Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG (REAL STORY) THE REAL UNFAITHFUL

Status
Please reply by conversation.
Resiko nulis tema ntr bro ts.. Cepet hype dan di sisi lain banyak kritik krn gampang hype nya. Plus, nafsu gede gedean berujung kelar prematur. Kritik itu bagus kok, buat jd bahan improve. Kalau kritik itu agak agak spicy ya woles aja namanya juga kritik,, klo ber manis manis mah ssi namanya :pandaketawa:
 
POV RATNA



Andrian langsung mengunci pintu sesaat kami masuk kamar kosan, tubuhku langsung dipeluk dari belakang.


"Apaan sih" aku berusaha berontak


Tapi tangan itu tetep memelukku dari belakang dan mengarahkan posisi kami tempat tidurnya, kami pun terjatuh di situ, sambil tetap membelakangi Andrian, tanganku mencoba melepaskan pelukanya, but bukanya lepas tapi malah menuju bukit kembarku.


"Udah Ndri,,,,"


Tapi Andrian seakan ga mendengar, dengan posisi yg sama, dia malah menghembuskan nafasnya di tengkuk ku, kurasakan merinding


"Stop Ndri..."


Terus saja Andrian menghembuskan nafasnya di tengkuku, sementara tanganya mulai meremas bukit kembarku dari luar, tanganku mulai melemah gara gara hembusan di tengkuk ku, merinding dan geli hanya itu yang kurasa. Awal yang hanya berupa hembusan dari hidungnya mulai berganti dengan bibirnya, di jilati tengkukuku. Aku hanya meronta dengan suara


"Udah ndri,,, Geliiiii"


Andiran bener bener tuli sepertinya, permohonanku untuk mengakhiri ini semua sama sekali ga di dengar, tangan itu semakin liar meremas remas bukit kembarku. Sementara tanganku yang sebelumnya berontak sekarang hanya memegang tanganya yang secara tidak sadar seakan akan tidak berusaha melapaskan tangan itu dari bukit kembarku.


Kedua tangan yang menempel di bukit kembarku berhenti sejenak, tangan itu berubah mengangkat tubuhku yang sebelumnya membelakanginya menjadi berhadapan denganya. Jarak wajah kami begitu dekat sekitar 20 inci, kulihat Andri tersenyum, yah ternyum lega karena aku sudah tidak berontak lagi, tp jujur senyuman itu manis sekali.


Tanganku tak sengaja menyenggol "adek"nya, sekilas uda terasa keras sekali


Bibir Andrian mendekat ke wajahku, aku hanya diam bukan nya menghindarinya, di kecup keningku halus sekali, beranjak ke pipiku, dan sekarang ke bibirku. Dikecup bibirku, mataku terpejam, tp hanya satu kecupan


"Say, boleh ya?" kata Andrian


Aku ga membalas, mataku masih terpejam dan bibirnya kembali mendarat di bibirku, satu kecupan, kemudian mulai melumat bibirku, tapi aku hanya diam ga membalasnya tapi mataku masih terpejam, ga tau apa yang ada dipikiranku apa mungkin menggodanya atau menikmatiknya.


"Kok ga balas say?" kata dia lagi


Kali ini bibirnya mendaratlagi dan langsung dilumat bibir bawahku, dan aku mulai membalas melumat bibir Andrian.


"Mmmmm"


"Kenapa say" kata Andrian melepas pagutannya


Aku masih memejamkan mata dan diam tak menjawab pertanyaanya


Tanganku di pegang oleh Andrian dan di ciumnya,


"Say aku pengen...." kata Andrian


Langsung di sambar kembali bibirku, kali pagutanya lebih dalam, beberapa kali bibirnya lepas saat melumat bibirku karena tipis nya bibirku. Dan.... aku pun membalas nya dengan lebih dalam juga. Jujur aku bener bener menikmatinya.


"Mmmmmm" Leguhanku antara sadar dan tak sadar


Kali ini Andrian mengeluarkan lidahnya buat menari nari di mulutku, ku imbangi pula dengan lidahku, lidah kami saling bersahutan, tanganku secara naluri memeluk kepala belakangnya, enggan untuk melepaskan momen yang membangkitkan birahi ku ini.


Tangan Andiran juga memeluk punggunggku, kami bener bener menyatu walau masih terpisah dengan adanya kain yang menempel di tubuh kami.


"Mmmmmm" birahiku perlahan lahan mulai naik


Untuk momen kissing, perbedaan antara Andrian dengan Reza bener bener jauh, jauh lebih nikmat saat bibirku dan Andrian bersatu seperti ini.


Tangan kiriku yang memeluk kepalanya diraih Andrian, dengan kondisi sambil bibir kami dan lidah kami saling bersahutan tangan kiriku di arahkan ke "Adeknya" di luar celananya. Aku menurut dan mulai meremas "Adeknya yang bener bener sudah keras, birahi ku uda bener bener naik saat ini.


Ya... hanya dengan kissing dengan Andrian aku udah bisa merasakan nikmat dan melayang layang seperti ini


Tangan kanan dia yang sebelumnya menuntun tanganku ke "Adeknya sekarang menyusup ke punggungku, bukan di luar tapi di dalam. Sambil mengelus-ngelus kulit punggung ku yang sebagian masih menempel tali BH ku. Dan.... dengan sekali klik jarinya saat menempel di tali bh udah terlepas.


Posisi kami yang masih berhadap hadapan kali ini berubah, aku di tindihi Andrian, kedua tanganku memeluk punggkung dan kepalanya, sementara bibir kami serasa lengket, lidah kami masih bersahut sahutan, bibir kami masih saling beradu dengan indah nya.


Tiba tiba dia melepaskan pagutanya, bibirnya berganti mencium pipi ku, kemudian ke bawah ke leherku, di hembuskan nafasnya di situ, kuangkat kepalaku agar Andrian bisa merasa lebih leluasa untuk menjamah leherku dengan hembusan dan juga bibirnya. Mataku hanya terpejam sambil menengadahkan kepalaku sementara tanganku masih memeluk Andrian.


"Ahhhh,,,, Mmmmm" desahanku yang pasti terdengar olehnya


Satu hal yang bener benar tidak kusadari adalah kancing kancing Kemejaku sudah terlepas, hal itu aku sadari saat bibir dan lidah Andrian sudah berada di pentil bukit kembarku sebelah kiri.


"Ndri.. sudah...cukup ndri... geliii.... ahhhhh" ucapku berharap dia melepaskan kepalanya dari bukit kembarku yang sebelah kiri


Walau kata kataku berharap dia melepaskan kepalanya dari situ tapi tanganku bukanya berontak malah memeluknya seakan akan berharap agar berbuat lebih di situ


"Ahhh... Ndri.... Ahhhhhhh......"


Lidahnya menari nari di pentil kiriku, maju mundur dan kadang di gigit gemas olehnya


"Sakiiit ndriii,,,, Ahhhh..." antara sedikit sakit dan nikmat


Terus dan terus lidah itu menjelajahi bukit kembarku sebelah kiri dan tangan kirinya meremas remas bukitku yang sebelah kanan. Remasan yang pelan nan nikmat saat jarinya sengaja menempel nempel di pentil kananku


"Ahhhhhhhh..." Desahku


Tanganku yang memeluk kepalanya sekarang berontak, kuangkat kepalanya Andrian, Tidak untuk mengakhiri ini semua tapi malah mengangkat kepalanya ke pentilku yang sebelah kanan.


"Ahhh..... ndriii" kali ini aku mendesah dengan suara yang sedikit keras


Nikmat, geli dan melayang layang di awan saaat bibir dan lidahnya menggeluti setiap mili daerah bukit kembarku sebelah kanan.


Drr....Drrr....


Getaran Hp sedikit mengurangi rasa melayang layang ini, kuambil Hpku yang berada di sakuku. Sementara Andri masih melanjutkan aksinya di bukit kembarku


Ping

Ping

Uda pulang kuliah sayang?

Jangan lupa bayar yah ntar

Wkwkwkkwkwkwk


Ternyata Reza yang bbm, segera kubalas


Kosong sekarang

Ini di kosan Andrian


Haaah??

Gak mungkin, pasti ngarang

wkwkwkkw


Telp aku sekrang kalo ga percaya


Bener bener gila aku malah menyuruh Reza telp saat kondisi seperti ini, saat bibir Andrian menjilati bukit kembarku, saat bibirnya kadang menggigit pentilku dan saat aku merasakan geli dan nikmat di cumbui Andrian.


Ga ada 1 menit Reza menelepon,


"Stttt.. Reza telpon... jangan bersuara..." ucapku kepada Andrian,


Andrian mengangguk tanpa melepaskan lidahnya di pentil kanankku malah tangan kanannya meremas dan memlintir pentil kiri ku


"Halo sayang, beneran di sana?" tanya Reza langsung.


"Iya, terus kenapa? Udah kan?"


"Ah ga mungkin, pasti sayang bohong"


"Ya elaaaah... ya udah ga percaya!! eh skr di mana? ntar ga usah dijemput di kampus yah, ini ntar masih kerjakan tugas bareng anak2" kataku mencari alasan saat kulihat Andrian menoleh kepadaku. Aku takut kalo Andrian tahu bahwa aku ke sini sebenarnya hanya untuk taruhan.


Andrian tersenyum kepadaku, kepalanya yang sebelumnya berada kiri bukit kembarku sekarang menuju wajahku, tanpa ba bi bu bibirnya langsung menyerobot bibirku yang sedang telpon dengan Andrian


"Cupp..." bunyi awal kecupan bibir Andiran


Kubalas kecupan Andrian dengan lumatan,


"Sayaang... halo" suara ditelpon kuhiraukan. Sekalian biar Reza denger suara nya!!


"Hmmmm..." birahiku mulai naik lagi sehingga tak sadar aq mendesah pelan.


"Halo...halo... sayang...halo" suara reza memanggil manggil tapi tetap tak kuhirakan hingga Andrian melepas bibirnya dan kemudian berdiri dan melangkah ke arah lemari pakaianya. Tak lupa ku taruh telunjukku di bibirku memberi kode Andrian agar tak bersuara.


"Iya... iya.. kenapa sayang?" jawabku kepada reza masih dengan suara parau.


"Sayang beneran di kosan dia?"


"Iya... Mana ada aku bohong"


Sementara kulihat Andrian melepas kaos dan celananya, hingga hanya pakai boxer.


"Apa buktinya kalo skr di kosan dia?" tanya Reza


Disaat yang bersamaan Andrian menuju ke arahku yang masih dalam keadaan sebelumnya dan masih memegang telp..

Pas duduk di sebelahku Andrian melepas boxer nya hingga " Adeknya" terlihat jelas hampir 2x lipat dengan kepunyaan Reza.


"Apa buktinya sayang?" kata reza lagi


Belum sempat menjawab pertanyaan Reza, di depan mulutku sudah ada "adeknya" Andrian. Sedangkan posisi Andrian tepat leherku. Dengan tangan kanannya adeknya dituntun memasuki mulutku.


Andrian memanfaatkan saat aku telp dengan Reza agar aku bisa mengoral kemaluanya. Tetapi kali ini aku tidak menghindar, malah kubuka mulutky lebar lebar agar kemaluan Andrian bisa maju mundur di mulutku.


"Jluuub...jlubbb" bunyi yang keluar dari mulutku saat kemaluan andrian maju mundur disitu


"Sayaang... lagi ngapain itu?"


"Sayang...sayang"


"Halooo...sayaang"


Andrian semakin kencang dan di mentokkan ke dalam tenggorokanku hingga membuat aku mau mutah


"huukkkk" suara parauku sambil terbatuk mau mutah. kulirik Andrian memejamkan matanya.


"Halooo...sayang..."


"Sayaaang... woeee halooo"


"Hmmm" Akhirnya aku membalas ucapan di telpon. Yah.. hanya kata hmmm kareena hany kata itu yang bisa kuucapkan saat mulutku disumpal oleh kemaluan Andrian dari atas.


Aku yakin Reza dengar apa yang terjadi saat mulutku dan Adek Andrian bertemu.


Andrian melepas adeknya dan bergerak kebawah.



"Halooo...sayang"


"Hmmmm" balasku


"Bunyi apaan tadi?" tanya reza


"Hmmmm denger kan tadi?"


"Beneran disana yah?"


"Iyalah"


"Kok seperti emang bunyi "ngetum" (bahasa malangan yang artinya ngemut/bj) sayang?"


"Iya emang, uda dengar kan sayang?" balasku


Andrian benar benar memanfaatkan kondisiku saat ini, dengan keadaan masih telpon ga mungkin aku berontak saat dia melepas celana jeans dan celana dalamku secara bersamaan.


Kepala Andrian sekarang berada di atas kemaluanku dan mulai menjilatinya



"Ah.... sayang sudah yah... ahh. ntar telp lagi" kataku terbata2 sekaligus parau karena meraskan nikmatnya



"Sayaaang... kok mendesah gitu, lagi ngapain sih? " tanya reza


"Uhhhh.... Udah yah sayang, kasian neh putri kerjakan tugas sendiri..aahhhhh"


Kututup telpon dari Dari Reza, badanku menggeliat2 seperti cacing kepanasan merasakan nikmatnya sapuan lidah Andrian di area kemaluanku
 
Terakhir diubah:
POV RATNA


Andrian langsung mengunci pintu sesaat kami masuk kamar kosan, tubuhku langsung dipeluk dari belakang.

"Apaan sih" aku berusaha berontak

Tapi tangan itu tetep memelukku dari belakang dan mengarahkan posisi kami tempat tidurnya, kami pun terjatuh di situ, sambil tetap membelakangi Andrian, tanganku mencoba melepaskan pelukanya, but bukanya lepas tapi malah menuju bukit kembarku.

"Udah Ndri,,,,"

Tapi Andrian seakan ga mendengar, dengan posisi yg sama, dia malah menghembuskan nafasnya di tengkuk ku, kurasakan merinding

"Stop Ndri..."

Terus saja Andrian menghembuskan nafasnya di tengkuku, sementara tanganya mulai meremas bukit kembarku dari luar, tanganku mulai melemah gara gara hembusan di tengkuk ku, merinding dan geli hanya itu yang kurasa. Awal yang hanya berupa hembusan dari hidungnya mulai berganti dengan bibirnya, di jilati tengkukuku. Aku hanya meronta dengan suara

"Udah ndri,,, Geliiiii"

Andiran bener bener tuli sepertinya, permohonanku untuk mengakhiri ini semua sama sekali ga di dengar, tangan itu semakin liar meremas remas bukit kembarku. Sementara tanganku yang sebelumnya berontak sekarang hanya memegang tanganya yang secara tidak sadar seakan akan tidak berusaha melapaskan tangan itu dari bukit kembarku.

Kedua tangan yang menempel di bukit kembarku berhenti sejenak, tangan itu berubah mengangkat tubuhku yang sebelumnya membelakanginya menjadi berhadapan denganya. Jarak wajah kami begitu dekat sekitar 20 inci, kulihat Andri tersenyum, yah ternyum lega karena aku sudah tidak berontak lagi, tp jujur senyuman itu manis sekali.

Tanganku tak sengaja menyenggol "adek"nya, sekilas uda terasa keras sekali

Bibir Andrian mendekat ke wajahku, aku hanya diam bukan nya menghindarinya, di kecup keningku halus sekali, beranjak ke pipiku, dan sekarang ke bibirku. Dikecup bibirku, mataku terpejam, tp hanya satu kecupan

"Say, boleh ya?" kata Andrian

Aku ga membalas, mataku masih terpejam dan bibirnya kembali mendarat di bibirku, satu kecupan, kemudian mulai melumat bibirku, tapi aku hanya diam ga membalasnya tapi mataku masih terpejam, ga tau apa yang ada dipikiranku apa mungkin menggodanya atau menikmatiknya.

"Kok ga balas say?" kata dia lagi

Kali ini bibirnya mendaratlagi dan langsung dilumat bibir bawahku, dan aku mulai membalas melumat bibir Andrian.

"Mmmmm"

"Kenapa say" kata Andrian melepas pagutannya

Aku masih memejamkan mata dan diam tak menjawab pertanyaanya

Tanganku di pegang oleh Andrian dan di ciumnya,

"Say aku pengen...." kata Andrian

Langsung di sambar kembali bibirku, kali pagutanya lebih dalam, beberapa kali bibirnya lepas saat melumat bibirku karena tipis nya bibirku. Dan.... aku pun membalas nya dengan lebih dalam juga. Jujur aku bener bener menikmatinya.

"Mmmmmm" Leguhanku antara sadar dan tak sadar

Kali ini Andrian mengeluarkan lidahnya buat menari nari di mulutku, ku imbangi pula dengan lidahku, lidah kami saling bersahutan, tanganku secara naluri memeluk kepala belakangnya, enggan untuk melepaskan momen yang membangkitkan birahi ku ini.

Tangan Andiran juga memeluk punggunggku, kami bener bener menyatu walau masih terpisah dengan adanya kain yang menempel di tubuh kami.

"Mmmmmm" birahiku perlahan lahan mulai naik

Untuk momen kissing, perbedaan antara Andrian dengan Reza bener bener jauh, jauh lebih nikmat saat bibirku dan Andrian bersatu seperti ini.

Tangan kiriku yang memeluk kepalanya diraih Andrian, dengan kondisi sambil bibir kami dan lidah kami saling bersahutan tangan kiriku di arahkan ke "Adeknya" di luar celananya. Aku menurut dan mulai meremas "Adeknya yang bener bener sudah keras, birahi ku uda bener bener naik saat ini.

Ya... hanya dengan kissing dengan Andrian aku udah bisa merasakan nikmat dan melayang layang seperti ini

Tangan kanan dia yang sebelumnya menuntun tanganku ke "Adeknya sekarang menyusup ke punggungku, bukan di luar tapi di dalam. Sambil mengelus-ngelus kulit punggung ku yang sebagian masih menempel tali BH ku. Dan.... dengan sekali klik jarinya saat menempel di tali bh udah terlepas.

Posisi kami yang masih berhadap hadapan kali ini berubah, aku di tindihi Andrian, kedua tanganku memeluk punggkung dan kepalanya, sementara bibir kami serasa lengket, lidah kami masih bersahut sahutan, bibir kami masih saling beradu dengan indah nya.

Tiba tiba dia melepaskan pagutanya, bibirnya berganti mencium pipi ku, kemudian ke bawah ke leherku, di hembuskan nafasnya di situ, kuangkat kepalaku agar Andrian bisa merasa lebih leluasa untuk menjamah leherku dengan hembusan dan juga bibirnya. Mataku hanya terpejam sambil menengadahkan kepalaku sementara tanganku masih memeluk Andrian.

"Ahhhh,,,, Mmmmm" desahanku yang pasti terdengar olehnya

Satu hal yang bener benar tidak kusadari adalah kancing kancing Kemejaku sudah terlepas, hal itu aku sadari saat bibir dan lidah Andrian sudah berada di pentil bukit kembarku sebelah kiri.

"Ndri.. sudah...cukup ndri... geliii.... ahhhhh" ucapku berharap dia melepaskan kepalanya dari bukit kembarku yang sebelah kiri

Walau kata kataku berharap dia melepaskan kepalanya dari situ tapi tanganku bukanya berontak malah memeluknya seakan akan berharap agar berbuat lebih di situ

"Ahhh... Ndri.... Ahhhhhhh......"

Lidahnya menari nari di pentil kiriku, maju mundur dan kadang di gigit gemas olehnya

"Sakiiit ndriii,,,, Ahhhh..." antara sedikit sakit dan nikmat

Terus dan terus lidah itu menjelajahi bukit kembarku sebelah kiri dan tangan kirinya meremas remas bukitku yang sebelah kanan. Remasan yang pelan nan nikmat saat jarinya sengaja menempel nempel di pentil kananku

"Ahhhhhhhh..." Desahku

Tanganku yang memeluk kepalanya sekarang berontak, kuangkat kepalanya Andrian, Tidak untuk mengakhiri ini semua tapi malah mengangkat kepalanya ke pentilku yang sebelah kanan.

"Ahhh..... ndriii" kali ini aku mendesah dengan suara yang sedikit keras

Nikmat, geli dan melayang layang di awan saaat bibir dan lidahnya menggeluti setiap mili daerah bukit kembarku sebelah kanan.

Drr....Drrr....

Getaran Hp sedikit mengurangi rasa melayang layang ini, kuambil Hpku yang berada di sakuku. Sementara Andri masih melanjutkan aksinya di bukit kembarku

Ping
Ping
Uda pulang kuliah sayang?
Jangan lupa bayar yah ntar
Wkwkwkkwkwkwk


Ternyata Reza yang bbm, segera kubalas

Kosong sekarang
Ini di kosan Andrian

:p

Haaah??

Gak mungkin, pasti ngarang
wkwkwkkw

Telp aku sekrang kalo ga percaya

Bener bener gila aku malah menyuruh Reza telp saat kondisi seperti ini, saat bibir Andrian menjilati bukit kembarku, saat bibirnya kadang menggigit pentilku dan saat aku merasakan geli dan nikmat di cumbui oleh Andrian


BUKAN BERMAKSUT MEMBUAT KENTANG, TAPI ANE MELANJUTKAN PERJALANAN DULU, NTAR MALAM PASTI SELESAI POV RATNA SAAT BERADA DI KAMAR ANDRIAN
TEGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA KENTANG TANG TANG om~

Nanti komen ini akan diedit begitu om TS menepati janji

:pantat:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Aiiiiiiih akhirnya yang di nantinanti datang :kangen:
Thanks for this update brogans
 
A
POV RATNA


Andrian langsung mengunci pintu sesaat kami masuk kamar kosan, tubuhku langsung dipeluk dari belakang.

"Apaan sih" aku berusaha berontak

Tapi tangan itu tetep memelukku dari belakang dan mengarahkan posisi kami tempat tidurnya, kami pun terjatuh di situ, sambil tetap membelakangi Andrian, tanganku mencoba melepaskan pelukanya, but bukanya lepas tapi malah menuju bukit kembarku.

"Udah Ndri,,,,"

Tapi Andrian seakan ga mendengar, dengan posisi yg sama, dia malah menghembuskan nafasnya di tengkuk ku, kurasakan merinding

"Stop Ndri..."

Terus saja Andrian menghembuskan nafasnya di tengkuku, sementara tanganya mulai meremas bukit kembarku dari luar, tanganku mulai melemah gara gara hembusan di tengkuk ku, merinding dan geli hanya itu yang kurasa. Awal yang hanya berupa hembusan dari hidungnya mulai berganti dengan bibirnya, di jilati tengkukuku. Aku hanya meronta dengan suara

"Udah ndri,,, Geliiiii"

Andiran bener bener tuli sepertinya, permohonanku untuk mengakhiri ini semua sama sekali ga di dengar, tangan itu semakin liar meremas remas bukit kembarku. Sementara tanganku yang sebelumnya berontak sekarang hanya memegang tanganya yang secara tidak sadar seakan akan tidak berusaha melapaskan tangan itu dari bukit kembarku.

Kedua tangan yang menempel di bukit kembarku berhenti sejenak, tangan itu berubah mengangkat tubuhku yang sebelumnya membelakanginya menjadi berhadapan denganya. Jarak wajah kami begitu dekat sekitar 20 inci, kulihat Andri tersenyum, yah ternyum lega karena aku sudah tidak berontak lagi, tp jujur senyuman itu manis sekali.

Tanganku tak sengaja menyenggol "adek"nya, sekilas uda terasa keras sekali

Bibir Andrian mendekat ke wajahku, aku hanya diam bukan nya menghindarinya, di kecup keningku halus sekali, beranjak ke pipiku, dan sekarang ke bibirku. Dikecup bibirku, mataku terpejam, tp hanya satu kecupan

"Say, boleh ya?" kata Andrian

Aku ga membalas, mataku masih terpejam dan bibirnya kembali mendarat di bibirku, satu kecupan, kemudian mulai melumat bibirku, tapi aku hanya diam ga membalasnya tapi mataku masih terpejam, ga tau apa yang ada dipikiranku apa mungkin menggodanya atau menikmatiknya.

"Kok ga balas say?" kata dia lagi

Kali ini bibirnya mendaratlagi dan langsung dilumat bibir bawahku, dan aku mulai membalas melumat bibir Andrian.

"Mmmmm"

"Kenapa say" kata Andrian melepas pagutannya

Aku masih memejamkan mata dan diam tak menjawab pertanyaanya

Tanganku di pegang oleh Andrian dan di ciumnya,

"Say aku pengen...." kata Andrian

Langsung di sambar kembali bibirku, kali pagutanya lebih dalam, beberapa kali bibirnya lepas saat melumat bibirku karena tipis nya bibirku. Dan.... aku pun membalas nya dengan lebih dalam juga. Jujur aku bener bener menikmatinya.

"Mmmmmm" Leguhanku antara sadar dan tak sadar

Kali ini Andrian mengeluarkan lidahnya buat menari nari di mulutku, ku imbangi pula dengan lidahku, lidah kami saling bersahutan, tanganku secara naluri memeluk kepala belakangnya, enggan untuk melepaskan momen yang membangkitkan birahi ku ini.

Tangan Andiran juga memeluk punggunggku, kami bener bener menyatu walau masih terpisah dengan adanya kain yang menempel di tubuh kami.

"Mmmmmm" birahiku perlahan lahan mulai naik

Untuk momen kissing, perbedaan antara Andrian dengan Reza bener bener jauh, jauh lebih nikmat saat bibirku dan Andrian bersatu seperti ini.

Tangan kiriku yang memeluk kepalanya diraih Andrian, dengan kondisi sambil bibir kami dan lidah kami saling bersahutan tangan kiriku di arahkan ke "Adeknya" di luar celananya. Aku menurut dan mulai meremas "Adeknya yang bener bener sudah keras, birahi ku uda bener bener naik saat ini.

Ya... hanya dengan kissing dengan Andrian aku udah bisa merasakan nikmat dan melayang layang seperti ini

Tangan kanan dia yang sebelumnya menuntun tanganku ke "Adeknya sekarang menyusup ke punggungku, bukan di luar tapi di dalam. Sambil mengelus-ngelus kulit punggung ku yang sebagian masih menempel tali BH ku. Dan.... dengan sekali klik jarinya saat menempel di tali bh udah terlepas.

Posisi kami yang masih berhadap hadapan kali ini berubah, aku di tindihi Andrian, kedua tanganku memeluk punggkung dan kepalanya, sementara bibir kami serasa lengket, lidah kami masih bersahut sahutan, bibir kami masih saling beradu dengan indah nya.

Tiba tiba dia melepaskan pagutanya, bibirnya berganti mencium pipi ku, kemudian ke bawah ke leherku, di hembuskan nafasnya di situ, kuangkat kepalaku agar Andrian bisa merasa lebih leluasa untuk menjamah leherku dengan hembusan dan juga bibirnya. Mataku hanya terpejam sambil menengadahkan kepalaku sementara tanganku masih memeluk Andrian.

"Ahhhh,,,, Mmmmm" desahanku yang pasti terdengar olehnya

Satu hal yang bener benar tidak kusadari adalah kancing kancing Kemejaku sudah terlepas, hal itu aku sadari saat bibir dan lidah Andrian sudah berada di pentil bukit kembarku sebelah kiri.

"Ndri.. sudah...cukup ndri... geliii.... ahhhhh" ucapku berharap dia melepaskan kepalanya dari bukit kembarku yang sebelah kiri

Walau kata kataku berharap dia melepaskan kepalanya dari situ tapi tanganku bukanya berontak malah memeluknya seakan akan berharap agar berbuat lebih di situ

"Ahhh... Ndri.... Ahhhhhhh......"

Lidahnya menari nari di pentil kiriku, maju mundur dan kadang di gigit gemas olehnya

"Sakiiit ndriii,,,, Ahhhh..." antara sedikit sakit dan nikmat

Terus dan terus lidah itu menjelajahi bukit kembarku sebelah kiri dan tangan kirinya meremas remas bukitku yang sebelah kanan. Remasan yang pelan nan nikmat saat jarinya sengaja menempel nempel di pentil kananku

"Ahhhhhhhh..." Desahku

Tanganku yang memeluk kepalanya sekarang berontak, kuangkat kepalanya Andrian, Tidak untuk mengakhiri ini semua tapi malah mengangkat kepalanya ke pentilku yang sebelah kanan.

"Ahhh..... ndriii" kali ini aku mendesah dengan suara yang sedikit keras

Nikmat, geli dan melayang layang di awan saaat bibir dan lidahnya menggeluti setiap mili daerah bukit kembarku sebelah kanan.

Drr....Drrr....

Getaran Hp sedikit mengurangi rasa melayang layang ini, kuambil Hpku yang berada di sakuku. Sementara Andri masih melanjutkan aksinya di bukit kembarku

Ping
Ping
Uda pulang kuliah sayang?
Jangan lupa bayar yah ntar
Wkwkwkkwkwkwk


Ternyata Reza yang bbm, segera kubalas

Kosong sekarang
Ini di kosan Andrian

:p

Haaah??

Gak mungkin, pasti ngarang
wkwkwkkw

Telp aku sekrang kalo ga percaya

Bener bener gila aku malah menyuruh Reza telp saat kondisi seperti ini, saat bibir Andrian menjilati bukit kembarku, saat bibirnya kadang menggigit pentilku dan saat aku merasakan geli dan nikmat di cumbui oleh Andrian


BUKAN BERMAKSUT MEMBUAT KENTANG, TAPI ANE MELANJUTKAN PERJALANAN DULU, NTAR MALAM PASTI SELESAI POV RATNA SAAT BERADA DI KAMAR ANDRIAN
Waduuuuhhhhh
 
hehehe.....
kesenggol dedek dikit mupeng....
lanjutkan nak ratna....
masih berharap kalo reza yg real unfaitful......
 
Deg deg deg....
Ga tau tiba² ane ngecroot dg sendirinya :(( pdhal udah ane tahan sekuat tenaga
 
Hmmm..

Dapat kentang goreng heheheheee

Ditunggu updatenya.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd