Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT RT 06 (NO SARA)

Status
Please reply by conversation.
RT 06
CHAPTER 17

"Apa sudah dihubungi terus sama kamu Ngel?" Tanya Delia kepada Angelina.

"Hikss.. hikss.. sudah Bu, belum ada balasan dari Robi semenjak dia mengantarku pulang.. " jawab Angelina yang berada dipelukan Delia.

"Apa kita menuju tempatnya saja Zi ?" Tanya Delia kepada Fauzi.

"Ini sudah 4 hari dan kita tidak tahu bagaimana kondisi Robi. Mungkin saja kita bisa mendatangi tempat itu." Ucap Fauzi.

"Apa kamu yakin Zi, itu kan tempat misterius" Tanya Melinda.

"Kita sudah tau kan dengan tempat itu, Dendi dan Yanto saja sudah pernah mengantarkan dia. Kita harus meminta pertolongan kepada Pak Ustadz agar bisa membantu kita, bagaimana?" Tanya Fauzi kepada Rekan kerjanya.

"Oke saya setuju, tapi kapan kita akan mulai?" Tanya Delia lagi.

"Malam ini, kita lakukan malam ini juga. Yang bisa ikut kita lakukan, yang tidak bisa pulang saja. Dendi, Yanto kalian harus ikut karena laki-laki. " jawab Fauzi dengan sangat tegas.

"Oke Pak.." jawab Dendi dan Yanto bersamaan.

"Aku ikut.. " ucap Delia.

"Aku juga Zi.." ucap Melinda.

"Hikss..hikss... aku.. akuu... ikut jugaa.." pinta Angelina.

"Angel, apa kamu yakin?" Tanya Fauzi.

"Aku sayang dan cinta sama dia, dia harus aku dampingi, bagaimanapun aku akan tetap menyayangi nya . Baik dia akan terjebak atau selamat, aku akan tetap doakan dia yang terbaik." Jawab Angelina dengan sedikit berlumuran air mata.

Semua orang terdiam, ini semua demi cinta Angelina kepada Robi. Fauzi memutuskan untuk mempersiapkan semuanya untuk malam nanti.

"Baiklah... kalau itu mau kamu.." ucap Fauzi.

"Tapi nanti malam kan malam purnama ya, apa tidak berbahaya Zi?" Tanya Melinda.

"Makanya aku mau cari ustadz yang benar-benar bisa membantu, malam purnama bagi sebagian orang itu merupakan hal yang sakral untuk melakukan ritual. Di tempat Robi, mungkin saja akan melakukan ritual itu. Ya sudah kalian segera istirahat karena ini sudah mau sore hari. Persiapkan diri kalian, walau aku memang tidak mengerti agama, setidaknya kita harus membantu rekan kita. Dendi , Yanto ikut saya cari ustadz terbaik disini.." ucap Fauzi mengajak kedua bawahan nya.

"Ayo Pak.. " seru Dendi.

Memang , sudah 4 hari semenjak pulang dari acara Villa, Robi tidak langsung mengabari kekasihnya , Angelina. Mereka berdua lost kontek karena Robi saat ini sedang dibacakan mantra ritual selama 4 hari oleh warga RT 6.

Singkat cerita, malam hari tiba.

Fauzi, Dendi , Yanto, Angelina, Delia , Melinda dan juga Pak ustadz sudah berkumpul di dealer itu. Pak ustadz sendiri yang merupakan warga asli sekitar sini mengungkapkan jika memang kalau tempat di RT 6 itu misterius.

Beliau juga sempat bertanya kenapa tidak menghentikan Robi untuk tak meneruskan tinggal di tempat itu. Fauzi lalu menjawab jika dia dan kedua teman nya merasa takut jika Robi sudah marah besar karena dia susah diatur, makanya mereka membiarkan Robi terus tinggal disitu.

Pak ustadz juga menjelaskan jika malam ini malam jumat yang bertepatan dengan malam purnama, yang merupakan malam bagi daerah itu untuk melakukan ritual sebagaimana mestinya.

Pak Ustadz pernah menyelamatkan satu orang yang dulu tinggal di RT 6 itu dan untungnya dia selamat. Pak Ustadz sendiri menghimbau agar rekan kerja ini memegang beberapa ayat suci dan juga tasbih untuk memperkuat keimanan. Pak Ustadz juga menuturkan agar mereka dibukakan mata batin untuk melihat apa yang terjadi. Kecuali Angelina yang dipersilahkan untuk membaca sesuai keimanan nya sendiri.

"Kalian semua siap?" Tanya Pak Ustadz.

"Siap Pak Ustad.." jawab mereka semua.

"Ayo duduk. Saya akan membuka mata batin kalian. Kalian harus baca surat Ayat kursi, dan juga beberapa surat yang sudah saya tentukan. Kuatkan iman kalian, jika ada yang mengganggu abaikan saja. Fokus kita kepada penyelamatan Robi dan adiknya." Ucap Pak Ustadz.

Pak Ustadz lalu membuka mata batin beberapa orang itu dengan lantunan ayat suci. Mereka dengan khusyu menahan gangguan dari makhluk halus itu. Setelah semuanya dibuka, mata mereka mulai membuka.

Mereka semua terkejut dengan apa yang mereka lihat.

"Fokus kepada tujuan kita.." ucap Pak Ustadz.

Mereka semua bergidik ngeri, sebenarnya mereka tidak tahan dengan hal itu dan ingin menangis. Namun arahan yang diberikan oleh Pak ustadz tadi membuat mereka kuat.

Mereka semua berjalan menuju gang RT 6 dimana Robi berada. Jarak yang hanya tinggal menyebrang saja tidak membuat mereka kesulitan. Sesampainya disana, mereka kembali terkejut dengan apa yang dia lihat.

"Pak ustadz.. ini.. ini makam?" Tanya Fauzi.

"Ya betul Nak Fauzi, ini merupakan makam kuno.. " jawan Pak Ustadz.

Di tengah-tengah perkampungan ini, terdapat sebuah pemakaman kuno yang sekarang telah berubah menjadi tempat ghaib bagi manusia.

Selama berabad-abad, penduduk RT 6 telah menjaga rahasia tempat ghaib ini dengan baik. Tempat ini adalah sebuah dunia yang tersembunyi, dengan pintu gerbang ke dunia manusia yang hanya bisa dibuka melalui ritual khusus yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Setiap tahun, penduduk RT 6 berkumpul di malam purnama untuk mengadakan ritual misterius. Ritual ini adalah cara untuk menghormati orang-orang yang telah meninggal dan untuk menjaga hubungan mereka dengan dunia yang lain. Ritual tersebut melibatkan menyalakan lilin-lilin yang gemerlap dan mantra khusus yang mengisi malam dengan energi magis.

"Assalamualaikum...Bismillahirrohmanirrohim..." ucap Pak Ustadz ketika memasuki gang itu.

Mereka semua lalu masuk ke dalam gang itu. Nampak Fauzi dkk merasa ngeri dengan kondisi seperti itu. Dia nampak tak percaya jika makam kuno itu disulap menjadi sebuah bangunan seperti kontrkaan dan tempat lain layaknya hunian seperti biasa.

Bagaimana bisa Robi masuk ke dalam gang ini ? Sebagian orang memang hanya tau dari luar gang saja dan tak berani masuk ke dalam. Beredar kabar jika memang tempat itu misterius dan hanya beberapa orang yang menyadari.

Dengan di dampingi Pak Ustadz, mereka semua berjalan menyusuri gang yang satu arah itu. Di awal mereka melihat rumah yang ditempati oleh Bu Widya , rumah itu berubah menjadi makam sesaat setelah mereka melihatnya.

Suasana di gang itu sangat sepi, Pak Ustadz meyakini jika mereka akan segera melakukan ritual itu. Dengan pengalaman yang pernah dia lakukan, langkah kaki Pak Ustadz semakin dipercepat.

"Astagfirullahaladzim.." ucap Pak Ustadz beristigfar.

"Kenapa Pak Ustadz ?" Tanya Fauzi.

"Fokus saja ikuti langkah saya.." jawab Pak Ustadz.

Fauzi hanya mengangguk, lalu beberapa wanita mulai berbisik di belakang Fauzi. Mereka melihat makhluk yang sedang bersetubuh di kontrakan Anisa.

"Itu.. itu.. mereka sedang ngentt...." ucap Melinda tertahan.

"Suttt... sudah kita fokus saja kata Pak Ustadz." Jawab Delia.

Angelina hanya bisa menangis di pelukan Delia. Dia terus berdoa agar Robi dan Adiknga bisa terbebas dari tempat terkutuk ini.

Dengan tangan yang terus bertasbih, langkah Pak Ustadz berhenti di sebuah tempat. Tempat dimana Robi membuka gerbang yang terdapat Evi yang sedang berbaring.

"Ini dia.. " ucap Pak Ustadz.

"Bagaimana Pak?" Tanya Fauzi.

"Ini merupakan gerbang yang dipakai warga disini untuk melakukan ritual itu. Mereka pasti memakai jubah yang didalamnya tidak memakai pakaian. Kuatkan iman kalian, terus berdoa semoga mereka belum melakukan ritual yang semakin sakral." Ucap Pak Ustadz menjelaskan.

Mereka semua mengangguk, lalu dengan kekuatan doa, Pak Ustadz berusaha untuk membuka gerbang itu.

"Bismillahirrohmanirrohim.. allahu akbar" ucapp Pak Ustadz.

Dengan kekuatan dan keimanan, gerbang itu dengan susah payah dibuka oleh Pak Ustadz. Berbeda dengan Robi yang hanya tinggal membuka nya saja. Tau kenapa bisa berbeda ?
Karena Robi sudah dirasuki makhluk halus.

Cahaya terang muncul ketika gerbang itu dibuka, percis ketika Robi membuka gerbang itu. Mereka berusaha untuk menahan cahaya itu menembus mata mereka. Setelah cahaya itu pudar, terlihatlah sebuah pemandangan yang benar-benar menakutkan.

Beberapa orang yang memakai jubah, menutupi kepala mereka sedang berkerumun melingkari sebuah ranjang yang sudah terisi oleh Evi dan Robi yang sedang berbaring.

Beberapa orang itu sudah memegang obor dengan api menyala. Mereka terus membaca mantra agar ritual ini berjalan dengan lancar.

"Sayang... hikss.. hikss... " ucap Angelina menangisi kekasihnya sudah terbaring lemah di ranjang itu.

"Hey Laknatullah.. " teriak Pak Ustadz membuat beberapa orang itu terkejut.

"Apa yang kau lakukan disini Pak Tua.. jangan kau ganggu lagi urusan kami.." ucap Ahmad yang berbicara lantang kepada Pak Ustadz.

"Lepaskan mereka, mereka tidak bersalah.. " ucap Pak Ustadz.

"Hadi, Ahmad, urus Pak tua itu. " suruh Anisa kepada suami dan tetangga nya.

Mereka berdua berjalan menuju Pak Ustadz dan Fauzi dkk. Fauzi dkk berusaha mundur ketika mereka menatap Ahmda dan Hadi yang wajahnya hancur lebur entah kenapa. Mereka benar-benar melihat segerombolan makhluk halus secara langsung.

"Apa maumu Pak Tua? Belum puas tempo hari mengganggu ritual kami. " tanya Ahmad sekali lagi.

"Lepaskan mereka, atau kalian akan ku musnahkan selamanya. Mereka itu keluarga saya." Ucap Pak Ustadz sambil terus bertasbih.

"Tidak. Ini akan kami lanjutkan, anda tidak berhak mengatur ini. " ucap Hadi berbicara.

"Saya berhak mengaturnya karena kalian makhluk jahanam. Kembalilah ke neraka. " ucap Pak Ustadz lagi sambil terus bertasbih.

"Aaergghhhh.... panas... " teriak Ahmad dan Hadi bersamaan.

Pak Ustadz beserta Fauzi dan yang lain nya terus membacakan doa. Mereka kini berhadapan dengan dua orang makhluk yang bernama Ahmad dan Hadi itu. Kedua makhluk itu terus meneriakan kata "panas" dengan tangan yang menutup telinga nya.

"Bubarkan semuanya dan kembalikan keluarga saya.." pinta Pak Ustadz.

"Tidaaakkkkkk... tidakkk... akan..arrgghhh...." teriak Ahmad dan Hadi.

Tanpa Pak Ustadz dan yang lain nya sadari, Robi sudah bangkit dari tidurnya. Dia kemudian berhadapan dengan Evi. Tangan nya sudah memainkan penis besarnya itu untuk segera menusukan ke vagina perawan adiknya.

"Lakukan cepat. Darahnya arahkan kepadaku sayang.. " pinta Anisa memberi bisikan kepada Robi.

Robi hanya melirik sekejap lalu saat dia akan menusukan penis itu tiba-tiba Evi tersadar dari tidurnya. Evi terlepas dari makhluk yang sudah bersemayam di tubuhnya.

"Aaaarrrrkkhhhh... kakk.. jangan kesitu... adek mohon kak... " teriak Evi.

"Lakukan cepat sayang.. arina , oktavia pegang tangan nya" suruh Anisa memerintahkan kepada kedua gadis itu untuk menahan tangan Evi.

"Tidakkkkkk... " teriak Evi.

Tubuh Robi yang sudah dirasuki makhluk itu secara tidak sadar melakukan apa yang Anisa suruh.

Di sisi lain, Pak Ustadz terus bertarung melalui doa yang diucapkan nya melawan mantra yang diucapkan oleh kedua lelaki itu.

Angelina sendiri melihat dengan mata kepala nya sendiri jika kekasihnya akan menyetubuhi adik kekasih nya itu.

"Pak Ustadz, Robi itu akan... " teriak Angelina.

"Apa.. tak akan kubiarkan.. HEY... " Teriak Fauzi yang langsung melewati Ahmad dan Hadi.

"Arrgggghh...." tiba-tiba Fauzi berteriak.

Dia terjatuh setelah dihadang oleh Bu Ratna , Bu widya dan juga ayu.

"Jangan ganggu acara kami atau kalian akan mati." Ancam Bu Ratna.

"Tidak akan kubiarkan itu terjadi.. bismillahirrohmanirrohim. Allahu akbar" teriak Fauzi sambil membaca ayat kursi dan doa lain nya .

"Aarrgghhhhh ..tidakkkk...." teriak Bu Ratna dan langsung menghiilang..

"Robi... ttungggu Rob.. " ucap Fauzi yang kemudian bangkit.

Dendi dan Yanto pun laluu membantu Pak Ustadz dengan bacaan doa yang sudah dibberikan. Ahmad dan Hadi kemudian menghilang. Ucapan doa yang dilantunkan oleh Pak Ustadz dan yang lain mampu membuatnya menjadi serpihan abu.

"Aarrrgghhh... tidaakkk.... " teriak Evi.

Robi akhirnya menembus vagina Evi dan mengeluarkan darah yang begitu segar. Anisa dan Pak RT nampak kegirangan. Anisa lalu menarik Robi dan mengulum penis Robi yang penuh darah itu. Sementara Pak RT menggenjot tubuh Evi yang masih berlumuran darah.

"Terlambat.. " ucap Pak Ustadz.

"Tidak akan saya biarkan lagi. Bismillah.." ucap Pak Ustadz.

"Dendi, Yanto ayo berdoa lagi sambil tarik mereka ber empat." Ujar Fauzi.

Dendi dan Yanto berusaha melawan mantra yang diucapkan oleh Bu widya dan ayu, sementara Fauzi lalu mendekati Pak RT. Dia berusaha untuk menariknya namun tak bisa. Hanya lantunan doa yang bisa mereka panjatkan.

Tubuh Pak RT masih menggenjot tubuh Evi namun gerakan nya mendadak berhenti. Tepat di belakang nya ada Pak Ustadz yang terus berdoa dan bertasbih sampai akhirnya dia menghilang. Begitupun dengan Bu Widya dan Ayu yang sudah menjadi abu.

Tersisa Anisa, Oktavia dan Arina. Fauzi dan kedua teman lelaki nya lalu terus berdoa melawan mantra yang Oktavia dan Arina berikan. Adu doa vs adu mantra tersaji di sekitar ranjang itu.

Tubub Evi akhirnya pingsan. Dia kemudian di dekati oleh Delia , Melinda dan jugga Angelina.
Sementara Anisa masih mengulum penis Robi. Tak ada yang bisa menyentuuh tubuh Anisaa karena hanya doa lah yang bisa menghancurkan nya termasuk Arina dan juga Oktavia.

"Aarrgghhh... tidakkk.. panass.. panasss... "
Teriak Oktavia dan Arina secara bersamaan.

Tubuh kedua wanita itu kini menjadi abu seperti yang lain nya. Anisa lalu dengan puas sudah menyelesaikan ritual nya. Kini tersisa dia sendirian yang sudah naik pangkat menjadi RATU IBLIS. Tubuh Robi kemudian pingsan seperti Evi tadi. Makhluk yang bersarang di tubuh Evi dan Robi sudah menghilang dan berpindah ke tubuh Anisa seutuhnya.

"HAHAHAHAHA.. AKU SUDAH MENJADI RATU PAK TUA. PULANGLAH KALIAN SEKARANG ATAU KALIAN AKAN MATI " Ucap Anisa dengan mata berwarna hitam pekat.

"Kembalilah kerumah kamu. Mereka berdua bukan duniamu, aku akan bawa kembali mereka berdua ke kehidupan nyata." Ucap Pak Ustadz.

"Hahahaa.. ritual itu sudah berhasil. Aku sudah mengambil darah perawan Evi dan dia tidak akan bisa lepas dari sini. Dia akan menjadi penerus ku disini.. hahaha.. " ucap Anisa dengan sombong.

"Tidak ada yang bisa menandingi kuasa Allah. Kembalilah ke neraka sana. Allahu akbar" ucap Pak Ustadz sambil mengarahkan tasbih ke tubuh Anisa.

"Aaarrghhh... dasar tua bangka.. lihat pembalasan ku.. " ucap Anisa sambil membalas perlakuan Pak Ustadz.

"Astagfirullah." Ucap Pak Ustadz yang terjatuh akibat mantra itu.

"Pak Ustadz, kita lantunkan doa secara bersama. Ayo Den, Yanto.. " ajak Fauzi kepada kedua teman nya itu.

Dendi dan Yanto mengangkat tubuh Pak Ustadz yang terjatuh dan mengeluarkan darah akibat mantra magis yang dimiliki oleh Anisa.

Mereka berempat kini melawan sang Ratu Iblis, Anisa yang bertelanjang bulat agar bisa menggoda hawa nafsu ke empat lelaki di depan nya. Tanpa nafsu sedikitpun, mereka dengan khusyu berdoa kepada Yang Maha Kuasa untuk segera menghancurkan sang Ratu Iblis itu.

Beberapa kali Anisa terpental, tak ada makhluk yang membantunya. Beberapa kali juga tasbih yang dipegang Pak Ustadz, Dendi , Yanto dan Fauzi mengarah ke tubuh Anisa.

"Aarrgghhh... tidakk.. panas... dasar tua bangkk.....arrrghhhh... " teriak Anisa yang langsung diselimuti oleh api membara.

Dengan kuasa Tuhan, akhirnya Anisa berhasil ditaklukan. Tubuhnya terbakar oleh akibat ulah nya sendiri.

Semua orang tersenyum dan bersyukur bisa mengalahkan orang penting di RT 6 ini. Namun Pak Ustadz menyadarkan merka agar segera pergi dari tempat terkutuk ini.

"Pakaikan baju kepada Evi dan Robi. Jika diantara kalian ada baju double, pakaikan saja." Ucap Pak Ustadz memerintahkan kepada beberapa orang.

Fauzi lalu melepas sweater nya dan diberikan kepada Robi, lalu Dendi yang memakai celana panjang dia berikan, karena dia memakai celana pendek yang cukup untuk menutupi dirinya.

Sementara Evi memakai kemeja dari Angelina yang memakai kaos serta kemeja dari Melinda untuk menutupi selangkangan Evi.

Pak Ustadz kemudian menyuruh mereka semua untuk berada di belakang nya. Pak Ustadz kemudian membacakan ayat ruqiah untuk menghilangkan tempat laknat ini sambil berjalan mundur. Beliau juga menyiramkan air ke tempat itu.

Setelah berjalan mundur beberapa langkah, akhirnya mereka sampai di gerbang yang menjadi jalan pembuka bagi warga RT 6 untuk melakukan ritual itu.

Pak Ustadz lalu mengunci gerbang itu dengan tasbih agar tidak ada lagi makhluk yang kembali muncul seperti ini dan mengganggu orang baru.

Mereka semua lalu tiba diujung gang dan segera pergi dari tempat itu menuju dealer yang berada di sebrang jalan.

Dengan mengucapkan kata Alhamdulillah, mereka berhasil menyelamatkan Robi dan Evi dengan kondisi selamat, meskipun sempat melakukan ritual oleh Anisa.

Robi dan Evi kemudian di baringkan di ranjang di kantor Fauzi.

"Pak ustadz apa Robi dan Evi baik-baik saja" tanya Fauzi yang langsung bertanya kondisi sahabat dan adiknya itu.

"Alhamdulillah, dengan izin Allah mereka terbebas dari gangguan iblis. Untung saja mereka baru melakukan ritual awal , belum sampai akhir. Jika mereka melakukan secara menyeluruh, saya belum yakin mereka bisa lepas." Jawab Pak Ustadz.

"Alhamdulillah.." jawab mereka semua.

"Terus apa yang harus kita lakukan sekarang Pak Ustadz?" Tanya Fauzi lagi.

"Sebentar lagi adzan subuh. Kita lakukan sholat bersama untuk bertobat kepada Allah. Saya minta pakaian yang layak untuk mereka berdua, terutama Dek Evi yang masih terlihat aurat nya. Apa ada yang punya selain ini?" Tanya Pak Ustadz.

"Dirumah saya ada Pak, saya ambilkan sekarang.." ucap Melinda yang memang dekat rumahnya dengan dealer ini.

"Aku antar ya Bu, sudah pagi ini.." tawar Dendi.

"ya Den ayo.." ajak Melinda .

"Kalau untuk Robi, saya punya baju salin di lemari ini Pak Ustadz" sahut Fauzi memberi penjelasan.

"Baiklah. Ayo lakukan sekarang. Lebih cepat lebih baik.." ucap Pak Ustadz.

Melinda lalu mengajak Dendi untuk segera menuju rumahnya. Dengan sepeda motor Dendi yang terparkir, mereka berdua lalu dengan cepat menuju rumah Melinda.

Sementara itu Fauzi dan Yanto mengganti pakaian Robi yang berada di lemari kantor Fauzi. Delia yang sedari tadi menenangkan Angelina nampak lega dengan kondisi kekasih nya itu yang nampak sehat.

"Makasih ya Bu. " ucap Angelina.

"Suttt.. sudah kita lakukan apa yang pak ustadz suruh ya.." ucap Delia.

Angelina kemudian duduk di sofa dengan memegang perutnya. Tanpa Robi ketahui jika Angelina mengandung anak dari Robi. Ini merupakan kabar baik bagi Angelina, namun ini juga bisa jadi kabar buruk baginya.

Robi belum siuman dan belum sadar dengan apa yang menimpanya. Delia kemudian berbicara dengan Pak Ustadz bagaimana dengan cara bertobat itu, tapi Angelina sendiri berbeda kepercayaan.

"Jika Dek Angelina mau, dia harus mengikuti dan masuk ke kepercayaan kita. Jangan paksa dia, kita kasih tau secara perlahan saja." Ucap Pak Ustadz.

Delia mengerti, dia kemudian menuju Angelina yang nampak melamun itu.

"Bu..." ucap Angelina.

"Apa kamu mau mengikuti apa yang Pak Ustadz suruh?" Tanya Delia.

"Aku siap mengikuti dan siap masuk ke kepercayaan nya." Jawab Angelina dengan jelas.

"See..serius kamu?" Tanya Delia tak percaya dengan jawaban cepat dari Delia.

"Iyaa.. aku sangat serius Bu, aku.. aku sudah mengandung anak dari Robi. Entah ini kabar baik atau buruk, aku akan tetap setia sama dia Bu.." ucap aangelina.

"Selamat yaa.. ya sudah nanti kita bicara sama Pak Ustadz" ucap Delia.

Mereka berpelukan dan waktu begitu cepat. Melinda dan Yanto lalu kembali dan bertepatan dengan adzan subuh. Pak Ustadz lalu menyuruh mereka bergantian mandi secepat mungkin agar waktu subuh tidak hilang.

Setelah semuanya bergantian mandi, dan baju baru sudah dipakai di tubuh Robi dan Evi, mereka semua lalu melakukan ibadah subuh. Kecuali Angelina yang tidak melakukan nya.

Setelah selesai, Pak Ustadz lalu mendekati Angelina tentang keseriusan nya berpindah keyakinan. Angelina mengatakan dengan lantang dan jelas jika dia ingin berpindah dan hidup bersama Robi.

Pak Ustadz kemudian membimbing Angelina untuk membaca syahadat sebagai syarat masuk agama islam. Dengan sekali ucapan, Angelina akhirnya resmi satu keyakinan dengan kekasih nya Robi.

Delia dan Melinda memeluk Angelina dengan terharu. Mereka semua lalu mengikuti lagi arahan Pak Ustadz untuk sholat taubat dan juga berdoa agar di bebaskan dari segala kemusyrikan dan dijauhi dari setan terkutuk.

Setelah sholat taubat, Pak ustadz mengajak semua orang itu untuk berdoa supaya Robi dan Evi sadar. Mereka duduk berdampingan dam berdoa dengan khusyu agar keduanya cepat pulih kembali.

Dengan kekuatan cinta dan doa, akhirnya Robi dan Evi sadar. Semua orang terharu melihatnya, Angelina nampak histeris dan berusaha memeluk Robi. Robi yang masih terheran heran dengan sikap Angelina.

"Sayang.. hikss.. hikss... " ucap Angelina.

"Sayang.. ehh.. Fauzi, dendi, yanto, Bu, Pak Ustadz ?" Tanya Robi keheranan.

"Tenang nak Robi. Istigfar saja. " ucap Pak Ustadz.

"Kak..." ucap Evi yang menoleh ke arah kakaknya.

"Dek.. ko adek disini..." tanya Robi lagi.

"Kalian istigfar saja dulu, minta ampunan kepada Allah. " ucap Pak Ustadz.

Robi dan Evi kemudian mengikuti arahan Pak Ustadz. Mereka mengucapkan beberapa kali sampai tenang. Melinda yang sedari tadi menyiapkan air minum yang sudah dikasih doa oleh Pak Ustadz lalu menyerahkan minuman itu kepada Robi dan Evi.

Mereka berdua lalu bangkit dan mendapat ayat ruqyah dari Pak Ustadz. Mereka berdua kemudian menjadi tenang dan seperti menadapat energi baru dalam hidupnya.

Pak Ustadz kemudian menjelaskam secara detail apa yang terjadi kepada mereka berdua. Sampai Angelina yang menjadi mualaf membuat Robi seketika terharu dengan perjuangan oleh rekan kerja dan kekasihnya.

"Terimakasih Pak Ustadz dan semuanya.." ucap Robi kemudian.

"Maafkan kakak ya Dek.." ucap Robi.

"Gapapa Kak.." jawab Evi.

Mereka berdua akhirnya tersenyum bahagia. Mereka saling berpelukan selayaknya adik dan kakak . Angelina kemudian menangis di tubuh Robi, dia tak menyangka akan melewati semua ini bersama sama.

Fauzi lalu mengucapkan terimakasih kepada Pak Ustadz yang sudah membantunya dalam menjemput Robi. Pak Ustadz hanya berpesan agar sering beribadah agar dijauhi dari kemusyrikan dan kemaksiatan.

Pak Ustadz pun lalu berpamitan kepada mereka semua. Ketika Fauzi akan memberikan sedikit imbalan, Pak Ustadz dengan tegas menolak. Lebih baik undang anak yatim untuk melancarkan usaha Fauzi di delaer ini dan Fauzi menyetujui nya.

.
.
.
.
.
.
To be continued.
 
EPILOG

Tragedi di RT 6 berakhir dengan begitu cepat. Robi dan Evi akhirnya kembali ke kehidupan normal. Evi kemudian pamit menuju kampun halaman nya untuk kembali bersekolah.

Evi pun tidak menyesali apa yang sudah terjadi pada dirinya, tubuhnya yang sudah diperawani oleh kakaknya secara tidak sadar tak membuat Evi kecewa. Dia kemudian berpamitan kepada kakaknya itu untuk pulang.

Robi lalu berpindah tempat kos dekat dengan dealer itu, dia juga kini sudah merasa nyaman dengan Angelina yang sudah mengandung anak nya. Dengan bantuan dana dari Fauzi, Robi akan segera menikah dengan Angelina.

Dendi dan Yanto , dua pemuda yang masih jomblo itu resmi berpacaran dengan Rara dan Rere. Cinta lokasi di tempat kerja membuatnya menjadi meluapkan nafsu birahi di tempat Villa. Berulang kali pula mereka melakukan adegan sex di tempat gudang dealer ketika nafsu sudah meninggi.

Fauzi. Dia lebih memilih untuk profesional kerja dengan Delia dan Melinda. Tak ada jatah setiap minggu bagi nya, pengalaman di RT 6 itu membuatnya menjadi sadar jika dia lebih baik melakukan hubungan sex dengan istrinya.

Delia dan Melinda pun menyetujui dengan keputusan itu. Mereka berdua kini bekerja secara profesional dan bercinta dengan pasangan masing-masing.

.

.

.

.

.

.

Akhirnya, saya , Ruang Imajinasi sudah menyelesaikan cerita RT 6 ini. Mohon maaf jika cerita ini tidak seperti yang kalian harapkan karena saya hanya manusia biasa yang hanya ingin mengungkapkan imajinasi yang ada di kepala saya.
Saya anggap ini cerita gagal , tetapi saya akan terus berusaha berkarya disini.

Sekali lagi sayya ucapkan terimakasih dan saya tunggu kritik dan saran di cerita ini.

Sampai bertemu di cerita selanjutnya. Salam semprott.. see you..



Tamat..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd