilayah Yang mulia Raja kami juga diserang" ucap Utusan Raja Rong.
"Sepertinya mereka sengaja bermain api. Baiklah.. Kita Akan menyerang mereka. Siapkan Pasukan Kalian." ucap Kaisar Chang Li Wan.
"SIAP YANG MULIA" ucap Mereka serempak kecuali rombongan Udin yang berdiri diam saja.
Udin berjalan ke arah Kaisar Chang Li Wan.
"Maaf Paman... Kekaisaran Zhang ada dimana?" ucap Udin.
"Sekitar 22.100 Km dari Sini Nak." ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Hem....Serahkan pada Udin paman...
"Udin dan Para paman dan Bibi Udin yang akan membantai mereka" ucap Udin.
Salah Satu Utusan Raja hendak Berdiri mau bicara namun ditahan Oleh Raja Huan.
"Kamu diam saja,jangan ikut campur. " ucap Raja Huan.
"Baik Yang mulia Raja" ucap Utusan raja tersebut.
"Sial... Siapa dia ini,mengapa begitu lancang terhadap Yang mulia Kaisar dan ingin membantai Kekaisarn Zhang," ucap Utusan Raja dalam Hati.
"Baiklah... Taoi Paman Ikut ya Nak." ucap Kaisar Chang Li Wan.
"ISTRI TUAN MUDA UDIN MEMASUKI ISTANA" ucap Kasim pakai Qi.
Udin menoleh ke arah pintu masuk.
"Kang Maassss......... " Teriak Rissa.
Udin berlari . Begitu sampai ditempat Rissa Berada,Udin memeluk Rissa dengan Erat.
"Maaf Kangmas Adek lama perginya" ucap Rissa.
"Iya... Aku kangen tau sama adek..." ucap Udin lalu mencium pipi kanan dan kiri risaa.
Emmuaachh... Emmuacch....
Han Meling Xing mendekati Udin yang memeluk Rissa.
Udin melepaskan pelukannya,kemudian Han Meiling Xing memeluk Rissa.
"Kak Rissa.... Meiling kangen.. " ucap Han Meiling Xing.
"Iya aku juga kangen sama kamu dan juga kalian" ucap Risaa.
"Paman Umam Ada dimana Dek?" ucap Udin tak melihat Umam datang.
"Ada didunia Cincin kang Mas" ucap Rissa telepati.
"Ada dikamar kang Mas... "ucap Rissa.
"Ngapain dia dek?" ucap Udin.
"Lagi bulan madu bersama Istrinya kang mas" ucap Rissa telepati.
"Lagi tidur... Susah dibangunin kang mas" ucap Rissa.
"Ooo....Begitu." ucap Udin Lalu berjalan ke arah kaisar Chang Li Wan.
"Paman Wan... Udin berubah pikiran,Bagaimana kita keroyok mereka ramai - ramai. Ya hitung olah raga Paman." ucap Udin.
"Maksudnya apa nak?" ucap Kaisar Chang Li Wan tak paham.
"Semua prajurit disini dan juga milik Raja yang lain bersatu,nanti Udin dan lainnya akan ikut membantu.Begitu Paman." ucap Udin.
"Hem... Bagus juga Idemu Nak,Tapi itu butuh waktu yang lama Nak" ucap Kaisar Chang Li Wan.
"Soal itu gak usah Paman pikirkan, Yang penting kumpulkan semua prajurit yang ada." ucap Udin
"Baiklah... Paman ikut saja." ucap Kaisar Chang Li Wan.
Kemudian Kaisar Chang Li Wan memerintahkan para bawahannya.
Kuwi berjalan Mendekati Jendral Mingxia yang akan meninggalkan Istana.
"Nona Mingxia... " ucap Kuwi.setelah sampai ditempat Jendral Mingxia berada.
"Mau apa kamu datang kesini?" ucap Mingxia dingin.Ia lelah menunggu jawaban dari Kuwi hingga tak ada kabar tentang Kuwi. Jadi Ia merasa dipermainkan oleh Kuwi.
"Maukah kamu menikah denganku" ucap Kuwi memberanikan diri .Awalnya Kuwi tidak percaya diri.
"EH.....!!??? Jendral Mingxia terkejut.
"TERIMA....TERIMA.... TERIMA... TERIMA....TERIMA.....TERIMAA.... "ucap para anak buah Udin yang mendengar ucapan Kuwi dan jendral Mingxia.
"TERIMA... TERIMA... TERIMA.... TERIMA....TERIMA.... TERIMA.... " ucap Orang - orang yang pernah melihat Kuwi dijodohkan oleh Udin waktu itu ketika melihat dan mendengar Ucapan Kuwi. Lalu yang lain juga ikut - ikutan.
"TERIMA... TERIMA... TERIMA... TERIMA.... TERIMA.... TERIMA...
Muka jendral Mingxia bersemu merah ketika semua orang menyoraki dirinya.
Mingxia lalu menganggukan kepalanya.
"Iya aku mau.... "Ucap Mingxia sambil menutup mukanya karena malu Saat Kuwi melamar dirinya dihadapan banyak orang terutama para tamu undangan yang hadir.
"Kenapa disaat seperti begini seh dia melamar diriku,aku jadi malu... " ucap Jendral Mingxia dalam hati sambil menutup mukanya.
"Ayoo paman Kuwi.... Ucapkan sumpah dan jajimu paman" Teriak Udin..
"EH....!!?? Kuwi dan Jendral Mingxia terkejut mendengar teriakan Udin.
Mau tak mau Kuwi melakukannya,sebab itu adalah perintah dari Udin.
"AKU KUSUMA WIJAYA BERSUMPAH DAN BERJANJI AKAN SETIA SELALU BERSAMA MINGXIA MENJADI ISTRIKU DALAM SUKA DAN MAUPUN DUKA," ucap Kuwi memakai Qi.
"Sial... Dia mengucapkannya lagi disini" ucap Mingxia dalam hati. Mau tak mau Jendral Mingxia juga mengikuti.
"A....A..AKU MINGXIA MENERIMA KUSUMA WIJAYA SEBAGAI SUAMIKU BERSUMPAH DAN BERJANJI AKAN SELALU SETIA MENEMANI BAIK SUKA MAUPUN DUKA" ucap jendral Mingxia pakai Qi.
"BAGAIMANA SAKSI" ucap Udin Pakai Qi.
"SAAAAAAAAAHHHH....... " ucap Orang - orang yang Hadir disitu.
"CIUM.... CIUM.... CIUM.... CIUM.... CIUMM...." ucap semua orang.
muka Jendral Mingxia semakin memerah. Sebab ia tak pernah dicium oleh lelaki kecuali dengan ayahnya saja sewaktu ia masih kecil.
Kuwi mendekatkan Bibirnya ke bibir Jendral Mingxia. Lalu mereka saling berciuman..
.
*Adegan Ranjangnya biar diketik sama Kusuma Wijaya saja.. Aku malas ngetik. Hehehehehe....