MEMULANGKAN SHAN BESERTA KELUARGANYA.
Di Kediaman Jia Li
Nampak Beberapa orang berkumpul,di antaranya Udi,Rissa,Shan,Jia Li dan Lin Xin beserta putra putri mereka.
"Paman mau sekarang apa nunggu lebaran baru pulang,sekalian Mudik" ucap Udin asal bicara.
"Kelamaan yang mulia Raja jika nunggu lebaran . " ucap Shan.
"Ooo... Sekarang ta... Yo wes kalau gitu. Kirain nunggu lebaran,kan enak tuh dapat THR dari Raja Jian." ucap Udin.
"Itu kalau di Bumi yang Mulia Raja,kalau di sini gak ada. Jangankan THR, pesangon aja gak dikasih kok" ucap Shan.
"Mosoook.... Udin Gak percaya " ucap Udin.
"Beneran yang mulia Raja,Saya gak berani bohong,kalau gak percaya tanya saja sama jendral besar.." ucap Shan.
"Iya Udin percaya kok Paman,jika paman Shan sampai disana,Udin titip salam saja pada istri -istriku disana kasih tahu...Udin Rindu dengan mereka ,nanti jika dah dewasa,Udin akan kesana" ucap Udin.
"Siap yang mulia Raja." ucap Shan.
"Umam atau Adek yang antar"ucap Udin dalam hati.
"Adek saja kang mas." ucap Rissa telepati.
Jia Li memeluk Udin lalu mencium pipi Udin.
Emmuaach... Emmuaachh....
"Bibi akan merindukanmu Ganteng" ucap Jia Li.
"Iya Bibi cantik,Udin akan merindukan Bibi cantik." ucap Udin
Lalu Lin Xin maju dan memeluk Udin.
"Maafin guru jika ada salah dengan Tuan Muda.." ucap Lin Xin.
"Iya Guru.. Udin juga minta maaf jika ada salah." ucap Udin.
Eemmuaaachh... Eemmuaaachhh... Lin Xin mencium kedua pipi Udin.
Shan kemudian maju lalu memeluk Udin.
"Maafin Saya yang mulia Raja jika Saya ada salah." ucap Shan. lalu melepaskan pelukannya.
"Iya Paman..Maafin Udin juga jika ada salah." ucap Udin.
Nampak Air mata Jia Li,Lin Xin dan Shan memgalir. Begitu pula dengan Udin.
"Dek... Tolong antar mereka pulang." ucap Udin dalam Hati.
"Siaap kang Mas." ucap Rissa.
Tak Lama kemudian mereka menghilang,kini tinggal Udin seorang diri diruang tamu.
"Sepi rek....Mending masuk ke dunia cincin sajalah." ucap Udin lalu masuk kedunia Cincin.
***
Dunia Cincin.
Kini Udin berada agak jauh dari Istana.
Udin melatih elemen ruang dan waktunya.
"Jika Aku massukkan benda ini kedalam lubang hitam keluar lagi gak ya..." ucap Udin.
Udin membuat 2 lubang hitam,Lalu memasukkan apel kedalam lubang itu.
Pluk...Apel masuk kedalam lubang hitam pertama,kemudian apel yang di masukkan keluar dari lubang ke dua.
"EH ....berhasil.....
Lalu Udin menghilangkan 2 lobang hitam tersebut.
"Hem....Apa lagi ya.....
Udin melihat pohon mangga,nampak ada yang telah matang dipohon.
Udin membuat lubang hitam lagi didekatnya,lalu membuat lagi didekat mangga yang masak itu. Kemudian Udin memasukkan tangan kanannya,Lubang satunya keluar tangan Udin.Ia memetik mangga itu lalu menarik tangannya kembali.
"Bisa neh buat melarikan diri ataupun jahil. hehehehehe....
Udin sempat terlintas dipikirannya untuk memghentikan waktu.
"Bisa gak ya aku memghentikan Waktu,senggaknya 5 detik lah....
Udin kemudian memgeluarkan bukubtentang Ruang dan waktu.
"Sepertinya aku pernah baca,tapi aku lupa....
Udin membuka buku tersebut.
Tak lama kemudian.
"Nah.... Ketemu.....
Udin lalu mempelajarinya dan memahami buku tersebut.
"Hem... Ternyta hanya bisa menghentikan waktu dan melihat waktu setelahnya,tidak bisa mengundurkan waktu... Asem.... Ne tulisan kok bikin aku mumet...
Udin lalu berubah menjadi Udin yang dulu lalu mengeluarkan 1 dus kopi dan 5 bungkus rokok.
"Nah... Ini dia,biar otakku menangkap apa maksud yang ditulis dibuku ini.
Udin membakar Rokok lalu menghisapnya.
Wuuuuuuuhhh.... Asap rokok mengebul.
Lalu Udin minum Kopi didalam botol.
Glek...Glek... Glek....
Mantap jiwa.....Untung aku bisa berubah jadi orang dewasa,kalau masih kecilkan gak boleh ngerokok....
Udin kembali mempelajari buku itu. Ia mencoba memahami tiap kalimat yang ada dibuku.
"Jangkreek... Seperti ulangan bahasa indonesia saja,Harus memahami maksud tulisan ini. Siapa seh yang membuat buku ini? Kenapa gak sekalian dijelasin,Masih lebih mudah mempelajari ilmu pedang,daripada ini...
Udin berbicara sendiri meskioun tak ada lawan bicaranya.
"Hem..... Mending sambil dengerin musik sajalah,siapa tahu aku bisa memahami tulisan ini...
Udin lalu mengeluarkan Hpnya,ia mengalirkan Qi pada Hp tersebut,lalu membuka aplikasi yang ada Musik.
Udin memilih musik Campur sari.
Ada lagu - lagu yang ada didunia Udin yang dulu ada juga lagu buatan para prajurit TNU.
"Sewu kuto uwis tak liiwati..
Udin bernyanyi sambil memikirkan maksud tulisan yang ada di buku itu.
2 jam kemudian.
"Sudahlah... Daripada pusing mending aku gabung ke mereka saja....
Udin memasukkan kembali semua barang - barang yang ia keluarkan lalu merubah wujudnya ke aslinya.
Setelah itu Udin melesat ke arah Paijo.
Tak Lama kemudian Udin sampai.
Udin melihat Ibu nya sedang mengobrol dengan Juminten dan sulastri.
"Ibu..." ucap Udin.
"Eh... Sayang... kok sendirian saja,kemana Rissa Nak?" ucap Ibu.
"Rissa mengantar Paman Shan pulang Bu.." ucap Udin.
"Ooo... Begitu.. " ucap Ibu.
Para anak buah Udin tak memceritakan identitas aslinya pada kedua orang tua Udin,meskipun orang tua Udin memaksa. Sebab mereka tidak punya hak untuk memberi tahu.
"Gimana Bu... Apa Ayah dsn Ibu betah tinggal disini?" ucap Udin.
"Betah sekali Nak... Jadi Ibu bisa bertemu dengan kalian lagi,dan Ayahmu tidak lagi meninggalkan Ibu sendirian." ucap Ibu.
"Syukurlah kalau begitu. Udin jadi senang jika Ibu senang tinggal disini. Jika ibu mau makan,ambil saja bu." ucap Udin.
"Iya Nak...Tempat ini sungguh indah sekali. Ibu saja sampai kekeyangan makan Buah yang ada di sini" ucap Ibu.
"Iya Bu... Udin tinggal,mau nemuin Li Shan" ucap Udin.
"Iya Nak..." ucap Ibu.
Udin lalu melesat ke arah Li Shan berada.
Nampak Li Shan sedang memanah.
Wuusssh...... Jleb.anak panah menancap di pinggiran target.
Kemudian Li Shan kembali mencoba lagi.
"Kiri sedikit... Stop. Atas sedikit.. stop... Lepaskan..." ucap Udin.
Wuussshh....... Jleb... Anak panah mengenai tepat ditengah sasaran.
Li Shan lalu mengambil anak panah lagi.
"Pas... Lepaskan..." ucap Udin.
Wuuusshhh.... Jleb.... Anak panah mengenai tepat sasaran lagi.
"Shan... Dirimu sudah buat ramuan racun apa belum" ucap Udin.
"Sudah Bos... Setelah Buat Racun ini aku berlatih memanah" ucap Li Shan.
"Pinter....." ucap Udin.
"Kalau sudah mahir memanah,nanti belajar melempar Jarum Shan. Jika mau seh,jika enggak mau ya gak apa - apa." ucap Udin.
"Mau Bos.... " ucap Li Shan.
"Ne aku beri contoh.... ( Udin mengeluarkan tiga jarum dari cincin ruangnya)
"Kalau mau lempar harus pakai Qi,agar bisa melempar jarum tepat sasaran" ucap Udin.
Lalu mengalirkan Qi pada lengannya kemudian melesatkan 3 jarum ke arah target panah Li Shan yang berjarak 150 Meter.
Wuuuusssh...... Jleb.. Jleb ... Jleb.... Jarum Udin menancap Ke tepat sasaran.
"Jika gak Pakai Qi hanya mengandalkan Fisik saja,maka daya jangkau lemparanmu menjadi lemah" ucap Udin.
Li Shan menganggukkan kepalanya.
"Satu lagi,cara lempar hampir sama dengan memanah,yaitu merasakan arah datangnya angin,hanya saja jarum kan bentuknya kecil,maka daya hambatan menjadi kecil jadi harus kuat melempar jarum itu" ucap Udin.
"Siap Bos..."ucap Li Shan.
Udin melesat lagi ke arah Lingling.
Nampak Lingling diajari berpedang oleh Ponijan
Tak... Tak... Tak... Tak... suara kayu berbenturan.
Ponijan dan Lingling memegang pedang kayu.
"Hem.... Makin lama makin mahir si Linglingnya." ucap Udin dalam hati.
Udin melesat ke arah Han Meiling Xing berada.
Tak lama kemudian Udin sampai ditempat Han Meiling Xing.
Udin melihat Han Meiling Xing sedang berlatih memanah. Lalu Udin mendekatinya.
"Ayang bisa membuat anak panah dari elemen cahaya apa enggak?" ucap Udin.
"Belum bisa kang mas"ucap Han Meiling Xing.
"Coba fokus,bayangkan sayang buat anak panah dengan cahaya sambil tarik tali busurnya." ucap Udin.
Han Meiling Xing pun mencoba mengikuti ucapan Udin.
Perlahan cahaya muncul,awalnya hanya sedikit,makin lama makin banyak hingga terwujud anak panah.
"Lepaskan.... " ucap Udin..
Wuuuuussshhh.... Anak panah terbuat dari cahaya meluncur dengan cepat. Panah itu tidak berpengaruh oleh angin yang berhembus.
Boomm..... Duaaarr.......... Target hancur ketika anak panah cahaya itu mengenai target.
"EH..... !!!??? Han Meiling Xing terkejut.
"Sayang bisa memanah tanpa merasakan arah angin dahulu. Yang penting arahnya tepat sasaran,jika sayang bisa mengendalikan anak panah itu maka lebih bagus lagi" ucap Udin.
"Benar kah itu kang mas..." ucap Han Meiling Xing.
"Benar sayang... Contohnya ini" ucap Udin.
Udin mengeluarkan bola api dari telapak tangannya kemudian di lesatkan ke depan.
Wussh.... Bola Api meluncur.
Kemudian Udin mengontrol bola api itu dengan fikirannya. Nampak bola api itu berputar - putar.
"Nah... Seperti ini Beb" ucap Udin sambil mengontrol bola api tersebut.
Han Meiling Xing menganggukkan kepalanya.
Booom.... Bola api diledakkan oleh Udin diudara.
"Kita mengendalikan Elemen tersebut lewat Fikiran,begitu juga jika membuat senjata seperti sayang membuat anak panah dari cahaya...Ya sudah ini ku tinggal dulu" ucap Udin.
"Iya Kang Mas...." ucap Han Meling Xing.
Udin meninggalkan Han Meiling Xing berlatih. Ia melesat ke arah Paijo.
Begitu Udin sampai ditempat Paijo,nampak Paijo sedang bermain PUBG bersama Djarwo dan Kuwi.
"Ada puluru kah Kang... Peluruku habis neh.." ucap Kuwi.
"Peluru yang mana " ucap Paijo.
"Asem...... Malah maen HP.... " ucap Udin dalam hati sambil berdiri dibelakang mereka bertiga.
"Ikut dong.." ucap Udin.
"Bentar Bos.... Kita selesaikan yang ini dulu" ucap Paijo.
"Oke..." ucap Udin.