Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Puber Kedua dan Pejantan Muda

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
menamti yang menggatelkan selangkangan nih......lancrotkeun
 
Sepertinya gak jadi bersambung nih hehehehe jadi cerpen​
 
Bimabet
Part 1


Bu Lilis




Bu Lastri




"Kriiing...kriing...."

Suara alarm yang kusetting tepat jam 7.00 pagi, alarm ini sengaja kupasang agar aku dapat mengatur waktu dengan sebaik baiknya karena sejak kecil aku diajari tentang kedisiplinan oleh orangtuaku. Sebenarnya alarm pagi ini aku setting 2x yg pertama jam 6 kemudian jam 7, alarm dobel itu bukan tanpa maksud melainkan jam 6 untuk bangun dan bersantai santai sejenak sedangkan jam 7 untuk mandi dan mempersiapkan diri. Setelah mematikan alarm tersebut aku bergegas untuk mandi kemudian makan, setelah itu berangkat bekerja dirumah pak yanto.

Setelah berdandan rapi dan taklupa sarapan pagi aku bergegas pergi jalan kaki kerumah pak yanto "joko.... Rajin amat" sapa bu lilis menyambut kedatanganku. hari ini bu lilis memakai pakaian khas yg sering ia gunakan sehari hari, pakaian yg bu lilis suka dan bahkan pakaian yg kusukai yaitu tanktop putih beserta legging pendek berwarna hitam, dibalik tanktopnya samar samar tercetak bh yg menutupi pentilnya yg berwarna hitam.

"Ngopi dulu jok... Sambil nunggu yang lain datang ..."

"Siap bu.... Padahal tadi baru ngopi dirumah bu hehehehe...."

"Ya kan beda jok.... Kalo dirumah kan bikinan kamu sendiri, kalo disini kan buatan ibu hahaha...."

Akupun duduk dishofa ruang tamu sambil menunggu rekan rekan kerjaku, sambil kutuangkan kopi tersebut sambil kupandangi lekat tubuh bu lilis yang sedang duduk didekatku. duduknya mengundang syahwat dengan kedua kaki jenjangnya yg memperlihatkan seperempat pahanya hingga jari jari kakinya, kaki kanannya ia silangkan pada kaki kirinya dan tangan kirinya menyender lurus pada sandaran shofa sehingga menampakkan ketiaknya yg putih mulus sedangkan tangan kanannya sibuk memainkan smartphone miliknya.

"Sruuuuppp. .....ahhhhh..........huhh.... Pagi pagi ngopi sambil ditemani ibu ibu hcantik bikin semangat hahahaha...."

"Siapa ibu ibu cantik....?" Tanyanya yg semula sibuk dengan smartphone nya kini pandangannya mengarah kepadaku.

"Ya siapa lagi ibu ibu cantik selain ibu disini?.." tanyaku balik

"Emang ibu cantik ya? Ibu sih merasanya udah tua jok kok di bilang masih cantik, anak ibu aja udah dua kok.... Aneh kamu jok...jok..."ucapnya sambil geleng geleng kemudian tatapannya kembali ke smartphonenya.

"Kok tua sih bu?.... Emang umur ibu berapa sih?...."

"Udah hampir setengah abad kali jok...kamu ini ada ada aja.." jawabnya yg kini kuketahui bahwa bu lilis ini berumur hampir 50 tahunnan.

"Hah beneran bu?.....kok kayak masi umur 35 tahunnan ya...hehehe..."

"Iya.... Heyy... anak ibu yg pertama aja udah umur 25 tahun masak ibu umur 35 thn ......ngaco kamu jok..jok..."

Oiya bu lilis ini memiliki dua anak yg pertama umur 25 tahun, ia jarang pulang karena ia bekerja disalah satu rumah sakit yg berada di kota. Sedangkan yg kedua berumur 13 tahun yg sedang berada di bangku smp tepatnya ia sekolah di smp negri di dekat desaku

"Wahhh..... Tapi kok ibu masih cantik ya...hehehe..."

"Itu sih cuma gombalan kamu aja jok....."

"Nggak bu beneran deh.... Eh tapi kalo ibu yg dah berumur segini masih terlihat cantik.... Kalo anaknya gimana ya? Pasti masih unyu unyu hehehe...."

"Huss.... Ngaco kamu jok... Udah deh ibu tinggal dulu kedapur... Itu jajanannya di makan aja ..."

Bu lilispun beranjak pergi saat berjalan membelakangiku dibalik legging tersebut terdapat dua gundukan bulat sedang naik turun seiring dengan langkahnya seolah olah gundukan tersebut sedang menggoda lawanya yg sudah mupeng dari tadi. Sambil menikmati secangkir kopi beserta dua gundukan bulilis yg bergerak naik turun seirama dengan langkah kakinya, kuelus elus batang kontolku yg sudah mengeras membuat sesak celana dalamku.

Tak berapa lama setelah hu lilis pergi kedalam datanglah rekan rekan kerjaku yg berjumlah dua orang masing masing bernama mas salim dan pak tono, rumah mereka berdua saling berdekatan jadi tak heran kalo mereka berdua datangnya bersamaan. Dari tiga kuli bangunan di tempat ini akulah yg paling muda dibanding mas salim yg berumur 35 tahun dan pak tono yg berumur 50 tahun.

"Waduh.... Si joko udah datang aja.....rajin bener anak muda satu ini....hahaha..." Ucap pak tono saat ia sudah berada di pintu depan.

"Jelas dong pak, masih muda harus rajin dan semangat hehehe..."

"Halaaaahhh....... Hari ini kan hari kamis waktunya gajian makanya joko jadi semangat... Hahaha...." Sahut bu lilis tiba tiba muncul dari belakang.

"Wahhh... Si ibu tau aja, kan biar dapat bayaran lebih hahaha..." Ucapku malah mengiyakan.

Kulihat tatapan bapak bapak ini mempelototi tubuh bu lilis seperti biasanya, seperti hari hari bu lilis yg tak pernah ada satupun laki laki yg berpapasan dengannya tidak mempelototi kemolekan tubuhnya, dan seperti biasa pula bu lilis tak pernah menghiraukan tatapan tatapan mesum para lelaki yg ada didekatnya.

"Nahhh kan.... Sudah ibu duga hahaha......"

"Yaudah deh iya...... Kalo gitu besok-besok kalo saya kerja nelat aja..... " Ucapku pura pura ngambek.

"Dihhhh.... Masih muda ngambekkan.......canda kok... Canda ... Hiiih gemesnya. .. " ucap bu lilis tiba tiba membungkuk dan mencubit pipiku yg otomatis kedua bongkahan payudaranya bergelantungan meloncat loncat keluar.

Tangan halusnya tiba tiba mendarat begitu saja di pipiku yg mana malah membuat batangku semakin cenut cenut ditambah lagi saat ia dekat denganku bau parfum yg ia pakai seolah menghipnotis fikiranku agar aku berani menggodanya.

"Aduhhhh...." lengguhku, kemudian Bu lilis pun kembali masuk kedalam rumah.

"Duuuuhhhh..... Hmmmmmm......." Ucap mas salim pelan sepertinya ia gregetan dengan tingkah dan penampilan bu lilis.

"Uhhh.... Pagi pagi udah bikin tegang aja...." Sahut pak tono yg tak kalah pelan.

"Sruuupppttt....." Kuseduh kopinya lagi sambil seolah olah aku tak mendengar gerutu kedua bapak bapak ini.

"Ayok lah... Dimulai pak... Mumpung masih pagi..." Ajakku

Kamipun mulai naik melewati tangga yg berada di dalam rumah bagian belakang yg tepatnya melewati dapur saat melewati dapur kulihat ia sedang memasak entah apa yg ia masak hari ini namun dari baunya terlihat enak dihidungku.

"Masak apa bu.... Baunya kok enak banget......hehehe..."

"Inihh... Masak soto kamu mau nyobain?... Nih ibu ambilin ya...."

"Ga usah bu barusan sebelum kesininudah sarapan kok bu..."

Setelah menaiki tangga akupun beraktivitas seperti biasa dari mondar mandir membawa batu bata, semen pasir dan lalin lain hingga melakukan semua pekerjaan yg dilakukan oleh para kuli sebagai mana mestinya. Setiap mondar mandir tak jarang aku berpapasan dengan bu lilis entah didapur, diluar ataupun diruang keluarga sedang nonton tv hingga pada sekitar jam 12 waktunya istirahat setelah kedua rekanku pulang aku masih diatas sibuk membersihkan tangan dan kakiku yg masih kotor.

Setelah bersih aku turun kebawah dan tak sengaja aku melihat bu lilis yg sedang tertidur di kasur empuk depan tv yg masih menyala, posisi tidur bu lilis saat ini telentang menghadap kekanan membelakangi layar tv yg masih menyala dengan posisi kedua pahanya terbuka lebar, kedua pahannya mengangkang lebar-lebar menampakkan gundukan memek di tengah tengah, terlihat jelas digundukan tersebut tercetak belahan indah yg menghiasi leggingnya.

Aku merasa penasaran dengan barang wanita karena yg kutau selama ini hanyalah lewat video porno yg aku download di smartphoneku, setiap kali mendownload video porno aku selalu mencari genre milf, entah ini sebuah kelainan ataupun apa karena aku lebih suka dengan wanita wanita yg jauh lebih tua dariku.

Bu lilis ini memiliki kulit yg sangat putih sekali karena ia selalu merawat tubuhnya, bahkan dengar dengar baru baru ini bu lilis setiap bulannya menghabiskan uang berjuta juta hanya untuk merawat wajahnya belum lagi kulitnya tubuhnya, walau bu lilis pandai merawat tubuhnya tetapi wajah cantik khas ibu ibu desa tak hilang dari pesonanya. Kini tubuh hasil jerih payah suaminya tersebut sedang tidur terlentang sambil memakai tanktop yg sama seperti tadi pagi.

Kuberanikan diriku mendekati tubuhnya dan mencoba memanggil namannya namun tak ada respon sama sekali kemudian kucoba menggoyang badannya pelan namun tak ada respon samasekali kemudian dapat ku simpulkan bahwa bu lilis memang sedang tidur. Dengan penasaran ku dekati belahan memeknya yg masih tertutup hegging tersebut dengan wajahku, sambil tangan kananku menyeruak masuk kedalam celana pendekku yg berbahan kain atau dapat di samakan dengan boxer.

Ku singkap cdku kesamping sehingga batang kontolku menyeruak keluar kesamping penunjukkan kejantanannya, kemudian kuturunkan boxer depanku sehingga terpampanglah batang kontolku yg tegak lurus menantang memeknya kemudian dengan nafsu yang memuncak ku kocok kocok batang kontoolku dengan cepat.

Saat wajahku sudah dekat pada belahan memeknya tercium aroma yg begitu asing namun rasanya sangat enak di hidungku, dengan penasaran aku raba memeknya dengan jari tanganku, wow..... Baru pertama kali ini aku merasakan bagaimana empuknya memek seorang wanita yg selama ini hanya dapat ku lihat di layar smartphone ku.

Sambil mengocok ngocok batangku aku raba raba halus dan empuknya memek wanita setengah baya ini dengan wajahku berjaga jaga mmengawasi mukanya untuk memastikan kalo bu lilis sedang tertidur pulas, dengan nafsu yg menggebu gebu aku terus mengocok ngock batang kontolku dengan cepat.

"Hummmm...... " Bau memeknya begitu wangi hingga membuatku tak tahan kemudian kujulurkan lidahku untuk menjilati kain leggingnya, tak mau diam tangan kiriku berpindah kepayudarannya yg montok untuk kuelus elus dengan lembut "woooww..... Ternyata bengini rasanya menjamah tubuh wanita " ucapku dalam hati.

Aku remas pelan payudaranya dibarengi dengan lidahku yg tanpa henti menjilati memeknya yg masih tertutup legging tersebut sambil mengocok cepat batang komtolku, "ahhh.... " Hingga pada akhirnya batangku serasa sangat geli sekali menandakan bahwa batang kontolku akan menuncratkan lahar panasnya.

Mengetahui batangku yg ingin muncrat ingin kusudahi aksiku pada tubuh bu lilis, kulepas tanganku yg meremas remas payudaranya serta kujauhkan kepalaku dari belahan memeknya namun saat aku inggin beranjak, namun tiba tiba spermaku tak dapat lagi dibendung hingga muncrat lah seluruh spermaku yg kental dan sangat banyak tepat pada titik belahan memeknya yg empuk tersebut.

"Aaakkkkhhhh......" Pekikku

Croooottt.....

Crooootttt....

Croooootttt....

Spermaku berceceran di legging yg dipake bu lilis sertah mengalir kebawah mengenai sprei yg menutupi kasur tempat bu lilis terbaring. Setelah lega telah menuntaskan hasratku pikiranku berubah menjadi panik karena aku telah menumpahkan seluruh spermaku tepat dibagian belahan memeknya, tampa berpikir akupun mencoba mengelap sperma tersebut dengan tanganku namun saat baru saja tanganku menempel pada memeknya, bu lilis terlihat bergerak dari tidurnya yg membuatku terperanjat kemudian menjauh darinya.

Kuputuskan untuk pulang saja meninggalkan bu lilis yg leggingnya masih berlumuran dengan spermaku, walaupun perasaan hatiku sangat binggung dan deg degan akibat ulahku tadi namun pikiran setanku muncul menenangkanku.
"halahh.... Cuma sperma doang, nanti pas bangun juga palingan sudah kering...."


Pov bu lilis

"Hoammm....... Wahh.... Cuma mimpi ternyata" siang ini aku tertidur, namun saat tidur aku mimpi sedang bersetubuh dengan suamiku yg anehnya dalam mimpi suamiku mendadak lebih ganas saat main di ranjang, kemaluan yg biasanya susah bangun namun dalam mimpi mendadak menjadi keras seperti kayu. Mimpi tersebut membuat hasratku memuncak namun apalah daya suamiku sedang tidak ada dirumah lagipun kalo suamiku dirumah juga ga ada gunanya.

Saat masih mengingat ingat mimpi indah yg barusan aku alami, tanganku tanpa sengaja mendarat diarea vaginaku yg masih terbungkus kain lingerie dan kucoba untuk mengelus elusnya, "hah...... Apa ini? ... Apa aku tadi pas mimpi keenakan sampe keluar?......" Aku periksa cairan yg ada dalam legging tersebut "apa mungkin cairanku keluar sampe menerobos lingerie yg kupakai?" Saat kucoba mencium cairan yg hampir mengering tersebut..."sreeppppp ...... Hah ini... Ini... Bau sperma laki laki...!!"

Aku tersentak kaget saat mengetahui kalo cairan yg ada di leggingku ini adalah sperma laki laki, bersamaan dengan kekagetanku aku mencoba untuk bangun dari tidurku. Saat duduk aku periksa semua leggingku malah membuat rasa penasaranku semakin menjadi jadi "hah... Apa ?..... Cairannya kok banyak banget sampe membasahi sprei yg membukus kasur yang ku tiduri. Banyaknya sperma tersebut membuatku bertanya tanya.

" siapa kira kira yg berani menumpahkan spermanya di legging yg kupakai?.... Apa mungkin pak tono atau si salim atau mungkin malah si joko? "

Menurutku kalo pak tono kurasa spermanya tak mungkin bisa sebanyak ini soalnya biasanya faktor umur tak akan bisa membohongi keperkasaan seorang laki laki, kalo si salim?.... Kayaknya juga ga mungkin soalnya sampe sekarang ia belum dikaruniai seorang anak sama sekali bahkan menurut gosip para ibu ibu ada yg mengatakan kalo sisalim punya masalah pada kelaminya entah apa itu penyakitnya, kalo si joko gimana?.... Ya, si joko yg paling masuk akal, biasanya remaja seumuran joko inilah nafsu birahinya sedang tinggi tingginya.

Kecurigaanku mengerucut pada remaja satu ini, seorang pemuda yg menurutku bukanlah pemuda urakan seperti pemuda pemuda pada umumnya, ia sangat rajin bekerja dan kelihatan tidak neko-neko namun sejak kajadian ini penilaianku terhadap pemuda ini mulai runtuh.

"Bagaimana kalo bukan joko yg melakukannya?..... " Huh.... Entahlah aku tak mau ambil pusing akupun masuk kedalam kamar tidurku, setelah masuk kedalam kamar aku hanya menutup pintu kamarku tidak terlalu rapat, kemudian kulepaskan semua pakaianku kemudian kubuka pintu lemari tempatku menyimpan bajuku, aku pilih pilih pakaian tersebut hingga pilihanku jatuh pada daster tanpa lengan yg panjangnya tak bisa menutup lututku. Sebelum kupakai pakaian tersebut aku aku memandangi pantulan tubuh telanjangku di cermin besar yg berada di pintu lemari.

"Apa wajahku masih menarik ya...?..." Ucapku sambil memegangi wajahku

"Apa benar kata joko kalo wajahku ini masih cantik?......." Teringat ucapannya tadi pagi membuatku yakin kalo anak ini memang tertarik padaku

"Apakah ia tertarik dengan tubuhku ini??...huh.... Entahlah..." Lagi lagi sikap bodoamatku ini kembali menepis pikiran anehku

Kupakai celana dalam putih serta bh yg tadi ku pakai, sebelum kupakai terasa kurang kalo belum aku ciumi daleman tersebut karena seperti sudah jadi ritual sebelum pakai daleman hahaha

"ahhhh.....bau penyegaran....hehehe..." Setelah bh dan cd sudah terpasang kemudian ku pakai daster yg aku pilih dari sekian banyaknya baju yg tersusun rapi didalam lemari, "huft..... Cantik juga ya hahaha...." Pujiku pada diriku sendiri sambil ku liuk liukkan tubuhku bak seorang model profesional

Kubaringkan tubuhku disamping legging bekasku yg kugeletakkan di atas kasur spring bed, kupandangi lekat lekat leggingku yg berlumuran sperma tepat dibagian vaginanya. Dengan penasaran aku ambil legging tersebut kemudian ku raba raba pakai jariku terasa basah jariku, dengan penasaran ku cium baunya "hummm....." Baunya membuat tubuhku bergetar, bau itu membuatku mengingat mimpiku tadi siang.

Masih jelas teringat dalam otakku, saat dimana aku bermimpi sedang disetubuhi suamiku dengan batang besar dan keras yang berwarna hitam pekat di padu walaupun realitanya suamiku hanya memiliki batang yg tidak terlalu besar dan susah untuk bangun, dalam mimpi tersebut batang suamiku menerobos masuk kedalam vaginaku hingga membuatku lemas tidak berdaya.

Saat sedang asik asik nya aku mengingat mimpiku, tanpa sadar tanganku mulai menyingkap dasterku hingga terangkat kepaha, kuelus elus vaginaku dengan menerobos cd yg ku pakai, lama lamah elusan tersebut membuat nafsuku memuncak. Aku merosot turun dari spring bed tersebut hingga duduk dilantai dan bersender pada springbet tersebut, dengan satu tangan ku turunkan cdku hingga terlepas dari tubuhku.

Setelah cdku terlepas dari tubuhku, kuarahkan jari tanganku mengelus elus kembali vaginaku, vagina yg tak ada bercah hitam sedikitpun namun vaginaku ditumbuhi bulu yg sangat lebat. Setelah mengelus elus memekku kucoba memasukkan satu jariku menerobos masuk vaginaku.

Aku mengenal cara memuaskan diri sendiri ini sejak aku berumur 30 tahunan, dimana saat itu aku frustasi akibat dari sejak menikah dengan suamiku aku tidak pernah merasakan kepuasan saat berhubungan intim. Saat itu setelah berhubungan intim aku iseng meraba raba vaginaku, saat pertama kali aku memasukkan jariku kedalam vaginaku aku merasakan getaran yg begitu nikmat hingga membuat tanganku tak berhenti mencolok colokkan jariku kedalam vaginaku, Saat itu aku tidak menghiraukan lagi suamiku yg sedang tidur disampingku karena ia sedang tidur membelakangiku, tak berapa lama aku mencolok colok vanginaku hingga pada akhirmya aku mendapatkan kenikmatan yg selama ini belum pernah kurasakan, hingga sejak itu setiap kali birahiku naik aku selalu menuntaskannya dengan jari jariku.

Kembali kecerita.....


**********

Saat asyik asyiknya lilis memanjakan dirinya dengan jari jari lentiknya ia tak sadar kalau di sela sela pintu kamarnya terdapat sesosok pria yg mengintip lewat celah pintu yg terbuka tersebut, pria itu juga memegang ponsel yg fitur kameranya sedang menyala, ya.... Pria itu sedang merekam perbuatan lilis yg sedang bermain main dengan vaginanya yg berbulu lebat. Bukan hanya merekam perbuatan lilis tapi satu tangan pria itu juga sedang mengocok ngock batang kontolnya yg sudah ia leluarkan dari sarangnya. Siapakah pria tersebut......?

*****


Pov joko


"Huuuhhh...... " Kurebahkan badanku dikursi selesai makan

Biasanya tukang/kuli bangunan diwaktu siang gini dimanfaatkan untuk istirahat ataupun tidur sejenak, namun beda denganku yg hampir tak pernah tidur, Setelah makan biasanya aku hanya beristirahat sambil memainkan ponsel. Tak jarang pula saat sedang jenuh aku biasanya kembali ketempat kerja lebih dulu, normalnya kembali ketempat kerja jam setengah 2, sedangkan kalau jenuh aku pergi ketempat pak bowo jam 1 an.

Seperti saat ini saat aku mulai jenuh kuputuskan kembali kerumah pak bowo lebih cepat, saat masuk kedalam rumahnya tak kudapati seorang pun, akucoba pergi keatas melewati tangga yg ada di dekat dapurnya, namun sampai diatas tak kudapati satu orangpun dirumah ini, saat kembali kedepan rumahnya langkah kakiku terhenti di salah satu kamar, disitu terdapat seorang wanita yg sedang duduk bersender pada springbet tempat tidur.

Saat kuintip lebih dekat melalui celah pintu tersebut aku terkaget ternyata seorang wanita itu adalah bu lilis, yg bikin aku terkaget adalah ia saat ini sedang mencolok colok memeknya, "woooww......" Takku sangka seseorang yg menjadi obyek onaniku kini memeknya yg lebat oleh bulu kemaluan terpampang jelas di hadapanku. Baru pertama kali ini ku lihat sisi liar yg dimiliki bu lilis, dan baru pertama kali pula aku melihat indahnya memek wanita secara langsung yang sebelumnya hanya kutau bentuk nya lewat film porno.

Tak kusia siakan momen ini akupun mengambil smartphoneku yg berada disaku boxerku untuk mengabadikan momen ini, kunyalakan kamera untuk memvideo adegan yg dilakukan bu lilis sendiri tanpa lawan main. Batang kontolku yg sebelumnya sudah lemas saat aku onani didepan memeknya yg masih terbungkus legging ketat tadi sebelum pulang kerumah kini kontolku kembali bangun akibat dari pertunjukan yg dilakukan oleh bu lilis.

Sambil memvideo adegan tersebut aku mengeluarkan batang kontolku kemudian aku mengocok ngocoknya. Namun beberapa saat aku dikagetkan dengan ulah bu lilis, ia mengambil legging ketat yg tadi sudah aku nodai dengan spermaku.."degggg...... " Ia mengarahkan legging itu ke hidungnya.

"Apakah bu lilis tau kalo legging itu terdapat bercak sperma?...." Pikirku dalam hati.

"Apakah bu lilis tau kalo aku yg menumpahkan sperma tersebut..?"

"Jangan jangan bu lilis tau kalo aku yg menumpahkan sperma tersebut??"

"Apakah bu lilis akan memarahiku?...."

Pikiran tersebut membuatku merasa sedikit takut, namun rasa ketakutan itu sirna karena nafsuku sudah menguasaiku, "kalo bu lilis ga suka dengan sperma tersebut, mengapa ia menciuminya??...." Aku yg semula menghentikan onaniku kini dengan nafsu yg sudah diubun ubun aku kembali mengocok ngocok batangku dengan cepat.

"Apa aku labrak saja bu lilis?... Biar aku bisa ngentot denganya?..." Tidak tidak, nyaliku tidak sebesar itu. Aku takut nanti bu lilis menolak dan tidak memperbolehkanku kerja disini lagi gimana?". Ku urungkan niat jahatku tersebut.

Setelah sekitar 10 menitan aku merasakan rasa geli yg sangat hebat sampe sampe aku tak dapat lagi menahan geli tersebut hingga belum sempat aku menghentikan kocokanku, batang kontolku sudah memuncratkan cairannya lebih dulu.

"Crooottt....crooott....crooott... Oohhh...... Sebuah kenikmatan yg tiada duanya...."

"Lolololo........ Gimana ini ..."

Lagi lagi aku tak dapat menahan muncratan spermaku sehingga spermaku muncrat kemana mana, saat aku mau beranjak dari tempat itu untuk mengambil kain lap untuk membersihkan ceceran spermaku, tiba tiba gerakanku dihentikan dengan gerakan bu lilis yg saat sedang asyik asyiknya mencolok memeknya, tubuh bu lilis bergetar serta mengeliat seperti cacing kepanasan kemudian tak berapa lama ia dengan reflek mulutnya mengeluarkan desahan yg sedikit keras.

"Oooohhhhhh........."

Cruuut....cruuuuttt....cruuuttt.....

Nampak cairan keluar dari memek bu lilis, kurang lebih cairannya sama dengan cairanku.

Untung saja cameraku belum ku matikan, jadu aku dapat merekam semua adegan yg dilakukan bu lilis. Saat ini tubuh bu lilis sedang melemas menikmati orgasmenya wajahnya menatap keatas sedangkan pahanya ia biarkan terbuka lebar tanpa penutup apapun, pemandangan ini membuatku lupa akan niatku yg ingin mengambil kain lap untuk membersihkan spermaku.

Saat sedang enak enaknya mengintip bu lilis yg sedang lemas, kami disadarkan oleh suara seperda motor yg datang berhenti didepan rumah, aku dan bu lilis pun terperanjat. Ia merapikan bajunya sedangkan aku mematikan cameraku serta memasukkan kembali batang kontolku kedalam sarangnya kemudian keluar rumah.

"Deggg......mati aku, Spermaku belum kubersihkan..." Aku teringat sesaat setelah keluar rumah



Pov bu lilis


"Bruummmm......"

Suara motor yg berhenti dirumahku ini membuatku sadar dari rasa kenikmatan yg baru saja kuraih, aku terperanjat kemudian aku rapihkan pakaianku namun tak ku pakai lagi cdku melainkan kugeletakkan begitu saja cd tersebut di lantai kemudian aku berdiri ingin keluar melihat siapa yg berhenti didepan rumahku.

"Srett......"

Saat melewati pintu kamar aku dikagetkan dengan ciran kental yg aku injak

"Apa ini?.... Perasaan tadi ga ada deh....."

Dengan rasa penasaran aku colek colek cairan tersebut "astagaa... Ini sperma...." Aku pandangi sekeliling kulihat sperma tersebut muncrat kemana mana, dari lantai, pintu sampe dinding. "Yaampuun.... Aku lupa menutup pintu kamar...." Aku teringat kalo aku lupa mengunci pintu kamarku.

"Sperma siapa lagi ini?... Apa mungkin sama dengan yg tumpah di leggingku?...." Pikirku dalam hati.

"Ga mungkin.... Mana mungkin dua kali sperma keluar sebanyak ini dalam waktu yg cepat?"

Tak ingin larut dalam pikiranku, akupun mencoba melupakan sperma ini dan beranjak keluar rumah memastikan siapa yg datang. Saat diluar kudapati tono, salim dan joko sedang bercengrama di teras rumah. Kecurigaanku kini kembali mengaeah ke joko, dengan penasaran aku interogasi sijoko.

"Wahhh... Sudah kumpul semua... Hehehe.... Udah lama?...."

"Baru aja lis..... " Ucap tono

"Kita sih baru datang, tapi si joko dah lama ..." Timpal salim

"Deggg.... "Kecurigaanku semakin mengerucut pada anak muda ini.

Mendengar perkataan salim joko nampak salah tingkah, wajahnya mulai terlihat pucat.

"Ooowwhh..... Oiya kamu kesininya pake sepeda jok?..."

"Eehhh.... Itu...ennn...enggak bu..." Ucapnya gugup

"E...emang kenapa ..bu..." Tanya joko
"Gak papa jok cuma nanya aja...."

aku bingung dengan diriku sendiri disaat ada sesosok remaja yg berani melecehkanku tetapi tak ada sedikitpun rasa marah melainkan rasa bangga karena diusiaku yg hampir setengah abad ini masih dapat memikat hati laki laki bahkan laki laki tersebut adalah seorang remaja yg tak lebih tua dari anakku sendiri.



Pov joko


"Ooowwhh..... Oiya kamu kesininya pake sepeda jok?..."

"Eehhh.... Itu...ennn...enggak bu..." Ucapnya gugup

"E...emang kenapa ..bu..." Tanyaku penasaran karena secara tiba² bu lilis menanyakan pertanyaan seperti itu"Gak papa jok cuma nanya aja...."

"Deg........ Apa maksud dari perkataan bu lilis tadi ya?.....apa jangan jangan bu lilis tau kalo aku mengintipnya ya?...... ""Huft...... Entahlah.... Lebih baik aku fokus bekerja"

Aku mencoba fokus terhadap pekerjaanku namun bayangan adegan yg dilakukan bu lilis tadi siang membuat kerjaku kembali tidak fokus, hingga sampai jam lima sore kami semua membersihkan kalo dan tangan di kran air samping rumah karena waktunya bekerja udah selesai, saat sedang membersihkan diri tiba tiba bu lilis mendekati kami.

"Nihh.... Uangnya seminggu ini" ia menyodorkan uang kurang lebih 600rb kepadaku

"I..iya makasih bu..." Entah mengapa sejak ditanya oleh bu lilis tadi membuatku malu bercampur dengan takut

Jam 7 malam.....

"Huftt......" Biasanya pada malem jum'at gini aku manfaatkan untuk main kerumah temen temenku, karena besok aktivitasku hanyalah bantu orang tua di sawah jadi aku bisa berleluasa pulang malam dan tak takut bangun paginya kesiangan.

"Kringgg..... Kriiinggg... "

"Halo...."

"Gimana jok ?...jadi malam ini?..."

"Jadi ren "

Dia adalah rendi, salah satu temanku yg rumahnya tidak terlalu jauh dari rumahku, kira kira rumahku dan rumahnya hanya berjarak 300m an lah.

"Yaudah jemput ya ..."

"Oke siap ren"

Setelah kututup telfon tersebut segera kupacu motorku kerumahnya, sesampainya dirumahnya aku panggil panggil namannya "renn.... Ren....."

"Iyaaa...."

Tak berapa lama rendi keluar sambil membawa handuk yg ia selempankan di lehernya, "oyy... Bentar jok, aku mandi dulu"

"Babi.... Gausah lama lama..."

"Siap.."

Aku tunggu ia dikursi ruang tamu sambil memainkan ponselku namun tiba tiba aku dikagetkan dengan teriakan sesosok wanita

"Ren..... Diluar ada siapa?....."

"Joko buk..." Ucap rendi disertai dengan suara air yg jatuh kelantai

Kemudian tak lama seseorang wanita keluar dari balik gorden yg memisahkan ruang tamu dengan ruang keluarga, wanita tersebut adalah ibu dari rendi ia bernama lastri. Kadang kadang aku menyebutnya bu lastri kadang pula aku menyebutnya mbak lastri, kedua panggilan tersebut biasa kugunakan secara spontan sebab aku binggung karena wanita ini berumur 38 tahun, kalo dipanggil mbak terlalu tua kalopun dipanggil ibu juga terlalu muda hahahaha... dan bu lasti pun tidak mempermasalahkan panggilan tersebut.

"Mau pergi kemana jok...?" Ucap bu lastri sambil mulutnya sedikit tersenyum khas ibu ibu

"Ga kemana mana bu, paling juga ngopi..hehehe...." Jawabku malu malu

Ibunya rendi ini berumur 38 tahun, ia hanya memiliki 1 anak tunggal yaitu rendi. Diusianya yg hampir mencapai 40 tahun ini tak membuat dirinya terlihat tua bahkan dia masih terlihat seperti mbak mbak yg masih berumur 30 tahunan. Ibunya rendi ini sangat pandai merawat badanya terbukti dari tampilan badanya yg aduhai walaupun hanya dibalut dengan daster yg biasa dipakai ibu ibu.

Ibunya rendi ini memiliki wajah yg sangat cantik, bukti bukti kalo ibunya rendi ini pandai merawat diri adalah rambutnya yg lurus yg berwarna hitam pekat sedangkan kulit dari kepala hingga kakinya berwarna putih seperti susu tanpa ada belang sedikitpun, kemudian alis dan bulu matanya terlihat berwarna hitam tebal dipadu dengan bibirnya yg merah merona. Wow.... Begitu menawan ibunya temanku ini walau dimalam hari ia masih memperhatikan penampilannya.

Bu lastri ini memiliki tubuh yg montok, suatu hari saat aku kerumahnya pernah kudapati ia memakai kaos terusan yg sangat ketat sehingga menampakkan lekuk tubuhnya dari payudara hingga pantatnya begitu menonjol walaupun bagian perutnya sedikit terdapat sedikit gumpalan lemak namun itu malah membuat nilai tersendiri buatku.

Baru baru ini bu lastri ini menjadi perbincangan masyarakat desa sebab ulahnya yg sering tebar tebar pesona sehingga banyak bapak bapak yg kepicut dengannya, bagaimana dengan suaminya?.... Suaminya yg bernama pak rahmat ini bekerja sebagai seorang kuli panggul dipelabuhan kota tetangga. Ia biasanya pulang sebulan sekali itupun saat pulang ia jarang bergaul dengan masyarakat sekitar jadinya tak tau kalo istrinya sedang menjadi perbincangan masyarakat.

Oiya perawakan suaminya ini tinggi kurus kering dan kulitnya berwarna hitam dan rambutnya acak acakan membuat orang orang yg pertama kali melihatnya dengan istrinya tak akan percaya kalo mereka ini pasangan suami istri. Baru baru ini kuketahui bahwa bu lastri dan pak rahmad ini perbedaan usianya hampir mencapai 20 tahun. Wow.... Coba bayangkan istrinya yg berumur 38 tahun harus melayani suaminya yg berumur hampir 58 tahun, tak seimbangkan?..... Memang, apalagi suaminya jarang pulang!! Lengkap sudah.

Coba bayangkan..!! Diusianya yg menginjak 58 tahun ini pak rahmat yg tubuhnya kurus kering ini harus bekerja mengangkat barang barang barang berat yg ada di pelabuhan hanya demi menghidupi anaknya dan mempercantik istrinya tetapi istrinya kerap kali menjadi sebab hancurnya hubungan orang lain?.... Tak tau berapa gaji yg didapat dari pak Rahmat ini sehingga bisa mencukupi biaya perawatan tubuh istrinya, atau jangan jangan bu lastri...????!?!..... Ahhh sudahlah ......

Tak ada yg menyangka kalo bu lastri yg cantik dan montok ini tinggal di rumah tua yg temboknya masih memakai papan kayu, bahkan alas rumahnya hanya memakai karpet plastik tipis yg membentang disetiap lantainya.

"Rendi mah mandinya lama jok.... Yg sabar aja kalo nungguin dia mandi"

"Iya bu ......." Ucapku sambil mengalihkan perhatianku melihat lihat seisi rumahnya
Tiba tiba aku tertuju pada suatu benda yg berada di tumpukan atas meja di belakangku benda itu berbentuk tabung yg berwarna putih disertai tutup dan di bodynya terdapat stiker yg bertuliskan PASAK BUMI, kayak kenal??..... Apa ya?.... Lihat dimana ya?..... Saat sedang bertanya tanya aku dikagetkan dengan teguran bu lastri.

"Ehhh.... Heyy... Kamu lihatin apa sih jok?...." Tegurnya seperti sedang gugup

"Ehhh.... Iya bu... Ini kok kayak familiar ya dengan namanya cuma lupa pernah ketemu dimana hehehe..." Ucapnku sambil mengambil benda tersebut yg kebetulan tak jauh dari tempatku

"Eittt.....ii..ini anu.... Ini obat..." Ucapnya gugup sambil merebut benda tersebut dari tangan ku

"Ehh..... Obat apa ya bu..." Ucapku penasaran

"Anu jok.... Obat pokoknya... Ibu simpan dulu ya takutnya hilang..." Ia beranjak pergi membawa benda tersebut

Gelagatnya yg mencurigakan membuatku penasaran hingga kuputuskan untuk mencarinya di google, loading...... Loading ...... "Jreng jrenggg...... Wow......" Aku kaget mengetahui apa fungsi obat tersebut Mengingat gelagat bu lastri tadi sambil membaca hasil pencarianku membuatku tertawa sambil menggeleng gelengkan kepala.

"Kamu kenapa senyum senyum sendiri?..... Gila ya...?" Ledek bu lastri saat mengetahuiku sedang senyum senyum ga jelas.

Sebelum ku jawab perkataannya, aku pandang lekat lekat wajahnya, tatapanku itu membuatnya salah tingkah.

"Apa lihat lihat?...... Cantik ya hahahaha...."

"Enggak ...ehh...iya... Cantik...ehhh nggak enggak deh maksud saya....." Ucapku keceplosan.

"Ini... Tadi saya kan cari di google tentang obat tadi....hahahahahaa....." Ucapku sambil tertawa .

"Ehh... Udah udah gausah dibahas..... " Ucapnya malu malu.

"Hahaha..... Emang buat siapa bu.....?"

"Ihhhh.... Dibilangin jangan dibahas ... Masih aja. Dibahas ...nih rasain..." Ucapnya sambil mencubitku sedikit kencang

"Aduhh...aduhhh...aduuuhh...lepas bu lepas.....sakit..." Ucapku kesakitan

"Janji dulu gaakan ngebahas itu lagi....."

"Aduuhh.... Iya bu iya......" Bu lastri pun melepas cubitannya

Setelah kejadian tadi aku semakin berani menggodanya, bahkan saking seringnya aku menggodanya hingga membuat wajah bulastri yg cantik dan sedikit binal ini memerah yg membuat wajah binalnya semakin kuat.

"Emmm... Emang buat siapa ya bu pasak buminya..."

"Iiihhh..... Lagi nih..... Rasain..." Ucap bu lastri kembali mencubit perutku

Kali ini bukan ampun yg keluar melalui bibirku melainkan desahan desahan yg membuatnya malah semakin salah tingkah

"Ahhh....ahhhh.,.. aduh bu sakit...aahhh..emmppp..." Desahku kemudian dengan gugup ia menutup mulutku dan melepaskan cubitannya.

"Kamu tuh yaa...... Nakal banget sihhh... Ihhh...." Ucapnya sambil memukuli tubuhku

"Hehehehe.... Lagi dong bu.... Hehe..."

"Hah.....ihh.... Udah ahhh jok..... Ibu malu tau...." Ucapnya memelas

"Hehe... Iya bu iya...hemmmm...... Ibu mau kemana kok dandannya cantik banget..." Kuberanikan tanya tentang rasa penasaranku dari tadi

"Ga kemana mana kok.... Masak sih ibu dandannya cantik?.."

"Iya bu cantik... Sampe sampe kalah pacar joko dengan ibu hehehe...." Ucapku berbohong padahal aku tak mempunyai pacar

" Ihhh... Dasar gombal aja terus..."

"Ya ampun... Beneran bu.... "

"Ayok jok....." Ucap rendi tiba tiba keluar dan menyela pembicaraan kami

"Ayok.... Eh tapi kita kesawah dulu ya...."

Oiya biasanya kalo malam malam gini sebelum aku sempatkan untuk mengecek sawahku untuk memastikan kalo tidak ada tikus yg memakannya.


..................... Jam 9 pagi.............

"Bangun jokk...... Udah siang, bantu bapak tuh disawah sendirian..." Ucap ibuku

"Iya.... Buk 5 menit....."

"Cepeet..... Gausah lima menit lima menitan...."

"Iya buk iya....."akupun bangun dari tempat tidurku

"Huft....." Hari ini waktunya kesawah, walau hanya begitu saja namun ada aja yg harus dikerjakan. Seperti biasa kami akan pulang jam 12an untuk istirahat kemudian kembali lagi jam 2 siang untuk melanjutkan pekerjaan.

Tak ada yg istimewah dari pekerjaanku disawah ini sebab tak ada satupun ibu ibu yg dapat menarik perhatianku tidak seperti bu lilis dan hu lastri, hingga menjelang sore jam 5 sore akupun pulang kerumah untuk mandi dan beristirahat.

Seperti biasa menjelang jam 9 malam aku mengecek sawah, aku kesawah tanpa menggunakan motor tetapi jalan kaki itung itung olahraga malam hehehehe.... saat berjalan lewati jalan sempit yg berfungsi sebagai pembatas sawah aku melewati gubug tua milik tetangga sawah, gubug ini tidak di gembok apakah ini aneh???..... Tidaak, sebab pemiliknya memang membiarkan gubuknya terbuka. Lalu kenapa di bahas?..... Tunggu dulu ceritanya belum selesai...hehehehe....

Dah lah kita tinggalkan dulu gubuk tua ini... Setelah itu aku melanjutkan perjalanan hingga sampai kesawahku, "hufft..." Capek juga hehehe..... Aku mensurvei setiap jengkal tanah yang mengelilingi padi, kuputari sawahku hingga beberapa kali sambil membawa kayu buat jaga jaga kalo ada tikus yg lewat lagsung pukul " brukkk....."

Setelah kurasa cukup dan kaki terasa capek aku pun beristirahat sejenak dan kulihat jam "hah..... Udah jam 11 aja" pikirku dalam hati, akupun bergegas untuk pulang karena tubuh juga udah terasa ngantuk, saat melewati gubuk yg aku ceritakan tadi aku merasakan hal yg aneh, gubuk yg tadi pintunya terbuka kini kok pintunya tertutup.

"Ahhh... Palingan juga pemilik gubuk yg nutup" pikirku dalam hati

Tapi tunggu dulu, saat aku lebih mendekat aku mendengar suara orang menangis, "hiiiihhh.... Ngeri," suara tersebut membuatku sedikit merinding tapi untungnya aku tidak takut sama sekali dengan yg namanya setan, akupun semakin mendekati suara tersebut secara berlahan lahan. "Deggg....." Ternyata aku salah, suara yg ku kira suara tangisan tersebut adalah suara desahan wanita.

"Ahh....asshh...ahhh....ashhh..."

"Suara siapakah ini?...." Dengan penasaran akupun mencari cari celah disekeliling gubug tersebut, kuputari gubuknya hingga kudapatkan celah lingkaran kecil sekuran uang koni seribu yang berada di belakang gubuk. Saat kucoba mendekati lubang yg seukuran dengan satu mataku "bangsat......" Hanya gelap yg ku dapati, dengan kesal akupun mengedor dinding gubuk yg terbuat dari anyaman bambu ini.

"Bruakkkk...bruakkk..... Kalo mesum modal dikit jangan mesum ditempat saya!!!!..." Teriakku dengan garang

Wanita tadi yg mendesah desah kenakan kini terdiam berganti dengan suara kain yg bergesekan kayaknya mereka sedang memakai pakaiannya dengan gugup, dengan iseng kembali ku takut takuti mereka berdua

"Duaaar....duaarrr..."

"Cepet pergi dari sini bagsat....!!!... Atau saya teriak biar orang pada tau......!!!!...."

Dengan tergopoh gopoh mereka berlarian keluar "kreekkk....gruduk gruduk...grudukk...."

Melihat mereka yg lari tergopoh gopoh membuat ku tertawa cekikikan, "makanya kalo ngentot modal dikit dong...hahaha..." Gerutuku.
Setelah mereka sudah tak terlihat dari pandanganku, dengan penasaran kumasuki gunuk tersebut kemudian kunyalakan flash di smartphoneku.

Kulihat lihat dalam gubuk tersebut terdapat tikar yg digelar entah ini milik pemilik gubuk ataukah milik 2 orang bejat tadi, wow.... Kulihat ada satu celana dalam wanita berwarna putih yg tergeletak ditikar tersebut. Tak jauh dari celana dalam tersebut kudapati bungkus kecil berwarna biru yg bertuliskan dure*, "bungkus apa ini ya???"..... Kucoba mengingat ingat bungkus ini "apakah permen?.... Bukan bukan ini kondom, ya tak salah lagi ini adalah kondom".

Setelah menemukan penemuan yg sangat berharga ini hehehe.... Akupun semakin bersemangat untuk mengumpulkan bukti bukti kalo 2 orang tadi sedang ber mesum ria, kuarahkan flashku kesamping kanan dan kesamping kiri dan kutemukan juga benda putih panjang seperti balon yg tak jauh di dekat pintu keluar, saat ku raba raba benda itu ada yg membuatku penasaran dan kaget.

"Bentuknya kok aneh.......wow....... Durii, kondomnya bentuk duri hmmm..... "Aku tak tau siapa wanita yg mendesah desah tadi tapi bisa ku simpulkan bahwa wanita ini termasuk wanita yg sangat binal suka kontol.

Setelah mendapatkan kondom tersebut aku melanjutkan pencarianku dan barang yg terakhir adalah sepasang sendal wanita," kok kayak pernah lihat sandal ini, milik siapa ya?.."

"Yaudah deh bukti ini sudah cukup buat mengetahui siapa yg berbuat mesum di tempat ini biar nanti kuingat ingat siapa pemilik sendal tersebut" pikirku dalam hati.

Namun saat aku ingin beranhak pergi tiba tiba aku dikagetkan dengan suara handphone yg bedering saat aku cari cari suara tersebut dan benar saja kudapati handphone yg tergeletak ditanah rimbun dengan rerumputan, haat ku ambil hp tersebut ternyata ada seseorang yg menelponnya yg tertulis dalam layar tersebut hanyalah sebuag nomor, tanpa ku hiraukan kumatikan handphone tersebut kemudian aku bergegas pulang kerumah dan tak lupa kubawa pulang barang bukti tersebut.

Sesampainya dirumah aku langsung mengecek handphone tersebut, langkah pertama yg ku lakukan adalah mengambil kartunya agar sedikit tenang dalam ku mencari informasi, setelah kucopot akipun menyalakan smartphone tersebut.

"Wow..... "Aki tersenyum kegirangan karena kebetulan di smartphone yg kutemukan tidak terdapat keamanan seperti sandi, pin ataupun pola "Deegg..... Saat aku melihat wallpapernya membuat jantungku terasa berhenti berdenyut sejenak. Karena rasa kagetku karena di wallpaper nya terdapat foto wanita yg aku kenal, seorang ibu ibu, ibu temanku, ibu yang kemarin aku puji kecantikannya,, ya.... siapa lagi kalo bukan bu lastri.

Foto itupun membuatku mengingat siapa pemilik sandal yg kutemukan tadi, yaa.... Tak salah lagi sandal tersebut adalah milik bu lastri. Bagaimana kalo cd ini?... Aku dapat memastikan bahwa cd ini milik bu lastri juga, "sreepppp......" Aahhhhh... Saat kucium cd tersebut terasa sekali bau yg sama seperti bau yg kurasakan di legging bu lilis yg baru kemarin aku rasakan.

Saat aku menciumi cd tersebut tanpa sadar tanganku meloloskan batangku dari cd yg kupakai. Seperti biasa dengan mencium cd milik bu lastri aku melakukan ritualku setiap hari yaitu onani, kali ini aku onani sambil membayangkan tubuh mulus dan montok milik bu lastri.

"Ohhhh......... Buuuu...... Oooohhhhh......" Desahku sambil terus mengocok batangku.

Saat batang kontolku sudah merasakan geli aku arahkan celana dalam bu lastri tepat di depan batang kontolku sambil kubayangkan kalo celana dalam tersebut adalah memek bu lilis. Saat membayangkan bagaimana keindahan memek bu lastri membuatku semakin bersemangat mengocok ngocok batang kontolku.

"Awwww....ahhhhhh...........crooott...crooott...crooott.." kutumpahkan seluruh cairan kentalku hingga menggenang pada celana dalam bu lasrti yg bau memek tersebut.

"Ahhh..... Lega rasanya..."

"Aaahh.... Barang bukti ini bisa buat alat hahaha"

"Apakah aku berani? Harus, harus berani" pikirku dalam hati

"Bagaimana kalo bu lastri tidak terima?......ahhh... Biarin, sudah jelas jelas bu lastri selingkuh, binal, dan suka kontol hahahaha...."

"ehhh... Tapi aku harus main cantik hehehehehe"

Setelah badai kenikmatan yg baru aku raih sudah habis serta sudah terbayang bayang untuk membuat rencana agar bisa mencicipi tubuh salah satu wanita yg menjadi fantasi dalam aku melakukan onani, ku rapikan celana dalam yg berlumuran sperma dan menggulung kondom dan mengembalikan seperti bungkusan pabrik.

Sebelum tidur aku melihat lihat apasaja isi dari smartphone milik bu lastri ini, dari galeri hingga pesan pesan yang berbeda diaplikasi WhatsApp. Saat di galeri aku ta menemukan keganjalan hanya saja terdapat foto Selfi bu lastri yg tampak cantik, sedagkan saat berpindah ke WhatsApp aku menemukan bukti mencengangkan bukti dengan siapa tadi bu lastri sedang berbuat mesum. Dia adalah pak yanto seorang pria bajingan yg kira kira berumur 50 tahun, aku heran dengan lu lastri ini kok mau maunya dengan pak yanto yg hitam dekil pendek dan perutnya buncit ini. Ehh ... Tapi suaminya juga sih, cuma bedanya yg satu pendek gemuk dan yg satunya lagi kurus tinggi hehehehe.......

Sejenak kucoba untuk melukapan bu lastri karena kulihat jam sudah menunjukkan hampir jam 12 malam."waduhhh..... Udah larut malam nih waktunya tidur ...." Akupun menutup mataku mencoba untuk tidur.


........ Jam 6 pagi.......

"Kring....kringgg....." Suara alarm membangunkanku

Pagi ini seperti biasa aku melakukan rutinitas setiap pagiku, kulihat didepan mataku sudah terdapat secangkir kopi yang sudah disiapkan oleh ibuku. Tanpa berfikir panjang ku bawa secangkir kopi tersebut ke kursi yang berada di teras rumah. Kuseduh kopi tersebut sambil kupikirkan suatu rencana yang akan aku lancarkan untuk mendapatkan bu lastri bagaimanapun caranya.

Hari ini aku akan kembali bekerja dirumahnya pak bowo pekerjaan itu aku lakukan seperti biasa, dan seperti biasa pula konsentrasi ku terganggu oleh kemolekan tubuh bu lilis yang kamis lalu leggingnya aku nodai dengan spermaku, bedanya kali ini saat berpapasan dengan bu lilis timbul rasa canggung akibat dari perbuatanku yang tak sopan terhadapnya.
Ada satu hal yg membuatku berkesan untuk hari ini yaitu saat aku kebelet pipis, karena saat itu posisiku sedang berda diluar rumahnya tepatnya disamping rumahnya jadi tak memungkinkan untuk pergi kedalam rumah jadilah aku mendekti pohon jambu disamping rumah bu lilis dan langsung saja ku keluarkan batangku yg besar, hitamtanpa bulu ini. Saat asyik asyiknya kencing dibawah pohon ini tiba tiba aku dikagetkan dengan suara seseorang.

"Astaga..... Joko" saat kutolehkan wajahku ternyata itu adalah suara bu lilis yg sedang membawa bak yg berisi baju basah

Karena saat itu posisiku menyamping dari pintu yg berada disamping rumahnya, akupun yakin kalo bu lilis melihat batangku yg sedang mengeluarkan air seninya, mengetahui kalo bu lilis berada disampingku akupun memutar badanku hingga membelakanginya

"Ya ampun.... Maaf bu maaf" ucapku kemudian memasukkan lagi batanku kesarangnya setelah mengeluarkan seluruh air kencingnya kemudian aku berbalik menghadapnya dengan malu malu.

"Jorok amat sih....Kencing di dalam napa jok" omelnya.

"Iya bu maaf.... Kebelet soalnya hehehe.....eh, ibu sedang apa ? Ngejemur pakean ya?.... Joko bantu ya?..." Tawarku mencoba basa basi.

"Udah gausah tanganmu bau kencing, malah baju ibu ikutan bau..." Ucapnya

"Wahhh.... Sombong amat nih ibu ibu kemarin aja spermaku di cium cium," umpatku dalam hati



....pov bu lilis......


"Dag...dig....dukk....."

Itulah kata yg dapat menggambarkan dimana saat aku melihat dengan mata kepalaku sendiri seseorang remaja yg memiliki penis yg hitam dan besar dan tampa bulu sedang kencing sembarangan disamping rumahku. Remaja yg ku maksud adalah joko, remaja kekar dan tampan yang kamis lalu 2x aku tuduh telah menodai legging dan lantaiku dengan spermanya yg putih kental dan teramat banyak.

Kini remaja ini membuatku kagun, bukan hanya ketampanan dan kekekaran tubuhnya melainkan juga kejantanannya yg berwarna hitam mirip dengan mimpiku saat kamis lalu, walaupun penis ini belum tegak sama sekali namun ukurannya begitu menakjubkan bahkan aku yakin penis milik suamiku tak bisa menandingi penis milik remaja ini bahkan saat loyopun suamiku tak dapat menyamai besarnya penis milik joko ini.

Sungguh aku terkagum kagum dengan ukuran penisnya joko ini, bahkan hanya dengan membayangkan penis ini membuat vaginaku merasa sangat basah, namun aku tak mau memperlihatkan kekagumanku dengan penis besarnya.

Setelah menjemur pakaian aku bergegas masuk untuk menenangkan diriku .."haduhh.... Kenapa ini? Kenapa dengan tubuhku?....." Tubuhku panas dingin akibat dari kejadian tadi. Akupun pergi kedapur mengambil minuman dingin yg berada dikulkas untuk menenangkan diri, saat minuman itu aku ambil tiba tiba fokusku mengarah pada dua terong jumbo dan kecil yg tergeletak ditumpukan di rak kulkas paling bawah.

Saat aku melihat terong itu membuat pikiranku melayang layang, "waduhhhh..... Kamu kenapa sih lis.... Sadar...sadarr.... " Pikirku dalam hati. "Namun nafsu setanku mengalahkanku, akupun membawa kedua terong tersebut kekamar dan melupakan niat awalku ingin minum. Aku membawa kedua terong tersebut kekamarku.

Saat berjalan membawa kedua terong tersebut aku berpapasan dengan joko, situasi ini malah membuatku salah tingkah "mau buat apa bu" tanya joko yg membuatku binggung mau jawab apa
"Ehh...anu jok... Emm mau ibu masak jok..." Jawabku bohong

"Oww.... Joko kira buat itu ...." Entah apa yg di maksud dengan perkataannya, perkataan yang ambigu ini membuatku malah semakin salah tingkah

"Itu apa ya jok?..." Tanyaku memastikan
"Ehh... Nggak papa bu ... Gausah dipikirin hehehehe...." Jawabnya sedikit salah tingkah kemudian berlalu pergi

"Hufftt....." Saat joko mengucapkan kata "itu" membuatku penasaran "apa mungkin joko tau apa yg akan aku lakukan?"

"Ahhh... Mungkin hanya pikiranku saja..."

Akupun kembali berjalan menuju kamar
Sebelum masuk kekamarku aku menengok situasi supaya tidak ada yg curiga kepadaku, saat kurasa aman akupun menutup pintu kamarku, kali ini aku tak mau lagi kecolongan akupun mengunci pintu kamarku. Tanpa berfikir panjang aku langsung menurunkan celana dalamku yg tersembunyi dibalik dasterku yg bermotif bunga bunga.

Kulihat celana dalamku terasa basah "lilis lilis.... Ingat umur napa.." umpatku dalam hati yang kutujukan kepada diriku sendiri. Celana dalam itu hanya aku turunkan sampai lututku kemudian aku elus elus memekku yang lebat akan bulu jembut. Sambil mengelus elus aku membayangkan bagaimana penis anak muda itu menusuk masuk kedalam memekku, "ahhhh.....pasti sakit......". Saking enaknya aku mengelus elus vaginaku sampai lupa kalo aku tadi kesini membawa terong

"Oiya lupa kalo aku bawa terong..hehehe.." ucapku kepada terong :v

"Maaf ya terong.... Aku lupa kalo ada kamu...hehee.." aku mengambil terong yang kubawa tadi, yang pasti terong yang kecil sebab aku merasa ngeri dengan terong yg paling besar karena ukurannya yg kira kira sama seperti milik joko tadi.

Saat kucoba memasukkan terong tersebut kedalam vaginaqku dengan pelan pelan, sedikit demi sedikit rasa nyeri nyeri enak pada memekku mulai muncul "ahhh..... Segini saja udah sesak bagaimana kalo yang besar...." Akupun mamaju mundurkan terong tersebut.

"Aww.....ahhh...ahhh....ahhh..."

Saat vaginaku sudah mulai merasakan nyaman akupun mencabut terong tersebut dan bermaksud untuk menggantinya dengan yg besar, "ahhhh....". Aku mencoba terong tersebut namun saat aku dorong dorong masuk malah tidak bisa masuk, hingga akhirnya aku paksa dorong dengan kencang namun apa yg kudapat begitu diluar dugaanku, terong itu melesat masuk dengan kencang sehingga masuk hampir seluruhnya. Bersamaan dengan masuknya terong tersebut membuat vaginaku terasa mengganjal dan ngilu sehingga spontan mulutku berteriak sedikit kencang "aaahhhhhhhhhhhww...." Dengan reflek pula aku menggeret terong tersebut dengan kencang.

"Aduuhh....aduhhh....aduhhh..... Hah....." Ucapku lirih

"Tok...tok...tok...." "Bu lilis.... Ibu ga apa apa bu....?" Tiba tiba ada seseorang yg menggedor gedor pintu.

Dengan gugup aku menyembunyikan kedua terongku dibawah selimut kemudian aku beranjak untuk membuka pintu namun sebelum berjalan mendekati pintu aku loloskan sekalian celana dalamku yg sudah turun kemata kakiku. "ceklek.." saat kubuka ternyata yg tadi menggedor gedor pintu adalah pemilik sipenis besar

"A...ada apa jok?...."

"Ibu tadi kenapa berteriak ?.... Takutnya ibu kenapa napa...."

"Emmmm.....anu jok...emmm.... Ibu tadi ketiduran jok... Kayaknya ibu ngipi teriak kenceeeeng banget..."

"Ehh...ehh... Bentar, kamu takut ibu kenapa napa?..... Cie cie...cie...." Timpalku mengalihkan perhatian

"Apa sih bu, maksudnya...."

"Cie cie...cie..cie..." Ucapku menyela

"Hihh... Denger dulu, tadikan joko dengernya teriakannya kayak beda bu...hehehe..."

"B...beda gimana maksudnya...."

"Kayaaak...ada enak enaknya gitu hehehe...."

"Wah.... Anak ini"pikirku, entah kenapa aku mulai salah tingkah lagi

"Maksudnya gimana sih jok??...."

"Ga papa bu, terusin aja...hehehehe...." Ucapnya kemudian beranjak pergi



.......pov joko..........


"Apa yg dilakukan oleh bu lilis ya?"

Setiap aku melihat terong pikiranku selalu teringat suatu film yg tersimpan di smartphoneku, film apakah itu?...... Film apa lagi kalo bukan film porno, kalian pasti tau lah apa fungsi terong tersebut dalam film porno tersebut hehehe.....

"Mau buat apa bu?" Kuberanikan bertanya supaya pikiran ngeresku semakin menjadi jadi

"Ehh...anu jok... Emm mau ibu masak jok..." Jawabanya yg sedikit salah tingkah malah membuat pikiran ngeresku menjadi jadi

.................

Karena penasaran akupun berniat untuk mengintipnya dari kejauhan untuk memastikan kalo bu lilis ini memang mau masak terong tersebut, ya.... Saat aku berlalu, aku bukannya pergi keatas melainkan bersembunyi dibawah tangga. Dan ternyata dugaanku benar, tak berapa lama terdengar suara pintu dibuka kemudian sekitar 10 detik pintu tersebut tertutup lagi.

Wahh.... Memang firasatku memang selalu benar, dimana saat aku merasa ada tingkah yg aneh dari bu lilis ternyata bu lilis memang menyembunyikan sesuatu. Setelah kurasa situasi sudah mulai aman akupun keluar dari persembunyianku, dengan menahan sange aku dekati pintu tersebut kemudian kudorong pelan pintu tersebut.

"Aaaahhhh ..... Bangsatt... Dikunci segala...."

Tak mau putus asa akupun mencari cari celah lubang yg dapat mengintip perbuatan bu lilis didalam .. ,"aahhh... Bangsat rumah ini tertutup segala...." Pikirku dalam hati. Lelah kucari cari lubang yg tak kunjung kudapatkan hingga perlahan aku mulai putus asa. Karena kamarnya berada didepan atau disamping ruang tamu jadi akupun menunggunya keluar sambil duduk duduk diruang tamu, bahkan gilanya aku sampe melupakan pekerjaanku.

Tak lama saat enak enaknya aku menunggu sambil memakan jajanan yang disediakan bu lilis buat pekerjannya aku dikagetkan dengan suara teriakan dari dalam kamar bu lilis, "tidak tidak.... Ini bukan teriakan, ini adalah suara desaha.... Ya, ini desahan.... Bangsat apa yg dilakukan bu lilis ya?" Pikirku dalam hati

"Ahhhhhh....."

Mendengar desahannya, timbul niatanku untuk menggodanya,

"Tok...tok...tok...." "Bu lilis.... Ibu ga apa apa bu....?" Tanyaku sambil mennahan tawa

Tak lama kemudian terdengar suara dipintu "ceklek.." saat pintu kamarnya, jauh dibelakangnya bu lilis samar samar terlihat cd yang tergelekat di lantai dekat kasurnya

"A...ada apa jok?...." Mendengar kegugugpannya membuatku merasa geli

"Ibu tadi kenapa berteriak ?.... Takutnya ibu kenapa napa...."

"Emmmm.....anu jok...emmm.... Ibu tadi ketiduran jok... Kayaknya ibu ngipi teriak kenceeeeng banget..."

"Ehh...ehh... Bentar, kamu takut ibu kenapa napa?..... Cie cie...cie...." Nih ibu ibu pinter banget ngalihin perhatian " ungkapku dalam hati

"Apa sih bu, maksudnya...."

"Cie cie...cie..cie..." Hmm...salting juga di cie cie in sama ibu ibu hehehe...

"Hihh... Denger dulu, tadikan joko dengernya teriakannya kayak beda bu...hehehe..." Ucapku membalikkan keadaan

"B...beda gimana maksudnya...." Kini ucapannya kembali turun

"Kayaaak...ada enak enaknya gitu hehehe...." Godaku

"Maksudnya gimana sih jok??...." Tanyannya semakin bingung

"Ga papa bu, terusin aja...hehehehe...." Ucapku kemudian beranjak pergi

Sungguh hari hari yang sangat menegangkan bagi siotong, bagaimana tidak setiap hari aku selalu disuguhkan dengan pemandangan pemandangan sangat menggugah birahiku seperti tak habis habisnya wanita setengah baya ini memancarkan pesonanya, bahkan semakin hari semakin besar pula hasratku ingin merasakan bagaimana jepitan memek dari wanita setengah baya ini.

"Kapan ya aku bisa mencicipi wanita montok ini...?" Pikiran ini selalu berkecamuk diotakku mengiringi pekerjaanku hingga Selesa, tampa istirahat sejenak ataupun apa akuputusakan diriku langsung pulang kerumah karena aku sudah tak sabar untuk pergi kerumah bu lastri untuk melancarkan aksiku yang tadi malam udah kurancang.

Jam 6 malam, setelah capek bekerja aku pun pergi kerumah bu lastri dengan hanya mengenakan kaos dan boxer seperti biasa, tak lupa ku bawa temuan hasil memergoki perbuatan mesum bu lastri dan pak yanto di gubuk kemarin malam. Penemuan berupa sandal aku kantongin pakai kantong plastik warna hitam sedangkan cd dan kondomnya aku kantongin di saku boxerku.

"Ren....rendi....ren..?" Teriakku didepan rumah bu lastri.

"Rendi keluar....." Teriak wanita yang tak lain adalah bu lastri.

"Cocokkk....." Pikirku dalam hati

"Ehh... Joko, tumben hari ini nyari rendi.." ucapnya muncul dari belakang rumahnya
Saat itu bu lastri seperti biasanya dengan dandanan menornya ia mengumbar umbar tubuh cantiknya yg terbalut dengan kaos terusan sepaha yg bagian pundaknya hanya dikaitkan dengan tali yg menghubungkan bagian depan dan belakan kaos terusanya yg berwarna garis hitam putih belang yang ia pakai, entah apa nama baju ini.

"Rendinya beneran keluar bu?..." Tanyaku meyakinkan

"Iya.... Emang knp?.."

"Kebetulan dong hehehe...."

"Maksudnya?... Kebetulan gimana?.."

"Yaa.. kebetulan, saya kan mau ngapelin ibunya heehehe..." Ucapku sambil menyender pada tiang pintu rumahnya

"Hah.....?... Gila.. nyariin rendi kan?... Rendinya ga ada, sana pulang aja...hahaha..."

"Saya diusir nih bu??...."

"Iyaa.... Siapa suruh godain yang punya rumah...!!"

"Siapa suruh yang punya rumah cantik hehehe.... Montok lagi ehhh.. "

"Hah??...apa apa??... Ulangi!!"

"Gak bu hehehe.... Keceplosah..."

"Hih....(pletak)" ucapnya kemudian menjitak keningku

"Sebenarnya mau apa sih kamu kesini??... Ganggu ibu aja" ucapnya ketus

"Sebenarnya saya kesini tadi ada perlu sama ibu "

"Ada perlu apa sih.... Kalo mau godain lagi ibu usir kamu...."

"Hmmm... Judes amat sih bu... Ga disuruh masuk dulu nih..hehehe..."

"Ehh.. iyaa.... Masuk dulu jok, jadi lupa kan... Kamu sih.. godain mulu jadi mikirnya kemana mana hehehe..." Ucapnya sambil berjalan mendekati kursi ruang tamu yang kemudian ia duduki

"Jadi gini bu... Saya tadi kan ketemu anak buahnya pak ahmad (pelilik sawah yg gubuknya dipake buat mesum bu lastri dengan pak yanto)" baru nyebut pak ahman saja bu lastri sudah salah tingkah
"Tadi anak buahnya tersebut duduk didepan gubuk sambil memegangi sandal ini terus saya tanya "lagi apa pak..." "Ini tadi nemu sandal ini digubuk, aneh kayak sendal perempuan" jawabnya" karangku

cerita bohonganku tersebut berhasil membuat wajah bu lastri pucat dan keringat diwajahnya bercucuran. Melihat wajahnya tersebut membuatku merasa ingin tertawa, namun aku harus menahan tawaku agar tidak ketahuan kalo ceritaku hanyalah karangan.

"Setelah ia jawab begitu dia saya tanya lagi "emang itu sandalnya siapa?" "Gatau, kalo tau mah saya ga merasa aneh... Tadi saya saya tanya istrinya pak ahmad juga gatau..."jawabnya lagi

"Karena kayaknya pernah lihat ibu pake sandal ini jadinya saya bawa deh...."

"Ka ..kayaknya iya deh jok... So..soalnya bu kehilangan sandal" ucapnya berbohong

"Yaudah deh bu ibu ambil aja...juga ini bu.... Saat anak buahnya pergi dari gubuk tersebut saya masuk gubuknya, karena penasaran saya lihat lihat ternyata saya nemui ini bu apa ini milik ibu juga?? Soalnya dulu pernah lihat ibu pernah njemur celana dalem persis seperti ini heheh" Ucapku sambil menyodorkan celana dalam milik bu lastri tersebut

"Ehhhh...... " Ucapnya kaget

"Mungkin pencuri kali bu.... Yang bawa barang barangnya kesitu" sebelum bu lastri ngeles aku sudah mendahului omongannya

"I...iyah... Iyah.. jok.... Dugaanmu kayaknya benar, soalnya ibu beberapa kali kehilangan celana dalam" hahaha... Sungguh saat itu aku merasa ngakak dengan ucapan kebohongannya

"Tapi.... Disana saya juga nemuin ini bu..." Ucapku sambil menyodorkan kondom yang kemarin kutemukan di gubuk tersebut.

Sungguh ingin ngakak sekali melihat ekspresinya yang ketiga kalinya bu lastri terkaget kaget karena cerita bohonganku, sungguh hari yang sempurna sebab rencana yang tadi malam ku rancang kini berjalan sesuai dengan apa yang aku inginkan

"Hah.... Emmm... Anu jok.... Mungkin ini, milik orang lain.... Emm.... Apa mungkin milik anak buahnya pak ahmad ya....?"

Wow..... Berani beraninya wanita setengah baya ini memfitnah anak buahnya pak ahmad yang kuketahui kalo dia adalah orang baik baik hanya untuk membersihkan nama baiknya. Namun, aku hanya seolah olah percaya dengan perkataan bu lastri ini.

"Hmmm.. iya kali ya bu.... Huh.. yaudah deh nih sandal dan celana dalemnya..." Ucapku sambil kuberikan kedua benda tersebut

Saat ia menerima benda tersebut, raut wajahnya berubah menjadi curiga.."ehhh..... Kok, baunya kayak...itu " ucapnya sambil mencium cdnya

"Hehehehe..... Maaf bu soalnya gatahan heheheehe....."

"Jadi, ini pejuhmu?...."

"Iya bu..."

"Kamu ngocok??..." Wow... Kata katanya kasar sekali" pikirku

"Iya bu...hehehe.. "

"Pake celana dalam ibu?"

"Iya bu..." Ucapku berasa di iterogasi dengan pak polisi

"Apa enaknya sih jok... Ngocok pake celana dalam ibu?"

"Kalo ngocok sambil lihat celana dalam ibu, saya bisa berhayal kalo saat itu sedang main sama ibu hahahaha..."

"Dihh... Dasar aneh kamu ..... Apa bagusnya sih tubuh ibu sampe sampe kamu ngehayal sedang main sama ibu?.."

"Kan udah saya bilang ibu itu canti plus montok hehee... Apalagi saya lebih suka dengan wanita wanita seperti ibu hehehe..."

"Hmm.... Terserah kamu deh haduuhh....."

"Eh kalo celana dalemnya kamu kembaliin, kamu ngehayal nya gimana dong hahaha...."

"Ohh..iya yah ... " Ucapku bingung

"Yaudah deh.... Kamu bawa aja celana dalem ibu...nihh."ucapnya menyodorkan cd tersebut kepadaku

"Ehh... Tapi kalo bisa yang baru bekas pake bu... Biar aromanya kuat hehehe...."

"Dihhh..... Dikasih hati malah minta ampela... Yaudah nih... Ibu kasih..."

Tak kusangka bu lastri saat itu langsung berdiri kemudian menghadapku, tanpa pikir panjang ia menyingkap kaos terusannya yg hanya dapat menutupi paha mulusnya tersebut kemudian ia gigit kain tersebut agar tidak turun kebawah.

"Deggg....." Wow... Kini terpampanglah tubuh indah bagian bawah milik bu lastri yang menampakkan perutnya yg sedikit di selimuti dengan lipatan-lipatan lemah kemudian memeknya yang diselimuti oleh celana dalam putih yang kira kira sama dengan yang kubawa tadi serta bagian pahanya yang putih mulus tanpa cacat.

Belum selesai dengan kekagetanku kembali aku disuguhkan dengan aksi bu lastri yang menurunkan celana dalamnya dengan kedua tangannya hingga terlepas. Uhhh.... Sungguh indah memek wanita setengah baya ini..... Namun tak lama kemudian ia menurunkan kain kaosnya yang tadi ia gigit

Setelah mencopot celana dalam tersebut ia menyodorkan celana dalam tersebut kepadaku "nihhh.... Biar kamu puass.... Hehehe..."

"Emmmppshhh...ahhh...." Kucium cd tersebut

"Ahhh.... Baunya enak buuu...... Serasi dengan memek ibu yang indahh...ahhh.." ucapku sambil mengelus elus batang kontolku

"Dasar... Gamau ngocok disini sekalian biar lebih nyata bayanginnya hihihi..."

"Aahhh... " Bagai disambar petir aku langsung mengeluarkan batangku dari sangkarnya kemudian aku onani sambil melihat tubuh bu lastri dan menciumi celana dalamnya

"Ahhh.... Kalo boleh kocokin sekalian bu...hehehe...."

"Hmmm...dasar... Yaudah tutup dulu pintunya"

"Deggg..... Tanpa ku duga duga perkataanku yang hanya iseng tersebut di iyakan oleh bu lastri

Akupun memasukkan kembali batangu kemudian beranjak menutup pintu depan rumahnya kemudian kembali duduk di kursi yang tadi aku duduki




........pov Bu lastri........


"Ngocoknya di sini atau di dikamar ?" Tawarku kepada anak ini

"Ahh.... Disini aja bu" ucapnya sambil megelus elus batang besarnya yang besar dan berurat ini

Sungguh aku terpana oleh ukuran batang yang dimiliki oleh anak ini, tak hanya itu yang membuatku terpanah tetapi juga keadaannya yang gundul tanpa buluembuatnya semakin enak dipandang. sangat gagah itulah yang pertama terlintas dengan batang kontol anak ini yang panjang dan besar serta hitam dan berurat ini. Entah mengapa walaupun pria berkulit sawo matang memiliki batang yang sangat hitam. Argumenku ini bukanlah tanpa bukti melainkan aku sudah membuktikannya sendiri setiap pria yang pernah mencicipiku selalu memiliki batang kontol yang warnanya kontras dengan warna kulitnya.

Ya.... Aku hobi selingkuh, pelakor lah nama yang di sandangkan buatku dari istri istri yang suaminya kepicut denganku. Sebenarnya aku sedikit risih dengan sebutan tersebut soalnya bukan aku yang kecentilan tetapi suaminya lah yang berhidung belang hahaha... Bukannya aku munafiq, tapi apa salahnya sih mau diajak bersenang senang? Lagi pula aku juga kesepian karena sering ditinggal suamiku, bahkan suamiku juga tak pernah bisa memuaskanku.

Memang kuakui aku memiliki nafsu yang sangat besar atau bisa dikatakan aku ini hypersex, bahkan setiap pria yang selingkuh denganku bisa dikatakan jarang ada yang bisa menandingi birahiku. namun kali ini aku dihadapkan dengan pemuda gagah yang memiliki kontol di luar batas ukuran normal, bahkan pemuda tersebut bisa di bilang sebagai anakku sendiri sebab umurnya juga masih terbilang relatif muda.

Pernah baca baca juga di artikel kalo pemuda itu nafsunya besar, mudah terangsang, batangnya keras, tapi mudah muncrat. Tapi apa salahnya kalo mencoba?.... Maka dari itu aku mengiyakan saja saat aku disuruh mengocok batang kontolnya karena aku ingin mengetes berapa lama batangnya bisa bertahan.

"Yaudah dibuka aja boxernya"

Ia kemudian menurunkan boxernya hingga meloloskan nya dari badanya, tanpa basa basi aku menerkam batang kontol kerasnya kemudian mengocoknya, wow...... Saking besarnya batang kontol milik anak ini sehingga tanganku tak dapat menggenggam batang kontolnya.
Saat aku mengocok batang kontolnya kulihat wajah anak ini sungguh menikmatinya "ahhhh..... Tangan ibu mulus banget. .." perkataannya membuatku semakin mersemangat, sambil mengocoknya wajahku kudekatkan ke batang kontolnya sehingga terciumlah baunya yang semerbak wangi berbeda dengan pria yang pernah selingkuh denganku apalagi milik suamiku.

Saat itu posisinya adalah joko duduk dikursi sedangkan aku disampingnya merebahkan tubuhku kesamping hingga dekat dengan batang kontolnya yang besar gagah dan tak berbulu tersebut, sungguh tak berhentinya aku memuja muja kesempurnaan batang kontolnya.
"Ahhh... Bu.. enak bu... Ooohh....."

"Juih...juihh...juih...." Kuludahi berkali kali batang kontolnya agar menambah nikmat yang anak ini rasakan

"Aduuuhhh....enak buu....."

Aku sungguh tak menyangka kalo anak ini sangat polos dalam bercinta, buktinya saat aku kocok batangnya ia tak sedikitpun meraba raba tubuhku, "anak ini lincah banget kalo ngegoda tapi polos banget hihihi..."ucapku dalam hati.

saat aku sedang enak enaknya mengocok batang kontolnya tiba tiba aku dikagetkan dengan muncratan cairan kental dari batang kontolnya yang mengenai wajahku sehingga basah seluruh wajahku dengan pejuh kentalnya

Crooot...

Crooot

Crooott

"Ahhhh......." Tak ada raut kecewa di wajahku sebab Sudah kuduga bahwa pemuda ini tak akan bertahan lama.



......pov joko........


Tidak kuduga seorang wanita setengah baya yang selama ini menjadi salah satu objek onaniku kini dia sedang mengocok ngocok kontol. Tangannya yang halus dan lentik menambah kenikmatan yang aku rasakan.

Karena saking enaknya kocokan yang dilakukan bu lastri yang kira kira baru lima menit bu lastri melakukan aksinya kini kontolku terasa sudah tak kuat lagi menahan sperma yang tertampung didalam batang kontolku. "Aggkkkhhh...... Enak buu...."

Tak berapa lama setelah eranganku, batang kontolku berkedut dengan kencang.... "Agggkkkhh......"

Crooot...

Crooot....

Crooot...

Semburan pejuhku mucrat begitu banyaknya hingga membuat bu lastri terperanjat kaget.

"Aduuuhh.... Enak bu...."

"Ahhhhhh..... Kalo muncrat bilang bilang doong..... Kan kotor wajah ibu..." Rengeknya

"Ahhh... Maaf bu ke enakan ooohh......" Ucapku lemas menikmati sisa sisa kenikmatan yang baru saja kuraih.

Setelah ejakulasi memang tubuhku lemas tapi itu tak berlaku buat batang kontolku karena setelah ejakulasi batangku ini tetap berdiri kokoh tanpa sedikitpun menunjukkan ciri ciri kalo batang kontolku ini akan melemas.

"Hmmm... Udah jok?....." Ucapnya sambil mengelap wajahnya dengan celana dalam yang tadi baru ia copot

" Sudah bu....." Masih dengan suara melemas. Beberapa menit kemudian kami berdua saling diam tanpa ada sepatah katapun yang terucap dari bibir kami berdua. Namun keheningan tersebut tak berlangsung lama, sekitar lima menit kemudian bu lastri membuka pembicaraan sehingga suasana kami kembali cair.

"Jokk....."

"Iya bu..."

"Ibu mau ngomong sesuatu, tapi kamu jangan tersinggung ya...." Icapnya sedikit ragu ragu

"Emmm.... Emang mau ngomong apa ya bu?...." Jawabku sedikit penasaran.

"Emmm... Mulai dari mana ya.... Emm..." Bu lastri terlihas kebingungan.

"Gini deh jok.... Kamu kan laki laki ya...." ucap bu lastri sambil mengelus elus pahaku." Iya bu" jawabku.

"Emm... Kamu tuh ganteng, gagah, rajin,disiplin dan... Emmm..... Penis kamu juga besar...emm... Bahkan bisa dibilang jumbo..." Ucapnya yang sedikit malu saat mengucapkan kata penis.

"Tapi jok... Itu semua tak ada gunanya jika emmm...kamu cepet ejakulasinya... Bener sihh.... Penis kamu kuat, bahkan setelah ejakulasipun masih kuat berdirinya.... Tapi... Emm... Kalo sudah umur... Ga akan sekaku ini..."

"Iya bu...." Ucapku hanya bisa mengiyakan sebab akupun merasa memang kejantananku mengalami gangguan ejakulasi dini

"Emm... Iya sih... Ibu juga pernah lihat lihat diartikel kalo kebanyakan pria itu memiliki gangguan yang sama seperti yang kamu alami, apalagi kamu yang di masa masa pubertas pastinya nafsu kamu juga lagi besar besarnya..."

"Tapi... Saat sudah beristri, apa kamu ingin istrimu merasa kecewa dengan gangguan tadi jok"

"Deggg.... Benar juga yang dikatakan bu lastri" pikirku

"Lah... Terus gimana bu...?"

"Emmm...... Kapan hari ibu pernah baca artikel di internet.. coba deh kamu browsing di google pasti ada cara ngatasin gangguan tersebut.... Saran ibu gausah pake obat... Banyak efek sampingnya..."

"Oohh... Eh... Tapi obat kemarin??? Buat apa??Hehehe..."

"Kalo makenya jarang jarang sih gapapa jok... Suami ibu kan pulangnya sebulan sekali..."

"Juga... Kalo obat itu hanya buat sesaat doang... Tapi kalo sejenis terapi kayaknya bisa sembuh permanen kalo telaten..."

"Siap... Bu.... Tapi ibu bantu ya terapinya.." pintaku

"Emmm.... Iya deh... Kamu cari dulu di internet cara terapinya..."

"Ehh... Dan juga, Satu lagi jok... Ibu juga pernah baca baca di internet kalo salah satu penyebab ejakulasi dini itu karena suka onani, jadi kurang kurang lah onaninya...."

"Emang bener bu???.... Siap deh kalo gitu.." ucapku mengiyakan

"Iya..." Ucapnya singkat.

Tiba tiba wajah bu lastri terlihat murung, kayaknya ada masalah yang sedang dihadapinya, "kenapa ya bu lastri ini.. kok tiba tiba wajahnya terlihat sayu bugitu? Apa mungkin masalah kemarin??". Dengan nekat aku menanyakan hal tersebut

"Muka ibu kenapa kok murung begitu?"

"Gpp jok... Emang ibu kelihatan murung ya?"

"Hmm.... Yaudah deh bu.." akupun kemudian naikkan kembali celana dalam dan boxerku, kumasukkan kembali batangku yang masih kaku kedalamnya dengan sedikit susah payah. Setelah kurasa pakaianku sudah rapi kembali akupun berpamitan kepada bu lastri.

"Emm.... Saya pamit dulu bu,"

"Ohh.... Iya jok, ...eh ini celana dalam ibu gimana? Gajadi kamu bawa...?"

"Emm... Nggak deh bu... Kan kata ibu juga gabaik kalo onani ... Lagi pula kalo pengen onani lebih enak dikocokin bu lastri hehehehe...."

"Dasar gila kamu jok jok.... Sip deh kalo kamu nurut sama ibu...."

Aku sangat tertarik dengan bu lastri, ternyata bukan hanya kecantikannya melainkan juga sifat dewasanya buktinya bu lastri bisa menyampaikan kekuranganku tanpa sedikitpun membuat perasaanku tersinggung. Sebenarnya saat ini aku masih ingin berduaan dengan bu lastri namun, aku harus menyudahi kegiatanku dengan bu lastri hari ini dan aku harus bergegas pulang kerumah karena ada yang harus aku lakukan yaitu mencari terapi yang manjur buat untun memperbaiki kejantananku.



*****


Bagaimanakah kisah selanjutnya?

Apakah joko bisa menjadi pria perkasa seperti sepenggal judul dari cerita ini yaitu "pejantan muda"??

Bersambung........
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd