Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Romansa Bersama Vita

Deswa_Rockmantic

Suka Semprot
Daftar
16 Feb 2022
Post
19
Like diterima
86
Lokasi
Yogyakarta
Bimabet
Cerita ini berdasarkan pengalaman newbie dengan seseorang yang pernah hinggap beberapa saat dalam kehidupan newbie. Jika ada kesamaan cerita, mohon maaf, karena latar belakang cerita mungkin bisa saja sama.
.
Cerita ini berawal dari gue yang resign dari kantor gue di bidang pengadaan dan aftersale mesin print di sebuah kota yang diapit oleh beberapa kabupaten di Jawa Tengah dan terkenal dengan ikon kota yaitu sebuah tugu di tengah perempatan. Dan juga dengan sebuah kawasan jalan padat pengunjung yang berada di sebelah utara keraton. Yups, kota Yogyakarta.
Oh ya, perkenalkan nama gue Deska (nama samaran).
Setelah gue resign, gue coba merintis usaha sendiri di bidang ice blend yang di pegang oleh istri gue. Dan gue juga masih menerima service mesin print karena sebelumnya saya sebagai teknisi lapangan di kantor gue dulu. Oh ya, gue saat itu udah punya istri, dan punya anak 1.
Suatu hari gue dapet customer baru yang entah dia dapet nomor dari client gue yang mana juga aku dah lupa. Setelah gue ke TKP yang mau service mesin print, yang ternyata sebuah kantor salah satu penerbit buku di Yogyakarta.
Disitu, gue berkenalan dengan wanita, yang menurut gue lumayan manis, tinggi 165 ( sama kek gue), kulit putih bersih.
Dia bekerja disitu sebagai editor dan juga merangkap bagian lain yang berhubungan dengan mesin print yang gue service. Sebut saja dia dengan nama "Vita" ( nama samaran ).
Setelah pertemuan pertama di kantornya, yang saat itu aku hanya setting-setting minor di mekanik print dan setting minor juga di konektivitas dengan PC karena ada beberapa hasil print out yang "missing font" berlanjut ke pertemuan-pertemuan selanjutnya dikantornya juga untuk urusan hasil print. Karena sejak pertemuan awal gue dan dia saling tukar nomor Whatsapp dan ID YM, karena saat itu gue masih sering komunikasi chat dengan client dengan YM. So,setelah pertukaran kontak itu gue dan dia agak intense berkomunikasi jika di dua mesin dia ada trouble lagi. Dan hampir 2 minggu sekali gue berkunjung ke kantor dia untuk general check up mesin print kantor Vita.
Karena seringnya bertemu dengan dia, dan entah kenapa gue ngerasa saling nyaman satu sama lain, walaupun tidak saling mengungkapkan satu sama lain.
Suatu waktu Vita nge-Whatsapp gue pagi pagi.
"Des, gue bisa ketemu ama lu gak hari ini?. Whatsapp Vita ke gue.
"Boleh, gue gak begitu sibuk kok hari ini. Ada schedule buat visit customer sih, tapi masih bisa gue pending besok, karena gak begitu urgent cuatomer gue", jawab gue bales chat dari Vita.
"Yahhhh, kalo lu emang mau visit customer gpp deh. Ketemu besok juga gpp kok des. Gue cuma pengen curhat dikit ma lu", jawab Vita.
"Lahhhh, buat tuan putri Vita ga jadi masalah kok, santuy.. masih ada waktu besok di customer juga. Dan keknya lu lagi urgent". Jawab gue.
"Yaudah, ketemu dimana des?", Tanya Vita.
"Terserah lu aja Vit, senyaman nya lu aja mo dimana terserah", timpal gue.
"Yaudah, kalo di cafe "xxx" jl. Kaliurang gmn Des?", Jawab Vita.
"Oke Vit, jam maksi aja ya?", Usul gue.
"Oke deal, jam 12an ketemu disana ya Des", jawab Vita.
"Sippplah tuan putri", kata gue.
"Dodol lu Des", jawab dia mengakhiri chat whatsapp.
.
Akhirnya, gue sampe di tempat janjian, dan langsung gue buka HP buat hubungi Vita.
Gue telpon Vita, " halo vit, lu dimana? Dah nyampe?", Tanya gue.
"Udah Des, barusan gue nyampe, langsung aja ke meja lantai atas di balkon yak? Gue tau lu ga tahan buat ngerokok", jawab Vita.
"Oke Vit, gue masuk", jawab gue sembari buka pintu cafe dan menuju ke meja sesuai instruksi Vita.
.
"Hay dodol, pa kabar lu?", Sapa dia waktu gue duduk di kursi satu meja berseberangan dengan dia.
"Dodol dodol apaan? Lu yang dodol kalee, mesin di kantor lu sekarang dah kek mesin jahit Vit. Suaranya ampuuunnn...", Jawab gue sekalian nyindir kerjaan dia.
"Hahahahah, sekarang gue dah gak ngurusin tuh mesin, gue dah resign dari kantor gue. Dan gue ngajakin lu ketemu disini karena ada yang mo gue omongin sehubungan dengan gue resign dari kantor gue, lu pesen minum makan dulu gih...", Kata Vita sambil mukanya kek dikit sedih.
Akhirnya gue setelah memesan minuman dan kentang goreng, dia cerita bagaimana dia bisa resign dari kantor dia.
Di sela-sela percakapan dia berkata," Des, bagi rokok donk.... Gue lagi suntuk nih...".
"What???? Lu ngerokok?", Tanya gue heran, karena baru saat itu gue tau kalo Vita ngerokok jika saat dia ngerasa suntuk.
"Iya, gue lagi suntuk banget, khan udah gue ceritain semuanya tadi Des...", Jawab dia.
"Iya niy ambil aja, tp lu doyan? Khan rokok gue Gudang Garam Signature?", Jawab gue.
"Gapapa lah... Td gue juga lupa beli", jawab dia sambil nyulut korek buat ngebakar rokok yang udah dibibir dia.
"Fiuuuuhhhhhhhhhssss", hembusan asap keluar dari mulut dia seolah bebarengan dengan beerbagai masalah yang membuat dia suntuk juga ikutan keluar.
.
"Trus, sekarang lu kerja dimana Vit?", Tanya gue membuka pembicaraan yang sempat terhenti karena keasyikan ngeliat dia ngerokok.
"Sekarang gue kerja dirumah Des, sambil momong Ray anak gue. Ditawarin kerjaan sama teman", jawab dia.
Kemudian dia bercerita kalo ada penerbit lain yang kerja sama dengan dia untuk urusan editing buku, dan Vita ngerjain secara freelance. Karena kerjaan itu, dia bisa sekalian momong anak dia di rumah.
.
Dia tadi bercerita kalo dia dikantor sedang ada masalah dengan boss nya. Boss nya sering ngajakin dia keluar di saat jam kerja. Entah alasan meeting dengan client lah, urusan apalah. Dan hal itu menimbulkan gosip gosip ga jelas dikantor dia. Bahkan suatu saat, dia disindir oleh istri boss nya saat berkunjung ke kantor nemuin bossnya Vita. Bahkan istri bossnya itu menyewa orang untuk selalu mengamati gerak gerik suaminya alias bossnya Vita entah alasan cemburu atau apa. Apalagi disaat Vita sedang keluar bersama bossnya.
Ya pada awalnya dulu pas pertama ketemu sih gue ngerasa kalo Vita emang deket dengan boss nya, dan gue ga tau apa Vita ada affair atau engga sama bossnya, dan gue ga peduli tentang itu.
Diperlakukan seperti itu di lingkungan kantor dan oleh istri bossnya, dia lama kelamaan ga tahan, dan akhirnya memilih untuk resign dari tempat dia bekerja.
.
Setelah pertemuan gue dengan Vita di cafe itu, gue makin intense komunikasi dengan dia. Entah komunikasi via Whatsapp, YM, maupun intense ketemuan diberbagai cafe di seputaran jogja sambil dia ngerjain kerjaan editing dia. Hingga suatu saat muncul perasaan aneh di dalam diri gue terhadap Vita. Ada perasaan ingin melindungi dia, menyayangi dia, dan bahkan gue ngerasa mulai jatuh hati sama Vita.
Tapi gue ga tau apakah Vita juga ngerasain hal yang sama atau tidak.
.
*Vita mempunyai perasaan yang sama atau tidak?
Nanti kita lanjutkan di update selanjutnya.
Oh iya, disclaimer cerita ini adalah diangkat dari kisah nyata newbie, dan mungkin ada bumbu-bumbu sedikit, walau tidak begitu menyimpang dari kisah nyata newbie.
 
Cerita lanjutan

"Hay Vit, pa kabar lu?", Sapa gue saat ketemu dia di pertemuan entah yang keberapa kalinya dengan Vita di sebuah cafe di seputaran daerah selokan mataram, lebih tepatnya di perempatan OB ke barat dikit.
"Gue lumayan baik, not bad lahhh...", sahut Vita.
"Not bad lah? Wooowww, berarti sedikit banyak ada BAD nya donk Vit?", celetuk gue sambil menekan kan kata BAD ke Vita.
"Dodol lu! Tau aja kalo gue lagi ada masalah", jawab Vita sambil muka keliatan muram.
"Yeeeeee, khan gue nanya dodoooool!", Sahut gue sambil ngacak-acak rambut poni Vita.
"Sueeee lu Des, rambut gue berantakan gara gara lu dodoool!", Kata dia dengan nada ga suka atas perbuatan gue.
"Yaudah, kamu ada masalah apa Vit? Sapa tau aja gue bisa bantuin lu?", Kata gue sambil sedikit mencoba membuat dia agak tenang.
"Masalah gue ma laki gue sih, tapi gue bingung mo curhatnya dari mana dulu", jawab Vita dengan muka yang masih muram.
"Masalah apaan Vit? Finansial? Keknya engga deh, khan Hubby lu mapan?," Tanya gue.
Dia jawab dengan geleng kepala.
"Trus? Masalah kamu udah ga kerja di kantor lagi?", Tanya gue lagi.
Dia jawab dengan menggelengkan kepala kembali.
"Trus? Masalah apa? Masalah lu nabrakin mobil hubby lu ke portal beberapa waktu kemarin?", Tanya gue bahas mobil, karena dia sempet cerita kalo dia habis nyerempet portal perumahan dia, hingga mobil yg dia setir dikit baret body nya.
Lagi-lagi dia menggelengkan kepala tanda bukan itu masalahnya.
"Trus?? Jangan lu suruh gue jadi dukun yang seolah-olah gue tau apa yang ada di kepala lu dodol!", Timpal gue karena gue udah nyerah nanyain apa masalah yang sedang Vita hadapi.
Terbersit pertanyaan dipikiran gue, apa iya dia ada masalah ranjang dengan hubby dia, tapi untuk menanyakan hal itu gue ragu dan ngerasa gak enak kalo gue harus nanyain hal itu. Makanya gue ga berani nanyain hal itu ke Vita.
"Hmmmm gimana ya Des, masalahnya sedikit kompleks dengan masa lalu gue sama mantan cowo gue sebelum gue nikah sama hubby gue", jawab dia dengan sedikit ada keraguan untuk mengatakan hal yang sebenernya.
"Atau jangan-jangan.... Masalah "itu" ya Vit?", Selidik gue ke Vita.
"Hmmmm iya Des... Huft...", Jawab dia dengan sedikit keragu-raguan meng iyakan pertanyaan gue yang seolah gue tekankan di masalah urusan ranjang dia sama Hubby dia.
"Yaelah dodooool, urusan kek gitu aja lu sampe muka kliatan asem kebanyakan mangga muda gitu...hahahahaha", sahut gue menciba untuk mencairkan suasana.
"Tapi masalahnya ga sesimple yang lu pikir Des", jawab Vita.
"Trus? Emang Hubby udah coba konsultasi ke dokter yang spesialis di bidang itu?", Tanya gue.
"Udah, berkali kali dan hasilnya sama aja, ga ada perubahan", jawab dia.
"Emang masalahnya apa sih Vit? Ga bisa tegang gitu Hubby lu?", Usut gue.
"Bisa Des, tapi masalahnya ga bs lama...", Jawab dia.
"Hahahahaha", sontak gue ketawa dan disambut dengan cubitan dia mendarat di paha gue sambil ngomel.
"Dodol lu!! Gue sedih gini, lu malah ketawa kek bahagia banget... Sueeee!!!", Jawab dia dengan muka malu.
"Emang dah ke alternative gitu?", Sambung gue.
"Udah Des, semuanya sama aja hasilnya... Gue cuma bisa puas kalo gue diatas doank Des, lain dari itu dia ga bisa lama, itu aja gue harus usaha buat gue bisa dapetin "o" dari posisi itu aja", bisik dia.
"Hmmmm, olah raga yang teratur mungkin Vit. Biar kondisi Hubby lu stamina nya terjaga?", Sahut gue.
"Udah Deeeesss, gue cuma ngerasa kok beda sama pas gue dulu ML sama mantan cowo gue, mantan gue dulu yang buka segel prewi gue dan bisa selalu bikin gue keluar Des.... Tapi, saat sama hubby gue, gue ngerasa ga ada kepuasan ngelakuin ML ama hubby Des....", Bisik dia lagi.
"Gue kira urusan ranjang lu baik-baik aja Vit. Sorry ya kalo untuk urusan ini gue mungkin ga bisa bantu lu, gue hanya bisa bantu doa aja Vit klao itu", ujar gue ke Vita.
"Hmmm iya Des... Tapi, seenggaknya gue bisa sedikit lega dankarena gue cerita masalah gue ke lu", kata Vita.
"Iya Vit, lu yang sabar ya, semoga kedepan, hubby lu bisa lebih membaik lagi.", Kata gue mencoba untuk menenangkan Vita.
"Gue sayang lu Vit, tapi gue ga mau bantu lu kali ini, karena gue beneran sayang ama lu", kata gue dalam hati.
.
Setelah sesi curhat Vita selesai, kami sama sama terdiam. Hingga gue ga tau kenapa gue bisa ungkapin apa yang ada di dalam perasaan gue ke dia.
"Dodol", kata gue pelan manggil Vita dengan sebutan dodol.
"Iya, kenapa Des", sahut dia sambil menatap layar laptop dia.
"Lu lagi sibuk banget ga Vit kerjaan lu sekarang?", Tanya gue.
"Engga sih, cuma benahin beberapa aja, kenapa emangnya?", Jawab Vita.
"Gue pengen ngomong sesuatu Vit.", Kata gue ke dia.
"Yaudah, lu ngomong aja dodol. Khan tinggal ngomong doank." Sahut dia sambil nutup layar laptop dia dan mulai memperhatikan gue serius.
"Vit, hmmmmm", ujar gue sambil mencoba meraih tangan dia untuk gue genggam.
"Ya Des..", jawab Vita.
"Vit, mungkin pernyataan gue kali ini bodoh, karena gue sama lu juga masing masing tau statusnya bagaimana. Kita udah punya pasangan masing-masing. Gue ma wife, dan lu ma Hubby lu. Tapi gue ga bisa menolak atauoun menahan perasaan gue kalo gue sebenernya suka dan sayang sama lu Vit.... Maaf Vit, kalo apa yang gue ungkapin ngebuat lu kecewa mungkin... Tapi yang sebenernya gue rasain ya emang seperti itu... Gue sayang ama lu Vit...", Kata gue sambil menggenggam kedua tangan dia.
"Desss.... Gue tau kok kalo lu sayang sama gue, gue juga tau kalo lu suka ma gue...", Kata Vita dengan terbata-bata dan sedikit berair di pelupuk mata dia.
"Des, sebenernya gue juga suka sama lu, gue juga sayang sama lu... Tapi, status kita berdua kita sama sama tau khan Dess?", Tanya Vita ke gue.
"Iya Vit, gue tau Vit... Tapi, maukah lu jalanin rasa sayang kita dan membiarkan biar mengalir apa adanya Vit? Gue pengen jalani semua ini dengan lu, walaupun kita harus jalani semua dengan cara backstreet dari pasangan kita masing-masing?", Tanya gue serius ke Vita sambil mengusap air mata yang mulai mengalir dari pelupuk mata dia ke pipi.
"Hmmmm.... Iya Des, aku mau kita jalani semuanya, biarlah semua mengalir apa adanya...", Jawab Vita.
"I love You Dodol! Thanks ya Vit!", Kata gue ke Vita.
"I love you too dodoolll!!!", Sahut dia dengan menggenggam jemari gue yang tadinya mengusap air mata dia untuk diletakkan di pipi dia sambil tersenyum dengan manis.
Dan mulai saat itu, gue ma Vita bisa dibilang selingkuh dari masing-masing pasangan kita.
.
To be Conticrut....
Penasaran?
Ada yang mau kasih kritik saran untuk penyampaian kalimat demi kalimat?
 
Jogja dengan segala "keajaiban"nya..
 
Bimabet
Lancrot lagi ya hu...
Semoga berkenan buat para suhu suhu dimari...


Seiring waktu berjalan, gue sama Vita terus intense bertemu di saat siang hari, karena itu adalah waktu yang bisa kami lakukan untuk bertemu.
Entah hanya menghabiskan waktu di cafe biasa tempat gue nongkrong sama dia sambil ngerjain kerjaan dia sebagai editing freelance atau jalan kemana saja yang bisa melepaskan segala kepenatan yang kami alami dalam kehidupan kami.
Hingga suatu hari, gue teringat dengan kehidupan seks yang pernah dia ceritakan dan pengen gue pancing dia ke arah itu. Hingga suatu malam sebelum siang nya gue ketemuan ama dia gue intense chat Vita.
"Vit, lagi ngapain lu?", Chat gue nyapa dia malam itu.
"Biasalah des, ada deadline yang harus gue setor ke penerbit besok", jawab Vita.
"Ohh, gangguin ga Vit?", Tanya gue.
"Engga sih, bentar lagi juga kelar, cm ada pembenahan minor aja sih", jawab Vita.
"Hmmmm Vit, besok jalan ga?", Tanya gue selanjutnya.
"Boleh, gue juga lagi suntuk nih... Tapi kalo bisa jalan ke tempat yang sekalian bisa gue ngerjain kerjaan gue ya?", Usul Vita ke gue.
"Jiahhh lu lagi suntuk gue ajak jalan, masih aja sambil kerja...", Jawab gue.
"Ya habisnya besok gue juga harus selesaiin deadline buat lusa juga dodoool...", Sahut dia.
"Yaudah oke deh Vit, ehh by the way, lu suntuk napa?", Tanya gue ke Vita.
"Hmmmm biasalahhhh, seperti sebelum-sebelumnya....", Kata dia.
"Maksud lu apaan Vit?", Tanya gue.
"Hmmmmm.... Tadi gue...huft....", Jawab dia.
"Kentang Dessssss", sambung Vita disertai emot nangis di chat.
"Duhhhhhh kasian lu sayang....", Bales gue.
"Ngeledeeekkk lu dodoolll, seneng kalo gue kentang gini yak?", Umpat Vita ke gue.
"Hhmmm teus gue musti gimana coba? Apa iya gue bantuin lu urus itu juga?", Sahut gue sambil berharap kalo hal itu bakal kejadian.
"Hmmmm", jawab dia cuma seperti itu. Mungkin dia malu kalo harus ngomong iya duluan.
"Yaudah deh, gini aja... Besok kl kita ke Kaliurang open hotel aja gimana? Khan bisa tuh lu lepas penat sambil kejrain kerjaan lu di sana juga?", Tanya gue sambil berharap dia mau dengan usul gue.
"Yaudah, besok gue bonceng lu lagi ya?", Jawab Vita.
"Oke dodol... Besok kita ketemuan di tempat biasa ya.
"Oke Des, sampai ketemu besok ya... ", Jawab Vita mengakhiri obrolan di chat.
.
Siangnya, dari tempat ketemuan, gue berboncengan sama Vita menuju ke kawasan kaliurang. Sepanjang perjalanan ada saja hal candaan yang bikin gue sama Vita ketawa ga berhenti. Dari mulai candaan absurd sampe candaan porno kami obrolin.
Akhirnya, setelah sampai di salah satu hotel kawasan kaliurang, gue check in ke receptionist, sambil memesan minuman dan makanan untuk diantarkan di kamar kami.
Setelah semua beres, kami diantarkan ke salah satu kamar hotel yang lumayan bagus view kalo dilihat dari dalam kamar lewat jendela kamar hotel.
Di dalam kamar, Vita langsung ngeluarin senjata dia, yaaa... Sebuah laptop kesayangan dia dan Vita meletakkan laptop tersebut di meja dekat jendela kamar serta jemari lentiknya mulai menekan tombol power untuk menghidupkan laptop dia.
Sebuah pemandangan gunung merapi terlihat dari sisi dalam jendela dan di meja dekat jendela itu Vita memulai pekerjaan dia sambil sedikit ngobrol tentang indahnya view merapi yang sedang mengeluarkan asap dan terlihat cerah pada siang ini.
Perlahan gue bangkit berdir mendekati Vita yang sedang meng-edit paragraf demi paragraf di layar laptopnya.
Setelah dekat dibelakang tubuhnya, gue memeluk tubuh Vita dari belakang dengan penuh kelembutan.
"Vita sayang, I love You so much dear", gue berkata sambil masih memeluk tubuh Vita dari belakang. Dan Vita menghentikan jemari nya diatas keyboard laptop sambil wajahnya menengadah untuk melihat wajahku dan berkata," I love You too my Dodool!".
Sambil memeluk tubuhnya dari belakang, bibirku berbisik sesuatu di telinga sebelah kiri dia, " sayang, aku pengen peluk kamu lebih erat lagi.... Gue kangen ma lu Vit", ucap gue sambil bibir gue mmenelusuri belakang telinga kirinya dan semakin kebawah secara perlahan melewati leher dia yang jenjanga. Pengen banget gue kecup leher dia sampe berbekas warna merah di lehernya.
Namun Vita seraya mengerang penuh geli melanda dirinya dan sambil memejamkan mata seolah menikmati perlakuaan lembut gue di leher dia kembali melenguh dan berkata," ouuggghhhh.... Sayang... Geliiii tapi gue suka... Sayang...jangaan dibikin bekas merah leher gue... Ntar ketauan Hubby...", Ujar dia sambil dia berdiri dan melepaskan pelukan gue.
Setelah dia berdiri, dia membalikkan tubuhnya dan langsung memeluk gue erat. Kedua tangan dia dirangkulkan ke leher gue, sambil saling berhadapan wajah dia berkata pelan," Dodool, please... Beri gue kenikmatan yang selama ini baru bisa gue raih saat gue ngelakuin sama mantan cowo gue dulu".
Setelah berkata seperti itu, bibirnya langsung memagut bibir gue, saat itu gue ga bisa berkata apa apa karena secara tiba tiba bibirnya menyerang bibir gue.
"Sayangku.... Apakah kamu bener bener serius tentang hal ini sayang?", Pertanyaan absurd yang keluar dari mulutku dan bisa dibilang konyol.
"Hu um sayang.... Please... Kasih gue kenikmatan, biar gue juga bisa ngerasain nikmatnya ML seperti pas gue ML sama mantan gue dulu.... Aaahhhh...", Jawab dia sambil melenguh menahan rasa nikmat saat bibir dan lidah gue mulai menyapu leher jenjangnya.
"Baiklah sayang.... Semoga kamu bisa lebih menikmati apa yang emang seharusnya kamu nikmati..", kata gue seraya terus menyapukan bibir di setiap milimeter lehernya sambil tanganku mulai turun dari pinggangnya menuju bongkahan padat namun kenyal di bokongnya. Sambil tangan kiri gue meremas-remas bokongnya, tangan kanan gue perlahan mulai aktif meremas payudaranya yang berukuran sedang, bisa dibilang pas di tangan gue untuk gue remas dan gue mainin dari luar baju yang masih dia kenakan.
Setelah itu, sambil masih dengan posisi berdiri berhadapan kembali gue pagut bibir tipisnya dengan lembut, sambil perlahan gue buka satu persatu kancing baju yang dia kenakan. Hingga terpampanglah dua daging berukuran cup B yang masih terbalut oleh bra yang Vita kenakan
Bibir gue terus menyusuri bibir atasnya dengan pagutan serta kuluman dan kecupan kecupan basah yang menggairahkan, terus kuluman berlanjut ke bibir tipisnya bagian bawah, dan terus bibirku menelusuri dagu dengan ciuman birahi, dan ciuman gue terus turun melewati bawah dagunya dan semakin turun ke lehernya hingga kecupan kecupan liar semakin mengeksplorasi dada serta pundaknya.
Saat bibir gue berada di pundaknya, gue sengaja gigit tali bra dia sebelah kanan dan gue tarik kesamping kemudian kebawah. Begitu pula tali bra yang sebelah kiri, setelah tali bra sebelah kanan turun tali bra sebelah kiri juga gue gigit dan perlahan gue tarik kesamping. Namun gue masih belum ingin melepas kaitan bra di bagian belakang karena bibir gue masih ingin bermain main di belahan payudara dia sambil gue remas remas bokong dia yang bulat.
Sampai disini dia mulai melepaskan pelukan tangan dia di leher gue. Hingga jemari lentiknya mulai menari nari melepas kancing baju yang gue kenakan sambil mulutnya mendesah perlahan.
"Ughhhh Des... Baru kek gini aja gue lu perlakuin gue udah ngerasa basah, semoga lu bisa bikin gue nikmat Dessss.... Ahhhhh...", Kata dia sambil mengerang perlahan karena mulut gue udah mulai menggigit bagian bra dia untuk gue singkap salah satu cup bra nya.
Setelah cup bra nya tersingkap, segera lidah gue menari nari disekitar aerola puting payudaranya yang berwarna cokelat terang menggairahkan dengan puting payudara yang sedikit mengacung mengencang karena birahi yang melanda Vita sudah sedemikian rupa.
Tak berlalu lama, gue hisap puting payudaranya, sambil gue kulum dan gue mainin puting payudaranya dengan ujung lidah sambil sesekali gue sedot putingnya dia tambah mengerang menahan geli dan nikmat yang bercampur menjadi satu.
"Oooohhh Dessss.... Nikhhhmaaat banget Desss... Lu apain sih puting susu gueeehhh.... Ahhhhh", desah Vita yang semakin lama semakin menjadi liar.
Tesss... Kaitan bra di belakang tubuhnya sudah gue lepas dan sekarang terpampang sempurna kedua payudara yang tidak terlalu besar namun sempurna menurut gue. Sepasang payudara yang membulat kencang dan kedua putingnya mancung keatas dengan aerola coklat terang diseputaran putingnya, mantap sekali dalam remasan tangan gue.
Ga butuh waktu lama, langsung gue lahap kedua payudara Vita bergantian kiri dan kanan, seolah olah ingin sekali gue menuntaskan gairah birahi Vita yang sudah lama ga bisa merasakan nikmatnya bercinta.
Perlahan gue tuntun Vita menuju ke peraduan sambil tetap memainkan jedua payudaranya. Setelah sampai di pinggiran tempat tidur gue rebahkan Vita perlahan lahan untuk telentang di pembaringan.
Setelah Vita telentang, gue coba menurunkan resleating jeans yang dia pake perlahan lahan sambil terus gue ciumi pangkal bawah payudaranya dan perutnya yang rata tanpa melepas celana dalamnya.
Setelah jeansnya lepas dari kakinya, langsung bibir gue jamah bagian pusarnya dan semakin kebawah hingga kebagian memeknya yang masih terbalut celana dalam berenda tipis warna cream yang dia kenakan senada dengan warna bra yang tadi udah gue lempar entah kemana.
"Uoghhhh....shitttt.... U make me crazy beibz", erangan dia terdengar sedikit keras saat gue menyibakkan celana dalam di bagian depan Memek nya kesamping, hingga sekarang terlihat indahnya belahan vagina berbulu tipis walaupun tidak dicukur oleh Vita namun tampak rapi karena Vita emang rajin menjaga organ vitalnya.
"Shhhhhhhiiiiittttt... Lu apain memek gue Des... Gue belom pernah ngerasaiin memek gueehh diginiinnn Desss", ujar vita dengan terbata dan dengan lenguhan dia menikmati jilatan jilatan lidah gue di seputar pangkal pahanya dan di belahan memeknya.
"Emang memek lu belom pernah dijilatin Vit?", Tanya gue sambil menjilati belahan memeknya yang sudah terpampang karena celana dalamnya gue sibak kesamping sambil tangan gue keduanya meremas remas sepasang payudaranya.
"Guueee.... Baru ka...li...ini...dijilatin...memek...gueee Dessss...oughhhhssss.", Jawab dia disertai dengan lenguhan lenguhan nikmat yang memenuhi ruangan kamar hotel tempat gue dan Vita memadu cinta.
Hingga jilatan jilatan lidah gue gue hentikan disaat dia hampir keluar mencapai orgasmenya.... Dan dia mengeluh karena dia hampir orgasme tapi ku gagalkan.
"Ffffuuuucckkkk U Dessss..... Gue..hampirrr dapeeettt.....tapi kenapa lu brentiiii Dessss....", Keluh Vita saat lidah gue berhenti jilatin memeknya dan kepala gue gue tarik menjauh dari area memeknya..
"Ga semudah itu lu bisa dapetin orgasme Vit....", Sahut gue sambil perlahan berdiri dan melucuti celana jeans yang gue pake hingga menyisakan celana dalam gue doang.
"Jahat lu Desss.... Gue hampir keluar tapi malah lu gagalin....", Racau Vita sembari nafasnya masih terengah-engah karena kegagalan orgasme yang hampir melanda tubuhnya.
Setelah celana jeans gue berhasil gue lepas, gue perlahan mendekati Vita dan ikutan naik ke tempat tidur.
"Lu udah pernah ngisep kontol belom Vit?", Tanya gue sambil maenin payudara dia.
"Udah Desss... Tapi ya gitu... Cuma bentar bentar doang...", Ujar dia sambil tangannya mulai merabai kontol gue yang masih berada dibalik balutan celana dalam.
"Emang lu pengen yang gimana waktu lu bisa ngemutin kontol Vit?", Tanya gue lagi sambil melintir-melintir kecil putting payudara dia dan sesekali gue cium keningnya.
"Hhmmmsss.... Gue pengen maenin penis lu di mulut gue sepuas puasnya Desss.... Boleh ga...?", Kata Vita seperti memohon buat maenin kontol gue dengan wajah sayu dia yang seolah-olah sudah lama banget mimpiin sesuatu hal yang jarang banget bisa dia lakuin sesuka dia.
Gue cuma bisa mengangguk perlahan menandakan gue setuju atas apa yang akan dan pengen dia lakukan dengan kontol gue sambil gue berkata," Apa Vit? Penis?? Itu KONTOL namanya!! Kalo lu pengen maenin, lu harus nyebut KONTOL, bukan penis!!".
"Iya Desss....KONTOOOOLL... Gue pengen kontol Lu Desss!!!", Jawab Vita seolah lebih bebas mengekspresikan liarnya birahi dia yang selama ini selalu terpendam.
Setelah Vita berkata seperti itu, Vita mulai beringas dan seolah kesetanan segera menarik celana dalam gue hingga kontol gue yang sudah ngaceng langsung melenting dan kepala kontol gue menyentuh hidungnya. Tanpa basa-basi lagi dia langsung memasukkan kontol gue kedalam mulutnya disertai dengan sedotan sedotan kuat di kepala kontol gue.
"Ahhhhh.... Vit... Lu kenapa jadi liar gini?", Ucap gue sambil megangin kepala dia yang udah mulai maju mundur sambil ngisep kontol gue. Ga lupa lidahnya juga bermain main di seputar kepala kontol gue hingga gue semakin menggelinjang menahan kenikmatan yang dia berikan bersama kuluman liar mulutnya di kontol gue.
Karena ga pengen kontol gue ngecrot cepet karena begitu nikmatnya kuluman mulut Vita, segera kurengkuh vita untuk kembali telentang dan tanpa banyak mengulur waktu gue pelorotkan celana dalam dia hingga melewati kakinya yang indah.
"Ahhhhhh..... Desssss ..... Gue belom puasss maenin kontol lu....arggghhhh....", Desahan Vita kembali memenuhi ruangan saat lidah gue kembali maenin memek dia.
Tak ada yang tersisa dari sapuan lidah gue di seluruh penjuru memek dia. Dari mulai bibir memeknya yang tebel gue jilatin sampai ke klitorisnya gue juga gue jilatin. Oh iya, sebagai gambaran memek dia itu tembem, dengan bulu jembut yang tidak begitu lebat. Tergolong berbulu halus dan tertata rapi diatas memeknya walaupun gue tau bulu itu tidak dicukur.
"Desss... Gue pengen maenin kontol lu lageeeehhhh... Aaahhhhh", desah Vita disaat mulut gue menyedot clitoris dia.
"Vit... Lu diatas ya... Lu maenin kontol gue... Tapi gue juga pengen maenin memek lu....", Kata gue sambil merubah posisi gue tiduran telentang dan dia mulai beranjak keatas tubuh gue sambil memegang kontol gue dan memposisikan memeknya diatas muka gue.
Setelah posisinya pas, gue langsung mengeksplorasi memek dia sesuka hati gue. Hingga disaat tubuh dia mulai melenting sedikit menegang mau keluar orgasme nya, gue brentiin eksplorasi lidah gue di memek Vita.
"Aaaghhhhh.... Dessss.... Lu jahaatt bangeett siihhhh....gueeehhh daaahh mo kluaar tadii...", Kata Vita sedikit kesal karena gue kembali menggagalkan orgasme Vita untuk yang kedua kalinya.
"Vit... Gue pengen masukin kontol gue...gue dah ga tahan pengen ngentotin memek lu...", Ucap gue sambil merubah posisi Vita untuk telentang di hadapan gue.
Vita langsung kuarahkan untuk melebarkan kakinya, dan setelah kedua pangkal pahanya terbuka lebar, gue kembali mengeksplorasi memek dia dengan mulut gue. Sun hole nya pun tak lupa gue jilatin. Bahkan agak gue lamain bermain lidah di area lubang pantat dia.
"Ughhhhh.... Lu apain sih gue deesss... Kenapa enak banget?? Belom pernah gue diginiin...", Ucap Vita seolah menegaskan bahwa dia belom pernah dijilatin di area lubang pantat dia. Dan jilatan jilatan gue yang mengeksplorasi lubang pantat Vita dan dikombinasikan jilatan ke area memek dia sungguh membuat Vita makin belingsatan dan semakin membuat dia berubah menjadi liar.
Perlahan gue melepaskan jilatan lidah gue di kedua area tersebut dan mulai beranjak naik ke atas menyusuri perut dia yang rata dan semakin keatas menuju kedua payudara dia yang semakin terlihat tegak menantang serta mengkilat karena keringat mulai melapisi kulit lembut payudara di. Dan tak lupa kedua ketiak dia yang tanpa ada bulu gue ekplorasi hingga dia semakin mengejang ga karuan.
Lalu gue memposisikan kepala kontol gue tepat berada di lubang memek nya yang lembut. Perlahan gue dorong masuk kontol gue ke lubang memek dia.
"Arrrggghhhhh.......hmmmssss....Desssss.....ouuuhghhh", desah Vita sedikit kencang saat kepala kontol gue menyeruak masuk membelah memek dia.
Setelah kepala kontol gue masuk sebatas leher kontol, gue diemin sambil gue pagut dan gue kulum bibir bawah Vita.
"Vit.... Lu yakin dengan ngentot ma gue?", Pertanyaan bodoh gue yang gue lontarkan ke Vita, karena kepala kontol gue udah di dalem memeknya masih aja gue bertanya seperti itu.
"Masukinnnn lebihhhh dalemmm lageeehhh Deesss.... Massaaa cuumaaahhh keeepalaaanyaa doaannnk...", Sahut Vita seolah mengiyakan pertanyaan bodoh gue tadi.
Dan bleeesssshhh.... Dengan dorongan agak keras, kontol gue langsung gue dorong seluruhnya ke dalem memek dia sehingga Vita melenguh keras dan matanya mendelik keatas hingga menyisakan warna putih matanya sebagai respon rasa nikmat yang dia alami pada saat kontol gue mentok hingga menyentuh dinding rahimnya.
"Ahhhhssss..... I love you Deessss... Ouhhh...", Kata Vita sambil mengerang merasakan kenikmatan di lubang surgawinya yang sedang dimasuki batang kontol.
"I love you too Vita...", Sahut gue seraya perlahan menggenjot lubang memeknya dengan batang kontol gue.
Pertama tama gue genjot pelan dan setelahnya gue genjot makin cepet memek dia.
Pada saat gue genjot RPM tinggi, Vita mulai meregang tubuhnya, menandakan orgasme sudah akan melandanya.
Langsung gue cabut batang kontol gue dari lobang memeknya yang sudah banjir karena cairan precum dari dalam memeknya keluar.
"Agggrrrrrhhhhhhh....... Kenapa lu selalu bikin gue kentaaang Dessss....", Racau Vita saat gue mengarahkan untuk posisi nungging.
"Ga semudah itu lu dapetnya Vit....", Kata gue sambil meremas payudaranya dan gue mulai memasukkan kontol gue lagi ke lubang memek dia dengan posisi doggie.
"Ouuuhhhhhh.....", Lenguhan dia bersamaan dengan kepala kontol gue yang mulai menggaruk masuk lubang kenikmatannya. Setelah masuk, gue keluarkan sebatas kepala kontol gue masih didalem memek dia trus gue masukkan lagi kontol gue. Dan beberapa tusukan tidak gue masukkan secara total, hanya sebatas tiga perempat batang kontol gue yang masuk. Begitu berulang ulang seiring RPM yang semakin gue naikkan.
Setelah RPM tinggi, gue sesekali mendorong kontol gue dalem dalem hingga menyentuh dinding rahim dia sampe pertemuan pangkal paha gue dan bokongnya bunyi plak plak.
Vita udah ga karuan menikmati persetubuhan yang sedang gue lakukan ke lubang memek dia.
Sampai pada akhirnya, "please Desss... Kasihhhh gueee keluuaarr kaliii iniiii...aghhhhhh....".
Dia mohon gue untuk kasih dia kesempatan buat orgasme. Karena sudah beberapa kesempatan dia ga bisa ngerasain orgasme karena selalu saja gue gagalkan.
.
.
Maaf kepada para suhu suhu semua kalo anda harus kentang juga sampai disini.
Terpaksa sequel terakhirnya akan diupdate bbrp waktu kedepan..
Sudah ada draf nya, tinggal merapikan bbrp hal...
Mohon ditunggu ya ...
😁😁😁
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd