Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan Udin

SIUMAN



Sebulan setelah kejadian,Shan dan Jia Li baru datang ke desa tersebut,ia meminta maaf,karena dirinya sibuk menjalankan tugas dari Raja Jian. dan baru bisa datang. Mereka pun memakluminya. Kerajaan Jian sebelumnya juga sudah menyuruh Tabib yang ada di istana untuk mengobati warga desa Bulan,tapi mereka tak bisa. Karena tidak tahu penyakit apa yang di derita warga desa Bulan.

2 bulan Ponijan,Kuwi, dan Djarwo serta dibantu oleh prajurit kerajaan membangun kembali rumah penduduk yang hancur.

Tentang pasukan Iblis dan Udin mengamuk tidak ada yang mengingat kejadian tersebut.Di ingatan para warga,ada angin puting beliung yang memporak pondakan desa tempat tinggal.

Warga nampak senang sekali rumah yang hancur diperbaiki oleh pengawal Tuan muda Lin beserta prajurit kerajaan Jian.

Kini Djarwo,Kuwi,dan Ponijan bersantai di kediaman Bangsawan Lin.

"Wo... Kenapa kamu berada dialam sini?" ucap Ponijan. Ponijan nampak familiar dengan Djarwo,tapi ia lupa.

"Aku gak tahu,yang jelas aku terlempar didunia ini. Hem...kalau gak salah sudah 1 juta tahun lebih lah,bisa juga 10 juta tahun,soalnya aku gak hitung kakak kelima." ucap Djarwo.

"Ooo... Begitu..." ucap Ponijan.

Mereka melihat Kuwi meletakkan batu inti ditangan,lalu menyerap kekuatan dari batu Inti tersebut.

"Bro...Bos sudah sadar apa belom" ucap Ponijan telepati ke Paijo.

"Durung...Masih terlelap tidur" ucap Paijo telepati.

"Kok suwi tenan to" ucap Ponijan Telepati.

"Yo embooh" ucap Paijo.

Selesai Kuwi menyerap batu Inti ia mau mengeluarkan lagi batu intinya,tiba - tiba Ia ditelepati oleh sosok wanita. Suaranya itu nampak seperti gadis remaja.

"Bilang pada teman - temanmu bahwa kamu dipanggil oleh tabib agung lalu berjalan lah menuju tempat yang sepi" ucap suara itu.

"EH!!??? Kuwi terkejut.

"Baik" ucap Kuwi pelan. Ia tak bisa membalas telepati orang yang bertelepati dengannya.

"Maaf kakak kelima,Djarwo,Aku dipanggil oleh tabib agung" ucap Kuwi.

"kenapa nenek peyot itu manggil dirimu?" ucap Ponijan.

Jedderrr....... Tiba - tiba Ponijan disambar petir.

Tubuhnya menghitam semua serta rambutnya berdiri. nampak asap keluar dari mulutnya.

Djarwo dan Kuwi kaget.Mereka mau tertawa tapi mereka tahan sekuat tenaga.

"Jika mengatakan aku nenek - nenek lagi,akan aku kuliti badanmu" ucap rissa telepati.

Ponijan menelan ludahnya ketika mendengar suara tersebut.

Kuwi kemudian menjauh dari Ponijan dan Djarwo mencari tempat yang sunyi.

"Aku sudah ditempat yang sepi" ucap Kuwi.

Tak lama kemudian Kuwi berpindah tempat.

"EH!!??? Aku ada dimana?" ucap Kuwi dalam hati. Melihat disekeliling nampak asing.

"Kamu ada di tempatku,sekarang kamu bisa serap semua batu itu. " ucap suara wanita.

"Baik... Terima kasih" ucap Kuwi lalu duduk dan mengeluarkan batu inti monster dari dalam cincin ruangnya.

Sosok yang berbicara pada Kuwi adalah Rissa. Ia ingin Kuwi dengan cepat menyerap batu inti itu tanpa ada hambatan dan gangguan. Kuwi saat ini berada di dunia cincin Udin.

.

.

.

---***---

.

.

.

Nampak seorang gadis cantik mondar mandir setelah menaruh Kuwi didalam dunia Cincin. Wanita itu adalah Rissa.

"Aneh.. Mengapa aku tak merasakan Jiwa Udin ya" ucap Rissa baru menyadarinya . Soalnya Udin belum siuman.

Kemudian Rissa menggunakan kekuatannya mengecek tubuh Udin.

Rissa mengecek dari elemen Udin miliki.

Rissa mengeluarkan segala kemampuannya untuk mencari keberadaan jiwa Udin. Namun hasilnya nihil.

"Dimana kamu kang mas" ucap Rissa sambil mengeluarkan air matanya.

.

.

.

----***----

.

.

Nampak bocah kembar sedang bermain dengan riang gembira. Bocah itu adalah Udin asli dan Udin kegelapan.

Udin baju merah mengetes skill melemparnya pada Udin baju hitam.

Udin baju merah meletakkan 20 batu di atas batu yang rata,kemudian mengambil jarak 20 meter lalu melempar baru yang diletakkan itu dengan batu kerikil ditangannya.

Setelah 10 batu berhasil mengenai tepat sasaran tidak ada yang meleset,giliran Udin baju hitam mencoba. Hasilnya sama.

Ternyata Udin baju Hitam bisa menyamai dirinya.

"Aisshh...Gimana mau keluar dari sini bila aku tak bisa mengalahkan Dia" ucap Udin baju merah dalam hati. Sempat ia merencanakan sebuah ide melakukan pertandingan lempar batu untuk bisa keluar dari dimensi milik Udin baju hitam. Tapi begitu melihat apa yang terjadi,Udin baju merah nampak frustasi.

"Kita maen apa lagi?" ucap Udin baju hitam.

"Hem....Maen mobil - mobilan bagaimana?" ucap Udin baju merah asal bicara,soalnya sudah gak tahu harus bermain apa.

"Mana mobilnya??" ucap Udin baju merah.

"Ya kita harus keluar dari sini,nanti aku minta tolong sama pak de paijo membuatkan mobil" ucap Udin.

"Sama aja donk aku kalah kamu yang menang" ucap Udin baju Hitam.

Muncul Ide dikepala Udin baju merah.

"Kamu gak kalah. Kamu kan temanku,ayo kita keluar"ucap Udin baju merah membujuk Udin baju hitam.

"Tapi aku gak bisa keluar dari sini" ucap Udin baju hitam lesu.

"Aiisshh... Gak seru donk jika kamu gak bisa keluar dari sini" ucap Udin baju merah.

"A....Ha....Kamu kan bisa buat mobil dengan kekuatanmu" ucap Udin baju hitam.

"Emangnya aku bisa mengeluarkan kekuatanku?" ucap Udin baju merah heran,sebab ia belum ada pernah mencobanya dari awal dia bertemu dengan kembarannya sampai sekarang.

"Ya jelas bisa donk.. Ayoo buat sudah" ucap Udin baju hitam tidak sabaran.

Udin baju merah kemudian mencoba membuat mobil ukuran mini oanjang 1,5 meter lebarnya 1 meter saja tanpa atap, dengan kekuatannya.

"EH!!! Udin baju merah terkejut,ternyata bisa menggunakan elemen kekuatannya.

2 jam kemudian.

1 buah mobil telah jadi dibuat oleh Udin baju merah.

Udin baju hitam juga membuat mobil,tak sampai 1 menit sudah jadi,nampak mobilnya itu seperti mobil monster tapi ada kabut hitam yang menyelimuti mobil tersebut.ukurannya sama dengan mobil Udin baju merah.

Udin baju merah beristirahat. Ia memulihkan tenaganya yang sempat terkuras.

Kemudian mereka naik mobil itu.

"5 Km baru balik kesini" ucap Udin baju merah.

"Deal" ucap Udin baju hitam.

Udin baju merah menggunakan elemen petirnya sebagai sumber tenaga.
Sedangkan Udin baju hitam menggunakan elemen kegelapannya.

"1.....2.....3...." ucap udin baju Hitam.

Kedua mobil itu melesat ketika hitungan ke 3.

Udin baju merah memimpin sementara.
Ia menghindari bebatuan,sedangkan Udin baju hitam menabrakkan mobil itu kebatu hingga batu itu hancur menjadi debu.

Jarak Mobil Udin baju merah dengan Udin baju hitam hanya 15 meter saja. Lalu Udin baju hitam menambahkan lagi kekuatannya untuk mensejajarkan mobil Udin baju merah.

Kini mereka sejajar.

"Aku duluan ya" ucap Udin baju hitam lalu melesat dengan cepat.

Wuuuzzzzz..............Mobil Udin baju hitam melesat mendahului Udin baju merah.

"Asem....Aku dibalap." ucap Udin baju merah,lalu menambahkan lagi kekuatan petir lalu ditambah dengan kekuatan angin.

Wuuuzzzzz......

Nampak 20 Meter didepan Udin baju merah ada mobil Udin baju hitam melaju berlawanan arah.

"Sial.... dia sudah berputar." ucap Udin baju merah.100 Meter lagi ia berputar arah..

ciiiiittt.........Bannya berderit ketika Udin berbelok arah. Setelah itu Udin menambahkan semua kekuatannya secara penuh.

Wuuuzzzzzzz.......

Udin mencoba memasang array pelindung agar tak terkena efek benturan angin dan batu.

1200 meter lagi garis finish, Udin baju merah mengeluarkan kekuatan elemennya secara penuh untuk mengejar Udin baju hitam yang terpaut 100 meter...

"Yes...berhasil..."ucap Udin dalam hati..

Wuuuzzzzz....... Kecepaatannya bertambah,yang awalnya 400km /jam kini menjadi 1.000km / jam.

Udin baju merah akhir berhasil melewati Udin baju hitam sampai garis finish.

Ciiiiiiittttt........ Mobil Udin mengerem menggunakan kekuatannya.

"Hossh....Hoossh...Hoosshh.. Nafasnya Udin baju merah ngos- ngossan serta jantungnya berpacu kencang karena hampir kehabisan tenaga.

"Diamput.... Aku kalaah....Wassuuu" ucap Udin baju hitam dongkol. Sebab Ia tak mengeluarkan kekuatannya secara penuh.

"Aku menang...Nah sekarang Aku pengen kembali " ucap Udin baju merah ketika melihat Udin baju hitam turun dari mobilnya.

"Iya kamu menang" ucap Udin baju hitam.

"Aku mau pulang" ucap Udin baju merah.

"Tidak bisa ,kamu harus mengalahkan aku dulu" ucap Udin baju hitam.

"Lah tadi aku menang gitu" ucap Udin baju merah.

"Aku tadi belom mengeluarkan kekuatanku secara penuh" ucap Udin baju hitam mencari alasan.

"Aiiisssh....Nanti Ibu nyariin loh kalau aku gak ada pulang" ucap Udin baju merah cemas.

"Hem....Baiklah..Kamu boleh keluar tapi ingat,kalau kamu gak mampu melawan musuhmu biarkan aku yang melawannya" ucap Udin baju hitam. Ia berharap bisa masuk dalam tubuh Udin dan menguasainya secara penuh,awalnya ia hampir menguasai tubuh Udin,tapi keburu disegel oleh Rissa. Ia juga tak mau berlama - lama bersama Udin baju merah,sebab khawatir tubuh Udin di dunia nyata kesehatannya memburuk akibat terlalu lama tak sadarkan diri.

Udin baju hitam mengeluarkan Udin baju merah dari dunianya.

.

----***----

.

.

.

Nampak di sebuah kamar terdapat Rissa yang berubah jadi tabib agung,Paijo,dan ke dua orang tua Udin menunggu Udin siuman.

"Bagaimana Tabib,apakah putraku akan siuman" ucap Lin shang ayahnya Udin. Ia Khawatir.. Sebab Sudah setahun Udin tak sadarkan diri.

"Aneh.... Padahal kemarin - kemarin aku gak bisa deteksi Jiwa Udin,tapi mengapa sekarang bisa" ucap Rissa dalam hati mengecek tubuh Udin.

"Hem....Bentar lagi putra anda siuman " ucap Rissa. karena ia melihat dengan kekuatannya Jiwa Udin sudah kembali masuk kedalam tubuh.Rissa duduk disamping Udin yang sedang tidur.

Tak lama kemudian apa yang diucapkan Rissa benar terjadi.

Udin membuka matanya secara perlahan.
Ia melihat Rissa.

Setelah itu Udin duduk sambil melihat orang disekitarnya.

"Syukurlah Nak kamu akhirnya sudah siuman " ucap Ibunya Udin memeluk Udin. 😭

Ayahnya Udin juga memeluk Udin. 😭.

"Kamu siapa" ucap Udin pura - pura lupa ingatan.

"EH!!!??? Mereka semua terkejut.

Kedua orang tua Udin melepaskan pelukannya.

"Aku ini Ibumu nak" ucap Sang Ibu.

"Siapa nama Ibumu" ucap Sang ayah.

"Kang Mas beneran tidak ingat sama sekali" ucap Rissa keceplosan.

"Nenek siapa?" ucap Udin masih pura - pura lupa.

"Kang mas???"" ucap Paijo dalam hati merasa ganjal dengan ucapan tabib agung itu.

Lalu Paijo mendekat ke Udin lalu berbisik.

"Sekaline Bos seng seneng karo rondo ayu yoo?" ucap Paijo berbisik(Ternyata Bos yang suka pada janda cantik(nenek - nenek) ya)

"Enak aee.. Kuwi awaKmu Jo seng seneng karo Rondo ayu" ucap Udin Tanpa sadar.(Itu dirimu Jo yang suka dengan janda cantik)

"Buktine Tabib agung manggil bos dengan sebutan kang mas" ucap Paijo berbisik lagi.

"Aauuuu....... Pinggang Udin dicubit oleh Rissa karena tahu Udin pura - pura lupa.

????? Kedua Orang tua Udin

"Nenek kenapa nyubit aku?" ucap Udin dengan polosnya.

Rissa.. 😭😭😭

"Aku bukan Nenek - nenek" ucap Rissa sambil 😭.

"Haaaaaaaaaaa" ucap mereka serempak sambil membuka mulutnya lebar - lebar.

Kemudian Risa merubah penampilannya menjadi anak kecil.

Paijo dan kedua orang tua Udin melompat dari tempatnya karena sangking terkejutnya.

Paijo teringat waktu pertama kali berjumpa.
Paijo sempat melihat sosok anak kecil tersebut ketika pertama kali bertemu dengan Udin yang badannya seperti anak kecil.

"Si..Si...Siapa kamu sebenarnya" ucap Ayahnya Udin jantungnya masih berdetak kencang karena terkejut.

"Kalau kang mas gak mau lagi sama adek,adek akan pergi dari sini." ucap Rissa ngambek hendak pergi meninggalkan Udin.

Udin secara reflek melompat dari tempat tidur lalu memegang tangan Rissa yang hendak pergi.

"Jangan pergi donk dek..Maaf ya tadi kang mas pura - pura saja,habisnya adek aku panggil gak ada jawab" ucap Udin.memeluk Rissa.

"Kapan kang mas manggil adek?" ucap Rissa penasaran,sebab Rissa selalu menjawab panggilan Udin.

Udin Lalu melepaskan pelukannya.

"Waktu aku dikurung sama saudara kembarku,aku mencoba memanggil adek,tapi gak ada jawaban dari adek, terus dia bilang harus mengalahkan dia dulu,tapi aku gak bisa karena kekuatannya dia sangatlah kuat,Aku tak dapat melihat dia diranah apa" ucap Udin.

"HAAAHH!!??? Mereka terkejut dan penasaran apa yang telah terjadi pada Udin.

"Teruss" ucap Rissa penasaran,sebab ia tak dapat mendeteksi keberadaan jiwa Udin selama tak sadarkan diri.

"Terus aku mengajak dia bermain sambil mencari cara untuk bisa keluar dari dimensinya dia. "ucap Udin.

"Lalu" ucap Rissa..

"Ambilkan air minum donk" ucap Udin merasa haus.

"Teruss" ucap Rissa dikira Udin bercerita.

"Aku haus dek,bukan bercerita " ucap Udin.

Lalu Rissa mengeluakan kendi berisi air tak lupa gelas dari cincin penyimpanannya.

"Ini kang mas diminum dulu" ucap Rissa.

Sedangkan kedua orang tua Udin dan Paijo diam saja.mereka menyimpan banyak pertanyaan dikepalanya,namun diurungkan karena ingin mendengar Udin bercerita.

Udik Duduk lalu meminum air pemberian Rissa

Glek...Gleek...Glek..Glekk... Aaahhhhh Segar....

Udin lalu melanjutkan ceritanya.

"Aku coba bertanding lempar batu,aku pikir dia gak bisa,gak taunya bisa,terakhir maen adu balap mobil,aku menang. Tapi dia tak terima alasannya dia gak memakai kekuatan penuhnya,setelah itu aku bilang nanti Ibu khawatir. Baru deh dia ngeluarin aku" ucap Udin.

"Aneh...Apakah Udin berada di dimensi khusus ya,sehingga aku tak dapat menemukannya."ucap Rissa dalam hati.

"Syukurlah kalau kang mas bisa keluar" ucap Rissa. Ia khawatir Udin selamanya tak sadarkan diri.

"Berapa lama aku pingsan dek" ucap Udin.

"Ada setahun kang mas" ucap Udin.

"Hem....Lama juga ya.. Perasaan gak sampai seminggu deh" ucap Udin.

"Maaf... Aku menyela. Siapa sebenarnya Kalian ini?" ucap ayahnya Udin yang penasaran dengan Teman - teman anaknya itu,Sebab putranya tidak seperti anak - anak pada umumnya yang memiliki teman seumurannya
 
MEMBERI TAHU TAPI TIDAK SEMUANYA





Rissa yang mendapat pertanyaan itu mau tak mau jujur,tapi tak semua diceritakan.

"Namaku Clarissa Yue Yan,panggil saja Rissa.aku adalah calon istri Lin Udin" ucap Rissa.

"APAAAAAAAA!!?? ucap Kedua orang tua Udin. terkejut

"Oooo....Berarti beneran ta yang dibilang Bos waktu itu,tapi kenapa bos bilang istri ya" ucap Paijo dalam hati jadi bingung.

"Lalu teman- teman putraku?" ucap Ayahnya Udin penasaran.

"Aku akan memberi tahu,tapi aku ingin anda berjanji dahulu demi langit dan bumi tidak memberitahukan pada orang lain" ucap Rissa sengaja melakukan itu agar aman.

"Baiklah aku berjanji demi langit dan bumi tidak akan memberi tahu kepada orang lain,jika aku memberitahu kepada orang lain maka aku akan mati" ucap Ayahnya Udin dengan tegas.

Jedderrr..... Tiba - tiba ada petir lewat.

Kemudian Rissa menatap Ibunya Udin.

"Apakah aku harus berjanji juga?" ucap Ibunya Udin tahu arti tatapan Rissa itu.

Rissa hanya menganggukkan kepalanya.

"Baiklah..Aku berjanji demi langit dan Bumi tidak akan memberi tahu pada orang lain,jika melanggar maka aku akan mati" ucap Ibunya Udin.

Jedddeeeerrrrr..... Suara petir lagi.

"Nah..... Sekarang aku akan memberi tahu pada ayah dan Ibu,Paijo adalah Dewa penguasa Naga" ucap Rissa merasa aman setelah orang tua Udin sudah berjanji.

"APPAAAAAAAAA!!!!??" ucap Kedua orang tua terkejut.

"SALAM HORMAT KAMI YANG MULIA DEWA PENGUASA NAGA,MAAFKAN KAMI YANG TIDAK MENGETAHUINYA DAN TELAH LANCANG MENYURUH YANG MULIA" ucap mereka serempak sambil bersujud.

"EH!!!?? Paijo juga terkejut.

"Kok dia bisa tahu ya" ucap Paijo dalam hati.

"Berdirilah...Kalian tidak perlu bersujud padaku,karena aku adalah temannya putra kalian" ucap Paijo.

Kedua orang tua Udin berdiri.

Rissa melanjutkan lagi.
"Lalu,Ponijan ada dewa penguasa harimau suci,Kuwi adalah makhluk bangsa elang emas,Djarwo adalah dewa penguasa kura - kura" ucap Rissa.

Kekuatan Djarwo belum kembali diranah Dewa penguasa. Djarwo masih berada diranah Raja dewa Hitam tingkat 5.

"HAAAAAAAAA" ucap kedua orang tua Udin terduduk sambil mulutnya terbuka.

Lalu mereka mengeluarkan seteguk darah akibat sangking terkejutnya.Sebab yang disebutkan oleh Rissa itu adalah makhluk Legenda yang selama ini mereka yakini tapi belum pernah melihatnya.

"APAAAAA???!!!!ucap Paijo terkejut. Masalahnya dia merasakan aura yang familiar pada Djarwo tapi ia lupa.

"Darimana dia bisa tahu" ucap Paijo dalam hati.

"Sekarang kalian sudah tahu siapa kami" ucap Rissa.

Kedua orang tua Udin hanya menganggukkan kepalanya saja.

Terjawab sudah pertanyaan yang berada dikepalanya kecuali 1 pertanyaan,mengapa Udin bisa mendapatkan kekuatan untuk membunuh ribuan bangsa Iblis,Sedangkan dirinya saja tidak sanggup melawannya.

"Hem....Apakah kalian saling jatuh cinta" ucap Ibu yang dari tadi hanya diam saja.

Nampak wajahnya Rissa memerah mendapat pertanyaan dari Ibu mertuanya.Ia hanya bisa menganggukan kepalanya saja.

Lalu Ibunya Udin menatap Udin.

"Udin sudah lama jatuh cinta IBu" ucap Udin. Ia tak memberitahu bahwa Rissa adalah Istri pertamannya sewaktu di bumi.

"Baiklah...Ibu akan menikahkan kalian " ucap Ibunya Udin.

"Yesss... Bentar lagi Aku menikah " ucap Risa dalam hati kesenangan.

"EH.!!?!! Udin terkejut.

"Tapi Udin masih kecil bu.." ucap Udin.

"Itu gak masalah,yang penting kalian saling suka itu sudah cukup" ucap Ibunya Udin.

"Bu...Udin akan menikah ketika Umur Udin 17 tahun." ucap Udin menolak secara halus.

" Hem.....Nampak ibunya Udin berpikir..

"Baiklah... Kalian akan menikah ketika berumur 17 tahun." ucap ibunya Udin.

"Yaaaaahh..***gal deh " ucap Rissa dalam hati kecewa.wajahnya Rissa nampak murung.

Ibunya Udin melihat Rissa nampak murung lalu mendekat.

"Rissa'er tenang saja,Ibu akan menganggap Rissa menantu walaupun belom menikah" ucap Ibunya Udin sambil mengelus rambut Rissa.

"Terima kasih Bu" ucap Rissa tersenyum.

Kedua orang tua Udin tidak mau mengetahui asal usul Rissa,sebab mereka sudah mengetahui siapa teman - teman Udin itu sudah cukup. Ditambah Rissa memiliki kekuatan yang sangat besar,buktinya Ia dapat menyembuhkan penyakit yang melanda desa tempat tinggalnya. Masih kecil saja sudah punya kekuatan besar,apa lagi jika sudah besar nanti. Itulah yang ada dalam fikiran mereka.

Tak lama kemudian.
Kedua orang tua Udin dan Paijo keluar dari kamar Udin.

"Dek..Apa yang terjadi ketika aku tak sadarkan diri " ucap Udin ketika hanya mereka berdua saja didalam kamar tidur.

"Kang mas membantai bangsa iblis,memyerang warga desa dan menyerang Ponijan" ucap Rissa.

"APPAAAAAA???"ucap Udin terkejut dan syok.

"Terus..." ucap Udin penasaran apa yang terjadi setelah dirinya tak ingat peristiwa itu.

"Kang mas hilang kendali akibat dikuasai Oleh kekuatan kegelapan,untungnya itu belum secara penuh,jadi adek bisa menyegelnya,jika terlambat maka kang mas seutuhnya telah dikuasai oleh kekuatan kegelapan dan tidak bisa kembali secara normal lagi" ucap Rissa.

"Ooo..... Begitu. Eh tunggu dulu,dulu itu Rany sempat bilang padaku bahwa aku punya kekuatan kegelapan ketika ia melihat mataku menghitam, " ucap Udin teringat saat bersama dengan Rany.

"Dulu kang mas bisa mengontrol emosi apa enggak?" ucap Rissa.

"Hem....Bisa dek. Semarah - marahnya aku,aku bisa mengontrolnya" ucap Udin.

"Sekarang?" ucap Rissa.

"Hem...***k bisa dek.. EH!!!" ucap Udin lalu tersadar.

Pantesan dirinya mengamuk gak tahunya dirinya gak bisa mengontrol emosinya yang meledak - ledak.

"Sekuat apapun kang mas menahan emosinya kang mas,itu gak akan berhasil sebelom kang mas membuka elemen cahaya" ucap Rissa.

"Ooo.... Ngono ta dek. Jadi aku tidak akan bisa mengontrol diriku ketika aku emosi" ucap Udin.

Rissa menganggukkan kepalanya lalu memeluk Udin.

Udin juga membalas pelukan Rissa.

"Hem.....Bangsa iblis ada datang lagi gak dek?" ucap Udin khawatir bangsa iblis akan datang menyerang kembali setelah dirinya membunuh pasukan iblis.

"Enggak kang mas" ucap Rissa.

"Syukurlah.... "Udin merasa lega mendengarnya

Udin melepaskan pelukannya begitu juga Rissa.

"Oh iya..Kuwi gimana dek?" ucap Udin yang teringat Kuwi luka parah. nampak matanya sekit menghitam

"Kuwi sudah sembuh sayang" ucap Rissa.

Rissa memegang tangan Udin,
Kemudian Rissa membuat gelang sebagai penghalang agar kekuatan kegelapan itu tidak muncul kembali. setelah jadi nampak mata Udin kembali normal kembali.

Udin memperhatikan gelang yang dibuat oleh Rissa. Nampak gelang itu sebagian terbuat dari batu Giok dan ada batu bewarna Bening seperti kecubung es berbentuk seekor naga.

"Ini gelang apa dek?" ucap Udin.

"Gelang ini buat penahan sementara agar kekuatan kegelapan kang mas bisa dikendalikan. Usahakan kang mas jangan mudah emosi" ucap Rissa.

"Oooo... Begitu.... " ucap Udin menganggukkan kepalanya.

Selama Udin tak sadarkan diri,Rissa selalu memberikan energinya pada Udin agar tetap sehat.

"Krucuk...Krucuk.... " suara perut Udin.

"Hehehehe....Aku lapar dek. Aku tak makan dulu ya.. " ucap Udin.

"Iya kang mas" ucap Rissa.

Udin berjalan menuju meja tempat dimana ia biasa makan buah - buahan.

.

.

----***-----

.

.Suasana langit cerah dan masih Siang hari.

Ditempat Latihan yang biasa Udin gunakan ,Disana ada Ponijan,Djarwo dan Kuwi.

Kuwi saat ini sudah berada diranah Dewa Merah tingkat 5.Ia tidak tahu sewaktu dirinya berada di dunia cincin,sebab Kuwi berada didalam Ruangan,setelah selesai menyerap batu inti kemudian Kuwi keluar dari dunia cincin.

Mereka sedang bertanding melempar potongan kayu yang disusun lalu menggunakan batu kerikil untuk merobohkan potongan kayu tersebut.

"Ayo Woo... Jangan sampai kalah sama Kuwi" ucap Ponijan memberi semangat. Sebab Kuwi dapat melepar batu kerikil dengan tepat. Kuwi memiliki pengelihatan yang sangat tajam ,bahkan jarak puluhan Kilometer bisa ia lihat.

Jarak antara Djarwo dan potongan kayu 40 m.

Ada 10 potong kayu berbentuk bulat yang disusun berbaris.
Djarwo mengambil ancang - ancang lalu melempar batu kerikil dengan kekuatan fisiknya saja.

wusssshhh... Batu melesat.....

Tak.... batu itu tak mengenai targetnya.

Djarwo kembali melempar batu tersebut.

Wussshh.... Batu melesat...

Tak..... Duk..... Batu kerikil mengenai dipinggir kayu. ..

"Bos sudah sadar bro" ucap Paijo telepati ke Ponijan.

"EH!!!?? Ponijan terkejut.

"Bos kita sudah sadar gaes" ucap Ponijan.

Djarwo yang hendak melempar lagi mengehentikan kegiatannya.

"Serius ?" ucap mereka hampir bersamaan.

"Iya aku serius... Paijo yang memberitahuku" ucap Ponijan.

"Syukurlah kalau bos dah sadar" ucap Kuwi.

"He eh.. Kalau bos gak sadar - sadar bisa bete' disini terus" ucap Ponijan.

"Bete"??? ucap mereka serempak.

"Bete' itu jenuh,bosen" ucap Ponijan.

"Iya juga seh," ucap Djarwo mengiyakan.

Sebab mereka gak bisa keluar secara bebas selama Udin belum sadar,terutama Ponijan. Ia ingin pergi kekota untuk mencuri arak.

"Nah... Berhubung Bos sudah sadar.. Aku tinggal dulu ya" ucap Ponijan yang ingin kekota.
Sebab didesa Bulan tidak ada yang menjual arak.

"Kakak kelima mau kemana?" ucap Kuwi.

"Ikut donk" ucal Djarwo.

"Hem.....Ponijan nampak berpikir.

"Kalian bisa berubah wujud jadi binatang kecil gak?" ucap Ponijan.

"Bisa " ucap Mereka serempak.

Kuwi berubah menjadi burung elang dengan panjang 50 cm dan Djarwo berubah menjadi kura - kura panjang 30 Cm.

Ponijan melihat Djarwo menjadi kura - kura menepuk jidatnya.

"Wo... kalau kamu berubah jadi kura - kura,kapan sampainya" ucap Ponijan.

"EH... Iya ya..... Aku kok gak kepikiran ya" ucap Djarwo lalu berubah menjadi manusia kembali.Ia belum bisa berubah kebentuk yang lain.

"Hem.... Gini saja tunggu kami Di... " ucap Ponijan menjelaskan tempat untuk menunggu selama Ponijan dan Kuwi kekota.
Ponijan juga menjelaskan mengenai tujuannya kekota.

"Oke kakak Kelima" ucap Djarwo.

"Sip... Ayo Wi... Kita berangkat" ucap Ponijan merubah bentuknya menjadi kucing kecil lalu naik kepunggungnya Kuwi.

Kwwwaaaaakkkkk...... Pletak.. Kepala kuwi dipukul Ponijan.

"Kenapa kakak kelima memukulku" ucap Kuwi.

"Jangan berisik,nanti orang - orang pada datang lalu memburumu" ucap Ponijan. Ponijan mengerti bahasa hewan

"Iya ya... Kenapa aku gak kepikiran ya" ucap Kuwi lalu melesat kearah kota.

Sedangkan Djarwo melesat ketempat yang disebut kan oleh Ponijan tadi.

***

Djarwo sudah sampai ditempat yang disebutkan oleh ponijan.

25 Meter dari tempat Djarwo ada seekor buaya dengan panjang 10 meter. Buaya itu melihat ada manusia duduk didekat sungai.

"Waahh...ada mangsa empuk neh" ucap buaya. Lalu bergerak secara menuju ke arah Djarwo dengan cara menyelam secara perlahan.

Djarwo merasakan ada bahaya mengincarnya.
Lalu melihat disekiling.

"Hem.... Dasar buaya kurang ajar,awas saja menggangguku" ucap Djarwo dalam hati.

Kini Buaya sudah dekat dengan Djarwo. Buaya itu mengambil ancang - ancang lalu melesat sambil membuka mulutnya lebar - lebar.

Hap.... Mulut buaya menerkam Djarwo,dengan Sigap Djarwo mengambil sebongkah batu berbentuk lonjong lalu ditaruh dalam mulut buaya tersebut.

Byuurrr.... Buaya itu menceburkan dirinya. Ia merasa berhasil telah menerkam manusia tersebut,ketika ia hendak mengoyak daging manusia.

Kraaaacckk.... Suara Giginya patah..

"Auuu........ Buaya itu merasa kesakitan lalu ia melihat benda yang dimulutnya itu.

"HAH!!!!??? Buaya terkejut. ia melihat batu besar dimulutnya.

Lalu dengan segera membuang batu tersebut.

"Sial.... Gigiku patah semua.... " runtuk Buaya.
Ia menoleh ke arah manusia yang tadi ia lihat sebelumnya.

"EH!!!??... Dia masih ada. Lalu kenapa aku malah mengigit batu ya?" ucap Buaya penasaran.

"Kalau kamu ganggu aku lagi,aku potong - potong badanmu nanti." ucap Djarwo sambil me natap Buaya itu.

"kenapa aku menatap matanya jadi gemetar ya badanku" ucap buaya.

Kemudian buaya itu kabur.

Tak lama kemudian Datang lah Ponijan dan Kuwi. Kuwi mendarat di bebatuan.

Tap... Suara kaki mendarat. Kemudian Ponijan melompat dari punggung Kuwi.

Setelah itu mereka berdua berubah menjadi manusia.

Ponijan mengeluarkan puluhan botol arak dan daging segar.

"Waktunya pesta..." ucap Ponijan.

mereka mengobrol sambil makan dan minum.

.

.

.

.

.

---***----

.

.

.

2 bulan kemudian

Udin meminta izn pada kedua orang tuanya untuk pergi berpetualang lagi.

Awalnya kedua orang tua Udin sempat tidak setuju,namun Udin terus merengek meminta izin. Akhirnya mereka menyetujuinya.

Mereka menaiki kuwi yang berubah menjadi elang dengan panjang 20 meter..

Ponijan ,Djarwo dan Kuwi terkejut disaat Paijo memberi tahu tentang Rissa,Mereka menjadi penasaran dengan sosok Rissa. mengapa dia bisa tahu tentang mereka. Namun mereka tak berani bertanya.

Rissa duduk disamping Udin,Lau Djarwo dan ponijan ada dibelakang.Tak lupa Udin memasang array pelindung .

"Kalian harus berhati - hati,untuk Paijo,Djarwo,dan Ponijan tolong jagain Putraku" ucap Ibu.

"Siap Ibu Bos" ucap Mereka serempak.

"Kami pergi dulu Ayah...Ibu... Da...Da...Da... I Miss You... " ucap Udin sambil melambaikan tangannya

Udin menggunakan jurus mengilangnya agar Tidak diketahui oleh warga sekitar,lalu Kuwi melesat terbang.

"EH!!!?? Kedua orang tua Udin terkejut ketika Udon menghilang.

"Bos... Kita kemana?" ucap Kuwi.

Udin merangkul rissa
"Hem.... Dek kita kemana?" ucap Udin yang tak tahu arah tujuannya.

"Kesana saja kang mas." ucap Rissa.

"Kearah Saja paman" ucap Udin sambil menujuk arah.

"Siap Boss...." ucap Kuwi lalu melesat terbang.

Udin mengeluarkan kapak naga geninya. Kemudian memainkan sulingnya.

Paijo dan ponijan mendengar irama suling tersebut bernyanyi tapi tidak berani nyaring. sebab Rissa berebah ,paha Udin sebagai bantalnya. Nampak Rissa menikmati alunan suara seruling yang Udin mainkan.

Djarwo dan Kuwi hanya diam saja,mereka tak mengerti apa yang diucapkan oleh Paijo dan Ponijan tersebut. mereka hanya menikmatinya saja.

Har ghadi badal raha hai roop zindagi🎶
Chaav hai kahhi hai dhoop zidnagi🎶
Har pal yahan jee bhar jiyo🎶
Jo hai sama, kal ho na ho🎶🎶

Har ghadi badal raha hai roop zindagi🎶
Chaav hai kahhi hai dhoop zidnagi🎶
Har pal yahan jee bhar jiyo🎶
Jo hai sama, kal ho na ho🎶

Chaahe jo tumhe poore dil se 🎶
Milta hai woh mushkil se🎶
Aisa jo koi kahin hai🎶
Bas vahi sabse hasin hai🎶

Us haath ko tum thaam lo🎶
Woh meherbaan kal ho na ho🎶
Har pal yahan jee bhar jiyo🎶
Jo hai sama kal ho na ho🎶

Palko ke leke saaye🎶
Paas koi jo aaye🎶
Lakh sambhalo paagal dil ko🎶
Dil dhadke hi jaaye🎶

Par sochlo is pal hai jo🎶
Woh dastan kal ho na ho🎶
Har pal yahan jee bhar jiyo🎶🎶
Jo hai sama kal ho na ho🎶
Har pal yahan jee bhar jiyo🎶
Jo hai sama kal ho na ho🎶
 
MEMBERI TAHU TAPI TIDAK SEMUANYA





Rissa yang mendapat pertanyaan itu mau tak mau jujur,tapi tak semua diceritakan.

"Namaku Clarissa Yue Yan,panggil saja Rissa.aku adalah calon istri Lin Udin" ucap Rissa.

"APAAAAAAAA!!?? ucap Kedua orang tua Udin. terkejut

"Oooo....Berarti beneran ta yang dibilang Bos waktu itu,tapi kenapa bos bilang istri ya" ucap Paijo dalam hati jadi bingung.

"Lalu teman- teman putraku?" ucap Ayahnya Udin penasaran.

"Aku akan memberi tahu,tapi aku ingin anda berjanji dahulu demi langit dan bumi tidak memberitahukan pada orang lain" ucap Rissa sengaja melakukan itu agar aman.

"Baiklah aku berjanji demi langit dan bumi tidak akan memberi tahu kepada orang lain,jika aku memberitahu kepada orang lain maka aku akan mati" ucap Ayahnya Udin dengan tegas.

Jedderrr..... Tiba - tiba ada petir lewat.

Kemudian Rissa menatap Ibunya Udin.

"Apakah aku harus berjanji juga?" ucap Ibunya Udin tahu arti tatapan Rissa itu.

Rissa hanya menganggukkan kepalanya.

"Baiklah..Aku berjanji demi langit dan Bumi tidak akan memberi tahu pada orang lain,jika melanggar maka aku akan mati" ucap Ibunya Udin.

Jedddeeeerrrrr..... Suara petir lagi.

"Nah..... Sekarang aku akan memberi tahu pada ayah dan Ibu,Paijo adalah Dewa penguasa Naga" ucap Rissa merasa aman setelah orang tua Udin sudah berjanji.

"APPAAAAAAAAA!!!!??" ucap Kedua orang tua terkejut.

"SALAM HORMAT KAMI YANG MULIA DEWA PENGUASA NAGA,MAAFKAN KAMI YANG TIDAK MENGETAHUINYA DAN TELAH LANCANG MENYURUH YANG MULIA" ucap mereka serempak sambil bersujud.

"EH!!!?? Paijo juga terkejut.

"Kok dia bisa tahu ya" ucap Paijo dalam hati.

"Berdirilah...Kalian tidak perlu bersujud padaku,karena aku adalah temannya putra kalian" ucap Paijo.

Kedua orang tua Udin berdiri.

Rissa melanjutkan lagi.
"Lalu,Ponijan ada dewa penguasa harimau suci,Kuwi adalah makhluk bangsa elang emas,Djarwo adalah dewa penguasa kura - kura" ucap Rissa.

Kekuatan Djarwo belum kembali diranah Dewa penguasa. Djarwo masih berada diranah Raja dewa Hitam tingkat 5.

"HAAAAAAAAA" ucap kedua orang tua Udin terduduk sambil mulutnya terbuka.

Lalu mereka mengeluarkan seteguk darah akibat sangking terkejutnya.Sebab yang disebutkan oleh Rissa itu adalah makhluk Legenda yang selama ini mereka yakini tapi belum pernah melihatnya.

"APAAAAA???!!!!ucap Paijo terkejut. Masalahnya dia merasakan aura yang familiar pada Djarwo tapi ia lupa.

"Darimana dia bisa tahu" ucap Paijo dalam hati.

"Sekarang kalian sudah tahu siapa kami" ucap Rissa.

Kedua orang tua Udin hanya menganggukkan kepalanya saja.

Terjawab sudah pertanyaan yang berada dikepalanya kecuali 1 pertanyaan,mengapa Udin bisa mendapatkan kekuatan untuk membunuh ribuan bangsa Iblis,Sedangkan dirinya saja tidak sanggup melawannya.

"Hem....Apakah kalian saling jatuh cinta" ucap Ibu yang dari tadi hanya diam saja.

Nampak wajahnya Rissa memerah mendapat pertanyaan dari Ibu mertuanya.Ia hanya bisa menganggukan kepalanya saja.

Lalu Ibunya Udin menatap Udin.

"Udin sudah lama jatuh cinta IBu" ucap Udin. Ia tak memberitahu bahwa Rissa adalah Istri pertamannya sewaktu di bumi.

"Baiklah...Ibu akan menikahkan kalian " ucap Ibunya Udin.

"Yesss... Bentar lagi Aku menikah " ucap Risa dalam hati kesenangan.

"EH.!!?!! Udin terkejut.

"Tapi Udin masih kecil bu.." ucap Udin.

"Itu gak masalah,yang penting kalian saling suka itu sudah cukup" ucap Ibunya Udin.

"Bu...Udin akan menikah ketika Umur Udin 17 tahun." ucap Udin menolak secara halus.

" Hem.....Nampak ibunya Udin berpikir..

"Baiklah... Kalian akan menikah ketika berumur 17 tahun." ucap ibunya Udin.

"Yaaaaahh..***gal deh " ucap Rissa dalam hati kecewa.wajahnya Rissa nampak murung.

Ibunya Udin melihat Rissa nampak murung lalu mendekat.

"Rissa'er tenang saja,Ibu akan menganggap Rissa menantu walaupun belom menikah" ucap Ibunya Udin sambil mengelus rambut Rissa.

"Terima kasih Bu" ucap Rissa tersenyum.

Kedua orang tua Udin tidak mau mengetahui asal usul Rissa,sebab mereka sudah mengetahui siapa teman - teman Udin itu sudah cukup. Ditambah Rissa memiliki kekuatan yang sangat besar,buktinya Ia dapat menyembuhkan penyakit yang melanda desa tempat tinggalnya. Masih kecil saja sudah punya kekuatan besar,apa lagi jika sudah besar nanti. Itulah yang ada dalam fikiran mereka.

Tak lama kemudian.
Kedua orang tua Udin dan Paijo keluar dari kamar Udin.

"Dek..Apa yang terjadi ketika aku tak sadarkan diri " ucap Udin ketika hanya mereka berdua saja didalam kamar tidur.

"Kang mas membantai bangsa iblis,memyerang warga desa dan menyerang Ponijan" ucap Rissa.

"APPAAAAAA???"ucap Udin terkejut dan syok.

"Terus..." ucap Udin penasaran apa yang terjadi setelah dirinya tak ingat peristiwa itu.

"Kang mas hilang kendali akibat dikuasai Oleh kekuatan kegelapan,untungnya itu belum secara penuh,jadi adek bisa menyegelnya,jika terlambat maka kang mas seutuhnya telah dikuasai oleh kekuatan kegelapan dan tidak bisa kembali secara normal lagi" ucap Rissa.

"Ooo..... Begitu. Eh tunggu dulu,dulu itu Rany sempat bilang padaku bahwa aku punya kekuatan kegelapan ketika ia melihat mataku menghitam, " ucap Udin teringat saat bersama dengan Rany.

"Dulu kang mas bisa mengontrol emosi apa enggak?" ucap Rissa.

"Hem....Bisa dek. Semarah - marahnya aku,aku bisa mengontrolnya" ucap Udin.

"Sekarang?" ucap Rissa.

"Hem...***k bisa dek.. EH!!!" ucap Udin lalu tersadar.

Pantesan dirinya mengamuk gak tahunya dirinya gak bisa mengontrol emosinya yang meledak - ledak.

"Sekuat apapun kang mas menahan emosinya kang mas,itu gak akan berhasil sebelom kang mas membuka elemen cahaya" ucap Rissa.

"Ooo.... Ngono ta dek. Jadi aku tidak akan bisa mengontrol diriku ketika aku emosi" ucap Udin.

Rissa menganggukkan kepalanya lalu memeluk Udin.

Udin juga membalas pelukan Rissa.

"Hem.....Bangsa iblis ada datang lagi gak dek?" ucap Udin khawatir bangsa iblis akan datang menyerang kembali setelah dirinya membunuh pasukan iblis.

"Enggak kang mas" ucap Rissa.

"Syukurlah.... "Udin merasa lega mendengarnya

Udin melepaskan pelukannya begitu juga Rissa.

"Oh iya..Kuwi gimana dek?" ucap Udin yang teringat Kuwi luka parah. nampak matanya sekit menghitam

"Kuwi sudah sembuh sayang" ucap Rissa.

Rissa memegang tangan Udin,
Kemudian Rissa membuat gelang sebagai penghalang agar kekuatan kegelapan itu tidak muncul kembali. setelah jadi nampak mata Udin kembali normal kembali.

Udin memperhatikan gelang yang dibuat oleh Rissa. Nampak gelang itu sebagian terbuat dari batu Giok dan ada batu bewarna Bening seperti kecubung es berbentuk seekor naga.

"Ini gelang apa dek?" ucap Udin.

"Gelang ini buat penahan sementara agar kekuatan kegelapan kang mas bisa dikendalikan. Usahakan kang mas jangan mudah emosi" ucap Rissa.

"Oooo... Begitu.... " ucap Udin menganggukkan kepalanya.

Selama Udin tak sadarkan diri,Rissa selalu memberikan energinya pada Udin agar tetap sehat.

"Krucuk...Krucuk.... " suara perut Udin.

"Hehehehe....Aku lapar dek. Aku tak makan dulu ya.. " ucap Udin.

"Iya kang mas" ucap Rissa.

Udin berjalan menuju meja tempat dimana ia biasa makan buah - buahan.

.

.

----***-----

.

.Suasana langit cerah dan masih Siang hari.

Ditempat Latihan yang biasa Udin gunakan ,Disana ada Ponijan,Djarwo dan Kuwi.

Kuwi saat ini sudah berada diranah Dewa Merah tingkat 5.Ia tidak tahu sewaktu dirinya berada di dunia cincin,sebab Kuwi berada didalam Ruangan,setelah selesai menyerap batu inti kemudian Kuwi keluar dari dunia cincin.

Mereka sedang bertanding melempar potongan kayu yang disusun lalu menggunakan batu kerikil untuk merobohkan potongan kayu tersebut.

"Ayo Woo... Jangan sampai kalah sama Kuwi" ucap Ponijan memberi semangat. Sebab Kuwi dapat melepar batu kerikil dengan tepat. Kuwi memiliki pengelihatan yang sangat tajam ,bahkan jarak puluhan Kilometer bisa ia lihat.

Jarak antara Djarwo dan potongan kayu 40 m.

Ada 10 potong kayu berbentuk bulat yang disusun berbaris.
Djarwo mengambil ancang - ancang lalu melempar batu kerikil dengan kekuatan fisiknya saja.

wusssshhh... Batu melesat.....

Tak.... batu itu tak mengenai targetnya.

Djarwo kembali melempar batu tersebut.

Wussshh.... Batu melesat...

Tak..... Duk..... Batu kerikil mengenai dipinggir kayu. ..

"Bos sudah sadar bro" ucap Paijo telepati ke Ponijan.

"EH!!!?? Ponijan terkejut.

"Bos kita sudah sadar gaes" ucap Ponijan.

Djarwo yang hendak melempar lagi mengehentikan kegiatannya.

"Serius ?" ucap mereka hampir bersamaan.

"Iya aku serius... Paijo yang memberitahuku" ucap Ponijan.

"Syukurlah kalau bos dah sadar" ucap Kuwi.

"He eh.. Kalau bos gak sadar - sadar bisa bete' disini terus" ucap Ponijan.

"Bete"??? ucap mereka serempak.

"Bete' itu jenuh,bosen" ucap Ponijan.

"Iya juga seh," ucap Djarwo mengiyakan.

Sebab mereka gak bisa keluar secara bebas selama Udin belum sadar,terutama Ponijan. Ia ingin pergi kekota untuk mencuri arak.

"Nah... Berhubung Bos sudah sadar.. Aku tinggal dulu ya" ucap Ponijan yang ingin kekota.
Sebab didesa Bulan tidak ada yang menjual arak.

"Kakak kelima mau kemana?" ucap Kuwi.

"Ikut donk" ucal Djarwo.

"Hem.....Ponijan nampak berpikir.

"Kalian bisa berubah wujud jadi binatang kecil gak?" ucap Ponijan.

"Bisa " ucap Mereka serempak.

Kuwi berubah menjadi burung elang dengan panjang 50 cm dan Djarwo berubah menjadi kura - kura panjang 30 Cm.

Ponijan melihat Djarwo menjadi kura - kura menepuk jidatnya.

"Wo... kalau kamu berubah jadi kura - kura,kapan sampainya" ucap Ponijan.

"EH... Iya ya..... Aku kok gak kepikiran ya" ucap Djarwo lalu berubah menjadi manusia kembali.Ia belum bisa berubah kebentuk yang lain.

"Hem.... Gini saja tunggu kami Di... " ucap Ponijan menjelaskan tempat untuk menunggu selama Ponijan dan Kuwi kekota.
Ponijan juga menjelaskan mengenai tujuannya kekota.

"Oke kakak Kelima" ucap Djarwo.

"Sip... Ayo Wi... Kita berangkat" ucap Ponijan merubah bentuknya menjadi kucing kecil lalu naik kepunggungnya Kuwi.

Kwwwaaaaakkkkk...... Pletak.. Kepala kuwi dipukul Ponijan.

"Kenapa kakak kelima memukulku" ucap Kuwi.

"Jangan berisik,nanti orang - orang pada datang lalu memburumu" ucap Ponijan. Ponijan mengerti bahasa hewan

"Iya ya... Kenapa aku gak kepikiran ya" ucap Kuwi lalu melesat kearah kota.

Sedangkan Djarwo melesat ketempat yang disebut kan oleh Ponijan tadi.

***

Djarwo sudah sampai ditempat yang disebutkan oleh ponijan.

25 Meter dari tempat Djarwo ada seekor buaya dengan panjang 10 meter. Buaya itu melihat ada manusia duduk didekat sungai.

"Waahh...ada mangsa empuk neh" ucap buaya. Lalu bergerak secara menuju ke arah Djarwo dengan cara menyelam secara perlahan.

Djarwo merasakan ada bahaya mengincarnya.
Lalu melihat disekiling.

"Hem.... Dasar buaya kurang ajar,awas saja menggangguku" ucap Djarwo dalam hati.

Kini Buaya sudah dekat dengan Djarwo. Buaya itu mengambil ancang - ancang lalu melesat sambil membuka mulutnya lebar - lebar.

Hap.... Mulut buaya menerkam Djarwo,dengan Sigap Djarwo mengambil sebongkah batu berbentuk lonjong lalu ditaruh dalam mulut buaya tersebut.

Byuurrr.... Buaya itu menceburkan dirinya. Ia merasa berhasil telah menerkam manusia tersebut,ketika ia hendak mengoyak daging manusia.

Kraaaacckk.... Suara Giginya patah..

"Auuu........ Buaya itu merasa kesakitan lalu ia melihat benda yang dimulutnya itu.

"HAH!!!!??? Buaya terkejut. ia melihat batu besar dimulutnya.

Lalu dengan segera membuang batu tersebut.

"Sial.... Gigiku patah semua.... " runtuk Buaya.
Ia menoleh ke arah manusia yang tadi ia lihat sebelumnya.

"EH!!!??... Dia masih ada. Lalu kenapa aku malah mengigit batu ya?" ucap Buaya penasaran.

"Kalau kamu ganggu aku lagi,aku potong - potong badanmu nanti." ucap Djarwo sambil me natap Buaya itu.

"kenapa aku menatap matanya jadi gemetar ya badanku" ucap buaya.

Kemudian buaya itu kabur.

Tak lama kemudian Datang lah Ponijan dan Kuwi. Kuwi mendarat di bebatuan.

Tap... Suara kaki mendarat. Kemudian Ponijan melompat dari punggung Kuwi.

Setelah itu mereka berdua berubah menjadi manusia.

Ponijan mengeluarkan puluhan botol arak dan daging segar.

"Waktunya pesta..." ucap Ponijan.

mereka mengobrol sambil makan dan minum.

.

.

.

.

.

---***----

.

.

.

2 bulan kemudian

Udin meminta izn pada kedua orang tuanya untuk pergi berpetualang lagi.

Awalnya kedua orang tua Udin sempat tidak setuju,namun Udin terus merengek meminta izin. Akhirnya mereka menyetujuinya.

Mereka menaiki kuwi yang berubah menjadi elang dengan panjang 20 meter..

Ponijan ,Djarwo dan Kuwi terkejut disaat Paijo memberi tahu tentang Rissa,Mereka menjadi penasaran dengan sosok Rissa. mengapa dia bisa tahu tentang mereka. Namun mereka tak berani bertanya.

Rissa duduk disamping Udin,Lau Djarwo dan ponijan ada dibelakang.Tak lupa Udin memasang array pelindung .

"Kalian harus berhati - hati,untuk Paijo,Djarwo,dan Ponijan tolong jagain Putraku" ucap Ibu.

"Siap Ibu Bos" ucap Mereka serempak.

"Kami pergi dulu Ayah...Ibu... Da...Da...Da... I Miss You... " ucap Udin sambil melambaikan tangannya

Udin menggunakan jurus mengilangnya agar Tidak diketahui oleh warga sekitar,lalu Kuwi melesat terbang.

"EH!!!?? Kedua orang tua Udin terkejut ketika Udon menghilang.

"Bos... Kita kemana?" ucap Kuwi.

Udin merangkul rissa
"Hem.... Dek kita kemana?" ucap Udin yang tak tahu arah tujuannya.

"Kesana saja kang mas." ucap Rissa.

"Kearah Saja paman" ucap Udin sambil menujuk arah.

"Siap Boss...." ucap Kuwi lalu melesat terbang.

Udin mengeluarkan kapak naga geninya. Kemudian memainkan sulingnya.

Paijo dan ponijan mendengar irama suling tersebut bernyanyi tapi tidak berani nyaring. sebab Rissa berebah ,paha Udin sebagai bantalnya. Nampak Rissa menikmati alunan suara seruling yang Udin mainkan.

Djarwo dan Kuwi hanya diam saja,mereka tak mengerti apa yang diucapkan oleh Paijo dan Ponijan tersebut. mereka hanya menikmatinya saja.

Har ghadi badal raha hai roop zindagi🎶
Chaav hai kahhi hai dhoop zidnagi🎶
Har pal yahan jee bhar jiyo🎶
Jo hai sama, kal ho na ho🎶🎶

Har ghadi badal raha hai roop zindagi🎶
Chaav hai kahhi hai dhoop zidnagi🎶
Har pal yahan jee bhar jiyo🎶
Jo hai sama, kal ho na ho🎶

Chaahe jo tumhe poore dil se 🎶
Milta hai woh mushkil se🎶
Aisa jo koi kahin hai🎶
Bas vahi sabse hasin hai🎶

Us haath ko tum thaam lo🎶
Woh meherbaan kal ho na ho🎶
Har pal yahan jee bhar jiyo🎶
Jo hai sama kal ho na ho🎶

Palko ke leke saaye🎶
Paas koi jo aaye🎶
Lakh sambhalo paagal dil ko🎶
Dil dhadke hi jaaye🎶

Par sochlo is pal hai jo🎶
Woh dastan kal ho na ho🎶
Har pal yahan jee bhar jiyo🎶🎶
Jo hai sama kal ho na ho🎶
Har pal yahan jee bhar jiyo🎶
Jo hai sama kal ho na ho🎶
jos gandos tenan suhu @GI_karjo ..
sampeyan kudu e toss sik amtm
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd