Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT SAWAH

Berat mana sama yg ini????? :ngacir::ngacir:
CrSqQ0G.jpg
weladalah...
langsung ngap2an. kwkkww
 
Sesulit apa pikiran dan rencana rangga. Gampang kok. Manas2in adeknya supaya akhirnya memohon untuk dirojok. Iya, rangga lg menargetkan perawan adeknya. Hahahahaha rangga itu bajingan lendir kan... Hahahaha terakghir ntar enaknya yg disikat
 
SAWAH




BAB. 12
MERAWAT SAWAH




Merawat sawah jangan disamakan dengan memupuk saja lho. Merawat sawah itu bagian paling penting justru. Biarpun benihnya bagus kalau ga diwarat bisa jadi gagal panen betulan.


Pak Sumarna sering mengatakan itu pada anak2nya. Bagaimana hal penting itu wajib dilakukan dan melakukannya harus sesuai betul dengan kebutuhannya. Ada syarat perlu, ada syarat cukup untuk menghasilkan hasil panen yang gemilang.


Satu syarat saja kurang hasilnya bisa dijamin kurang.


Air untuk mengairi kurang padi akan kurus dan tak berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini karena padi sangat "haus" terutama saat pertumbuhan.

Satu bulir padi akan beranak pinak menjadi banyak tangkai pada masa awal2 pertumbuhan. Jenis varietas unggul akan memproduksi banyak tangkai dalam satu rumpun, dan ini tak akan terjadi bila kurang air.

Namun air utk masa awal tanam dan masa menjelang panen berbeda, sedikit air pada masa awal tanam petaka.

Banyak air pada masa menjelang panen celaka.


Pupuk merupakan salah satu unsur makanan yang dibutuhkan, dan harus pas betul jenisnya, jenis di awal utk pertumbuhan berbeda dengan pupuk utk masa berbuah.


Pestisida yang digunakan juga penting. Beda hama beda penanganannya. Semuanya serba khusus tak bisa asal begitu saja.


Dibutuhkan kesabaran, pengetahuan dan tak sedikit modal di masa perawatan. Pada masa perawatan banyak dibutuhkan biaya dan itu harus tersedia tepat pada saat dibutuhkan.


Di masa awal harus ada pupuk dengan jenis tertentu disebar pas saat tertentu, ga boleh mundur atau maju, harus pas.

Uang tersedia juga harus pas segitu di saat itu.

Semua ada takarannya kalau ingin hasilnya melimpah.


Inilah masa panen bagi pengijon atau tengkulak bergentayangan dimana2. Petani tak bermodal susah menolaknya karena kekhasan tanaman padi ini. Tak dipupuk petaka, kena tengkulak petaka juga.


Disitulah peranan kelompok tani bisa membantu para petani, semakin kuat kelompok taninya atau semakin kompak kelompok taninya semakin bagus dan bermanfaat.


Kelompok tani pak Sumarna adalah yang terbaik di desa bahkan di kecamatan, saking bagusnya pengaturan kelompok tani oleh pak Sumarna, sering kelompok tani "Sawah Kita" ini didapuk (ditunjuk) mewakili kecamatan bahkan kabupaten untuk berlaga dintingkat kabupaten bahkan nasional.



***


Pak Sumarna sering mengadakan pertemuan2 di sawah, tepatnya di gubuknya yang besar dan rindang, itulah sebabnya di "gubuk raksasa" miliknya ada kolam ikan ada tanaman peneduh ada sumur bahkan ada kamar mandinya. Dapur memang tak ada, adamya bilik semacam dapur yang semi terbuka dan ada tungku pembakaran disana. Orang desa menyebutnya pawon.


Kayu bakar selalu tersedia disana, bukan hanya pak Sumarna yang menyediakan, semua anggota dengan sukarela ikut menyediakannya juga. Tak hanya kayu bakar, ikan di kolam dibawah "gubuk raksasa" juga sering diisi oleh anggota kelompok tani lainnya, seolah urunan rame2 lah, sekalipun sebagian besarnya tetap pak Sumarna yang menyediakan.


Ada peralatan masak dan makan sederhana macam piring dan gelas dari tempurung kelapa buatan anggota, bakul nasi dan macam2 alat memasak juga ada.


Gubuk itu sedemikian luasnya dan punya beberapa tirai bambu yang bisa dibuka tutup sehingga dalam kondisi darurat, para anggota bisa bermalam disana, tanpa takut diterpa angin yang kencang.


Pada saat tertentu di saat bulan purnama, sering Bayu, Rangga dan Saat ini Bima, mengajak kawan2nya bermalam di gubuk itu ramai2 sambil menikmati bulan purnama.


Kelompok tani pak Sumarna juga sering menggelar acara2 di saat bulan purnama disana.


Bermalam di tengah sawah diatas gubuk memang sesuatu sekali. Apalagi gubuknya pak Sumarna yang sangat representatif dan bisa menampung banyak orang.


Kebersihan dan keindahan gubuk pak Sumarna bisa diacungi jempol karena pintarnya bu Sumarna merawatnya.

Ada taman yang bagus sekeliling gubuk. Taman yang penuh bunga dan tanaman2 bumbu serta obat.


Ada bilik khusus yang isinya peralatan tidur macam bantal dan tikar serta selimut. Semuanya lengkap.

Cuma bilik khusus ini sengaja selalu terkunci demi alasan keamanan dan kenyamanan juga.


Satu2nya kekurangan gubuk tersebut adalah listrik. Oleh karena itulah dimalam2 dimana bulan kurang sinarnya, gubuk tersebut kurang asyik untuk digunakan.


Diluar gubuk ada deretan bangku2 yang sebagiannya beratap dan sebagiannya tanpa atap. Ada amben (tempat tidur dari bambu) yang bisa menampung setidaknya 5-7 orang duduk makan disana. Dibawah pohon mangga yang rindang, tempat itulah yang paling asyik utk istirahat siang setelah lelah beekerja.



***


Malam ini, ada banyak orang di gubuk pak Sumarna, mereka bukan sedang ronda malam, melainkan menjaga pasokan air utk sawah2 mereka.


Ada lampu petromax yang terangnya sampai jauh.

Ada tikar digelar…

Ada rebusan singkong…

Ada kopi


Yang pasti ada lapak main gaple dan kartu…


Setiap malam giliran dapat jatah air, gubuk pak sumarna selalu digunakan sebagai tempat berkumpul kelompok tani. Dahulu kegiatan ini dilakukan sendiri2, namun akhir2 ini karena seringnya kasus pencurian jatah air oleh orang2 tak bertangung jawab, maka setelah diadakan rembug (rapat) diputuskan kegiatan menjaga pasokan air ini dilakukan bersama2 untuk menjamin tidak dilanggarnya hak anggota kelompok oleh orang lain.


Air adalah kebutuhan mutlak dan wajib ada. Sering pencurian air terjadi akibat kurangnya modal dan memang watak beberapa orang yang ga mau bayar. Pertikaian bahkan sampai hilangnya nyawa gara2 rebutan atau tepatnya pencurian air terjadi.


Keputusan kelompok tani Sawah Kita utk rame2 menjaga air adalah guna menimbulkan rasa sungkan dan takut bagi penyerobot. Bila menjaga sendiri2 boleh jadi penyerobot akan berani, namun bila dijaga rame2 setidaknya membuat orang yang hendak mencuri keder duluan.


Lebih baik menjaga dari pada bertindak setelah kejadian. Prinsip itulah yang digunakan oleh kelompok tani Sawah Kita. Pak Sumarna dan kawan2 yang tergabung dengan kelompok tani bersyukur, karenasudah 4 tahun ini semuanya aman2 saja.


Sebelumnya sering terjadi pencurian jatah air oleh orang2 tertentu, namun demi terjaganya kerukunan hal tersebut direlakan dan terpaksa harus ada biaya keluar lagi utk "beli" jatah air, masalah besarnya adalah boleh jadi karena saatnya tak tepat sehingga padi kurang "sehat" dan panen tak gemilang.


Dengan dijaga rame2 pihak2 yang biasanya "terang2an menindas ataupun yang sembunyi2 mengambil jatah air mereka akhirnya takut juga.

Konflik terhindar kerugian dikurangi resikonya tapi agak capek juga.


Untuk menghindari kebosanan itulah, gubuk pak sumarna digunakan karena kelengkapannya dan karena semua orang merasa senang di gubuk ini karena posisinya tepat di tengah2 hamparan sawah milik Kelompok tani.


Menanam padi itu, salah satu titik kritisnya pada masa pertumbuhannya. Banyak yang musti dilakukan dan celakanya kadang itu tidak bisa sendirian. Harus secara berkolompok demi tercapainya tujuan yang diharapkan.


Perlu secara terus menerus tepat waktu dan tepat metoda agar hasilnya betul2 seperti yang diharapkan.


Awalnya dulu pak Sumarna melakukannya sedirian dan itu berhasil karena kekuatan modal dan ilmunya serta dedikasinya melampaui orang lain. Keberhasilan pak Sumarna membuat orang lain meniru dan mencontohnya, dan akhirnya mereka sepakat membentuk kelompok tani karena keinginan itu.



***


Kesibukan semacam itulah yang membuat pak Sumarna merasa hidup di tengah2 area pesawahan. Setidaknya di sinilah hidupnya saat ini, masa depannya dan untuk itulah dia harus membuat segalanya bisa menjadi luar biasa agar dia betah dan selalu merasa ada tantangan untuk berkarya setiap waktu.


Teringat kala dia menjadi petani teladan tingkat Nasional. Namanya terpampang di koran dan majalah nasional dan menerima banyak penghargaan serta terkenal.


Saat itulah kawan2nya saat kuliah terhenyak dan takjub padanya. Serasa tak percaya karena dulu dia adalah mahasiswa berprestasi bahkan pernah ikut olimpiade internasional segala.


Bukan menghina, namun tak terbayangkan bagi teman2nya dahulu kala dirinya ternyata menjadi seorang petani dan seolah meninggalkan segala bakatnya di bidang teknik. kawan2 nya juga akhirnya tahu kalau pacarnya dulu juga ditinggalkan hanya sekedar untuk menjadi petani.


Luar biasa…


Dan itulah yang akhirnya membuat banyak kawan2nya menemuinya awalnya sekedar menjalin silahturahmi dan ingin memuaskan rasa ingin tahu saja. Terjadilah reuni kecil antara 5 orang sahabat. Sumarno, Hidayat, Sutanto, Harry dan Adam.


Kelimanya adalah kelompok peneliti di jurusan mereka, juga aktifis di Himpunan serta Senat. Kelimanya mempunyai kesamaan sikap dan visi kedepan.

Kelimanya sangat mempesona para gadis.

Kelimanya berprestasi...


Lama kelamaan persahabatan lama mereka terjalin lagi juga. Pertemuan demi pertemuan semakin mengeratkan hubungan mereka termasuk saat mereka sudah menikah.


Pertemuan demi pertemuan dilaksanakan baik secara "man only", istilah mereka utk tak mengajak para pacar atau istrinya atau pertemuan bersama keluarga.


Dan yang terjadi terjadilah…..


Ternyata salah seorang sahabatnya adalah mantan suami, mantan kekasihnya dulu…..

Ya….

Kekasihnya telah diketahuinya menikah saat menjabat jadi kepala cabang bank di kota kabupaten, namun dua hal tak diketahuinya.

Satu, bahwa suami mantannya adalah sahabatnya sendiri…

Dua, mereka sudah bercerai…


Dan yang paling memicu kemarahannya dan kekagetannya adalah bahwa mereka menikah karena mantan kekasihnya telah hamil sebelum menikah dan itu pasti sebelum mereka putus.


Benar2 berita yang menyayat hatinya, pedih perih seolah terhinakan di depan banyak orang. Tega sekali sahabatnya dan kekasihnya bermain dibelakangnya selagi dirinya sangat bingung menghadapi kenyataan sakitnya orang tuanya.


Dan…..

Kartika Chandradewi

Kekasih yang belum jelas statusnya itu pura2 atau beneran menjadi pelampiasan kekesalan dan kegundahan hatinya…


Andra, begitu panggilan manis Sumarno kala itu kepada calon istrinya hasil kerja keras orang tua masing2 mencarikan jodoh anak2 mereka. Calon istri yang sebenarnya lebih condong kepada persahabatan itu turut mendengar berita buruk itu.


Andra merasa sahabatnya yang juga calon suaminya sangat terobsesi dengan kekasihnya sama halnya dirinya terobsesi dengan mantan kekasihnya juga merasa kasihan, setidaknya terharu dengan keadaan Sumarno.


Dirinya dulu pernah lebih dari sebulan menangis sedih gara2 mendengar kekasihnya yang tak disukai orang tuanya, menikah dengan gadis lain …



***



Kala keterpurukan Sumarno kala itu, Andra hampir tiap hari bertandang kerumahnya, ikut ke sawah bahkan. Entah kenapa hal ini menyebabkan keduanya akhirnya benar2 merasa senasib sepenanggungan dan tumbuhlah benih2 cinta yang bagaikan mekernya bunga di padang tandus kala ditimpa hujan….


Semarak membahana…

Seluruh padang tandus itu berubah seketika berwarna dan penuh kehidupan.

Padang yang tadinya sunyi, seolah berubah menjadi daerah yang penuh binatang dan serangga warna warni…

Ramai berbunyi dan penuh keceriaan…


Itulah hidup mereka berdua….

Yang awalnya tanpa api asmara kemudian membara dan menyala2…

Yang pasti mereka bukan anak kecil lagi dan tanggal pernikahan sudah ditetapkan dan memang kedua keluarga sudah sepakat mempercepat acara pernikahan mereka dari yang semula tanpa target atau setidaknya masih setahun dua tahun kedepan, karena permintaan keduanya akhirnya dimajukan menjadi bulan depan.


Andra yang mengetahui tentang obsesi Sumarno utk membangun rumah ala Sunda menyetujuinya, tak hanya itu, Andra bahkan memanggil mas Sumarna kepada calon suaminya sejak dilamar secara resmi, agar nuansa ke "sunda" ala Andra tercipta dan suaminya tak lagi terobsesi dengan gadis Sunda.

Panggilan ini, entah kenapa.diamini oleh kedua keluarga besar Sumarno dan Chandradewi, sehingga sejak sebelum menikah seolah nama Sumarno diganti dengan Sumarna.


Andra juga sampai2 belajar memasak ala Sunda yang digemari oleh calon suaminya.




***



Pernikahan Sumarno aka Sumarna dengan Kartika Chandradewi digelar sangat meriah. Sebagai pejabat daerah kala itu, undangan yang disebar tak hanya meliputi kalangan biasa2 saja namun juga kalangan tokoh masyarakat dan petinggi negeri ini.


Acara yang digelar 3 hari 3 malam itu sangat meriah dan benar2 penuh dengan gemerlap dunia. Sang lelaki adalah seorang yang berprestasi, gagah ganteng serta luar biasa sayang dengan kedua orang tuanya. Wanitanya ayu mempesona bak bidadari yang juga punya segudang kemampuan serta merupakan putri pejabat negeri.


Keduanya di tahun yang sama atau selamg 10 bulan kemudian dikaruniai seorang putra yang lucu dan sangat tampan.


Kehidupan keduanya sangat membanggakan keluarga besar mereka, sangat amat membahagiakan kedua orang tua Sumarna yang sempat menimang cucu mereka dikala sebenarnya dokter kala itu memvonis umur ayah Sumarna tinggal beberapa bulan lagi, sehingga akhirnya Sumarna mengubur keinginan berkarir sesuai pendidikannya.



***


Dikaruniai seorang putra tak membuat tubuh dan wajah Andra menjadi seolah ibu2 rumah tangga. Andra tetap mempesona bak bidadari.


Kala kawan2 Sumarna berkunjung, semuanya juga suka memuji2 penampilan istri Sumarna yang sangat ayu dan padat berisi bak bidadari sekalipun sudah beranak seorang.


Kekaguman kawan2 Sumarna itu membuat kadang Andra tersipu2 sendiri kala mendengar pujian2 dari kawan2 suaminya. Bagaimanapun juga dirinya merasa bangga dengan punian itu, kadang kala mengetahui sahabat suaminya akan datang berkunjung dirinya berdandan dan kadang berpakaian sedikit terbuka.

Ada desir2 aneh dalam dirinya kala seorang lelaki lain selain suaminya mengagumi kulit indahnya, atau bahkan belahan dadanya yang tampil memikat.


Herannya, Sumarna suka melihat istrinya dikagumi dan dipuji2 oleh kawan2nya…

Awalnya terasa aneh baginya…

Apalagi dia suka sekali kala melihat istrinya tersipu2 malu senang mendengar pujiannya itu…

Sumarna paham dan tahu kalau istrinya merasa suka dan bangga…


Sumarna kemudian malah berfantasi dan ingin melihat istrinya dengan orang lain…

Jujur saja Sumarna sendiri heran dengan keinginannya itu, padahal dulu dia begitu sakit hati mendengar berita kekasihnya selingkuh dengan karibnya.


Sampai suatu ketika, sahabat karibnya yang paling dekat dengannya Sutanto Wibowo seorang duda tanpa anak akibat perceraiannya dengan istrinya akibat perjodohan, menikah lagi dengan mantan kekasihnya kala di Bandung, Diah Ayu Rahmawati.


Undangan pernikahan itu begitu meresahkan dirinya, pilihan antara datang dan tidak menghantui pikirannya.


Namun toh akhirnya dia dan Andra menghadirinya, sudah saatnya move on… benar2 move on.

Begitulah pikirannya kala itu.


Namun begitu sampai di acara pernikahan itulah segalanya menjadi kabur lagi…

Dilihatnya Diah sangat anggun dengan balutan baju kebaya khas pengantin, begitu mempesona dan sangat cantik jelita bak bidadari..


Andra sendiri entah kenapa tidak cemburu pada suaminya, suatu keanehan sebenarnya. Tapi entah kenapa seolah itu membuat Andra merasa impas dengan kelakuan sahabat2 suaminya yang mengaguminya di depan suaminya dan dirinya menikmati kekaguman mereka.


Bahkan Tanto, sang mempelai lelaki sering menggodanya, terang2an malah


"Andra, kalau mas Marnamu sudah bosan dan ingin menceraikanmu aku mau sebagai gantinya kok, ha ha ha"


Wanita mana tak meleleh digoda demikian, apalagi akhir2 ini seolah suaminya tak pernah mempermasalahkan itu.


Andra dan Diah sebenarnya pernah bertemu dan bahkan menjalin hubungan persahabatan diluar sepengetahuan suaminya. Andralah yang menjadi mak comblang buat Diah dan Tanto.

Awalnya kedekatan Andra dan Diah adalah atas inissiatif Andra mengenal kesukaan Sumarna setidaknya selama kuliah dulu di Bandung.


Selama Diah dan Sumarna saling beradu pandang, Tanto dan Andra juga demikian. Ada getaran2 aneh bagi mereka berempat yang susah dijelaskan.



***


"Merawat sawah dari tikus kadang dengan merelakan hidupnya ular di sawah kita"


Musuh alami tikus adalah ular, membunuh seluruh tikus tak akan bisa, setidaknya mengendalikannya.


Menekan habis ketertarikan pasangan terhadap orang lain akan susah, setidaknya kendalikanlah dengan sesekali membiarkan dia bebas dengan perasaanya.


Itulah prinsip2 yang suka dikemukakan oleh Sumarna terhadap Andra selama ini kala sahabat2nya datang berkunjung dan kadang secara terang2an mengagumi istrinya.


Keterbukaan Sumarna terhadap sikap sahabat2nya dan istrinya itulah yang menurut Andra sangat mederat dan dirinya setidaknya membalasnya dengan cara yang sama.


Dan akhirnya….

Setelah beberapa bulan menikah dan tinggal di Surabaya, Tanto dan Diah datang berkunjung dengan mengendarai motor kegemaran Tanto.



***


Ha ha ha ha


Penasaran kaga?

Jangan bilang iya lho…
Cerita ala tulisan anak TK ini ga penting dibaca kok…

Apalagi bisa membuat penasaran…

Ha ha ha


Wes mbuh kah…P

Salam Waras Ya
 
Ninggalkan kentang. Update lagi suhu. Kalo ngantung seperti oni tidak baik buat masa pertumbuhan para pembaca. Update bonusnya suhu.. Sampe swing andra tanto, marna diah. Kalo bisa malam ini kami sangat bersyukur, diaambung besok pagi juga ngak papa.

Tapi jangan sampe 2 bulan. Bisa2 sudah tumbuh kentang2 baru...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd