Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[Real Story] - es juice pulen punya bulik

kasih cerita yang ketahuan anaknya ding huhh...kan seru kalo ketahuan anak kecil hu ✌✌✌✌✌✌
 
Hari sabtu malam tim kebanggaanku bermain, Yeah its Manchester United time. Seperti biasa aku nobar dengan om Haris (adik dari ibu dan om wawan) dirumahnya, karena kita punya kecintaan terhadap tim yang².

Aku lebih memilih di rumah ketika MU berlaga untuk menikmati pertandingan hingga ada partai selanjutnya. Kebetulan waktu itu MU main di partai awal yaitu jam setengah 8 malam. Aku pergi ke warung untuk membeli beberapa makanan ringan.

Setelah pulang kerumah aku buat teh hangat, lalu aku kembali kerumah om haris untuk menonton pertandingan. Kusiapkan secangkir teh hangat dan makanan ringan untuk kawan nonton bola.

"Wah tris, aku ga di buatin sekalian?" Protes om haris

"Walah, ga bilang sekalian om tadi"

"Yah orang gatau juga kamu mau buat teh"

"Yaudah abis ini aku buatin" jawabku

Pertandingan waktu itu berjalan sangat seru. Seakan di rumah ada lebih dari 2 orang yang menonton karena saking serunya.

Pertandingan babak pertama usai 2-0 MU memimpin atas tottenham. Akupun ijin kepada om haris untuk membeli rokok di warung.

"Om, simbah udah tidur belum? Mulutku kecut nih pengen ngerokok"

"Kalo pengen aman jangan ngerokok sendiri, aku di bagi. Ntar kalo mbah bangun kan yang dikira ngerokok aku nanti tris" jawab om meminta imbalan agar aku bisa nonton bola sambil merokok.

"Yaudah sini tambahin 2rb biar bisa beli setengah bungkus" pintaku

"Tuh ambil di kamarku ada uang 500an perak"

Akupun bergegas keluar menuju warung yang masih buka di tetangga desaku. Kunyalakan motor bututku pelan pelan karena disekitarku banyak anak bayi sedang tidur.

Saat melewati rumah bulik aku melihat om wawan sedang menutuo pintu samping.

"Mau kemana om?"

"Biasa tris cari uang tambahan" jawabnya sambil menutup warung

Yang dimaksud uang tambahan adalah berjudi. Ya om wawan gemar sekali berjudim

"Mau aku anter om? Aku mau ke desa B nih mau beli rokok" ajakku

"Gausah tris om bawa motor sendiri kok"

"Yaudah ya om jalan dulu aku. Kalo dapet uang banyak jangan lupa sama ponakan, eh beli di bulik aja ada ga om rokoknya?" jawabku sambil ku masukan prosneling motorku

"Beres tris, doain makanya. Beli di desa B aja tris males aku bukain warungnya bulikmu lagi nidurin azwa"

"Okedeh om, jalan dulu ya"

Ditengah perjalanan pikiran nakalku mulai bermain. kalau om berangkat judi pasti pulangnya subuh nih, Wah bisa nih aku garap bulik kalo ada kesempatan.

Setelah beli rokok aku kembali ke rumah om haris melewati rumah bulik yang sudah gelap gulita.

"Wah udah tidur nih pasti orangnya" dalam hati ku berkata

Akupun melanjutkan pertandingan yang terhenti karena istirahat babak pertama. Sambil menikmati rokok dj*rum andalanku bersama om haris. Pertandingan semakin seru. Karena kedua tim bermain taktis dan saling berbalas gol.

Ditengah pertandingan hape ku berbunyi. Ternyata ada SMS masuk. Tapi aku tidak sempat membukanya karena saking rame nya pertandingan. Selang 15 menit berjalan aku coba cek SMS ternyata bulik yang SMS aku.

"Tris? Kamu dimana?" Isi sms bulik

Aku pun segera membalas.

"Dirumah mbah bulik, lagi nonton bola sama om haris".

"Om wawan pulang besok pagi lho, ga pengen nonton bola disini aja?"

Tanpa membalas sms akupun bergegas untuk menujunrumah bulik. Aku beralasan kepada om haris mau menemui temanku di desa sebelah.

"Om, bentar ya aku tinggal bentar. Ini temenku ngajak ketemuan di desa B"

"Wah mau ngapain km? Jangan mabok2 ya"

"Aman om, ga doyan aku"

Aku nyalakan motor agar om haris tidak curiga. Lalu motorku aku sembunyikan di belakang rumah kosong dekat rumah bulik. Sambil aku pantau situasi sekitar agar tidak ada orang yang curiga aku masuk kerumah bulik.

Setelah situasi aman aku sms bulik untuk membukakan pintu samping.

"bukain pintu samping buruan"

Sekitar 5 menit bulik membukakan kunci sampingbtanpa membukanya. Saat aku akan masuk pintu samping ada tetanggaku lewat.

"Mau kemana tris?"

"Ini pak mau ke desa B nunggu temen jemput lama sekali"

"Oalah, malem minggu kok ya ini"

"Iya pak"

"Yaudah jalan dulu ya tris"

"Nggih pak atos atos"

Sial, untung saja belum sempat masuk rumah bulik. Akupun kembali memantau sekitaran rumah bulik untuk memastikan tidak ada orang lagi yang lalu lalang di sekitaran.

Setelah benar benar aman aku masuk rumah bulik lewat pintu samping. Dan membawa sandalku masuk agar mengurangi kecurigaan orang.

Aku lihat di ruang tengah hanya ada anak pertama bulik yang tertidur di depan tv. Lalu aku membuka perlahan pintu kamar bulik.

Ternyata bulik masih menidurkan anak terakhirnya dengan posisi kamar gelap gulita. Bulik pun menoleh ke arah pintu karena cahaya masuk ke kamarnya. Dengan daster tipis tanpa lengan yang ia pakai terlihat sekali kemolekan badan bulik yang masih terlihat menggoda.

Bulik pun langsung mengalihkan badannya yang tadinya menutupi anaknya yang sudah sangat lelap sekali tidurnya. Setelah itu ia bangun dan menghampiriku.

"Jadi nonton bola ga?" Bisik bulik sambil menjilat kupingku

Greeeengggggggg, serasaaaa diguyur air es di malam hari bulu kudukku langsung berdiri.

"Nggghh... itu riza tidur disitu apa ngga ganggu?" Jawabku polos

"Bentar kamu sini dulu ya, aku pipis bentar. Sambil liatin azwa kalo siapa tau bangun"

"Iya heem"

Sambil menunggu bulik Aku tiduran di samping anak terakhirnya. Tak berselang lama bulik kembali ke kamar. Dengan perlahan memeluku dari belakang dengan posisi kakinya menindih pahaku. Wah gila, gundukan toketnya yang tidak lagi kencang itu mengganggu punggungku. Ternyata bulik tidak lagi menggunakan BRA.

Semakin terhimpit aku pun berbalik arah. Dan kamipun saling tatap wajah. Tak tau lagi apa yang harus aku lakukan. Bulik mulai mengusap pipiku dengan lembut. Mulutnya perlahan mulai menyodorkannya seakan menyuruhku untuk melahapnya. Dengan posisi masih tiduran kami saling berbalas kecupan mesra. Ku gerayangi toket bulik dengan puting menyembul itu dari luar dasternya yg tipis. Ku mainkan putingnya sampai bulik mulai menggelinjang.

"Sssshhhhh..... sssshhh...ssshhh" desah bulik

Ia pun mulai tidak kuat menahan nafsu yang mulai memuncak. Dengan sigap ia membuka celana jeans ku, mencopotnya dari kakiku dan membuangnya ke lantai. Tinggalah celana dalam yang tersisa. Bulik meraih juniorku dan langsung melahapnya.

"Slluuurrrppp sllluurrrrp sllluuurrrrpppp"

Belum lama bulik melepas juniorku dari mulutnya. Lalu iya berjalan menutup pintu kamar yang masih terbuka.

"Bentar tutup dulu ntar takutnya kalo fira atau riza bangun" bisiknya

"Nah ini kalo bangun gimana?" Tanyaku sambil menunjuk anak terakhirnya yang tidur di sampingku

"Dah gampang ntar, aku tetekin pasti tidur lagi dia"

Setelah mengunci pintu kamar dia mencopot daster dan celana dalam yang terpakainya, lalu meletakannya ke lantai. Sekarang dia telanjang bulat tanpa sehelai benangpun. Dengan kondisi remang remang dia berjalan menghampiriku dan menindihku. Kami berciuman kembali. Kali ini ciuman yang dia berikan sangatlah berbeda dengan ciuman yang pernah kami lakukan. Ciuman itu membuat juniorku semakin tegang berdiri. Dia tetap menyuruhku tiduran agar dia bisa leluasa menikmati tubuhku.

"Sini agak majuan dikit, tak kasih fly km" bisiknya sambil turun ke lantai dan mengambil posisi jongkok.

Akupun mengikuti apa katanya. Dia membimbing kakiku untuk tekuk ke atas. Dimulai dari menjilati telur juniorku dan melahapnya satu persatu sampai terdengar bunyi "pluuuk pluuuuk pluuuk"

Disiti aku merasakan betapa nikmatnya di mainkan telur juniorku. Sampai benar aku merasakan seperti fly. Dan sudah tidak menghiraukan lagi kalau disebelahku ada anaknya sedang tidur.

Setelah asik memainkan telurku ternyata bulik menjilati sunhole ku tanpa ada rasa jijik sedikitpun. Kurasakan lidahnya sampai dipaksa untuk masuk ke sunhole ku.

Salah dugaanku ternyata ini yang dia maksud dikasih enak. Benar benar enak ternyata. Sampai aku menggelinjang tidak karuan.

"Sssshhhh... udah udah udah cukuupppp aku nanti jebol duluan" bisikku sambil menjambak rambutnya

Tanpa meresponku ia tetap memainkan sunhole ku dengan lidahnya. Sampai basah pantatku dimainkannya.

Dari situlah aku punya niatan balas dendam untuk menjilati nya. Tapi aku masih takut takut untuk memulainya karena masih ada rasa jijik untuk memulai.

Aku paksa untuk berhenti. Lalu akupun turun ke lantai untuk memaksanya tiduran dilantai. Kubuka himpitan pahanya lalu aku mulai menjilati memeknya yang sudah basah sekali. Ada tolakan yang cukup kuat dari bulik.

"Udah udah yuk main aja langsung" katanya sambil menutup lubamg memeknya.

Tanpa meresponnya juga aku tetap memaksa membuka himpitan pahanya lalu kembali memainkan klitorisnya yang mengitam itu. Tanpa ampun aku menjilati memek buliku yang sudah mengeluarkan 3 anak itu.

"Ssshssshhhhshss trisss udaaaah" pintanya sambil menggelinjang

Kupaksa terus karena aku tambah bergairah saat mendengar desahaanya. Kujilati sambil kumasukan jariku ke memeknya lalu aku kocoknya dengan tempo sedang.

10 menit aku colmek sambil aku jilmek akhirnya bulikpun menyerah. Ditandai dengan keluarnya air bening dari memeknya. Aku tak tahu waktu itu air apa. Aku pikir dia ngompol. Aku sedikit jijik pada waktu itu karna posisi mulutku masih di memeknya.
Terkenalah air dari memek bulik ke mukaku.

"Srrhrhrhrsss trisss aaaahhhhhhhhhh"
Keluhnya sambil menahan air bening itu keluar dari memeknya.

Langsung terlihat lemas raut wajah bulik setelah ia menyerah dalam pertempuran pertama. Tanpa menunggu waktu yang lama langsung ku masukan juniorku ke memeknya. Terasa sangat basah sekali saat ku masukan. Sambil aku sedot putingnya aku sodok juga memeknya yang basah itu dengan tempo sedang. Baru 3 menit menggoyang bulik sudah terasa mau jebol juniorku. Akupun mengentikan goyangannya lalu memeluknya erat erat.

"Ssrrrrhhh bulik aku gakuaaaat aku gakuaaat" kataku sambil memeluknya

Diapun langsung merespon melepaskan kontolku dari memeknya dan langsung menahan jalan keluar peju dengan jarinya.

"Jangan keluar duluu ih"

Stelah aku dapat mengkondisikan keadaan. Kamipun berganti posisi. Dengan posisi WOT aku melihat goncangan toketnya yang naik turun, naik turun tanpa kendali. Diapun memejamkan mata sambil mendesah tidak terkontrol. Ku tutupi mulutnya dengan jariku. Lalu malah bulik memasukanya ke mulut dia. Dia menggoyang kontolku sambil menjilati jariku. Akupun memainkan toketnya yang sangat menggoda itu.

Tetesan keringatnya jatuh ke dadaku. Sangat menggairahkan sekali STW ini batinku. Dia pun akhirnya jebol untuk ke 2x nya.

"Ssrhh srrhhh sayang peluuukkk" rintihnya dengan posisi pinggul menggelinjang

"Sini mulutnya biar aku mainin sini" pintaku

Sambil berpelukan kamipun berciuman hebat kembali. Sampai air liur bulik berkumpul di mulutku.

Setelah puas ku mainkan mulutnya. Aku pindahkan posisi bulik untuk posisi doggy. Saat ia ambil posisi menungging kulihat dari remang remangnya kamar bulik bak seperti seorang model dengan curve pinggulnya yang sangat menggoda.

Sejenakku mainkan dengan tempo rendah sambil ku peluk dia dari belakang. Malam itu sungguhlah malam yang panas karena pertempuran hebat kami. Pungging bulik di penuhi dengan keringat yang menetes ke pantatnya sampai terasa ke juniorku.

Sangat terangsang sekali setelah kembali melihat bongkahan pantatnya lalu aku ambil tempo cepat karena gairahku yang meninggi.

"Plokkk ploook plokkk plok plok" suara itu nyaring terdengar.

Sudah tidak ku pedulikan apakah suara itu akan terdengar sampai luar rumah bulik atau tidak.

Belum lama aku genjot tempo tinggi. Kami dikejutkan dengan anak ke 3 bulik bangun dan menangis. Mencari ibunya. Sebagai ibu dia langsung reflek naik ke kasur dan memeluknya lalu memberikan teteknya untuk anaknya.
Aku masih posisi berlutut menyaksikan sisi keibunya di balik keganasannya dia yang menyetubuhi keponakannya sendiri.

Sisi liarku muncul kembali setelah melihat bulik mengempengi anaknya dengan posisi miring dari belakang terlihat bokongnya yang sangat aku cintai dari bulik.

Perlahan ku buka belahan bokongnya lalu ku beranikan untuk menjilati bagian belahan bokongnya yang seksi itu.

Kesan pertama kurasakan asinnya keringat dia. Lalu sedikit kucium khas bau dari pantat namun malah semakin menambah gairahku untuk semakin mejamahi pantatnya.

Setelah sentuhan lidahku mendarat ke belahan pantatnya, ia kaget dengan respon memajukan pantatnya. Namun tetap ku ikuti gerakan pantatnya.

"Srruupp sruuupppp sruuuppp" jilatanku saking banjirnya liur dan cairan mekinya beradu

Setelah anaknya tidur kembali kamipun melanjutkan pertemuran di lantai kembali. Dengan posisi awal yaitu doggy. Bulik menyempatkan mem BJ juniorku untuk menegaskan bahwa juniorku siap tarung kembali..

Ku paskan kembali posisinya untuk doggy. Lalu perlahan ku masukan juniorku ke lubang kenikmatanya. Sambil aku peluk kembali dengan tempo sedang aku menyodoknyaaa. Cukup lelah karena pertarungan yang tidak kalah alotnya dengan pertandingan MU vs THP yang aku tonton tadi. Bulikpun tersungkur dengan posisi telungkup meninggalkan juniorku yang terlepas dari mekinya.

Bak striker yang haus gol. Juniorku mencari lubangnya untuk dimasukan kembali. Dengan posisi bulik telungkup aku hajar meki bulik tanpa ampun. Ku hajar sampai terdengar bunyi gesekan meki, juniorku dengan cairan yang keluar dari mekinya.

Ku minta posisi MOT kembali agar aku bisa leluasa menggerayangi toketnya.

Bulik mengarahkan tanganku agar memgangi area tenggorokannya. Seperti posisi mencekik. Ku ikuti maunya dia dengan posisi tersebut. Lalu aku genjot dengan tempo cepat.

"Nahhh... iyaaa gituuu lenih cepet lagi" pintanya

Aku ambil tempo cepat lalu agak ku rapatkan poisi tanganku ke tenggorokanya. Laluu

"Croooootttt crooootttttt" lelehan lava bersarang di memek STW beranak 3 itu.

Kami berpelukan cukup lama dengan posisi juniorku masih bersarang di mekinya sampai sampai juniorku tidak lagi tegak berdiri seperti tiang.

"Kalau aku ini hamil, kamu mau kan tris ngakuin kalo ini anak kamu? " katanya mengejutkan ku diposisi setelah crot dalam mekinya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd