Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan Udin

MEMULANGKAN SHAN BESERTA KELUARGANYA.



Di Kediaman Jia Li

Nampak Beberapa orang berkumpul,di antaranya Udi,Rissa,Shan,Jia Li dan Lin Xin beserta putra putri mereka.

"Paman mau sekarang apa nunggu lebaran baru pulang,sekalian Mudik" ucap Udin asal bicara.

"Kelamaan yang mulia Raja jika nunggu lebaran . " ucap Shan.

"Ooo... Sekarang ta... Yo wes kalau gitu. Kirain nunggu lebaran,kan enak tuh dapat THR dari Raja Jian." ucap Udin.

"Itu kalau di Bumi yang Mulia Raja,kalau di sini gak ada. Jangankan THR, pesangon aja gak dikasih kok" ucap Shan.

"Mosoook.... Udin Gak percaya " ucap Udin.

"Beneran yang mulia Raja,Saya gak berani bohong,kalau gak percaya tanya saja sama jendral besar.." ucap Shan.

"Iya Udin percaya kok Paman,jika paman Shan sampai disana,Udin titip salam saja pada istri -istriku disana kasih tahu...Udin Rindu dengan mereka ,nanti jika dah dewasa,Udin akan kesana" ucap Udin.

"Siap yang mulia Raja." ucap Shan.

"Umam atau Adek yang antar"ucap Udin dalam hati.

"Adek saja kang mas." ucap Rissa telepati.

Jia Li memeluk Udin lalu mencium pipi Udin.

Emmuaach... Emmuaachh....

"Bibi akan merindukanmu Ganteng" ucap Jia Li.

"Iya Bibi cantik,Udin akan merindukan Bibi cantik." ucap Udin

Lalu Lin Xin maju dan memeluk Udin.

"Maafin guru jika ada salah dengan Tuan Muda.." ucap Lin Xin.

"Iya Guru.. Udin juga minta maaf jika ada salah." ucap Udin.

Eemmuaaachh... Eemmuaaachhh... Lin Xin mencium kedua pipi Udin.

Shan kemudian maju lalu memeluk Udin.

"Maafin Saya yang mulia Raja jika Saya ada salah." ucap Shan. lalu melepaskan pelukannya.

"Iya Paman..Maafin Udin juga jika ada salah." ucap Udin.

Nampak Air mata Jia Li,Lin Xin dan Shan memgalir. Begitu pula dengan Udin.

"Dek... Tolong antar mereka pulang." ucap Udin dalam Hati.

"Siaap kang Mas." ucap Rissa.

Tak Lama kemudian mereka menghilang,kini tinggal Udin seorang diri diruang tamu.

"Sepi rek....Mending masuk ke dunia cincin sajalah." ucap Udin lalu masuk kedunia Cincin.

***

Dunia Cincin.

Kini Udin berada agak jauh dari Istana.

Udin melatih elemen ruang dan waktunya.

"Jika Aku massukkan benda ini kedalam lubang hitam keluar lagi gak ya..." ucap Udin.

Udin membuat 2 lubang hitam,Lalu memasukkan apel kedalam lubang itu.

Pluk...Apel masuk kedalam lubang hitam pertama,kemudian apel yang di masukkan keluar dari lubang ke dua.

"EH ....berhasil.....

Lalu Udin menghilangkan 2 lobang hitam tersebut.

"Hem....Apa lagi ya.....

Udin melihat pohon mangga,nampak ada yang telah matang dipohon.

Udin membuat lubang hitam lagi didekatnya,lalu membuat lagi didekat mangga yang masak itu. Kemudian Udin memasukkan tangan kanannya,Lubang satunya keluar tangan Udin.Ia memetik mangga itu lalu menarik tangannya kembali.

"Bisa neh buat melarikan diri ataupun jahil. hehehehehe....

Udin sempat terlintas dipikirannya untuk memghentikan waktu.

"Bisa gak ya aku memghentikan Waktu,senggaknya 5 detik lah....

Udin kemudian memgeluarkan bukubtentang Ruang dan waktu.

"Sepertinya aku pernah baca,tapi aku lupa....

Udin membuka buku tersebut.

Tak lama kemudian.

"Nah.... Ketemu.....

Udin lalu mempelajarinya dan memahami buku tersebut.

"Hem... Ternyta hanya bisa menghentikan waktu dan melihat waktu setelahnya,tidak bisa mengundurkan waktu... Asem.... Ne tulisan kok bikin aku mumet...

Udin lalu berubah menjadi Udin yang dulu lalu mengeluarkan 1 dus kopi dan 5 bungkus rokok.

"Nah... Ini dia,biar otakku menangkap apa maksud yang ditulis dibuku ini.

Udin membakar Rokok lalu menghisapnya.

Wuuuuuuuhhh.... Asap rokok mengebul.

Lalu Udin minum Kopi didalam botol.

Glek...Glek... Glek....

Mantap jiwa.....Untung aku bisa berubah jadi orang dewasa,kalau masih kecilkan gak boleh ngerokok....

Udin kembali mempelajari buku itu. Ia mencoba memahami tiap kalimat yang ada dibuku.

"Jangkreek... Seperti ulangan bahasa indonesia saja,Harus memahami maksud tulisan ini. Siapa seh yang membuat buku ini? Kenapa gak sekalian dijelasin,Masih lebih mudah mempelajari ilmu pedang,daripada ini...

Udin berbicara sendiri meskioun tak ada lawan bicaranya.

"Hem..... Mending sambil dengerin musik sajalah,siapa tahu aku bisa memahami tulisan ini...

Udin lalu mengeluarkan Hpnya,ia mengalirkan Qi pada Hp tersebut,lalu membuka aplikasi yang ada Musik.

Udin memilih musik Campur sari.

Ada lagu - lagu yang ada didunia Udin yang dulu ada juga lagu buatan para prajurit TNU.

"Sewu kuto uwis tak liiwati..

Udin bernyanyi sambil memikirkan maksud tulisan yang ada di buku itu.

2 jam kemudian.

"Sudahlah... Daripada pusing mending aku gabung ke mereka saja....

Udin memasukkan kembali semua barang - barang yang ia keluarkan lalu merubah wujudnya ke aslinya.

Setelah itu Udin melesat ke arah Paijo.

Tak Lama kemudian Udin sampai.

Udin melihat Ibu nya sedang mengobrol dengan Juminten dan sulastri.

"Ibu..." ucap Udin.

"Eh... Sayang... kok sendirian saja,kemana Rissa Nak?" ucap Ibu.

"Rissa mengantar Paman Shan pulang Bu.." ucap Udin.

"Ooo... Begitu.. " ucap Ibu.

Para anak buah Udin tak memceritakan identitas aslinya pada kedua orang tua Udin,meskipun orang tua Udin memaksa. Sebab mereka tidak punya hak untuk memberi tahu.

"Gimana Bu... Apa Ayah dsn Ibu betah tinggal disini?" ucap Udin.

"Betah sekali Nak... Jadi Ibu bisa bertemu dengan kalian lagi,dan Ayahmu tidak lagi meninggalkan Ibu sendirian." ucap Ibu.

"Syukurlah kalau begitu. Udin jadi senang jika Ibu senang tinggal disini. Jika ibu mau makan,ambil saja bu." ucap Udin.

"Iya Nak...Tempat ini sungguh indah sekali. Ibu saja sampai kekeyangan makan Buah yang ada di sini" ucap Ibu.

"Iya Bu... Udin tinggal,mau nemuin Li Shan" ucap Udin.

"Iya Nak..." ucap Ibu.

Udin lalu melesat ke arah Li Shan berada.

Nampak Li Shan sedang memanah.

Wuusssh...... Jleb.anak panah menancap di pinggiran target.

Kemudian Li Shan kembali mencoba lagi.

"Kiri sedikit... Stop. Atas sedikit.. stop... Lepaskan..." ucap Udin.

Wuussshh....... Jleb... Anak panah mengenai tepat ditengah sasaran.

Li Shan lalu mengambil anak panah lagi.

"Pas... Lepaskan..." ucap Udin.

Wuuusshhh.... Jleb.... Anak panah mengenai tepat sasaran lagi.

"Shan... Dirimu sudah buat ramuan racun apa belum" ucap Udin.

"Sudah Bos... Setelah Buat Racun ini aku berlatih memanah" ucap Li Shan.

"Pinter....." ucap Udin.

"Kalau sudah mahir memanah,nanti belajar melempar Jarum Shan. Jika mau seh,jika enggak mau ya gak apa - apa." ucap Udin.

"Mau Bos.... " ucap Li Shan.

"Ne aku beri contoh.... ( Udin mengeluarkan tiga jarum dari cincin ruangnya)

"Kalau mau lempar harus pakai Qi,agar bisa melempar jarum tepat sasaran" ucap Udin.

Lalu mengalirkan Qi pada lengannya kemudian melesatkan 3 jarum ke arah target panah Li Shan yang berjarak 150 Meter.

Wuuuusssh...... Jleb.. Jleb ... Jleb.... Jarum Udin menancap Ke tepat sasaran.

"Jika gak Pakai Qi hanya mengandalkan Fisik saja,maka daya jangkau lemparanmu menjadi lemah" ucap Udin.

Li Shan menganggukkan kepalanya.

"Satu lagi,cara lempar hampir sama dengan memanah,yaitu merasakan arah datangnya angin,hanya saja jarum kan bentuknya kecil,maka daya hambatan menjadi kecil jadi harus kuat melempar jarum itu" ucap Udin.

"Siap Bos..."ucap Li Shan.

Udin melesat lagi ke arah Lingling.

Nampak Lingling diajari berpedang oleh Ponijan

Tak... Tak... Tak... Tak... suara kayu berbenturan.

Ponijan dan Lingling memegang pedang kayu.

"Hem.... Makin lama makin mahir si Linglingnya." ucap Udin dalam hati.

Udin melesat ke arah Han Meiling Xing berada.

Tak lama kemudian Udin sampai ditempat Han Meiling Xing.

Udin melihat Han Meiling Xing sedang berlatih memanah. Lalu Udin mendekatinya.

"Ayang bisa membuat anak panah dari elemen cahaya apa enggak?" ucap Udin.

"Belum bisa kang mas"ucap Han Meiling Xing.

"Coba fokus,bayangkan sayang buat anak panah dengan cahaya sambil tarik tali busurnya." ucap Udin.

Han Meiling Xing pun mencoba mengikuti ucapan Udin.

Perlahan cahaya muncul,awalnya hanya sedikit,makin lama makin banyak hingga terwujud anak panah.

"Lepaskan.... " ucap Udin..

Wuuuuussshhh.... Anak panah terbuat dari cahaya meluncur dengan cepat. Panah itu tidak berpengaruh oleh angin yang berhembus.

Boomm..... Duaaarr.......... Target hancur ketika anak panah cahaya itu mengenai target.

"EH..... !!!??? Han Meiling Xing terkejut.

"Sayang bisa memanah tanpa merasakan arah angin dahulu. Yang penting arahnya tepat sasaran,jika sayang bisa mengendalikan anak panah itu maka lebih bagus lagi" ucap Udin.

"Benar kah itu kang mas..." ucap Han Meiling Xing.

"Benar sayang... Contohnya ini" ucap Udin.

Udin mengeluarkan bola api dari telapak tangannya kemudian di lesatkan ke depan.

Wussh.... Bola Api meluncur.

Kemudian Udin mengontrol bola api itu dengan fikirannya. Nampak bola api itu berputar - putar.

"Nah... Seperti ini Beb" ucap Udin sambil mengontrol bola api tersebut.

Han Meiling Xing menganggukkan kepalanya.

Booom.... Bola api diledakkan oleh Udin diudara.

"Kita mengendalikan Elemen tersebut lewat Fikiran,begitu juga jika membuat senjata seperti sayang membuat anak panah dari cahaya...Ya sudah ini ku tinggal dulu" ucap Udin.

"Iya Kang Mas...." ucap Han Meling Xing.

Udin meninggalkan Han Meiling Xing berlatih. Ia melesat ke arah Paijo.

Begitu Udin sampai ditempat Paijo,nampak Paijo sedang bermain PUBG bersama Djarwo dan Kuwi.

"Ada puluru kah Kang... Peluruku habis neh.." ucap Kuwi.

"Peluru yang mana " ucap Paijo.

"Asem...... Malah maen HP.... " ucap Udin dalam hati sambil berdiri dibelakang mereka bertiga.

"Ikut dong.." ucap Udin.

"Bentar Bos.... Kita selesaikan yang ini dulu" ucap Paijo.

"Oke..." ucap Udin.
 
BERLATIH MENGGUNAKAN ELEMEN BARU


Masih di dunia Cincin.

Nampak Mingxia berlatih bersama dewi bulan.

Trang.. trang.. trang... Trang...

Suara pedang saling berbenturan.

Mingxia menebas kebawah,Dewi Bulan melompat keatas lalu melayang,

Mingxia juga tak mau kalah,ia pun melayang sambil menyerang Dewi Bulan.

Trang.. Traang... Traang... Traaang....

Nampak percikan api ketika pedang mereka ketika berbenturan.

Dewi Bulan hanya menggunakan sedikit kekuatannya untuk melatih Mingxia.

Tak lama Udin datang karena Bosen maen game.

"Hem... Ikutan aah...."ucap Udin.

Udin membuat sebilah pedang dengan kekuatan elemennya. Setelah itu Udin melesat menyerang Dewi bulan.

Dewi Bulan terkejut saat Udin ikut menyerang Dirinya.

Trang... Trang... Trang... Trang...

"Ayoo Bi... Kita jatuhkan Bibi Bulan " ucap Udin sambil menyerang.

"Siap Boss..." ucap Mingxia.

"Kalian curang maen keroyokan..." ucap Dewi Bulan.

Begitu ada Sela di belakang dewi Bulan,Udin memukul menggunakan pedangnya.

Pok.....

Dewi Bulan Menjauh lalu mendarat di tanah. sambil menggosok - gosok bokongnya yang terasa panas.

"Sial.... Ternyata Bos juga mahir berpedang" ucap Dewi bulan dalam hati.

"Ayoo Bi...Kita serang lagi..." ucap Udin.

"Siap Bos...." ucap Mingxia.

Mereka berdua melesat kearah Dewi Bulan.

Dewi Bulan kemudian perisai dari energi Qi nya. Lalu mengeluarkan semua kemampuannya.

Trang... Trang... Trang... Trang....Trang.....

Bughh.... Uuggh.... Mingxia terkena tendangan did4danya.

Mingxia termundur ketika mendapat tendangan telak.

Begitu Dewi Bulan Menoleh ke Udin,Ia celingukan kesana kesini.

"Kemana Bos Udin ya..." ucap Dewi Bulan dalam hati mencari sosok Udin.

Udin menggunakan jurus menghilangnya dan menghilangkan hawa keberadaannya sambil melayang.

"Hehehehe.... Kalau begini kan aku bisa nyerang" ucap Udin dalam hati lalu melesat.

Udin hendak memukul Bokongnya Dewi Bulan lagi.

Dewi Bulan merasakan ada serangan mengarah dirinya,tapi ia tak bisa melihat.

"Sial......" ucap Dewi Bulan lalu melompat.

"EH....!!??? Dia tahu kalau ku serang,bagus juga instingnya... Coba lagi aaaaaahh....." ucap Udin dalam hati lalu menyerang Dewi Bulan.

Dewi Bulan merasa ada serangan didepannya,ia menggunakan kekuatan penuhnya.
Dewi Bulan menebas ke arah depan...

Wuusssshh....... Boomm..... Tebasan energi yang dilesatkan oleh Dewi bulan mengenai Pohon,pohon itu hancur berkeping - keping.

"Sial.... Dia tahu kalau aku didepan.." ucap Udin dalam hati menghindar dari serangan Dewi Bulan.
Udin kembali menyerang ke arah samping kanan.Lalu menebaskan pedangnya dari jarak 10 meter.

Wussshh.... serangan Udin berbentuk bulan sabit mengarah ke dewi Bulan.

Dewi Bulan merasakan ada serangan kemudian menebas ke sebelah kanan.

Wussshhh...... tebasan Dewi Bulan sama seperti punya Udin.

Booom... Tebasan Dewi Bulan mengenai serangan Udin.

Udin melihat Ada celah ketika energi serangannya berbenturan itu meledak.

"Hem.... A ha.... Aku punya ide... semoga bisa.." ucap Udin dalam hati.

Udin berencana menggunakan elemen ruang dan waktunya.

"Sial.... Kalau begini caranya aku bisa kalah...Coba saja Bos menampakkan dirinya,pasti aku menang" ucap Dewi Bulan dalam hati. Ia berkonsentrasi menghadapi serangan Udin selanjutnya.

Udin kembali melesat ke arah depan Dewi Bulan.Kemudian kekiri dengan menggunakan elemen anginnya untuk bergerak cepat. Udin berpindah Pindah tempat sambil melesatkan serangannya.

Wuuussh.......

Dewi Bulan membalas serangan Udin.

Wuuusshh.....

Boommmm.... serangan mereka saling berbenturan lalu meledak.

"Sekali lagi" ucap Udin dalam hati setelah yakin apa yang ia lihat barusan.

Udin berencana membuat sebuah lubang untuk dirinya keluar dibelakang dewi bulan Tanpa Dewi bulan sadari ketika Fokusnya berkurang,sebab Dewi Bulan fokus dengan arah serangan Udin..

Udin menebas dengan elemen angin ke arah depan Dewi Bulan.

Wuuuusshh.... energi elemen angin berbentuk bulan sabit melesat ke arah dewi bulan.

Dewi Bulan merasa ada serangan didepan langsung menebas dengan elemen angin miliknya juga.

Wuuusshh......energi elemen angin berbentuk Bulan sabit melesat ke arah serangan Udin.

Udin akan masuk dalam lobang yang ia buat ketika Energi serangannya saling berbenturan.

Booommm.... Energi yang mereka lesatkan berbenturan lalu meledak.

Fokus Dewi Bulan berkurang karena ledakan energi itu,Udin memanfaatkan hal itu agar bisa memeluk Dewi Bulang dari belakang.

"EH.... !!!?? Dewi Bulan Kaget karena merasa dirinya ada yang meluk dari belakang.

"Kenaaaa......." ucap Udin sambil menampakkan dirinya.

"Boss... Curang pakai acara menghilang segala,kan aku susah mencari keberadaan Bos.." ucap Dewi Bulan.

Udin melepaskan pelukannya."Hehehehehe... Dalam perang tak ada kamus curang,kecuali pertandingan. Bukan begitu Bi..?" ucap Udin.

"Iya juga seh Bos...(Dewi Bulan mengaruk - garukkan kepalanya)

"Eh.. Ngomong - ngomong bisa kah Bos ngajarin aku ilmu menghilang yang Bos miliki itu." ucap Dewi Bulan.

"Hem..... Bentar Bi...Udin cari Bukunya dulu,Soalnya Udin kalau mau jelasin agak ribet" ucap Udin sambil mencari buku jurus menghilangnya.

"Mana neh Bukunya... " ucap Udin dalam hati

Didalam cincin Ruang Udin ada banyak Buku,

Tak lama kemudian.

"Gak ada Bi...Mungkin disimpan oleh Rissa" ucap Udin

"Y Udah.. Gak apa - apa Bos kalau gak Ada" ucap Dewi Bulan.

Udin menghampiri Mingxia.

"Bibi gak apa - apa?" ucap Udin.

"Tak Apa apa Bos... Cuman terkena tendangan saja aku masih bisa menahan" ucap Mingxia.
"Sial... Jika dia pakai Qi maka bisa luka dalam aku" ucap Mingxia dalam hati,sebab sewaktu terkena tendangan di bagian d4da,rasanya sakit.Kini sudah tidak sakit lagi.

"Bibi Dewi Bulan hebat bisa mengetahui serangan Udin" ucap Udin.

"Bos yang hebat bisa memelukku saat aku lengah" ucap Dewi Bulan.

"Hem... Udin tinggal dulu ya " ucap Udin

"Iya Bos..." ucap Dewi Bulan dan Mingxia serempak. lalu Udin melesat kearah orang tuanya berada.

Nampak Ibunya Udin sedang mengobrol dengan Juminten,Andin,dan Sulastri yang duduk direrumputan.

"Ibu....." ucap Udin.

Mereka menoleh ke arah Udin.

"Iya nak... Ada apa" ucap Ibu.

Udin tak menjawab,lalu berebah,kepalanya ditaruh di p4ha ibunya.

"Pengen bobok aja disini " ucap Udin lalu memejamkan matanya.

"Anak Ibu sudah besar rupanya" ucap Ibu sambil memgusap rambut Udin.

"Ya iyalah Bu... Kan Udin lagi masa pertumbuhan. Masa kecil terus" ucap Udin sambil merem.

"Oh iya nak,... Apa benar waktu Kaisar Zhang runtuh itu Udin'er ikut serta dalam penyerangan itu?" ucap Ibu.

Sebab Ibunya Udin mendengar Kabar itu dari Jia Li saat Jia Li maen kerumahnya,ia pun menceritakan tentang runtuhnya kekaisaran Zhang yang diserang oleh kaisar Chang Li Wan beserta aliansinya dalam waktu singkat,lalu meratakan wilayah kekuasaan Kaisar Zhang yang singkat,tak sampai matahari terbenam kekuasaan Kaisar Zhang hancur kecuali 1 kerajaan saja yang tidak dihancurkan. Mereka ada yang percaya ada yang tidak,lalu yang tidak percaya mengirim beberapa orang untuk menyelidikinya,begitu orang yang menyelidiki itu memberi tahu bahwa itu memang terjadi maka pihak kekaisaran mengumumkan Jangan ada yang mengusik ataupun membuat kaisar Chang marah. Bisa - bisa mereka diserang juga.

Kembali Udin saat ini

"Iya Ibu,sebab mereka mengikuti aliran sesat dan juga membunuh warga dan menyerang kekuasaan Paman Wan" ucap Udin.

"Ooo... Begitu ya Nak...Pantesan saja kekaisaran Zhang Runtuh dalam sehari ternyta dibantu oleh anakku yang paling tamvan ini" ucap Ibu.

Udin tak menjawab,sebab sudah terlelap tidur,ia keletihan setelah bertarung dengan Dewi Bulan.

Tak lama kemudian Rissa datang.

"Ibu...." ucap Rissa lalu mendekat dan bersalaman lalu mencium tangan Ibunya Udin.

"Eh... Mantu Ibu yang cantik sudah datang... Gimana... Apa sudah diantar pulang Ke rumahnya?" ucap Ibu.

"Sudah Bu.." ucap Rissa.

"Emang rumah Shan To ada dimana Nak?" ucap Ibu penasaran.

"Ada Bu... Mereka sangat jauh bu rumahnya...Suatu saat nanti Ibu akan tahu sendiri karena saat itu kita akan berkunjung kesana" ucap Rissa sengaja menyembunyikan dahulu tempat tinggal Shan sebenarnya pada orang tua Udin.

"Hem... Baiklah Nak...Oh iya...Ini sepertinya Udin'er tertidur" ucap Ibu.

Andin kemudian berdiri hendak mengangkat Udin.

"Biar Aku saja yang mengantar calon suamiku" ucap Rissa.

Lalu Rissa mengangkat Tubuh Udin,setelah itu melesat ke arah kamar tidur,tak lupa ia membaca peristiwa apa saja yang dilakukan oleh Udin.

"Rupanya suamiku sudah bisa menggunakan elemen Ruang dan waktu meskipun belum sepenuhnya bisa. Sabar ya kang Mas... Adek usahakan Kang Mas akan memiliki semua kekuatan yang kang mas miliki sebelum " ucap Rissa dalam hati sambil melesat ke arah tempat Tidur Udin.

Setelah sampai,Rissa meletakkan Udin secara perlahan. Rissa ikut tidur disamping Udin.

****

Esok Pagi hari.

Udin,Rissa,dan Paijo berada di dunia nyata.

Paijo berubah menjadi naga lalu melesat ke arah Daerah yang memiliki kawasan bersalju.

"Dek...." ucap Udin.

"Iya Kang Mas...." ucap Rissa.

"Hem... Ada gak Dunia Sihir yang bahasa dan namanya gak susah seperti Bibi Sri,Sebab Aku gak bisa ngucapin namanya"ucap Udin.

"Ada kang Mas, kenapa Kang Mas mau kesana?" ucap Rissa.

"Ya penasaran saja,kan selama ini aku berada dibumi lalu dunia kultivator." ucap Udin.

"Hem... Kang mas harus merubah warna api kang mas dulu,jangan warna Putih." ucap Rissa.

"Kok aku harus merubah warna apiku dek,emangnya ada apa?" ucap Udin heran.

"Sebab warna api kang Mas itu puncak dari semua Api yang ada di alam semesta. Nanti kang Mas diburu oleh semua aliran" ucap Rissa.

"Ooo.... Begitu. Terus gimana caranya Dek aku rubah warna apiku? Soalnya aku gak tahu caranya,hanya bisa ngeluarin aja" ucap Udin.

"Bentar kang Mas" ucap Rissa lalu menempelkan jari telunjuknya dikening Udin.

"Oalah.... Begitu ta..." ucap Udin.

"Emang Kang Mas bisa" ucap Rissa.

"Gak tau,dicoba saja belum" ucap Udin.

"Sekarang Kang Mas coba keluarkan Api di telapak tangan Kang Mas" ucap Rissa.

"Siaap Bos...." ucap Udin.

Udin lalu memfokuskan elemen apinya.

Wussh..... Nampak Api bewarna Putih muncul,

"Masih putih Dek" ucap Udin.

"Coba Fokus Kang Mas..." ucap Rissa.

"Iya.... Tahu aja kalau aku belum fokus beneran" ucap Udin.

Kemudian Udin mencoba lagi.

10 menit kemudian Udin berhasil mengeluarkan Api bewarna merah.

"Nah itu bisa" ucap Rissa.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd