Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[Real Story] - es juice pulen punya bulik

Cerita2 testimoni adalah yg terbaik.
Ini suhu dapet ilmu seks langsung dr ahlinya (bulik). Bebas crott, aman, jauh dr penyakit. Lancrootkan suhu.👍👍👍
 
Salam hangat suhu - suhu sekalian.

Sebelum cerita ini dimulai ijikan nubi meminta maaf terlebih dahulu untuk gaya bahasa, alur acak2an dan tempo cerita yang mungkin kurang berkenan untuk para suhu.

Perkenalkan namaku Tris saat ini berusia 27 tahun. Akan menceritakan kejadian persetubuhan aku dengan bulikku yang merenggut keperjakaan sekitar 12 tahun lalu. Ya, usiaku waktu itu 15 tahun. Dimana usia tersebut adalah usia- usia ingin mencoba hal-hal baru. Aku tinggal bersama orang tuaku dan rumah bulikku berjarak sekitar 4 rumah dari rumahku. Dari awal pernikahan bulik dan omku aku memang sudah dekat karena setiap bulik dan omku pergi aku sering diajaknya.

12 tahun yang lalu bulikku berusia 34 tahun, dan sudah mempunyai 3 anak. Anak pertama berusia 11 tahun, anak ke dua 8 tahun, dan yang terakhir usia 4 tahun. Body nya kalau dibilang sih gak terlalu bagus dengan perut berlengkuk toket ngondoy ukurannya cukup lah di genggaman tangan dg kulit kuning langsat dan wajah SNI tapi yang kadang bikin lupa diri itu bokongnya yg begitu indah dan kecang.

Suami bulikku yang notabene adalah adik dari ibuku ini bekerja di terminal sebagai agen tiket bus sekaligus berjualan rokok dan berbagai minuman ringan. Nah, kalau bulikku ini dia dirumah jualan es juice, rokok dan berbagai jajanan anak kecil.
Omku ini juga hobby main judi. Sampai pernah jual sebagian tanah warisan karena kalah judi. Omku pulang rumah biasanya hanya mandi dan kasih jatah harian buat bulik setelah itu pergi lagi.

Awal mula kejadian ketika aku pulang sekolah sekitar jam 1 siang sampai rumah langsung bergegas untuk makan siang.
Sehabis makan seperti biasa aku numpang merokok sekaligus beli rokok ketengan di warung bulik, karena waktu itu aku belum boleh merokok di rumah.
Bulik ini orangnya cuek, friendly, dan easy going. dia ga terlalu pusingin ngelarang ngelarang merokok ponakanya tapi dia tetap mengingatkan untuk tetap lihat situasi dan kondisi.
Nah waktu itu bulik dapat pesanan 25 bungkus es juice dari salah satu instansi.

"Tris habis merokok bisa bantu bulik potongin buah untuk pesanan ini?" Pinta bulik yang terlihat kualahan.

"Oh bisa bulik, bentar ya nanggung bulik" sahutku

"Buruan nanti bulik kasih gratis 1 bungkus kalo cepat, soalnya sudah mau diambil ini pesanannya" jawab bulik lagi

"Oh siap kalau gitu bulik" sahutku sambil bergegas menuju warung

"Dasar, gitu aja langsung semangat" jawab bulik agak kesal

Oh iya posisi warung jadi satu dengan rumah bulik namun posisinya ada di depan ruang tamu.

Setelah membuat pesanan aku mundur ke ruang tengah untuk melanjutkan rokoku yang tadi sempat aku matikan. Datanglah bulik membawakan 2 gelas juice sisa pesanan tadi dan rokok satu bungkus sesuai janjinya.

"Nih tris diminum juice nya biar segeran sama nih rokoknya. Bulik kebelakang bentar ya mau cuci perlatan." Bilang bulik sambil meletakan juice dan rokok di meja.

Yang bikin melayang pikiranku ketika aku melihat belahan pantat bulik saat mencuci peralatan juice karena posisinya jongkok saat mencuci.

Seketika langsung jantungku berdegup lebih kencang daripada biasanya.
Padahal sebelumnya aku tidak pernah berpikiran sekotor itu kepada bulik.

Sambil menghabiskan es juice yang bulik kasih tadi. Aku pandangi belahan pantat bulik yang berwarna coklat itu dari ruang tengah semakin kacau pikiranku.
Seketika aku beranikan diri untuk mendekat agar bisa lebih jelas memandangi belahan pantat bulik dibalik celana kolor tipis khas emak2 yang tiba tiba bikin pikiranku kacau.

Berlaga santai namun sedikit kacau aku berlagak mengembalikan gelas juice yang selesai aku minum.

"Nih bulik gelasnya kalau sekalian mau di cuci gelasnya" kataku

"Duh tris? Kamu haus apa tumpah ini juice nya? Baru aja dikasih kok sudah habis gini?" Jawab bulik kaget masih dengan posisi jongkok sambil mencuci perlatan.

Jawabku sambil tertawa "iya tumpah bulik, tumpahnya ke celengan bulik itu"

"Celengan apa tris? Orang bulik gapunya celengan" jawab bulik bingung

Ku beranikan untuk pancing bulik dan melihat responnya.

"Ah bulik bohong, tuh orang bulik punya kok. Pulen lagi celengannya" sambil menujuk ke arah bokong bulik.

"Eh dasar anak jahil, lihat lihatnya ya kamu" jawab bulik sambil ketawa lalu berdiri untuk menaikan celananya.

"Itu rejeki nomplok namanya bulik, serasa nonton film action bulik. Lihatnya jadi tegang"
sahutku sambil ketawa

"Hah? Kok tegang? Tegang apanya tris? Masak pantat bulik disampain film"

"Ini harus jawab jujur apa bohong bulik?"

"Ya jujur dong" tengok bulik menatapku

"Ya tegang suasananya ya tegang itunya eeeeee.... eeeeeee.... juniornya bulik" jawabku ketawa berharap respon bulik tidak marah kepadaku.

"Junior? Maksudmu tris?" Bulik berhenti mencuci lalu berdiri kembali dan menatapku.

"Eee...eeee...eeee... engga bulik maaf" jawbku lemas

"Gapapa tris kan bulik bilang jawab jujur, bulik cuman tanya junior yg km maksud tuh apa"

"Nghhh... ini bulik juniorku" sambil nunjuk titiku yang mulai tidak tahan bersembunyi di balik celana osis yang ku pakai

"Kamu masak bisa sih jadi berdiri gitu liat belahan pantat doang? Apalagi pantat bulik kan ga mulus tris udah tua lagi?"

"Gatau bulik, tiba tiba aja pikiranku kacau waktu ga sengaja liat belahan bulik" jawabku polos.

"Kamu pasti bayangin pantat pacarmu ya?"

"Aku baru lihat pantat perempuan secara langsung ya barusan itu bulik"

"Ah masa? Km kalo pacaran terus ngapain?" Tanya bude

"Baru Ciuman aja bulik" jawabku berharap agar bulik semakin penasaran

"Nenen masa belum pernah?"

Tanpa aba2 langsung ku cium mulut bulik yang baru saja berhenti berucap. Dengan penuh nafsu aku ciumi sambil aku sedot mulut bulik (waktu itu memang belum tahu benar cara bercinta yang baik).
Bulik melawan dan mencoba menghentikan ciumanku.

"Tris, santai bukan gitu caranya. Kalau mau ayo bulik ajarin caranya. Tapi bantuin tutup warung sebentar biar tidak ada yang ganggu"

Tanpa menjawab langsunh aku bergegas semangat bantu rolling door warung.

Bulik lalu mengajaku ke kamar mandi. Pikirku sudah melayang kemana mana sampai berpikir apa kita akan ciuman lagi di kamar mandi ya?

Ternyata bulik melucuti celanaku lalu mencuci juniorku yang masih berdiri tegak menantang. Dan itu pertama kalinya juniorku di sentuh perempuan setelah aku akhil balik, seketika kepala langsung seperti naik roller coaster saat disentuh ujungmya.

"Gini tris, semua pakai kasih sayang. Dicuci dulu biar bersih"
sambil mengelus elus juniorku dan tanganku sudah mulai masuk ke dalam BRA nya untuk mencari gundukan semut yang menggemaskan itu. Dengan posisi bulik jongkok dan aku berdiri pasrah untuk dibersihkan junioku.

Setelah itu bulik memintaku menunggu di ruang tengah dulu. Oh iya posisi itu anak yang pertama main di rumah tetangga. Dan anak terakhirnya sedang tidur di ruang tengah.

"Tris sini masuk ke kamar bulik" ajak bulik sambil berbisik dengan hanya mengenakan celana dalam dan bh saja berlari menuku kamarnya.

Aku datang dan pintu langsung di kunci oleh bulik untuk mengantisipasi anak2nya masuk kamar.

"Tris kamu emang nafsu sama emak emak gini" sambil bulik copot bh dan sodorin toketnya yang empuk itu ke aku.

Tanpa menjawab aku langsung jilatin puting cokelat buliku yang mulai mengeras itu .

"Arrrrrhhhh.... trisssss tangannya main ke memek juugaaa dong" tangan bulik mengarahkan tanganku ke mekinya yang masih terbungkus celana dalam itu.

Tangan bulik lalu bergreliya menuju tempat junior tinggal. Lalu mengocoknya perlahan dari dalam celana osis ku yang sudah terbuka reslitingnya.

"Junior kamu 11 12 sama om tris " bisik bulik di kuping aku.


Bersambung.....

Bulike lmyn gahar jg, ya....
Aq ya gelem bnget, nduwe bulik kyok ngono.

Sing semangat updatenya ya, hu...

:semangat:
 
Dari bisikan dan kocokan bulik itu juniorku terasa semakin mengeras. Ada ada kekhawatiran jebol sebelum berperang. Karena memang itu pertama kalinya juniorku dipegang wanita secara langsung.

Bulik pun semakin sange melihat reaksiku seperti cacing kepanasan.
Tanpa dikomando bulik mencopot celana osisku dan terlihatlah juniorku yang tegak berdiri. Dengan tangan yang masih menggenggam juniorku bulik terus mengocok dan aku masih menikmati putingnya yang coklat kehitaman itu.

"Tris kamu kok tegang banget sih kayaknya?"

"Sumpah bulik aku baru pertama kali seperti ini, dan ini kulakukan sama bulik" jawabku dengan raut muka yang tidak terkontrol lagi"

"Hah? Yang bener tris? Jadi bener kamu baru sebatas ciuman aja?" Tanya nya masih dengan nada tidak percaya.

"Bulik tanggung jawab loh aku udah kayak gini bulik, kepalaku udah nyut nyutan"

"Aman tris, asal kamu bisa jaga rahasia ya"

"Iya bulik janji"

Bulik pun langsung merespon dengan berganti posisi menungging dan menjilati pangkal pahaku sambil sesekali melihat ekspresi wajahku yang sudah tidak karuan.

Setelah itu lidahnya menuju kantong menyan si junior langsung dilahapanya disedot sedot sampai 2 biji sekaligus masuk ke mulutnya. Disitu aku merasakan seperti melayang. Tanpa sadar aku sudah mendesah desah dan menggit bantal yang tadinya aku buat untuk menyangga kepalaku.

"Aarrgghh bulik akuuu.... akuu... ga kuaaaat bulikkkk, cukuup cukuupp"

Bukanya menghentikan sedotanya malah bulik berpindah melahap juniorku dengan tempo yang cepatt.

Aku jambak rambutnya sambil mendesah desah. Jari bulik tiba tiba masuk ke mulutku, mungkin agar suara desahanku tidak terlalu keras.
Saat akan jebol bulik malah menghentikan kulumannya.

"Tris bulik masukin ya?"

"Ehh nganuuu bulik.... aku belum pernah gitu" jawabku ragu

"Cobain tris kamu bakal dapet pengalaman yang ga bisa kamu lupain" bulik meyakinkanku

"Tapi kalau aku pengen lagi gimana?"

"Asal situasi dan kondisi memungkinkan kamu bisa kapan aja dateng kerumah" jawab bulik sambil mencium bibir bawahku lembut.

Dengan posisi bulik menciumku dari atas. Kontolku sudah diarahkannya menuju memek nya dengan posisi WOT. Dan blesssssshh.

Aku pun berbisik "bulik, aku geli bgt rasanyaaaa, nyut nyutan kepalaku"

"Jangan ditahan ya tris, kalau pingin keluar keluarin aja" jawab bulik sambil menggoyangkan bokongnya pelan pelan.

"Duhh sayang, enaaaak tenaaan rasaneee bulik" sambil ku ciumi leher bulik yang berasa asin rasa keringat. Yang semakin membuat aku hilang kesadaran.

"Ssshhhh tris peluk bulik trisss"

Masih dengan posisi WOT akupun memeluk bulik sambil dia mencepatkan tempo goyangannya yang rasanya enak sekali.

Dan akhirnya membuat aku jebol "crooooottt croottt croottt" peju ku aku tumpahkan di dalam meki bulik yang sudah basah sekali. Terasa hangat sekali meki bulik setelah aku crot di meki bulik.

Disitu aku merasakan kenikmatan yang tiada tara walaupun aku harus merelakan keperjakaanku untuk bulik ku

Dengan posisi masih pelukan bulik menindih badanku, kami pun berdiam diri sejenak, tidak tahu mau bilang apa lagi. Rasa kecewa dan puas jadi satu.

Bulik melepas jepitan memeknya perlahan dan langsung mengambil bajunya untuk menahan pejuku supaya tidak jatuh ke kasur.

"Bulik kalo dikeluarin dalem gini ga hamil kan?"

" Engga, aman aja bulik KB. Dasar anak nakal sana ke kamar mandi dulu bersihin burungmu terus buka lagi ya rolling doornya, keburu om mu pulang" bulik menyuruhku sambil mencubit hidungku

"Iya sayangku yang udah ngilangin keperjakaanku" aku bergegas sambil mencium mulutnya sementara bulik mengelapi juniorku menggunakan baju nya.

Setelah itu aku menuju kamar mandi dengan kaki sedikit bergetar untuk mencuci juniorku. Tak lama kemudian bulik menyusulku dengan posisi masih telanjang bulat lalu merebut gayung yang aku gunakan untuk mengguyur juniorku. Lalu bulik jongkok untuk mencuci mekinya.

"Sini sekalian aku bersihin sayang" kata bulik yang berubah memanggil sayang

"Pake lidah dong kalo bersihin yank" kataku bercanda sambil menyodorkan kontolku yang setengah tiang.

"Alah sok sok gaya suruh bersihin pake lidah tadi aja baru sebentae udah jebol" bulik meledekku

"Yang penting ada yg untung banyak dapet perjakanya brondong"

"Iyo sayang, gausah ngomong terus. Tadi kan bulik dah janji to sama kamu?"

"Sini bulik bersihin"

Dan ternyata benar juniorku kembali di jilatinyaa dengan lembut. Sambil tangannya mengggesek gesekannya ke kantong menyanku.

"Masukin yang pol bulik" pintaku agar juniorku di lahabnya habis. Ia pun menuruti kemauanku.

Bulik berhenti sejenak sambil melihat keatas dan berkata:
"Tris bulik kok pengen doggy to, kamu sekali lagi mau ya?"

"Doggy yang gimana bulik?" Jawabku polos

"Dan sini bulik ajarin biar pinter, tp kalo sama pacarmu jangan dikeluarin di dalem memek ya"

Beralaskan baju yang untuk mengelap pejuku tadi bulik menyiapkan posisi doggy. Saat itu aku melihat body bulik sungguh terlihat bohay sekali dengan curve yang bagus bulik membuka belahan pantatnya.

"Sini kontolmu biar bulik masukin, kamu berlutut ya"

Seketika aku melihat belahan pantat yang tadi membuatku hilang kesadaran begitu menggairahkan dengan warna coklat bintik bintik seperti pori2 yang membuka.
Tanpa mendengarkan arahan bulik aku langsung menjilati belahan pantat bulik dengan bau khas pantat itu semakin membuatku bergairah. Tanpa rasa jijik sedikitpun aku beranikan diri menjilati sunhole bulik yang sedikit terbuka itu.

"Aduh tris enaaaak bangeeeeet sumpah, kamuuu kok mauuu sihh" jawab bulik sambil menggoyang goyangkan pantatnya.

Aku mainkan belahan pantatnya dengan lidahku sambil sedikit menahan nafas.
Aku jilati perlahan bagian perbagian pantat bulik yang sungguh bohay itu.

" tris udah tris nanti lagi ya ayo masukin dulu, takut nanti azwa bangun" (anak ketiga bulik yang tidur di ruang tengah)

Langsung aku arahkan juniorku ke mekinya dengan arahan tangan bulik.
Lalu ku goyangkan perlahan sambil bulik pun ikut bergoyang pelan2.

Entah kenapa aku semakin bergairah melihat pantat bulik yang bisa dikata tidak ada mulus mulusnya.

Sambil terus menggenjot meki bulik yang sudah basah itu aku mainkan sunhole bulik dengan jari aku.

"Tris jangan gitu ah jorok" bulik menepis jariku.

Tanpa aku hiraukan tepisan bulik aku tetap memainkan jari aku di permukaan sunholenya.
Ternyata bulik pun malah menikmatinya.

Sedang enak enaknya menggenjot meki bulik tidak lama kemudian ketakutan bulik terjadi.

Azwa menangis mencari ibunya.

"Bentar ibuk lagi mandi nak. Disitu dulu ya" teriak bulik

"Tris keluarin cepet2 ya" timpal bulik

"Ehhh iya bulik" smbil kunaikan tempo genjotanku

"Nah iyaaa terusss trisss enaaaak bangeeet trissss enaaakkkk trisss aku mau keluar sayaaaangggg"

Tambah nafsuku ketika bulik berkata itu. Kugenjot lebih cepat lagi. Dan booom bokong bulik bergetar2 keluarlah seperti air kencing dari meki.

Tanpa aku perdulikan aku terus menggenjot meki bulikku dengan tanpa putus memandangi pantatnya.
Sekitar 3 menit kemudian akhirnya peju ku keluar lagi meleleh dari lubang kenikmatan milik bulik ituuuu.

Langsung aku cabut dan aku pun bingung harus bagaimana karena anak buliku sudah bangun.

Bulik langsung berganti posisi jongkok untuk mencuci kembali mekinya yang berlumuran pejuku.

"Gila tris enak banget ini" kata bulik sambil membersihkan meki nya

"Iyaa enak, tapi ini gimana aku keluar kamar mandinya bulik?".

"Dah kamu disini dulu. Ntar bulik keluar buat pindahin azwa ke kamar bulik terus ntar bulik sekalian bawain celanamu kesini terus bulik bukain rolling doornya kamu langsung pulang ya"

"Yaudah cium dulu tapi"

"Dasar anak manja" langsung bulik menyosor mulutku dengan cepat.

Setelah ciuman kilat bulikpun keluar kamar mandi dan tidak lama membawakan celana osisku.

"Bulik buka kan rolling doornya kamu langsung pulang ya"

"Siap ndan" jawabku

Tidak lama kemudian suara rolling door terbuka akupun bergegas pulang kerumah.


Sampai dirumah seperti orang bingung. Bengong sendiri sambil membayangkan kejadian yang aku alami tadi.

Ada beberapa cerita keseruan es juice pulen punya bulik yang lain.
Kalau ada waktu lubang eh luang pasti nubi share untuk para suhu semua.

Sekarang kami sudah punya kehidupan masing masing. Akupun sudah mempunyai istri dan anak. Kadang kalau bertemu hanya saling senyum dan beberapa tahun lalu sebelum menikah aku sempat mengulang masa indah dengan bulik untuk salam perpisahan.

Asli...
Mulyo bnget uripmu, Tris....

Iso nduwe bulik sing modele kyok ngene....
Ane mencium aroma Analisa dimari, neeh...
Jd ijinkan ane bangun Apartment di lapak suhu ini, nggih....

:top:
 
Hari minggu pagi waktu ituaku melakukan aktivitas jogging seperti biasa. Kebetulan rute joggingku melewati rumah bulik terlebih dahulu karena rumah bulik ada di pinggir jalan.

Tanpa sengaja aku berpapasan dengan bulik yang sedang menjemur pakaian. Dengan menggunakan daster tipis dengan potongan lengan agak lebar ke bawah. Bulik menyapaku dengan candaan.

"Tris, mau kemana? Pasar?"

"Engga bulik, mau sekolah"

"Hah? Minggu2 kok sekolah sih" jawab bulik sambil menyampirkan jemurannya

Aku tanpa sengaja melihat bongkahan toket bulik yang indah itu.
Batinku "gila pagi pagi ada aja godaannya"

Lalu ku dekati bulik sambil tengok2 disekitar

"Kalo keluar rumah tu pepayanya dibungkus dulu, ntar diminta orang gimana?" Ledekku Sambil sedikit menyentuh puting bulik dari luar

"Wo dasar ponakan gendeng, sana lari yang jauh ntar bulik dilarisi es juice nya"

"Siap ndan" jawabku

Setelah jogging sekitar 1 jam akupun sampai rumah kembali. Lalu mandi dan sarapan. Seusai sarapan aku teringat kata bulik tadi. Enak juga nih minum es juice pagi2 sambil numpang ngerokok di warung bulik.

Akupun langsung bergegas menuju warung bulik.

Sesampainya di warung ternyata masih tutup. Namun dari luar tercium bau sedap bumbu sedang di tumis.

"Wah aku ini bulik pasti lagi masak nih"

Aku pun coba masuk lewat pintu samping yang langsung menuju dapur. Terlihat anak nomor 2 bulik dan dan anak bontot bulik sedang menonton kartun.

"Bulik, bulik".

"Piye tris? Bulik lg masak"

"Wah gimana sih katanya suruh ngelarisin kok malah belum buka" jawabku sambil berjalan menuju dapur.

"Iya tris, lagi pengen masak tumis buncis nih. Itu om wawan tumben pulang awal tadi malem. Biasanya pulang pagi. Eh pulang pulang minta besok pagi masakin tumis buncis"

"Nah om wawan mana bulik?" Dengan gayaku yang tetep cool sambil memandangi toket bulik yang masih belum pakai BRA.

"Itu masih ngorok di kamar"
Bulik pun melirik ke arah wajahku yang gagal fokus tanpa berkedip memandangi toketnya

"Apa lho, eh bulik aku numpang ngerokok ya di depan? Abis makan nih" jawabku sambil cengengesan

"Yaudah ambil aja berapa, uangnya taruh di etalase aja"

Akupun balik ke depan untuk mengambil rokok dja*um kesukaanku. Sementara Bulikpun masih sibuk memasak.

Ku habiskan beberapa batang rokok di warung sambil sms an dengan pacarku waktu itu. Ntah setan apa yang meracuni otakku tiba tiba terpikiran minta BJ bulik di dapur seru sepertinya. Aku pun coba melihat kondisi om di kamar dengan mengintip dari balik pintu yang terbuka sedikit. Terdengar nyaring suara dengkuran om ku yang telihat seperti kelelahan.

Akupun balik lagi ke warung untuk berpikir gimana caranya agar kedua anak bulik ini bisa keluar dari rumah.

Akhirnya aku dekati anak yang nomor 2, aku iming imingin dia untuk main ke rental Playstation di dekat rumah setelah aku kasih uang 5rb untuk sewa nya. Akhirnya anak nomor 2 pun pergi. Tinggalah anak bulik yang paling kecil sedang menonton tv.

Akupun berjalan menuju dapur dengan rasa deg deg an yang amat sangat. Bulik sedang mencuci beras dengan poisi jongkok menghadap ke keran.

Aku dekati dia dengan tiba tiba aku cium pipinya.
"Emmmuach acem amat emak emak satu ini"

"Eh jangan gila ya tris, mas wawan bangun bisa perang dunia" bulik kaget dengan menoleh ke arah kamar tidur mereka.

"Aman, dia tidurnya masih ngorok kenceng barusan aku lihat".

"Lihat lihat sikon ah tris, udah mulai gila ni kamu" bulik sedikitt marah dengan aksiku


"Iyaaa im sorry ya onty" sambil ku peluk dari leher bulik yg masih jongkok mencuci beras.

Setelah itu ku masukan jari2ku ke dalam toketnya yang lembut coklat kehitaman itu.

"Ahh triss lihat ruang tengah ituu, ada riza (anak no2 ga di ruang tengah? )
Jawbanya sambil menghentikan kegiatanya mencuci beras.

"Udah di kondisikan bulik, dia udah aku kasih uang buat ke rentalan PS" jawabku sambil berdiri menurunkan sedikit celana kolor yang aku pakai.

Dengan posisi bulik masih jongkok aku sedikit aku paksa buat membuka mulutnya. Sedkit ada penolakan dari bulik yang takut suaminya bangun.

"Tris jangan gila tris, itu mas wawan kalau keluar dari kamar langsung keliatan kitaa"

Akhirnya aku pindahkan posisiku yang tadinya berdiri di dekat cucian piring. Lalu aku suruh bulik jongkok di dekat kompor yang agak tertutupi tembok dapur.

"Dah disini aman nanti aku sambil tengok tengok. Deg deg an tp enak kan kalo begini"

"Enak palamu itu, biarin aja kontolmu panas ntar. Tanganku kena irisan cabe tadi waktu motongin" bulik sedikit kesal tapi membuka celana kolorku yang tidak terhalang celana dalam lalu mengocoknya perlahan.

"Diademin pake mulut ntar kalo panas ah" jawabku sambil menengok ke arah kamar tidur om

Terasa jantungku berdegup kencang saat bulik mulai melahap juniorku. Sebetulnya aku juga merasakan ketakutan yang sama dengan bulik. Kalau om bangun langsung ke kamar mandi bisa jadi masalah besar.

Namun ketakutan ku tertutupi dengan lahapan mulut bulik yang sangat lihay sekali dengan permainan lidahnya ke arah kepala juniorku. Tangankupun tidak tinggal diam dengan menggerayangi toket bulik yang sangat leluasa tanpa balutan BRA. Sluuurrrrpppp sluurrrrrp slurppppp suara mulut bulik saat menjilati juniorku.
Dengan tangan kanan menahan kearah tembok dan tangan kiri menggrayangi toket bulik yang sudah sedikit kendor namun sangat menggairahkan untuk dimainkan dengan tangan.


"Gimana kalau kita main di kamar mandi lagi bulik? Bisikku

"Ngga ah, sama aja bunuh diri"
Bulik menghentikan sepongannya

"Nanggung nih, ga pengen nih pagi2 ngentot sama brondong?" Pancingku

"Ah, setan emang kamu tris"
Bulim tiba tiba meninggalkanku dan berjalan kearah kamar.

Akupun sedikit bingung, apakah bulik marah karena aku yang terlalu berani mengajaknya having sex sewaktu ada suaminya. Sambil melihat situasi rumah bulik aku mengangkat kembali celanaku yang tadinya sudah turun samoai lutut. Aku berniat meminta maaf kepada bulik karena kekhilafanku ini.

Tidak lama kemudian bulik kembali ke arah dapur tempatku berdiam diri.

"Tris sini ikut bulik" ajak bulik sambil mematikan kompor

"Nggh... Ada apa bulik?" tanyaku bingung

"Udah mau enak ngga kamu? Gausah banyak tanya" jawabnya ketus

Akupun mengikuti bulik ke arah depan meninggalkan dapur. Dengan perasaan yang tidak enak. Dan jantung semakin berdebar. Aku berpikir jika bulik marah bisa bisa tidak dikasih jatah lagi ini. Padahal perjakaku hilang di meki dia pikirku selama berjalan mengikuti bulik.

Kami berjalan keluar rumah lewat pintu samping. Dan berjalan ke depan, sesampainya di depan bulik membuka rolling door dan menyuruhku masuk kembali dan bulik menutup dan mengganjal rolling doornya dengan batako. Kami berjalan ke arah ruang tamu.

Sesampainya di ruang tamu bulik membisiki ku

"Kita main disini gimana?"

"Hah? Seriusan bulik?"

"Kamu tadi bilang aman aman sekarang kok malah ragu sih? Yaudah gajadi aja lah ya?"

"Eh jangan gittu dong cantiku, emang tadi bulik masuk kamar ngapain?"



"Halah... kalo ada maunya aja bilang cantikku cantiku, tadi bulik selimutin dia terus kipas anginya aku nyalain biar tidurnya semakin nyenyak. Soalnya dia kalo tidurnya ada angin2nya gitu bisa sampe siang, terus pintu ruang tengah udah bulik kunci ( model kuncinya pakai kunci grendel/kunci slot) nanti kalau om bangun terus cari bulik kan ngiranya bulik keluar kalo pintunya dikunci dari dalem. dah copot celanamu gausa banyak tanya kayak wartawan"

Akupun langsung mengikuti arahan bulik mencopot celanaku.

"Loh ditinggal bentar dedeknya kok udah tidur lagi? Bener bener kayak bayi aja gampang tidur gampang bangun"

"Hehe.. bangunin lagi dong biar nangis" rayuku manja

Langsung bulik menyerang bibirku tanpa ampun dengan lidahnya yang mulai bertempur dengan lidahku. Tak tinggal diam aku peluk dia sambil aku remas pantatnya yang begitu menggemaskan.
Betapa kagetnya aku bulik sudah tidak menggunakan celana dalam. Langsung aku naikan dasternya yang tipis itu. Kumainkan pantatnya dengan posisi berpelukan. Ku remas remas dengan sedikit kasar lalu aku coba masukan jariku ke sunholenya namun ditangkisnya lagi.

"Dah duduk di sofa cepet, keburu dia bangun malah gagal ntar"

Tanpa menjawab aku duduk dengan posisi tegang teringat kalau om sedang tidur ditambah lagi anak terakhir bulik sedang berada di ruang tengah asik menonton kartun. Betapa kagetnya lagi bulik melepas dasternya dan wanita setengah tua ini telanjang bulat di depanku sedangkan suaminya sedang tidur dengan jarak yang sangat dekat denganku dan dirinya. Posisi ruang tamu yang jadi satu dengan warung, hanya triplek yang jadi penghalang warung dengan ruang tamu. Sedangkan ruang tamu dengan dengan ruang tengah terhalang tembok dan pintu yang bisa di kunci dari kedua sisi.

Semakin berdegup kencang jantung ini melihat situasi ini. Betapa beraninya bulik saat ini. Sangat berbanding terbalik dengan keadaan waktu di dapur tadi.

"Kok malah jadi diem? Gimana sih mau main ga?"

"Yaudah ayok udah siap loh ini. sini naikin aku" jawabku cool untuk menutupi rasa gugupku.

Bulikpun langsung naik ke arah pahaku lalu tangannya lngsung memegangi juniorku dan mengarahkannya ke memeknya yang ternyata sudah basah sekali. Tanpa babibu bulim langsung mengambil tempo tinggi dengan goyangan mautnya.
Terdengar suara crukkkkk cruuuuk cruuukkkk dari meki bulik yang sudah basah.

"Arrggghhhh trissss jilatin aku tris."
Bulik nenyuruhku dgn mengarahkan lehernya ke mulutku.

Dengan posisi bulik menindih aku. Sambil berpelukan aku menjilati leher bulik tanpa ampun. Sedikit bau kecut memang karena mungkin bulik belum mandi ditambah sudah melakuan berbagai aktivitas tadi. Tapi malah menambah gairahku untuk melibas habis lehernya.

"Arghhh kuping juga yank. Yang liar lagi"

Bulik mulai terlihat sangat ON.

10 menit bertempur bulik tiba tiba memeluku erat dan menambah tempo goyangannya tanpan berkata kata lagi. Bergetar tiba tiba pinggul bulik langsung melahap mulutku.
Tak lama kami berpindah posisi MOT. Bulik mengeluh lelah. Padhal aku tahu dia sudah dapat big O. Tapi aku teruskan saja karna aku belum bisa crot.

"Pindah posisi kamu diatas ya. jangan lama lama inget"

"Iyaaa sayang" jawabku dengan mencium bulik"

Ku cepatkan tempo serangan kearah memek bulik tanpa ampun. Namun aku kuatir karna suara memek becek bulik semakin nyaring terdengar. Dilain sisi Bulik menahan desahan yang tampak tidak terbendung. Lalu kuarahkan jariku untuk dijilatinya agar tidak terlalu menahan desahan.

Slurrrp sluuurrppp slurrppppp. Semakin bergairah mendengar mulut bulik yang tampak ganas menjilati tanganku.

"Aku mau keluar aku mau keluar" bisiku

Tiba tiba bulik bangun lalu menyepong dan tangan kirinya mengocok juniorku.

Aku jambak rambut bulik karna aku tidak tahan lagi ingin memuntahkan lahar dinginkuuuu.

"Aaaahhhhh.... ahhhh..aaaaaaaahhh croooooottttttt crooootttt croootttttttt"
Keluarlah lahar dingin ke mulut bulik.

Dengan sigap bulik menjilati sisa sisa lahar dingin yang berada di juniorku. Dan terus menyepongnya sampai benar benar tak bersisa. Lalu bulikpun menelannya seperti tanpa jijik sedikitpun. Sebenarnya aku ingin menciumnya tapi ku urungkan niatku lantaran sisa lahar dinginku yg masih ada di sekitaran mulutnya.

"Uwwwhhh, anget anget anget kentel pejumu rek" kata bulik sambil mengelap sisa2 peju di mulut lalu mengalp keringat yang ada di dahinya. Tak lama kemudian dia memakai dasternya.

"Dah sana pulang dulu dasar Ponakan gila" bulik menyuruhku pulang sambil memakai dasternya.

"Iya iyaaaa, makasih ya sayang, kok ga di tembak dalam aja sih?" jawabku sambil tertawa

"Jangan nanti pejumu sama peju om mu tarung di rahimku" jawabnya sambil menepuk dahiku

"Nanti aku makan disini gapapa ya bulik?"

"Iya nanti sini aja kalau mau makan"

Akupun pulang kerumah untuk beristirahat setelah bertempur dengan stw dabest yang mengilangkan keperjakaanku.

Sekitar jam 11 aku berniat main kerumah kawan yang dengan menggunakan motor.

"Tris, sinio makan bareng kalau mau makan" ajak bulik

Akupun menghentikan lalu mematikan mesin motorku lalu masuk lewat pintu samping.

"Gimana bulik?"

"Sini maem dulu, pake buncis"

"Iyo, rene le maem bareng ben nikmat ( iya, sininle makan bareng biar nikmat" timpal om ku

Betapa kagetnya aku dengan timpalan omku. Langsung pikiranku ke arah istrinya yang tidak lain adalah bulik ku sendiri yang aku buat barengan dengan omku.




Terima kasih respon positifnya 🙏


Next pantau antusiasme suhu suhu sekalian dan waktu luang saya karena kesibukan bekerja pelan pelan akan ada update cerita kejadian yang lain lagi🙏

Skillnya Trisno dah semakin jd, neeh....
Soalnya pas ngeue prtma skornya 2 - 1 bt bulik...
Skrg dah bsa 1 - 1, neeh....

Ane yakin d ksmptan berikutnya, Trisno bsa bkin bulik susah berdiri, neeh...

Ane msih mengharap dgn amat sangat spya Trisno bsa dpt perawan boolnya bulik, neeh.....
Soalnya bulik demen, dikobel boolnya....

Mknya ane berharap Trisno mengAnalisa bulike....

Jgn ksih kendor, hu....
Lanjoetkeun, petualanganmu brsma bulik....

:semangat:
 
Hari sabtu malam tim kebanggaanku bermain, Yeah its Manchester United time. Seperti biasa aku nobar dengan om Haris (adik dari ibu dan om wawan) dirumahnya, karena kita punya kecintaan terhadap tim yang².

Aku lebih memilih di rumah ketika MU berlaga untuk menikmati pertandingan hingga ada partai selanjutnya. Kebetulan waktu itu MU main di partai awal yaitu jam setengah 8 malam. Aku pergi ke warung untuk membeli beberapa makanan ringan.

Setelah pulang kerumah aku buat teh hangat, lalu aku kembali kerumah om haris untuk menonton pertandingan. Kusiapkan secangkir teh hangat dan makanan ringan untuk kawan nonton bola.

"Wah tris, aku ga di buatin sekalian?" Protes om haris

"Walah, ga bilang sekalian om tadi"

"Yah orang gatau juga kamu mau buat teh"

"Yaudah abis ini aku buatin" jawabku

Pertandingan waktu itu berjalan sangat seru. Seakan di rumah ada lebih dari 2 orang yang menonton karena saking serunya.

Pertandingan babak pertama usai 2-0 MU memimpin atas tottenham. Akupun ijin kepada om haris untuk membeli rokok di warung.

"Om, simbah udah tidur belum? Mulutku kecut nih pengen ngerokok"

"Kalo pengen aman jangan ngerokok sendiri, aku di bagi. Ntar kalo mbah bangun kan yang dikira ngerokok aku nanti tris" jawab om meminta imbalan agar aku bisa nonton bola sambil merokok.

"Yaudah sini tambahin 2rb biar bisa beli setengah bungkus" pintaku

"Tuh ambil di kamarku ada uang 500an perak"

Akupun bergegas keluar menuju warung yang masih buka di tetangga desaku. Kunyalakan motor bututku pelan pelan karena disekitarku banyak anak bayi sedang tidur.

Saat melewati rumah bulik aku melihat om wawan sedang menutuo pintu samping.

"Mau kemana om?"

"Biasa tris cari uang tambahan" jawabnya sambil menutup warung

Yang dimaksud uang tambahan adalah berjudi. Ya om wawan gemar sekali berjudim

"Mau aku anter om? Aku mau ke desa B nih mau beli rokok" ajakku

"Gausah tris om bawa motor sendiri kok"

"Yaudah ya om jalan dulu aku. Kalo dapet uang banyak jangan lupa sama ponakan, eh beli di bulik aja ada ga om rokoknya?" jawabku sambil ku masukan prosneling motorku

"Beres tris, doain makanya. Beli di desa B aja tris males aku bukain warungnya bulikmu lagi nidurin azwa"

"Okedeh om, jalan dulu ya"

Ditengah perjalanan pikiran nakalku mulai bermain. kalau om berangkat judi pasti pulangnya subuh nih, Wah bisa nih aku garap bulik kalo ada kesempatan.

Setelah beli rokok aku kembali ke rumah om haris melewati rumah bulik yang sudah gelap gulita.

"Wah udah tidur nih pasti orangnya" dalam hati ku berkata

Akupun melanjutkan pertandingan yang terhenti karena istirahat babak pertama. Sambil menikmati rokok dj*rum andalanku bersama om haris. Pertandingan semakin seru. Karena kedua tim bermain taktis dan saling berbalas gol.

Ditengah pertandingan hape ku berbunyi. Ternyata ada SMS masuk. Tapi aku tidak sempat membukanya karena saking rame nya pertandingan. Selang 15 menit berjalan aku coba cek SMS ternyata bulik yang SMS aku.

"Tris? Kamu dimana?" Isi sms bulik

Aku pun segera membalas.

"Dirumah mbah bulik, lagi nonton bola sama om haris".

"Om wawan pulang besok pagi lho, ga pengen nonton bola disini aja?"

Tanpa membalas sms akupun bergegas untuk menujunrumah bulik. Aku beralasan kepada om haris mau menemui temanku di desa sebelah.

"Om, bentar ya aku tinggal bentar. Ini temenku ngajak ketemuan di desa B"

"Wah mau ngapain km? Jangan mabok2 ya"

"Aman om, ga doyan aku"

Aku nyalakan motor agar om haris tidak curiga. Lalu motorku aku sembunyikan di belakang rumah kosong dekat rumah bulik. Sambil aku pantau situasi sekitar agar tidak ada orang yang curiga aku masuk kerumah bulik.

Setelah situasi aman aku sms bulik untuk membukakan pintu samping.

"bukain pintu samping buruan"

Sekitar 5 menit bulik membukakan kunci sampingbtanpa membukanya. Saat aku akan masuk pintu samping ada tetanggaku lewat.

"Mau kemana tris?"

"Ini pak mau ke desa B nunggu temen jemput lama sekali"

"Oalah, malem minggu kok ya ini"

"Iya pak"

"Yaudah jalan dulu ya tris"

"Nggih pak atos atos"

Sial, untung saja belum sempat masuk rumah bulik. Akupun kembali memantau sekitaran rumah bulik untuk memastikan tidak ada orang lagi yang lalu lalang di sekitaran.

Setelah benar benar aman aku masuk rumah bulik lewat pintu samping. Dan membawa sandalku masuk agar mengurangi kecurigaan orang.

Aku lihat di ruang tengah hanya ada anak pertama bulik yang tertidur di depan tv. Lalu aku membuka perlahan pintu kamar bulik.

Ternyata bulik masih menidurkan anak terakhirnya dengan posisi kamar gelap gulita. Bulik pun menoleh ke arah pintu karena cahaya masuk ke kamarnya. Dengan daster tipis tanpa lengan yang ia pakai terlihat sekali kemolekan badan bulik yang masih terlihat menggoda.

Bulik pun langsung mengalihkan badannya yang tadinya menutupi anaknya yang sudah sangat lelap sekali tidurnya. Setelah itu ia bangun dan menghampiriku.

"Jadi nonton bola ga?" Bisik bulik sambil menjilat kupingku

Greeeengggggggg, serasaaaa diguyur air es di malam hari bulu kudukku langsung berdiri.

"Nggghh... itu riza tidur disitu apa ngga ganggu?" Jawabku polos

"Bentar kamu sini dulu ya, aku pipis bentar. Sambil liatin azwa kalo siapa tau bangun"

"Iya heem"

Sambil menunggu bulik Aku tiduran di samping anak terakhirnya. Tak berselang lama bulik kembali ke kamar. Dengan perlahan memeluku dari belakang dengan posisi kakinya menindih pahaku. Wah gila, gundukan toketnya yang tidak lagi kencang itu mengganggu punggungku. Ternyata bulik tidak lagi menggunakan BRA.

Semakin terhimpit aku pun berbalik arah. Dan kamipun saling tatap wajah. Tak tau lagi apa yang harus aku lakukan. Bulik mulai mengusap pipiku dengan lembut. Mulutnya perlahan mulai menyodorkannya seakan menyuruhku untuk melahapnya. Dengan posisi masih tiduran kami saling berbalas kecupan mesra. Ku gerayangi toket bulik dengan puting menyembul itu dari luar dasternya yg tipis. Ku mainkan putingnya sampai bulik mulai menggelinjang.

"Sssshhhhh..... sssshhh...ssshhh" desah bulik

Ia pun mulai tidak kuat menahan nafsu yang mulai memuncak. Dengan sigap ia membuka celana jeans ku, mencopotnya dari kakiku dan membuangnya ke lantai. Tinggalah celana dalam yang tersisa. Bulik meraih juniorku dan langsung melahapnya.

"Slluuurrrppp sllluurrrrp sllluuurrrrpppp"

Belum lama bulik melepas juniorku dari mulutnya. Lalu iya berjalan menutup pintu kamar yang masih terbuka.

"Bentar tutup dulu ntar takutnya kalo fira atau riza bangun" bisiknya

"Nah ini kalo bangun gimana?" Tanyaku sambil menunjuk anak terakhirnya yang tidur di sampingku

"Dah gampang ntar, aku tetekin pasti tidur lagi dia"

Setelah mengunci pintu kamar dia mencopot daster dan celana dalam yang terpakainya, lalu meletakannya ke lantai. Sekarang dia telanjang bulat tanpa sehelai benangpun. Dengan kondisi remang remang dia berjalan menghampiriku dan menindihku. Kami berciuman kembali. Kali ini ciuman yang dia berikan sangatlah berbeda dengan ciuman yang pernah kami lakukan. Ciuman itu membuat juniorku semakin tegang berdiri. Dia tetap menyuruhku tiduran agar dia bisa leluasa menikmati tubuhku.

"Sini agak majuan dikit, tak kasih fly km" bisiknya sambil turun ke lantai dan mengambil posisi jongkok.

Akupun mengikuti apa katanya. Dia membimbing kakiku untuk tekuk ke atas. Dimulai dari menjilati telur juniorku dan melahapnya satu persatu sampai terdengar bunyi "pluuuk pluuuuk pluuuk"

Disiti aku merasakan betapa nikmatnya di mainkan telur juniorku. Sampai benar aku merasakan seperti fly. Dan sudah tidak menghiraukan lagi kalau disebelahku ada anaknya sedang tidur.

Setelah asik memainkan telurku ternyata bulik menjilati sunhole ku tanpa ada rasa jijik sedikitpun. Kurasakan lidahnya sampai dipaksa untuk masuk ke sunhole ku.

Salah dugaanku ternyata ini yang dia maksud dikasih enak. Benar benar enak ternyata. Sampai aku menggelinjang tidak karuan.

"Sssshhhh... udah udah udah cukuupppp aku nanti jebol duluan" bisikku sambil menjambak rambutnya

Tanpa meresponku ia tetap memainkan sunhole ku dengan lidahnya. Sampai basah pantatku dimainkannya.

Dari situlah aku punya niatan balas dendam untuk menjilati nya. Tapi aku masih takut takut untuk memulainya karena masih ada rasa jijik untuk memulai.

Aku paksa untuk berhenti. Lalu akupun turun ke lantai untuk memaksanya tiduran dilantai. Kubuka himpitan pahanya lalu aku mulai menjilati memeknya yang sudah basah sekali. Ada tolakan yang cukup kuat dari bulik.

"Udah udah yuk main aja langsung" katanya sambil menutup lubamg memeknya.

Tanpa meresponnya juga aku tetap memaksa membuka himpitan pahanya lalu kembali memainkan klitorisnya yang mengitam itu. Tanpa ampun aku menjilati memek buliku yang sudah mengeluarkan 3 anak itu.

"Ssshssshhhhshss trisss udaaaah" pintanya sambil menggelinjang

Kupaksa terus karena aku tambah bergairah saat mendengar desahaanya. Kujilati sambil kumasukan jariku ke memeknya lalu aku kocoknya dengan tempo sedang.

10 menit aku colmek sambil aku jilmek akhirnya bulikpun menyerah. Ditandai dengan keluarnya air bening dari memeknya. Aku tak tahu waktu itu air apa. Aku pikir dia ngompol. Aku sedikit jijik pada waktu itu karna posisi mulutku masih di memeknya.
Terkenalah air dari memek bulik ke mukaku.

"Srrhrhrhrsss trisss aaaahhhhhhhhhh"
Keluhnya sambil menahan air bening itu keluar dari memeknya.

Langsung terlihat lemas raut wajah bulik setelah ia menyerah dalam pertempuran pertama. Tanpa menunggu waktu yang lama langsung ku masukan juniorku ke memeknya. Terasa sangat basah sekali saat ku masukan. Sambil aku sedot putingnya aku sodok juga memeknya yang basah itu dengan tempo sedang. Baru 3 menit menggoyang bulik sudah terasa mau jebol juniorku. Akupun mengentikan goyangannya lalu memeluknya erat erat.

"Ssrrrrhhh bulik aku gakuaaaat aku gakuaaat" kataku sambil memeluknya

Diapun langsung merespon melepaskan kontolku dari memeknya dan langsung menahan jalan keluar peju dengan jarinya.

"Jangan keluar duluu ih"

Stelah aku dapat mengkondisikan keadaan. Kamipun berganti posisi. Dengan posisi WOT aku melihat goncangan toketnya yang naik turun, naik turun tanpa kendali. Diapun memejamkan mata sambil mendesah tidak terkontrol. Ku tutupi mulutnya dengan jariku. Lalu malah bulik memasukanya ke mulut dia. Dia menggoyang kontolku sambil menjilati jariku. Akupun memainkan toketnya yang sangat menggoda itu.

Tetesan keringatnya jatuh ke dadaku. Sangat menggairahkan sekali STW ini batinku. Dia pun akhirnya jebol untuk ke 2x nya.

"Ssrhh srrhhh sayang peluuukkk" rintihnya dengan posisi pinggul menggelinjang

"Sini mulutnya biar aku mainin sini" pintaku

Sambil berpelukan kamipun berciuman hebat kembali. Sampai air liur bulik berkumpul di mulutku.

Setelah puas ku mainkan mulutnya. Aku pindahkan posisi bulik untuk posisi doggy. Saat ia ambil posisi menungging kulihat dari remang remangnya kamar bulik bak seperti seorang model dengan curve pinggulnya yang sangat menggoda.

Sejenakku mainkan dengan tempo rendah sambil ku peluk dia dari belakang. Malam itu sungguhlah malam yang panas karena pertempuran hebat kami. Pungging bulik di penuhi dengan keringat yang menetes ke pantatnya sampai terasa ke juniorku.

Sangat terangsang sekali setelah kembali melihat bongkahan pantatnya lalu aku ambil tempo cepat karena gairahku yang meninggi.

"Plokkk ploook plokkk plok plok" suara itu nyaring terdengar.

Sudah tidak ku pedulikan apakah suara itu akan terdengar sampai luar rumah bulik atau tidak.

Belum lama aku genjot tempo tinggi. Kami dikejutkan dengan anak ke 3 bulik bangun dan menangis. Mencari ibunya. Sebagai ibu dia langsung reflek naik ke kasur dan memeluknya lalu memberikan teteknya untuk anaknya.
Aku masih posisi berlutut menyaksikan sisi keibunya di balik keganasannya dia yang menyetubuhi keponakannya sendiri.

Sisi liarku muncul kembali setelah melihat bulik mengempengi anaknya dengan posisi miring dari belakang terlihat bokongnya yang sangat aku cintai dari bulik.

Perlahan ku buka belahan bokongnya lalu ku beranikan untuk menjilati bagian belahan bokongnya yang seksi itu.

Kesan pertama kurasakan asinnya keringat dia. Lalu sedikit kucium khas bau dari pantat namun malah semakin menambah gairahku untuk semakin mejamahi pantatnya.

Setelah sentuhan lidahku mendarat ke belahan pantatnya, ia kaget dengan respon memajukan pantatnya. Namun tetap ku ikuti gerakan pantatnya.

"Srruupp sruuupppp sruuuppp" jilatanku saking banjirnya liur dan cairan mekinya beradu

Setelah anaknya tidur kembali kamipun melanjutkan pertemuran di lantai kembali. Dengan posisi awal yaitu doggy. Bulik menyempatkan mem BJ juniorku untuk menegaskan bahwa juniorku siap tarung kembali..

Ku paskan kembali posisinya untuk doggy. Lalu perlahan ku masukan juniorku ke lubang kenikmatanya. Sambil aku peluk kembali dengan tempo sedang aku menyodoknyaaa. Cukup lelah karena pertarungan yang tidak kalah alotnya dengan pertandingan MU vs THP yang aku tonton tadi. Bulikpun tersungkur dengan posisi telungkup meninggalkan juniorku yang terlepas dari mekinya.

Bak striker yang haus gol. Juniorku mencari lubangnya untuk dimasukan kembali. Dengan posisi bulik telungkup aku hajar meki bulik tanpa ampun. Ku hajar sampai terdengar bunyi gesekan meki, juniorku dengan cairan yang keluar dari mekinya.

Ku minta posisi MOT kembali agar aku bisa leluasa menggerayangi toketnya.

Bulik mengarahkan tanganku agar memgangi area tenggorokannya. Seperti posisi mencekik. Ku ikuti maunya dia dengan posisi tersebut. Lalu aku genjot dengan tempo cepat.

"Nahhh... iyaaa gituuu lenih cepet lagi" pintanya

Aku ambil tempo cepat lalu agak ku rapatkan poisi tanganku ke tenggorokanya. Laluu

"Croooootttt crooootttttt" lelehan lava bersarang di memek STW beranak 3 itu.

Kami berpelukan cukup lama dengan posisi juniorku masih bersarang di mekinya sampai sampai juniorku tidak lagi tegak berdiri seperti tiang.

"Kalau aku ini hamil, kamu mau kan tris ngakuin kalo ini anak kamu? " katanya mengejutkan ku diposisi setelah crot dalam mekinya

Bulik badung jg, ya...
Ane demen sm cra doi ngeprank Trisno...
Ane yakin bnget, Trisno pasti lngsung glagepan pas bulik ngmng,"Km mau khan Tris, ngakuin ini anakmu kl aq hamil"....

=))
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd