Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner (Chapter 45: Happy Ending, featuring Chelsea Islan (The Final Chapter))

Status
Please reply by conversation.
Chapter 3: Raline Shah


Special Guest Appearance: Chelsea Islan




"Ah... Ah... Ah..." terdengar desahan dari dalam sebuah kamar di apartment di bilangan Pondok Indah. Ya, suara itu adalah suara dari seorang Chelsea Islan yang sedang bercinta dengan Fahmi. Selepas menyelesaikan pekerjaannya di lokasi shooting, Fahmi langsung dijemput oleh Chelsea dan keduanya langsung meluncur ke apartment Chelsea. "Terus Chels, enak banget! Gila!" teriak Fahmi keenakan karena menerima 'serangan' dari Chelsea Islan. Mereka bercinta dengan posisi reverse cowgirl. Chelsea terus menggoyangkan pinggul dan pantatnya di atas Fahmi. Fahmi hanya bisa menggerayangi tubuh Chelsea dari belakang sambil sesekali menampari pantat Chelsea. "Gila! Aku mau keluar!" Teriak Chelsea. "Sama, Aku juga! Kita keluar bareng ya!" sahut Fahmi. Akhirnya mereka berdua berteriak dan mengalami orgasme secara bersamaan. Fahmi dan Chelsea merasa kelelahan dan mereka berdua bernafas dengan keras seperti orang yang habis lari marathon. Chelsea menaruh kepalanya di atas dada Fahmi dan memeluk Fahmi. Fahmi menyambutnya dengan mencium kening Chelsea. Chelsea memikirkan tentang perasaannya terhadap Fahmi dan begitu juga sebaliknya, tapi Chelsea masih belum bisa memutuskan hubungannya dengan sang kekasih karena meski Chelsea telah dikhianati, Chelsea masih menyimpan rasa pada Rob. Setelah terdiam cukup lama, mereka berdua tertidur lelap.


Keesokan harinya. Hari Minggu.
Fahmi terbangun dan menemukan Chelsea Islan sudah tidak berada di sisinya, namun Fahmi mendengar suara shower yang berbunyi. Fahmi menghampiri suara itu dan melihat Chelsea yang sedang Mandi. Fahmi sudah pernah melihat tubuh polos Chelsea sebelumnya, tapi pemandangan Chelsea yang sedang Mandi malah semakin membuatnya bernafsu. "Sini yuk, gabung" ucap Chelsea ke arah Fahmi sambil tersenyum nakal. Fahmi masuk ke dalam bilik shower itu dan mulai menciumi bibir Chelsea dengan penuh nafsu. Yang terjadi berikutnya tidak dapat terelakan lagi, Chelsea dan Fahmi bercinta di bawah pancuran air hangat. Bahkan Kali ini Chelsea menghisap penis Fahmi sambil jongkok dan berkata "Keluarin aja di mukaku ya" dan itulah yang akhirnya Fahmi lakukan.


Selesai Mandi dan berpakaian, Fahmi dan Chelsea memutuskan untuk makan siang bersama di apartment Chelsea. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan menonton film di TV dan berbincang-bincang seputar dunia film dan TV. Fahmi mulai merasakan sesuatu untuk Chelsea. Sebuah perasaan yang bisa dikatakan lebih dari perasaan seorang fans. Tapi satu hal yang membuat Fahmi pantang menyatakan perasaannya adalah latar belakangnya. Fahmi hanya seorang Runner yang bertugas membantu kru Kamera untuk sebuah Production House, sedangkan Chelsea adalah Artis kenamaan Indonesia dengan segudang prestasi di Dalam maupun Luar negeri. Tidak diketahui Fahmi, sebenarnya Chelsea juga mulai menyimpan perasaan pada Fahmi, namun Chelsea tiba-tiba teringat dengan kekasihnya, Rob. Jam menunjukkan pukul 7 Malam, Fahmi akhirnya pamit karena besok dia harus bekerja. Chelsea mencium Fahmi sebelum Fahmi pergi. "Thank you for today" kata Chelsea. Fahmi hanya membalas dengan senyuman.


Keesokan harinya. Hari Senin


"Mi, Fahmi. Lu dicariin Pak Toto tuh! Katanya ada tugas". Assistant Pak Tono memanggil Fahmi dari luar ruangan. Fahmi menghampiri Pak Tono di ruangannya. "Permisi Pak, Bapak manggil saya?" Tanya Fahmi. "Oh iya, silahkan duduk, Mi!" jawab Pak Tono. Pak Tono tanpa basa basi langsung menjelaskan tugas barunya "Mi, saya tau kamu di sini Kan runner yang tugasnya bantu-bantu kru Kamera dan pemain, tapi saya mau Minta tolong sama kamu" kata Pak Tono. "Minta tolong apa Pak? Insha Allah bisa saya lakukan" jawab Fahmi. Pak Tono melanjutkan lagi pembicaraannya "Kita mulai besok akan menjalankan project shootingan lagi. Shootingnya sendiri di daerah Depok. Nah yang saya Minta tolong ke kamu untuk produksi yang ini kamu antar jemput pemain utamanya ya". Fahmi menyanggupi permintaan Pak Tono karena menurut Fahmi ini hal kecil, toh biasanya dia juga dapat uang extra. "Siapa yang harus saya jemput, Pak? Dan dimana lokasinya?" tanya Fahmi. "Yang kamu antar jemput itu nanti Raline Shah. Dia sudah lama tinggal di L.A dan hanya pulang ke Indonesia kalau ada project. Makanya dia butuh seseorang untuk mengantar dan menjemputnya" jawab Pak Tono. Mendengar nama Raline Shah saja sudah membuat Fahmi bersemangat. Sama seperti Chelsea, Raline Shah adalah salah satu artis favoritnya. Dan sama seperti Chelsea, Raline seringkali menjadi 'objek' fantasy Fahmi, namun bedanya Kali ini Chelsea sudah menjadi Fantasy yang berubah menjadi kenyataan.




Besoknya Fahmi dipinjamkan Mobil Toyota Innova oleh kantornya untuk menjemput Raline Shah. Meski hanya bertugas sebagai seorang driver, Fahmi berpakaian sangat rapih karena dia akan mengantar dan menjemput seorang Raline Shah. Fahmi akhirnya berangkat menuju hotel tempat Raline menginap.


Sesampainya di Hotel, Raline Shah ternyata sudah menunggu di Lobby. Pak Tono ternyata sudah memberikan plat nomor Mobil Kantor pada Raline, sehingga Raline hanya tinggal masuk ke dalam Mobil saja. Setelah masuk di bagian tengah mobil, Raline mengenalkan dirinya pada Fahmi. "Mas Fahmi ya? Saya Raline" ucap Raline sambil tersenyum. "Iya, saya Fahmi, mbak. Barang-barang tidak Ada yang ketinggalan ya mbak?" Fahmi berujar pada Raline. Raline tertawa kecil dan berkata "Aman mas, yuk jalan takut macet nih". Sepanjang jalan Fahmi konsentrasi menyetir, sedangkan Raline sibuk menelepon. Raline terdengar menelepon dengan menggunakan Bahasa Inggris, mungkin dia sedang menelepon kawan-kawannya.


Rutinitas antar-jemput Raline Shah ini dilalui Fahmi selama beberapa Hari. Shooting sendiri yang rencananya berjalan 3 hari malah mundur jadi seminggu. Tapi Fahmi tidak keberatan karena bisa mengantar dan menjemput Raline Shah, Raline juga tidak keberatan karena mendapat kompensasi yang cukup besar dari Kantor karena keterlambatan shooting. Selama shooting, Fahmi hanya bisa curi-curi pandang melihat Raline karena selama ini dia hanya bisa melihat Raline dari kaca spionnya saja.


Hari ini adalah Hari terakhir Fahmi mengantar Raline karena malam ini akan menjadi malam terakhir shooting. Raline yang biasanya sibuk memainkan handphone kini lebih banyak mengajak Fahmi ngobrol. Sama seperti dengan Chelsea Islan, obrolan dengan Raline Shah tidak jauh dari seputar dunia perfilman dan pertelevisian. Hingga tiba-tiba muncul pertanyaan dari Raline yang sangat menohok Fahmi "Fahmi masih jomblo?" tanyanya. Fahmi bingung harus menjawab apa karena dia merasa memiliki hubungan yang spesial dengan Chelsea, tapi Chelsea sendiri masih belum memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Rob Clinton. Bahkan mereka Masih sering mengupload foto bersama di sosial media. Fahmi lalu menjawab "Iya nih Mbak Raline, sayanya masih jomblo nih hehehe". Raline tertawa kaget mendengar jawaban Fahmi "Ah, masa cowo seganteng kamu masih jomblo sih?" Fahmi sambil tertawa juga menjawab "Suer mbak, saya masih jomblo". Perjalanan yang lama terasa sangat cepat karena obrolan mereka dan suasana yang menyenangkan.


Di hari terakhir shooting para kru shootingan memutuskan untuk melakukan wrap party, yang mana Fahmi dan Raline juga diundang. Fahmi yang tidak terbiasa meminum alcohol hanya meminum segela coca cola saja, sedang Raline Shah memilih untuk minum alcohol bersama para kru. Benar saja, Raline bersama para kru akhirnya mabuk dan Fahmi yang tidak tega melihat Raline akhirnya membopong Raline ke dalam Mobil dan membawanya pulang ke Hotel.


Sesampainya di Hotel, Fahmi harus membopong Raline naik ke kamarnya. Saat di kamar, hal yang tidak terduga terjadi, Raline yang setengah sadar memeluk Fahmi dan mencium bibir Fahmi. Fahmi malah menolak karena tidak mau mengambil kesempatan seperti ini. "Ayolah Mi, Aku tau kamu juga mau. Jangan sok jual Mahal gini lah. Come on and fuck me!" ujar Raline sambil teler. Fahmi melepaskan pelukan Raline sambil berkata "Mbak Raline, udah mbak Raline tidur aja. Ini Mbak Raline lagi kurang sehat. Siapa tau besok lebih baik. Besok pagi-pagi saya kesini lagi anter Mbak Raline ke Bandara". Raline masih sedikit berontak dan Masih terus ingin mencium Fahmi, tapi Fahmi menolak dan malah menaruh Raline di tempat tidur dan menyelimutinya. Sepanjang jalan pulang Fahmi terus membayangkan ciuman Raline tadi bahkan berfantasy apa jadinya bila tadi dia menerima ajakan Raline.


Besoknya Fahmi sudah tiba di Hotel. Fahmi mengetuk pintu kamar Raline dan Raline mempersilahkannya untuk masuk dan mengajaknya duduk di Sofa. Suasana sempat terasa hening hingga akhirnya Raline memulai percakapan "Mi, Aku Minta maaf ya semalam Aku bersikap kayak gitu. Ga harusnya Aku bersikap kayak gitu. Thank for being such a gentleman" ucapnya. Sambil menunduk malu, Fahmi menjawab "Iya gapapa Mbak, tapi Mbak Raline udah gapapa kan? Masih pusing?" Raline memijat kepalanya dan menjawab "Ya masih sedikit hangover sih, but a lot better than last night". Fahmi menjawab lagi "Wah, bagus dong. Maaf nih mbak, mbaknya udah siap-siap? Setengah jam lagi Kita harus berangkat ke airport. Takut macet soalnya". Raline kembali menjawab "Udah kok, ini tinggal nunggu kamu aja tadi. Masih setengah jam lagi ya? Enaknya kita ngapain ya?" Tiba-tiba pandangan Raline berubah menjadi seperti Singa yang mau menerkam mangsanya. Secara mengejutkan Raline lompat ke pangkuan Fahmi dan mencium bibir Fahmi dengan liar. Fahmi masih berusaha memberontak "Tunggu mbak, ini Kita ngapain?" Raline dengan nada agak sebal berkata "Udahlah, ga usah belaga polos! Chelsea udah cerita soal kamu. Kalau kamu ga mau kisah kamu sama Chelsea kebongkar mending kamu nurut aja!" Fahmi sudah kehabisan akal dan menuruti permintaan Raline. "Yaudah lah, ini dianya sendiri yang mau. Kapan lagi ngewe Artis idola" fikir Fahmi dalam hati. Fahmi dan Raline berciuman dengan liar, lidah mereka saling beradu satu sama lain. Ketika mereka melepaskan ciuman, ludah Raline menjuntai dari mulutnya ke mulut Fahmi. "Kita main cepet aja ya, sebentar lagi Kita harus ke Airport!" ujar Raline. Raline membuka roknya serta dalamannya dan menyandarkan bagian depan tubuhnya ke meja. "Kita main doggy aja" ujar Raline lagi. Raline melumuri tangannya dengan ludah dan mengusapkan tangannya ke arah vaginanya. Fahmi melepaskan celana panjangnya dan celana dalamnya. Tapa ba bi bu, Fahmi langsung memasukan penisnya kedalam vagina Raline. Fahmi menggerakan pinggulnya dengan liar seperti sedang goyang ngebor. Raline mendesah dan berteriak. Bahkan Raline mengucapkan beberapa kata kasar seperti "Fuck" dan "Shit" di kala merasa keenakan. Fahmi merasakan vagina Raline mulai bergetas "Oh shit, here I cum!" pekik Raline. Raline orgasme dengan cukup deras, tapi Fahmi terus melanjutkan gerakannya. Setelah beberapa menit, Fahmi kemudian berkata "Aku mau keluar nih!" Raline melepaskan penis Fahmi dari vaginanya dan berbalik badan. Raline menyedot penis Fahmi dengan kencang dan akhirnya Fahmi menyemburkan seluruh spermanya kedalam mulut seorang Raline Shah. Iya, Raline Shah pemeran film 5 CM itu! Raline menelan semua sperma Fahmi dan menjulurkan lidahnnya untuk memperlihatkan pada Fahmi bahwa dia telah meminum seluruh sperma Fahmi. Raline menjilati sisa sperma Fahmi yang masih menempel di penisnya dan di akhir Raline memberikan kejutan dengan mengecup ujung penis Fahmi. "Chelsea bener, kamu emang liar. Gila kamu, Mi!" ucap Raline sambil ngos-ngosan. "Oh mbak, makasih atas kenikmatan ini" ucap Fahmi pada Raline. Sambil mengenakan roknya lagi, Raline tersenyum melihat Fahmi yang duduk lesu di sofa. Fahmi kembali mengenakan celananya dan mereka berdua keluar dari hotel itu.


Sepanjang perjalanan menuju Bandara, Fahmi dan Raline mengobrol dengan akrab layaknya sahabat lama. Sesampainya di Bandara, Raline meninggalkan nomor teleponnya untuk Fahmi dan mencium bibirnya sebagai tanda perpisahan. Fahmi merasa bahagia karena dalam kurun waktu beberapa hari ini bisa merasakan tubuh artis-artis favoritnya.




To be continued....
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Suhu-suhu sekalian, Terima kasih banyak yang telah memberikan kritik. Kritik sangat berguna untuk meningkatkan tulisan saya. Untuk yang memberikan Saran saya juga berterima kasih, namun sementara baru bisa saya tampung karena saya sebagai penulis juga pastinya memiliki ide sendiri, tapi saya tekankan bukan berarti saya tidak mempedulikan Saran atau request suhu2 sekalian. Tulisan saya disini berdasarkan Fantasi saya, dan Fantasi tidak bisa dipaksakan.

Terima kasih banyak sebelumnya suhu-suhu.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd