rob_keane17
Pendekar Semprot
- Daftar
- 28 May 2014
- Post
- 1.951
- Like diterima
- 915
TEGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA KENTANG TANG TANG om~POV RATNA
Andrian langsung mengunci pintu sesaat kami masuk kamar kosan, tubuhku langsung dipeluk dari belakang.
"Apaan sih" aku berusaha berontak
Tapi tangan itu tetep memelukku dari belakang dan mengarahkan posisi kami tempat tidurnya, kami pun terjatuh di situ, sambil tetap membelakangi Andrian, tanganku mencoba melepaskan pelukanya, but bukanya lepas tapi malah menuju bukit kembarku.
"Udah Ndri,,,,"
Tapi Andrian seakan ga mendengar, dengan posisi yg sama, dia malah menghembuskan nafasnya di tengkuk ku, kurasakan merinding
"Stop Ndri..."
Terus saja Andrian menghembuskan nafasnya di tengkuku, sementara tanganya mulai meremas bukit kembarku dari luar, tanganku mulai melemah gara gara hembusan di tengkuk ku, merinding dan geli hanya itu yang kurasa. Awal yang hanya berupa hembusan dari hidungnya mulai berganti dengan bibirnya, di jilati tengkukuku. Aku hanya meronta dengan suara
"Udah ndri,,, Geliiiii"
Andiran bener bener tuli sepertinya, permohonanku untuk mengakhiri ini semua sama sekali ga di dengar, tangan itu semakin liar meremas remas bukit kembarku. Sementara tanganku yang sebelumnya berontak sekarang hanya memegang tanganya yang secara tidak sadar seakan akan tidak berusaha melapaskan tangan itu dari bukit kembarku.
Kedua tangan yang menempel di bukit kembarku berhenti sejenak, tangan itu berubah mengangkat tubuhku yang sebelumnya membelakanginya menjadi berhadapan denganya. Jarak wajah kami begitu dekat sekitar 20 inci, kulihat Andri tersenyum, yah ternyum lega karena aku sudah tidak berontak lagi, tp jujur senyuman itu manis sekali.
Tanganku tak sengaja menyenggol "adek"nya, sekilas uda terasa keras sekali
Bibir Andrian mendekat ke wajahku, aku hanya diam bukan nya menghindarinya, di kecup keningku halus sekali, beranjak ke pipiku, dan sekarang ke bibirku. Dikecup bibirku, mataku terpejam, tp hanya satu kecupan
"Say, boleh ya?" kata Andrian
Aku ga membalas, mataku masih terpejam dan bibirnya kembali mendarat di bibirku, satu kecupan, kemudian mulai melumat bibirku, tapi aku hanya diam ga membalasnya tapi mataku masih terpejam, ga tau apa yang ada dipikiranku apa mungkin menggodanya atau menikmatiknya.
"Kok ga balas say?" kata dia lagi
Kali ini bibirnya mendaratlagi dan langsung dilumat bibir bawahku, dan aku mulai membalas melumat bibir Andrian.
"Mmmmm"
"Kenapa say" kata Andrian melepas pagutannya
Aku masih memejamkan mata dan diam tak menjawab pertanyaanya
Tanganku di pegang oleh Andrian dan di ciumnya,
"Say aku pengen...." kata Andrian
Langsung di sambar kembali bibirku, kali pagutanya lebih dalam, beberapa kali bibirnya lepas saat melumat bibirku karena tipis nya bibirku. Dan.... aku pun membalas nya dengan lebih dalam juga. Jujur aku bener bener menikmatinya.
"Mmmmmm" Leguhanku antara sadar dan tak sadar
Kali ini Andrian mengeluarkan lidahnya buat menari nari di mulutku, ku imbangi pula dengan lidahku, lidah kami saling bersahutan, tanganku secara naluri memeluk kepala belakangnya, enggan untuk melepaskan momen yang membangkitkan birahi ku ini.
Tangan Andiran juga memeluk punggunggku, kami bener bener menyatu walau masih terpisah dengan adanya kain yang menempel di tubuh kami.
"Mmmmmm" birahiku perlahan lahan mulai naik
Untuk momen kissing, perbedaan antara Andrian dengan Reza bener bener jauh, jauh lebih nikmat saat bibirku dan Andrian bersatu seperti ini.
Tangan kiriku yang memeluk kepalanya diraih Andrian, dengan kondisi sambil bibir kami dan lidah kami saling bersahutan tangan kiriku di arahkan ke "Adeknya" di luar celananya. Aku menurut dan mulai meremas "Adeknya yang bener bener sudah keras, birahi ku uda bener bener naik saat ini.
Ya... hanya dengan kissing dengan Andrian aku udah bisa merasakan nikmat dan melayang layang seperti ini
Tangan kanan dia yang sebelumnya menuntun tanganku ke "Adeknya sekarang menyusup ke punggungku, bukan di luar tapi di dalam. Sambil mengelus-ngelus kulit punggung ku yang sebagian masih menempel tali BH ku. Dan.... dengan sekali klik jarinya saat menempel di tali bh udah terlepas.
Posisi kami yang masih berhadap hadapan kali ini berubah, aku di tindihi Andrian, kedua tanganku memeluk punggkung dan kepalanya, sementara bibir kami serasa lengket, lidah kami masih bersahut sahutan, bibir kami masih saling beradu dengan indah nya.
Tiba tiba dia melepaskan pagutanya, bibirnya berganti mencium pipi ku, kemudian ke bawah ke leherku, di hembuskan nafasnya di situ, kuangkat kepalaku agar Andrian bisa merasa lebih leluasa untuk menjamah leherku dengan hembusan dan juga bibirnya. Mataku hanya terpejam sambil menengadahkan kepalaku sementara tanganku masih memeluk Andrian.
"Ahhhh,,,, Mmmmm" desahanku yang pasti terdengar olehnya
Satu hal yang bener benar tidak kusadari adalah kancing kancing Kemejaku sudah terlepas, hal itu aku sadari saat bibir dan lidah Andrian sudah berada di pentil bukit kembarku sebelah kiri.
"Ndri.. sudah...cukup ndri... geliii.... ahhhhh" ucapku berharap dia melepaskan kepalanya dari bukit kembarku yang sebelah kiri
Walau kata kataku berharap dia melepaskan kepalanya dari situ tapi tanganku bukanya berontak malah memeluknya seakan akan berharap agar berbuat lebih di situ
"Ahhh... Ndri.... Ahhhhhhh......"
Lidahnya menari nari di pentil kiriku, maju mundur dan kadang di gigit gemas olehnya
"Sakiiit ndriii,,,, Ahhhh..." antara sedikit sakit dan nikmat
Terus dan terus lidah itu menjelajahi bukit kembarku sebelah kiri dan tangan kirinya meremas remas bukitku yang sebelah kanan. Remasan yang pelan nan nikmat saat jarinya sengaja menempel nempel di pentil kananku
"Ahhhhhhhh..." Desahku
Tanganku yang memeluk kepalanya sekarang berontak, kuangkat kepalanya Andrian, Tidak untuk mengakhiri ini semua tapi malah mengangkat kepalanya ke pentilku yang sebelah kanan.
"Ahhh..... ndriii" kali ini aku mendesah dengan suara yang sedikit keras
Nikmat, geli dan melayang layang di awan saaat bibir dan lidahnya menggeluti setiap mili daerah bukit kembarku sebelah kanan.
Drr....Drrr....
Getaran Hp sedikit mengurangi rasa melayang layang ini, kuambil Hpku yang berada di sakuku. Sementara Andri masih melanjutkan aksinya di bukit kembarku
Ping
Ping
Uda pulang kuliah sayang?
Jangan lupa bayar yah ntar
Wkwkwkkwkwkwk
Ternyata Reza yang bbm, segera kubalas
Kosong sekarang
Ini di kosan Andrian
Haaah??
Gak mungkin, pasti ngarang
wkwkwkkw
Telp aku sekrang kalo ga percaya
Bener bener gila aku malah menyuruh Reza telp saat kondisi seperti ini, saat bibir Andrian menjilati bukit kembarku, saat bibirnya kadang menggigit pentilku dan saat aku merasakan geli dan nikmat di cumbui oleh Andrian
BUKAN BERMAKSUT MEMBUAT KENTANG, TAPI ANE MELANJUTKAN PERJALANAN DULU, NTAR MALAM PASTI SELESAI POV RATNA SAAT BERADA DI KAMAR ANDRIAN
WaduuuuhhhhhPOV RATNA
Andrian langsung mengunci pintu sesaat kami masuk kamar kosan, tubuhku langsung dipeluk dari belakang.
"Apaan sih" aku berusaha berontak
Tapi tangan itu tetep memelukku dari belakang dan mengarahkan posisi kami tempat tidurnya, kami pun terjatuh di situ, sambil tetap membelakangi Andrian, tanganku mencoba melepaskan pelukanya, but bukanya lepas tapi malah menuju bukit kembarku.
"Udah Ndri,,,,"
Tapi Andrian seakan ga mendengar, dengan posisi yg sama, dia malah menghembuskan nafasnya di tengkuk ku, kurasakan merinding
"Stop Ndri..."
Terus saja Andrian menghembuskan nafasnya di tengkuku, sementara tanganya mulai meremas bukit kembarku dari luar, tanganku mulai melemah gara gara hembusan di tengkuk ku, merinding dan geli hanya itu yang kurasa. Awal yang hanya berupa hembusan dari hidungnya mulai berganti dengan bibirnya, di jilati tengkukuku. Aku hanya meronta dengan suara
"Udah ndri,,, Geliiiii"
Andiran bener bener tuli sepertinya, permohonanku untuk mengakhiri ini semua sama sekali ga di dengar, tangan itu semakin liar meremas remas bukit kembarku. Sementara tanganku yang sebelumnya berontak sekarang hanya memegang tanganya yang secara tidak sadar seakan akan tidak berusaha melapaskan tangan itu dari bukit kembarku.
Kedua tangan yang menempel di bukit kembarku berhenti sejenak, tangan itu berubah mengangkat tubuhku yang sebelumnya membelakanginya menjadi berhadapan denganya. Jarak wajah kami begitu dekat sekitar 20 inci, kulihat Andri tersenyum, yah ternyum lega karena aku sudah tidak berontak lagi, tp jujur senyuman itu manis sekali.
Tanganku tak sengaja menyenggol "adek"nya, sekilas uda terasa keras sekali
Bibir Andrian mendekat ke wajahku, aku hanya diam bukan nya menghindarinya, di kecup keningku halus sekali, beranjak ke pipiku, dan sekarang ke bibirku. Dikecup bibirku, mataku terpejam, tp hanya satu kecupan
"Say, boleh ya?" kata Andrian
Aku ga membalas, mataku masih terpejam dan bibirnya kembali mendarat di bibirku, satu kecupan, kemudian mulai melumat bibirku, tapi aku hanya diam ga membalasnya tapi mataku masih terpejam, ga tau apa yang ada dipikiranku apa mungkin menggodanya atau menikmatiknya.
"Kok ga balas say?" kata dia lagi
Kali ini bibirnya mendaratlagi dan langsung dilumat bibir bawahku, dan aku mulai membalas melumat bibir Andrian.
"Mmmmm"
"Kenapa say" kata Andrian melepas pagutannya
Aku masih memejamkan mata dan diam tak menjawab pertanyaanya
Tanganku di pegang oleh Andrian dan di ciumnya,
"Say aku pengen...." kata Andrian
Langsung di sambar kembali bibirku, kali pagutanya lebih dalam, beberapa kali bibirnya lepas saat melumat bibirku karena tipis nya bibirku. Dan.... aku pun membalas nya dengan lebih dalam juga. Jujur aku bener bener menikmatinya.
"Mmmmmm" Leguhanku antara sadar dan tak sadar
Kali ini Andrian mengeluarkan lidahnya buat menari nari di mulutku, ku imbangi pula dengan lidahku, lidah kami saling bersahutan, tanganku secara naluri memeluk kepala belakangnya, enggan untuk melepaskan momen yang membangkitkan birahi ku ini.
Tangan Andiran juga memeluk punggunggku, kami bener bener menyatu walau masih terpisah dengan adanya kain yang menempel di tubuh kami.
"Mmmmmm" birahiku perlahan lahan mulai naik
Untuk momen kissing, perbedaan antara Andrian dengan Reza bener bener jauh, jauh lebih nikmat saat bibirku dan Andrian bersatu seperti ini.
Tangan kiriku yang memeluk kepalanya diraih Andrian, dengan kondisi sambil bibir kami dan lidah kami saling bersahutan tangan kiriku di arahkan ke "Adeknya" di luar celananya. Aku menurut dan mulai meremas "Adeknya yang bener bener sudah keras, birahi ku uda bener bener naik saat ini.
Ya... hanya dengan kissing dengan Andrian aku udah bisa merasakan nikmat dan melayang layang seperti ini
Tangan kanan dia yang sebelumnya menuntun tanganku ke "Adeknya sekarang menyusup ke punggungku, bukan di luar tapi di dalam. Sambil mengelus-ngelus kulit punggung ku yang sebagian masih menempel tali BH ku. Dan.... dengan sekali klik jarinya saat menempel di tali bh udah terlepas.
Posisi kami yang masih berhadap hadapan kali ini berubah, aku di tindihi Andrian, kedua tanganku memeluk punggkung dan kepalanya, sementara bibir kami serasa lengket, lidah kami masih bersahut sahutan, bibir kami masih saling beradu dengan indah nya.
Tiba tiba dia melepaskan pagutanya, bibirnya berganti mencium pipi ku, kemudian ke bawah ke leherku, di hembuskan nafasnya di situ, kuangkat kepalaku agar Andrian bisa merasa lebih leluasa untuk menjamah leherku dengan hembusan dan juga bibirnya. Mataku hanya terpejam sambil menengadahkan kepalaku sementara tanganku masih memeluk Andrian.
"Ahhhh,,,, Mmmmm" desahanku yang pasti terdengar olehnya
Satu hal yang bener benar tidak kusadari adalah kancing kancing Kemejaku sudah terlepas, hal itu aku sadari saat bibir dan lidah Andrian sudah berada di pentil bukit kembarku sebelah kiri.
"Ndri.. sudah...cukup ndri... geliii.... ahhhhh" ucapku berharap dia melepaskan kepalanya dari bukit kembarku yang sebelah kiri
Walau kata kataku berharap dia melepaskan kepalanya dari situ tapi tanganku bukanya berontak malah memeluknya seakan akan berharap agar berbuat lebih di situ
"Ahhh... Ndri.... Ahhhhhhh......"
Lidahnya menari nari di pentil kiriku, maju mundur dan kadang di gigit gemas olehnya
"Sakiiit ndriii,,,, Ahhhh..." antara sedikit sakit dan nikmat
Terus dan terus lidah itu menjelajahi bukit kembarku sebelah kiri dan tangan kirinya meremas remas bukitku yang sebelah kanan. Remasan yang pelan nan nikmat saat jarinya sengaja menempel nempel di pentil kananku
"Ahhhhhhhh..." Desahku
Tanganku yang memeluk kepalanya sekarang berontak, kuangkat kepalanya Andrian, Tidak untuk mengakhiri ini semua tapi malah mengangkat kepalanya ke pentilku yang sebelah kanan.
"Ahhh..... ndriii" kali ini aku mendesah dengan suara yang sedikit keras
Nikmat, geli dan melayang layang di awan saaat bibir dan lidahnya menggeluti setiap mili daerah bukit kembarku sebelah kanan.
Drr....Drrr....
Getaran Hp sedikit mengurangi rasa melayang layang ini, kuambil Hpku yang berada di sakuku. Sementara Andri masih melanjutkan aksinya di bukit kembarku
Ping
Ping
Uda pulang kuliah sayang?
Jangan lupa bayar yah ntar
Wkwkwkkwkwkwk
Ternyata Reza yang bbm, segera kubalas
Kosong sekarang
Ini di kosan Andrian
Haaah??
Gak mungkin, pasti ngarang
wkwkwkkw
Telp aku sekrang kalo ga percaya
Bener bener gila aku malah menyuruh Reza telp saat kondisi seperti ini, saat bibir Andrian menjilati bukit kembarku, saat bibirnya kadang menggigit pentilku dan saat aku merasakan geli dan nikmat di cumbui oleh Andrian
BUKAN BERMAKSUT MEMBUAT KENTANG, TAPI ANE MELANJUTKAN PERJALANAN DULU, NTAR MALAM PASTI SELESAI POV RATNA SAAT BERADA DI KAMAR ANDRIAN
Ngewri juga brogans keluar dengan sendirinyaDeg deg deg....
Ga tau tiba² ane ngecroot dg sendirinya pdhal udah ane tahan sekuat tenaga