Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT RT 06 (NO SARA)

Status
Please reply by conversation.
RT 06
CHAPTER 10


Note :
Dilarang meng copy cerita ini tanpa izin. Jikalau ingin me-repost ,mau copas, mohon nama penulis dicantumkan dan izin dulu melalui DM,. harap cantumkan watermark nama ane Ruang_imajinasi. Jikalau ketauan akan ane kejar akun nya.

Terimakasih ...

Cerita sebelumnya ...
Chapter 9




"Apa kalian hanya akan tersenyum dan mengobrol saja?" Ucap seseorang yang membuat kedua insan dimabuk birahi itu menoleh kearah sumber suara.

"Fauzi..emm...sorry..." ucap Robi yang membuatnya mencari pakaian untuk menutupi tubuhnya, begitupun dengan Angelina.

"Santai lah sob..kalau kalian mau lakuin, silahkan. Gue ga larang ko. Kalian bisa pake tempat di ruangan gue, tadi gue ga pake ko." Ucap Fauzi.

"Kita juga lihat Angelina ko sedang ngintip.." ucap Delia yang berjalan menuju kedua insan itu.

"Aku tau ko Angel, kamu pasti horny kan. Lakuin saja. Itu spesial buat kamu.." ucap Melinda yang berada dibelakang Delia dan memeluknya.

"Dendi dan Yanto juga lagi main ko sama anak baru, dia lagi ospek..hahaha..." ucap Fauzi setengah tertawa.

"Anak baru siapa emang?" Tanya Robi.

"Dia baru masuk tadi pagi sebelum kamu datang. Mereka berdua sudah interview lama semenjak kamu kecelakaan. Nah hari ini mereka berdua sudah datang dan gue sengaja suruh mereka datang hari ini karena kemarin kita sibuk dengan preman itu. Bodynya sih lumayan, daun muda , tapi sudah lolos segel. Makanya Dendi dan Yanto langsung ospek hahaha..." ucap Fauzi.

"Ohhh...iyaaa..iyaa.." ucap Robi gugup.

"Lanjutkan saja. Angelina lagi horny tuh Sob, ayo bawa dia ke ruangan gue. Gue mau beli makanan dulu sama bidadari gue.." ucap Fauzi.

Robi dan Angelina saling menatap, mereka nampak ragu untuk melanjutkan percumbuan nya. Belum ada kode dari kedua insan itu untuk membuat keputusan.

"Ayoo...jangan diam saja. Apa kita yang akan seret kalian kedalam?" Ancam Delia kepada mereka.

Robi memang ingin meneruskan, begitupun dengan Angelina yang sudah dipuncak birahi. Melinda lalu menyentuh tangan Robi dan Angel secara bersamaan, membuat mereka berdua seakan bergandengan tangan. Melinda lalu mengusir mereka berdua untuk segera masuk ke dalam. Robi dan Angelina akhirnya menurut, mereka tetap berjalan menuju ruangan Fauzi yang sudah tersedia kasur empul itu. Bongkahan pantat Angelina begitu kenyal dipadukan dalaman berwarna peach itu, mata Fauzi lalu ditutup oleh kedua asisten nya itu.

"Sudah jangan melotot, itu sudah jatah Robi. Gue juga mau cobain nanti malem." Ucap Delia.

"Aku juga mau lah Bu.." rengek Melinda.

"Iya sudah..nanti kita threesome lagi.." ucap Delia.

"Asuikkk..baik banget ini..." ucap Melinda kegirangan sambil mencubit pipi Delia.

"Hmmm...Zi , lu ga bisa dapet jatah Angel ya. Dia udah milik Robi.." ucap Delia.

"Lah..kalian aja dapet jatah, masa gue engga.." protes Fauzi.

"Hehe...tergantung Robi lah ya...hahahaha...ayolah cari makan, lapar nih..modal sperma mana kenyang.." ucap Delia.

"Iya..iyaa...ayoo..." jawab Fauzi.

Sepeninggal Fauzi dan kedua asisten nya, Robi mengunci pintu ruangan Robi yang akan dia pakai untuk adu gabrut di pagi hari itu. Pakaian kerja nya dia lempar ke sofa ruangan lalu berbalik menuju Angelina yang masih mematung itu.

"Apa kamu akan diam saja?" Tanya Robi kepada Angelina

"Apa kamu yakin kita lakuin disini?" Tanya Angelina berbalik.

"Of course, Fauzi sudah izinin kita kan. Apa kamu masih ragu? Aku sudah menaruh hati kepadamu. " ucap Robi membuat Angelina kembali tersipu malu.

"Jika kamu mau, aku tunggu dikamar." Lanjut Robi sambil berlalu pergi menuju kamar di ruangan itu.

Dalam hati Angelina dia begitu girang, tak menyangka pertemuan singkat kemarin hari mampu membutakan hati nya untuk menyayangi Robi. Dia tidak ragu melepas keperawanan nya untuk Robi yang nampaknya serius kepada dirinya.

Angelina lalu melangkah menuju kamar, dia tidak menyesal akan melepas kesucian nya di pagi hari itu. Saat sampai dikamar, Robi tersenyum yang terlihat sangat gagah dengan tubuh kotak-kotak nya. Angelina lalu membuka bra dan juga CD nya sambil menatap calon kekasih nya itu. Tubuhnya kini telanjang bulat, area vagina nya begitu sempurna, bulu halus yang begitu sedikit terlihat indah di tubuh putih mulusnya. Tanpa ragu lagi, Angelina berjalan menuju ranjang yang sudah ditunggui oleh Robi.

Angelina lalu naik keatas ranjang, dia masih terus menatap ketampanan Robi lebih dekat lagi. Robi kemudian bangkit namun Angelina mendorong nya sampai Robi kembali berbaring. Tubuhnya lalu mendekati Robi dan berciuman mesra. Ciuman slow motion itu begitu romantis. Tangan kanan Robi merangkul tubuh Angelina dengan tetap saling berciuman.

Angelina begitu mengendalikan nafsu nya dengan sangat romantis, ciuman nya lalu turun menuju area selangkangan Robi yang sudah mengacung sempurna setelah dia melepas Cd nya. Adegan hot threesome Delia, Melinda dan Fauzi menambah gairah dirinya untuk melaakukan nya dengan Robi.

Tangan lembutnya menggapai penis itu, dia baru pertama kali melihat bentuk sebuah penis setelah sering menonton video dewasa, ternyata bentuk aslinya sangat hot. Dia pun punya sebuah dildo besar yang sering keluar masuk dilubang belakang nya. Dengan tatapan genit, tangan nya sangat lihai sekali mengocok penis Robi. Sebuah ludah dia berikan ke penis itu untuk melicinkan tangan nya disekitar penis Robi.

"Pro sekali kamu sayang" puji Robi.

"Apa kamu sayang sama aku Mas?" Tanya Angelina.

"Aku sayang sama kamu, walau mungkin itu singkat tapi entah kenapa melihatmu begitu sempurna. Apa aku harus buktikan sesuatu?" Tanya Robi berbalik.

"Aku cuman cukup kamu setia saja, tidak selingkuh dan bisa menerima ku. Aku mungkin berbeda keyakinan dengan kamu Mas, tapi aku ingin hidup semati sama kamu. Aku juga siap jika aku yang akan keluar dari keyakinan ku . " ucap Angelina sambil terus mengocok penis Robi.

"Apa kita sebaiknya berbicara hal pribadi terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh?" Tanya Robi.

"Terserah kamu Mas, mau kita langsung juga tak masalah. " jawab Angelina dengan senyuman manis nya.

Angelina menunggu jawaban Robi, tangan nya masih terus memainkan penis besar itu dengan memberi sedikit pelumas. Robi mengerang kenikmatan, baginya kocokan Angelina begitu pro player, dia juga tak peduli jika Angelina sudah tidak perawan karena dirinya pun akan menerima dia apa adanya.

"Apa kamu yakin kita akan melakukan ini?" Tanya Robi.

"Ko Mas malah balik bertanya? Bukan nya Mas yang mau kan? Apa tubuhku tidak seperti wanita yang Mas inginkan?" Tanya Angelina.

"Kamu begitu sempurna, aku cuma takut karena kita belum terikat menjadi kekasih, makanya aku tanya dulu." Jawab Robi.

"Aku kan sudah bilang tadi, aku sayang juga ke Mas, makanya aku bisa sampai telanjang gini berarti kan jawaban nya Mas sudah tau kan. Sebelum Mas menembak juga aku sudah ingin jadi kekasih Mas, apalagi tunangan seperti yang Mas bilang kemarin saat ada preman itu." Ucap Angelina tersipu malu.

Robi tersenyum, penisnya tetap saja mengeras walau belum dikulum oleh Angelina. Kocokan tangan nya yang lembut mampu membuat penisnya tetap berdiri tegak.

"Baiklah, aku akan segera melamarmu jika pekerjaan ku sudah menetap disini. Tapi apa keluarga kamu mau menerima ku yang berbeda keyakinan?" Tanya Robi.

"Aku tidak punya keluarga Mas, aku anak tunggal. Kedua orang tua ku sudah meninggal sejak kecil, aku dirawat oleh Nenek sedari dulu dan sekarang sudah dalam masa tua nya. Dia terbaring sakit makanya aku coba lamar kesini untum membalas budi kepada Nenek. Soal keyakinan aku yakin Nenek tidak akan bermasalah." Jawab Angelina.

"Aku ingin kamu menjadi istriku nanti, untuk membicarakan hal lebih lanjut, kita bersama-sama ya, aku jatuh cinta kepadamu saat pertama kali melihat. Apa kamu mau jadi kekasihku?" Tanya Robi.

"Baik Mas, aku mau ko Mas, sejujurnya aku masih jomblo, aku baru lulus 1 tahun lalu dan belum pernah berpacaran." Ucap Angelina.

"Hah..apa? Berarti aku lelaki pertama yang menembak mu?" Tanya Robi yang terkejut dengan pernyataan Angelina.

"Kalau yang menembak aku, Mas bukan yang pertama, tetapi Mas menjadi cinta pertamaku." Ucap Angelina dengan wajah memerah.

"Tapi...jika aku cinta pertama mu, ko kamu jago banget ngocok penis ku? Apa kamu maaf masih perawan?" Tanya Robi lagi.

"Kalau aku sudah tak perawan memang nya Mas ga mau menerimaku?" Tanya Angelina berbalik.

"Aku akan terima kamu apa adanya, aku juga tidak suci ko. Perjaka ku hilang akibat masturbasi.." ucap Robi berbohong padahal dia sudah bermain dengan Bu Ratna.

"Okee...untuk membuktikan aku masih perawan atau tidak, kita mainkan sekarang saja Mas. Aku akan lakuin yang Mas mau, Mas boleh nikmatin tubuh aku semau Mas. Karena Mas sudah melindungi aku, sudah sayang sama aku dan akan setia sama aku. Aku akan siap Mas" ucap Angelina bersungguh-sungguh.

"Aku ragu, aku taak ingin menyakiti perempuan yang jika masih perawan. Ingin aku jaga sampai menikah. Tetapi jika dia mau melepas nya, aku berjanji akan menjaganya sampai jadi istrinya." Jawab Robi tak kalah bersungguh-sungguh.

"Baiklah Mas, kita lakuin saja. Nanti juga Mas bisa menilai aku bagaimana dan Mas bisa menjaga aku apa sesuai dengan ucapan nya. Aku ingin punya laki-laki yang bertanggung jawab dan setia, dan aku yakin itu semua ada di diri kamu Mas." Ucap Angelina.

Robi hanya mengangguk, dia nampak terharu dengan ucapan Angelina. Dia akan jaga Angelina sampai menikah nanti. Angelina pun tersenyum bahagia, dia akhirnya bisa mempunya kekasih yang akan memegang ucapan nya. Mereka kemudian berciuman mesra lagi, ciuman Angelina begitu liar kali ini.

Ciuman nya lalu menurun menuju leher Robi sampai basah, lalu turun lagi menuju puting dada nya yang bidang itu dan kembali turun lagi menuju penis yang sedari tadi dia pegang. Ludahnya dia beri kearah penis itu untuk melicinkan penis Robi. Sambil dikocok-kocok penis itu mengkilap sempurna dengan ketegangan maksimal. Mulut Angelina mulai mendekati penis Robi dan mengecupnya.

Ini merupakan pertama kalinya dia memainkan sebuah penis asli dibanding dildo yang dia punya dirumah. Dia berusaha memberikan pelayanan kepada kekasihnya itu dengan sepenuh hati. Berbekal hasil nonton video dewasa dan cerita dari teman teman nya, dia membuka mulutnya dan melahap penis besar itu secara perlahan.

"Ahhh....shittt...enakkk banget mulut kamu sayang..." puji Robi kepada Angelina.

"Slurpp..sluripp...ahhh...emm..."

Angelina hanya bisa mendesah kecil, mulutnya penuh dengan penis Robi yang sudah masuk sempurna. Teknik blowjob nya begitu pro player, Robi juga bisa membandingkan dengan kuluman oleh Bu Ratna yang nampak berbeda. Robi menjadi candu oleh Angelina, dia tak salah memilih nya untuk menjadi kekasih hatinya.

Angelina melakukan rimming, tangan nya mengocok penis Robi lalu lidahnha menjilati buah zakar dan lubang belakang Robi. Sontak saja Robi begitu terkejut dengan keahlian blowjob Angelina.

"Sayang.. ahh. Apa..kamu.*** jijik...emmm..." tanya Robi.

Angelina hanya menggelengkan kepalanya. Dia terus memberi kepuasan kepada kekasih nya itu. Saat asyik mengulum lagi, tiba-tiba Robi memutuskan untum mengakhiri aksi dari Angelina, bisa-bisa dia crottt duluan sebelum waktunya hidangan utama.

"Stopp..sayang..stop..." perintah Robi.

"Kenapa sayang? Kamu ga suka ya? Maaf ya." Ucap Angelina..

"Tidakk...kamu tidak salah sayang, kamu terlalu pintar, jika kamu terus melakukan itu, aku bisa cepat keluar. Aku tak ingin itu terjadi, aku ingin mencicipi hidangan utama." Ucap Robi.

"Kalau begitu gantian, cicipi dulu hidangan pembuka nya sayang. Sekarang giliran mu" ucap Angelina genit sambil berbalik menganggkang kan kakinya.

Robi sangat terkejut dengan area selangkangdn dari Angelina. Vagina nya begitu putih mulus , dihiasi bulu kemaluan yang sedikit itu. Angelina tersenyum bangga, dia seakan tak sabar untuk merasakan persetubuhan nya untuk pertama kali.

"Ayolah..." rengek Angelina

"Perfect sayang..emmmh..." ucap Robi sembari kepalanya menurun ke arah vagina Angelina.

"Ahhh...emmm..gelii..gelii..sayang...tapi..ahhh...enak..." desah Angelina.

Angelina merem melek mendapat sebuah jilatan kenikmatan untuk pertama kali dalam hidupnya. Dia tak menyangka jika jilmek itu sangat membuatnya mabuk kepayang. Dia yang selalu bermain dengan jarinya sendiri pun sudah merasa puas, tetapi baru saja lidah Robi mengaduk-aduk vagina nya mindset Angelina berubah total seketika. Dia begitu bergairah sekali ketika klitoris nya dihisap kuat oleh Robi.

"Oohh..sayang..ahh...enakkk...." ucap Angelina.

Robi juga tak mau kalah, dia menikmati vagina Angelina seakan memakan daging yang baru matang. Dia begitu lahap tanpa menyisakan sisa, matanya terus terpejam seakam tak mau lepas dari daging itu. Vagina Angelina sudah basah namun terlihat sangat indah, maklum sih chindo.

"Sayang..akuu..akuu...mauu..pipis dulu yaa....lepasiiinnn..." pinta Angelina.

Robi tetap tak menjawab, dia masih terus saja mengunyah vagina Angelina yang begitu tebal itu, kepalanya bergerak terus sampai tubuh Angelina bergoyang ke kanan dan ke kiri.

"Sayang...lepasinn..lepassss...ahhhhh...."

Tubuh Angelina bergerak tak beraturan, untuk pertama kalinya dia squirt di depan lelaki yang baru saja menjadi kekasih nya. Bola matanya memutih menikmati sisa orgasme pertamanya iti. Nafasnya terengah-engah, mulutnya menganga, sementara tangan nya dilebarkan di atas kasur itu. Robi menahan mulutnya di vagina Angelina untuk menghabiaskan cairan kenikmatan yang dimiliki oleh Angelina.

"Sayangg...." ucap Angelina lirih.

"Emmm...ahhh...iya sayang...enak...?" Tanya Robi dengan mulut yang basah itu.

Angelina mengangguk pelan dengan senyum manisnya. Tubuhnya merasa enteng, dia tidak menyangka akan mengeluarkan cairan itu seperti sedang kencing sembarangan.

"Maaf ya sayang, aku pipis di muka kamu." Ucap Angelina.

"Kamu memang gatau ya itu kenapa?" Tanya Robi.

"Engga sayang.." jawab Angelina polos.

"Itu namanya squirt sayang, apa kamu pernah melakukan sebelumnya?" Tanya Robi lagi.

"Hahahaa....nanti aku jelasin ya syaang..ayo masukin, biar kamu tau aku seperti apa" pinta Angelina.

"Nakal yaa kamu...ya sudahhh sini..." ucap Robi.

"Mau dikulum lagi?" Angelina menawarkan diri.

"Boleehhh...keringgg nih..." jawab Robi sambil mengarahkan batang penis nya kearah Angelina.

Dengan segala kemampuan nya, Angelina mengulum penis itu sampai basah, tak butuh waktu lama penis Robi menjadi semakin kerasa saja.

"Aku masukin yaa..." ucap Robi.

Angelina tersenyum mengangguk. Dia begitu pasrah saat keperawanan nya akan diambil. Dia tidak akan menyesal untuk kekasih nya itu.

"Semoga kamu semakin sayang sama aku ya Robi, perawan ku buat kamu, aku minta kamu setia sama aku.." ucap Angelina dalam hati.

"Aakkhhhh....ssstt...pelannn." desah Angelina.

"Iyaa..sayang...sempit banget punya kamu..." ucap Robi.

Angelina menggigit bibir bawahnya, sementara Robi masih berusaha menembus vagina kekasihnya itu yang masih perawan. Robi memang tidak mengetahui jika Angelina masih tersegel itu. Dengan diberi sedikit pelumas, baru kepala penis nya saja yang masuk.

"Emmm...." desah Angelina lagi.

"Sayangg...sempit bangettt..sihh.." keluh Robi kepada kekasihnya.

"Ayo sayang, kamu pasti bisa..." ucap Angelina sambil tersenyum.

Tangan Angelina merangkul Robbi, wajahnya diddekatkan lalu berciuman mesra. Setelah diberi ciuman singkat, Robi kembali berusaha sebisa mungkin untuk menembus vagina kekasih nya Penis nya kembali dicabut, lalu dia menjilati vagina Angelina sampai basah. Setelah area vagina nya basah, penis Robi berusaha kembali untuk menerobos vagina itu.

"Akhh..." jerit Angelina ketika penis itu secara perlahan mulai masuk setengah nya.

"Sayang..kamu tidak apa-apa?" Tanya Robi.

"Lanjutkan saja sayang..." ucap Angelina.

"Sempit banget sih..apa kamu masih perawan sayaang?" Tanya Robi dalam hati.

Robi memberi sedikit ludah agar tusukan nya semakin licin. Penis itu dikeluar masukan secara perlahan, lalu saat penis itu masuk seutuhnya..

Srekk....

"Aaaaarrrggghhhhh...emmm...ahhhh...." teriak Angelina begitu histeris.

Mataya berair, dia menangis ketika penis itu berhasil mengambil selaput darahnya. Angelia mencengkram punggung Robi sampai begitu keras. Robi terdiam , dia menjadi ragu untuk melanjutkan persetubuhan ini.

"Sayang..." ucap Robi lirih.

Angelina mengatur nafasnya untuk menahan rasa perih dan sakit yang luar biasa itu. Tangan nya mendekap leher Robi lalu memajukan wajahnya untuk berciuman dengan nya.

"Coba lihat dulu kebawah" ucap Angelina.

Robi lalu mencabut penis nya dari vagina kekasihnya itu. Robi nampak syok karena dia telah merenggut keperawanan Angelina , darah perawan itu sudah menyelimuti batang penis nya, perasaan nya campur aduk antara senang dan menyesal.

"Kaa..kaa..kamu masih perawan ?" Tanya Robi tak percaya.

Angelina hanya mengangguk dan tersenyum dengan menahan keperihan di vagina nya. Robi memegang rambutnya seakan tak percaya telah merusak kegadisan kekasihnya itu.

"Maaafkan aku...seharusnya kamu memberitahu terlebih dahulu.." ucap Robi merasa bersalah.

"Gapapa sayang...ayo lanjutkan tidak usah menyesal.. aku juga ingin coba melepas mahkota ku untuk orang yang aku sayang, dan kamu orang yang tepat. Aku ingin kamu menepati janji saja sayang...ayo lanjutkan..aku tak peduli kamu sudah tak perjaka juga, yang penting aku bisa memberikan yang terbaik buat kamu..." ucap Angelina.

Robi masih ragu, namun dia juga tak ingin melewatkan kesempatan emas ini. Dengan rasa yang sedikit menyesal, dia akhirnya melanjutkan untuk menikmati daging segar milik kekasih nya itu. Senyuman manis menghiasi wajah Angelina.

"Pelan-pelan ya sayang..." pinta Angelina.

"Pasti..." jawab Robi sambil mencium bibir Angelina.

Kedua pasangan romantis itu kembali melakukan sex pertamanya. Erangan Angelina menghiasai ruangan kamar ini. Rasa perih yang masih melekat dia tahan agar dia bisa merasakan penis kekasihnya itu secara sempurna. Genjotan demi genjotan dilakulan Robi dengan tempo sedang, dia tak ingin bergerak secara brutal karena dia tau kalau Angelina baru kehilangan keperawanan.

"Akhh..akkhh..akkhh...sssttt....sayang...puasin aku yaa...lakuin yang kamu mau...ahhh...emmmm..." racau Angelina.

Dengan masih memakai gaya M.O.T, Robi sesekali melihat penisnya keluar masuk di lubang vagina tembam itu. Dalam hatinya dia benar-benar tak percaya akan mendapat durian runtuh secepat ini. Mata Angelina terpejam menikmati sex pertama nya.

"Nungging sayang..." pinta Robi.

Angelina menurut, lalu dia menungging memperlihatkan pantatnya yang bulat itu. Robi memperhatilan bemper kekasihnya itu dengan teliti. Dia nampak heran saat melihat lubang pantatnya tak menutup sempit seperti vagina nya.

"Sayang...ekmm...aku mau tanya?" Ucap Robi.

"Iyaa sayang..." jawab Angelina.

"Maaff...lubang anus kamu ko terlihat bulat ya...apa kamu....." ucap Robi tertahan.

Angelina membalikan badan, dia menjawab dengan senyum di wajahnya. Dia berusaha tenang agar kekasihnya itu bisa mengerti.

"Ehmmm... oke sayang, sebenar nya aku sering melakukan anal, tapi bukan dengan orang tapi dengan dildo, kamu tau dildo kan sayang?" Tanya Angelina yang dijawab dengan anggukan Robi.

"Jadiii..jujur.aku sering mainin anus aku pakai itu, aku gampang horny tapi aku juga ingin menjaga keperawanan. Aku memang tidak memberitahu dari awal karena aku ingin kamu bisa melihat dengan mata kamu sendiri aku gimana. Aku mungkin bisa disebut kelainan, tapi aku juga tidak menyesal melepas keperawanan aku. Jika kamu mau coba lewat belakang, ayo kita coba. Aku ingin merasakan dengan penis sungguhan.." ucap Angelina.

"Sayang...aku yang menyesal melakukan ini, jika kamu bilang masih perawan mungkin kita bisa main belakang saja.." ucap Robi.

"Jika kamu mau coba dua-duanya, itu lebih enak sayang. Aku menikmati penis kamu walau masih perih. Aku ingin kamu puasin aku dan kamu bisa tepatin janji kamu..itu saja..ayo kita lanjutkan lagi.." ucap angelina.

Angelina lalu menungging lagi, penis Robi kemudian dia arahkan menuju vagina Angelina. Penis itu mulai masuk hampir seluruhnya , kepala Angelina mendongkak keatas dia begitu menikmati sex pertamanya ini.

Plakk..plakk...

"Ahhh...sayang...ohhh...ini enak...lebih cepat sayang.." pinta Angelina.

"Memek kamu sempit bangettt...ahhh...." ucap Robi.

Suara paha berbenturan begitu cepat. Teriakan Angelinaa seakan tak mampu dia tahan. Erangan nya sangat keras sekali. Dia juga sepertinya akan mendapat orgasme yang kedua.

"Ahhh...sayang...akuu..akuu...keluarr...aaahhhh..." desah Angelina.

Tubuh Angelina bergetar, wajahnya dia tutupi dengan bantal. Penis Robi juga merasakan banjir setelah Angelina orgasme. Robi lalu mencabut penis nya dan dia arahkan ke lubang belakang. Tanpa persetujuan dari Angelina terlebih dahulu, dia langsung menusukan penis nya menuju lubang belakang itu.

"Akhhh..."

Desah Angelina yang seketika langsung menoleh ke arah belakang.

"Aku coba yaa.***papa kan...?" Pinta Robi.

"Hemm..emm...iyaa..pelan yaa...punya kamu besar soalnya..." ucap Angelina.

Namun ucapan Angelina dihiraukan Robi, dia menusuk lebih dalam dengan begitu mulus. Kebiasaan Angelina memasukan dildo ke dalam lubang belakang nya itu membuat lubang belakang nya nampak melebar. Robi yang sedari dulu penasaran untuk melakukan anal sex, akhirnya menjadi kenyataan.

Penisnya keluar masuk di lubang itu, bercak darah yang tinggal sedikit itu tak Robi hiraukan. Tangan Angelina sendiri tak tinggal diam, jari tengahnya memainkan klitoris nya itu dengan posisi masih ber doggy style. Gairah birahi di pagi hari itu masih terus mereka lakukan. Gerakan tangan Angelina semakin cepat membuatnya mendapat orgasme lagi.

Tubuhmya bergetar hebat, namun itu tak berlaku bagi Robi yang masih menahan pantat Angelina . Tusukan nya semakin keras saja, dia juga semakin brutal untuk mengeluarkan isi sperma di dalam penisnya itu.

"Ahhh..ahhh..ahhh..sayang...aku...mauu..keluuuuu...." ucap Robi tertahan.

"Dalamm...di dalam...sjaa sayang...." pinta Angelina.

"Emngghhh...engghhh...ahhh..."

"Aaahhhhh...ahhh...teruss..teruss..."

"Aahhhhhhh.....ahhhhhhh....."

Crrr...crrr....crrrr

Crottt...crottt...crottt..

Sperma Robi keluar di dalam lubang anus Angelina bersamaan dengan tubuh Angelina yang kembali menerima gelombang orgasme itu.

Kedua insan muda itu terengah-engah. Gairah birahi di pagi hari sudah selesai. Rasa puas terpancar di wajah mereka berdua. Senyuman khas Angelina mampu meluluhkan isi sperma Robi.

"Makasih sayang..." ucap Angelina.

"Iyaa sayang...aku puas..." ucap Robi.

"Aku juga..aku sangat puas, ternyata sex itu enak ya.. untung saja aku bisa menjaga dan melepas hanya untuk kamu sayang. Aku harap kamu jangan tinggalin aku, setia dan juga tanggung jawab seperti apa yang tadi kamu sebut, kamu bisa kan?" Tanya Angelina.

"Pasti dong sayang..aku pasti bisa." Ucap Robi yakin..

"Baiklah..aku pegang janji kamu sayang...i love you.." ucap Angelina.

"I love yout to.." ujar Robi.

Gairah birahi itu diakhiri dengan sebuah ciuman mesra. Mereka berdua lalu membereskan tubuh mereka masing-masing dan memakai pakaian nya. Mereka berdua lalu keluar dan disambut geleng-geleng kepala oleh Fauzi.

"Pulang aja Sob, sudah jam setengah satu nih.." ucap Fauzi.

"Hahh...setengah satu?" Tanya Robi tak percaya.

"Yeee..*** percayaan sih lo..lo ngewe lama amat, sarapan buat kalian udah dingin, enak banget yaa di kamar hehehe..." ucap Fauzi.

Angelina hanya menunduk malu.

"Hehhee..entahlah, gue aja seperti sebentar ko ga lama..masa bisa lama gitu sih..." ucap Robi tak percaya lagi.

"Lu dah ngewe hampir setengah hari.. gapapalah toh sekarang sabtu. Ya sudah kalian pulang saja. Jangan lupa sore kumpul disini ya.. Angelina kamu jangan lupa izin ya , biar nanti saya yang handel buat info.." ucap Fauzi.

"Baik Pak, nanti saya izin ke Nenek dan ke sodara lain supaya bisa menemani nenek." Jawab Angelina.

"Baiklahh..." jawab singkat Fauzi.

Siang itu waktu sudah pukul satu siang. Robi lalu bergegas pulang dan kali ini dia bertanggung jawab mengantarkan sang kekasih Angelina ke rumahnya. Dia meminjam motor perusahaan untuk mengantarkan nya.

Di perjalanan, Angelina begitu bahagia. Dia akhirnya memiliki seorang kekasih, kekasih yang baru dikenal dua hari itu. Menurut hatinya, dia memilih Robi karena sudah melindungi dirinya dari preman itu, dia juga merasa aman memilih Robi karena dengan postur tubuh sempurna dan juga mempunyai ilmu bela diri yang akan membuat hidupnya menjadi semakin nyaman di kedepan hari.

"Kamu kenceng banget sayang meluknya..." protes Robi yang tak menyangka pelukan Angelina begitu kencang.

"Ehh..ehh..maaf sayang...aku terlalu senang .. maaf ya.." ucap Angelina sambil mengendurkan lengan nya.

"Senang kenapa nich?" Tanya Robi penasaran.

"Aku bahagia sama kamu, aku sudah punya kekasih sekarang. Makasih ya sayang sudah mau denganku.." ucap Angelina.

"Iya sayang..aku juga yang makasih. Maaf juga aku ga bisa serimg jemput karena ga punya kendaraan.." ucap Robi.

"Tak masalah..kamu kan deket dari tempat keja jadi aku bisa lewat ojol saja sayang.." jawab Angelina.

Robi menoleh sedikit kearah Angelina, senyuman ganteng nya mampu meluluhkan Angelina. Beberapa menit kemudian, tak terasa motor yang dikendarai Robi sudah sampai di depan rumah Angelina. Suasana yang sepi dan asri itu mampu meredamkan isi hati.

"Makasih ya sayang..hati,hati dijalan..." ucap Angelina.

"Iyaa sama-sama.." jawab Robi.

Robi melirik ke kanan dan ke kiri, dia sebenar nya ingin berciuman sebentar , namun dia sadar betul dimana sekarang dia berdiri. Angelina yang menyadari itu langsung menggemggam pipi Robi dan dia arahkan menuju wajahnya.

Sontak saja , Robi merasa kaget dengan serangan mendadak itu. Mereka akhirnya berciuman singkat sebelum Robi melepasnya.

"Sayang..." tanya Robi pelan.

"Hihihi..kamu mau kiss kan, makanya aku inisiatif.. ya sudah aku masuk yaa..byee." ucap Angelina.

"Bye sayang..." jawab Robi.

Lambaian tangan Angelina menemani kepergian Robi. Suara motor itu terdengar menjauh dari rumah Angelina.

Singkat cerita...

Robi sudah sampai di kontrakan nya setelah menyimpan motor di dealer nya. Dia kemudian mengetuk pintu namun pintunya terbuka sedikit. Dia kemudian masuk dan menyimpan tas yang dipakainya. Sayup sayup terdengar suara desahan kecil di kamar nya..

"Ahh..emmm..ahh..."

Desah suaara itu.

Robi semakin mendekat mendekati sumber suara lalu dia menutup mulutnya seakan tak percaya apa yang dia lihat...





.

.

.

.

.



To be cintuned.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd