Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rudi dan Bu Ambar (Remake)

Biasanya cerita bagus macet ditengah jalan, semoga yang ini gak macet...
 
shutterstock_image4.jpg

Bu Ambar

Seminggu kemudian, waktu pelaksanaan Ujian Nasional pun tiba. Sebagai siswa kelas 3 SMA Rudi harus menempuh Ujian Nasional sebagai syarat kelulusan. Hasil belajar selama 3 tahun di SMA ditentukan mulai hari ini hingga 3 hari kedepan melalui ujian tertulis.

Semenjak persetubuhan dengan Ibunya seminggu yang lalu hingga hari H Ujian Nasional, Rudi beberapa kali melakukan persetubuhan dengan Ibunya. Bu Ambar menuruti kemauan Rudi namun sesuai perjanjian bahwa hanya boleh meminta jatah antara 3-4 kali seminggu. Bu Ambar memberi pengertian pada anaknya bahwa bersetubuh setiap hari tidak baik bagi kesehatan dan juga supaya Rudi tetap fokus belajar. Sebagai anak muda yang punya nafsu seks yang menggelora, walaupun berat Rudi pun akhirnya menuruti penjelasan dari Ibunya.

Pagi harinya sebelum berangkat ke sekolah Rudi pun menelepon Bapaknya Pak Widyo yang sedang berada di lepas pantai Andaman yang masuk wilayah negara Myanmar melakukan pengeboran minyak di tengah laut. Melalui satelit, Rudi dan Bapaknya berkomunikasi satu sama lain. Mendengar sang anak akan menempuh Ujian Nasional, Pak Widyo pun memberi semangat dan mendoakan keberhasilan anaknya.
"Yaudah belajar yang rajin ya Rud, semoga ujianmu sukses. Maaf ya Bapak belum bisa pulang ke Indonesia karena tugas di Myanmar masih numpuk, nanti kalo pulang Bapak bawain hadiah buat kamu". Kata Pak Widyo menyemangati anaknya melalui Video call
"Iya Pak, makasih ya buat doanya". Balas Rudi lalu menutup telepon bapaknya.

Setelah telponan dengan bapaknya Rudi pun berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor. Awalnya Bu Ambar meminta Rudi supaya diantar saja menggunakan mobilnya. Namun Rudi menolaknya karena takut terjebak macet saat ujian. Bu Ambar pun akhirnya mengalah dan berpesan supaya Rudi hati-hati dalam berkendara dan menjawab soal-soal dengan cermat.

Setelah sampai di sekolah, Rudi pun langsung duduk di kursi yang sesuai dengan nomor yang tertera di kartu ujiannya. Tak lama kemudian ujian pun dimulai. Hari ini Ujian Nasional dimulai dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Rudi pun mengerjakannya dengan baik karena soal yang keluar sesuai dengan soal-soal prediksi yang sering dia kerjakan selama masa try out. Selesai ujian Rudi pun pulang kerumah.

Sampai dirumah Rudi beristirahat sebentar berganti baju dan makan siang. Setelah itu dia pun pergi ke tempat Bimbingan belajar untuk belajar latihan soal. Karena besok jadwal mata pelajaran Bahasa Inggris plus mata pelajaran jurusan, sebagai anak jurusan IPA Rudi pun belajar berlatih soal-soal Fisika yang memang cukup rumit. Dia menghabiskan waktunya di tempat les hingga menjelang sore hari. Setelah jam bimbel selesai dia pun pulang ke rumah.

Sampai dirumah Rudi pun langsung mandi dan berganti baju. Sekitar jam 7 malam ketika jam makan malam tiba, sang Ibu pun pulang dari kantor memakai blazer yang cukup ketat plus rok selutut. Melihat itu kontan saja nafsu Rudi pun bergejolak. Setelah seharian menempa diri dengan latihan soal yang sulit lalu melihat sang Ibu pulang mengenakan pakaian yang sangat seksi membuat penis Rudi mengeras.
"Eh Ibu, tumben baru pulang". Sapa Rudi pada Ibunya.
"Iya Rud tadi Ibu ada meeting makanya agak telat pulangnya, oh ya kamu udah makan belum sayang". Tanya Bu Ambar sambil memegang pundak Rudi.
"Belum Bu soalnya aku nungguin Ibu pulang". Kata Rudi pada Ibunya.
"Aduh so sweet banget anak Ibu, yaudah tungguin Ibu mandi dulu ya, abis itu kita makan malam bareng CUPP". Jawab Bu Ambar sambil mencium pipi anaknya lalu pergi ke kamarnya.

Setelah menunggu sekitar 30 menit akhirnya Bu Ambar pun keluar dari kamarnya. Oh ya kamar orang tua Rudi memang dilengkapi kamar mandi dalam jadi tidak harus keluar kamar jika ingin mandi. Saat itu Bu Ambar hanya memakai kaos putih tanpa lengan dan celana pendek sepaha warna hijau. Malam itu mereka berdua pun makan bersama dengan masakan yang sudah disiapkan oleh Bi Inah pembantu yang sudah bekerja di rumah Pak Widyo dan Bu Ambar sejak kakak tertuanya Mahesa lahir.

Selama makan Bu Ambar menanyakan ujian Bahasa Indonesia yang Rudi kerjakan tadi. Rudi pun menjawab bahwa ia mengerjakan dengan baik dan yakin hasilnya akan baik. Bu Ambar pun senang mendengar optimisme Rudi.

Setelah makan Rudi pun pamit pada Ibunya untuk pergi belajar di kamarnya. Bu Ambar pun mempersilahkan anaknya dan berpesan agar jangan tidur terlalu malam supaya tidak kesiangan. Tepat jam 8 malam Rudi pun masuk kamar dan kembali belajar.

Selama di kamar, Rudi pun mengulang-ulang latihan soal Fisika yang akan diujikan besok. Menghafal banyak rumus-rumus Fisika membuat otaknya terasa stress. Ya Ujian Nasional memang membuat stress banyak siswa di Indonesia tanpa terkecuali Rudi.

Setelah satu jam belajar Rudi yang mulai terlihat jenuh tiba-tiba tepat jam 9 malam pintu kamar Rudi pun terbuka. Terlihat Bu Ambar masuk ke kamar Rudi mengecek apakah anaknya sudah tidur apa belum.
"Rud, kamu belum tidur?" Tanya Bu Ambar pada anaknya.
"Belum Bu, ini baru aja mau selesai". Jawab Rudi pada Ibunya.
"Udah jangan terlalu diforsir belajarnya, nanti kamu malah stress lagi jadinya". Bu Ambar pun mendekat sambil mengusap kepala anaknya.

Malam itu Bu Ambar tidak memakai BH sehingga puting payudaranya terlihat samar-samar dari baju seksinya. Melihat itu sontak nafsu Rudi pun bergejolak lalu berdiri memeluk Ibunya erat-erat. Bu Ambar pun kaget sambil berusaha memperingatkan Rudi.
"Rud, kamu nih apa-apaan sih. Udah istirahat sana". Kata Bu Ambar berusaha memperingatkan Rudi.
"Bu, Rudi lagi stress Bu, tolong kelonin Rudi malam ini". Rengek Rudi pada Ibunya.
"Rud, Ibu capek nak abis meeting di kantor tadi, besok aja ya mainnya". Kata Bu Ambar memohon pada anaknya. Memang meeting dengan bosnya di kantor tadi cukup menguras tenaganya.
"Pokoknya Rudi mau sekarang! Kalo Ibu gak mau kelonin Rudi, mendingan Rudi dikelonin sama pelacur aja!" Rengek Rudi sambil mengancam Ibunya. Mendengar itu Bu Ambar pun takut lalu melunak pada anaknya.
"Aduh Rudi, jangan mau dikelonin sama pelacur, nanti Rudi bisa kena penyakit kelamin". Kata Bu Ambar melunak pada Rudi.
"Yaudah kalo gitu malem ini Rudi Ibu kelonin lagi deh. Tapi inget ya cuma sebentar aja, abis itu kita tidur". Pungkas Bu Ambar pada anaknya. Mendengar itu Rudi pun senang bukan kepalang.
"Makasih Ya Bu, CUPP CUPP CUPP". Rudi pun langsung menciumi wajah Ibunya dan memeluknya erat-erat. Bu Ambar pun membalas pelukan anaknya dengan tak kalah erat.

Awalnya Rudi ingin langsung menggarap Ibunya di dalam kamar pribadinya. Namun sang Ibu menolak dan mengajak Rudi untuk bermain di kamarnya. Rudi pun menurut lalu keluar dari kamar mengikuti Ibunya. Setelah sampai di kamar Ibunya, Rudi pun langsung mengunci pintu dan menerkam Ibunya hingga Bu Ambar terlentang di atas ranjangnya.
"CUPP CUPP CUPP SLURP SLURP SLURP". Rudi mencumbu tubuh Ibunya.
""AHH AHH AHH". Desah Bu Ambar menahan cumbuan nikmat anaknya.

Rudi pun membuka baju Bu Ambar hingga telanjang bulat. Dia kembali mencumbu Ibunya dengan meremas dan menjilati payudara sang Ibu yang putih nan montok.
"SLURP SLURP SLURP SLURP". Begitulah bunyi hisapan mulut Rudi pada payudara Ibunya.
Setelah payudara, mulut Rudi pun terus turun ke perut hingga ke vagina Ibunya yang sudah cukup berair dan menjilati vagina Ibunya dengan nikmat.

Tak lama kemudian Rudi akhirnya membuka baju dan celananya hingga sama-sama telanjang bulat. Terlihat penis Rudi yang mencuat kokoh ke atas. Penis berukuran 20 cm dengan diameter 5 cm plus urat-uratnya yang terlihat menonjol dan kepala penisnya yang berukuran sebesar bola tenis memang terlihat mengerikan sekaligus menggairahkan. Rudi pun meminta Ibunya untuk mengulum penisnya.
"Bu tolong isepin ya burung Rudi". Pinta Rudi pada Bu Ambar sambil memegang penis jumbonya ke wajah sang Ibu. Bu Ambar langsung terbangun dari ranjang lalu sambil berlutut dia mulai mengocok penis Rudi yang sedang duduk di tepi ranjang.

Penis Rudi yang besar dan panjang itu walaupun terlihat mengerikan dan sering membuat Bu Ambar kepayahan, tapi tetap saja sang Ibu tetap mau melayani anaknya karena kenikmatan yang diberikan penis Rudi jauh berlipat ganda dari penis milik sang suami yang lebih kecil.
"SLURP SLURP SLURP SLURP". Begitulah bunyi hisapan mulut Bu Ambar pada penis anaknya. Rudi pun hanya bisa merem melek menahan nikmatnya hisapan mulut sang Ibu.

Penis Rudi yang sangat besar dan jumbo ini tak mampu dikulum semuanya oleh mulut Ibunya. Hanya 75% yang mampu masuk ke dalam mulut Bu Ambar. Selain mengulum penis, Bu Ambar memainkan "telur-telur" Rudi yang berukuran sebesar bola pingpong.

Setelah 10 menit memainkan penis sang anak, akhirnya tibalah saat yang dinantikan. Rudi pun kembali menelentangkan tubuh Bu Ambar diatas ranjang.
"Bu, Rudi gak tahan mau masukin". Pinta Rudi pada Ibunya.
"Iya tapi pelan-pelan ya Rud, soalnya burung Rudi jauh lebih dari punya Bapak". Mohon Bu Ambar pada Rudi.
"BLESS BLESS BLESS SREETT SREETT SREETT!" Begitulah bunyi penis Rudi saat mulai memasuki vagina Ibunya.
"AHHH Pelan-pelan Rudi!!" Ujar Bu Ambar mengeluh nyeri merasakan penis sang anak menembus vaginanya.

Setelah berhasil masuk, Rudi mulai menyodokkan penisnya ke dalam vagina Ibunya dengan perlahan. Walaupun sudah beberapa kali melakukan persetubuhan, Bu Ambar merasa Penis Rudi masih terlalu besar bagi vaginanya. Dia pun mulai menyesuaikan diri dengan ukuran penis sang anak.

"PLAK PLOK PLAK PLOK PLAK PLOK!" Rudi mulai meningkatkan kecepatan sodokan penisnya pada vagina sang Ibu.
""AHH AHH AHH AHH AHH!" Bu Ambar pun mendesah-desah keenakan akibat sodokan penis Rudi.
Selama menyodok Ibunya, Rudi juga menjilati leher dan payudara Ibunya yang besar nan montok berukuran 36C. Sesekali mereka pun berciuman mulut sambil memainkan lidah masing-masing.

Setelah 10 menit Rudi menyodok Ibunya, akhirnya sang Ibu pun menjemput orgasmenya.
"CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT AHH AHH!". Bu Ambar pun berteriak menggapai orgasmenya.
Melihat sang Ibu mencapai orgasmenya, Rudi pun menghentikan sodokannya sambil membiarkan Bu Ambar beristirahat sejenak. 5 menit kemudian Rudi pun kembali menyodokkan penisnya secara lebih dalam hingga ujung penisnya menyundul-nyundul mulut rahim sang Ibu.

Bu Ambar yang masih kelelahan itu hanya bisa pasrah menerima sodokan penis Anaknya yang kuat dan bertenaga itu.
"PLAK PLOK PLAK PLOK PLAK PLOK!"
"CUPP CUPP CUPP CUPP CUPP!" Mereka berdua pun berciuman mesra sambil memainkan lidah masing-masing.

Tak lama kemudian, Rudi pun meminta sang Ibu untuk menungging.
"Bu, nungging dong, Rudi mau nyodok dari belakang". Pinta Rudi pada Ibunya. Bu Ambar pun menuruti permintaan anaknya dan mulai menungging.

Dalam posisi doggie style ini, Rudi pun bebas menciumi punggung Ibunya yang putih mulus. Sembari menyodok dia juga meremas-remas payudara Ibunya yang montok dari belakang sambil leher dan juga punggung Ibunya. 10 menit kemudian Bu Ambar pun mencapai orgasmenya yang kedua "CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT!" Setelah mencapai orgasme, tubuh Bu Ambar pun ambruk sambil telungkup.

5 menit kemudian, karena sudah tidak tahan, Rudi pun kembali menelentangkan tubuh Ibunya dan membuka pahanya lebar-lebar. Lalu dia pun kembali memasukkan penisnya yang berukuran jumbo itu ke vagina sang Ibunda. Bu Ambar yang sudah kelelahan hanya bisa pasrah melihat sang anak berusaha memasukkan penis jumbonya ke vagina sang Ibu.

Rudi pun menyodok Ibunya dengan kecepatan penuh. Dia berusaha untuk menggapai orgasmenya secepat mungkin.
"OHH OHH OHH OHH!" Rudi berteriak-teriak menyodok vagina Ibunya.
"PLAK PLOK PLAK PLOK PLAK PLOK PLAK PLOK PLAK PLOK PLAK PLOK!" Begitulah bunyi sodokan penis Rudi pada vagina Bu Ambar.

Sembari menyodok, Rudi juga memeluk Ibunya erat-erat dan mencium bibirnya berkali-kali. Di dalam hati, dia pun mulai merasakan jatuh cinta dengan Bu Ambar dan tidak ingin kehilangan Ibu kandungnya yang cantik dan montok itu.

10 menit kemudian, Rudi pun sudah tak tahan lagi. Dia pun memeluk Ibunya erat-erat berteriak-teriak sambil menyodokkan penisnya hingga menyentuh mulut rahim sang Ibunda.
"OHH Bu, burung Rudi mau muntah Bu, OHH OHH OHH CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT!" Rudi pun meracau sambil menyemprot-nyemprotkan spermanya ke dalam rahim subur Bu Ambar Ibu kandungnya sendiri sebanyak 10 kali semprotan. Bu Ambar pun juga menjemput orgasmenya yang ketiga.
"AHH iya Rud, Ibu juga mau keluar AHH AHH AHH CREETT CREETT CREETT CREETT CREETT!" Teriak Bu Ambar yang juga telah menjemput orgasmenya. Setelah itu tubuh Rudi pun ambruk menindih tubuh Bu Ambar.

Setelah mengatur nafas sejenak, akhirnya Rudi pun angkat bicara pada Ibunya.
"Bu, makasih ya udah mau ngelayanin Rudi. Sekarang otak Rudi udah gak stress lagi mikirin ujian besok".
"Iya sayang, makanya kalo mau ujian gak usah stress ya, kan ada Ibu disini". Terang Bu Ambar pada Rudi sambil mengusap-usap kepala Rudi dengan penuh kasih sayang.
"Bu, selama UN Rudi pengen tidur sekamar sama Ibu tiap hari biar stress Rudi hilang". Pinta Rudi pada Ibunya.
"Aduh kamu ini, nanti kamu malah ngantuk di sekolah". Jawab Bu Ambar pada Rudi.
"Yaudah kalo Ibu gak mau tidur sama Rudi, biar nanti Rudi panggil pelacur aja kerumah buat tidur sama Rudi sampe pagi!" Ancam Rudi pada sang Ibu. Mendengar itu Bu Ambar pun ketakutan.
"Rudi jangan nak, nanti kamu kena HIV. Yaudah kalo gitu selama UN Rudi boleh tidur sama Ibu, tapi jangan kemaleman ya nanti kamu kesiangan lagi".
"Iya Bu, makasih ya Rudi sayaaaaang banget sama Ibu". Kata Rudi sambil memeluk Ibunya erat-erat.
"Iya Rudi Ibu juga sayang kok sama kamu". Kata Bu Ambar membalas pelukan anaknya dengan tak kalah erat.

Tak lama kemudian, Rudi pun beranjak dari tubuh Ibunya lalu berbaring terlentang di samping Bu Ambar lalu tertidur pulas. Melihat sang anak sudah tertidur, Bu Ambar pun beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Sewaktu di kamar mandi untuk kencing dan membersihkan vagina dan tubuhnya, dia melihat gumpalan-gumpalan sperma Rudi keluar dari vaginanya. Dalam hati Bu Ambar timbul ketakutan jika sperma anaknya suatu hari nanti akan mampu membuatnya hamil, mengingat setiap kali bersetubuh Rudi selalu mengeluarkan spermanya di dalam vagina Ibunya. Ingin sekali Bu Ambar mengingatkan hal tersebut pada Rudi, namun karena takut membuat anaknya tidak puas lalu mencari kepuasan seks dari tubuh pelacur sewaan, pada akhirnya Bu Ambar pun hanya bisa pasrah ketika Rudi menyemprot-nyemprotkan spermanya ke dalam rahim suburnya. Ya diusianya yang telah menginjak 47 tahun saat ini Bu Ambar masih rutin menstruasi menandakan bahwa dia masih produktif sehingga wajar ketakutan seperti itu muncul dalam dirinya.

Setelah membersihkan diri, Bu Ambar pun kembali naik ke ranjangnya, lalu mencium kening Rudi yang sedang tertidur sebagai tanda sayang, lalu dia pun menaikkan selimut menutupi tubuh telanjangnya lalu tertidur lelap.

Akhirnya selama 4 hari berturut-turut selama pelaksanaan UN Rudi pun selalu tidur berdua bersama Ibunya di dalam kamar. Sebelum tidur mereka berdua pasti bersetubuh habis-habisan melepas stress dan lelah setelah seharian bekerja dan mengerjakan soal ujian. Efeknya setiap hari tubuh Rudi pun terasa rileks dan tenang ketika mengerjakan soal ujian.

Pada malam setelah UN terakhir dilaksanakan mereka pun kembali bersetubuh. Kali ini mereka bersetubuh dengan panas merayakan hari terakhir UN telah dilaksanakan.
"OHH Bu, burung Rudi mau muntah lagi OHH OHH OHH CROOT CROOT CROOT CROOT CROOT!" Teriak Rudi sambil menyemprotkan spermanya yang hanya tersisa 5 kali semprotan ke dalam rahim subur Ibunya.
"AHH AHH Rudi AHH AHH AHH CREETT CREETT CREETT CREETT!" Teriak Bu Ambar yang juga telah mencapai orgasmenya hari ini.

Setelah mengatur nafas sejenak, Rudi pun mulai berbincang pada Ibunya.
"Bu makasih ya selama 4 hari ini mau tidur sama Rudi". Terang Rudi berterima kasih pada Ibunya.
"Iya sama-sama sayang". Kata Bu Ambar sambil membelai rambut Rudi dengan lembut
"Abis UN, Rudi belajar lagi ya buat masuk Universitas bagus". Pinta sang Ibu pada anaknya.
"Tapi Ibu harus mau ya kalo Rudi lagi kepengen". Balas Rudi meminta jatah seks pada Ibunya.
"Asalkan Ibu gak lagi datang bulan, Ibu mau kok ngelayanin kamu". Terang Bu Ambar dengan penuh kasih sayang.
"Makasih ya Bu, Rudi sayang banget sama Ibu".
"Iya Ibu juga sayang sama Rudi. Oh ya mulai besok Rudi balik tidur di kamar Rudi ya. Soalnya badan Ibu pegel-pegel selama 4 hari ini tidur bareng sama kamu". Kata Bu Ambar meminta pengertian pada anaknya.
"Ya Ibu, padahal Rudi pengen tidur sama Ibu setiap hari". Rengek Rudi pada Ibunya.
"Rud, umur Ibu udah 47, tenaga Ibu jelas gak sekuat kamu yang umurnya masih 18. Ini aja Ibu udah minum jamu sama suplemen untuk ngimbangin tenagamu. Kalo gak Ibu bisa pingsan di kantor gara-gara lemes tidur sama kamu setiap hari". Terang Bu Ambar menjelaskan dan meminta pengertian dari sang anak.
"Yaudah kalo gitu besok Rudi tidur di kamar Rudi deh. Kasian kalo Ibu kecapean di kantor nanti dipecat lagi sama Bossnya Ibu". Kata Rudi berusaha mengerti kondisi Ibunya.
"Tuh Rudi ngerti, yaudah sekarang kita tidur ya, badan Ibu udah lemes banget nih dihajar sama kamu berjam-jam". Pinta Bu Ambar pada anaknya.
"Tapi Rudi pengen tidur kayak gini ya Bu". Kata Bu Rudi sambil tetap menindih tubuh putih montok Ibunya.
"Aduh nanti kamu nafsu lagi sama Ibu Rud". Tolak Bu Ambar pada anaknya.
"Gak kok Bu, Rudi cuma pengen tidur sambil badan Rudi tetep nyatu sama badan Ibu kayak gini". Pinta Rudi sambil tetap menindih badan Ibunya dari atas lalu menaruh kepalanya di leher sang Ibu.
"Yowislah, sakarepmu". Kata Bu Ambar pasrah pada permintaan anaknya. Tak lama kemudian mereka berdua pun tertidur dalam posisi kedua tubuh mereka masih menyatu dengan rapat.
:mantap: :mantap::mantap::tegang::tegang::tegang::tegang:
cerita lama emang mantap, top deh buat suhu @Antingmama
semoga sehat dan dilancarkan crotnya.
:beer:keep semprot and yes incest
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd