EPILOG
Sebulan berlalu…..
Suasana gedung pertemuan kecil di pinggiran kota Jogja itu berubah sedikit semarak pagi ini, banyak orang lalu lalang dan masuk keluar gedung yang kini sedikit berhias dengan manis, karena ada hajatan yang sederhana, tapi sangat penting bagi dua keluarga besar….
Deny duduk dengan pakaian adat khas jawa, dan juga demikian Kinan nampak cantik dengan kebaya modernnya berwarna putih, serasi dengan pengantin pria disampingnya, senyum mereka tidak henti-hentinya, meski pernikahan mereka sesuai kesepakatan hanya digelar secara sederhana saja.
Ayahnya Kinan lalu bersuara sambil memegang tangan Deny…..
"Saya nikahkan engkau ananda Deny Wicaksono bin Rahmad Wicaksono dengan Dwi Kinanti binti Usman Salahuddin dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas 15 gram dibayar tunai."
Lalu kemudian dijawab lagi…
"Saya terima nikahnya Dwi Kinanti binti Usman Salahuddin dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas 15 gram dibayar tunai."
Meski sedikit gugup, namun Deny dengan lancar mengucapkannya…
“bagaimana? Sah? Sah…?” Tanya penghulu
SAHHHHH…. Koor terdengar secara bersamaan….
Kinan lalu mencium tangan Deny, dan Deny pun memeluknya dengan erat…..hari ini mereka pun resmi menjadi suami istri….
Semua hadirin lalu lalu berdiri, menyalami mereka berdua, termasuk orangtua Kinan dan Deny yang juga hadir, dan Alicia dan Amar yang juga hadir dalam hari bersejarah ini. Masa idah sudah lewat 5 bulan setelah berpulangnya Mas sapto, sehingga acara pernikahan mereka bisa digelar.
“Pah…..” bisik Kinan saat hanya berdua selesai menyalami keluarga yang hadir
“Kenapa Bun…”
“Udah telat 2 minggu….”
T A M A T