Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT [Remake] Naughty Wife Sarah

PART ENDING
(bagian 2)





(ilustrasi Dira saat ini)​










“Dira tenang Dira.”
“Tejo pasti baik-baik aja..”

ucap Dira dalam hatinya.



Saat ini Dira sudah berada dijalan menuju alamat yang diberikan oleh Tejo bersama bodyguardnya, Pak Diga.
Pak Diga ini adalah orang kepercayaan Ayahnya. Dira meminta izin kepada Ayahnya untuk meminjam Pak Diga
sebentar untuk keperluannya apartmentnya. Setelah Pak Dira datang, barulah Dira menyampaikan keinginannya mengapa ia perlu bantuan Pak Diga saat ini.

Tentu saja, sebagai orang yang loyal kepada majikannya, Pak Diga siap untuk membantu nona majikannya itu.



Selama diperjalan Dira terus gelisah dan memikirkan keadaan Tejo.
Menyadari hal itu dari kaca spionnya, Pak Diga mencoba untuk membuka obrolan.





“Non kenapa?”
“Mukanya cemas gitu?”

ucap Pak Diga


"Iya nih Pak, saya kepikiran teman saya itu."
ucap Dira.


“Hmm”
“Temen atau pacar nih non?”
“Khawatir banget kayaknya.”



“...”

Dira tak menjawab



Melihat nona majikannya tak merespon membuat Pak Diga kembali fokus kejalan.



“Si non sampe kepikiran gitu.”
“Pasti ada apa-apanya ini.”

batin Pak Diga.



“Non..”
“Nanti non jangan ikut turun ya.”

“Kalau emang sampai saya disuruh masuk dan nolongin temen non gini.”
“Saya takut nanti non kenapa-kenapa..”

“Bisa repot saya nanti gimana ngomongnya ke Bapak.”
“Katanya anaknya minta tolong bantu beresin apartment..”
“Kok malah kondisinya jadi buruk..”

jelas Pak Diga panjang.


“Iya Pak..”


“Pokoknya non jangan sampai turun ya..”
“Sebelum saya balik sama temen non, kunci aja pintu mobilnya..”

lanjutnya.


“Iya Pak Diga..”
“Makasih ya Pak..”





Dengan rasa penuh khawatir, Dira kembali melihat kejendala.




“Semoga belum terlambat.”
ucap Pak Diga dalam hatinya.









***









(ilustrasi Tante Sarah)​











“Gw harus cari celah buat nolongin Tante Sarah.”
ucap Tejo.



Pelan-pelan dan dengan hati-hati Tejo membuka pintu dapur. Pelan-pelan dia mencoba masuk
ruangan itu tanpa menimbulkan kecurigaan.



“Luki belum kelihatan..”
“Dia ini siapa?”

“Temannya kah?”






Aaaaasshhhh... Nghhhhh...
Suara desahan Tante Sarah makin terdengar jelas.



Glek!!




“Kenapa gua ikutan sange anjir...”
“Gua harus nyelametin Tante Sarah oi!”

batinnya.





Tak dapat dipungkuri oleh Tejo bahwa desahan Tante Sarah memanglah sangat menggoda iman.
Tak hanya keindahan tubuhnya, suara desahan Tante Sarah ketika dia sedang berada dipuncak kenikmatan,
sangatlah memabukan. Tejo pun pernah berusaha merekam suara desahan Tante Sarah, namun berhasi
dicegah oleh Tantenya.


Sedikit demi sedikit Tejo semakin mendekat posisi Tante Sarah. Dia pun pelan-pelan menegakan
badannya untuk memukul pria yang sedang meremas-remas payudara Tante Sarah.







PAKK!!





“Aaauhhhh!”
jerit Tejo.





Ia tak menyangka bahwa Pria itu tiba-tiba melakukan tendangan..
Saat ini tubuhnya tergeletak dibelakang sambil memegang dadanya.
Pria itu pun mendekati Tejo yang terlihat terkejut dengan serangannya barusan.


“Gua ngerasain ada yang ngendap-ngendap dibelakang gua..”

“Siapa lo anjing?!”

tanya Pandu sambil mencengkram baju Tejo





“Ttt..teejo?”
ucap Tante Sarah pelan.




“Jawab anjing!”



BUK BUKK





“Ughh”
Desis Tejo mencoba menangkis pukulan Pandu.





BUK BUK BUKKK
BUK BUK BUKKK
BUK BUK BUKKK




Pandu bertubi-tubi memberikan pukulan keras kepada Tejo.





“Wah wah wah..”
“Gak nyangka jagoan kita muncul..”
ucap Luki tiba-tiba muncul.





“Udah ndu, curut ini urusan gua.”



“Ni anak temen lo?”
tanya Pandu..





“Hehehe..”
“Lebih dari itu bro...”

“Kalau gak ada anak ini..”
“Kita gak akan bisa nikmatin Tante cantik kita..”




Mendengar ucapan Luki, entah darimana, tiba-tiba Tejo merasakan luapan emosi amarah yang cukup besar.




“KITA???”
“TANTE SARAH BUKAN MILIK LO LUK!!”

Teriak Tejo.





“Wuih.. galak nih curut!”
ucap Pandu sambil kembali memukul wajah Tejo.







“Hehehe.. emang iya Jo..”
“Tante Sarah emang bukan milik gua..”

“Tapi milik gua dan teman-teman gua!”

ucap Luki.



“Ndu stop ndu!”
“Mending kita kasih lihat ini anak...”

Luki mendekati Tante Sarah..





“Hehehe..”
“Jo lihat nih Tante lo...”





“Apa lo pikir lo bisa balikin Tante lo untuk hidup normal?”

ucap Luki.


Tejo menatap tajam kearah Luki.
Luki berdiri dibelakang Tante Sarah dan mulai meremas gundukan payudara indah Tante Sarah perlahan.



“Ssshhh...Lukk...”



“Hehehe...”

“Apa lo mau Tan?”
“Hidup normal?”




Dari posisi Luki, dia menurun kan tangannya kearah selangkangan Tante Sarah.
Dia meraih vibrator yang masih tertancam di vaginanya, dan mengocoknya ringan.



“Ssssshhhh...”





Tante Sarah yang memang masih dalam keadaan birahi tinggi tentu saja tak bisa menolak
kembali rangsangan yang mulai datang lagi kepada tubuhnya. Meskipun dia sedikit ada
tekanan batin bahwa saat ini dihadapannya ada Tejo, namun kuasa birahi masih lebih
menguasai akal sehatnya.





“Coba kasih tahu kita..”
ucap Luki..





Ngghhh... Nghhhh...
Nghhhhh... Nghhhh...
Sssshhh... Aaaahhhh...






Tante Sarah hanya bisa menggeliat lemah, saat ini dia sadar kalau situasi dia sudah tak lagi
menguntungkan untuk dirinya.





“Gak mau dijawab?”
Sarah pun menggelengkan kepalanya.



“Hehehe..”
“Harus dikasih pelajaran lagi..”




Luki pun menyumpal mulut Tante Sarah dengan kedua jarinya tangan kanannya dan kemudian
mempercepat kocokan vibrator di vagina Tante Sarah dengan tangan kirinya.



NGHMMMMPPHHHH....
MMMPPPHHHH...



Lonjakan birahi mulai mengisi seluruh tubuh Tante Sarah..







“Lo menikmati tapi lo munafik..”
bisik Luki di telinga Tante Sarah.

“Karna ada Tejo kan?”



Tubuh Tante Sarah makin bergetar hebat..



“Nah coba Tante kasih tahu Tejo..”
“Apa yang Tante mau?”






Ngghhhh... Ngghhhhh...
Aanngghh... Nghhhh....





“Ah please...”
“Kenapa situasinya jadi gini..”

batin Tante Sarah.



“Maafin Tante Jo...”
“Tante ingin banget kamu selametin Tante..”

“Tante gak nyangka kamu beneran dateng..”



“Tapi.....”






Sarah menantap Luki....


“Kenapa Tante ku sayang?”


Tante Sarah dengan sangat pasrah dan tak tertahankan pun mulai menganggukan kepala...




“Apasih Tante..”
“Luki gak ngerti?”

ucap Luki dengan nada dilembut-lembutkan ke Tante Sarah.



“Luki cabut ya jari Luki....”
“Supaya Tante bisa ngomong..”






Puahh...





“Ayo Tante Sarah mau ngomong apa?”



“Hahh... hahh...”

Serasa mendapatkan angin segar, Tante Sarah mencoba menghirup oksigen disekitarnya perlahan.



“Tante...”
ucap Tante Sarah..


“Tante mau ngelindungin kamu...”
batin Tante Sarah.


“Semua ini gara-gara dia..”
ucap Tante Sarah dalam hati.





“Tante mau keluar...”
“Please kalian tolongin Tante untuk keluar...”



“Hehehe...”
“Keluar gimana Tante?”

lanjut Luki.



“Entot Tante Luk...”
ucap Tante Sarah pelan



“HAHAHAHAHA”
Luki dan Pandu tertawa lepas.





“Lo denger itu kan Jo?”





“BANGSAT LO LUK!!!”

teriak Tejo dengan penuh amarah.











BRRRUAKKKKK









“OI PANDU!!!”










#BERSAMBUNG.....
Hahaha lagi kan, jd kentang suhu, mksih update nya yg bikin kentang
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd