Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT RealStory kisahku dengan suami

(sambungan)

Zul lalu mengangkat tubuhnya lebih keatas, hingga kedua lututku sejajar disamping kepalaku.
saat dia mulai menggerakkan pinggulnya maju-mundur, tanganku berusaha mendorong pahanya saat kurasakan kepala burungnya seperti mencapai pintu rahimku.
Zul maraih kedua tanganku dan menggenggamnya erat.
lalu sambil tersenyum jelek dia menyetubuhiku dengan tempo
pelan-cepat-pelan-cepat.
aku merasa seperti sedang dipermainkan saat itu.
tapi tubuhku gak bisa melawan nya.

"boleh juga nih kalau dibikin threat judulnya
Binor hijaber ngewe dengan PS (Preman Setempat)." celetuk Putra tiba-tiba dari sebrang sana tapi tak di hiraukan Zul.
ku lihat Putra juga lagi memainkan hp ku, aku gak tau apa yang dia lihat atau cari disana.

disini Zul tanpa hentinya menyetubuhiku bahkan kurasakan dia bahkan mulai meningkatkan kecepatannya.
"ahh bang, plis ahh jangan keluarin sshh didalam aahhh". pintaku.
Zul tiba-tiba menghentikan nya goyangan nya tapi burungnya masih tertanam divaginaku.

"kenapa? kan aku suamimu juga". katanya sewot.

"aku masih belum siap punya anak lagi, nanti aja kalau aku dah siap yaa, aku janji". kataku lalu meraih bibirnya dengan bibirku.
"gapapa ya sayang yaa". rayuku.
"oke, janji ya, tapi jangan lama-lama". jawabnya.

Zul lalu menurunkan kedua kaki ku dari bahunya dan mulai menyetubuhiku kembali.
kali ini dia menahan tubuhnya dengan kedua tangannya disamping kepalaku, sedangkan kedua tanganku merangkul lehernya.
"aaaaahhh". Zul mendesah kemudian dia mencabut burungnya dan mengocoknya, muntahlah cairan putih yang banyak.
spermanya ada yang mengenai payudaraku tapi lebih banyak diatas perutku hingga masuk kedalam pusarku.

Zul meremas burungnya hingga sperma terakhir yang tersisa keluar dari bibir burungnya.
dia mengusap kan kepala burungnya dibibir vaginaku bersama dengan sperma terakhir yang masih menempel dibibir burungnya.
tubuhku tersentak keatas saat kurasakan geli pada klitorisku akibat gesekan itu.
lalu Zul kembali memasukkan burungnya kedalam vaginaku dan kembali menyetubuhiku lagi.

"weh, udahlah gantian". kata Putra yang mulai beranjak dari tempat duduknya
Zul belum menghentikan pompaannya pada vaginaku hingga Putra datang menghampiri kami dan menarik bahu Zul agar melepaskan persetubuhan kami.

Z; "nanti dulu, aku blom puas".
P; "yaudah nanti lagi, aku dulu".
A; "bang, ini udah mau jam 3, gak bisa lagi".
Z; "yaudah kita gas aja sama-sama".

Putra melirik jam dan berpikir sejenak.
karena kalau sampai subuh, nanti jadi ada tetangga yang bangun. itu sangat beresiko buat kami disini.
"ayoklah, udah dari tadi aku nahan ini". kata putra yang langsung melepaskan seluruh pakaian nya begitu juga dengan Zul.
bukan hanya aku, kami bertiga kini sudah bugil tanpa ada sehelai kain pun yang melekat ditubuh kami.
aku masih terbaring saat Zul mengambil dasterku untuk melap spermanya tadi ditubuhku, setelah bersih dia melemparkan nya kembali dasterku kelantai.

Zul menarik tanganku.
"duduk". katanya.
aku turun dari sofa dan berlutut dilantai.
mereka bergantian menyodorkan burung mereka untuk ku hisap yang membuatku kewalahan.
Putra yang sudah tidak sabar pun menuntun tubuhku kembali kesofa.
Putra yang sudah siap-siap mendoggy ku, sedangkan Zul duduk diujung sofa.
Zul memegang rambutku keatas agar memudahkanku mengoralnya selagi Putra sedang menyetubihiku dari belakang.

Z; "akhirnya bisa merasakan threesome juga, setelah selama ini cuma bisa nonton dari film dan baca cerita aja".
P; "iyakan, mana cantik lagi".
Z; "yoi, salah satu cewek paling cantik dikampung ini".
P; "sekarang dah jadi istri kitakan".
Z; "iyaa".
lalu mereka melakukan tos.

Z; "harusnya nih, cewek sini nikahnya dengan orang sini juga, bukan sama orang pendatang".
P; "iya, kan kasihan cowok asli sini banyak yang udah berumur tapi blom nikah". kata Putra sambil menampar keras pantatku sedangkan Zul menekan-nekan kepalaku memaksa burungnya masuk mulutku hingga sampai ketenggorokanku yang membuatku hampir muntah.

Putra lalu membalikkan tubuhku terlentang disofa dan kembali menyetubuhiku.
sedangkan Zul berlutut diatas dadaku menyodok burungnya keluar-masuk dimulutku.
sesekali Zul memukulkan batang burungnya di bibir, pipi, dan wajahku lalu kembali memasukkannya kemulutku.
kadang dia juga sedikit mengangkat tubuhnya keatas dengan sengaja menekan masuk lebih dalam ketenggorokanku.
air mata ku pun mengalir keluar karena menahan rasa ingin muntah.
ditambah Zul yang tersenyum jelek tanpa henti melihat ekspresiku saat burungnya sedang asik menjelajahi wajahku dan menyetubuhi mulutku.
beberapa saat kemudian Putra yang akan segera keluar bertanya.

P; "mau keluarin dimana ini?".

mulutku tak bisa menjawab karena tersumbat burung Zul.

Z; "kita tembak dalam aja yuk?".
A; "hmmmmmppppp!" teriakku sambil menggerakkan kepalaku ke kanan-kiri tapi ditahan oleh tangan Zul.
Z; "gak mau?".
A; "eng eengggg" sambil menggelengkan kepala.
Z; "jadi telan aja ya?".

aku pun menganggukkan menandakan iya, lebih baik dari pada aku dihamili mereka. pikirku.
tak lama berselang Putra mencabut burungnya dari vaginaku, Zul pun minggir dari posisinya.

Z; "buka mulutnya sayang".

aku menuruti perintah Zul.
Putra mengkocok burungnya tepat dihadapan wajahku.

Z; "lidahnya keluarin dong".

saat aku menjulurkan lidahku, Putra meletakkan kepala burungnya dipermukaan lidahku sambil mengkocok burungnya.
sesaat kemudian cairan hangat mengalir banyak dari lidahku masuk semua kedalam mulutku.
aku sempat tersedak tapi buru-buru aku menelan semua sperma Putra lalu aku pun terbatuk-batuk.

setelah selesai terbatuk, Putra memintaku menjilat seluruh batang burungnya.
disaat yang sama Zul kembali menyetubuhiku untuk yang ke-2 kalinya.
Zul langsung melakukan penetrasi dengan gerakan yang cepat.
tangannya menekan perutku.
aku dapat merasakan kedua jempol Zul menekan kuat didekat pusarku.
tak lebih lama dari yang pertama tadi, Zul pun sampai.
dia mencabut burungnya dan langsung mengarahkan kewajahku.
aku langsung membuka mulutku bersiap menerima lahar sperma yang ke-2 didalam mulutku.
karena kocokan Zul tidak beraturan, semburan sperma pertamanya mengenai wajahku, lalu dia segera mencelupkan kedalam mulutku sisanya.
aku menghisap-hisap kepala burungnya selagi Zul mengurut batang burungnya hingga tak ada sperma yang tersisa lalu aku menelan spermanya.

Zul menarik sperma nya yang di dekat mataku dengan jari telunjuknya lalu memasukannya kedalam mulutku.
"aduh" teriaknya kecil saat aku melahapnya sambil mengigit pelan jarinya lalu tersenyum.
Zul lalu menyodorkan kembali burungnya kearah mulutku, tanpa perintah aku langsung menjilati seluruh batang burungnya.
terlihat juga ada cairan bening yang keluar dari ujung burungnya, aku juga menjilatinya.
terlihat Putra yang sudah berpakaian lengkap.
Zul yang masih ku oral masih hanya mengenakan bajunya saja.

"udah? cium". kata Zul yang memintaku mencium burungnya.
"muach". aku berciuman dengan kepala burungnya yang masih menegang.
dia pun mengenakan celananya.
hanya aku yang masih rebahan disofa dalam keadaan bugil.
mereka lalu duduk didekatku sambil menegak minuman terakhir mereka dari gelas masing-masing.

Z; "berat sebetulnya mau pergi". kata Zul sambil memainkan payudaraku.
P; "gapapa, masih ada besok". kata Putra sambil mengelus merapikan rambutku.
P; "oke ayok". kata Putra bangkit.
Z; "makasih sayang, sampai jumpa besok". kata Zul yang kemudian menghisap kuat salah satu payudaraku.
A; "aaww" teriak ku yang terkejut dengan perlakuan dia yang tiba-tiba itu.

aku pun bangkit meraih dasterku.
ah basah, pikirku.
aku lupa dasternya sudah digunakan untuk ngelap sperma Zul pertama tadi, aku pun tak jadi mengenakannya.
terlihat Putra sudah mengeluarkan motornya sampai pintu.
aku pun beranjak dari tempat duduk sampai kedepan.
aku harus cepat menutup pintu karena aku masih bugil.
terlihat diluar masih sepi.
Zul mencuri kesempatan, sambil tertawa dia menarik tubuh bugilku keluar hingga tepi jalan.
aku melihat sekeliling, tidak ada siapa pun selain kami bertiga.
Zul lalu memelukku dari belakang sedang tangannya mengorek bibir vaginaku.
aku mencoba berontak tapi tak boleh berteriak.
setelah Zul melepas cengkraman nya, aku berlari kearah pintu, mereka hanya tertawa lalu mereka pun pergi.

setelah mereka pulang, aku membereskan meja dan pakaian ku dilantai lalu mandi.
disisa malam itu aku tak bisa tertidur membayangkan apa yang baru saja terjadi malam tadi, aku malu.
lalu aku pun menangis memikirkan apa yang akan terjadi di esok hari.
tangisan ku terhenti saat anak ku menangis meminta susu.
sedangkan aku masih terjaga hingga pagi.

setelah suamiku pulang kerja, aku menceritakan semua kejadian malam itu.
tapi belum selesai cerita, aku malah tertidur.
siangnya setelah aku terbangun, giliran suamiku yang tidur, akhirnya kami lanjut cerita di malam harinya saat makan malam.

suamiku khawatir, karena mengira yang tau ini hanya si Putra, ternyata mereka berdua sekongkol.
tapi kalau mereka masih bisa menjaga rahasia sih gak masalah kata suamiku.
"tapi lebih baik kita cari rumah lain menjaga kalau terjadi hal yang diluar kendali, kita pindah dari sini". kata suamiku mantap.

A; "jadi malam ini?".
S; "kalau aku sih, oke aja kalau mereka masih berdua aja, kalau sayang sendiri gimana?".

aku yang mengira suamiku akan marah, dan ternyata tidak aku pun akhirnya menyetujui perkataannya.
dan seperti kata mereka, aku akan melayani mereka.

(1 minggu pertama)
semua masih sama.
7 hari full mereka datang kerumah setiap malam, dan aku melayani mereka.
tak seperti menjadi istri, aku lebih mirip menjadi pemuas nafsu mereka terutama Zul yang memiliki fantasi liar lain nya.

seperti dia menyetubuhiku 3x didepan rumah kami tepat di pinggir jalan, yang diterangi lampu jalanan.
dia juga beberapa kali memintaku menjilati lubang pantatnya, dimana aku juga menurutinya.
dan terakhir Zul datang berjalan sendiri dalam keadaan mabuk, dia menarik tubuhku menuju kamar, lalu kami bersetubuh diatas kasur dikamarku.

aku menaruh anakku ke tempat tidur bayi yang tertutup tirai kelambu.

setiap dia akan keluar, dia dengan sengaja mengeluarkan spermanya didalam vaginaku.
aku tau beberapa hari lagi aku akan mens jadi aku tidak perlu khawatir.
dari jam 00:30, kami bersetubuh sampai jam 02:00, hingga kami tertidur saling berpelukan dalam keadaan bugil.
aku terbangun saat anak ku menagis minta susu jam 03:30.
aku pun sekaligus mandi.
setelah mandi aku membangunkan Zul yang masih tertidur lelap.
sulit sekali membangunkannya.
namun sesudah dia terbangun, dia malah memintaku melayaninya sekali lagi agar dia mau pulang, dan aku pun menyanggupinya. lalu dia pulang setelahnya.

(minggu ke-2)
benar saja aku datang bulan.
tapi mereka tetap datang setiap malam.
tidak ada adegan persetubuhan.
aku hanya melakukan oral dan melayani dengan payudaraku.
sesekali saat mereka sedang duduk meminum tuak (lagi) aku berlutut dibawah mereka menghisap burung mereka bergantian selagi mereka asik ngobrol tentang kehidupan sehari-hari mereka.
kadang mereka memintaku mengenakan hijabku tanpa baju lalu melayani mereka seperti tadi.
diakhir minggu ini darah mensku sudah tinggal sedikit.

(minggu ke-3)
mens sudah lewat.
mereka masih datang setiap malam, aku hanya berkata belum bisa bersetubuh dihari itu, mungkin besok?

dihari ini suamiku menemukan orang yang menjual rumahnya.
sudah di telpon tapi belum di cek rumahnya karena jaraknya cukup jauh.
sudah atur waktu ketemu juga.

esok malamnya.
mereka menyetubuhiku dengan ganas.
katanya "hukuman" karena tidak bisa melayani mereka selama seminggu.
mereka berdua membuka seluruh pakaianku hingga bugil lalu menarik tubuh bugilku keluar, berjalan melewati 2 rumah tetangga.
disini hanya aku yang bugil, mereka berpakaian lengkap.
aku dibawa sampai tiang listrik, dan mereka berdua menyetubuhiku bergantian dibawah tiang listrik itu.
sesekali saat terlihat lampu kendaraan, aku bersembunyi dibalik tiang tapi mereka tidak.

esoknya malamnya lagi, inilah puncak masalahnya.
saat aku bersetubuh dengan Putra didalam kamarku.
Zul ternyata menghubungi teman lain nya untuk datang.
saat Zul masuk kekamar, terlihat seorang bapak-bapak kulit hitam bertopi ikut masuk bersama Zul.
"eh si Nur". kata bapak itu sambil kagum melihat tubuh bugilku yang sedang melayani Putra.
tentu saja dia mengenal ku, sebab dia asli orang sini, dia mengenal seluruh keluargaku. yang ternyata dia adalah ketua dari Zul dan Putra.

belum selesai Putra menghentikan persetubuhan kami lalu dia berdiri dan aku duduk diatas tempat tidur menutupi tubuhku dengan selimut.
"inilah istri kami". kata Zul dengan bangga.
bapak itu duduk disampingku.
"suamimu tau?". tanya bapak itu.
"udah pak, udah di izinkan suaminya ini". jawab Putra.
"wahh, mantap". kata bapak itu tertawa.
"gak usah malu, bapak juga mau icip sikit".
kata bapak itu menarik kuat selimut itu.
singkat cerita aku akhirnya disetubuhi juga oleh bapak beristri 1 dan beranak 5 itu.

bapak itu juga mengatakan akan datang lagi besok, dia mau bikin pesta disini.
membayangkan nya aku jadi merinding.

besok paginya aku menceritakan pada suamiku.
suamiku tak suka dengan cara mereka lalu menghubungi Putra, dia berdalih saat itu terpaksa karena terlanjur ketahuan saat mereka menyetubuhiku dibawah tiang listrik malam itu.
tapi sebelum makin terjerumus.
suamiku langsung menghubungi pihak rumah yang dijual itu untuk survey.
setelah deal, siang itu juga suami menyewa truk untuk membawa semua peralatan rumah kami agar berangkat ke rumah baru.

setelah itu aku tidak pernah lagi menginjakkan kaki disekitar daerah itu.
rumah kami yang dulu sudah terjual.
kami memblokir nomor Putra dan Zul.
walau sesekali ada nomor baru menghubungi.
"pesta" yang dikatakan bapak itu tidak pernah terjadi.
dan kalian ingat saat aku mengatakan aku lagi hamil?
ya, aku keguguran.
saat konsultasi ke dokter katanya karena aku kecapekan dan mungkin banyak pikiran.
sehingga beberapa kali aku dan suami membuat program hamil, tapi selalu nihil setelah aku keguguran.

aku juga sempat tidak aktif lama karena kondisi kesehatan fisik dan mentalku drop parah saat itu, ditambah kabar duka meninggalnya alm ayah dan alm kakak ku.
aku masih bersama suamiku yang masih setia denganku.
aku juga sudah berhijrah.
jadi aku sudah tutup buku dan hanya fokus pada keluarga kecilku saja.
maaf membuat kalian menunggu terlalu lama.
terimakasih buat yang masih setia membaca.
inilah akhir dari cerita kami.

Tamat...
Syukur lah, sehat selalu ya mb nur dan suami semoga tdk terjerumus lagi
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd