Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT SAWAH

Ha ha ha....
Belajar sabar itu benar2 susah ya....
Cuma kalau ga belajar sabar ya susah jadi kayak Pay Djo

Ha ha ha
Sing sabar yoo....
Yang sabar ya....


Belanda masih jauh....
Janji update 2 minggu itu beneran....
Ha ha ha

Tapi stress diperbolehkan kok
Maki2 juga....
Marah2 apalagi

Aman kok disini

Ingat
Ingat
2 minggu itu sebentar


Ha ha ha
Cooooooooooooookkkkkkkkk
 
Ha ha ha....
Belajar sabar itu benar2 susah ya....
Cuma kalau ga belajar sabar ya susah jadi kayak Pay Djo

Ha ha ha
Sing sabar yoo....
Yang sabar ya....


Belanda masih jauh....
Janji update 2 minggu itu beneran....
Ha ha ha

Tapi stress diperbolehkan kok
Maki2 juga....
Marah2 apalagi

Aman kok disini

Ingat
Ingat
2 minggu itu sebentar


Ha ha ha
Sabbbbaaarrrrrr........
 
Area leher dan dada Bu Sumarna memerah dicupangi oleh Pak Sumarna.
vyDNuCf.jpg
 
SAWAH




BAB. 11
I'M A BIG BIG GIRL




Kembali pada kisah si Rangga yang sedang dalam perjalanan nonton bioskop dengan Dian adek yang mulai nakal.


Perjalanan ke gedung bioskop yang terletak di ibukota kabupaten yang jaraknya sekitar 6 km itu begitu mengasyikkan bagi Rangga dan Dian. Keduanya melancarkan flirting2 nakal ala dewasa, saling menggoda satu sama lainnya tidak dwngan kata2 melainkan dengan bahasa tubuh yang begitu memukau.


Puting susu Dian sudah mengeras sejak pertama digesek2kan ke punggung Rangga, memeknya sudah basah kuyup di bawah sana. Pahanya dikempit2kan sambil digesekkan agar memberikan rasa yang nyaman kala memeknya serasa digaruk.


Kontol Rangga sudah meradang dan siap menerjang kaku keras akibat belaian lembut tangan Dian dari luar celananya.

Keduanya tanpa kata2 meresapi semua godaan masing2 pihak.


Tak terasa mereka akhirnya sampai di Gedung bioskop.

Rangga berbisik ke Dian

“Dek kamu ke toilet gih, lepasin saja bra dan celana dalammu ya pakai Rok nya ya, aku mau antri tiket dulu, nanti gantian kamu beli makanan dan minuman dan aku yang ke toilet melepas celana dalamku”


BLAAARRRRR


Petirpun tak akan membuat Dian seterkejut itu sekalipun berupa bisikan, namun begitu mengguncang dada Dian sampai2 memeknya langsung meresponnya dengan lebih banyak mengeluarkan cairan.


Rupanya Rangga memahami bahwa Dian adalah type wanita yang mau mau tapi mau, sedikit dorongan saja akan membuatnya kepanasan dan binal. Rangga sedang mencoba SSI type slugger ala mike Tyson yang menyerang tanpa jeda dan membabi buta.


***


Beberapa saat sebelum berangkat nonton bioskop sebenarnya ada yang mendahului SSI Rangga.


Ini WA Rangga vs Dian


“Dek, tadi baca WA aku dan Tina ya?”

“Iiih mas nakal ya, hi hi hi, ya mas, Dian baca, gila”

“Eh apanya yang gila dek?”

“Iiih masa janjian ML sama Tina mas ?”

“Ha ha ha, ga boleh ya, duh repot sama anak kecil ini, katanya dah pacaran ?”


“Apa hubunganya sama Dian dah pacaran?”

“Lha pacaran model anak kecil ya? Ga pake ciuman? Hadeew”

“Masa Dian harus ceritain mas, iih”

“Ha ha ha, ga perlu cerita lah, mas tahu kok kalau adek masih kecil ini, makanya heran waktu baca WA Tina”


“Iih mas ini, Dian tuh hanya heran kok sama Tina sih mas ?”

“Lha memangnya kenapa? Suka sama suka, ya ayo ML saja lah, ga perlu roman2an kaya anak kecil, lagian just for fun lah dek”


“Memangnya Tina hebat ya mas di ranjang?”

“Duh gimana mas ceritanya kalau adek ga cerita dah ngapain saja sama pacarnya si Farid ? Ha ha ha”


“Iih mas ini, Dian sama Farid dah sering ciuman mas, tangannya dah pernah pegang2 susu Dian, ih malu jadinya adek mas”

“Ha ha ha, itu memekmu palingan dah basah ya dek? Ha ha ha”


“Iih iya sih mas, hi hi hi, sejak baca WA mas sama Tina, Dian jadi suka bayangin masnya ngapain saja sama Tina, memek Dian basah mas”

“Farid pernah mainin memek adek? Hayyo palingan ga berani dia ya?”


“Iya sih mas, paling banter cuma remas2 susu dari luar baju”

“Ha ha ha ya udah kalau mau nanti bawa rokmu yang warna merah kuning yang bahannya lemes itu dek”

“Memangnya kenapa?”

“Isssh anak kecil nanya2 lagi, biar mas ajari bagaimana rasanya kalau memek digesek2 langsung pake jari mas, ha ha ha biar bisa mas cerita soal Tina ha ha ha”

“Iih mas nih jadi nakal gini”

“Eh dinakalin mas enak loh dek”

“Tahu ah”

“Eh dek WA nya dihapus ya, biar kalau Farid baca2 HP mu ga ketahuan, ha ha ha atau malah dikasih tahu farid saja ya biar panas dianya ha ha ha”

“Hadeww mas jahat!”


Rangga tak meneruskan chatting dengan Dian, menggantung model begini dan membiarkan Dian mengambil keputusan sendiri jauh lebih baik, toh nanti Dian pasti akan kasih kode. Disitulah Rangga kelihatan kepiawaiannya, dengan menyebut kata2 anak kecil terus menerus, maka Dian akan dengan tidak sadar ingin menunjukkan dirinya sudah besar dan ingin diakui.


Perlahan namun pasti Dian masuk ke dalam perangkap Rangga, atau lebih tepatnya memasukkan diri ke perangkap yang sudah jelas ditebar.


Tinggal wait n see.

Let it flow.


***


“Ssst dek, gimana rasanya ga pake daleman diluar sini dek?, didepan banyak orang?”

“Issh mas ini, memek Dian tambah basah mas, jadi gimana gitu mas, seolah semuanya lagi lihatin Dian telanjang mas, deg degan tapi gimana gitu”


“Ha ha ha ya sudah ya, tahan2 saja, bayangin saja kamu disini berdiri telanjang dek, rasakan sensasinya”


Dian memejamkan matanya sambil membayangkan kalau semua orang tahu dia tak menggunakan bra dan celana dalam di balik baju dan roknya.

Untung bahan baju dan roknya agak tebal dan berwarna gelap.

Sensasinya benar2 menggugah gairah birahi Dian setinggi tingginya. Sampai2 Dian merasakan memeknya menetes netes cairannya.


Apalagi sambil berbicara dan mengambil popcorn Rangga sengaja tak sengaja menyenggol putingnya selewatan namun sering kadan menekan tipis seolah tak sengaja.


Dian paham Rangga sedang merangsangnya di depan begitu banyak orang yang menunggu pintu bioskop dibuka.


Gila rasanya selangit betul.

Dian tak sadar sedang dirangsang secara verbal dan instingtif, secara kata2 dan secara reaksi insting darinlawan jenis yang justru lebih melenakan dibanding secara vulgar.


***


Rangga adalah player sejati, tahu kapan berhenti dan tahu kapan menubruk menyerang dengan ganas.


Diperlakukan semacam itu dengan segala jenis serangan memukau dari Rangga yang kadang meremehkannya dan kadang menghanyutkannya sulit bagi Dian untuk menggunakan pikirannya. Nafsunya benar2 menggelegak tinggi luar biasa, tetapi harus ditahan2nya di depan banyak orang yang melihat seolah dalam benaknya menelanjanginnya merupakan godaan luar biasa.


Untunglah pintu thatre suda dibuka, penonton sudah mulai memasuki pintu dengan agak berdesakan, Dian yang hendak masuk ditahan sebentar oleh Rangga, rupanya Rangga ingin mereka masuk setelah penonton sebagian besar masuk ke dalam theatre.


Begitu penonton sudah tinggal sedikit, Rangga menarik bangun Dian dan mengajaknya masuk, gerakannya luwes dan begitu mempesona. Dian digandeng dengan sedikit mesra. Berjalan memasuki teater sambil seolah tanpa sengaja tangannya membelai paha Dian.


Sontak Dian terlonjak2 birahinya, apalagi ketika tangan dan jemari Rangga seolah tak sengaja membelai memeknya tipis. Kegelapan yang cukup membuat Dian kadang agak berani menempelkan memeknya menekan tangan Rangga. Susunya digesekkan seolah tak sengaja. Kadang Dian membalas menempelkan tangannya ke kontol Rangga yang memang terasa lain dibanding waktu naik motor. Benar2 Rangga melepaskan celana dalamnya.


Pengetahuan akan Rangga tidak menggunakan celana dalam ternyata sangat membangkitkan fantasi2 liar Dian sehingga birahinya terdongkrak lebih tinggi lagi.


Perjalanan menuju kursinya merupakan perjalanan yang panjang seolah menuju angan2 memperoleh kenikmatan yang tak kunjung didapat. Perasaan inilah yang dimainkan oleh Rangga.


Dian benar2 disiksa oleh birahinya sendiri secara perlahan menjadi semakin tak terkendali, dan untungnya film tepat mau digelar kala Dian dan Rangga menempati tempat duduknya.


Lagi2 Rangga bisa mengatur tempat duduk yang pas sesuai. Di deretan yang hampir kosong jaraknya dengan lainnya dipisahkan sejauh 6 bangku itupunhanya sebelah kiri saja dan diduduki oleh pasangan yang juga sedang dimabuk birahi.


Belakangnya juga kosong depan kosong hanya beberapa penonton yang terlihat. Antrian tadi seolah menghilang di dalam gedung yang cukup besar tersebut.


***


Begitu film diputar, Rangga memulai aksinya dengan meremas susu Dian, perlahan saja namun begitu intens dan konsistensinya terjaga. Kemudian perlahan2 tanganya ke bawah menyingkap rok dian dan membelai memeknya.


Luar biasa, Dian benar2 terlonjak2 begitu memeknya diraba oleh Rangga. Sekalipun perlahan tapi sensasinya begitu gila. Bagaimanapun ini adalah kali pertama ada orang lain membelai memeknya.


Perlahan saja terus menerus dibelai memek Dian tanpa menekan dan tanpa lain2 gerakan. Rupanya gejolak birahi yang sejak awal menggelegak menemukan jalannya.


Dian menggigit lengan Rangga dan menekankan susunya ke lengan itu sambil melenguh tak jelas, dibagian bawah sana, memeknya muncrat mengeluarkan cairannya.


Orgasme yang sudah lama ditunghu sejak berangkat nonton itu keluarlah sudah. Pantat Dian berkedut2 seolah melawan jari2nya minta ditekan2 lebih jauh, tubuh nya bergetar secara ritmis. Oragasme yang indah dalam gedung bioskop telah diperoleh Dian sementara suaranya dikaburkan oleh adegan baku tembak yang riuh rendah.


Dian terengah2 beberapa lama dan Rangga hanya diam dan memeluk bahu Dian merapat dalam dekapannya. Sambil tangan dan jemari Rangga masuk melalui 2 kancing yang terbuka memainkan susu dan puting Dian.


“Gimana adek manis? Enak ga tadi?”

“Mmmm aaahhh “

Mereka berdua berbisik2 dalam berpelukan sambil menonton film.


“Mmm paham kenapa mas menerima ajakan untuk sesuatu yang nikmat? Mmmm”

“Hemmmm. Assshhhh aah”


Rupanya rangsangan terhadap susunya dan putingnya sekaligus secara langsung kulit bersentuhan dengan kulit begitu memukau dan berhasil membangkitkan birahi Dian lagi.

Rangga tahu itu, tapi gerakannya masih saja sama dan tetap perlahan.


“Maassssh kencengin mass”

“Kayak begini?”

Sambil berkata Rangga meremas agak keras susu Dian dan dikombinasikan dengan pencetan serta pelintiran yang kuar pada putingnya.


“Haaassshhh. Iyaaaaashsshhhhhhh”


Tangan Rangga satunya sekalipun susah payah akhirnya berhasil menjangkau memek Dian, dan mulailah serangan di dua sisi, memek dan susu Dian dikobel2 oleh Rangga.

Alhasil Dian hampir saja melolong kalau tak sempat menutup mulutnya.

Kembali lagi Dian terlonjak2 begitu intens sampai akhirnya mendapatkan kembali Orgasme nya yang cukup luar biasa.


“Aaaahhhhsss ssssumdah masss capekssss “


Namun mana mau Rangga setengah2, dia mau Dian benar2 merasakan beberapa kali orgasme sebagai kenangan darinya. Dan untuk benar2 bisa menundukkan Dian.



***


Bubar bioskop, Dian ke toilet untuk mengenakan dalemannya lagi dan mengganti rok dengan celana panjangnya.


Sepanjang perjalanan Dian benar2 lemas tak terkira, orgasme 4x dia dapatkan terus menerus dan itu sangat amat luar biasa sekali.


Pengalaman yang benar2 panas sejak awalnya hingga akhirnya, Dian benar2 merasa mas Rangga nya benar2 perkasa, sekalipun mas Rangganya tak sampai memasukkan kontolnya dalam memeknya, sekalipun Dian tak sempat memainkan kontol mas Rangganya.


Itulah Rangga yang benar2 sabar dan luar biasa dalam mengendalikan dirinya menghadapi lawan jenisnya.


“Hei kok ga ada omongnya sekarang dek?”

“Capek mas, tadi sampai dapat 4x, mas nya sih ga berhenti2 mainin susu dan pentilku”

“Ha ha ha, biar Dian jadi paham betul yang namanya kepuasan seksual sejati itu bagaimana dek”

“Hi hi hi enak betul tadi mas, beneran”


“Dasar anak kecil, itu belum disedot2 sama mulut mas lho dek ha ha ha”

“Iya kali ya mas, hi hi hi jadi pengen ngerasain mas”

“Ha ha ha, hus jangan nanti kamu ketagihan dek, kasihan si Farid nanti”


“Mas, si Tina juga bisa dapet banyak ?”

“Ya iyalah, sampai hampir pingsan dia ha ha ha”

“Cuma dimainin memeknya sama susunya?”


“Ha ha ha, hadeww, kalau kayak tadi mas ga dapat apa2 dek hadew, repot ngomong sama anak kecil ini ha ha ha”

“Lha memangnya diapain si Tina mas?”


“Mmm gimana ya, bayangin saja dek, kami telanjang bulat, mas ga cuma mainin tapi mengulum dan menyedot puting nya, bayangin Tina mengelus dan mengulum kontol mas kaya ngulum permen, bayangin kontol mas masuk ke memeknya merojoknya dengan kuat. Sampai Tina menjerit2 dek, kebayang ga dek”


“Mas puas?”

“Puas? Ya iyalah puas banget, malah sampai ngencrot keluarin peju 2x mas dek ha ha ha”

“Mmm kalau barusan ?”

“Barusan ?, ha ha ha mas khan cuma ngajari kamu saja dek, biar paham, ha ha ha, mana ada puasnya, mumet iya soalnya mas khan ga keluar pejunya tadi”


“Mmmm ga papa gitu ga puas ?”

“Ya ga papa lah, yang penting adek puas khan? Mas kha bisa nanti minta kepuasan sama Tina dek, ha ha ha. Soalnya dia itu khan sudah komit mau diajak enak2 mumpung masih muda dan belum kawin dek, ha ha ha”


Dian terbakar dadanya karena dengan entengnya mas Rangganya seolah menganggap dirinya itu ga bisa memuaskan dan membanding2kannya dengan Tina. Dirinya merasa tertantang hebat dengan semua pernyataan Rangga, bahwa Tina is the best kalau urusan ranjang.


Malam semakin larut, sejurus kemudian Mereka sudah tiba di desanya, tak ada lagi obrolan dan pembicaraan yang dibahas. Yang pasti Dian sudah sangat lelah sekali dan perlu istirahat memulihkan. Tenaganya. Bagaimanapun juga 4x keluar itu menguras energi dan memang enak kalau dibawa tidur.


Rangga sendiri tidak masalah dengan kekentangannya. Bukan apa, ada hal yang lebih besar yang dia inginkan entah apa itu, yang pasti kelihatannya Rangga memang sulit ditebak jalan pikirannya.


***


Hhhhaaaaaaahhhh

Kentang teruuussss

Ha ha ha ha

Makanya jangan baca



Ha ha ha


Wes ah
Salam Ga Jelas !!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd