Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan Udin

BIBIMU SUDAH MEMBERI TAHU



Dunia cincin.

baru 2 Hari mereka ada didunia cincin.
"Bos.... Ayo kita keluar dari sini" ucap Mingmei sambil memeluk Udin dalam keadan telanjang,begitu pula Udin. Mingmei Khawatir di cari oleh suaminya.

"Bibi tenang saja... 1 Jam disana ,disini bisa lebih 1 bulan atau 1 tahun juga bisa. Jadi Bibi tidak usah khawatir" ucap Udin sambil membelai wajah cantik Mingmei.

"Hem... Begitu ya Bos... Y udah kalau gitu,Mingmei makin lama makin suka sama Bos..." ucap Mingmei sambil memainkan Kontol Udin yang tegak berdiri.

"Suka sama aku atau Kontolku Bi?" ucap Udin menggoda.

"Dua - duanya Bos... Bos jago banget membuat Mingmei lemas tak berdaya" ucap Mingmei.

"Tapi kita gak bisa selamanya begini ya Bi... Karena Bibi kan suaminya Paman Wan." ucap Udin.

"Iya.. Mingmei tahu kok Bos." ucap Mingmei.

"Ini Bi.. ditelan lagi Pilnya.. Biar kuat menerima gempuran Kontolku" ucap Udin memberikan Pil pada Mingmei.

Mingmei menerimanya lalu menelannya.

Glek......

Tak lama kemudian Tenaga Mingmei kembali terisi dan badanya terasa sehat bugar.

Mingmei kemudian menaiki Badan Udin.kepalanya berada di kontol Udin,sedangkan Vaginanya di atas muka Udin.
Lalu Mingmei mengemut Batang Kontolnya Udin.

Udin tak mau kalah,ia menjilati Vagina Mingmei.

Sluurrup... Slururupp... Sluruup....

Aroma Wangi pada Vagina Mingmei dihirup oleh Udin. Sebab sevelumnya Udin memberikan Pil khusus Vagina,agar Vagina Mingmei selalu wangi,meskipun dipakai berhari - hari.Jari Udin masuk kedalam lubang Vagina Mingmei sambil menjilatinya.

10 menit kemudian Udin sengaja akan mengeluarkan Spermanya.

"Bibi... Udin keluar......" ucap Udin.

Croott... Croott... Crooot...

Sperma Udin masuk dalam mulut Mingmei. Mingmei menelan Habis Sperma Udin.
Setelah itu Mingmei Pindah Posisi,ia memegang Kontol Udin yang masih tegak itu lalu mengarahkan kelubang Vaginanya.

Blesssh......

"Aah..... Enak banget Kontolmu Bos..." ucap Mingmei sambil naik turun.

"Tempekmu juga enak Bi.... Udin Suka... " ucap Udin.
Udin lalu menambahkan Ukurannya. Kini Kontol Udin ukurannya 30 cm diamater 5cm.

"AAAAHH.... AAAAAAH.... BOS.... AAAHHH... OOUUHHH... ENAK BOSS... AAAAAAAAAHH....
AAAHH...OUUHH... " Desahan Mingmei semakin kencang, Ia menaik turunkan badannya.
Posisi Mingmei seperti orang merangkak.
"Seandainya Bos mau jadi suamiku,pasti aku sangat senang sekali" ucap Mingmei dalam hati,ia merasakan Vaginanya penuh sesak.

Udin memainkan payudara Mingmei dan memilin puting susunya.

Mingmei melumat mulut Udin sambil mengerakkan Pinggulnya.

Hempph...Hemmphh....Hemph... Lidah mereka saling menari didalam Rongga mulut.

Ser.... Ser.... Ser... Mingmei Orgasme. lalu berhenti menggerakkan Pinggul. Badan Mingmei ambruk menindis Udin.

"Bos kuat banget..." ucap Mingmei.

"Harus kuat donk Bi. Kan Udin bersama wanita Cantik." ucap Udin.

"Bos bisa aja....." ucap Mingmei memerah mukanya karena dipuji.



Udin lalu memeluk Mingmei,Lalu Udin Memggerakkan Pinggulnya.

Plok.. Plok... Plok... Plok... Plok... Plok..

Vagina Mingmei nampak becek,

"Aaaah... Aaahh... Terus Bos.... Aaahh... Oouuhh... Ahhh... Aahhh... Hempph... Aaahh......

Mingmei kembali mendesah saat Udin menghajar Vaginanya.

Plok... Plok.. Plok... Plok... Plok...

Udin menambah kecepatannya...

"Aaaah.... Aaah.... Ouuuh... Aahh... Bos... Mingmei mau keluar lagi... Aaahh..." ucap Mingmei sambil mendesah.

"Aku juga mau keluar Bi.... " ucap Udin sambil menggerakkan pinggulnya.

"Aaaaaaaaaaaaaahhh...... Ser.... Ser... Serr...

Croot... Croott... Croot....Croot... Croot....

Udin menembakkan Spermanya.

Mereka diam tak bergerak.

"Bos nakal,Istri Seorang kaisar di entotin terus..." ucap Mingmei.

"Kan Bibi sendiri yang mau... Ya aku gak bakalan nolak lah..Secara Bibi itu Cantikbpakai banget." ucap Udin.

"Hem.... Bos... Tusukin lagi dong lubang belakanku." ucap Mingmei.

"Bibi mau Di anal lagi?" ucap Udin.

"Iya Bos... Mingmei mau di anal lagi," ucap Mingmei ,ia ketagihan lubang anusnya di anal.

"Bagaimana pakai alat aja Bi.. Bentar Bibi turun dulu" ucap Udin.

Mingmei lalu turun dari tubuh Udin.

Plop... Suara Kontol Udin lepas dari Vaginanya. Nampak cairan putih kental merembes di vagina Mingmei.

Udin mengeluarkan Alat sex yang bisa maju mundur.

"Bibi mau pilih yang mana?"ucap Udin menunjukkan berbagai macam jenis ukuran Dildo.

"Hem...Yang ini saja Bos.." ucap Mingmei.

Udin lalu memasang Dildo itu pada alat Sex.

"Bibi telentang disini." ucap Udin.

"Iya Bos.." ucap Mingmei.

Udin lalu memasukkan dan mengolesi Gel pada anus Mingmei,Lalu memasukkan Dildo pada anus Mingmei.

Blessh.....

"Aaaaahh... Desah Mingmei saat Dildo masuk pada anusnya.

Udin kemudian menaiki Mingmei,ia mengarahkan Kontolnya ke Vagina lalu menekan pinggulnya.

Blessh.....

Udin menyalakan Alat itu yang sudah dialiri Qi.

Nampak Dildo itu keluar masuk di Anus Mingmei.

"Hem..... Bos... Rasanya seperti Bos genjot lubang belakangku" ucap Mingmei.

"Iya Bi.. Alat Ini bisa bergerak maju Mundur.." ucap Udin,lalu menggerakkan Kontolnya keluar masuk

"Aaaaah... Ouuhhh... Aaahhh... Enak banget Bos... Aaahhhh... Ouuuh.......

Mingmei merasakan nikmat luar biasa karena dua lubangnya dihajar.

Berulang kali Mingmei lemas,kemudian Udin memberi Pil lagi.Ketika tenaga Mingmei pulih mereka bermain lagi.

15 hari mereka bermain, Mingmei merasa sangat puas,malah tidah mau keluar dari sana.

Tapi Lingling minta keluar.

Mau tak mau mereka mengiyakan ucapan Lingling.

Mereka pun keluar dari Dunia Cincin .

Sebelum keluar,Udin berpesan bersikap sewajarnya,lalu Udin memberikan peralatan Sex pada Mingmei jika suaminya tak dapat memberi kepuasan.









.

Kini Meiling dan Lingling berada dalam Ruang keluarga sedang nonton film kartun kesukaan Lingling.

"Ternyata Bos memiliki kekuatan yang luar biasa hebat,masih kecil gitu sudah bisa membuat wanita dewasa klepek klepek,apalagi kalau dah besar. sungguh beruntung wanita yang menjadi istri Bos.." ucap Mingmei dalam hati.

Mingmei sempat terkejut Udin bisa berubah menjadi pria dewasa,ia sempat berpikir Udin adalah pria dewasa yang menyamar jadi anak - anak. Ternyata apa yang dipikirkan itu salah. maka dalam Setengah bulan Udin ,Mingmei dan Lingling berada dalam dunia Cincin.

"Ayah pulang.... " ucap Kaisar Chang Li Wan saat membuka pintu.

Mingmei yang dengar lalu berjalan ke arah Kaisar Chang Li Wan.

"Kanda mau mandi atau makan " ucap Mingmei. Lalu Mingmei mencium tangan suaminya lalu tersenyum.

"Ayaaaaaah..... " teriak Lingling sambil berlari.

"Kanda mau bermain sama Lingling,...

"Wuiihh ada putri cantik datang.... " ucap Kaisar Chang Li Wan lalu mengendong Lingling.

"Ling'er... Biarkan ayahmu mandi dulu" ucap Mingmei.

"Gakpapa Dinda.. " ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Iya Ibu... " ucap Lingling lalu minta turun.

"Kanda mandi dulu setelah itu ada yang Dinda mau omongin ke kanda" ucap Mingmei.

"Hem... Baiklah Dinda.... Kanda mandi dulu" ucap Kaisar Chang Li Wan lalu pergi kekamar mandi.

Mingmei menyiapkan Baju untuk dipakai suaminnya,ia menaruh di atas tempat tidur,setelah itu ia berjalan ke arah ruang keluarga.

Mereka mengikuti gaya panggilan yang ada di TV saat menonton serial film.

20 Menit Kemudian,kaisar Chang Li Wan selesai mandi dan kini ia berada di ruang keluarga.

"Kanda..... " ucap Mingmei.

"Iya Dinda... Ada apa?" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Bos Udin sudah memberi tahu pada Dinda,tentang identitas Kanda sesungguhnya" ucap Mingmei.

"EH....!!??? Benar kah itu Dinda?" ucap Kaisar Chang Li Wan terkejut ia belum menceritakan identitas aslinya pada Mingmei.

"Iya Kanda.. Bahkan semua itu adalah rencana Bos Udin untuk menjodohkan kita" ucap Mingmei.

"APAAAAA..... " ucap Kaisar Chang Li Wan terkejut.

Mingmei lalu menceritakan apa yang di ucapkan Udin,tapi peristiwa di dunia cincin tidak ia ceritakan.

"Sialan... Anak itu benar - benar Licik dan pintar. Bisa - bisanya aku di bodohin oleh anak kecil. Tapi... Kelicikannya itu membuat aku ingin menjadikannya sebagai penerus kekuasaanku" ucap Kaisar dalam Hati begitu mengetahui semua yang dilakukan oleh Udin terhadap dirinya.

"Kanda jangan marahin Bos Udin ya" ucap Mingmei memelas.

Kaisar Chang Li Wan tersenyum.

"Kanda tidak marah kok,malahan senang bisa bertemu dengan seorang bidadari,Bila tak bertemu dengan Udin mungkin kita tidak akan bertemu,dan maafkan Kanda karena belum bisa berterus terang pada Dinda" ucap Kaisar Chang Li Wan.

Mingmei memeluk Kaisar Chang Li Wan.

"Ayah.... Tadi Lingling habis bermain sama Kakashi sujatmiko ayah,dia lucu sekali" ucap Lingling.

Kaisar Chang Li Wan melepaskan pelukannya,begitu pula Mingmei.
"Kakashi Sujatmiko?? siapa itu nak?" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Kakashi Sujatmiko itu anak harimau ayah" ucap Lingling dengan polos

"APAAAAAAA.....!!?? Apa kamu terluka Nak.. " ucap Kaisar Chang Li Wan terkejut lalu memeriksa tubuh Lingling.

"Tenang Kanda... Anak Harimau itu peliharaannya Bos Udin... Harimau itu sudah jinak. Bahkan Lingling bisa bahasa hewan" ucap Dinda.

"Heeehh.... Lingling bisa bahasa Hewan?" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Kanda tanya aja sendiri sama Lingling." ucap Mingmei.

"Ling'er... apakah Ling'er bisa bahasa hewan nak?" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Bisa ayah... Lingling bisa mengobrol,bahkan lingling bisa tau ayahnya Kakashi Sujatmiko itu bernama Kuciah lalu ibunya Sulastri . mereka bercerita bahwa mereka diselamatkan oleh kak Udin. Begitu yah... " ucap Lingling.

"Sulastri??Kok nama itu seperti di film - film yang aku tonton ya" ucap Kaisar Chang Li Wan dalam Hati.

"Kanda... Ayo kita Makan.. " ucap Mingmei.
Sengaja mengalihkan perhatian agar Lingling tidak keceplosan,sebab mereka disana selama setengah Bulan. Jika Lingling cerita tentang Dunia cincin bisa berabe nanti.

"Ayoo... Dinda masak apa?" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Dinda Masak ayam kecap kesukaan kanda" ucap Mingmei.

Mereka pun makan bersama setelah berada di Ruang makan.

setelah 30 menit mereka sudah selesai makan dan membersihkan piring bersama - sama. Selama hidupnya,Kaisar Chang Li Wan tidak pernah mencuci piring,semenjak tinggal bersama Mingmei,ia belajar cara mengerjakan pekerjaan rumah.
Kaisar Chang Li Wan merasakan Hidup bersama di desa lebih tentram,damai,dan nyaman,ia tidak pusing memikirkan pemerintahan yang selama ini ia urus.

"KULON NUWON... suara Bel rumah.

"Kanda tinggal dulu,biar Dinda yang cuci. " ucap Mingmei saat Kaisar Chang Li Wan mencuci Piring.

"Baik Dinda" ucap Kaisar Chang Li Wan lalu berjalan ke arah Pintu depan.

Kriieeett..... pintu terbuka.

"Malam Paman... Maaf Udin mengganggu" ucap Udin . sambil mencium tangan Kaisar Chang Li Wan dikuti Han Meiling Xing.

Udin datang bersama Han Meiling Xing.

"Ooo... Ternyata Kalian .Ayo masuk Bos.. " ucap Kaisar Chang Li Wan sambil menyodorkan tangannya ke Udin lalu Han Meiling Xing.

"Siapa yang datang Kanda.... " Teriak Mingmei dari dapur.

"Bos... Sama Nyonya Bos Dinda.... " Teriak Kaisar Chang Li Wan.

"Silahkan Duduk Bos... Nyonya Bos..." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Terima Kasih Paman.." ucap Mereka serempak.

"Maaf Paman,Udin mau nyampaikan sesuatu yang penting" ucap Udin.

Tak Lama kemudian Mingmei datang.

Udin dan Han Meiling Xing bersalaman tak lupa mencium tangan Mingmei

"kalau Masalah perjodohan antara Paman dan Bibi Mingmei, Paman sudah tau,tadi Bibimu memberi tahu dan menceritakan semuanya" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Hehehehehe.... Ternyata Bibi sudah kasih tau ya" ucap Udin sambil garuk - garuk kepalanya walau tak gatal.

"Maaf ya Paman... Udin melakukan itu agar Paman tidak kesepian " ucap Udin.

"Iya Nak.. Paman juga mengucapkan banyak terima kasih sudah mengenalkan Bibimu pada Paman.Sebab wajah Bibimu sangat Mirip dengan almarhum Ibunya Li Shan" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"EH!!?? Mingmei,Udin dan Han Meiling Xing terkejut dengan pengakuan Kaisar Chang Li Wan

"Benar kah itu kanda" ucap Mingmei. terkejut.

"Iya benar Dinda. Seumpama waktu itu aku bisa bicara,pasti aku Panggil dinda dengan nama almarhum Istriku" ucap Kaisar Chang Li Wan.

" Ya Maaf Paman Wan. Udin pikir Paman Wan hanya gak bisa bergerak saja,gak tahunya gak bisa bicara juga...

"Oh iya Paman Wan... Para memteri mencari paman dan para Raja." ucap Udin.

"HAAAAA!!??... Darimana Nak Udin Tahu kalau para bawahanku mencari Paman?" ucap Kaisar Chang Li Wan terkejut dan penasaran.

"Dari HP paman Wan,Paman Ponijan ada disana" ucap Udin.

"HP??? Handphone kah?" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Iya... Eh... Darimana Paman Tahu?" ucap Udin.

"Dari Bibimu sewaktu memberi tahuku" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Hem... Besok pagi Udin akan kami antar Paman ke Istana." ucap Udin.

"Tidak Usah repot - repot Nak..Paman bisa sendiri" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Paman Jalan Kaki?" ucap Udin.

"Iya... Soalnya Paman mengajak Lingling juga" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Kelamaaan Paman...Jarak dari desa ke Istana paman kalau gak salah 5500Km. Kita berada diperbatasan kekuasaan Paman." ucap Udin.

"HAAAAAAAA........ Kaisar Chang Li Wan menjatuhkan Rahangnya ke bawah.

"Se...Se...Serius itu Nak?" ucap Kaisar Chang Li Wan.merasa tak percaya,sebab waktu terbang bersama Udin hanya setengah jam saja,Jadi ia berpikir jaraknya sangat dekat.mungkin membutuhkan waktu sebentar saja jika jalan Kaki.

"Iya... Dua rius malahan paman. Jadi Besok Pagi kita antar Paman Ke Istana." ucap Udin.

"Baiklah Paman akan ikut bersama kalian" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Hem... Itu Saja Paman Wan yang Ingin udin sampaikan dan ini untuk paman" ucap Udin sambil memberi Pil Lalu berdiri lalu bersalaman ke Kaisar Chang Li Wan dan Mingmei tak Lupa mencium tangan di ikuti Han Meiling Xing.

Setelah Udin Pergi.

"Dinda... " ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Iya Kanda... " ucap Mingmei.

"Ayo kita maen kuda - kudaan. " ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Hem... Tunggu bentar Kanda.. Dinda mau menaruh Lingling kekamar tidur dulu" ucap Mingmei.

Lingling tertidur saat nonton TV.

"Iya Dinda..." ucap Kaisar Chang Li Wan.

Kaisar Chang Li Wan lalu berjalan kearah Kamar tidur. setelah sampai disana,

"Pil apa ya ini? " ucap Kaisar Chang Li Wan sambil memperhatikan Pil pemberian Udin. "telan sajalah" ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati lalu menelan Pil Itu.

2 menit Kemudian,Kulit yang menua kembali kencang,di ikutin kulit wajahnya,ototnya yang agak kendor kini kembali kencang,Otong yang tidur kini sudah bangun siap tempur.

"HAAAAAAA!!!?? Kaisar Chang Li Wan terkejut dengan hasilnya.

"Itu tadi Pil apa ya" gumam Kaisar Chang Li Wan.

Tak Lama kemudian Mingmei datang.

Kaisar Chang Li Wan lalu menerkam Mingmei karena sudah tidak tahan.

"Kanda... Tunggu dulu. " ucap Mingmei saat dirinya dicumbuu oleh Kaisar Chang Li Wan.

"Iya Dinda ada apa?" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Dinda ingin membalas Budi pada Udin dengan cara seperti yang Kanda lakukan,apakah Kanda setuju?" ucap Mingmei..

"Hem.... Nampak Kaisar Chang Li Wan berpikir.

"Udin masih Muda,Paling burungnya kecil lagian Udin sudah menjodohkan dan menyembuhkanku, aku iyakan sajalah." ucap Kaisar Chang Li Wan dalam Hati.

"Boleh gak kanda?" ucap Mingmei.

"Iya Dinda... Boleh kok,asal Sama Udin saja loh ya. Jangan sama yang lain" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Terima Kasih Kanda" ucap Mingmei lalu menyerang Kaisar Chang Li Wan dengan Ganas.

"Tumben istriku menyerangku,biasanya aku terus yang nyerang dia" ucap Kaisar dalam Hati.

,berbagai macam gaya mereka lakukan. Suara desahan menggema dalam kamar.

mereka melakukan hanya sampai 1 ronde saja selama dua jam.

Kaisar Chang Li Wan terlelap tidur setelah dua jam Bercintaa.

"terima kasih Ya Kanda... Jadi Dinda bisa puas bermain Dengan Udin lagi" ucap Mingmei dalam Hati sambil memeluk Kaisar Chang Li Wan. Ia merasa permainan Udin lebih Hot daripada suaminya. meskipun begitu Mingmei tetap mencintai suaminya,ia melakukan itu sebagai balas budi saja plus mendapatkan kenikmatan yang luar biasa hebatnya dari Udin. Mingmei menuju kamar mandi. ia melanjutkan lagi,dengan alat Sex yang diberikan oleh Udin. untunya kamar mandi itu kedap suara,jadi Suara desahan Mingmei tak terdengar dari luar .
 
TERIMA...TERIMA...TERIMA




esok pagi nya.

Dikamar Kaisar Chang Li Wan.

"Hoaam....... Kaisar Chang Liwan bangun dalam keadaan tak berpakaian. Ia menoleh ke arah istrinya yang tidak memakai pakaian sehelai benang.

"Sungguh aku beruntung sekali,ini seperti mimpi tapi kenyataan. Apakah Mingmei reinkarnasi istriku ya? Sifatnya sama,wajahnya sama,hanya nama saja yang berbeda." ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati.

"Hem.... Aneh... Mengapa tadi malam aku merasakan berbeda ya dengan lubang kawinnya Mingmei,terasa sempit terus,padahal sudah aku gempur,aku sungguh tak sanggup melayaninya jika seharian. Bisa lemas lututku diperas terus." ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati sambil mengusap wajah istrinya.

Meskipun Mereka bermain sangat berisik,suaranya tidak sampai terdengar sampai keluar kamar,karena kamar itu didesain oleh Umam kedap suara.

Mingmei membuka matanya.

"Pagi Dinda... " ucap Kaisar Chang Li Wan sambil mengecup kening Mingmei.

"Pagi juga Kanda... Hoaaaamm...... " ucap Ming Mei. Nampak leher dan Susunya terdapat banyak bekas cupangan Kaisar Chang Li Wan.

"Ayo Dinda kita mandi... Nanti keburu Udin kemari" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Baik Kanda.... " ucap Mingmei agak malas bergerak.

Mereka pun mandi berdua,Sebenarnya Kaisar Chang Li Wan ingin bermain lagi,tapi mengingat Udin akan datang maka diurungkan niat tersebut.

Setengah Jam kemudian mereka selesai Mandi. Mingmei membuat sarapan didapur,sedangkan Kaisar Chang Li Wan membangunkan Lingling ,setelah bangun lalu memandikan Lingling.

Didalam kamar mandi terdapat 2 Keran, 1 Keran untuk air panas 1 keran lagi air dingin. Ada Shower juga yang terdapat 2 keran dan Bak kamar mandi yang muat 2 orang. Peralatan Mandi sangat komplit,ada Sabun,sampo,sikat gigi ,pas gigi,sabun muka,sabun untuk Miss V, Lulur, Cairan Sabun jika untuk berendam. Bak kamar mandi terbuat dari Batu zamrud. Tuas keran terbuat Dari Bahan titanium dan dilapis emas berhiaskan Berlian.

Kaisar memandikan Lingling seperti biasa yang ia lakukan ketika sudah bisa bergerak normal.
Selesai memandikan Lingling,ia memakaikan pakaian Lingling yang sudah disiapkan oleh Mingmei. Dengan telaten Kaisar Chang Li Wan memakaian Pakaian Lingling,selesai itu ia menyisiri rambut Lingling.

"Ayah... Nanti lingling mau bermain sama koro lagi ya ayah.." ucap Lingling saat Kaisar Chang Li Wan menyisiri rambutnya.

"Hem.... Ayah dan Ibu akan pergi Jalan - jalan sayang,Nanti Ling'er akan bertemu kakak Li Shan disana" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil membuka bedak.

"Benar kah itu ayah.....? Lingling akan bertemu dengan Kak Li Shan?" ucap Lingling.

"Iya Nak... Kita berangkat bersama Kak Udin" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil memoleskan bedak ke wajah Lingling.

"Asiiik..... " ucap Lingling.

Kaisar Chang Li Wan dan Lingling berjalan ke Ruang makan. Nampak Mingmei sedang meletakkan sarapan diatas meja.

"Ibu buat apa ?" ucap Lingling.

"Nasi goreng kesukaan Ling'er" ucap Mingmei.

"Asiik... Nasi goreng...." ucap Lingling lalu naik kekursi.

"Hem..... Aromanya enak.. Banyak sosisnya" ucap Lingling ketika melihat makanannya.

Lingling melihat piring Ayahnya tidak ada sosis,hanya nugget ayam.
"Ayah mau.... " ucap Lingling.

"Buat Ling'er saja..." ucap Kaisar Chang Li Wan.

Mereka pun makan dengan lahapnya.

Bahkan Kaisar Chang Li Wan tak menyisakan makanannya,
"Masakan Dinda luar biasa enak, Kalah dengan masakan pelayanku." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Kanda Bisa saja,ini juga berkat Bos Udin Kanda,Bos Udin yangvmengajarkan Dinda memasak. Berbagai macam masakan Dinda coba atas arahan Bos Udin. " ucap Dinda.

Mereka berjalan kearah dapur sambil membawa piring kotor kecuali Lingling. Lingling berjalan keruang keluarga untuk menonton TV.

" Serius Dinda?" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil mencuci piring tak percaya. Sebab Udin masih kecil. Ia pikir Udin pikiran hanya bermain saja.Tidak pernah kedapur.

"Iya Kanda.... Dinda serius,Bibinya Bos juga mengajarkan Dinda masak tapi tak sebanyak Bos Udin."ucap Mingmei mengelap piring yang sudah dicuci kaisar Chang Li Wan.

"Ooo... Begitu..." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"KULON NUWUN.... suara Bel berbunyi. Bel itu terpasang didapur,belakang rumah, Ruang keluarga, dan ruang tamu.

"Itu mereka sudah datang Kanda ... " ucap Mingmei.

"Iya Dinda... " ucap Kaisar Chang Li Wan yang selesai mencuci perlatan dapur. kemudian berjalan ke ruang tamu untuk membukakan Pintu.

Krriiieet..... suara pintu terbuka.

"Pagi Paman Wan...." ucap Udin dan Han Meiling Xing serempak lalu bersalaman tak lupa mencium tangan.

"Pagi juga Ponakanku yang gagah dan cantik" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Apa Paman Wan dan Bibi Mingmei sudah siap?" ucap Udin.

"Tunggu sebentar Nak.. Bibimu lagi mempersiapkan perlengkapan." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Gak usah Paman Wan... Udin sudah menyiapkan semua,jadi Paman Wan dan Bibi Mingmei tinggal berangkat saja." ucap Udin.

"Baiklah kalau begitu,Paman masuk dulu untuk memanggil Bibimu. Ayo masuk Nak " ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Iya Paman Wan,Kami tunggu disini saja." ucap Udin.

"Baiklah... " ucap Kaisar Chang Li Wan kemudian berjalan kedalam rumah.
Ia berjalan ke arah Kamar tidur Lingling.
Nampak Mingmei mengeluarkan Baju lingling dan perlengkapan lainnya untuk dibawa ke Istana di atas tempat tidur sambil mengecek apa yang kurang. Ia pun masuk masuk kedalam kamar tidur Lingling.

"Dinda.... Katanya Udin... Dia sudah menyiapkan semua. Jadi kita tinggal berangkat saja. " ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Benarkah itu Kanda?" ucap Mingmei.

"Iya Dinda... Ayo kita berangkat,yang itu tinggal saja" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Kalau yang ini jangan Kanda,soalnya ini Boneka kesukaannya Lingling" ucap Mingmei mengambil Boneka yang ia persiapkan untuk dibawa lalu dimasukkan dalam cincin ruang pemberian Udin.

Mereka pun berjalan ke arah Ruang keluarga.

"Ling'er ayo kita pergi Nak.. Kak Udin sudah datang." ucap Mingmei.

Lingling berdiri,kemudian digendong Mingmei didepan. Sedangkan kaisar Chang Li Wan mematikan TV.
Mereka berjalan ke arah Pintu depan.
Lalu Kaisar Chang Li Wan mengunci pintu depan..

"Paman Djarwo... Tolong gandong Lingling,dan untuk bibi Andin tolong pegang Bibi Mingmei"ucap Udin.

"Siap Boss" ucap mereka serempak. Mereka melakukan apa yang disuruh oleh Udin.

"Tolong Semuanya saling berpegangan " ucap Udin sambil merangkul Han Meiling Xing.

"Paman Wan dan Bibi Andin pegang pundak lalu kita terbang keatas" ucap Udin ,setelah semua saling bersentuhan,Udin menggunakan Jurus menghilangnya

Kemudian mereka terbang keatas menembus array yang dibuat Udin. Udin baru mengetahuinya saat berada di dunia cincin bersama Mingmei melewati array yang ia buat tanpa menghilangkan array tersebut sambil berpegangan tangan.

Hanya Juminten saja yang tetap didesa tak ikut bersama rombongan Udin.

Setelah diketinggian 5 Km Udin menghilangkan jurus menghilangnya.

"Bibi Andin.. Berubahlah menjadi burung" ucap Udin.

"Baik Bos. " ucap Andin. lalu menjauh dari rimbongan Udin lalu berbubah menjadi Burung Phoenix.

"HAAAAAAAA..... " Kaisar Chang Li Wan menjatuhkan rahangnya kebawah. Sedangkan Mingmei tidak terkejut karena sebelum sudah diberitahu oleh Udin.

"Ternyata benar apa yang dikatakan oleh Udin,Andin adalah Burung Phoenix" ucap Mingmei dalam hati.

"Ayoo Naik... " ucap Udin sambil melayang lalu duduk di punggung Andin.

"Apakah kalian Bangsa Dewa yang ditugaskan untuk menjaga alam ini?" ucap Kaisar Chang Li Wan masih tetap berada ditempatnya sambil gemetar. Sebab ia tak pernah melihat burung Phoenix yang melegenda tersebut.dan Kini burung itu ada tepat didepan matanya.

"Iya... Paman Wan Naiklah... " ucap Udin.

Kaisar Chang Li Wan lalu Naik ke punggung Andin sambil gemetaran.

Udin lalu menggerakkan tangan dan jarinya membentuk pola..

wuusshh... Array pelindung terpasang .

"Ayo Bi... Kita berangkat" ucap Udin.

"Baik Bos" ucap Andin lalu melesat ke arah Istana Kaisar Chang Li Wan.

"Tolong paman Wan jangan cerita ke siapa - siapa jika paman Wan ingin selamat" ucap Udin.

"Si... Siap Bos... Paman Janji tidak akan bilang ke siapapun bahkan dengan putraku Li Shan" ucap Kaisar Chang Li Wan. gemetar.

"Li Shan sudah Tahu paman,Hanya paman saja yang belum tahu" ucap Udin.

"EH!!??.... Benerkah itu Bos.?" ucap Kaisar Chang Li Wan

"Iya Paman Wan,Li Shan sudah bersumpah dan janji setia padaku,oh iya.. Paman gak usah panggil Udin Bos... Panggil biasa saja" ucap Udin.

"Baik Nak... Aku Chang Li Wan bersumpah dan berjanji setia pada Lin Udin ,bila aku berhianat maka aku akan mati" ucap Kaisar Chang Li Wan.

Jeeddeerrr...... Suara Petir ketika Kaisar Chang Li Wan selesai mengucapkan sumpah dan janji setianya pada Udin.

"Kak Udin.... " ucap Lingling.

Lingling terpanan akan keindahan alam dari atas sambil terbang menaiki burung phoenix.

"Iya adik Ling... Ada apa?" ucap Udin.

"Lingling mau bermain sama Kakashi." ucap Lingling.

"Baiklah... " ucap Udin. Lalu Udin memasukkan Lingling dalam Dunia cincin.

"HAAAAAA.....!!?? kaisar Chang Li Wan menjatuhkan rahangnya kebawah saat melihat Lingling tiba - tiba menghilang.Ia sempat mau melompat,tapi ditahan oleh anak buah Udin.

"Di..Di..Dimana Lingling Nak...? " ucap Kaisar Chang Li Wan penasaran.

"Ada... Lingling lagi bermain dengan Siluman Harimau Paman..."

"Paman mau ikut kah...? Tapi bentar lagi sampai ini" ucap Udin.

"Nanti saja Nak... "ucap Kaisar Chang Li Wan sebenarnya penasaran dan ingin ikut bersama Lingling.

Tak Lama kemudian mereka sudah diatas Istana.

Mereka melompat dari punggung Andin sambil melayang,kemudian Andin berubah menjadi Manusia.

"Ayo Turun " ucap Udin.

"Siap Bos... " ucap Anak buah Udin serempak.

Mereka pun turun tepat dipintu masuk istana.

"SALAM HORMAT YANG MULIA KAISAR" ucap Para penjaga sambil bersujud ketika rombongan Udin sudah didepan pintu masuk istana.

Mereka pun Berjalan masuk kedalam.

"YANG MULIA KAISAR DAN TUAN MUDA LIN UDIN MEMASUKI ISTANA" ucap Kasim menggunakan Qi.

Ingin rasanya Udin menutup mulut si Kasim,sebab suara si Kasim itu seperti speaker didekat telinganya.

Nampak Para Jendral,Para Raja dan utusan Raja berdiri.Orang - orang yang hadir terkejut melihat seorang wanita mirip dengan Liangyi,mereka mengucek - ngucek matanya, untuk memastikan tidak sedang berhalusinasi.

"Apa aku lagi bermimpi melihat Nyonya Liangyi hidup kembali dalam keadaan masih muda?" ucap Raja Huan dalam Hati.

Kaisar Chang Li Wan dan Mingmei berjalan ke arah singgasana.

"Perkenalkan Ini adalah Istriku namanya Chang Mingmei ,Kami baru sebulan menikah,dan maaf Kami tidak mengundang kalian karena ada beberapa hal." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"SALAM HORMAT YANG MULIA NYONYA CHANG MINGMEI" ucap Mereka sambil bersujud. kemudian berdiri kembali ke tempatnya,sedangkan Udin dan rombongannya

Kaisar Chang Li Wan duduk di singggasana,sedangkankan Mingmei duduk dikursi Yang dulu diduduki oleh Liangyi.

"Ada Hal apa kalian kemari?" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Ampun Yang Mulia Kaisar,Kekaisaran Zhang menyerang Desa Kami... mereka juga menguasai Desa itu." ucap Utusan Raja Lhang.

"Apa kah Raja Rong tak membantu Kalian?" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Ampun yang Yang Mulia Kaisar. wilayah Yang mulia Raja kami juga diserang" ucap Utusan Raja Rong.

"Sepertinya mereka sengaja bermain api. Baiklah.. Kita Akan menyerang mereka. Siapkan Pasukan Kalian." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"SIAP YANG MULIA" ucap Mereka serempak kecuali rombongan Udin yang berdiri diam saja.

Udin berjalan ke arah Kaisar Chang Li Wan.

"Maaf Paman... Kekaisaran Zhang ada dimana?" ucap Udin.

"Sekitar 22.100 Km dari Sini Nak." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Hem....Serahkan pada Udin paman...

"Udin dan Para paman dan Bibi Udin yang akan membantai mereka" ucap Udin.

Salah Satu Utusan Raja hendak Berdiri mau bicara namun ditahan Oleh Raja Huan.

"Kamu diam saja,jangan ikut campur. " ucap Raja Huan.

"Baik Yang mulia Raja" ucap Utusan raja tersebut.

"Sial... Siapa dia ini,mengapa begitu lancang terhadap Yang mulia Kaisar dan ingin membantai Kekaisarn Zhang," ucap Utusan Raja dalam Hati.

"Baiklah... Taoi Paman Ikut ya Nak." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"ISTRI TUAN MUDA UDIN MEMASUKI ISTANA" ucap Kasim pakai Qi.

Udin menoleh ke arah pintu masuk.

"Kang Maassss......... " Teriak Rissa.

Udin berlari . Begitu sampai ditempat Rissa Berada,Udin memeluk Rissa dengan Erat.

"Maaf Kangmas Adek lama perginya" ucap Rissa.

"Iya... Aku kangen tau sama adek..." ucap Udin lalu mencium pipi kanan dan kiri risaa.

Emmuaachh... Emmuacch....

Han Meling Xing mendekati Udin yang memeluk Rissa.

Udin melepaskan pelukannya,kemudian Han Meiling Xing memeluk Rissa.

"Kak Rissa.... Meiling kangen.. " ucap Han Meiling Xing.

"Iya aku juga kangen sama kamu dan juga kalian" ucap Risaa.

"Paman Umam Ada dimana Dek?" ucap Udin tak melihat Umam datang.

"Ada didunia Cincin kang Mas" ucap Rissa telepati.

"Ada dikamar kang Mas... "ucap Rissa.

"Ngapain dia dek?" ucap Udin.

"Lagi bulan madu bersama Istrinya kang mas" ucap Rissa telepati.

"Lagi tidur... Susah dibangunin kang mas" ucap Rissa.

"Ooo....Begitu." ucap Udin Lalu berjalan ke arah kaisar Chang Li Wan.

"Paman Wan... Udin berubah pikiran,Bagaimana kita keroyok mereka ramai - ramai. Ya hitung olah raga Paman." ucap Udin.

"Maksudnya apa nak?" ucap Kaisar Chang Li Wan tak paham.

"Semua prajurit disini dan juga milik Raja yang lain bersatu,nanti Udin dan lainnya akan ikut membantu.Begitu Paman." ucap Udin.

"Hem... Bagus juga Idemu Nak,Tapi itu butuh waktu yang lama Nak" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Soal itu gak usah Paman pikirkan, Yang penting kumpulkan semua prajurit yang ada." ucap Udin
"Baiklah... Paman ikut saja." ucap Kaisar Chang Li Wan.

Kemudian Kaisar Chang Li Wan memerintahkan para bawahannya.

Kuwi berjalan Mendekati Jendral Mingxia yang akan meninggalkan Istana.

"Nona Mingxia... " ucap Kuwi.setelah sampai ditempat Jendral Mingxia berada.

"Mau apa kamu datang kesini?" ucap Mingxia dingin.Ia lelah menunggu jawaban dari Kuwi hingga tak ada kabar tentang Kuwi. Jadi Ia merasa dipermainkan oleh Kuwi.

"Maukah kamu menikah denganku" ucap Kuwi memberanikan diri .Awalnya Kuwi tidak percaya diri.

"EH.....!!??? Jendral Mingxia terkejut.

"TERIMA....TERIMA.... TERIMA... TERIMA....TERIMA.....TERIMAA.... "ucap para anak buah Udin yang mendengar ucapan Kuwi dan jendral Mingxia.

"TERIMA... TERIMA... TERIMA.... TERIMA....TERIMA.... TERIMA.... " ucap Orang - orang yang pernah melihat Kuwi dijodohkan oleh Udin waktu itu ketika melihat dan mendengar Ucapan Kuwi. Lalu yang lain juga ikut - ikutan.

"TERIMA... TERIMA... TERIMA... TERIMA.... TERIMA.... TERIMA...

Muka jendral Mingxia bersemu merah ketika semua orang menyoraki dirinya.

Mingxia lalu menganggukan kepalanya.

"Iya aku mau.... "Ucap Mingxia sambil menutup mukanya karena malu Saat Kuwi melamar dirinya dihadapan banyak orang terutama para tamu undangan yang hadir.

"Kenapa disaat seperti begini seh dia melamar diriku,aku jadi malu... " ucap Jendral Mingxia dalam hati sambil menutup mukanya.

"Ayoo paman Kuwi.... Ucapkan sumpah dan jajimu paman" Teriak Udin..

"EH....!!?? Kuwi dan Jendral Mingxia terkejut mendengar teriakan Udin.

Mau tak mau Kuwi melakukannya,sebab itu adalah perintah dari Udin.

"AKU KUSUMA WIJAYA BERSUMPAH DAN BERJANJI AKAN SETIA SELALU BERSAMA MINGXIA MENJADI ISTRIKU DALAM SUKA DAN MAUPUN DUKA," ucap Kuwi memakai Qi.

"Sial... Dia mengucapkannya lagi disini" ucap Mingxia dalam hati. Mau tak mau Jendral Mingxia juga mengikuti.

"A....A..AKU MINGXIA MENERIMA KUSUMA WIJAYA SEBAGAI SUAMIKU BERSUMPAH DAN BERJANJI AKAN SELALU SETIA MENEMANI BAIK SUKA MAUPUN DUKA" ucap jendral Mingxia pakai Qi.

"BAGAIMANA SAKSI" ucap Udin Pakai Qi.

"SAAAAAAAAAHHHH....... " ucap Orang - orang yang Hadir disitu.

"CIUM.... CIUM.... CIUM.... CIUM.... CIUMM...." ucap semua orang.

muka Jendral Mingxia semakin memerah. Sebab ia tak pernah dicium oleh lelaki kecuali dengan ayahnya saja sewaktu ia masih kecil.

Kuwi mendekatkan Bibirnya ke bibir Jendral Mingxia. Lalu mereka saling berciuman..

.

*Adegan Ranjangnya biar diketik sama Kusuma Wijaya saja.. Aku malas ngetik. Hehehehehe....
 
TERIMA...TERIMA...TERIMA




esok pagi nya.

Dikamar Kaisar Chang Li Wan.

"Hoaam....... Kaisar Chang Liwan bangun dalam keadaan tak berpakaian. Ia menoleh ke arah istrinya yang tidak memakai pakaian sehelai benang.

"Sungguh aku beruntung sekali,ini seperti mimpi tapi kenyataan. Apakah Mingmei reinkarnasi istriku ya? Sifatnya sama,wajahnya sama,hanya nama saja yang berbeda." ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati.

"Hem.... Aneh... Mengapa tadi malam aku merasakan berbeda ya dengan lubang kawinnya Mingmei,terasa sempit terus,padahal sudah aku gempur,aku sungguh tak sanggup melayaninya jika seharian. Bisa lemas lututku diperas terus." ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati sambil mengusap wajah istrinya.

Meskipun Mereka bermain sangat berisik,suaranya tidak sampai terdengar sampai keluar kamar,karena kamar itu didesain oleh Umam kedap suara.

Mingmei membuka matanya.

"Pagi Dinda... " ucap Kaisar Chang Li Wan sambil mengecup kening Mingmei.

"Pagi juga Kanda... Hoaaaamm...... " ucap Ming Mei. Nampak leher dan Susunya terdapat banyak bekas cupangan Kaisar Chang Li Wan.

"Ayo Dinda kita mandi... Nanti keburu Udin kemari" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Baik Kanda.... " ucap Mingmei agak malas bergerak.

Mereka pun mandi berdua,Sebenarnya Kaisar Chang Li Wan ingin bermain lagi,tapi mengingat Udin akan datang maka diurungkan niat tersebut.

Setengah Jam kemudian mereka selesai Mandi. Mingmei membuat sarapan didapur,sedangkan Kaisar Chang Li Wan membangunkan Lingling ,setelah bangun lalu memandikan Lingling.

Didalam kamar mandi terdapat 2 Keran, 1 Keran untuk air panas 1 keran lagi air dingin. Ada Shower juga yang terdapat 2 keran dan Bak kamar mandi yang muat 2 orang. Peralatan Mandi sangat komplit,ada Sabun,sampo,sikat gigi ,pas gigi,sabun muka,sabun untuk Miss V, Lulur, Cairan Sabun jika untuk berendam. Bak kamar mandi terbuat dari Batu zamrud. Tuas keran terbuat Dari Bahan titanium dan dilapis emas berhiaskan Berlian.

Kaisar memandikan Lingling seperti biasa yang ia lakukan ketika sudah bisa bergerak normal.
Selesai memandikan Lingling,ia memakaikan pakaian Lingling yang sudah disiapkan oleh Mingmei. Dengan telaten Kaisar Chang Li Wan memakaian Pakaian Lingling,selesai itu ia menyisiri rambut Lingling.

"Ayah... Nanti lingling mau bermain sama koro lagi ya ayah.." ucap Lingling saat Kaisar Chang Li Wan menyisiri rambutnya.

"Hem.... Ayah dan Ibu akan pergi Jalan - jalan sayang,Nanti Ling'er akan bertemu kakak Li Shan disana" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil membuka bedak.

"Benar kah itu ayah.....? Lingling akan bertemu dengan Kak Li Shan?" ucap Lingling.

"Iya Nak... Kita berangkat bersama Kak Udin" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil memoleskan bedak ke wajah Lingling.

"Asiiik..... " ucap Lingling.

Kaisar Chang Li Wan dan Lingling berjalan ke Ruang makan. Nampak Mingmei sedang meletakkan sarapan diatas meja.

"Ibu buat apa ?" ucap Lingling.

"Nasi goreng kesukaan Ling'er" ucap Mingmei.

"Asiik... Nasi goreng...." ucap Lingling lalu naik kekursi.

"Hem..... Aromanya enak.. Banyak sosisnya" ucap Lingling ketika melihat makanannya.

Lingling melihat piring Ayahnya tidak ada sosis,hanya nugget ayam.
"Ayah mau.... " ucap Lingling.

"Buat Ling'er saja..." ucap Kaisar Chang Li Wan.

Mereka pun makan dengan lahapnya.

Bahkan Kaisar Chang Li Wan tak menyisakan makanannya,
"Masakan Dinda luar biasa enak, Kalah dengan masakan pelayanku." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Kanda Bisa saja,ini juga berkat Bos Udin Kanda,Bos Udin yangvmengajarkan Dinda memasak. Berbagai macam masakan Dinda coba atas arahan Bos Udin. " ucap Dinda.

Mereka berjalan kearah dapur sambil membawa piring kotor kecuali Lingling. Lingling berjalan keruang keluarga untuk menonton TV.

" Serius Dinda?" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil mencuci piring tak percaya. Sebab Udin masih kecil. Ia pikir Udin pikiran hanya bermain saja.Tidak pernah kedapur.

"Iya Kanda.... Dinda serius,Bibinya Bos juga mengajarkan Dinda masak tapi tak sebanyak Bos Udin."ucap Mingmei mengelap piring yang sudah dicuci kaisar Chang Li Wan.

"Ooo... Begitu..." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"KULON NUWUN.... suara Bel berbunyi. Bel itu terpasang didapur,belakang rumah, Ruang keluarga, dan ruang tamu.

"Itu mereka sudah datang Kanda ... " ucap Mingmei.

"Iya Dinda... " ucap Kaisar Chang Li Wan yang selesai mencuci perlatan dapur. kemudian berjalan ke ruang tamu untuk membukakan Pintu.

Krriiieet..... suara pintu terbuka.

"Pagi Paman Wan...." ucap Udin dan Han Meiling Xing serempak lalu bersalaman tak lupa mencium tangan.

"Pagi juga Ponakanku yang gagah dan cantik" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Apa Paman Wan dan Bibi Mingmei sudah siap?" ucap Udin.

"Tunggu sebentar Nak.. Bibimu lagi mempersiapkan perlengkapan." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Gak usah Paman Wan... Udin sudah menyiapkan semua,jadi Paman Wan dan Bibi Mingmei tinggal berangkat saja." ucap Udin.

"Baiklah kalau begitu,Paman masuk dulu untuk memanggil Bibimu. Ayo masuk Nak " ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Iya Paman Wan,Kami tunggu disini saja." ucap Udin.

"Baiklah... " ucap Kaisar Chang Li Wan kemudian berjalan kedalam rumah.
Ia berjalan ke arah Kamar tidur Lingling.
Nampak Mingmei mengeluarkan Baju lingling dan perlengkapan lainnya untuk dibawa ke Istana di atas tempat tidur sambil mengecek apa yang kurang. Ia pun masuk masuk kedalam kamar tidur Lingling.

"Dinda.... Katanya Udin... Dia sudah menyiapkan semua. Jadi kita tinggal berangkat saja. " ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Benarkah itu Kanda?" ucap Mingmei.

"Iya Dinda... Ayo kita berangkat,yang itu tinggal saja" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Kalau yang ini jangan Kanda,soalnya ini Boneka kesukaannya Lingling" ucap Mingmei mengambil Boneka yang ia persiapkan untuk dibawa lalu dimasukkan dalam cincin ruang pemberian Udin.

Mereka pun berjalan ke arah Ruang keluarga.

"Ling'er ayo kita pergi Nak.. Kak Udin sudah datang." ucap Mingmei.

Lingling berdiri,kemudian digendong Mingmei didepan. Sedangkan kaisar Chang Li Wan mematikan TV.
Mereka berjalan ke arah Pintu depan.
Lalu Kaisar Chang Li Wan mengunci pintu depan..

"Paman Djarwo... Tolong gandong Lingling,dan untuk bibi Andin tolong pegang Bibi Mingmei"ucap Udin.

"Siap Boss" ucap mereka serempak. Mereka melakukan apa yang disuruh oleh Udin.

"Tolong Semuanya saling berpegangan " ucap Udin sambil merangkul Han Meiling Xing.

"Paman Wan dan Bibi Andin pegang pundak lalu kita terbang keatas" ucap Udin ,setelah semua saling bersentuhan,Udin menggunakan Jurus menghilangnya

Kemudian mereka terbang keatas menembus array yang dibuat Udin. Udin baru mengetahuinya saat berada di dunia cincin bersama Mingmei melewati array yang ia buat tanpa menghilangkan array tersebut sambil berpegangan tangan.

Hanya Juminten saja yang tetap didesa tak ikut bersama rombongan Udin.

Setelah diketinggian 5 Km Udin menghilangkan jurus menghilangnya.

"Bibi Andin.. Berubahlah menjadi burung" ucap Udin.

"Baik Bos. " ucap Andin. lalu menjauh dari rimbongan Udin lalu berbubah menjadi Burung Phoenix.

"HAAAAAAAA..... " Kaisar Chang Li Wan menjatuhkan rahangnya kebawah. Sedangkan Mingmei tidak terkejut karena sebelum sudah diberitahu oleh Udin.

"Ternyata benar apa yang dikatakan oleh Udin,Andin adalah Burung Phoenix" ucap Mingmei dalam hati.

"Ayoo Naik... " ucap Udin sambil melayang lalu duduk di punggung Andin.

"Apakah kalian Bangsa Dewa yang ditugaskan untuk menjaga alam ini?" ucap Kaisar Chang Li Wan masih tetap berada ditempatnya sambil gemetar. Sebab ia tak pernah melihat burung Phoenix yang melegenda tersebut.dan Kini burung itu ada tepat didepan matanya.

"Iya... Paman Wan Naiklah... " ucap Udin.

Kaisar Chang Li Wan lalu Naik ke punggung Andin sambil gemetaran.

Udin lalu menggerakkan tangan dan jarinya membentuk pola..

wuusshh... Array pelindung terpasang .

"Ayo Bi... Kita berangkat" ucap Udin.

"Baik Bos" ucap Andin lalu melesat ke arah Istana Kaisar Chang Li Wan.

"Tolong paman Wan jangan cerita ke siapa - siapa jika paman Wan ingin selamat" ucap Udin.

"Si... Siap Bos... Paman Janji tidak akan bilang ke siapapun bahkan dengan putraku Li Shan" ucap Kaisar Chang Li Wan. gemetar.

"Li Shan sudah Tahu paman,Hanya paman saja yang belum tahu" ucap Udin.

"EH!!??.... Benerkah itu Bos.?" ucap Kaisar Chang Li Wan

"Iya Paman Wan,Li Shan sudah bersumpah dan janji setia padaku,oh iya.. Paman gak usah panggil Udin Bos... Panggil biasa saja" ucap Udin.

"Baik Nak... Aku Chang Li Wan bersumpah dan berjanji setia pada Lin Udin ,bila aku berhianat maka aku akan mati" ucap Kaisar Chang Li Wan.

Jeeddeerrr...... Suara Petir ketika Kaisar Chang Li Wan selesai mengucapkan sumpah dan janji setianya pada Udin.

"Kak Udin.... " ucap Lingling.

Lingling terpanan akan keindahan alam dari atas sambil terbang menaiki burung phoenix.

"Iya adik Ling... Ada apa?" ucap Udin.

"Lingling mau bermain sama Kakashi." ucap Lingling.

"Baiklah... " ucap Udin. Lalu Udin memasukkan Lingling dalam Dunia cincin.

"HAAAAAA.....!!?? kaisar Chang Li Wan menjatuhkan rahangnya kebawah saat melihat Lingling tiba - tiba menghilang.Ia sempat mau melompat,tapi ditahan oleh anak buah Udin.

"Di..Di..Dimana Lingling Nak...? " ucap Kaisar Chang Li Wan penasaran.

"Ada... Lingling lagi bermain dengan Siluman Harimau Paman..."

"Paman mau ikut kah...? Tapi bentar lagi sampai ini" ucap Udin.

"Nanti saja Nak... "ucap Kaisar Chang Li Wan sebenarnya penasaran dan ingin ikut bersama Lingling.

Tak Lama kemudian mereka sudah diatas Istana.

Mereka melompat dari punggung Andin sambil melayang,kemudian Andin berubah menjadi Manusia.

"Ayo Turun " ucap Udin.

"Siap Bos... " ucap Anak buah Udin serempak.

Mereka pun turun tepat dipintu masuk istana.

"SALAM HORMAT YANG MULIA KAISAR" ucap Para penjaga sambil bersujud ketika rombongan Udin sudah didepan pintu masuk istana.

Mereka pun Berjalan masuk kedalam.

"YANG MULIA KAISAR DAN TUAN MUDA LIN UDIN MEMASUKI ISTANA" ucap Kasim menggunakan Qi.

Ingin rasanya Udin menutup mulut si Kasim,sebab suara si Kasim itu seperti speaker didekat telinganya.

Nampak Para Jendral,Para Raja dan utusan Raja berdiri.Orang - orang yang hadir terkejut melihat seorang wanita mirip dengan Liangyi,mereka mengucek - ngucek matanya, untuk memastikan tidak sedang berhalusinasi.

"Apa aku lagi bermimpi melihat Nyonya Liangyi hidup kembali dalam keadaan masih muda?" ucap Raja Huan dalam Hati.

Kaisar Chang Li Wan dan Mingmei berjalan ke arah singgasana.

"Perkenalkan Ini adalah Istriku namanya Chang Mingmei ,Kami baru sebulan menikah,dan maaf Kami tidak mengundang kalian karena ada beberapa hal." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"SALAM HORMAT YANG MULIA NYONYA CHANG MINGMEI" ucap Mereka sambil bersujud. kemudian berdiri kembali ke tempatnya,sedangkan Udin dan rombongannya

Kaisar Chang Li Wan duduk di singggasana,sedangkankan Mingmei duduk dikursi Yang dulu diduduki oleh Liangyi.

"Ada Hal apa kalian kemari?" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Ampun Yang Mulia Kaisar,Kekaisaran Zhang menyerang Desa Kami... mereka juga menguasai Desa itu." ucap Utusan Raja Lhang.

"Apa kah Raja Rong tak membantu Kalian?" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Ampun yang Yang Mulia Kaisar. wilayah Yang mulia Raja kami juga diserang" ucap Utusan Raja Rong.

"Sepertinya mereka sengaja bermain api. Baiklah.. Kita Akan menyerang mereka. Siapkan Pasukan Kalian." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"SIAP YANG MULIA" ucap Mereka serempak kecuali rombongan Udin yang berdiri diam saja.

Udin berjalan ke arah Kaisar Chang Li Wan.

"Maaf Paman... Kekaisaran Zhang ada dimana?" ucap Udin.

"Sekitar 22.100 Km dari Sini Nak." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Hem....Serahkan pada Udin paman...

"Udin dan Para paman dan Bibi Udin yang akan membantai mereka" ucap Udin.

Salah Satu Utusan Raja hendak Berdiri mau bicara namun ditahan Oleh Raja Huan.

"Kamu diam saja,jangan ikut campur. " ucap Raja Huan.

"Baik Yang mulia Raja" ucap Utusan raja tersebut.

"Sial... Siapa dia ini,mengapa begitu lancang terhadap Yang mulia Kaisar dan ingin membantai Kekaisarn Zhang," ucap Utusan Raja dalam Hati.

"Baiklah... Taoi Paman Ikut ya Nak." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"ISTRI TUAN MUDA UDIN MEMASUKI ISTANA" ucap Kasim pakai Qi.

Udin menoleh ke arah pintu masuk.

"Kang Maassss......... " Teriak Rissa.

Udin berlari . Begitu sampai ditempat Rissa Berada,Udin memeluk Rissa dengan Erat.

"Maaf Kangmas Adek lama perginya" ucap Rissa.

"Iya... Aku kangen tau sama adek..." ucap Udin lalu mencium pipi kanan dan kiri risaa.

Emmuaachh... Emmuacch....

Han Meling Xing mendekati Udin yang memeluk Rissa.

Udin melepaskan pelukannya,kemudian Han Meiling Xing memeluk Rissa.

"Kak Rissa.... Meiling kangen.. " ucap Han Meiling Xing.

"Iya aku juga kangen sama kamu dan juga kalian" ucap Risaa.

"Paman Umam Ada dimana Dek?" ucap Udin tak melihat Umam datang.

"Ada didunia Cincin kang Mas" ucap Rissa telepati.

"Ada dikamar kang Mas... "ucap Rissa.

"Ngapain dia dek?" ucap Udin.

"Lagi bulan madu bersama Istrinya kang mas" ucap Rissa telepati.

"Lagi tidur... Susah dibangunin kang mas" ucap Rissa.

"Ooo....Begitu." ucap Udin Lalu berjalan ke arah kaisar Chang Li Wan.

"Paman Wan... Udin berubah pikiran,Bagaimana kita keroyok mereka ramai - ramai. Ya hitung olah raga Paman." ucap Udin.

"Maksudnya apa nak?" ucap Kaisar Chang Li Wan tak paham.

"Semua prajurit disini dan juga milik Raja yang lain bersatu,nanti Udin dan lainnya akan ikut membantu.Begitu Paman." ucap Udin.

"Hem... Bagus juga Idemu Nak,Tapi itu butuh waktu yang lama Nak" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Soal itu gak usah Paman pikirkan, Yang penting kumpulkan semua prajurit yang ada." ucap Udin
"Baiklah... Paman ikut saja." ucap Kaisar Chang Li Wan.

Kemudian Kaisar Chang Li Wan memerintahkan para bawahannya.

Kuwi berjalan Mendekati Jendral Mingxia yang akan meninggalkan Istana.

"Nona Mingxia... " ucap Kuwi.setelah sampai ditempat Jendral Mingxia berada.

"Mau apa kamu datang kesini?" ucap Mingxia dingin.Ia lelah menunggu jawaban dari Kuwi hingga tak ada kabar tentang Kuwi. Jadi Ia merasa dipermainkan oleh Kuwi.

"Maukah kamu menikah denganku" ucap Kuwi memberanikan diri .Awalnya Kuwi tidak percaya diri.

"EH.....!!??? Jendral Mingxia terkejut.

"TERIMA....TERIMA.... TERIMA... TERIMA....TERIMA.....TERIMAA.... "ucap para anak buah Udin yang mendengar ucapan Kuwi dan jendral Mingxia.

"TERIMA... TERIMA... TERIMA.... TERIMA....TERIMA.... TERIMA.... " ucap Orang - orang yang pernah melihat Kuwi dijodohkan oleh Udin waktu itu ketika melihat dan mendengar Ucapan Kuwi. Lalu yang lain juga ikut - ikutan.

"TERIMA... TERIMA... TERIMA... TERIMA.... TERIMA.... TERIMA...

Muka jendral Mingxia bersemu merah ketika semua orang menyoraki dirinya.

Mingxia lalu menganggukan kepalanya.

"Iya aku mau.... "Ucap Mingxia sambil menutup mukanya karena malu Saat Kuwi melamar dirinya dihadapan banyak orang terutama para tamu undangan yang hadir.

"Kenapa disaat seperti begini seh dia melamar diriku,aku jadi malu... " ucap Jendral Mingxia dalam hati sambil menutup mukanya.

"Ayoo paman Kuwi.... Ucapkan sumpah dan jajimu paman" Teriak Udin..

"EH....!!?? Kuwi dan Jendral Mingxia terkejut mendengar teriakan Udin.

Mau tak mau Kuwi melakukannya,sebab itu adalah perintah dari Udin.

"AKU KUSUMA WIJAYA BERSUMPAH DAN BERJANJI AKAN SETIA SELALU BERSAMA MINGXIA MENJADI ISTRIKU DALAM SUKA DAN MAUPUN DUKA," ucap Kuwi memakai Qi.

"Sial... Dia mengucapkannya lagi disini" ucap Mingxia dalam hati. Mau tak mau Jendral Mingxia juga mengikuti.

"A....A..AKU MINGXIA MENERIMA KUSUMA WIJAYA SEBAGAI SUAMIKU BERSUMPAH DAN BERJANJI AKAN SELALU SETIA MENEMANI BAIK SUKA MAUPUN DUKA" ucap jendral Mingxia pakai Qi.

"BAGAIMANA SAKSI" ucap Udin Pakai Qi.

"SAAAAAAAAAHHHH....... " ucap Orang - orang yang Hadir disitu.

"CIUM.... CIUM.... CIUM.... CIUM.... CIUMM...." ucap semua orang.

muka Jendral Mingxia semakin memerah. Sebab ia tak pernah dicium oleh lelaki kecuali dengan ayahnya saja sewaktu ia masih kecil.

Kuwi mendekatkan Bibirnya ke bibir Jendral Mingxia. Lalu mereka saling berciuman..

.

*Adegan Ranjangnya biar diketik sama Kusuma Wijaya saja.. Aku malas ngetik. Hehehehehe....
Seraaaang kaisar Zhang dan pasukan TNU libatkan kesian pada nganggur sama pasukan ep ep ajakin
 
Bimabet
TERIMA...TERIMA...TERIMA




esok pagi nya.

Dikamar Kaisar Chang Li Wan.

"Hoaam....... Kaisar Chang Liwan bangun dalam keadaan tak berpakaian. Ia menoleh ke arah istrinya yang tidak memakai pakaian sehelai benang.

"Sungguh aku beruntung sekali,ini seperti mimpi tapi kenyataan. Apakah Mingmei reinkarnasi istriku ya? Sifatnya sama,wajahnya sama,hanya nama saja yang berbeda." ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati.

"Hem.... Aneh... Mengapa tadi malam aku merasakan berbeda ya dengan lubang kawinnya Mingmei,terasa sempit terus,padahal sudah aku gempur,aku sungguh tak sanggup melayaninya jika seharian. Bisa lemas lututku diperas terus." ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati sambil mengusap wajah istrinya.

Meskipun Mereka bermain sangat berisik,suaranya tidak sampai terdengar sampai keluar kamar,karena kamar itu didesain oleh Umam kedap suara.

Mingmei membuka matanya.

"Pagi Dinda... " ucap Kaisar Chang Li Wan sambil mengecup kening Mingmei.

"Pagi juga Kanda... Hoaaaamm...... " ucap Ming Mei. Nampak leher dan Susunya terdapat banyak bekas cupangan Kaisar Chang Li Wan.

"Ayo Dinda kita mandi... Nanti keburu Udin kemari" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Baik Kanda.... " ucap Mingmei agak malas bergerak.

Mereka pun mandi berdua,Sebenarnya Kaisar Chang Li Wan ingin bermain lagi,tapi mengingat Udin akan datang maka diurungkan niat tersebut.

Setengah Jam kemudian mereka selesai Mandi. Mingmei membuat sarapan didapur,sedangkan Kaisar Chang Li Wan membangunkan Lingling ,setelah bangun lalu memandikan Lingling.

Didalam kamar mandi terdapat 2 Keran, 1 Keran untuk air panas 1 keran lagi air dingin. Ada Shower juga yang terdapat 2 keran dan Bak kamar mandi yang muat 2 orang. Peralatan Mandi sangat komplit,ada Sabun,sampo,sikat gigi ,pas gigi,sabun muka,sabun untuk Miss V, Lulur, Cairan Sabun jika untuk berendam. Bak kamar mandi terbuat dari Batu zamrud. Tuas keran terbuat Dari Bahan titanium dan dilapis emas berhiaskan Berlian.

Kaisar memandikan Lingling seperti biasa yang ia lakukan ketika sudah bisa bergerak normal.
Selesai memandikan Lingling,ia memakaikan pakaian Lingling yang sudah disiapkan oleh Mingmei. Dengan telaten Kaisar Chang Li Wan memakaian Pakaian Lingling,selesai itu ia menyisiri rambut Lingling.

"Ayah... Nanti lingling mau bermain sama koro lagi ya ayah.." ucap Lingling saat Kaisar Chang Li Wan menyisiri rambutnya.

"Hem.... Ayah dan Ibu akan pergi Jalan - jalan sayang,Nanti Ling'er akan bertemu kakak Li Shan disana" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil membuka bedak.

"Benar kah itu ayah.....? Lingling akan bertemu dengan Kak Li Shan?" ucap Lingling.

"Iya Nak... Kita berangkat bersama Kak Udin" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil memoleskan bedak ke wajah Lingling.

"Asiiik..... " ucap Lingling.

Kaisar Chang Li Wan dan Lingling berjalan ke Ruang makan. Nampak Mingmei sedang meletakkan sarapan diatas meja.

"Ibu buat apa ?" ucap Lingling.

"Nasi goreng kesukaan Ling'er" ucap Mingmei.

"Asiik... Nasi goreng...." ucap Lingling lalu naik kekursi.

"Hem..... Aromanya enak.. Banyak sosisnya" ucap Lingling ketika melihat makanannya.

Lingling melihat piring Ayahnya tidak ada sosis,hanya nugget ayam.
"Ayah mau.... " ucap Lingling.

"Buat Ling'er saja..." ucap Kaisar Chang Li Wan.

Mereka pun makan dengan lahapnya.

Bahkan Kaisar Chang Li Wan tak menyisakan makanannya,
"Masakan Dinda luar biasa enak, Kalah dengan masakan pelayanku." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Kanda Bisa saja,ini juga berkat Bos Udin Kanda,Bos Udin yangvmengajarkan Dinda memasak. Berbagai macam masakan Dinda coba atas arahan Bos Udin. " ucap Dinda.

Mereka berjalan kearah dapur sambil membawa piring kotor kecuali Lingling. Lingling berjalan keruang keluarga untuk menonton TV.

" Serius Dinda?" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil mencuci piring tak percaya. Sebab Udin masih kecil. Ia pikir Udin pikiran hanya bermain saja.Tidak pernah kedapur.

"Iya Kanda.... Dinda serius,Bibinya Bos juga mengajarkan Dinda masak tapi tak sebanyak Bos Udin."ucap Mingmei mengelap piring yang sudah dicuci kaisar Chang Li Wan.

"Ooo... Begitu..." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"KULON NUWUN.... suara Bel berbunyi. Bel itu terpasang didapur,belakang rumah, Ruang keluarga, dan ruang tamu.

"Itu mereka sudah datang Kanda ... " ucap Mingmei.

"Iya Dinda... " ucap Kaisar Chang Li Wan yang selesai mencuci perlatan dapur. kemudian berjalan ke ruang tamu untuk membukakan Pintu.

Krriiieet..... suara pintu terbuka.

"Pagi Paman Wan...." ucap Udin dan Han Meiling Xing serempak lalu bersalaman tak lupa mencium tangan.

"Pagi juga Ponakanku yang gagah dan cantik" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Apa Paman Wan dan Bibi Mingmei sudah siap?" ucap Udin.

"Tunggu sebentar Nak.. Bibimu lagi mempersiapkan perlengkapan." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Gak usah Paman Wan... Udin sudah menyiapkan semua,jadi Paman Wan dan Bibi Mingmei tinggal berangkat saja." ucap Udin.

"Baiklah kalau begitu,Paman masuk dulu untuk memanggil Bibimu. Ayo masuk Nak " ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Iya Paman Wan,Kami tunggu disini saja." ucap Udin.

"Baiklah... " ucap Kaisar Chang Li Wan kemudian berjalan kedalam rumah.
Ia berjalan ke arah Kamar tidur Lingling.
Nampak Mingmei mengeluarkan Baju lingling dan perlengkapan lainnya untuk dibawa ke Istana di atas tempat tidur sambil mengecek apa yang kurang. Ia pun masuk masuk kedalam kamar tidur Lingling.

"Dinda.... Katanya Udin... Dia sudah menyiapkan semua. Jadi kita tinggal berangkat saja. " ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Benarkah itu Kanda?" ucap Mingmei.

"Iya Dinda... Ayo kita berangkat,yang itu tinggal saja" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Kalau yang ini jangan Kanda,soalnya ini Boneka kesukaannya Lingling" ucap Mingmei mengambil Boneka yang ia persiapkan untuk dibawa lalu dimasukkan dalam cincin ruang pemberian Udin.

Mereka pun berjalan ke arah Ruang keluarga.

"Ling'er ayo kita pergi Nak.. Kak Udin sudah datang." ucap Mingmei.

Lingling berdiri,kemudian digendong Mingmei didepan. Sedangkan kaisar Chang Li Wan mematikan TV.
Mereka berjalan ke arah Pintu depan.
Lalu Kaisar Chang Li Wan mengunci pintu depan..

"Paman Djarwo... Tolong gandong Lingling,dan untuk bibi Andin tolong pegang Bibi Mingmei"ucap Udin.

"Siap Boss" ucap mereka serempak. Mereka melakukan apa yang disuruh oleh Udin.

"Tolong Semuanya saling berpegangan " ucap Udin sambil merangkul Han Meiling Xing.

"Paman Wan dan Bibi Andin pegang pundak lalu kita terbang keatas" ucap Udin ,setelah semua saling bersentuhan,Udin menggunakan Jurus menghilangnya

Kemudian mereka terbang keatas menembus array yang dibuat Udin. Udin baru mengetahuinya saat berada di dunia cincin bersama Mingmei melewati array yang ia buat tanpa menghilangkan array tersebut sambil berpegangan tangan.

Hanya Juminten saja yang tetap didesa tak ikut bersama rombongan Udin.

Setelah diketinggian 5 Km Udin menghilangkan jurus menghilangnya.

"Bibi Andin.. Berubahlah menjadi burung" ucap Udin.

"Baik Bos. " ucap Andin. lalu menjauh dari rimbongan Udin lalu berbubah menjadi Burung Phoenix.

"HAAAAAAAA..... " Kaisar Chang Li Wan menjatuhkan rahangnya kebawah. Sedangkan Mingmei tidak terkejut karena sebelum sudah diberitahu oleh Udin.

"Ternyata benar apa yang dikatakan oleh Udin,Andin adalah Burung Phoenix" ucap Mingmei dalam hati.

"Ayoo Naik... " ucap Udin sambil melayang lalu duduk di punggung Andin.

"Apakah kalian Bangsa Dewa yang ditugaskan untuk menjaga alam ini?" ucap Kaisar Chang Li Wan masih tetap berada ditempatnya sambil gemetar. Sebab ia tak pernah melihat burung Phoenix yang melegenda tersebut.dan Kini burung itu ada tepat didepan matanya.

"Iya... Paman Wan Naiklah... " ucap Udin.

Kaisar Chang Li Wan lalu Naik ke punggung Andin sambil gemetaran.

Udin lalu menggerakkan tangan dan jarinya membentuk pola..

wuusshh... Array pelindung terpasang .

"Ayo Bi... Kita berangkat" ucap Udin.

"Baik Bos" ucap Andin lalu melesat ke arah Istana Kaisar Chang Li Wan.

"Tolong paman Wan jangan cerita ke siapa - siapa jika paman Wan ingin selamat" ucap Udin.

"Si... Siap Bos... Paman Janji tidak akan bilang ke siapapun bahkan dengan putraku Li Shan" ucap Kaisar Chang Li Wan. gemetar.

"Li Shan sudah Tahu paman,Hanya paman saja yang belum tahu" ucap Udin.

"EH!!??.... Benerkah itu Bos.?" ucap Kaisar Chang Li Wan

"Iya Paman Wan,Li Shan sudah bersumpah dan janji setia padaku,oh iya.. Paman gak usah panggil Udin Bos... Panggil biasa saja" ucap Udin.

"Baik Nak... Aku Chang Li Wan bersumpah dan berjanji setia pada Lin Udin ,bila aku berhianat maka aku akan mati" ucap Kaisar Chang Li Wan.

Jeeddeerrr...... Suara Petir ketika Kaisar Chang Li Wan selesai mengucapkan sumpah dan janji setianya pada Udin.

"Kak Udin.... " ucap Lingling.

Lingling terpanan akan keindahan alam dari atas sambil terbang menaiki burung phoenix.

"Iya adik Ling... Ada apa?" ucap Udin.

"Lingling mau bermain sama Kakashi." ucap Lingling.

"Baiklah... " ucap Udin. Lalu Udin memasukkan Lingling dalam Dunia cincin.

"HAAAAAA.....!!?? kaisar Chang Li Wan menjatuhkan rahangnya kebawah saat melihat Lingling tiba - tiba menghilang.Ia sempat mau melompat,tapi ditahan oleh anak buah Udin.

"Di..Di..Dimana Lingling Nak...? " ucap Kaisar Chang Li Wan penasaran.

"Ada... Lingling lagi bermain dengan Siluman Harimau Paman..."

"Paman mau ikut kah...? Tapi bentar lagi sampai ini" ucap Udin.

"Nanti saja Nak... "ucap Kaisar Chang Li Wan sebenarnya penasaran dan ingin ikut bersama Lingling.

Tak Lama kemudian mereka sudah diatas Istana.

Mereka melompat dari punggung Andin sambil melayang,kemudian Andin berubah menjadi Manusia.

"Ayo Turun " ucap Udin.

"Siap Bos... " ucap Anak buah Udin serempak.

Mereka pun turun tepat dipintu masuk istana.

"SALAM HORMAT YANG MULIA KAISAR" ucap Para penjaga sambil bersujud ketika rombongan Udin sudah didepan pintu masuk istana.

Mereka pun Berjalan masuk kedalam.

"YANG MULIA KAISAR DAN TUAN MUDA LIN UDIN MEMASUKI ISTANA" ucap Kasim menggunakan Qi.

Ingin rasanya Udin menutup mulut si Kasim,sebab suara si Kasim itu seperti speaker didekat telinganya.

Nampak Para Jendral,Para Raja dan utusan Raja berdiri.Orang - orang yang hadir terkejut melihat seorang wanita mirip dengan Liangyi,mereka mengucek - ngucek matanya, untuk memastikan tidak sedang berhalusinasi.

"Apa aku lagi bermimpi melihat Nyonya Liangyi hidup kembali dalam keadaan masih muda?" ucap Raja Huan dalam Hati.

Kaisar Chang Li Wan dan Mingmei berjalan ke arah singgasana.

"Perkenalkan Ini adalah Istriku namanya Chang Mingmei ,Kami baru sebulan menikah,dan maaf Kami tidak mengundang kalian karena ada beberapa hal." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"SALAM HORMAT YANG MULIA NYONYA CHANG MINGMEI" ucap Mereka sambil bersujud. kemudian berdiri kembali ke tempatnya,sedangkan Udin dan rombongannya

Kaisar Chang Li Wan duduk di singggasana,sedangkankan Mingmei duduk dikursi Yang dulu diduduki oleh Liangyi.

"Ada Hal apa kalian kemari?" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Ampun Yang Mulia Kaisar,Kekaisaran Zhang menyerang Desa Kami... mereka juga menguasai Desa itu." ucap Utusan Raja Lhang.

"Apa kah Raja Rong tak membantu Kalian?" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Ampun yang Yang Mulia Kaisar. wilayah Yang mulia Raja kami juga diserang" ucap Utusan Raja Rong.

"Sepertinya mereka sengaja bermain api. Baiklah.. Kita Akan menyerang mereka. Siapkan Pasukan Kalian." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"SIAP YANG MULIA" ucap Mereka serempak kecuali rombongan Udin yang berdiri diam saja.

Udin berjalan ke arah Kaisar Chang Li Wan.

"Maaf Paman... Kekaisaran Zhang ada dimana?" ucap Udin.

"Sekitar 22.100 Km dari Sini Nak." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Hem....Serahkan pada Udin paman...

"Udin dan Para paman dan Bibi Udin yang akan membantai mereka" ucap Udin.

Salah Satu Utusan Raja hendak Berdiri mau bicara namun ditahan Oleh Raja Huan.

"Kamu diam saja,jangan ikut campur. " ucap Raja Huan.

"Baik Yang mulia Raja" ucap Utusan raja tersebut.

"Sial... Siapa dia ini,mengapa begitu lancang terhadap Yang mulia Kaisar dan ingin membantai Kekaisarn Zhang," ucap Utusan Raja dalam Hati.

"Baiklah... Taoi Paman Ikut ya Nak." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"ISTRI TUAN MUDA UDIN MEMASUKI ISTANA" ucap Kasim pakai Qi.

Udin menoleh ke arah pintu masuk.

"Kang Maassss......... " Teriak Rissa.

Udin berlari . Begitu sampai ditempat Rissa Berada,Udin memeluk Rissa dengan Erat.

"Maaf Kangmas Adek lama perginya" ucap Rissa.

"Iya... Aku kangen tau sama adek..." ucap Udin lalu mencium pipi kanan dan kiri risaa.

Emmuaachh... Emmuacch....

Han Meling Xing mendekati Udin yang memeluk Rissa.

Udin melepaskan pelukannya,kemudian Han Meiling Xing memeluk Rissa.

"Kak Rissa.... Meiling kangen.. " ucap Han Meiling Xing.

"Iya aku juga kangen sama kamu dan juga kalian" ucap Risaa.

"Paman Umam Ada dimana Dek?" ucap Udin tak melihat Umam datang.

"Ada didunia Cincin kang Mas" ucap Rissa telepati.

"Ada dikamar kang Mas... "ucap Rissa.

"Ngapain dia dek?" ucap Udin.

"Lagi bulan madu bersama Istrinya kang mas" ucap Rissa telepati.

"Lagi tidur... Susah dibangunin kang mas" ucap Rissa.

"Ooo....Begitu." ucap Udin Lalu berjalan ke arah kaisar Chang Li Wan.

"Paman Wan... Udin berubah pikiran,Bagaimana kita keroyok mereka ramai - ramai. Ya hitung olah raga Paman." ucap Udin.

"Maksudnya apa nak?" ucap Kaisar Chang Li Wan tak paham.

"Semua prajurit disini dan juga milik Raja yang lain bersatu,nanti Udin dan lainnya akan ikut membantu.Begitu Paman." ucap Udin.

"Hem... Bagus juga Idemu Nak,Tapi itu butuh waktu yang lama Nak" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Soal itu gak usah Paman pikirkan, Yang penting kumpulkan semua prajurit yang ada." ucap Udin
"Baiklah... Paman ikut saja." ucap Kaisar Chang Li Wan.

Kemudian Kaisar Chang Li Wan memerintahkan para bawahannya.

Kuwi berjalan Mendekati Jendral Mingxia yang akan meninggalkan Istana.

"Nona Mingxia... " ucap Kuwi.setelah sampai ditempat Jendral Mingxia berada.

"Mau apa kamu datang kesini?" ucap Mingxia dingin.Ia lelah menunggu jawaban dari Kuwi hingga tak ada kabar tentang Kuwi. Jadi Ia merasa dipermainkan oleh Kuwi.

"Maukah kamu menikah denganku" ucap Kuwi memberanikan diri .Awalnya Kuwi tidak percaya diri.

"EH.....!!??? Jendral Mingxia terkejut.

"TERIMA....TERIMA.... TERIMA... TERIMA....TERIMA.....TERIMAA.... "ucap para anak buah Udin yang mendengar ucapan Kuwi dan jendral Mingxia.

"TERIMA... TERIMA... TERIMA.... TERIMA....TERIMA.... TERIMA.... " ucap Orang - orang yang pernah melihat Kuwi dijodohkan oleh Udin waktu itu ketika melihat dan mendengar Ucapan Kuwi. Lalu yang lain juga ikut - ikutan.

"TERIMA... TERIMA... TERIMA... TERIMA.... TERIMA.... TERIMA...

Muka jendral Mingxia bersemu merah ketika semua orang menyoraki dirinya.

Mingxia lalu menganggukan kepalanya.

"Iya aku mau.... "Ucap Mingxia sambil menutup mukanya karena malu Saat Kuwi melamar dirinya dihadapan banyak orang terutama para tamu undangan yang hadir.

"Kenapa disaat seperti begini seh dia melamar diriku,aku jadi malu... " ucap Jendral Mingxia dalam hati sambil menutup mukanya.

"Ayoo paman Kuwi.... Ucapkan sumpah dan jajimu paman" Teriak Udin..

"EH....!!?? Kuwi dan Jendral Mingxia terkejut mendengar teriakan Udin.

Mau tak mau Kuwi melakukannya,sebab itu adalah perintah dari Udin.

"AKU KUSUMA WIJAYA BERSUMPAH DAN BERJANJI AKAN SETIA SELALU BERSAMA MINGXIA MENJADI ISTRIKU DALAM SUKA DAN MAUPUN DUKA," ucap Kuwi memakai Qi.

"Sial... Dia mengucapkannya lagi disini" ucap Mingxia dalam hati. Mau tak mau Jendral Mingxia juga mengikuti.

"A....A..AKU MINGXIA MENERIMA KUSUMA WIJAYA SEBAGAI SUAMIKU BERSUMPAH DAN BERJANJI AKAN SELALU SETIA MENEMANI BAIK SUKA MAUPUN DUKA" ucap jendral Mingxia pakai Qi.

"BAGAIMANA SAKSI" ucap Udin Pakai Qi.

"SAAAAAAAAAHHHH....... " ucap Orang - orang yang Hadir disitu.

"CIUM.... CIUM.... CIUM.... CIUM.... CIUMM...." ucap semua orang.

muka Jendral Mingxia semakin memerah. Sebab ia tak pernah dicium oleh lelaki kecuali dengan ayahnya saja sewaktu ia masih kecil.

Kuwi mendekatkan Bibirnya ke bibir Jendral Mingxia. Lalu mereka saling berciuman..

.

*Adegan Ranjangnya biar diketik sama Kusuma Wijaya saja.. Aku malas ngetik. Hehehehehe....
walkakkaka.....suek tenan sampeyan ...hu
@kusuma_wijaya lanjut rek...tulisan e....ojo main lubang angin we... toel @31kakashi @umam
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd