Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Sang Penakluk

maaf semua,,dari sumber terpercaya yg saya dapat dan yg tidak boleh disebut namanya. Harry ikut berperang di perang dunia sihir ke-2 dimana aliansi penyihir seluruh dunia mengalami kekalahan telak dan berhasil di taklukan oleh King Voldemort. sekarang Harry di tahan di Azkaban sebagai tahanan dan dipaksa menjadi seorang prison slave disana,termasuk temannya Hermione. karena itu Harry tidak bisa melanjutkan rencananya terhadap mbak Warni.

~fin

:pandabelo: :pandabelo: :pandabelo:
 
Terakhir diubah:
Aku terbangun di sore hari itu, kulihat jam dinding menunjukkan pukul 3 sore. Tubuhku yang telanjang sudah tak lagi d peluk teh lasmi. Sosoknya sudah tak ada di sampingku. Sepertinya ia sudah lebih dulu bangun daripada aku. Masih kuingat betapa sempit memeknya saat ku genjot penuh hasrat. Bagaimana erat ia memelukku sambil sesekali menjambak rambutku karena tidak dapat menahan nikmat genjotanku.
Hanya dengan mengingat kejadian tadi, si Johnny langsung berontak, ia mengacung perkasa,
"Aku belum puas, aku pingin lagi, aku pingin ngentot lagi, nikmat yang tadi aku mau lagi", aku terus bergumam dalam hati
"Ngentot lagi enak nih sama si lasmi", aku terus bergumam dalam hati sambil mengocok pelan si Johnny
Aku bangun dari posisi tidurku, berdiri dan berjalan menuju pintu kamarku. Namun langkahku terhenti sejenak, teringat olehku bagaimana kalau sudah ada orang rumah yang pulang, bisa jadi masalah jika ada yg melihatku tanpa baju keliling rumah saat hanya berduaan dengan teh lasmi. Kuubah arah langkahku menuju jendela kamar, kuintip dari balik tirai, nampaknya belum ada orang rumah yang pulang karena pintu gerbang masih terkunci sama seperti saat aku tinggalkan tadi. Sepertinya aku memang beruntung masih bisa aku beberapa ronde lagi dengan teh lasmi.
Belum selesai aku membayangkan bakal ngentot kembali dengan teh lasmi, otak nakalku kembali menemukan ide jahat yang sangat brilliant.
"Kalau aku ngentot sama si lasmi seperti ini bukannya tak mungkin si lasmi bakal baper trus minta dikawin, bisa kacau masak aku pacaran sama janda pembantu", dalam hati aku mulai khawatir tentang kelangsungan hubunganku dengan teh lasmi
"Aku harus menemukan cara biar lasmi dengan keinginannya sendiri minta kujadikan budak", batinku dalam hati
"Gimana kalau aku coba praktekin alur cerita yang ada di bokep-bokep jepang", pikirku dengan penuh niat jahat dan hasrat untuk punya budak.
Aku tersenyum sendiri, dalam benakku sudah terlintas rencana yang menurutku akan berjalan lancar, yang akan memberiku seorang budak sex. Tanpa pikir panjang lagi, aku segera berjalan menuju tempat mencuci di belakang rumah, dengan tanpa busana dan Johnny yang masih ngaceng.
Di belakang rumah kulihat teh lasmi sedang sibuk menyetrika celana pendek dan tank top ungu tanpa bra membuat tubuhnya nampak menggairahkan. Johnny makin berontak, tapi aku harus sabar. Aku punya rencana yang harus kujalankan. Sebuah misi menaklukan budak pertamaku.
Aku berjalan menghampiri teh lasmi, nampaknya ia tak sadar jika aku sedang mengendap -endap di belakangnya. Tanpa banyak basa-basi langsung kupeluk tubuh kurusnya. Teh lasmi nampak kaget. Kepalanya langsung menoleh kebelakang namun saat mengetahui yang memeluknya adalah aku, dia hanya tersenyum lalu tanpa sepatah katapun ia melanjutkan setrikaannya. Dia tak melepas kedua tanganku yang melilit perutnya, dia hanya melanjutkan menyetrika sambil tersenyum.
"Sialan aku dicuekin", batinku dalam hati
"Si lonte ini sepertinya memang perlu dididik jadi budak yang kecanduan kontolku", pikirku lagi
Aku lepaskan tanganku yang melilit pinggangnya, kemudian kedua tanganku masuk ke dalam tanktop nyaencoba mencari pentilnya yang mungil. Aku mencoba memainkan kedua putingnya dengan jari telunjukku, sentuhan-sentuhan lembut dari telunjukku ke putingnya sepertinya membuat teh lasmi terangsang. Putingnya mengeras, sesekali dia mendesah, "ah"
Memang dasar jiwa lonte, teh lasmi sepertinya sudah terangsang hanya dengan dimainkan putingnya sedikit, melihat teh lasmi yang mulai terangsang, aku menambah rangsangan yang kuberikan padanya, kali ini kuciumi tengkuknya, dan kunaikkan tanktopnya hingga dadanya terlihat jelas dengan puting yang mengacung. Teh lasmi makin mendesah, aku terus menciumi tengkuknya dan kali ini sambil kupilin-pilin putingnya yang makin mengeras,
Teh lasmi menyerah dengan rangsanganku, tangannya yang masih memegang setrika tak lagi bergerak, matanya terpejam, kepalanya sedikit terangkat membuatku agak sedikit susah menciumi tengkuknya, ia mendesah semakin kencang, semakin cepat aku memelintir puting susu nya makin kencang ia mendesah
"Ah... Jangan mas, teteh lagi nyetrika, ah..." , Ia mencoba menolak tapi hanya dimulut, tak ada gerakan penolakan sama sekali darinya.
Aku tak menghiraukan kata-katanya, tangan kananku menuntun tangan kanannya agar meletakkan setrika yangasih dia pegang, aku tarik tubuhnya sehingga dia berdiri tegak dan menyandar ke tubuhku, tangan kirinya kini memegang tangan kiriku yang sedang asyik meremas tetek kecilnya sadangkan tangan kanannya memegang tangan kananku yang mulai masuk ke dalam celana pendeknya. Kepalanya menoleh dan segera saja aku lumat bibirnya dan tangan kananku sekarang sudah mulai mengocok klitorisnya.
Teh lasmi makin mendesah, ia sangat terangsang. Aku mencoba berganti gaya foreplay, kali ini kubalikkan badannya, kedua tangan tangannya segera merangkulku, bibirnya dengan buas langsung melumat bibirku. Tangan kiriku tak mau kalah kuremas-remas pantatnyayang kecil itu, sedangkan tangan kananku terus mengocok klitorisnya. Ia semakin erat merangkulku, nafasnya tampak berat, jika kuingat-ingat ini pertanda dia hampir orgasme. Inilah saatnya aku harus berhenti. Jika kuteruskan maka rencanaku akan gagal.
Kukeluarkan tangan kananku dari celananya, mata teh lasmi yang tadinya terpejam mulai terbuka, ia menatapku sambil nafasnya terengah-engah.
"Jangan brenti mas, teteh udh mau keluar", pintanya kepadaku sambil tangan kanannya mencoba menuntun tangan kananku agar masuk lagi ke celananya dan mengobel memeknya lagi.
Aku hanya tersenyum menanggapi permintaannya. Kulepaskan tangan kirinya yang masih merangkulku, lalu kurapikan tanktopnya sehingga payudaranya tak lagi nampak. Ia nampak bingung, nafasnya masih terengah-engah.
"Mas ayo mas lagi, teteh pingin mas", pintanya kepadaku kali ini kedua tangannya sambil mengelus-elus Johnny.
"Teteh nerusin nyetrika ya, nanti mamah pulang teteh belum selesai bisa dimarahin kan", jelasku padanya
Ia menoleh kebelakang dengan mimik muka yang penuh frustasi.
Di dalam hati sebenarnya aku merasakan betapa Johnny ingin meledak memuntahkan pejuh, tapi apa boleh buat, misiku lebih penting.
Aku hanya tersenyum pada teh lasmi yang terus menampilkan ekspresi memelas agar aku mau melanjutkan memainkan memeknya. Aku berbalik dan berjalan meninggalkannya, sedangkan dia hanya diam tak tahu harus berbuat apa. Nafsunya sudah di ubun-ubun tapi dia sadar jika harus meneruskan perkerjaannya.
Melihatku yang berjalan meninggalkannya, akhirnya ia sadar bahwa kenikmatan tadi telah berakhir. Ia mulai meneruskan kembali menyetrika dengan ogah-ogahan. Sesekali ia menoleh kearahku dan berharap aku berubah pikiran. Aku harus tahan, jika memang mau dia menjadi budakku.
Langkah pertamaku sukses, selanjutnya akan lebih mudah lagi.
Aku meneruskan langkahku menuju kamar mandi,
"Teh aku mandi dulu ya, takut mamah pulang aku bau pejuh", ucapku pada teh lasmi, dia hanya diam,
Dia sepertinya BeTe karena kubuat kentang.
"Lihat saja, kau tak akan berani lagi cemberut padaku saat sudah jadi budakku", gumamku dalam hati
Selesai mandi, kubuka pintu depan dan gerbang. Takut-takut mamah atau kakakku pulang, mereka pasti curiga jika gerbang dan pintu depan ku kunci
Hari itu mamah dan budhe pulang jam 6 sore sehabis maghrib. Sedangkan teh lasmi pulang sekita jam setengah enam. Wajahnya masih cemberut, ia bahkan tidak berpamitan sama sekali padaku.
Hari ini aku sukses kehilangan keperjakaan. Dan besok akubakan melanjutkan rencanaku menaklukan teh lasmi sebagai budakku.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd