Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner (Chapter 45: Happy Ending, featuring Chelsea Islan (The Final Chapter))

Status
Please reply by conversation.
Suhu-suhu sekalian, Terima kasih banyak yang telah memberikan kritik. Kritik sangat berguna untuk meningkatkan tulisan saya. Untuk yang memberikan Saran saya juga berterima kasih, namun sementara baru bisa saya tampung karena saya sebagai penulis juga pastinya memiliki ide sendiri, tapi saya tekankan bukan berarti saya tidak mempedulikan Saran atau request suhu2 sekalian. Tulisan saya disini berdasarkan Fantasi saya, dan Fantasi tidak bisa dipaksakan.

Terima kasih banyak sebelumnya suhu-suhu.
Satoe nyali, WANI...!!!
 
Mantap suhu ceritanya!! Apalagi dua artis terakhir itu juga favorit saya juga... Hehehehe

Suhu-suhu sekalian, Terima kasih banyak yang telah memberikan kritik. Kritik sangat berguna untuk meningkatkan tulisan saya. Untuk yang memberikan Saran saya juga berterima kasih, namun sementara baru bisa saya tampung karena saya sebagai penulis juga pastinya memiliki ide sendiri, tapi saya tekankan bukan berarti saya tidak mempedulikan Saran atau request suhu2 sekalian. Tulisan saya disini berdasarkan Fantasi saya, dan Fantasi tidak bisa dipaksakan.

Terima kasih banyak sebelumnya suhu-suhu.
Nah, bener ini... Kasih ide siapa artisnya, silahkan. Tapi cerita dan sisi kreatif tetep 100% di tangan penulis. Kalau udah request artis trus ngatur-ngatur artisnya harus diapain sesuai imajinasinya, ya mending bikin cerita sendiri...
 
Mantap suhu ceritanya!! Apalagi dua artis terakhir itu juga favorit saya juga... Hehehehe


Nah, bener ini... Kasih ide siapa artisnya, silahkan. Tapi cerita dan sisi kreatif tetep 100% di tangan penulis. Kalau udah request artis trus ngatur-ngatur artisnya harus diapain sesuai imajinasinya, ya mending bikin cerita sendiri...
Kalau boleh jujur, ini yang akhirnya bikin saya akhirnya nulis sendiri. Saya beberapa kali baca cerita di sini lalu sempat ikutan request Artis juga kayak suhu2 yang lain di sini, tapi saya pikir lebih baik ya saya tulis sendiri aja sesuai keinginan saya hehehe.
 
Kalau boleh jujur, ini yang akhirnya bikin saya akhirnya nulis sendiri. Saya beberapa kali baca cerita di sini lalu sempat ikutan request Artis juga kayak suhu2 yang lain di sini, tapi saya pikir lebih baik ya saya tulis sendiri aja sesuai keinginan saya hehehe.
Kalo boleh jujur, artis yg suhu pilih 1 frekuensi sama ane..
 
Kalau boleh jujur, ini yang akhirnya bikin saya akhirnya nulis sendiri. Saya beberapa kali baca cerita di sini lalu sempat ikutan request Artis juga kayak suhu2 yang lain di sini, tapi saya pikir lebih baik ya saya tulis sendiri aja sesuai keinginan saya hehehe.
Ya tapi boleh kan request artisnya karena semua itu sek.perawan. raline shah itu sek perawan ya toh.. Hadeh.. Robek lah keperawanannya.. Kalau perlu sampai.hamil bunting..
 
Chapter 4: Hana Saraswati




Fahmi tidak pernah menyangka bahwa dia bisa bercinta dengan artis-artis terkenal, padahal Fahmi hanya seorang tamatan SMA yang bekerja sebagai seorang Runner untuk sebuah Production House dengan gaji yang bisa dikatakan hanya sekedar UMR. Boro-boro bermimpi untuk bisa berkencan dengan artis secantik Raline Shah dan Chelsea Islan, untuk bayar kostan saja kadang uang yang Fahmi miliki suka mepet. Tapi seakan keadaan belakangan ini mulai membaik untuk Fahmi. Selain bisa mencicipi tubuh artis-artis favoritnya, Fahmi seringkali diminta untuk double job sebagai seorang Runner dan driver untuk Production House tempatnya bekerja sehingga Fahmi sering mendapat uang tambahan.


Production House tempat Fahmi bekerja mengadakan kerjasama dengan sebuah stasiun TV besar dan sebuah Production House lainnya yang sudah biasa menangani sinetron. Kerjasama ini diadakan dalam rangka peluncuran sinetron baru mereka. "Mi, Fahmi. Lu dicariin Pak Toto tuh! Katanya ada tugas". Assistant Pak Tono memanggil Fahmi dari luar ruangan hingga memecahkan lamunan Fahmi mengenai Chelsea. "Okay, entar gw ke ruangan Pak Tono" jawab Fahmi seadanya. Sudah beberapa hari ini Fahmi terus memikirkan Chelsea dan terus mengingat moment-moment ketika mereka bercinta. Fahmi menghampiri Pak Tono di ruangannya. "Permisi Pak, Bapak manggil saya?" Tanya Fahmi. "Iya, Mi. Saya mau minta tolong lagi nih" jawab Pak Tono "Eh ayok, duduk, Mi" sambungnya lagi. "Gini, kamu tau kan acara yang mau kita adain di Senayan besok?" tanya Pak Tono. " Oh Iya pak, ada yang bisa saya Bantu?" Fahmi bertanya kembali. "Besok, kalau bisa setelah kamu bantu-bantu kru Kamera di lapangan kamu jemput Salah satu artis ya? Kamu nanti bawa Mobil Innova saya aja. Kita soalnya udah ga punya budget buat sewa Mobil tambahan dan driver tambahan, jadi mending kasih uang extra ke kamu" kata Pak Tono. Mendengar itu Fahmi tersenyum "Wah, kalau itu saya pasti bisa Pak! Siapa yang harus saya jemput?" tanya Fahmi. "Namanya Hana Saraswati, mungkin kamu pernah liat dia di sinetron Anak Jalanan sama Anak Langit" jawab Pak Tono "Tapi," lanjut Pak Tono, "kamu nanti ga cuma nganterin dia ya. Kamu juga harus siap bantuin dia, ikutin maunya dia. Sanggup kamu?" Tanya Pak Tono. "Siap kalau begitu, Pak! Besok selesai bantu-bantu pasti dia saya jemput".


Keluar dari ruangan Pak Tono, Fahmi langsung membuka hpnya dan mencari nama Hana Saraswati di Google. "Wah, ini sih tampangnya galak-galak nafsuin" ucap Fahmi dalam hati. Tidak sampai di situ, sesampainya di kostan, Fahmi melakukan 'tradisi' masturbasinya sambil melihat foto-foto Artis, tapi kali ini dia melakukannya sambil melihat-lihat koleksi foto Hana yang sudah dia download. Fahmi membayangkan Hana mengocok penisnya.


Hari H acara pun tiba, Fahmi sibuk membantu Kamera membawa genset, kabel, dan membantu kru lighting membawa lampu-lampu yang ukurannya cukup besar. Di tengah kesibukan itu yang Fahmi pikirikan hanya wajah Hana. Beruntung lokasi itu memiliki fasilitas kamar mandi yang bagus untuk para kru shootingan, sehingga Fahmi bisa bersih-bersih sebelum pergi menjemput Hana.


Lokasi: Rumah Hana Saraswati.
Fahmi memarkirkan mobilnya dan Turun dari Mobil. Hana Saraswati sudah berpakaian rapih dan melihat Fahmi sambil bertolak pinggang. Fahmi tersenyum dan mengenalkan diri pada Hana "Sore mbak, saya Fahmi yang ditugaskan untuk jemput mbak" tapi sapaan Fahmi malah dibalas dengan omelan Hana "Lo yang jemput gue ya? Kok lama sih! Gue kan harus siap-siap dulu di Sana!" Bentak Hana. Hana sekarang lanjut mengomeli pembantunya yang membawakan alat-alat makeup dan pakaian Hana ke Dalam Mobil. Kata-kata seperti "Woy, lamban banget sih!" dan "Pembantu kerjanya hati-hati dong!" keluar dari mulut Hana. Fahmi tidak percaya dengan apa yang dia lihat dan dia dengar. Saat mencari nama Hana Saraswati di Google, Fahmi sempat membaca beberapa situs gossip yang mengatakan kalau Hana adalah seorang artis sinetron yang suka berlaga seperti seorang diva. Pada hari ini Fahmi menyaksikan sendiri bahwa ternyata gossip-gossip itu bukan sekedar gossip, tapi fakta. Fahmi pun lagi-lagi tidak luput dari omelan Hana "Lo jangan cuma ngeliatin doang, bantuin ini bawa koper!" bentak Hana. Fahmi dengan bersungut-sungut membantu Hana mengangkut koper wardrobenya ke dalam Mobil.


Perjalanan menuju Senayan terasa lama karena suasana hati Fahmi yang sudah tidak enak akibat omelan Hana tadi. Sepanjang perjalanan Hana berbincang dengan pacarnya, Justin, via video call. Hana mengadukan hal-hal yang dialaminya hari ini, termaksud dengan Fahmi. Lewat percakapan telepon itu, Hana menuduh Fahmi dan para pembantunya tidak professional. Fahmi sebenarnya geram dan ingin menghentikan mobilnya dan ingin menampar Hana, tapi Fahmi berusaha berfikir jernih karena Fahmi memikirkan masa depannya apabila dia menampar Artis terkenal. Ini menjadi salah satu hal paling berat yang Fahmi lalui selama dia bekerja di Production House ini.


Fahmi dan Hana tiba di Senayan, Fahmi membantu membantu Hana menurunkan barang-barangnya untuk dibawa ke dressing room Hana. Hana lagi memerintah Fahmi dengan galak "Eh supir, buruan bawanya! Awas aja sampe ada yang jatuh!". Fahmi lagi-lagi berusaha berfikir jernih dan tetap membantu Hana membawa barang-barangnya ke dalam dressing room. "Heh supir, taro barang-barangnya itu di pojok ya!" perintah Hana ketika Fahmi memasuki dressing room.


Fahmi akhirnya keluar dari dressing room itu dan dia berkumpul bersama kawan-kawan kru shootingan lainnya. Fahmi berkeluh kesah mengenai perilaku Hana pada mereka "Setan! Galak bener si Hana. Masa gue dimarahin sama diperintah-perintah ngangkut kopernya. Pembantunya juga pada kena omel juga lagi. Hadeh!" keluh Fahmi. Mereka hanya tertawa dan menyuruh Fahmi untuk sabar. Hari itu, fantasi Fahmi mengenai Hana langsung seketika berubah.


Proses shooting pun di mulai, Fahmi mulai sibuk membantu kru Kamera dan kru lighting. Terlihat juga beberapa artis sinetron lainnya seperti Cassandra Lee, Megan Domani, Ranty Maria, dan Cut Syifa. Semua terlihat cantik dan membuat nafsu Fahmi naik. Tapi Fahmi tetap berusaha untuk berkonsentrasi dengan pekerjaannya karena masa depannya bergantung dengan pekerjaan ini. Fahmi tidak hanya membantu kru shootingan, tapi dia juga harus menuruti semua permintaan Hana yang aneh-aneh. Fahmi hanya bisa beristighfar dalam hati karena menghadapi orang semenyebalkan ini. Fahmi harus bolak balik ke mini market untuk membelikan snack dan minuman untuk Hana, belum lagi dia harus membantu kru Kamera dan lighting untuk memindahkan alat-alat.


Pak Tono menghampiri Fahmi di sela-sela shooting. "Mi, nanti kamu anter Hana pulang lagi ya. Kasian dia, pacarnya lagi di Bali jadi engga ada yang bisa antar dia" ucap Pak Tono. Fahmi tidak bisa menolak permintaan itu, apalagi ini permintaan dari bossnya sendiri. "Siap pak!" jawab Fahmi sambil mengacungkan jempol. Padahal dalam hati Fahmi berkata "Gembel, gue harus nganter si perek galak itu lagi!"


Shooting berjalan lancar, dan para kru harus segera membereskan alat-alat tepat waktu agar tidak terkena overcharge dari penyewa alat dan penyewa lokasi shooting. Fahmi mengetuk dressing room Hana. "Permisi mbak, saya mau angkut barang-barangnya mbak ke Mobil. Kata Pak Tono saya ditugaskan untuk mengantar mbak Hana pulang" ucap Tono sambil membuka pintu dressing room. "Ah elah, lo lagi supir! Yaudah cepetan angkut deh, jangan lama!" lagi-lagi Hana memerintah Fahmi dengan galak. Fahmi yang gelap mata akhirnya menghardik Hana "Iya gue cuma supir, gue cuma runner, tapi lo ga ada hak ngerendahin gue!" ucap Fahmi dengan nada tinggi. Dengan tertawa sinis Hana membalas "Orang ga becus kayak lo emang pantes direndahin, tau ga?!". Fahmi berjalan mendekat Hana seakan ingin menampar Hana tapi tidak jadi. "Kenapa? Takut lo nampar gue? Laki bukan lo?" tantang Hana. Tapi yang terjadi berikutnya sangat tidak terduga. Fahmi malah mencium bibir Hana dengan liar. Hana melepaskan ciuman itu "Cuih, ga sudi gue dicium cowo kayak lo!" bentak Hana. Entah siapa yang memulai tapi mereka kembali berciuman dengan liar sambil saling menjamah tubuh masing-masing. Fahmi menyibak rok dan menurunkan celana dalam Hana dengan paksa. Mulut Fahmi kini menyerang vagina Hana yang terlihat menggoda itu. Lidahnya tidak ketinggalan ikut menyapu vagina Hana. Hana menahan kepala Fahmi. "Ah.. ah... Ah..." Hana hanya bisa mendesah menerima perlakuan Fahmi. "Ayo supir gembel, puasin gue!" Perintah Hana. Fahmi meneruskan serangannya pada vagina Hana. "Ah.. ah... Ah... Aaaahhh!!!" Hana akhirnya mendapat orgasmenya. "Anjir, memek gue dioral supir kayak lo!" kata Hana. Fahmi bangkit untuk mengunci pintu dressing room Hana. Ketika Fahmi berbalik badan, Hana langsung menerkam Fahmi dan menciumnya. Hana tidak sengaja merasakan cairan vaginanya yang masih menempel di mulut Fahmi. Hana membuka ikat pinggang dan menurunkan celana dan dalaman Fahmi. Penis Fahmi langsung keluar dari sarangnya. "Gila juga kontol lo, lebih gede dari Justin punya ini sih" ucap Hana. Tanpa izin, Hana langsung melahap penis Fahmi. Beberapa saat lalu Fahmi dan Hana bertengkar, kini mereka berusaha saling memuaskan birahi. Hana menjilati dan menciumi penis Fahmi lalu kembali melahapnya selama beberapa menit. Hana menghisap penis Fahmi sambil jongkok dan berkata "Mau nyobain toket gue ga?". Tanpa menunggu jawaban Fahmi, Hana melepaskan pakaiannya dan bhnya lalu kembali berjongkok dan meletakkan penis Fahmi di antara belahan dada Hana. Fahmi tentu sangat menyenangi inisiatif dari Hana ini. Sebuah tindakan yang tidak dia duga. Hana menjepit penis Fahmi menggunakan dadanya lalu menggerakannya ke atas dan ke bawah sambil sesekali menciumi kepala penis Fahmi. Hana melepas penis Fahmi dari buah dadanya "Lo jangan keluar dulu ya! Gue mau ngerasain kontol lo di memek gue!" kata Hana. Fahmi mendorong Hana dan membuatnya duduk di meja rias ruangan itu. Fahmi memasukan penisnya kedalam vagina Hana. "Hana, memek lo sempit banget. Enak!" teriak Fahmi. "Kontol lo juga gede banget supir!" Jawab Hana. Fahmi mengeluarkan dan memasukan penisnya di vagina Hana dengan liar. Hana duduk dan memeluk Fahmi sambil mendesah. "Hah... hah... hah... Anjrit gue dientot supir." ucap Hana Saraswati sambil mendesah. "Ini hukuman buat Artis yang suka sok jadi diva" ucap Fahmi sambil mendalami tusukannya lagi. "Iya, gue emang lonte. Entotin gue terus, supir!" perintah Hana.
Hana mulai mendesah kencang, Fahmi kembali mencium Hana agar desahannya tidak terdengar orang-orang di luar. "Ah... ah... ah... Shit, gw mau nyampe nih" ujar Hana. "Iya gue juga!" sahut Fahmi. "Kita keluar bareng ya!" sambung Hana lagi. Fahmi pun menembakkan seluruh spermanya ke dalam vagina Hana dan Hana juga mengeluarkan cairan orgasmenya secara bersamaan. Agar desahan mereka tidak terdengar, Hana dan Fahmi saling berciuman dengan liar.


Fahmi membalikan tubuh Hana sehingga kini Hana menghadap kaca meja riasnya. Penis Fahmi yang sudah mengeras lagi dan masih basah dimasukan dengan paksa ke lubang pantat Hana. Hana sama sekali tidak melawan, Bahkan dia menikmati diperlakukan seperti itu. Hana menaruh kedua tangannya di mulut agar desahannya tidak terdengar orang-orang. Fahmi memaju mundurkan penisnya di lubang pantat Hana. Bayangkan saja, Hana Saraswati, bintang sinetron Anak Langit itu sedang di anal oleh orang yang diperbantukan untuk menjadi supirnya. Fahmi akhirnya mencapai orgasmenya lagi. Hana berjongkok dan menjilati penis Fahmi, membersihkan sisa-sisa sperma yang masih menempel di penis Fahmi.


Tanpa berkata apa-apa Fahmi dan Hana langsung berpakaian lagi. Fahmi mengangkut barang milik Hana ke dalam Mobil. Seperti saat berangkat tadi, Hana duduk di belakang. Sepanjang perjalanan, Hana dan Fahmi tidak berkata apa-apa. Hana Bahkan tidak memainkan handphonenya dan hanya memandang ke arah jalanan Ibukota dari jendelanya.


Sesampainya di depan rumah Hana, Hana tiba-tiba berkata pada Fahmi "Denger ya lo, kejadian ini engga ada yang boleh tau! Lo sampe cerita ke orang-orang, gue bakal hancurin masa depan lo!" ancam Hana. Lagi-lagi Hana dan Fahmi berciuman dengan liar. Hana mendadak melepaskan ciuman itu. "Mi, lo turunin barang gue sekarang. Awas sampe ada yang jatuh!" perintah Hana. Fahmi turun dari Mobil dan mengangkut barang-barang keperluan Hana ke teras rumah, dari sana pembantunya yang mengambil alih. Hana turun dari Mobil dan masuk ke dalam rumah tanpa mengucapkan terima kasih pada Fahmi. Salah seorang pembantunya meminta maaf pada Fahmi "Maafin Non Hana ya Mas, orangnya suka gitu" Fahmi hanya tersenyum dan berkata "Udah, engga apa-apa mbak". Fahmi meninggalkan rumah itu dengan perasaan yang aneh karena baru pertama kalinya dia bercinta dengan orang yang dia tidak sukai sama sekali.




To be continued....
 
Semangat berkarya hu, kalo boleh saran sebenarnya di bagian sex nya masih bisa di explore lagi. Ditunggu chapter lanjutan nya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd