Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Sanggupkah Aku Menjaganya? (Kisah Nyata)

jgn patah semangat Hu...

kisahnya menarik (sangat), hal yg sering terjadi dan kita hadapi sehari2...
mmg g banyak adegan ena ena.... mgkn itu yg membuat kurang ramai pengunjung trit suhu.
Tp ane menilai cerita ini malah penuh makna walaupun tanpa banyak adegan ena ena....
mgkn bisa diperbanyak konflik2 tanpa harua bertele2 ... brgkali bisa menambah menarik cerita suhu..

keep writing hu.... not everyone can do what you have done
Suhu terima kasih atas apresiasinya
 
Lanjut terus jangan sampe putus ceritanya
Ada benernya sih thread rame kalo udah tamat
tapi ga masalah kan, toh ceritanya ttp dinikmati
 
Terima kasih para suhu sudah memberika dukungan (kaya pemilu), sekarang lagi sibuk RL, udah ada stok buat update sebenernya tapi belum sempet diedit biar suhu lebih nyaman bacanya.

Oiya, maaf krn itu nyata, jadi ane ga bisa kasih info lebih lanjut soal pemeran dicerita ini. Jadi mohon pengertiannya untuk saling jaga privasi.

Semoga akhir pekan ini sudah bisa update.

Salam,
 
ketahuan,.. langsung di nikahin biar tdk kentang melulu ardi nya ;)
 
#

Kami dikagetkan dengan dering handphone Ardi yang berada dimeja ruang tamu. Seketika kami langsung menghentikan percumbuan yang sudah lama tidak kami lakukan. Spontan aku langsung turun dari pangkuan Ardi dan duduk disebelahnya. Ardi sendiri langsung mengambil handphonenya untuk melihat siapa orang mengganggu percumbuan dua insan yang sedang dimabuk birahi ini.

Sambil Ardi berbicang ditelepon, aku beranjak ke dalam rumah untuk melihat posisi orangtua ku. Aku memastikan jika orangtuaku masih berada di dalam kamarnya. Aku mencoba menenangkan pikiran dan merapihkan baju yang sedikit kusut karena jamahan tangan Ardi didaerah payudaraku. Aku kembali saat suara Ardi sudah tidak terdengar lagi.

“siapa yang?” tanyaku sambil duduk disebelahnya
“Doni, nanyain kerjaan buat besok. Dia besok mau keluar kota, aku udah email tugasnya besok” Ardi mencoba menjelaskan

Setelah itu Ardi pamit pulang karena hari juga sudah sore. Kami menutup perjumpaan kami dengan pelukan hangat dibalik pintu rumah. Senang rasanya aku bisa kembali memeluk tubuh itu. Saat ini aku merasa seperti dulu lagi,tidak ada rasa risih atau takut. Apapun nanti yang akan terjadi, biarlah itu menjadi tanggung jawab kami berdua.

---

Malam ini kami keluar untuk mencari kado untuk dibawa ke pernikahan temanku hari sabtu nanti. Sepanjang perjalanan aku antara sengaja dan tidak sengaja menempelkan payudaraku di punggungnya. Meskipun tidak ada perubahan sikap pada Ardi tapi aku yakin diapun bisa merasakan kenyalnya payudaraku di tubuh belakangnya. Perjalanan kami terhenti saat kami memutuskan untuk makan sebelum pulang.

“gimana rasanya yang?” aku membuka obrolan setelah kami selesai memesan makanan
“gimana apanya?” Ardi masih keliatan bingung
“dih pura-pura gak tau, haha. Sampe sakit dada aku di tempelin ke punggung kamu terus” aku mencoba memberikan kode
“ohhh, hahah. Aku gak minta loh ya, kamu yang mau. Ya lumayan sih, dari depan boleh gak?” Ardi mulai paham apa yang sedang kita bicarakan
“huhu, maunya. Eh yang, kamu selama kita gituan suka sange gak sih?” aku mencoba mengintrogasi
“hahah, kok kamu nanyanya gitu? Ya suka dong, namanya juga manusia” Ardi menjawab secara diplomatis
“terus kalo sange diapain? Kamu suka ngocok ya?” aku mulai kotor
“dih haha, kepo banget sih kamu yang” ardi masih menutupi
“seriusan aku, kalo kamu gak jawab gak aku kasih jatah lagi, titik” aku mulai merajuk
“kok gitu? Pernah yang, tapi gak sering” Ardi mulai terpancing
“terus sambil ngapain? Ngbayangin aku ya?” aku jadi tambah penasaran
“hmm, lumayan. Sambil nonton bokep gitu sih paling, udah ah malu yang” Ardi mencoba menghindar dari pertanyaanku
“dih, coba kau mau liat vidionya, nakal kamu yang nonton kaya gituan segala” aku antara penasaran dan kesal

Akhir dari perbincangan itu aku meminjam flashdisk Ardi yang berisi film biru. Aku bimbang antara penasaran dengan film yang ditonton Ardi dan kesal. Bagaimana bisa dia menonton film itu, bukankah selama ini dia laki-laki yang alim?

Lusa malamnya aku iseng membuka film yang berada di flashdisk Ardi. Setelah makan malam aku kemudian menuju kamar lebih cepat dari biasanya. Tak lupa aku mengunci pintu dan langsung meyalakan leptopku. Dengan jantung yang berdebar aku membuka file yang dimaksud oleh Ardi. Aku menonton dengan seksama setiap adegan yang terjadi. Berbeda dengan film miliki Muti yang tempo hari aku lihat, kali ini film milik Ardi sepertinya buatan Jepang. Sekilas postur tubuh wanita yang ada difilm Muti dengan yang ada di film Ardi.

Entah kenapa aku lebih menajamkan fokusku saat sang perempuan dengan lahap melumat penis di pria yang kali ini tidak disensor. Dimasukan penis yang ukurannya sedang itu kedalam mulutnya yang mungil. Sesekali tangan mungilnya mengocok saat mulutnya hanya menghisap bagian kepala penisnya yang seperti jamur. Aku bisa mendengar pria mendesah keenakan saat si wanita beralih mengulum buah zakar si pria sambil tangannya mengocok penisnya. Perlakuan ini terus dilakukan secara berulang sampai akhirnya si wanita membuka mulutnya lebar sambil mengeluarkan lidahnya sedangkan tangan si pria mulai mengocok penisnya sendiri.

Tak lama setelah itu keluarlah cairan kental putih dari ujung penis si pria. Cairan sperma itu langsung meluncur kedalam mulut si wanita. Karena cairannya yang cukup banyak ada beberapa yang mengenai wajah si wanita bahkan ada yang sampai payudaranya yang tidak terlalu besar, mungkin lebih besar milikku sedikit.

Tanpa rasa jijik si wanita kemudian memasukan penis pria tadi kedalam mulutnya, mungkin ingin mencuci atau menguras habis cairan surgawi milik pria tadi. Tanpa rasa jijik wanita tersebut mengulum penis pria tersebut sambil kembali basah dengan air liurnya.

Aku antara takjub dengan jijik. Takjub karena aku jadi tau caranya memuaskan pria tanpa harus berhubungan bada sekaligus jijik karena beberapa kali Ardi meminta untuk membuang spermanya diwajahku selalu aku tolak. Bukan karena wajahku yang selalu ku rawat tetapi ada rasa jijik ketika ada sesuatu yang asing berada dimuka ku.

Saat film selesai aku merakan badanku terasa panas. Aku merasakan sama seperti aku selesai menonton film milik Muti. Untuk menenangkan pikiranku, aku memutuskan untuk keluar kamar mengambil minum. Saat sedang minum disaat yang bersamaan aku merasa ingin kencing. Setelah selesai memuaskan dahagaku, aku menuju kamar mandi. saat membuka celana dalam, aku terkejut karena celana dalamku sudah lembab dengan ada sedikit cairan yang membasahi vaginaku. Sebegitu cepatkan aku terangsang?

Aku kemudian mengelus vaginaku dan entah kenapa ada sensasi tersetrum. Sensasi itu menjadi candu bagiku. Aku semakin cepat mengelus vaginaku sampai akhirnya aku merasa hasrat ingin kencingku semakin besar. Reflek aku langsung mengeluarkan kencingku. Tapi entah kenapa kencing kali ini terasa berbeda, ada sensasi getaran tapi tak senikmat saat aku orgasme. Setelah selesai, aku mencuci vagina ku dan kembali ke kamar.

Saat dikamar aku merasa lemas sekaligus lega. Apakah aku baru saja orgasme? Meskipun aku berpendidikan sebagai bidan, aku masih bingung dengan siklus reproduksi manusia. Aku mencoba melupakan semua kejadian malam ini. Aku berusaha untuk tidur karena besok aku akan ke rumah Kak Sinta setelah pulang kerja untuk meminjam mobilnya.

Setelah pulang kerja, aku menjemput kak Sinta di kantornya. Setelah menunggu sekitar setengah jam, kami lalu memutuskan untuk mampir ke salah satu mall di kota kami. Kak Sinta ingin membeli sesuatu sebelum kembali ke rumah. Sesampainya di mall tersebut, kak Sinta langsung menuju salah satu gerai pakaian dalam.

“mau beli apaan sih, kak?” aku masih bingung dengan tujuan kita ke mall ini
“mau beli baju” jawabnya singkat
“mau beli baju apa? Daleman?” aku masih pensaran
“iya, Didi. Bawel bet dah” sepertinya dia mulai kesal

Kak Sinta langsung sibuk memilih beberapa model pakaian dalam saat aku masih membiasakan dengan beberapa model yang aneh. Selama ini aku hanya mengetahui celana dalam dengan model biasa saja, ataupun model g-string. Tapi di gerai ini ternyata dal celana dalam yang aneh-aneh menurutku. Begitu juga dengan lingerie yang ternyata ada yang lebih mini dan terbuka dari paka daster berbahan sutra yang ku punya.

Kak Sinta mengambil satu buah lingerie warna pink pucat dengan bebrhan satin yang agak menerawang. Ada aksen renda di bagian dada dan bawahnya. Bagian belakangnya cukup terbuka sampai kepunggung. Aku pensaran, buat apa kak Sinta membeli pakaian seperti ini.

“buat maen nanti malem, haha” jawabnya penuh isyarat namun cukup menjelaskan

Au disuruh memilih beberapa pakaian dalam untuk ku beli. Aku belum terpikirkan untuk menggunakan pakaian dalam dengan model se mini ini, terlebih harganya yang cukup mahal. Tapi dengan jaminan akan ditraktir olehnya akhirnya aku memilih dua celana dalam dan satu bra untuk ku bawa pulang.

Saat diperjalanan pulang kak Sinta bercerita bahwa sudah seminggu suaminya menjalankan tugas ke luar kota untuk mengurus permasalahan yang ada disana. Mereka berencana melepas rindu saat bertemu nanti tepatnya mala mini. Seminggu sebelum A Tio bertugas keluar kota, kak Sinta sedang menstruasi. Sampai sehari sebelum keberangkatannya, kak Sinta masih belum bersih kedatangan tamu bulanannya. Dia ingin membuat kejutan untuk suaminya yang sudah berada di rumah sejak tadi siang setelah dua minggu tidak bersua.

Setelah sampai ke rumah kak Sinta, aku sempat bertemu dengan suaminya. Aku dibawakan beberapa oleh-oleh untuk dibawa ke rumah. Aku lantas diminta segera pulang oleh kak Sinta saat aku sedang berbasa-basi dengan suaminya yang menanyakan seputar pekerjaan ku.

“udah mau malem loh, Di. Udah sana pulang, gue kangen sama suami gue” ucap kak Sinta sambil duduk disamping a Tio.
“hahaha, iya deh yang mau kangen-kangennan. Gue pulang dulu, jangan lupa dikunci pintunya ya” aku balas candaan kak Sinta.

Setelah pamit kepada suami kak Sinta, aku langsung pulang dengan membawa mobilnya. Mobil in aku pinjam untuk besok ku pakai bersama Ardi yang akan di pakai untuk undangan ke kota sebelah. Karena jaraknya yang cukup jauh, aku dan Ardi memutuskan untuk menginap karena aku berniat untuk menghadiri akad nikahnya.

Setelah sampai rumah dan bersih-bersih aku langsung masuk ke kamar untuk mempersiapkan barang bawaan yang akan ku bawa besok. Aku penasaran dan langsung mencoba celana dalam dan bra yang baru aku beli. Entah kenapa aku merasa malu namun merasa seksi. Dua celana dalam yang ku beli tadi ternyata membuat tubuhku terlihat makin menawan. Ditambah dengan bra nya, ohh aku merasa menjadi wanita dewasa.

Untuk daleman semahal ini, sayang rasanya jika dipakai hanya untuk harian. Sebagai pemakaian perdana, aku akan membawa tiga benda ini besok.

#
 
wow ... didi mulai nakal ... sepertinya bakal nyobain nyepong nih .. hahaha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd