Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan Udin

KEMBALI MENJADI MUDA LAGI.

Matahari menampakkan sinarnya,burung - burung terbang berkicauan.

Nampak Seorang pemuda bertopeng dikepalanya ada seekor kucing lagi tidur.

Awalnya pemuda itu tidak mau,namun kucing itu terus merengek kayak anak kecil meminta tidur diatas kepalanya,mau tak mau menuruti permintaan temannya itu.

Mereka adalah Udin dan Ponijan.

Udin melesat ke arah Sekte Bulan bintang untuk bertemu dengan mbah gurunya.Walaupun kecepatan Udin sangat cepat,si Ponijan tidak terjatuh dari kepalanya Udin.

Nampak ribuan orang berbaris di gerbang masuk sekte itu.

"Awakmu melu melebu opo ora Pon" ucap Udin(Dirimu ikut masuk atau enggak Pon)

"Ora bos,aku tak medun nang kene wae" ucap Ponijan telepati lalu melompat.( enggak bos,aku turun disini saja)

"Nak Dolan ojo adoh - adoh yo Pon" ucap Udin.(Kalau main jangan jauh - jauh ya Pon)

"Injih boss.." ucap Ponijan lalu pergi meninggalkan Udin.

2 jam kemudian barulah Udin bisa masuk kedalam sekte itu.

" Banyak banget yang mau jadi murid disini" ucap Udin dalam hati.

"SELAMAT DATANG PARA PESERTA CALON MURID SEKTE BULAN BINTANG,PERKENALKAN NAMAKU HUA LI FENG.

AKU SEBAGAI WAKIL TUAN TUMAH.

ACARA PENERIMAAN MURID BERBEDA DENGAN SEBELOMNYA,KALIAN CUKUP MENAIKI TANGGA ITU SAMPAI PUNCAK.TIDAK BOLEH TERBANG,TIDAK BOLEH MEMBUNUH,TIDAK BOLEH PAKAI PIL.ITU SAJA PERATURANNYA.

Tiba - tiba saja muncul bukit,yang terdapat ribuan anak tangga.

UJIAN DIMULAI." ucap Panitia acara.

Udin hanya diam sambil merokok saja.Ia menyaksikan orang - orang berebutan naik tangga.

"Jangkreeek...koyok penumpang kapal wae rebutan naik,turunnya juga begitu" ucap Udin dalam hati.

Sebab dulu ia pernah merasakan naik kapal TIDAR,UMSINi pergi ke jawa,saat itu tiket pesawat sangat mahall..jutaan,sedangkan naik kapal cukup Rp 150.000 kalau gak salah,duit Rp 25 perak masih laku. berdesak desakan naik kapal untuk mencari tempat tidur yang enak.bila terlambat maka tidur di luar ruangan.

Nampak orang pada berhenti ditangga ke 110,ada pula yang lanjut.,ada pula baru ditangga 50 sudah nyerah.

Udin penasaran,padahal cuman naik tangga saja,mengapa banyak yang stop.

Udin berjalan sambil ngerokok,dimulutnya ada permen kopi yang Udin buat sebelumnya.

tangga pertama sampai 10 udin tak merasakan apa - apa.Lanjut sampai 220. juga gak merasakan apa -apa,didepan Udin ada beberapa orang sedang berusaha naik tangga berikutnya sampai mengeluarkan darah dimulutnya.

Rokok habis,Udin bakar lagi,masalahnya di peraturan tersebut tidak dilarang merokok.

Total anak tangga ada 10.000 buah.

Kini Udin berada di 8.957.

Ketua sekte melihat pemuda bertopeng itu terkejut.

"Bagaimana bisa ia berjalan sampai kesana dengan cepat,sedangkan aku saja hanya mampu di 2.500 anak tangga.." ucap ketua sekte dalam hati.

Nampak leluhur mereka melihat aksi yang dilakukan Udin memuntahkan seteguk darahnya...

"Siapa pemuda bertopeng itu" ucap leluhur sekte bulan bintang dalam hati.

Kini Udin berada di tangga 9.990.

"Asem....kok tambah lama tambah berat..." ucap Udin dalam hati.Udin menambah lg permennya,sebab permen dimulutnya habis.
Udin ingat pesan Ibunya,gak boleh minum sambil berdiri apalagi jalan,maka dari itu Udin membuat permen buat pengganti minuman kopi ketika merokok.

Tiba - tiba saja Udin berada di dalam rumahnya yang dibumi.

nampak pria asing dirumahnya.

"Kamu siapa?mengapa kamu dirumahku?" ucap Udin pada pria itu.

Namun pria itu tak menjawab,tak lama kemudian muncullah istrinya..

"Dia suamiku baruku.aku bosan menunggumu tidak pernah kembali ,iya kan gege parjo" ucap istrinya itu.

Awalnya Udin mau marah,namun ketika mendengar menyebut parjo dengan sebutan gege tidak jadi marah.

"Ya sudah kalau itu maumu,monggo...Aku tak pergi dari sini" ucap Udin lalu keluar dari rumahnya.

"HAHHHH!!! Mereka terkejut,dikiranya Udin akan marah.ini enggak.

Kini pandangan Udin kembali kesemula.

"Jangkreeeeekk,itu Ilusi....waassssuuuuuu" ucap Udin.Udin membakar rokok kembali,karena rokoknya habis.

Setiap tangga Udin menghadapi serangan jiwa,Udin bisa menghadapinya dengan mudah.
Karena Udin bicara bahasa jawa,di Ilusi tersebut tidak mampu menjawab bahasa jawa.

Begitu ditangga terakhir.jiwa Udin kembali diserang.

Udin berada di taman yang indah,disana ada Pria muda,wajahnya hampir sama dengan udin.

"Serahkan kekuatanmu itu kalau tidak aku bunuh semua istrimu." ucap pemuda itu Lalu memperlihatkan semua istri Udin sedang bermain dengan anak buah pemuda itu ada pula yang disiksa.

Udin melihat Istri pertamanya ada disana.

Nampak Istrinya disetubuhi oleh orang asing.

"Tolongin adek kak....Aahh......aahh....adek gak kuat kak....aahhh...." ucap Istri pertamanya.

Awalnya Udin menduga ini ilusi,tapi begitu istri pertama memanggil dirinya dengan panggilan seperti biasanya jadi emosi.

Mata Udin berubah - rubah warna..

Pemuda yang didepannya terkejut.

"APAAAA!!!!????

Udin menyerang Pemuda itu dengan Kekuatan Penuhnya

Bommm...

Pandangan Udin kembali normal kembali.

Kini Udin berada diatas bukit minum kopi sambil merokok.Karena telah menyelesaikan ujian tersebut.

Huuufftt...

"Untung aku gak ketemu Sial,jika ketemu Sial gak Untung aku." ucap Udin.

Semua orang yang hadir untuk menyaksikan acara penerimaan murid itu terkejut,ada yang muntah darah,ada pula yang pingsan .

"Kira - kira Paijo sudah sampai apa belum ya.?" ucap Udin dalam hati.

Tak lama kemudian datanglah leluhur sekte bulan bintang mengahampiri Udin.

"Siapakah sebenarnya dirimu anak muda" ucap leluhur tersebut berhati - hati,Ia tak ingin menyinggung pemuda itu.

"Mbah guru wes pikun to kok sampun supe kaleh kulo?" ucap Udin sambil menghisap rokoknya.(Kakek guru sudah pikun to,kok sudah lupa dengan saya)

"EH!!!!....

Ia memperhatikan pemuda bertopeng itu. Ia mulai mengingat - ingat,sepertinya tidak asing dengan benda yang dipegang pemuda tersebut dan bahasa asing yang diucapkannya.

10 menit kemudian.

"Udin!!!!....ucap leluhur sekte. Terkejut.Ia tak menyangka bertemu kembali.

"Leres mbah guru...Gimana kabarnya" ucap Udin lalu berdiri bersalaman tak lupa mencium tangan.(benar kakek guru)

"Kabarku baik - baik saja" ucap leluhur sekte ternyata dia adalah guru Udin sewaktu bertemu di hutan inti monster.Kakek Dhian Syok dan gak percaya.

"Mbah guru namanya sinten to?? Soalnya waktu itu mbah guru gak kasih tau Udin" ucap Udin.

"He...He....He...kakek lupa ya maaf,namaku Lin Dhian fang panggil saja kakek Dhian" ucap Kakek Dhian.

"Maaf mbah,Udin taruh jari telunjukku dikening mbah boleh gak" ucap Udin.

"Boleh,emangnya Nak Udin mau ngapain.?" ucap Kakek Dhian penasaran.

Udin pun meletakkan jarinya dikening Kakek Dhian.

"HAH!!!!!!

"Apakah itu duniamu nak Udin?" ucap kakek Dhian.

"Injih mbah,Pripun mbah,opo jenengan tau tempatnya?" ucap Udin.(Benar Kek,bagaimana kek,apa kakek tahu tempatnya)

"Mbah gak roh Lee..." ucap kakek Dhian.(Kakek gak tau Nak)

Semua orang melihat Leluhur sekte begitu akrab dengan pemuda bertopeng itu bertanya - tanya,siapa pemuda itu.Bahkan ketua sekte terjatuh dari kursinya.

"Piye rasane mbah.." ucap Udin ketika menyodorkan kopi ke Kakek Dhian.(Gimana rasanya kek)

"Maknyusss...Opo ono maneh Le.."ucap Kakek Dhian.(Apa ada lagi Nak)

"Akeh mbah" ucap Udin lalu mengeluarkan 10 Kg kopi 15 Kg gula.(banyak Kek)

"Iki kowe gawe dewe opo tuku Le?" ucap Kakek Dhian.sambil memasukkan kopi dan gula ke dalam cincin ruangnya.(Ini kamu buat sendiri apa beli nak)

"Gawe dewe lah mbah,yen tumbas ra bakalan nemu."ucap Udin.(buat sendiri Kek,kalau beli tidak bakalan dapat)

"AYok le..Tak jak nang omahku,ben luweh penak yen ngobrol" ucap Mbah Dhian.(Ayo Nak...aku ajak kerumahku,biar lebih enak ngobrolnya)

"Enggeh mbah,Udin manut wae." ucap Udin.

Kemudian mereka melesat kerumah Leluhur sekte.

"Monggo mlebet ,sepurane yo,omah mbah elek," ucap kakek Dhian.(Mari masuk,maaf ya Rumah Kakek jelek)

"Elek apane mbah,iki loh koyok Istana Kim Jong-Un." ucap Udin.(jelek apanya kakek,ini Loh seperti Istana Kim jong-un)

"Monggo pinarak ," ucap Kakek Dhian.(Silahkan duduk)

"Enggeh mbah....

Udin tolah toleh..

"Kok sepi mbah..." ucap Udin.

"Wong - wong podo rewang nang ngarep kono Le,Eh iyo..Awakmu rene karo sopo?" ucap Kakek Dhian.(orang - orang pada membantu didepan sanan Nak(acara sekte).. dirimu kesini sama siapa)

"Ponijan mbah,emboh wongnge ngelayap nangdi" ucap Udin.(Ponijan Kek,gak tahu orangnya pergi kemana)

"Ponijan??? Sopo kuwi Le?" ucap Kakek Dhian.

"Ponijan kuwi jeneng Kucingku mbah," ucap Udin.(Ponijan itu nama kucingku Kek)

Udin sengaja menyembunyikan Identitas Ponijan.

"Oalah kucing to,paling nguber kucing wedok tonggoku Le.."ucap Kakek Dhian.

.

.

.

-----***-----

.

.

.

.

.

"Ha...Haaciuuuhh.... suara bersin.

"Sepertinya ada yang bicarakan aku.," ucap Ponijan yang duduk disungai sambil minum arak..

.

.

.

.

----***----

.

.

.

.

"Waktu itu kenapa mbah ada disana?" ucap Udin.

"Aku melarikan diri dari kepungan musuh,mereka curang menggunakan racun untuk menyerangku" ucap Kakek Dhian.

"Siapa musuhnya mbah itu... ?" ucap Udin.

"Musuhku Sekte Lembah tengkorak,Sekte bulan Merah,sekte Api surgawi,Sekte kalajengking,Kerajaan Shian ,kerajaan Wei,kekaisaran Dhong,kekaisaran khong,kelaisaran phei,kekaisaran Dhuan,jek akeh maneh,mbah lali..kiro - kiro 50 sekte 100 kerajaaan 20 kekaisaran." ucap Kakek Dhian.

"Banyak banget mbah,apa mbah menghadapinya sendirian?"ucap Udin.

"Yo enggak to Le..mbah kerja sama karo bolo - boloku lan kekaisaran liyane." ucap kakek Dhian.

"Mbah putri teng pundi mbah? ucap Udin.(Nenek ada dimana Kek)

"Ono nang sentong le,mbah putrimu loro kenek racun." ucap kakek Dhian.( Ada dikamar tidur Nak,Nenekmu sakit terkena racun)

"Pun dangu ta mbah...mbah putri lorone ?" ucap Udin.(Sudah lama kah Kek..Nenek sakitnya)

"Wes suwi le..ono 49 tahun bar perang kuwi"ucap Kakek Dhian.(sudah lama Nak,ada 49 tahun setelah perang itu)

"HEH !!!...***mangsaku terakhir kita ketemu 2 tahun yang lalu mbah." ucap Udin heran.(Perasaanku terakhir kita ketemu 2 tahun yang lalu Kek)

"Ono Perbedaan wektu antara alam dewa 1 ke alam dewa liyanne le" ucap kakek Dhian.

"Kamar mbah putri teng pundi mbah?" ucap Udin.(Kamar Nenek ada dimana Kek)

"Ayo melu aku" ucap kakek Dhian.(Ayo ikut aku)

20 menit kemudian mereka sampai.

Nampak sosok wanita tua terbaring lemah,badannya kurus,rambut memutih.Ia tak bisa bicara secara normal.

Udin berjalan kearah wanita tua itu.

Wanita tua itu melihat bayang - bayang 2 manusia mendekati dirinya

"Ge..ge..si...a..pa...di...a...." ucap wanita tua itu.ia tak dapat melihat secara normal,namun masih bisa merasakan kehadiran suaminya.

Udin memegang tangan wanita tua itu lalu mencium punggung tangannya setelah itu mengalirkan hawa murni.

Tak lama kemudian,tubuh yang awalnya Kurus kini terisi daging kembali,serta kulitnya awalny Kendor dan keriput kini nampak seperti gadis ABG,Teteknya kembali padat dan kenyal,Matanya seperti gadis yang awalnya agak memutih,tempeknya kembali seperti gadis lagi tapi tidak perawan.Mukanya pun nampak seperti gadis muda.namun tidak merubah warna rambutnya.

Kakek Dhian terkejut sambil melompat.

"HAAAHH!!!!????

"Bagaimana bisa Udin menyembuhkan istriku,bahkan membuat istriku seperti gadis muda." ucap kakek Dhian dalam hati.

"EH....

"Gege Dhian..Aku sembuhh..." ucap istri kakek Dhian lalu duduk dan menatap pemuda bertopeng yang ada dihadapannya.

"Terima kasih Tuan,Tuan telah menyembuhkan hamba" ucap Istri kakek Dhian sambil sujud.

"Nenek gak usah sujud " ucap Udin membantu Istri kakek Dhian.

Kakek Dhian menghampiri istrinya lalu memeluknya.

mereka menangis bahagia,sekian lama menderita akhirnya bisa sembuh sedia kala.

"Matur suwun Le.. wes nyembuhkan bojoku" ucap Kakek Dhian.

Istrinya kakek Dhian?????

"Oh iya,hampir lali aku Le,bojoku jenenge Lin Mei Xing,panggil aja mbah Mei" ucap Kakek Dhian.

"Istriku,dia adalah Udin,Udin ini muridku ketika aku bertemu dia di hutan inti monster" ucap Kakek Dhian.

"Ooo..Tuan adalah murid suamiku,..HAH!!!! Hutan inti monster???" ucap istri kakek Dhian.

"Salam kenal Mbah putri Mei" ucap Udin bersalaman lalu mencium tangannya.

"Boleh gak Nek aku pegang kening Nenek" ucap Udin.

Awalnya ia ingin marah,tapi berhubung Udin menyembuhkan dirinya maka ia menyetujuinya.

"Silahkan Nak Udin" ucap Nenek Mei.

Udin pun meletakkan jarinya dikening Nenek Mei.

"EH!!!??? ..

"Itu Duniamu kah nak" ucap nenek Mei.

"enggeh mbah putri..." ucap Udin.

Sekarang dirinya paham akan bahasa yang digunakan suaminya dengan Udin.

"Karo sopo awakmu rene Nak" ucap Nenek Mei.

"Kulo teng meriki kaleh rencang kulo,namung pisah pas nang pintu gerbang."ucap Udin.(saya datang kesini bersama temanku,akan tetapi berpisah pas didepan pintu gerbang)

Nenek Mei memeluk Udin..

"Matur suwun yo nak,sudah sembuhkan Mbah putri, Sak iki awakmu tak dadikno Anak angkatku" ucap Nenek Mei sambil meneteskan air mata.(sekarang dirimu aku jadikan anak angkatku)

"Mbah putri jadi ibuku dong,lah terus mbah Dhian pripun?" ucap Udin yang masih dipeluk oleh Nenek Mei.

"Terserah kowe wae le.." ucap Nenek Mei. Lalu melepaskan pelukannya.

"Sialan,mentang - mentang kembali seperti gadis muda malah mengangkat Udin sebagai anak,tapii...kalau dia manggil Ibu terus aku dipanggil mbah.......kan gak cocok." ucap Kakek Dhian menggerutu dalam hati.

"Mbah Dhian pengen seperti Ibu ?" ucap Udin.

"yoo pengen lah,tapi kuwi ora mungkin Le.." ucap Kakek Dhian.

Lalu Udin mengeluarkan Pil mak erot dan pil rapet wangi.

"Niki kagem Ibu, Lan Niki Kagem ayah." ucap Udin.sambil menyerahkan pil itu.(Ini buat Ibu dan yang ini buat ayah)

"Iki pil opo Le" ucap mereka serempak.

"Niki pil awet muda" ucap Udin.

Lalu mereka menelannya.

Tak lama kemudian tubuh kakek Dhian mengencang,otot -ototnya kembali seperti waktu muda serta otongnya bertambah panjang dan besar berdiri tegak.badannya terasa panas wajahnya nampak seperti pemuda berumur 24 tahun,namun rambutnya tetap memutih.

Sedangkan Nenek Mei merasakan Goanya kembali kencang,seperti belom pernah dimasukin Rudal suaminya dan nampak berkedut kedut,seolah olah minta dimasukin rudal oleh suaminya.

"HAH!!! mereka terkejut efek dari pil itu.

"Udin tinggal dulu ya,Ibu....Ayah..." ucap Udin lalu pergi meninggalkan ortu angkatnya,yang semula kakek dan nenek.

"Matur suwun Le..." ucap mereka berdua.

Karena sudah tidak tahan lagi maka mereka melepaskan pakaiannya masing - masing,ia tak pedulikan suaranya itu didengar oleh Udin.

Kini Udin duduk diruang Tamu sambil merokok tak lupa minuman kopi...

Aaahh...

Aaahhh....

Ooohh.....

Aaaahh...

Aaahhh....

Ookhhh....

"Buset dah kencang banget suaranya sampe kesini,bikin Kontolku bangun aja,waasssuuuuu" runtuk Udin....

"Aku harus mencari seseorang sebagai pelampiasan" ucap Udin
.

.

.

.

.

¤¤¤¤
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd