Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Romance With Shani

oppaiyuvia

Semprot Kecil
Daftar
13 Feb 2016
Post
62
Like diterima
15
Bimabet
Perkenalkan namaku Graha, umurku 25 Tahun. Aku adalah fans JKT48, aku punya perawakan tinggi, badan atletis walaupun tidak sixpack dan kulit putih, mungkin bisa dibilang aku sangat beruntung karena bisa menikmati bercinta bersama beberapa member JKT48, inilah kisahku yang pertama. Pada suatu hari saat aku selesai menonton theater JKT48 yang kebetulan adalah setlist Te wo Tsunaginagara, aku lupa memberikan gift yang dititipkan temanku untuk Shani, akhirnya ku mencari cari Shani, dari f7 sampai fb tetapi tidak bertemu juga, “ahh sudah pulang, besok aja deh” pikirku, aku lalu menuju p2 untuk mengambil mobilku yang diparkirkan disitu dan keluar dari area parkiran menuju ke arah shelter bus, sesampai di shelter bus aku melihat ada orang yang ku kenali, begitu ku dekati ternyata dia shani, dia nampak sedang kebingungan. Karena daerah situ sudah cukup sepi aku hampiri dia
“Shan, ngapain kamu disini? Kok belum pulang?” tanyaku pada dia
“eh kak graha, ini loh kak, aku gak dijemput, lagi nunggu taksi tapi takut naik taksi sendirian jam segini” jawab Shani mencoba tenang
“oh yaudah ikut mobilku saja, tenang aku gak bakal ngapa – ngapain kok hehe” ajakku
“Tapi kak, gak ngerepotin kan?” tanya Shani
“gak kok, santai aja” jawabku meyakinkan
Aku lalu keluar dari mobil dan membuka pintu samping belakang mobil, lalu Shani masuk ke dalam mobilku, aku lalu menutup pintu mobilnya dan kembali ke kursi kemudi.
“Rumahmu kemana sih shan?” tanyaku
“itu kak ke *****” jawab Shani
“Oke, eh ini ada titipan dari temanku si Lucky, tadi mau ngasih Cuma kukira kau udah pulang” ujarku sambil memberi kado titipan lucky
“Ohiya makasih kak” jawab Shani mengambil kado itu
Aku lalu memacu mobilku ke arah rumah shani dahulu, aku setel musik keras agar shani tidak tidur, bahaya juga kalau dia tidur bisa dikira macam macam aku
“Sori yah shan, tapi kamu jangan tidur, tar dikira macam macam aku” ujarku
“Oh gapapa kak” jawab Shani
Sekitar sejam perjalanan akhirnya aku sampai di depan kosan shani
“sudah sampai tuh” ujarku
“Ohiya, makasih yah kak” ujar shani membuka pintu mobil dan keluar
Aku keluar mobil untuk memastikan shani sampai dalam kosannya dulu
“Ohiya kak, aku lupa satu sebagai ucapan terima kasih” ujar shani kembali menghampiriku dan kemudian mencium bibirku dan kembali ke dalam kosannya, ‘ada ada saja’ pikirku kebingungan dengan tingkah shani, aku lalu kembali ke mobilku dan memacunya sampai kerumahku. Sesampai di rumahku aku mengecek twit**ter, ternyata shani memfollowku walau cuma sebentar untuk mengirim dm id line dia, aku lalu add id line dia. Lalu kutinggal tidur karena hari ini sangat melelahkan.
Besoknya aku mengecek line ternyata sudah di acc shani dan dia mengirim chat sesuatu
“Kak makasih yah udah nganterin aku tadi, kalau gak ada kakak mungkin aku belum sampai dirumah, aku sengaja kasih id line aku untuk menjemput aku lagi kalau aku tidak dijemput atau kemalaman” ujar Shani di chatnya, aku lalu membalas
“Iya shani, yang penting kamu selamat, kalau butuh bantuan bilang aku aja, kalau aku lagi bisa aku bantu kok” balasku. Aku lalu bermalas malasan karena hari ini hari minggu, tiba tiba notif line berbunyi, ternyata dari shani yang ingin dijemput di kosannya, aku lalu bersiap siap mandi dan berangkat menuju kosan shani, shani nampak sudah menunggu depan kosannya dengan kaos biru yang cantik dan celana panjang, shani lalu masuk ke dalam mobilku di bagian depan alias sebelahku
“eh kok kamu di depan?” tanyaku
“gapapa kak, kalo aku dibelakang kesannya kakak kayak supirku” jawab shani lembut
“Terserah kamu aja deh, kita mau kemana nih?” tanyaku
“kemana aja terserah kakak, aku mah ikut aja” jawab shani
“gimana sih, kan kamu yang minta dijemput kok malah terserah aku sekarang” jawabku kebingungan
“aku cuma pengen jalan jalan aja, suntuk hari ini gak ada jadwal di JKT48 jadi bingung mau ngapain” jawab shani
“yaudah deh, Puncak mau?” tanyaku
“boleh banget tuh kak” jawab shani
Aku lalu memacu kendaraanku ke arah puncak, jauh memang dan hari minggu pula, jadi yah cukup menyiksa dengan macetnya, sekitar 4 jam perjalanan akhirnya kami sampai didepan villa om ku yang memang sedang kosong. Aku memegang kuncinya karena aku juga cukup sering menginap disini
“Tenang aja shan, kalau mau makan ambil saja di kulkas, aku mau keluar mencari sesuatu dulu, jagain villa ini yah” ujarku lalu meninggalkan shani, aku lalu mencari syal untuk shani, maklum puncak sedang sangat dingin walaupun siang bolong begini. Aku lalu mencari cari penjual syal disekitar villa ini. aku bertemu dengan seorang penjual syal.
“Pak syal ini berapa yah?” tanyaku
“Oh ini 30ribu aja mas” jawab si penjual
“gak bisa kurang yah pak?” tanyaku berusaha menawar
“gak bisa karena emang udah segitu harganya” jawab si penjual
“oke deh saya ambil 2” ujarku mengambil 2 syal dan memberi uang 60ribu kepada si penjual
Aku lalu kembali kedalam villa, terlihat shani sedang bersantai di sofa sembari membaca buku
“Shani, nih ada syal buat kamu, nanti kamu kedinginan lagi” ujarku sembari memberi syal hijau kepada shani
“eh makasih banyak kakak, kakak perhatian banget sama aku, oshinya yah?” tanya shani menggodaku
“eh enak aja, oshiku Anin tau, aku kan udah ngajak kamu kesini berarti sudah kewajibanku untuk ngejaga kamu, gitu” jawabku
“Ciye, sayang Aninnya gak disini, coba kalau kuajak hihi” jawab shani kembali menggodaku
“yee dasar iseng” ujarku mengacak acak rambut shani
“iihh jahat deh, aku harus sampoan tujuh kali nih” ujar shani sambil mencubit lenganku
Aku lalu saling bertatapan dengan shani, aku mulai mendekatkan wajahku ke wajah shani dan mencium bibirnya, shani lalu membalas dengan menghisap bibirku, dan mulai beradu lidah, air liurku tidak ada yang dia biarkan menetes kebawah, she is a good kisser, sekitar 3 menit kami saling beradu aku lalu melepas ciumannya
“maaf shani, aku gak bermaksud” ujarku sambil menundukkan kepala
“Hey, gapapa kok kak, aku senang” jawab shani meyakinkan sambil mengelus celanaku, juniorku pun langsung bangun ketika dielus shani
“yee kan bangun, sini aku bukain” jawab shani
“tapi shan, gapapa nih?” tanyaku
“gapapa kok, aku menyayangimu dan aku mengingkan itu” jawab shani
“yaudah ke kamarku saja” jawabku menggendong shani dan membawanya ke kamarku
Sesampai di kamar aku duduk di samping ranjang, shani lalu membuka celanaku dan juga membuka kaosnya, terlihatlah payudara shani yang tidak terlalu besar dan masih tertutup bra itu.
“ini biar kamu lebih cepet keluar” ujar shani
Shani lalu menarik kolorku dan betapa terkejutnya shani melihat penisku sudah tegang dan sangat besar
“kak graha, bohong kalau aku belum pernah melihat penis tapi jujur ini adalah penis yang lebih besar dari mantanku dulu” ujar shani dan mulai mengocok penisku dengan tangannya dan menjilati lubang kencingku, aku sangat terangsang hebat dan mulai mengelus rambut shani, shani lalu mulai memasukkan penisku kedalam mulutnya dan mulai mendorong dan menarik kepalanya keluar masuk penisku, aku sangat terangsang hebat ditambah pemandangan punggung shani yang mulus itu, tidak sampai 5 menit aku mengeluarkan spermaku kedalam mulut shani.
“maaf shan keluar didalam” ujarku meminta maaf
“gapapa kok kak, aku senang bisa memuaskan orang yang kusayang” jawab shani menelan semua spermaku dan menjilati sisanya
“ohiya mau nanya shan, kenapa gitu kamu bisa sayang sama aku?” tanyaku
“kakak orangnya baik, aku kagum sama kakak waktu dulu gak sengaja aku liat kakak memberi tumpangan pada nenek nenek sampai dirumahnya” jawab shani
“ohh kamu melihatnya” ujarku kaget
“iya, udah dulu yah kak, simpen aja buat malem, aku mau kasih yang jauh lebih spesial” jawab shani lalu kembali memakai bajunya dan membersihkan bibirnya dari sisa spermaku, dan meninggalkan kamarku, aku lalu membersihkan diriku di kamar mandi.
Malam harinya sekitar jam 7 malam. Aku melihat shani sedang asik membaca buku, aku berinisiatif mengajaknya jalan jalan
“Shan, jalan jalan yuk, ku laper nih” ajakku
“ayo kak, aku juga laper nih” jawab shani
Aku lalu mengajak shani keluar villa, tidak lupa kukunci pintu dan gerbangnya, dan mulai berjalan mencari apapun yang bisa dimakan, kami berdua pun bertemu seorang tukang mie ayam, kebetulan sekali, kami lalu menghampiri tukang mie ayamnya
“Pak, Mie 2 yah pak, jangan pedas” ujarku lalu mencari spot yang enak untuk duduk, aku menemukan spot duduk yang enak diatas rumput dan didepannya ada pemandangan kota yang indah dimalam hari. Kami lalu duduk berdua sambil menunggu pesanan datang.
“Shan, senang gak kamu ku ajak kesini?” tanyaku
“kemana saja asal sama kakak aku senang” jawab shani
“yee kecil kecil udah bisa gombal” ujarku mencubit pipi shani
“yee ini serius yee” jawab shani sambil memukul pahaku
“Mas mba ini pesanannya” ujar penjual mie ayam memberikan 2 mangkok mie ayam kepada kami
Kami berdua pun memakan sambil sesekali bercanda melihat pemandangan yang sangat indah itu tidak terasa mie ayam kami sudah habis, kamipun hening satu sama lain
“eh shan” ujarku memecah keheningan diantara kami
“apa kak?” jawab shani
“kenapa kamu sayang sama aku padahal kita belum saling mengenal?” tanyaku
“aku yakin kakak orangnya baik, karena waktu kakak jemput aku, kakak tidak macam macam denganku kan?” jawab shani
“hmm, jujur aku merasa tersanjung disayang seorang idolaku walau bukan oshi sendiri, tapi izinkan aku mengenalmu dulu yah” ujarku kepada shani
“Iya kak” jawab shani singkat
“eh pulang ke villa yuk, udah malem ini, aku bayar dulu mienya” ujarku
“eh yaudah, aku juga udah kedinginan nih” ujar shani
Lalu aku membayar kepada penjual dan pulang ke villa, sesampai di villa, aku kunci pintu dan membawa shani ke pintu kamarku dan mulai menciumi bibir shani, aku berusaha mencari pintu kamarku sambil berciuman ganas dengan shani, ketika ketemu kunci kamar dikantungku aku lalu membuka kunci pintunya, aku agak memeluk shani dan membuka pintu kamarnya, aku bawa shani keranjangku dan membaringkannya, aku melepaskan ciumanku dan mengunci pintu kamarku, lalu mematikan lampu utama dan hanya disisakan lampu di samping ranjangku
“bentar dulu dong kak, aku mau ganti ke baju tidur dulu” ujar shani bangkit dari ranjangku dan membuka lemariku, lalu ia mengambil handuk yang berbentuk seperti rompi dan masuk kekamar mandi, akupun lalu mengambil handuk yang sama, membuka seluruh pakaianku dan memakai handuk itu, tidak lama shani keluar dengan handuk itu, kelihatannya dia tidak memakai apapun lagi didalamnya, lalu shani memelukku dari belakang dan dagunya disandarkan dibahuku
“Kak, izinkan kita berdua saling mengenal malam ini” ujar shani lalu membuka seluruh handukku, jadilah aku telanjang bulat depan idol yang cantik jelita ini
“Yee curang yah udah buka punyaku duluan” ujarku lalu menghadap shani dan membaringkannya di ranjang lalu membuka handuknya, jadilah idol ini juga telanjang bulat di depanku, payudara yang imut dengan puncak puting merah muda dan vagina dengan bulu halus diatasnya.
“Sorry, i dont have good boobs” ujar shani
“gapapa, asal itu kamu aku senang” ujarku menciumi bibir shani sambil tangan kiriku meremas payudara shani, kami berciuman dengan sangat hot, aku lalu beralih ke area telinganya, shani hanya menggelinjang sambil terus menjambak rambutku, aku lalu berpindah ke area payudaranya, aku jilati putingnya yang menggemaskan itu, shani hanya mendesah, aku terus turunkan ke perut hingga ke liang vaginanya, aku lalu menjilati vaginanya, terciumlah bau harum khas vagina yang membuatku terus terangsang dan makin aktif menjilati vaginanya, shani hanya mendesah tidak karuan
“kak grahaaaaa” desah shani dibarengi dengan orgasmenya dia, aku lalu menghisap semua cairan vaginanya tanpa tersisa
“Kakak hebat yah” ujar shani memujiku, nampaknya dia sudah cukup lelah
“Iya dong, eh shan, mau gak kamu jadi pacar aku?” tanyakku
“loh kok?” shani kebingungan
“sudah 2 hari aku mengenal, kamu pribadi yang unik, asik, nyebelin dan aku suka kamu, kalau kamu tidak bersedia yah terserah” ujarku sambil menatap shani dalam
“hmm, aku bersedia kok, tapi kita backstreet aja yah, kakak tetep oshiin anin aja, biar gak ketauan” jawab shani lalu memelukku
“oke makasih yah sayang” ujarku lalu kembali membaringkan shani, lalu penisku yang sudah tegang daritadi aku arahkan ke bibir vagina shani, shani hanya mengigit bibir bawahnya dan membuka pahanya lebar – lebar, aku lalu memasukkan penisku pelan – pelan ke dalam vagina shani hingga menancap seluruhnya, aku biarkan dulu untuk penyesuaian bagi shani, lalu aku pelan pelan mulai memompanya, shani hanya mendesah menengadah ke atas tetapi sambil memelukku, aku lalu terus memompanya
“ahh kak graahhaaaaa, enak kakkkkk” desah shani tidak karuan sembari orgasme yang kedua kalinya
Aku yang sudah tidak tahan lalu ingin keluar, aku lalu mencabut penisku dan mengeluarkan spermaku diatas perutnya aku pun terbaring di samping shani
“Shan, makasih yah untuk malam ini
“Iya kak graha, saat seperti tadi juga kakak masih perhatian denganku dengan tidak mengeluarkan sperma di dalam rahimku” jawab shani
“aku hanya tidak mau kau hamil shan” ujarku
“iya yaudah kita tidur yuk, besok aku mau pulang, ada latihan besok” ujar shani
“iya shan” kataku lalu tertidur bersama shani

Bersambung~
 
update menyusul.. sorry repost kesini soalnya updatenya mau disini.. biar nyambung
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
shaniiii .... ooowww .... shaniiiii ....... LANJUTKAN
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd