Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY RONDO: The Druglord Rising

Tenang, sebagai sesama penulis saya merasakannya. Semangat hu ;)
terima kasih bro..ini juga yang bikin ane kurang pede kalau langsung ditaruh di cerbung..tengah ke akhir bulan suka hectic jadi waktu nyicil nulis jadi berkurang.. overall story udah 90% nih tinggal dikit lg..
:beer: :mantap: keren nih mafia mafian
seru banget, alus alur ssma gaya mainnya
Tetap semangat
terimakasih dukungannya..sangat berarti banget nih buat si Rondo:semangat:
 
CHAPTER 4: The Geek with a Twist

Hari ini acara orientasi kampus sudah kembali berlangsung dengan hikmat. Margie pun sudah dapat mengajar dan memandu kelas tanpa beban atau trauma seakan - akan kejadian bejat kemarin hanya angin lalu. Kita lalu dipandu menuju lab kimia yang berada di ujung lorong gedung fakultas kimia. Disana gue dan teman-teman sekelas diberikan kunci loker untuk menyimpan jas lab dan tas agar tidak menggangu ketika eksperimen di lab berlangsung.

Gue memperhatikan segala peralatan dan Banyak rak berisikan senyawa atau bahan baku berbagai macam elemen yang berada di lab ini. Kayanya gue harus jadi asisten Margie nih biar dapat akses ke cold room—ruangan penyimpanan bahan baku yang poten dan berbahaya kalau sampai terjadi malpraktek atau disalah gunakan.

ketika gue lagi merapikan posisi peralatan di meja praktek seseorang gadis teman sekelas datang menghampiri gue. Sambil tersenyum ia menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

"Hai.aku yakin kamu pasti lupa sama aku..kalau buatku peristiwa ketika olimpiade kimia smu 2 tahun silam itu selalu menjadi teguran keras pada diriku"

Olimpiade kimia 2 tahun silam adalah ajang gue coba - coba ikut kompetisi untuk merasakan adu intelejensia sama para calon pakar kimia dari seluruh provinsi. Namun sayangnya ketika gue sudah banyak menang telak dengan skor yang sempurna, tiba-tiba oma Ratmi meminta gue untuk mundur dengan alasan kalau dia sedang sakit. Mungkin gadis ini adalah salah satu lawan gue ketika itu. Saking konsennya gue udah nggak peduli dengan muka atau tampilan lawan lagi. Yang penting gue jawab atau gue campur semua mixture secara hati - hati dengan kalibrasi se aman mungkin.

"haha..iya nih..kamu yang mana ya?" gue cuma bisa berterus terang sambil pasang senyum ramah.

"Aku yang jadi lawanmu ketika babak kedua.Senyawa yang kamu hasilkan terikat dengan sempurna dalam waktu yang sangat cepat..Dari situ mataku terbuka kalau ternyata bumi itu luas.."
jawab si gadis sambil membetulkan posisi kacamatanya yang melonggar.

"kalau begitu, karena kita udah sekelas sekarang, stop terlalu formal dan kita kenalan ulang deh ya..Gue Rondo Mandala, Pindahan dari Yogyakarta." gue mencairkan suasana sambil menjabat balik tangannya.

"Oke!ide bagus! Nama gue Yuki..bisa dong gue di gb-in? hehe" canda Yuki senang. di gangbangin maksudlo? pikiran kotor gue mencuat dalam hati walaupun sebenernya gue tau maksud dia.


"Mau gue gendong nih?frontal amat yah lo.." ledek gue sambil gue cubit pipinya. Gue sih pede kalo ini cewek juga udah takluk habis gue kalahin di olimpiade yang sebenernya guepun nggak inget sama dia. Tapi bukti dia terkenang inilah yang meyakinkan gue kalau dia mau dekati gue. lagian kalo dilihat Yuki ini lumayan manis kok. Dia pintar dalam berdandan. Adalah cewek yang mampu bersinar dengan settingan makeup yang tepat yang bisa bikin si otong makin ngaceng. Dan gue rasa kali ini gue mau berteman tulus dulu deh sama dia. lagian kita cuma teman sekelas aja sekarang.

Akhirnya bel tanda kelas selesai berbunyi setelah kami sekelas mendapat tutorial tentang cara penggunaan peralatan yang tersedia di lab. Beberapa alat canggih cukup menyita perhatianku. dan yang paling membuatku tertarik untuk mencoba adalah vaporizing tube yang berfungsi untuk membuat senyawa yang cair menjadi bulir uap mikro yang terbang menyatu dengan udara. Biasanya gas air mata dan granat asap dapat dibuat dengan cara ini. Ide liar gue sih dari alat ini kayanya gue bisa bikin parfum Elokwarna nih.

-:-:-​

Jam makan siang kita sekelas mulai membaur bareng dengan cara makan siang di satu deret meja. Dan gue baru tau dari para cowok sekelas yang ngegosip kalau si Yuki ini adalah Artis film yang cukup diperhitungkan karirnya karena dia termasuk artis yang multi talenta. Yah kalau gue perhatiin lagi untuk seorang gadis ilmuwan, badannya masih sangat terawat ketimbang cewek ilmuwan kebanyakan yang berkisar diantara terlalu kurus kerempeng atau gemuk kebanyakan ngemil. Beberapa siswi di kelas gue kebetulan banyak yang kece juga sih. Jadi nggak suram - suram banget deh pemandangan kelas gue.

pas kita lagi asik-asiknya bercengkrama dan suasana mulai cair, tiba - tiba Sam berjalan masuk kearah gue bersama seorang cewek berjaket motor.

"Rondo, bisa ikut gue sebentar?"

gue mengangguk dan beranjak dari kursi gue duduk. teman - teman gue pun sedikit panik melihat gue tiba - tiba dipanggil sama wakil ketua senat kampus. Yuki pun melihat kearah gue cemas. Gue pun menggelengkan kepala gue sambil senyum mengisyaratkan kalau ini bukan ospek balasan atau semacamnya. Gue pun mengikuti Sam dan si gadis motor kearah taman kampus yang sepi.

Sesampainya disana Sam duduk di bangku taman dan menatap gue serius.

"jadi apa maksudlo sampai nyetrum si Wira? lo kasih apa itu anak?"

"Wah, ternyata ada CCTV tersembunyi ya di seluruh sudut kampus ini sampai segitu detilnya lo bisa tau.."

Si gadis motor tersenyum dan mendekat ke depan gue.


"Gue CCTV hidup kampus ini. Nggak ada informasi yang bisa luput dari gue disini. Jadi setidaknya lo bisa paham kan apa yang mau lo lakuin itu konyol..apalagi ke keluarga Dirgantara." kata si gadis motor.

"Tunggu, biarin dia jelasin apa yang dia bilang kemarin di telpon..apa yang lo maksud justru sebaliknya?" potong Sam.

gue mengeluarkan foto bapak bersama Paul Dirgantara dari dalam tas dan memperlihatkan ke mereka.

"Gue mau cari bapak gue yang hilang dari gue kecil. dan petunjuk yang gue punya cuma ini."

mereka berdua terkejut melihat Paul dan bapak gue foto bareng pas masih muda dulu.

"Gue perlu akses masuk ke dalam organisasi dari bawah dan gue mau pastiin Paul ini teman bapak gue atau bajingan yang yang membuat bapak dan ibu gue menderita. Makanya gue harus masuk dari bawah nggak bisa dari atas." Gue menjelaskan situasi gue.

Si gadis motor tersenyum dan terlihat tidak waspada lagi.

"Menarik juga, gue suka gaya lo. anggapan gue salah ternyata kalau lo cuma kutu buku psikopat." kata si gadis motor sambil ngeluarin rokok elektronik dari saku jaketnya lalu menghisapnya.
Asap tebal uap rokok disemburnya keluar.

"Oke, asal lo tau aja sebenernya Sam ini adalah anak haramnya Paul Dirgantara."

Sam kaget dan berdiri dari duduknya.

"Angela! gila lo ya!" hardik Sam.

"gue udah bilangin dia buat mulai nyari nama di keluarga tirinya ini tapi dia ini orangnya terlalu baik dan akhirnya cuma jadi jongosnya Wira dan asisten janda mendiang sahabatnya yang udah meninggal." tambah Angela cuek.

"Justru itu nilai lebih dari Sam menurut gue yang bikin dia cocok buat mimpin. Gue yakin semua anak Paul cuma bisa gunain kekuasaan orangtuanya. makanya semuanya nggak punya karisma pemimpin kaya Sam." gue juga nambahin.

"Nah ini yang gue maksud Sam. Akhirnya ada juga yang bisa sampaikan isi hati gue. langsung plong deh nih rasanya!" Angela makin senang. Keliatan dari pandangannya yang mulai benar - benar menyimak rencana gue.

"trus kita mau ngapain emangnya Ron?jualan narkoba?" Sam mulai penasaran.

"Itu nanti. Menurut gue kita mulai dari prostitusi aja. Jaringannya kita bikin juga di dalam kampus ini aja dulu. Buat narkoba itu akan menyusul selaras pas jaringan udah mulai terbentuk. Tenang aja Sam selama lo punya gue, nggak akan ada kompetitor lokal yang bisa nyaingin resep gue." Tambah gue pede.

"aah..gue makin ngelihat masa depan cerah nih.. akhirnya ada juga yang bisa gerakin si macan tidur..kalo lo segitu pedenya..gue juga makin penasaran se hacep apa sih bikinanlo?" kata angela sambil ngisep vapenya terus nyemburin asapnya ke muka gue. ekspresinya terlihat binal tapi gue tetap waspada soalnya kelihatan kalau Angela nggak bego.

"boleh aja tapi jangan pas jam kampus ya jel..potent banget ini soalnya yang gue bawa hehehe.." gue pun mengeluarkan kotak kaleng kecil bekas permen mint yang gue jadiin tempat penyimpanan sample lalu gue kasih satu butir ekstasi Elokwarna yang selalu gue bawa kemana - mana.

dan ekstrak Elokwarna ini jugalah yang akan menghilangkan jejak bagi pelacakan polisi karena sekilas kalau di cek kandungannya di lab akan tersamarkan seakan - akan ini cuma pil Aspirin. perlu berkali - kali cek klinis untuk bisa melihat kandungan dalam pil buatan gue ini— makanya gue yakin banget nggak akan ada yang bisa menyaingi gue.

Telpon Sam berbunyi dan terlihat Wira memanggil video call dengannya.

"Bentar..Wira mau vidcall nih guys." Sam terlihat panik

"SAMBIROTOO! UDAH LO TEMUIN BELOM ITU KUNYUK!?UDAH COLI 7 KALI GUE PAGI INI! BILANG KE DIA KALO NGGAK LO KASIH PENAWARNYA ABISIIN AJA BIAR JERA!" Wira mengamuk uring - uringan ke Sam. Karena gue tau banget dia nugasin Sam buat nyari gue langsung gue rebut aja smartphone Sam dan nongol deh muka gue di layar bikin si Wira terkejut.

"Lo mau nyariin gue buat abisin gue bro?kalo gue abis ya siap - siap aja lo jadi atlit coli seumur hiduplo.." ledek gue sambil nyengir bak psikopat yang udah memojokkan buruannya. dari dulu gue gemar banget perang psikis sama orang - orang yang kelewat angkuh model begini. Dan ekspresi mereka yang sadar kalo mereka ternyata terpojok itulah sesuatu kenikmatan dan kepuasan yang amat mahal harganya di mata gue.

"Sebenernya gue ada penawarnya..cuma gue perlu modal yang cukup untuk membuatnya. Jadi gue bakal kirim rekening gue lewat Sam dan gue harap sore ini lo udah transfer. Sebab kalau hari ini gue nggak kirim.. sensasi yang lo dapat akan lebih gila lagi dari yang sekarang lo rasain.." gue promo penawar ala marketing bodong.

"Anjing..anjing..bangsat...bakal lebih parah lagi ini..AAAGH!"

BRAK! PRANG! Wira yang kalut mengobrak abrik barang di sekitar kamarnya.

"Haha..mulai sadar diri lah Wir..hiduplo bergantung sama gue mulai sekarang..kalo lo bunuh gue ya siap aja lah ya jadi budak seks..HAHAHA!" ledek gue yang semakin menjadi.

Wira makin sableng dan histeris dan menggila dengan menyobek baju dan menggaruki rambut gondrongnya kaya manusia purba.

Gue lalu mengembalikan smartphone ini kepada Sam.

"Mulai sekarang dia yang bakal jadi Martir kita untuk naik.." kata gue pede.

tiba - tiba seseorang memeluk gue dari belakang dan ketika gue menoleh buat mencari tahu pelakunya gue langsung di samber sama kecupan bibir yang penuh gairah.

ketika gue mengembalikan fokus gue yang hilang akibat terkejut gue makin terkejut karena pelakunya adalah Angela.

"OMG..it does exist..the geek with a twist..Aaah.." gumam Angela sambil sumringah.

tiba - tiba dari kejauhan seseorang menghardik Angela.

" Jel, mau lo apain tuh Rondo!? emang nggak bisa ya lo nggak gatelan liat cowok ganteng dikit!?"

Ternyata itu Jeanice yang telat nyamperin kita di taman. dan ternyata dapet bocoran kalau dia terpikay juga sama gue heheh.

"Jen nggak perlu tahu ya soal ini. dia orang baik.." kata Angela pelan sebelum ia berlari kearah Jen dan memeluknya dan merangkulnya kembali kearah kantin.

"Ayo makan siang bareng yuk Ron!" ajak Jen sambil tertarik rangkulan Angela.

Gue pun ikut dengan mereka sementara Sam masih videocall dengan Wira. Terlihat wajah Sam yang penuh empati melihat keadaan temannya yang tertekan.

-:-:-​

Akhirnya kita makan bareng untuk pertama kalinya, dan tidak lupa untuk menambah kesan pencitraan harem gue yuki juga gue ajak gabung dan nggak perlu waktu lama untuk mencairkan suasana karena ada Jen dan Angela yang kelihatannya selalu saling bentrok pemdapat namun akhirnya mereka tertawa geli sendiri karena maksud mereka sebenarnya sama—sementara Yuki dan gue menjadi penonton setia argumen bodoh kedua gadis cantik ini. Mungkin kalau dibuat podcast udah jadi berapa konten ini.

lagi asik - asiknya nongkrong tiba - tiba muncul kejadian tidak mengenakan di depan mata kita. dua orang cewek cantik masuk ke kantin dengan diikuti sepasukan cowok yang antri berbaris rapih di belakangnya.


"Ohkay, siapa yang mau selfie bareng Mikha sekarang?" kata salah satu cewek sambil ngeluarin Smartphone mahalnya dari tas yang harganya nggak juga murah.

"AKU!!" kata pasukan cowok serentak histeris.

"Oke, kita pilih ya..oh lo berdua aja deh.." kata cewek satunya lagi nunjuk kearah dua cowok bertubuh gempal.

mereka lalu selfie bareng berempat. Terlihat senang banget dua cowok ini bikin iri pasukan yang nggak terpilih.

"Oke, sekarang mau nggak kalian jadi bangku aku dan Maudy?kita berdua nggak nyaman nih duduk di bangku kayu.

Nah gilanya lagi dua gembul ini langsung berperan jadi kursi dan lempeng - lempeng aja didudukin kedua cewek ini.

"Apa-apaan sih nih? gue jadi nggak nafsu makan lagi abis liat begituan" gue jijik seada - adanya.

"Itu Mikha sama Maudy, duet artis yang jadi perbincangan sejak awal ospek kemarin. Seluruh cowok kaya kena pelet gitu mau - mau aja disuruh - suruh. Apalagi si Mikha ini keponakannya Praba Baja Gani si raja batubara. Makin banyak lagi deh tuh penjilat dan dia bisa leluasa jadi ratu." jelas yuki sambil mengunyah katsu bekal yang ia bawa.

"Hoo..satu lagi kaum orang tak tersentuh yah.."kata gue males. Mulai deh ide jelek menghiasi otak gue. tiba - tiba layar notif Wa di smartphone menyala ada satu pesan masuk dari nomor asing.

+62 8xxxx xxxx :
I think we are thinking the same thing :D

Mata gue memeriksa sekitar gue dan terlihat Angela senyum kearah gue sambil melirik ke layar smartphone dia ngasih isyarat ke gue kalau itu nomor dia? gue semakin kagum sama dia. Gue sendiri takjub dia bisa dapet nomor gue padahal gue daritadi nggak sedikitpun nyinggung ini.

Gue:
Emang mikir apa lo jel?

Angela:
Lo pasti mau jadiin targetlo kan?Am I right? ;)

Gue:
target apaan?

Angela:
modus yang sama kaya Wira.

Jir. Pertama kali dalam hidup gue langkah gue bisa ditebak sama cewek yang baru ketemu gue dalam beberapa jam. Tingkat observasi sama penggalian informasi dia benar - benar diluar kewajaran. gue harus jadiin dia sekutu dan koleksi gue. Nggak boleh sampai membelot nih Angela.

Gue:
haha..kalo iya lo ada ide jel? lumayan kan Sambiroto crew bisa main dua kaki ;D

Angela:
gampang..nanti sore pas pulang kita sergap dulu temennya si Maudy..dia dulu yang lo cekokin drugs lo..

Gue:
kenapa dia duluan? kenapa nggak langsung si Mikha aja?

Angela:
Mikha itu banyak ajudannya berkeliaran disekitar sini..Lagipula bukannya bakal lebih seru kalo temennya sendiri yang cekokin dia?:p

Angela:
Lagian gue geli juga mau masuk oxford apa cambridge harus dia umbar ke publik..biar keliatan pinter gitu ya?


Bener juga. Memang lebih seru sih kalo sohibnya sendiri yang jadi judasnya. Apalagi bau keangkuhan itu selalu menggelitik otak jahat gue.Gue jadi nggak sabar jadinya nanti sore.

Jen menerima WA dari Airin dan langsung beranjak berdiri.


"Guys, kayanya gue balik duluan nih.. gue harus nyusul si mbak Ai ke stasiun TV nih..dia mendadak perlu gue nih buat deal sama endorsean yang mau ketemu dia."

nggak lama setelah Jen pergi bel pun berbunyi dan kita semua balik ke kelas masing - masing. Diperjalanan ke kelas Yuki terlihat murung.

"Lah kusut amat Yu?ada apa sih?" tanya gue kepo.

"halah..enggak kok Ron..cuma keinget masa lalu aja..gue dulu Sohibnya Maudy.." kenang Yuki.

Waduh lagi - lagi nyambung lagi koneksinya. Ternyata di Jakarta segini sempitnya ya networkingnya. gampang banget nyambung pergaulannya.

"Dulu kita berdua selalu bersaing prestasi buat garap semua kompetisi pelajar satu Jakarta..cuma dia memang lebih kritis dan sangat suka politik dan pengen banget jadi lawyer.. trus akhirnya kita berdua akhirnya berpisah abis kalah di kancah nasional—gue kalah ditanganlo sementata dia kalah sama Mikha."
lanjut Yuki.

"Akhirnya kita berdua kelewat malu satu sama lain dan akhirnya hubungan kita pun merenggang..mungkin saat itulah dia jadi dekat sama Mikha" Yuki menghela nafas panjang.

"yah gue doakan deh semoga sohiblo itu dapet hidayah." gue menenangkan.

Tenang aja. Dalam hitungan jam dia bakal "bertobat" kok.

-:-:-

Sore itu dibawah langit mendung terlihat dua mojang kece beratribut branded keluar menuju parkiran diikuti sepasukan fans lelakinya. Tidak lain itu adalah Maudy dan Mikha. Gue disuruh Angela untuk mengamati dari balkon Gedung fakultas fikom bersamanya.

"Ini jadinya rencana kita gimana sih?bukannya mestinya kita cari spot di parkiran aja buat ngintai jel?" tanya gue bingung

Angela menyilangkan kedua tangannya dibawah dadanya membuat kedua payudara besarnya semakin mengencang ke depan.

"Gue udah bilang kan Mikha banyak ajudannya. Semuanya ada disekitar tempat parkir sekarang. Seluruh figuran disana selain pasukan fansclub itu adalah ajudannya."

"Gimana lo bisa tau jel?lo punya database semua orang disini" gue mulai kesal soalnya target mau lepas

"Gue hafal seluruh data orang - orang disini. Believe it or not, memori gue terlalu gampang mencerna dan menghafal sesuatu Ron."

Fix gue nggak bisa lagi bedain Angela ini serius atau bercanda. Tapi yang gue udah yakin banget Angela ini orang gifted kaya gue. Terlalu pinter cuma di lain bidang dari gue. Gue udah mulai nggak heran dengan manuver anehnya dalam mengambil keputusan.

Akhirnya Terlihat Mikha masuk mobil dan pergi meninggalkan Maudy—dan ternyata benar dugaan Angela satu persatu para figuran berkostum juga bubar berpencar meninggalkan lokasi untuk pulang.

Melihat Maudy berjalan sendiri Angela membuka kacamatanya dan memasukkannya ke dalam tas?

"Sini Ron pinjem taser lo dong!gue yang ringkus dia.." Angela tiba - tiba nawarin diri.

"lo ada dendam sama dia jel? dia kan juga murid baru.."tanya gue.

"Nothing personal. Gue cuman mau rasain aja sih apa yang dirasain orang kalau nyetrum pakai taser

Gue mengambil taser gue dari dalam tas dan langsung gue kasih aja.

"Awas jangan kelamaan lo nyalainnya. Orang bisa matituh jel kalau lo lelamaan nyetrumnya."

Angela mencoba nyalain tasernya dan setelah dia pastikan taser gue masih dalam kondisi baik dia lalu berlari kebawah kearah Lorong menuju tempat parkir dengan taser yang masih menyala. Ketika mulai melihat Maudy dalam pandangannya ia mengurangi kecepatan larinya hingga menjadi berjalan cepat dengan langkah yang tak berbunyi.

CZZT!! Tubuh Maudy terkejut dan bergetar hingga tersungkur ke lantai. Pandangannya pun kabur karena Angela memakai settingan dengan daya setrum yang besar. mulutnya sampai ngeces air liur yang cukup banyak hingga mengalir menetes ke lantai.

"Sekarang pilih mana, Oxford atau Cambridge dy?" Angela jongkok sambil mendorong pelan jidat Maudy yang lagi kejang. Gue lumayan panik juga pas nyusul soalnya tkp kali ini di lorong ke parkiran. dan pas gue liat ini cewek semok lagi jongkok ngeliatin si Maudy kejang terus nanya gituan. makin keliatan itu lekukan gara-gara pakai celana jeans ketat

"Mau pilih yang mana terserah aja sih yang penting dia bakal suka bercinta habis ini jel." kata gue sambil nyiramin isi dari vial yang gue bawa ke dalam mulut Maudy. gue yakin perubahan yang signifikan bakal terlihat soalnya dosisnya lumayan tinggi yang gue kasih ini—walaupun masih dibawah yang gue kasih ke Wira.

"Ayo jel kita papah dia ke bangku panjang disitu." gue dan Angela memapah Maudy dan menyenderkannya di kursi. lalu Angela mengeluarkan kunci mobil Maudy dari tasnya.

"Yuk kita cek mobilnya Ron.Siapa tau ada yang menarik di dalam." ajak Angela.

Kita pun mengecek mobil Maudy yang terparkir di parkiran yang sudah sepi. Mobilnya mobil citycar mungil berwarna pink. dan pas gue cek di dalam laci dasbor depan dan di bawah kursi depan nggak ada barang yang menarik. akhirnya gue pun keluar dari mobil namun Angela mengetok kaca pintu kursi belakang mobil memberi sinyal dan ketika gue mendekat dan melihat masuk kedalam Angela tau - tau menarik gue kedalam dan melumat bibir gue.

Tangan guepun dipandunya buat meremas payudara besarnya yang sudah hangat. desahan bertempo cepat keluar dari mulut Angela sambil mencoba untuk fokus ia membisikkan sesuatu ke twlinga gue.

"Asli ini pecah Ron..sumpah.." setelah itu dia nggak peduli apapun selain instingnya yang sudah bernafsu tinggi terhadap lawan jenis yang ada didepannya yaitu gue. kita berdua pun benar benar terbawa suasana saling melucuti pakaian masing - masing sambil french kiss dan akhirnya posisi 69 dimana kita berdua saling menjilati kemaluan masing-masing

SLURP! gue pun menjilati pepeknya Angela yang masih kencang. keliatan banget ia merawat alat vitalnya ini. bulu jembutnya pun terpangkas dengan rapi menyisakan bulu - bulu halus yang bikin geli. Angela pun kalah skill dengan jilatan gue.

"Aaah..Aaah! more dammit! I really need this..ooouch!.." erang Angela sambil menggelinjang ala bintang porno. gue langsung menyusui areola puting Angela sampai puas Sambil memasukkan jari telunjuk gue buat menyibukkam mulut Angela.

Akhirnya Angela bergerak memeluk gue sambil memasukkan penis gue kedalam memeknya untuk dia genjot. brengseknya memeknya ini bisa mengencang dan menjepit kontol gue sehingga bikin sensasi yang sama sekali belum pernah gue rasain sampai saat ini.

"oughh! Asli jel..ini enak banget."


Angela cuma senyum sumringah lalu cipok gue lagi sambil mengencangkan pelukannya. Lalu pantat semoknya menggiling penis gue naik turun sampai gue nyaris larut dalam kenikmatan dan akhirnya crot di dalam.

"Aah..sorry jel gue nembak di dalem.."
gue minta maaf.

"Don't worry my geek with a twist..I'm yours till' the end.." jawab Angela lembut sambil meletakkan telunjuknya di bibir gue lalu mengecup pipi kanan gue.

kita berdua lalu baru sadar kalau kita ngentot di mobil Maudy. dan akhirnya kita pakai baju masing - masing terus main tinggalin tkp aja tanpa peduli apa - apa.

lalu kita samperin lagi Maudy yang masih belum siuman di bangku tadi.

"Inget ya jel kita berperan jadi good cop sekarang." kata gue ngigetin. lalu mulai ngebangunin si maudy dengan tepuk pundaknya beberapa kali.

lama - lama akhirnya Maudy mulai membuka matanya.

"Nah akhirnya bangun juga lo. Lo nggak apa-apa kan tadi kita nemuin lo tepar di lantai lorong jadi kita bopong kesini aja dulu. Sukur deh kalo lo udah siuman."
Akting gue polos, sementara Angela berlagak mencet nomor emergency rumah sakit trus di cancel.

"uh..terimakasih banyak ya..kayanya gue lihat lo tadi siang deh di kantin.." jawab Maudy yang masih susah buat berbasa - basi karena baru siuman plus reaksi Elokwarna sudah mulai terasa tampaknya. Keliatan dari gelagat kedua kakinya yang mulai mengangkang dan matanya yang mulai terlihat lemah kurang fokus.

"Oke..kalo gitu gue tinggal dulu ya..oh iya kenalin nama gue Rondo.." sambil mastiin gue pun gambling megang paha dia terus gue elus sambil beranjak pergi. kalau nggak bereaksi gue pasti minimal digampar atau di teriakin—tapi ini nggak.

"Okay, salam kenal Ron. besok lunch bareng gue dong itung - itung bales jasa gue." kata Maudy biasa aja seakan elusan tadi itu lumrah aja di mata cewek biasa. Angela pun takjub nggak karuan melihat ini.

"Sip..sampai besok dy!" gue pun mengecup bibir maudy sebelum berjalan keluar parkiran menyusul Angela ke parkiran motor.

"Gila sih nih...akhirnya ini bakalan seru berkat lo Ron! dari Sambiroto faction sampai potent drug kaya gini sih aaah..cant wait anymore darling for the surprise in store.." gumam Angela kegirangan. kayanya dia bakal bilingual gini sih tiap dia kesenengan.

"kan gue bilang bakal nguasain kita.." kata gue kalem.

"Trus si Maudy mau digimanain tuh?" Angela penasaran sambil bersiap menstarter motor balapnya.

"Lo liat aja perubahannya besok. yang pasti mau gue jual lah jel.. udah ada yang langsung mau kok.."

"Siapa klien pertama kita?kasitau doong.." Kata Angela manja penasaran.

"Wira lah..dia kan mau bayarin Maudy 100 juta satu session hehehe.." kata gue sambil cekikikan.

"Aiish gue Lagi-lagi nggak kepikiran loh kalau dia kliennya..ok let's see how it turns out tomorrow! hop on gue drop lo di stasiun aja deh daripada lo jalan jauh udah sore gini.." ajak Angela sambil geleng - geleng heran.

gue pun tersenyum tipis dan memeluknya lalu melesatlah motor Angela dengan gerungan kencang yang membelah sunyi jalan kampus ke stasiun.

-:-:-​
 
CHAPTER 4: The Geek with a Twist

Hari ini acara orientasi kampus sudah kembali berlangsung dengan hikmat. Margie pun sudah dapat mengajar dan memandu kelas tanpa beban atau trauma seakan - akan kejadian bejat kemarin hanya angin lalu. Kita lalu dipandu menuju lab kimia yang berada di ujung lorong gedung fakultas kimia. Disana gue dan teman-teman sekelas diberikan kunci loker untuk menyimpan jas lab dan tas agar tidak menggangu ketika eksperimen di lab berlangsung.

Gue memperhatikan segala peralatan dan Banyak rak berisikan senyawa atau bahan baku berbagai macam elemen yang berada di lab ini. Kayanya gue harus jadi asisten Margie nih biar dapat akses ke cold room—ruangan penyimpanan bahan baku yang poten dan berbahaya kalau sampai terjadi malpraktek atau disalah gunakan.

ketika gue lagi merapikan posisi peralatan di meja praktek seseorang gadis teman sekelas datang menghampiri gue. Sambil tersenyum ia menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

"Hai.aku yakin kamu pasti lupa sama aku..kalau buatku peristiwa ketika olimpiade kimia smu 2 tahun silam itu selalu menjadi teguran keras pada diriku"

Olimpiade kimia 2 tahun silam adalah ajang gue coba - coba ikut kompetisi untuk merasakan adu intelejensia sama para calon pakar kimia dari seluruh provinsi. Namun sayangnya ketika gue sudah banyak menang telak dengan skor yang sempurna, tiba-tiba oma Ratmi meminta gue untuk mundur dengan alasan kalau dia sedang sakit. Mungkin gadis ini adalah salah satu lawan gue ketika itu. Saking konsennya gue udah nggak peduli dengan muka atau tampilan lawan lagi. Yang penting gue jawab atau gue campur semua mixture secara hati - hati dengan kalibrasi se aman mungkin.

"haha..iya nih..kamu yang mana ya?" gue cuma bisa berterus terang sambil pasang senyum ramah.

"Aku yang jadi lawanmu ketika babak kedua.Senyawa yang kamu hasilkan terikat dengan sempurna dalam waktu yang sangat cepat..Dari situ mataku terbuka kalau ternyata bumi itu luas.."
jawab si gadis sambil membetulkan posisi kacamatanya yang melonggar.

"kalau begitu, karena kita udah sekelas sekarang, stop terlalu formal dan kita kenalan ulang deh ya..Gue Rondo Mandala, Pindahan dari Yogyakarta." gue mencairkan suasana sambil menjabat balik tangannya.

"Oke!ide bagus! Nama gue Yuki..bisa dong gue di gb-in? hehe" canda Yuki senang. di gangbangin maksudlo? pikiran kotor gue mencuat dalam hati walaupun sebenernya gue tau maksud dia.


"Mau gue gendong nih?frontal amat yah lo.." ledek gue sambil gue cubit pipinya. Gue sih pede kalo ini cewek juga udah takluk habis gue kalahin di olimpiade yang sebenernya guepun nggak inget sama dia. Tapi bukti dia terkenang inilah yang meyakinkan gue kalau dia mau dekati gue. lagian kalo dilihat Yuki ini lumayan manis kok. Dia pintar dalam berdandan. Adalah cewek yang mampu bersinar dengan settingan makeup yang tepat yang bisa bikin si otong makin ngaceng. Dan gue rasa kali ini gue mau berteman tulus dulu deh sama dia. lagian kita cuma teman sekelas aja sekarang.

Akhirnya bel tanda kelas selesai berbunyi setelah kami sekelas mendapat tutorial tentang cara penggunaan peralatan yang tersedia di lab. Beberapa alat canggih cukup menyita perhatianku. dan yang paling membuatku tertarik untuk mencoba adalah vaporizing tube yang berfungsi untuk membuat senyawa yang cair menjadi bulir uap mikro yang terbang menyatu dengan udara. Biasanya gas air mata dan granat asap dapat dibuat dengan cara ini. Ide liar gue sih dari alat ini kayanya gue bisa bikin parfum Elokwarna nih.

-:-:-​

Jam makan siang kita sekelas mulai membaur bareng dengan cara makan siang di satu deret meja. Dan gue baru tau dari para cowok sekelas yang ngegosip kalau si Yuki ini adalah Artis film yang cukup diperhitungkan karirnya karena dia termasuk artis yang multi talenta. Yah kalau gue perhatiin lagi untuk seorang gadis ilmuwan, badannya masih sangat terawat ketimbang cewek ilmuwan kebanyakan yang berkisar diantara terlalu kurus kerempeng atau gemuk kebanyakan ngemil. Beberapa siswi di kelas gue kebetulan banyak yang kece juga sih. Jadi nggak suram - suram banget deh pemandangan kelas gue.

pas kita lagi asik-asiknya bercengkrama dan suasana mulai cair, tiba - tiba Sam berjalan masuk kearah gue bersama seorang cewek berjaket motor.

"Rondo, bisa ikut gue sebentar?"

gue mengangguk dan beranjak dari kursi gue duduk. teman - teman gue pun sedikit panik melihat gue tiba - tiba dipanggil sama wakil ketua senat kampus. Yuki pun melihat kearah gue cemas. Gue pun menggelengkan kepala gue sambil senyum mengisyaratkan kalau ini bukan ospek balasan atau semacamnya. Gue pun mengikuti Sam dan si gadis motor kearah taman kampus yang sepi.

Sesampainya disana Sam duduk di bangku taman dan menatap gue serius.

"jadi apa maksudlo sampai nyetrum si Wira? lo kasih apa itu anak?"

"Wah, ternyata ada CCTV tersembunyi ya di seluruh sudut kampus ini sampai segitu detilnya lo bisa tau.."

Si gadis motor tersenyum dan mendekat ke depan gue.


"Gue CCTV hidup kampus ini. Nggak ada informasi yang bisa luput dari gue disini. Jadi setidaknya lo bisa paham kan apa yang mau lo lakuin itu konyol..apalagi ke keluarga Dirgantara." kata si gadis motor.

"Tunggu, biarin dia jelasin apa yang dia bilang kemarin di telpon..apa yang lo maksud justru sebaliknya?" potong Sam.

gue mengeluarkan foto bapak bersama Paul Dirgantara dari dalam tas dan memperlihatkan ke mereka.

"Gue mau cari bapak gue yang hilang dari gue kecil. dan petunjuk yang gue punya cuma ini."

mereka berdua terkejut melihat Paul dan bapak gue foto bareng pas masih muda dulu.

"Gue perlu akses masuk ke dalam organisasi dari bawah dan gue mau pastiin Paul ini teman bapak gue atau bajingan yang yang membuat bapak dan ibu gue menderita. Makanya gue harus masuk dari bawah nggak bisa dari atas." Gue menjelaskan situasi gue.

Si gadis motor tersenyum dan terlihat tidak waspada lagi.

"Menarik juga, gue suka gaya lo. anggapan gue salah ternyata kalau lo cuma kutu buku psikopat." kata si gadis motor sambil ngeluarin rokok elektronik dari saku jaketnya lalu menghisapnya.
Asap tebal uap rokok disemburnya keluar.

"Oke, asal lo tau aja sebenernya Sam ini adalah anak haramnya Paul Dirgantara."

Sam kaget dan berdiri dari duduknya.

"Angela! gila lo ya!" hardik Sam.

"gue udah bilangin dia buat mulai nyari nama di keluarga tirinya ini tapi dia ini orangnya terlalu baik dan akhirnya cuma jadi jongosnya Wira dan asisten janda mendiang sahabatnya yang udah meninggal." tambah Angela cuek.

"Justru itu nilai lebih dari Sam menurut gue yang bikin dia cocok buat mimpin. Gue yakin semua anak Paul cuma bisa gunain kekuasaan orangtuanya. makanya semuanya nggak punya karisma pemimpin kaya Sam." gue juga nambahin.

"Nah ini yang gue maksud Sam. Akhirnya ada juga yang bisa sampaikan isi hati gue. langsung plong deh nih rasanya!" Angela makin senang. Keliatan dari pandangannya yang mulai benar - benar menyimak rencana gue.

"trus kita mau ngapain emangnya Ron?jualan narkoba?" Sam mulai penasaran.

"Itu nanti. Menurut gue kita mulai dari prostitusi aja. Jaringannya kita bikin juga di dalam kampus ini aja dulu. Buat narkoba itu akan menyusul selaras pas jaringan udah mulai terbentuk. Tenang aja Sam selama lo punya gue, nggak akan ada kompetitor lokal yang bisa nyaingin resep gue." Tambah gue pede.

"aah..gue makin ngelihat masa depan cerah nih.. akhirnya ada juga yang bisa gerakin si macan tidur..kalo lo segitu pedenya..gue juga makin penasaran se hacep apa sih bikinanlo?" kata angela sambil ngisep vapenya terus nyemburin asapnya ke muka gue. ekspresinya terlihat binal tapi gue tetap waspada soalnya kelihatan kalau Angela nggak bego.

"boleh aja tapi jangan pas jam kampus ya jel..potent banget ini soalnya yang gue bawa hehehe.." gue pun mengeluarkan kotak kaleng kecil bekas permen mint yang gue jadiin tempat penyimpanan sample lalu gue kasih satu butir ekstasi Elokwarna yang selalu gue bawa kemana - mana.

dan ekstrak Elokwarna ini jugalah yang akan menghilangkan jejak bagi pelacakan polisi karena sekilas kalau di cek kandungannya di lab akan tersamarkan seakan - akan ini cuma pil Aspirin. perlu berkali - kali cek klinis untuk bisa melihat kandungan dalam pil buatan gue ini— makanya gue yakin banget nggak akan ada yang bisa menyaingi gue.

Telpon Sam berbunyi dan terlihat Wira memanggil video call dengannya.

"Bentar..Wira mau vidcall nih guys." Sam terlihat panik

"SAMBIROTOO! UDAH LO TEMUIN BELOM ITU KUNYUK!?UDAH COLI 7 KALI GUE PAGI INI! BILANG KE DIA KALO NGGAK LO KASIH PENAWARNYA ABISIIN AJA BIAR JERA!" Wira mengamuk uring - uringan ke Sam. Karena gue tau banget dia nugasin Sam buat nyari gue langsung gue rebut aja smartphone Sam dan nongol deh muka gue di layar bikin si Wira terkejut.

"Lo mau nyariin gue buat abisin gue bro?kalo gue abis ya siap - siap aja lo jadi atlit coli seumur hiduplo.." ledek gue sambil nyengir bak psikopat yang udah memojokkan buruannya. dari dulu gue gemar banget perang psikis sama orang - orang yang kelewat angkuh model begini. Dan ekspresi mereka yang sadar kalo mereka ternyata terpojok itulah sesuatu kenikmatan dan kepuasan yang amat mahal harganya di mata gue.

"Sebenernya gue ada penawarnya..cuma gue perlu modal yang cukup untuk membuatnya. Jadi gue bakal kirim rekening gue lewat Sam dan gue harap sore ini lo udah transfer. Sebab kalau hari ini gue nggak kirim.. sensasi yang lo dapat akan lebih gila lagi dari yang sekarang lo rasain.." gue promo penawar ala marketing bodong.

"Anjing..anjing..bangsat...bakal lebih parah lagi ini..AAAGH!"

BRAK! PRANG! Wira yang kalut mengobrak abrik barang di sekitar kamarnya.

"Haha..mulai sadar diri lah Wir..hiduplo bergantung sama gue mulai sekarang..kalo lo bunuh gue ya siap aja lah ya jadi budak seks..HAHAHA!" ledek gue yang semakin menjadi.

Wira makin sableng dan histeris dan menggila dengan menyobek baju dan menggaruki rambut gondrongnya kaya manusia purba.

Gue lalu mengembalikan smartphone ini kepada Sam.

"Mulai sekarang dia yang bakal jadi Martir kita untuk naik.." kata gue pede.

tiba - tiba seseorang memeluk gue dari belakang dan ketika gue menoleh buat mencari tahu pelakunya gue langsung di samber sama kecupan bibir yang penuh gairah.

ketika gue mengembalikan fokus gue yang hilang akibat terkejut gue makin terkejut karena pelakunya adalah Angela.

"OMG..it does exist..the geek with a twist..Aaah.." gumam Angela sambil sumringah.

tiba - tiba dari kejauhan seseorang menghardik Angela.

" Jel, mau lo apain tuh Rondo!? emang nggak bisa ya lo nggak gatelan liat cowok ganteng dikit!?"

Ternyata itu Jeanice yang telat nyamperin kita di taman. dan ternyata dapet bocoran kalau dia terpikay juga sama gue heheh.

"Jen nggak perlu tahu ya soal ini. dia orang baik.." kata Angela pelan sebelum ia berlari kearah Jen dan memeluknya dan merangkulnya kembali kearah kantin.

"Ayo makan siang bareng yuk Ron!" ajak Jen sambil tertarik rangkulan Angela.

Gue pun ikut dengan mereka sementara Sam masih videocall dengan Wira. Terlihat wajah Sam yang penuh empati melihat keadaan temannya yang tertekan.

-:-:-​

Akhirnya kita makan bareng untuk pertama kalinya, dan tidak lupa untuk menambah kesan pencitraan harem gue yuki juga gue ajak gabung dan nggak perlu waktu lama untuk mencairkan suasana karena ada Jen dan Angela yang kelihatannya selalu saling bentrok pemdapat namun akhirnya mereka tertawa geli sendiri karena maksud mereka sebenarnya sama—sementara Yuki dan gue menjadi penonton setia argumen bodoh kedua gadis cantik ini. Mungkin kalau dibuat podcast udah jadi berapa konten ini.

lagi asik - asiknya nongkrong tiba - tiba muncul kejadian tidak mengenakan di depan mata kita. dua orang cewek cantik masuk ke kantin dengan diikuti sepasukan cowok yang antri berbaris rapih di belakangnya.


"Ohkay, siapa yang mau selfie bareng Mikha sekarang?" kata salah satu cewek sambil ngeluarin Smartphone mahalnya dari tas yang harganya nggak juga murah.

"AKU!!" kata pasukan cowok serentak histeris.

"Oke, kita pilih ya..oh lo berdua aja deh.." kata cewek satunya lagi nunjuk kearah dua cowok bertubuh gempal.

mereka lalu selfie bareng berempat. Terlihat senang banget dua cowok ini bikin iri pasukan yang nggak terpilih.

"Oke, sekarang mau nggak kalian jadi bangku aku dan Maudy?kita berdua nggak nyaman nih duduk di bangku kayu.

Nah gilanya lagi dua gembul ini langsung berperan jadi kursi dan lempeng - lempeng aja didudukin kedua cewek ini.

"Apa-apaan sih nih? gue jadi nggak nafsu makan lagi abis liat begituan" gue jijik seada - adanya.

"Itu Mikha sama Maudy, duet artis yang jadi perbincangan sejak awal ospek kemarin. Seluruh cowok kaya kena pelet gitu mau - mau aja disuruh - suruh. Apalagi si Mikha ini keponakannya Praba Baja Gani si raja batubara. Makin banyak lagi deh tuh penjilat dan dia bisa leluasa jadi ratu." jelas yuki sambil mengunyah katsu bekal yang ia bawa.

"Hoo..satu lagi kaum orang tak tersentuh yah.."kata gue males. Mulai deh ide jelek menghiasi otak gue. tiba - tiba layar notif Wa di smartphone menyala ada satu pesan masuk dari nomor asing.

+62 8xxxx xxxx :
I think we are thinking the same thing :D

Mata gue memeriksa sekitar gue dan terlihat Angela senyum kearah gue sambil melirik ke layar smartphone dia ngasih isyarat ke gue kalau itu nomor dia? gue semakin kagum sama dia. Gue sendiri takjub dia bisa dapet nomor gue padahal gue daritadi nggak sedikitpun nyinggung ini.

Gue:
Emang mikir apa lo jel?

Angela:
Lo pasti mau jadiin targetlo kan?Am I right? ;)

Gue:
target apaan?

Angela:
modus yang sama kaya Wira.

Jir. Pertama kali dalam hidup gue langkah gue bisa ditebak sama cewek yang baru ketemu gue dalam beberapa jam. Tingkat observasi sama penggalian informasi dia benar - benar diluar kewajaran. gue harus jadiin dia sekutu dan koleksi gue. Nggak boleh sampai membelot nih Angela.

Gue:
haha..kalo iya lo ada ide jel? lumayan kan Sambiroto crew bisa main dua kaki ;D

Angela:
gampang..nanti sore pas pulang kita sergap dulu temennya si Maudy..dia dulu yang lo cekokin drugs lo..

Gue:
kenapa dia duluan? kenapa nggak langsung si Mikha aja?

Angela:
Mikha itu banyak ajudannya berkeliaran disekitar sini..Lagipula bukannya bakal lebih seru kalo temennya sendiri yang cekokin dia?:p

Angela:
Lagian gue geli juga mau masuk oxford apa cambridge harus dia umbar ke publik..biar keliatan pinter gitu ya?


Bener juga. Memang lebih seru sih kalo sohibnya sendiri yang jadi judasnya. Apalagi bau keangkuhan itu selalu menggelitik otak jahat gue.Gue jadi nggak sabar jadinya nanti sore.

Jen menerima WA dari Airin dan langsung beranjak berdiri.


"Guys, kayanya gue balik duluan nih.. gue harus nyusul si mbak Ai ke stasiun TV nih..dia mendadak perlu gue nih buat deal sama endorsean yang mau ketemu dia."

nggak lama setelah Jen pergi bel pun berbunyi dan kita semua balik ke kelas masing - masing. Diperjalanan ke kelas Yuki terlihat murung.

"Lah kusut amat Yu?ada apa sih?" tanya gue kepo.

"halah..enggak kok Ron..cuma keinget masa lalu aja..gue dulu Sohibnya Maudy.." kenang Yuki.

Waduh lagi - lagi nyambung lagi koneksinya. Ternyata di Jakarta segini sempitnya ya networkingnya. gampang banget nyambung pergaulannya.

"Dulu kita berdua selalu bersaing prestasi buat garap semua kompetisi pelajar satu Jakarta..cuma dia memang lebih kritis dan sangat suka politik dan pengen banget jadi lawyer.. trus akhirnya kita berdua akhirnya berpisah abis kalah di kancah nasional—gue kalah ditanganlo sementata dia kalah sama Mikha."
lanjut Yuki.

"Akhirnya kita berdua kelewat malu satu sama lain dan akhirnya hubungan kita pun merenggang..mungkin saat itulah dia jadi dekat sama Mikha" Yuki menghela nafas panjang.

"yah gue doakan deh semoga sohiblo itu dapet hidayah." gue menenangkan.

Tenang aja. Dalam hitungan jam dia bakal "bertobat" kok.

-:-:-

Sore itu dibawah langit mendung terlihat dua mojang kece beratribut branded keluar menuju parkiran diikuti sepasukan fans lelakinya. Tidak lain itu adalah Maudy dan Mikha. Gue disuruh Angela untuk mengamati dari balkon Gedung fakultas fikom bersamanya.

"Ini jadinya rencana kita gimana sih?bukannya mestinya kita cari spot di parkiran aja buat ngintai jel?" tanya gue bingung

Angela menyilangkan kedua tangannya dibawah dadanya membuat kedua payudara besarnya semakin mengencang ke depan.

"Gue udah bilang kan Mikha banyak ajudannya. Semuanya ada disekitar tempat parkir sekarang. Seluruh figuran disana selain pasukan fansclub itu adalah ajudannya."

"Gimana lo bisa tau jel?lo punya database semua orang disini" gue mulai kesal soalnya target mau lepas

"Gue hafal seluruh data orang - orang disini. Believe it or not, memori gue terlalu gampang mencerna dan menghafal sesuatu Ron."

Fix gue nggak bisa lagi bedain Angela ini serius atau bercanda. Tapi yang gue udah yakin banget Angela ini orang gifted kaya gue. Terlalu pinter cuma di lain bidang dari gue. Gue udah mulai nggak heran dengan manuver anehnya dalam mengambil keputusan.

Akhirnya Terlihat Mikha masuk mobil dan pergi meninggalkan Maudy—dan ternyata benar dugaan Angela satu persatu para figuran berkostum juga bubar berpencar meninggalkan lokasi untuk pulang.

Melihat Maudy berjalan sendiri Angela membuka kacamatanya dan memasukkannya ke dalam tas?

"Sini Ron pinjem taser lo dong!gue yang ringkus dia.." Angela tiba - tiba nawarin diri.

"lo ada dendam sama dia jel? dia kan juga murid baru.."tanya gue.

"Nothing personal. Gue cuman mau rasain aja sih apa yang dirasain orang kalau nyetrum pakai taser

Gue mengambil taser gue dari dalam tas dan langsung gue kasih aja.

"Awas jangan kelamaan lo nyalainnya. Orang bisa matituh jel kalau lo lelamaan nyetrumnya."

Angela mencoba nyalain tasernya dan setelah dia pastikan taser gue masih dalam kondisi baik dia lalu berlari kebawah kearah Lorong menuju tempat parkir dengan taser yang masih menyala. Ketika mulai melihat Maudy dalam pandangannya ia mengurangi kecepatan larinya hingga menjadi berjalan cepat dengan langkah yang tak berbunyi.

CZZT!! Tubuh Maudy terkejut dan bergetar hingga tersungkur ke lantai. Pandangannya pun kabur karena Angela memakai settingan dengan daya setrum yang besar. mulutnya sampai ngeces air liur yang cukup banyak hingga mengalir menetes ke lantai.

"Sekarang pilih mana, Oxford atau Cambridge dy?" Angela jongkok sambil mendorong pelan jidat Maudy yang lagi kejang. Gue lumayan panik juga pas nyusul soalnya tkp kali ini di lorong ke parkiran. dan pas gue liat ini cewek semok lagi jongkok ngeliatin si Maudy kejang terus nanya gituan. makin keliatan itu lekukan gara-gara pakai celana jeans ketat

"Mau pilih yang mana terserah aja sih yang penting dia bakal suka bercinta habis ini jel." kata gue sambil nyiramin isi dari vial yang gue bawa ke dalam mulut Maudy. gue yakin perubahan yang signifikan bakal terlihat soalnya dosisnya lumayan tinggi yang gue kasih ini—walaupun masih dibawah yang gue kasih ke Wira.

"Ayo jel kita papah dia ke bangku panjang disitu." gue dan Angela memapah Maudy dan menyenderkannya di kursi. lalu Angela mengeluarkan kunci mobil Maudy dari tasnya.

"Yuk kita cek mobilnya Ron.Siapa tau ada yang menarik di dalam." ajak Angela.

Kita pun mengecek mobil Maudy yang terparkir di parkiran yang sudah sepi. Mobilnya mobil citycar mungil berwarna pink. dan pas gue cek di dalam laci dasbor depan dan di bawah kursi depan nggak ada barang yang menarik. akhirnya gue pun keluar dari mobil namun Angela mengetok kaca pintu kursi belakang mobil memberi sinyal dan ketika gue mendekat dan melihat masuk kedalam Angela tau - tau menarik gue kedalam dan melumat bibir gue.

Tangan guepun dipandunya buat meremas payudara besarnya yang sudah hangat. desahan bertempo cepat keluar dari mulut Angela sambil mencoba untuk fokus ia membisikkan sesuatu ke twlinga gue.

"Asli ini pecah Ron..sumpah.." setelah itu dia nggak peduli apapun selain instingnya yang sudah bernafsu tinggi terhadap lawan jenis yang ada didepannya yaitu gue. kita berdua pun benar benar terbawa suasana saling melucuti pakaian masing - masing sambil french kiss dan akhirnya posisi 69 dimana kita berdua saling menjilati kemaluan masing-masing

SLURP! gue pun menjilati pepeknya Angela yang masih kencang. keliatan banget ia merawat alat vitalnya ini. bulu jembutnya pun terpangkas dengan rapi menyisakan bulu - bulu halus yang bikin geli. Angela pun kalah skill dengan jilatan gue.

"Aaah..Aaah! more dammit! I really need this..ooouch!.." erang Angela sambil menggelinjang ala bintang porno. gue langsung menyusui areola puting Angela sampai puas Sambil memasukkan jari telunjuk gue buat menyibukkam mulut Angela.

Akhirnya Angela bergerak memeluk gue sambil memasukkan penis gue kedalam memeknya untuk dia genjot. brengseknya memeknya ini bisa mengencang dan menjepit kontol gue sehingga bikin sensasi yang sama sekali belum pernah gue rasain sampai saat ini.

"oughh! Asli jel..ini enak banget."


Angela cuma senyum sumringah lalu cipok gue lagi sambil mengencangkan pelukannya. Lalu pantat semoknya menggiling penis gue naik turun sampai gue nyaris larut dalam kenikmatan dan akhirnya crot di dalam.

"Aah..sorry jel gue nembak di dalem.."
gue minta maaf.

"Don't worry my geek with a twist..I'm yours till' the end.." jawab Angela lembut sambil meletakkan telunjuknya di bibir gue lalu mengecup pipi kanan gue.

kita berdua lalu baru sadar kalau kita ngentot di mobil Maudy. dan akhirnya kita pakai baju masing - masing terus main tinggalin tkp aja tanpa peduli apa - apa.

lalu kita samperin lagi Maudy yang masih belum siuman di bangku tadi.

"Inget ya jel kita berperan jadi good cop sekarang." kata gue ngigetin. lalu mulai ngebangunin si maudy dengan tepuk pundaknya beberapa kali.

lama - lama akhirnya Maudy mulai membuka matanya.

"Nah akhirnya bangun juga lo. Lo nggak apa-apa kan tadi kita nemuin lo tepar di lantai lorong jadi kita bopong kesini aja dulu. Sukur deh kalo lo udah siuman."
Akting gue polos, sementara Angela berlagak mencet nomor emergency rumah sakit trus di cancel.

"uh..terimakasih banyak ya..kayanya gue lihat lo tadi siang deh di kantin.." jawab Maudy yang masih susah buat berbasa - basi karena baru siuman plus reaksi Elokwarna sudah mulai terasa tampaknya. Keliatan dari gelagat kedua kakinya yang mulai mengangkang dan matanya yang mulai terlihat lemah kurang fokus.

"Oke..kalo gitu gue tinggal dulu ya..oh iya kenalin nama gue Rondo.." sambil mastiin gue pun gambling megang paha dia terus gue elus sambil beranjak pergi. kalau nggak bereaksi gue pasti minimal digampar atau di teriakin—tapi ini nggak.

"Okay, salam kenal Ron. besok lunch bareng gue dong itung - itung bales jasa gue." kata Maudy biasa aja seakan elusan tadi itu lumrah aja di mata cewek biasa. Angela pun takjub nggak karuan melihat ini.

"Sip..sampai besok dy!" gue pun mengecup bibir maudy sebelum berjalan keluar parkiran menyusul Angela ke parkiran motor.

"Gila sih nih...akhirnya ini bakalan seru berkat lo Ron! dari Sambiroto faction sampai potent drug kaya gini sih aaah..cant wait anymore darling for the surprise in store.." gumam Angela kegirangan. kayanya dia bakal bilingual gini sih tiap dia kesenengan.

"kan gue bilang bakal nguasain kita.." kata gue kalem.

"Trus si Maudy mau digimanain tuh?" Angela penasaran sambil bersiap menstarter motor balapnya.

"Lo liat aja perubahannya besok. yang pasti mau gue jual lah jel.. udah ada yang langsung mau kok.."

"Siapa klien pertama kita?kasitau doong.." Kata Angela manja penasaran.

"Wira lah..dia kan mau bayarin Maudy 100 juta satu session hehehe.." kata gue sambil cekikikan.

"Aiish gue Lagi-lagi nggak kepikiran loh kalau dia kliennya..ok let's see how it turns out tomorrow! hop on gue drop lo di stasiun aja deh daripada lo jalan jauh udah sore gini.." ajak Angela sambil geleng - geleng heran.

gue pun tersenyum tipis dan memeluknya lalu melesatlah motor Angela dengan gerungan kencang yang membelah sunyi jalan kampus ke stasiun.

-:-:-​
Mantep nih!!!
 
nice spoiler, ga nyangka malah spoiler sepanjang ini haha
 
Mantep nih!!!
Thanks untuk updatenya
:mantap:
:tepuktangan::tepuktangan::tepuktangan:
Ditunggu update berikutnya, kapan pun itu,
tetap semnagat
:semangat::beer::semangat:
Mantab update nya hu.. đź‘Ť
keren abiss. semangat suhu
Terimakasih banyaaak terharu sekali akutuh:semangat:
nice spoiler, ga nyangka malah spoiler sepanjang ini haha
banyak konsep opsional akhirnya di oplos jadi satu..dan lumayan seneng sama si Angela nih :D akhirnya mulai terbentuk juga Sambiroto crew..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd